S TS 1104208 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses dimana manusia menerima ilmu baik
secara langsung maupun tidak langsung, disamping menerima ilmu terdapat
proses belajar dan pembelajaran yang diterima oleh manusia. Visi pendidikan
nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Permendiknas No.41 tahun
2007). Pelaksanaan proses pendidikan dibagi menjadi dua bagian yaitu
pendidikan secara formal maupun non formal, hal ini pendidikan dianggap
sangat penting bagi manusia sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa utnuk mencapai hal itu perlu adanya usaha sadar dari diri individu
mengenai pentingnya pendidikan. Sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 disebutkan pendidikan adalah:
Usaha sadar serta terencana untuk mewujudkan situasi studi serta
sistem evaluasi supaya peserta didik dengan aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk mempunyai kemampuan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang dibutuhkan dirinya, penduduk bangsa serta Negara.
Maka dari itu pendidikan harus mendapatkan berbagai fasilitas baik formal
maupun non formal. Muliawan (2014,hlm.15) menjelaskan bahwa di
Indonesia sangat banyak bentuk dan jenis kelembagaan. Mulai dari lembaga
pendidikan formal, kedinasan, keagamaan, sosial kemasyarakatan, lembaga
pendidikan pendukung, sampai pada bentuk-bentuk kelembagaan khusus
seperti workshop, pelatihan, seminar dan diskusi-diskusi ilmiah.
1
Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis lembaga
pendidikan formal dan bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang
mempunyai peranan penting didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM). SMK sebagai lembaga pendidikan memiliki bidang
keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada,
dan di SMK ini para peserta didik dididik dan dilatih keterampilan agar
menjadi tenaga profesional dalam bidang keahliannya masing-masing.
Dari segi mata pelajaran yang diterapkan di SMK memilki beberapa mata
pelajaran kejuruan sesuai dengan kompetensi dasar kejuruan tersebut. Pada
implementasinya seorang guru memberikan materi ajar mengenai mata
pelajaran kejuruan secara konvensional biasa atau dengan metode ceramah
kepada siswa dan dengan berbagai metode serta model pembelajaran yang
bervariatif. Rendahnya tingkat motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1
Sukabumi pada Kompetensi Dasar Kejuruan sebagaimana berdasarkan data
awal dilapangan yaitu berupa studi dokumentasi berupa penilaian hasil belajar
siswa sewaktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan
menggunakan proses pembelajaran secara konvensional atau metode ceramah.
Berikut adalah persentase ketuntasan nilai pada mata pelajaran konstruksi
bangunan di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi adalah sebagai berikut
Persentase Ketuntasan Nilai
Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri
1 Sukabumi


34%
66%

Tidak
Tuntas
Tuntas

Sumber: Data PPL SMK Negeri 1 Sukabumi Tahun 2015
Berdasarkan studi dokumentasi hasil penilaian dari 36 siswa bahwa 66%
siswa tidak tuntas dan 34% siswa tuntas pada penilaian tersebut. Oleh karena
Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

itu perlu adanya suatu upaya pada proses pembelajaran salah satunya yaitu
peningkatan motivasi belajar siswa. Selain itu beberapa kendala yang terjadi

dilapangan diantaranya, seperti: (1) Motivasi siswa dalam mengikuti mata
pelajaran masih kurang; (2) Mata pelajaran yang diajarkan pada kelas XI yang
masih dalam penyesuaian dengan lingkungan yang baru, sehingga muncul rasa
takut untuk bertanya, mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari
guru; (3) Siswa kurang mempunyai motivasi untuk mencari materi pelajaran
dibuku ataupun internet, sehingga pengetahuan hanya didapat dari guru; (4)
Pembelajaran yang seharusnya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
rencana kenyataan tidak demikian karrena masih terdapat sebagian siswa
bersikap acuh dalam pelajaran dan tidak memperhatikan penjelasan guru
sehingga tidak memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Proses
pembelajaran yang saat ini dilaksanakan dengan metode ceramah dirasa
kurang optimal tercapainya hasil belajar siswa. Untuk mencapai hasil belajar
siswa dibarengi dengan motivasi belajar dipengaruhi dengan adanya model
pembelajaran yang efektif yang diterapkan. Salah satunya yatu dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai upaya untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Melihat data aktivitas siswa dan beberapa permasalahan yang dibahas,
masalah tersebut diakibatkan dari motivasi belajar siswa yang masih rendah.
Untuk itu penelitian ini akan mengangkat masalah mengenai motivasi belajar

siswa yang akan dikaitkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD). Model pembelajaran
kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisions) salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan temantemannya di Universitas John Hopkin merupakan pembelajaran kooperatif.
Model

pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

merupakan

pendekatan

Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan
STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu
mengunakan presentasi verbal atau teks. Dapat disimpulkan bahwa STAD
adalah suatu metode pembelajaran kepada siswa dalam proses pembelajaran
secara berkelompok yang berfungsi untuk memotivasi dan meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISIONS

(STAD)


DALAM

MENINGKATKAN

MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI
SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI”.
B. Identifikasi Masalah
Penulis perlu mengidentifikasi masalah yang terjadi pada proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Sukabumi setelah menjalani Progam
Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah tersebut. Adapun identifikasi masalah
dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut:
1. Siswa merasa bosan dan jenuh ketika proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan metode ceramah;
2. Kurangnya pemahaman, antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran;
3. Kurangnya motivasi siswa untuk mencari materi pelajaran di buku
maupun internet karena siswa cenderung mmanfaatkan fasilitas wifi
untuk kepentingan yang lain;

4. Pada saat diberikan tugas, banyak yang kurang dipahami dan terlambat
dalam pengumpulan tugas;
5. Hasil prestasi belajar siswa relatif rendah

C. Batasan Masalah
Pada proses pembelajaran yang terjadi akibat adanya interaksi pelaku
yaitu antara guru dan siswa. Suatu metode pembelajaran yang diterapkan
Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

pada siswa pada dasarnya guru atau instruktur yang melaksanakan metode
pembelajaran tersebut telah mempunyai keahlian atau kompetensi dalam
menerapkan metode tersebut dengan memberikannya pelatihan terlebih
dahulu.
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka

peneliti akan membatasi permasalahan tersebut pada:
1. Model pembelajaran kooperatif yang diujicobakan adalah tipe Student
Team Achievement Divisions (STAD);
2. Penelitian ini akan mengukur motivasi belajar siswa yang mengarah
kepada peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan penerapan model
pembelaaran kooperatif tipe STAD dengan melihat prilaku dan aktivitas
belajar siswa dikelas.
3. Penelitian ini dikhususkan kepada siswa kelas XI TKBB SMK Negeri 1
Kota Sukabumi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan dan
supaya penelitian ini lebih terarah maka perlu dirumuskan masalah pokok
yang ingin dicari jawaban pemecahannya adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran tentang penerapan model pembelajaran Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pembelajaran kompetensi kejuruan di SMK Negeri
1 Sukabumi kelas XI Konstruksi Batu Beton (KBB)?
b. Seberapa besar hasil peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan
penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

(STAD) pada pembelajaran kompetensi dasar kejuruan di SMK Negeri
1 Kota Sukabumi kelas XI Konstruksi Batu Beton (KBB)?

Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil dari rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis perlu menjelasakan mngenai tujuan dari pada penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
a. Mengetahui tentang gambaran penerapan model pembelajaran student
teams achievement divisions (STAD) dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pembelajaran kopetensi kejuruan di SMK Negeri 1
Sukabumi kelas XI Konstruksi Batu Beton (KBB).
b. Mengetahui besarnya peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan

penerapan model pembelajaran student teams achievement divisions
(STAD) pada pembelajaran kompetensi dasar kejuruan di SMK
Negeri 1 Sukabumi kelas XI Konstruksi Batu Beton (KBB).

F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe

STAD

(Student

Teams

Achievement

Divisios)

akan

memberikan manfaat seperti di bawah ini:
1. Bagi siswa, penelitian ini akan menambah pemahaman serta
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran kompetensi
dasar kejuruan.
2. Bagi guru, penelitian ini menjadi petimbangan sekaligus memberikan
saran dalam melakukan proses pembelajaran dikelas agar siswa lebih
dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan.
3. Bagi peneliti,memberikan pengalaman serta pengetahuan dalam
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran student teams
achievement divisions (STAD) di sekolah kepada siswa.

G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis
Penelitian
Berisi tentang kajian pustaka secara teoretis yaitu tentang teori-teori yang
mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini dan hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian
Berisi tentang metode penelitian, lokasi penelitian, variabel dan paradigma
penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian dan pengujian instrumen
penelitian, teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi data, hasil analisis data beserta pembahasannya
yang diperoleh dalam penelitian.
Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Berisikan kesimpulan akhir penelitian dan memberikan saran bagi para
pengguna hasil penelitian.

Muhammad Badu Sholihin, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEJURUAN DI SMK
NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu