09-Melihat ke Negeri Tetangga
BAHASAN UTAMA
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA:
USAHA KECIL DI VIETNAM
Nurul Widyaningrum1
Abstract
The big economic reform conducted by the government of Vietnam in the 1980s,
known as Doi Moi, transformed Vietnam from a socialist nation with a centralized
economic system into a nation that implements free trade and reduce the state's
control in the economy. From various literatures on economy development and
small enterprises in Vietnam, this article attempts to look at the relation between Doi Moi with the development of small enterprises in Vietnam, the positions of small enterprises in the economic sector of Vietnam, several problems
that are faced by small enterprises in Vietnam, and lessons that can be learned
from our neighbor.
Pengantar: Mengapa Vietnam?
gi individu-individu di Vietnam untuk
berpartisipasi di dalam kegiatan in-
Pada dekade 1980, pemerintahan ko-
dustri ringan.
munis Vietnam meluncurkan program
reformasi ekonomi yang dikenal de-
Eksperimen Vietnam dengan ekonomi
ngan nama Doi Moi, atau Kebijakan
pasar bebas ini mendorong pertum-
Renovasi. Reformasi ekonomi ini ber-
buhan ekonomi Vietnam. Pada perio-
tujuan mengurangi sebanyak mung-
de 1990-an Vietnam mencapai tingkat
kin kontrol pemerintah di dalam per-
pertumbuhan tertinggi, yaitu sekitar
ekonomian, dan memberikan hak ba-
8,1% per tahun, dan angka pertum-
1 Peneliti Senior Yayasan AKATIGA Pusat Analisis Sosial.
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
83
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
buhan ekspor tertinggi, yaitu 27,7%,
nomi pasar yang bertahan di bawah
melebihi angka pertumbuhan Cina
tekanan pemerintahan komunis da-
pada masa yang sama (Thoburn
lam bentuk ekonomi informal.
2004). Kebijakan Doi Moi, bersamasama dengan kebijakan lain seperti
Sejumlah tulisan juga menunjukkan
land reform, dipandang berhasil men-
bahwa pertumbuhan ekonomi yang
umbuhkan usaha kecil lokal di Viet-
tinggi tersebut belum diimbangi de-
nam. Saat ini sekitar 90% usaha yang
ngan tingginya penyerapan tenaga
bukan dikelola oleh negara termasuk
kerja. Menjamurnya usaha di Vietnam
di dalam usaha kecil koperasi. Hal ini
juga masih dibayangi oleh berbagai
mengindikasikan bahwa usaha kecil
persoalan yang dihadapi para pelaku
memberikan kontribusi yang cukup
usaha, termasuk yang dihadapi oleh
penting bagi perekonomian dalam
pengusaha kecil Vietnam.
masa transisi seperti Vietnam.
Dirangkum dari berbagai sumber, tuKasus Vietnam menarik untuk dilihat
lisan ini mencoba menguraikan kondi-
karena kasus ini menunjukkan peru-
si usaha kecil di Vietnam, faktor-fak-
bahan yang drastis dari sistem ekono-
tor yang mempengaruhi perkemba-
mi terpusat dari pemerintah komunis
ngannya, peran dan upaya pemerin-
ke arah sistem ekonomi yang berori-
tah Vietnam, serta pelajaran yang da-
entasi pasar, dan perubahan ini dinilai
pat diambil untuk Indonesia dari ka-
telah mendorong pertumbuhan eko-
sus Vietnam.
nomi Vietnam. Selain itu, reformasi
ekonomi itu juga dicirikan dengan
tumbuhnya usaha-usaha kecil dan
Strategi Pembangunan Vietnam
menengah, yang menjadi gambaran
hidupnya perekonomian Vietnam. Se-
Sebelum bersatu menjadi Republik
jumlah tulisan berargumen bahwa
Sosialis Vietnam, negara ini menjadi
maraknya sektor usaha kecil ini meru-
Vietnam Utara yang berhaluan sosia-
pakan dampak dari kebijakan Doi Moi
lis-komunis
(yang membuka peluang kesempatan
yang berorientasi pada pasar. Pendu-
berusaha bagi penduduk Vietnam),
duk Vietnam Selatan yang berpusat di
dan
Vietnam
Selatan
sedangkan tulisan-tulisan yang lain
Saigon (kemudian menjadi Ho Chi
melihat bahwa kebijakan Doi Moi ini
Minh) telah mengalami pertumbuhan
lebih merupakan pengakuan peme-
ekonomi dan perdagangan ekspor
rintah Vietnam akan keberadaan eko-
yang lebih tinggi dibandingkan Viet-
84
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
nam Utara. Pada masa perang Viet-
ga produksi ternak dan beras di Viet-
nam, ekonomi di Vietnam Selatan ma-
nam Selatan (Dana 1994).
sih dapat bertahan cukup kuat dengan
kehadiran militer Amerika Serikat
Pemerintah Vietnam kemudian me-
yang ingin mencegah meluasnya pa-
luncurkan kebijakan sosialis garis ke-
ham komunis dari arah utara. Kontras
ras yang tertuang di dalam Rencana
dengan Vietnam Selatan, penduduk
Pembangunan Lima Tahun. Dalam
Vietnam Utara telah mengalami masa
rencana ini, seluruh kegiatan ekonomi
ekonomi terpusat sejak dua dekade
Vietnam dipusatkan di tangan negara,
sebelumnya, ditandai dengan pemba-
termasuk “collectivized” unit-unit per-
tasan yang ketat terhadap usaha-usa-
tanian. Sektor perbankan dan perda-
ha individu/swasta. Dana (1994) me-
gangan luar negeri dimonopoli oleh
nunjukkan bahwa ketatnya larangan
negara dan mekanisme pasar hanya
untuk berusaha bagi individu di Viet-
boleh dijalankan di tingkat rumah
nam Utara telah memunculkan pasar
tangga dan sektor usaha mikro (pet-
gelap. Harga barang pasar gelap di si-
ty-enterprises
ni jauh lebih tinggi dibandingkan har-
1996). Meskipun menghadapi berba-
ga resmi akibat kelangkaan komoditi.
gai persoalan yang menyebabkan
sector)
(Freeman
rencana tersebut tidak berjalan (antaRepublik Sosialis Vietnam terbentuk
ra lain karena rusaknya berbagai in-
pada tahun 1975, setahun setelah mi-
frastruktur komunikasi dan transpor-
liter Amerika Serikat meninggalkan
tasi akibat perang), pemerintah Viet-
Vietnam Utara dan ditandai dengan
nam terus menjalankan kebijakan ini.
jatuhnya Saigon. Perang Vietnam te-
Program nasionalisasi berbagai peru-
lah menghancurkan menghancurkan
sahaan swasta, penyitaan aset lahan
infrastruktur ekonomi, sosial, dan po-
milik usaha swasta, peluncuran mata
litik Vietnam, dan jutaan pengungsi
uang nasional, pembatasan jumlah
meninggalkan negeri tersebut. Berdi-
uang yang bisa dimiliki oleh individu,
rinya Republik Sosialis Vietnam me-
dan pengubahan lahan-lahan perta-
nandai perubahan sistem ekonomi di
nian individu menjadi lahan kolektif
Vietnam Selatan yang tadinya meru-
merupakan kebijakan-kebijakan yang
pakan ekonomi pasar ke arah sistem
dilancarkan sejalan dengan Rencana
ekonomi terpusat yang didorong oleh
Pembangunan Lima Tahun (Freeman
pemerintah Vietnam Utara. Perubah-
1996).
an ini berdampak pada jatuhnya har-
Di
tengah-tengah
strategi
yang bertujuan mematikan kegiatan
ekonomi swasta ini, beberapa kelom-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
85
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
pok ekonomi seperti sektor informal di
dari penjualan ini digunakan untuk
Ho Chi Minh, para petani kecil di delta
pembelian bahan baku tambahan;
Plan C: Dalam skema ini pengusa-
Mekong, daerah pertanian di luar Ho
Ÿ
Chi Minh sebelumnya telah berhasil
ha diizinkan untuk melakukan diversi-
mengklaim hak kepemilikan mereka
fikasi produk mereka dan menjual
terhadap aset-aset yang mereka mi-
produk-produk “minor” mereka tanpa
liki, dan kelompok inilah yang mendo-
kontrol dari pemerintah.
rong tumbuhnya sektor usaha mikro
(Dana 1994)
ketika pemerintah meluncurkan Doi
Pada tahun 1982, pemerintah Viet-
Moi (Freeman 1996).
nam meluncurkan program orientasi
Akan tetapi pada dekade 1980-an pe-
ekonomi baru, yaitu mengalihkan fo-
merintah Vietnam kemudian mulai
kus dari industri berat ke industri ri-
meluncurkan berbagai program libe-
ngan, mengalihkan sumber daya ke
ralisasi ekonomi. Dana (Dana 1999;
sektor pertanian, serta mempromosi-
1994) menyebutkan bahwa liberalisa-
kan ekspor.
si ekonomi di Vietnam dimulai pada
tahun 1981, dengan peluncuran Ren-
Perubahan yang paling drastis terjadi
cana Lima Tahun Ketiga (Third Five-
ketika pemerintah Vietnam meluncur-
Year Plan). Rencana pembangunan ini
kan Doi Moi, atau Renovation Policy,
bertujuan untuk mendorong sektor
pada tahun 1986. Doi Moi adalah re-
industri,
dalam
formasi ekonomi yang bertujuan un-
Plan A: Dalam skema ini perusa-
kontrol negara di dalam kegiatan eko-
haan diharuskan untuk menggunakan
nomi. Warga Vietnam secara individu
input bahan baku yang disediakan o-
dapat mendirikan perusahaan di sek-
yang
diwujudkan
Three System Plan:
Ÿ
tuk sebanyak mungkin mengurangi
leh negara, dan menjual output mere-
tor industri ringan. Doi Moi diproyeksi-
ka kepada negara dengan harga yang
kan akan menggantikan paham ko-
ditetapkan;
Ÿ
Plan B: Dalam skema ini perusa-
munisme dengan paham ekonomi pasar secara bertahap. Di dalam pende-
haan dapat membeli bahan baku di
katan ini, sektor swasta berfungsi se-
tempat lain dan menjual produk me-
bagai pelengkap dari sektor milik ne-
reka secara independen, dengan sya-
gara, dan bukan sebagai pengganti
rat bahwa keuntungan yang diperoleh
(Dana 1999; Dana 1994).
86
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
Selanjutnya pada tahun 1989 peme-
negara berkembang dan, selanjutnya,
rintah Vietnam mengeluarkan kebi-
pada pertengahan periode 1990-an,
jakan yang memberikan hak bagi
diuntungkan dengan investasi lang-
penduduk pedesaan untuk mengak-
sung dari negara-negara Asia Tengga-
ses dan memiliki lahan serta hak un-
ra yang lebih maju seperti Malaysia,
tuk menjual produk mereka dengan
Thailand, dan Singapura (Freeman
harga pasar. Selanjutnya, hak atas la-
2004).
han tersebut dapat diwariskan kepada
keluarga mereka. Kebijakan ini men-
Kecenderungan ini menurun pada pa-
dorong generasi muda Vietnam untuk
ruh kedua 1990-an. Pada paruh ini,
memasuki ekonomi pasar. Para gene-
kecenderungan investor adalah men-
rasi muda tersebut menyadari bahwa
cari mitra lokal melalui akuisisi dan
ekonomi pasar, melalui kewirausaha-
merger. Untuk itu investor asing men-
an serta sektor usaha swasta, meru-
cari tempat-tempat dengan keung-
pakan cara tercepat untuk mempero-
gulan pada skill di tingkat lokal, prasa-
leh manfaat yang ditawarkan oleh pa-
rana dan sarana, servis, jaringan sup-
ham sosialisme (Dana 1994).
ply, institusi yang kuat, serta hak atas
kekayaan intelektual. Sementara hal
Pada tahun 1987 pemerintah Vietnam
ini masih kurang di Vietnam, karena
mengurangi hambatan perdagangan
dalam program Doi Moi ini ternyata
internal secara drastis dengan kebi-
Vietnam lebih mementingkan investa-
jakan yang memformalkan komersia-
si asing dibandingkan mengembang-
lisasi dan liberalisasi. Pemerintah ti-
kan kewirausahaan lokal (Freeman
dak lagi terlibat di dalam kegiatan
2004) .
produksi dan distribusi, dan akses ke
pasar luar negeri dibuka bagi perusahaan besar.
FDI Vietnam berasal dari Asia, lebih
dari 70% berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong
Periode tahun 1990-an ditandai de-
Kong, Cina), dan ASEAN (20%). Ala-
ngan masuknya Vietnam ke pasar glo-
san masuknya investasi ke Vietnam a-
bal. Pada periode ini, pemerintah Viet-
dalah faktor yang berkaitan dengan
nam melonggarkan berbagai peratur-
tenaga kerja (biaya, kualitas, kapabi-
an mengenai masuknya modal asing
litas, dan kemampuan bahasa) (Free-
ke Vietnam. Negara ini mendapatkan
man 2004).
manfaat dari adanya gelombang investasi asing yang masuk ke negara-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
87
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
Bentuk kelonggaran-kelonggaran ter-
Vietnam dan Pasar Global
sebut antara lain adalah sebagai berikut (Dana 1999):
Sampai tahun 1990 Vietnam menghadapi embargo dari US, sehingga ti-
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Pengusaha asing diperbolehkan
dak dapat mengekspor ke US. Pada
memiliki 100% saham sebuah per-
saat itu, untuk produk garmen banyak
usahaan di Vietnam.
pengusaha Korea yang mengimpor
Diluncurkannya Law of Foreign In-
dari Vietnam kemudian di Korea Se-
vestment yang bertujuan untuk
latan labelnya diganti dengan label
melindungi aset para pengusaha
Korea. Dihapuskannya embargo dari
asing tersebut dari nasionalisasi.
US pada tahun 2000, juga dbukanya
Perusahaan-perusahaan yang me-
pasar Uni Eropa, membuka peluang
makai modal asing dibebaskan da-
bagi ekspor Vietnam ke negara-nega-
ri pajak pada tahun pertama mere-
ra tersebut (Dana 1999; Dana 1994;
ka beroperasi. Selain itu, perusa-
Nadvi and Thoburn 2004; Thoburn
haan-perusahaan asing tersebut
2004). Pasar ekspor terbesar adalah
diperbolehkan mengirimkan keun-
Amerika Utara, Eropa, dan Jepang.
tungan perusahaan mereka ke luar
Sedangkan
negara-negara
ASEAN
Vietnam, serta mengirimkan pem-
adalah tujuan impor bahan baku Viet-
bayaran ke luar negeri untuk ke-
nam (Mirza and Giroud 2004)
perluan pengembangan teknologi,
jasa pelayanan, serta pembayaran
pinjaman.
Khusus untuk sektor garmen dan
tekstil, yang merupakan salah satu
sektor penting di Vietnam, ada empat
Berbagai kemudahan untuk modal a-
tantangan yang akan dihadapi: diha-
sing tersebut kemudian diperkuat de-
puskannya sistem kuota di dalam sis-
ngan peraturan perburuhan yang juga
tem perdagangan tekstil tingkat du-
bertujuan untuk mendorong masuk-
nia, persaingan dari Cina, tuntutan
nya modal asing ke Vietnam. Pada ta-
untuk memenuhi standar perburuhan
hun 1992, Kementerian Tenaga Kerja
dan lingkungan, serta tuntutan dari
Vietnam meluncurkan kebijakan yang
pasar global akan produk yang mu-
antara lain berisi penurunan batas u-
rah, berkualitas tinggi, dan cepat. Ke-
pah minimum serta privatisasi peru-
banyakan produser di Vietnam, teru-
sahaan-perusahaan milik negara (Da-
tama perusahaan negara yang besar,
na 1999; Dana 1994).
diperkirakan
mampu
menghadapi
tantangan tersebut, tetapi tidak bagi
88
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
perusahaan kecil (Nadvi and Thoburn
lumnya merupakan negara pengim-
2004).
por beras menjadi negara pengekspor
beras ketiga di dunia (Hang 2003; Da-
Berbagai strategi tersebut dinilai ber-
na 1999).
hasil mendorong pertumbuhan ekonomi di Vietnam. Pada periode 1990-
Selain itu, penerapan Doi Moi juga
an, Vietnam mencapai tingkat per-
mengubah posisi kalangan pengusa-
tumbuhan
sekitar
ha di dalam struktur sosial masyara-
8,1% per tahun, dan angka pertum-
kat Vietnam. Sebelumnya, pengusaha
buhan ekspor tertinggi, yaitu 27,7%,
menempati kedudukan yang rendah
tertinggi,
yaitu
melebihi angka pertumbuhan ekono-
di dalam masyarakat Vietnam, di ba-
mi Cina (Thoburn 2004).
wah golongan petani, kaum terpelajar, dan pekerja. Hal ini sebagian dikarenakan adanya anggapan bahwa ke-
Doi Moi dan Usaha Kecil Vietnam
suksesan di dunia usaha biasanya datang dari aktivitas ilegal. Akan tetapi
Doi Moi dianggap secara drastis me-
kondisi itu telah berubah sejak dite-
ngubah struktur perekonomian Viet-
rapkannya Doi Moi (Hang 2003).
nam. Dana (1999) menyebutkan bahwa program ini kemudian mendorong
Akan tetapi berbeda dengan kedua
tumbuhnya usaha-usaha kecil di Viet-
penulis di atas, Freeman (1996) ber-
nam, meliputi koperasi (yang kurang
pendapat bahwa menjamurnya UK
lebih berjumlah 1,500 unit), usaha
Vietnam tidak diakibatkan oleh Doi
milik keluarga, dan berbagai usaha
Moi. UK di Vietnam, terutama sektor
milik swasta yang lepas dari kontrol
informal di kota Ho Chi Minh, merupa-
negara. Selain itu, terdapat pula joint-
kan sektor yang tumbuh dari besar-
venture antara perusahaan milik ne-
nya kegiatan ekonomi yang beropera-
gara dan swasta.
si di luar kontrol pemerintah komunis.
Sektor inilah yang menyediakan pro-
Setelah Doi Moi diperkenalkan, di sek-
duk barang dan jasa utama yang dibu-
tor pertanian unit rumah tanggalah
tuhkan oleh penduduk Vietnam dan
yang kemudian menjadi basis ekono-
membuat Vietnam mampu bertahan.
mi pertanian Vietnam, dan bukan ko-
Doi Moi bertindak sebagai sinyal bah-
perasi. Pemberian hak pada penduduk
wa pemerintah Vietnam kemudian
pedesaan untuk memiliki aset tanah
menerima kegiatan ekonomi yang di-
juga mendorong Vietnam yang sebe-
lakukan oleh swasta dan menjadikan
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
89
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
para pelaku ekonomi kecil itu sebagai
dan pasar tradisional telah menjadi
model dan stimulus bagi para pelaku
komponen penting dalam ekonomi re-
baru yang masuk setelah Doi Moi dite-
gional Vietnam. Perdagangan secara
rapkan.
ekstensif terjadi antara Vietnam dengan negara tetangga Cina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pe-
Evolusi Sektor Informal Menuju
Usaha Kecil: Ho Chi Minh
merintah kolonial Perancis berusaha
menekan aktivitas sektor informal ini
untuk dapat memasarkan produk-
Dana (1994) dan Freeman (1996)
produk Perancis, akan tetapi, seba-
memberikan uraian yang hidup ten-
gaimana halnya semua kegiatan sek-
tang semangat kewirausahaan dan
tor informal di seluruh dunia, sektor
ramainya kegiatan ekonomi skala ke-
informal di Vietnam juga berhasil
cil di Ho Chi Minh City. Dari kedua pe-
menghindari tekanan pemerintah Pe-
nulis tersebut kita dapat membayang-
rancis (Freeman 1996) .
kan bahwa kegiatan sektor informal
dan usaha kecil di Ho Chi Minh, kota
Ketika Ho Chi Minh jatuh ke tangan
terbesar di Vietnam, mirip dengan ke-
militer Vietnam Utara yang komunis,
uletan pedagang asongan dan peda-
terjadi pengungsian besar-besaran
gang kaki lima di kota-kota besar di
dari kalangan bisnis dan pemimpin
Indonesia dan, seperti di Jakarta atau
politik dan militer di Saigon. Pengung-
Bandung, para pedagang-pedagang
sian besar-besaran ini menyebabkan
itu memenuhi jalan, trotoar, atau ta-
terjadinya capital flight, dan berbagai
man-taman kota (Freeman 1996).
usaha skala menengah dan besar ke-
Berbagai produk tersedia di pasar-pa-
mudian tidak beroperasi lagi. Hal ini
sar dan kaki lima Ho Chi Minh. Pasar-
menyebabkan penduduk Ho Chi Minh
pasar di Ho Chi Minh tersebut meru-
kemudian lebih mengandalkan kebu-
pakan pasar permanen, yang bebera-
tuhan sehari-hari mereka dari sektor
pa di antaranya mengkhususkan diri
informal.
untuk menjual produk-produk tertentu seperti pasar onderdil bekas atau
pasar
kerajinan
kayu
(Freeman
1996).
Di bawah pemerintah komunis Vietnam Utara, kegiatan sektor informal
di Ho Chi Minh City tetap berjalan—ditambah dengan pelaku-pelaku baru
Di Ho Chi Minh City, jauh sebelum
dari kalangan tentara Vietkong dan
Vietnam dijajah Perancis, usaha kecil
kader-kader partai komunis Vietnam
90
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
utara. Setelah reunifikasi Vietnam
Kegiatan sektor informal ini juga men-
Utara dan Selatan yang kemudian di-
dorong ekonomi Vietnam dalam pe-
lanjutkan dengan kegiatan ekonomi
riode ekonomi terpusat melalui hubu-
yang terpusat di tangan negara, sek-
ngan timbal balik dengan sektor per-
tor informal di Ho Chi Minh terus ber-
tanian. Kegiatan perdagangan sektor
jalan.
informal menyebabkan stabilnya daya
beli masyarakat perkotaan, yang pada
Seperti yang telah disebutkan di atas,
gilirannya
mendorong
banyak kalangan akademisi yang me-
terhadap
produk-produk
permintaan
pertanian
ngaitkan tumbuhnya 'kapitalisme ja-
dan nonpertanian dari pedesaan. Hal
lanan' ini sebagai dampak dari Doi
ini kemudian menyebabkan penduduk
Moi. Dana, misalnya, berpendapat
pedesaan mempunyai alternatif pen-
bahwa keberhasilan reformasi ekono-
dapatan di luar kegiatan pertanian
mi ala Doi Moi ini adalah karena Doi
(Freeman 1996).
Moi
menempatkan
kewirausahaan
(enterpreneurship) dan usaha swasta
Freeman juga menyebutkan bahwa
sebagai pelengkap, bukan sebagai
kegiatan ekonomi informal ini mem-
pengganti dari ekonomi yang dija-
pertahankan jiwa wiraswasta pendu-
lankan oleh negara (Dana 1999; Dana
duk Vietnam Selatan dan menjaga in-
1994; Freeman 2004).
frastruktur yang dibutuhkan untuk
mendorong
kembali
usaha-usaha
Akan tetapi Freeman berpendapat
skala menengah dan besar ketika Doi
bahwa tumbuhnya sektor informal
Moi diluncurkan. Ketika modal asing
dan usaha kecil di Vietnam di Ho Chi
mulai memasuki Vietnam, kelompok
Minh, berbeda dengan Hanoi, bukan
inilah yang kemudian berhasil menja-
merupakan dampak dari Doi Moi. Di
lin kerjasama dengan modal asing.
Ho Chi Minh, di bawah pemerintahan
komunis, usaha kecil tumbuh di ba-
Doi Moi kemudian menjadi pengakuan
wah bayang-bayang sistem ekonomi
pemerintah Vietnam akan keberada-
yang terpusat. Ketika Ho Ci Minh ber-
an sektor informal, yang pada akhir-
ada di bawah pendudukan militer,
nya mengizinkan industri dan peda-
sektor informal merupakan penyela-
gang kecil beroperasi tanpa campur
mat ekonomi kota ini, antara lain me-
tangan pemerintah. Freeman (1996)
lalui perdagangan barang-barang se-
berargumen bahwa tanpa ada akar
lundupan, melalui berbagai jaringan
yang kuat dari kelompok pelaku sek-
kredit informal.
tor informal, Doi Moi tidak akan ber-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
91
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
hasil mendorong boom ekonomi Viet-
untuk dimasuki. Sementara itu, sek-
nam, dan bahkan mungkin akan
tor industri manufaktur merupakan
menghasilkan economic chaos seperti
sektor yang paling rendah pertum-
yang terjadi di bekas negara Uni So-
buhan penyerapan tenaga kerjanya.
viet.
Distorsi kebijakan (di dalam perdagangan, peranan usaha milik negara,
dan kebijakan pasar tenaga kerja) di-
Kontribusi UK Sekarang
anggap sebagai faktor penyebab rendahnya penyerapan tenaga kerja di
Kontribusi dalam GDP
sektor industri ini (Jenkins 2004). Im-
Sakai dan Takada (2000) menyebut-
plikasi dari pandangan ini adalah usul-
kan bahwa Ministry of Planning and
an agar Vietnam meningkatkan libe-
Investment
memperkirakan
nonnegara
berkontribusi
usaha
ralisasi ekonominya untuk mening-
sebesar
katkan penyerapan tenaga kerja di
24%, sementara statistik dari Depar-
sektor industri manufaktur. Akan te-
temen Statistik memperkirakan ha-
tapi Jenkins berpendapat bahwa pe-
nya 2% dari GDP.
nurunan penyerapan tenaga kerja ini
bukan sebagai akibat dari distorsi ke-
Usaha kecil dan kesempatan kerja
bijakan, melainkan merupakan akibat
Angka pertumbuhan ekonomi di Viet-
dari meningkatnya efisiensi perusa-
nam yang tinggi ternyata tidak diba-
haan-perusahaan industri manufak-
rengi dengan tumbuhnya angka pe-
tur.
nyerapan tenaga kerja. Bahkan pada
periode 1990-an, percepatan pertum-
Hal ini didukung oleh studi yang dila-
buhan GDP dibarengi dengan penu-
kukan oleh Chistensen dan Goedhuys
runan tingkat pertumbuhan penye-
(2004). Studi mereka tentang usaha
rapan tenaga kerja (Jenkins 2004).
kecil dan penyerapan tenaga kerja di
Penyerapan tenaga kerja tertinggi di
10 negara menunjukkan bahwa usaha
periode ini terjadi pada sektor perda-
mikro cenderung tinggi penyerapan
gangan dan jasa, dan terbesar pada
tenaga kerjanya, akan tetapi penye-
jenis pekerjaan yang bergaji rendah
rapan ini menurun ketika perusaha-
atau pada sektor informal self-em-
an-perusahaan tersebut membesar.
ployment (ibid). Tingginya penyerap-
Pada perusahaan-perusahaan dengan
an tenaga kerja di sektor ini tidaklah
jumlah pekerja mencapai 10 orang,
mengherankan karena sektor ini me-
angka pertumbuhannya menjadi ne-
rupakan sektor yang relatif mudah
gatif
92
(Christensen
and
Goedhuys
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
2004). Meskipun demikian, diban-
dosuez of France dan Bangkok Bank of
dingkan dengan sembilan negara lain,
Thailand yang membuka kantor mere-
tingkat pertumbuhan penyerapan te-
ka di Ho Chi Minh (Dana 1994). Sebe-
naga kerja di usaha-usaha kecil Viet-
lumnya, sektor perbankan milik ne-
nam relatif stabil, meksipun usaha-
gara hanya meminjamkan dana pada
usaha tersebut telah memiliki jumlah
sektor-sektor usaha milik negara.
pekerja lebih dari 10 orang (ibid).
Kondisi ini, ditambah dengan pengurangan subsidi pada badan usaha milik negara, menurunkan efisiensi per-
Kendala yang Masih Dihadapi
usahaan-perusahaan tersebut.
Usaha Kecil di Vietnam
Permodalan
Keberhasilan sektor informal untuk
mendapatkan modal, di tengah hambatan yang sangat kuat dari bankbank pemerintah untuk mendapatkan
kredit, dimungkinkan dengan beroperasinya mekanisme kredit di dalam
sektor informal itu sendiri (Freeman
1996). Terdapat tiga mekanisme perolehan modal:
Ÿ
Hui, mirip dengan kelompok arisan
di Indonesia
Ÿ
“Mattress banks” (Freeman 1996)
Ÿ
Remittance atau pengiriman uang
dari kerabat yang tinggal di luar
negeri
Pada tahun 1990, pemerintah Vietnam memberikan izin bagi pendirian
bank-bank komersial, dan pada tahun
1992 jalan bagi perbankan asing untuk beroperasi di Vietnam terbuka.
Dua bank asing pertama yang beroperasi di Vietnam adalah Banque In-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
Meskipun bank-bank swasta telah
berdiri, kondisi ini tidak dengan sendirinya
meningkatkan
kemudahan
usaha kecil untuk memperoleh tambahan modal. Hambatan dari sisi penyediaan jaminan kredit, ditambah
dengan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman pegawai-pegawai bank,
menghambat akses usaha kecil terhadap kredit. Hal ini menyebabkan transaksi dalam bentuk uang tunai, meskipun dalam jumlah yang sangat besar, masih umum dijumpai di Vietnam
(Dana 1999). Selain itu, batasan usaha kecil yang belum memadai menyebabkan banyak perusahaan besar
mendapatkan kredit yang ditujukan
bagi pengusaha kecil.
Infrastruktur fisik dan organisasi
Perang saudara telah menyebabkan
kerusakan infrastruktur yang parah di
Vietnam. Hal itu menghambat proses
komunikasi dan transportasi di Vietnam.
93
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
Dari sisi institusi, Vietnam masih
Salah satu upaya yang dilakukan pe-
membutuhkan institusi yang menjadi
merintah Vietnam untuk mengurangi
penengah di dalam konflik (Dana
birokrasi adalah melalui penerapan
1999).
the Enterprise Law, yang diluncurkan
pada tahun 2000. Undang-undang ini
Korupsi
bertujuan mengurangi proses yang
Dalam sebuah survei, sekitar 80%
harus dilalui pengusaha untuk men-
responden menyatakan bahwa biro-
daftarkan usahanya, dari 13 langkah
krasi yang berbelit dan korupsi men-
menjadi tujuh langkah, dan dari 99
jadi persoalan utama bagi dunia usa-
hari yang diperlukan untuk mengurus
ha di Vietnam (Tan dan Lim 1983, da-
izin usaha menjadi 17 hari. Upaya ini
lam Dana 1999). Hambatan ini mun-
juga diklaim menurunkan biaya pe-
cul dalam bentuk kolusi dan nepotis-
ngurusan
me (pemerintah memprioritaskan ke-
menjadi
perijinan,
lompok tertentu), desentralisasi yang
Goedhuys 2004).
US$30
dari
US$660
(Christensen
and
menyebabkan pemerintah di tingkat
lokal lebih berkuasa dan lebih sulit
Enterpreneurship
untuk dikontrol, rendahnya gaji pega-
Hambatan internal yang dialami oleh
wai pemerintah yang menyebabkan
pengusaha kecil di Vietnam meliputi
mereka cenderung untuk melakukan
kurangnya pengetahuan tentang de-
korupsi, serta masih belum jelasnya
til-detil menjalankan usaha seperti
regulasi yang mengatur transaksi
pengetahuan tentang perbankan, a-
perdagangan (Venard 1998 dalam
suransi, detil tentang pengiriman ba-
Dana 1999).
rang untuk ekspor, dan lain-lain (Hang
2003). Selain itu terdapat pula kenda-
Perpajakan, regulasi, dan kebi-
la di dalam pengembangan riset dan
jakan
teknologi (Dana 1999). Sebagai mi-
Pengusaha di Vietnam mengeluhkan
sal, ketika Amerika Serikat masih me-
pajak yang dianggap berat, dan kon-
nerapkan embargo terhadap produk
tras dengan berbagai kemudahan pa-
tekstil dari Vietnam, pengusaha-pe-
jak yang diberikan pada pengusaha
ngusaha dari Korea Selatan menjadi
dari luar Vietnam (Dana 1999). Usaha
“perantara” antara industri tekstil
rumah tangga yang mendaftarkan
Vietnam dan pasar Amerika Serikat.
usaha mereka secara formal wajib
Pengusaha Korea Selatan mengimpor
membayar pajak.
tekstil dari Hanoi dan mengganti labelnya di Korea Selatan sebelum
94
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
mengekspornya ke Amerika Serikat
dalam pertumbuhan sektor swasta ini
se-bagai produk “made in South Ko-
(yaitu, apakah Doi Moi mendorong
rea.” Ketika Amerika Serikat mengha-
tumbuhnya usaha-usaha kecil atau,
pus embargonya, pengusaha Vietnam
sebaliknya, Doi Moi merupakan titik
dapat mengekspor langsung ke Ame-
balik pengakuan pemerintah Vietnam
rika Serikat tetapi menghadapi ken-
akan adanya usaha-usaha pribadi
dala akibat kurangnya pengetahuan
yang beroperasi secara informal),
tentang ekspor impor.
sektor informal di Vietnam menjadi
basis tumbuhnya usaha-usaha kecil
Pasar
dan menengah di Vietnam, dan ber-
Kebanyakan usaha kecil menjual pro-
peran penting di dalam mendorong
duknya di pasar domestik. Kualitas
ekonomi Vietnam menjadi salah satu
produk yang dihasilkan pengusaha
negara dengan pertumbuhan ekono-
kecil pada umumnya rendah. Biaya
mi yang tercepat di wilayah Asia. Mes-
produksi yang tinggi merupakan alas-
kipun demikian, pengamatan yang le-
an rendahnya kompetisi perusahaan-
bih dalam terhadap kondisi usaha ke-
perusahaan Vietnam. Selain itu, pa-
cil menunjukkan masih adanya ken-
sar lokal juga dipenuhi oleh barang-
dala dan hambatan yang dialami usa-
barang selundupan dari luar negeri,
ha kecil, yang mungkin dapat mempe-
sehingga sulit untuk membangun pa-
ngaruhi perkembangan mereka. Di
sar dalam skala nasional untuk pro-
samping kendala-kendala “klasik” se-
duk-produk pengusaha kecil Vietnam
perti akses terhadap sumber modal,
(Hang 2003).
hambatan juga muncul dari pendekatan pemerintah Vietnam terhadap usaha kecil. Dalam sistem ekonomi sosia-
Penutup: Apa yang dapat Kita Pe-
lis yang terpusat, usaha milik negara
lajari dari Vietnam?
memonopoli kegiatan ekonomi, dan
dengan demikian menghambat tum-
Kasus Vietnam menunjukkan adanya
buhnya sektor usaha kecil. Dalam sis-
peranan penting dari usaha kecil-mi-
tem ekonomi pasar yang diterapkan
kro dalam sistem ekonomi yang me-
sekarang, pemerintah Vietnam dinilai
ngalami transisi dari sistem ekonomi
lebih memberikan kemudahan terha-
terpusat pada negara kepada sistem
dap pengusaha asing dibandingkan
ekonomi pasar. Meskipun terdapat
dengan pengusaha lokal.
perdebatan tentang peran Doi Moi di
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
95
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
REFERENSI
Christensen, Jens Dyring, and Micheline Goedhuys. 2004. "Impact of National
Policy and Legal Environments on Employment Growth and Investment in Micro and Small Enterprises." In Series on Conducive Policy
Environment for Small Enterprise Employment, 64 pages, ix. Geneva:
International Labour Office.
Dana, Leo Paul. 1999. Entrepreneurship in Pacific Asia: Past, Present &
Future. Singapore; River Edge, N.J.: World Scientific.
. 1994. "A Marxist Mini-Dragon? Enterpreneurship in Today's Vietnam."
Journal of Small Business Management 32(2):95—102.
Freeman, Donald B. 1996. "Doi Moi Policy and the Small-Enterprise Boom in
Ho Chi Minh City, Vietnam." Geographical Review 86(2):178—97.
Freeman, Nick J. 2004. "Harnessing Foreign Direct Investment for Economic
Development and Poverty Reduction: Lessons from Vietnam." Journal
of the Asia Pacific Economy 9(2):209—22.
Hang, Pham Thi Thu. 2003. "Creating a Conducive Policy Environment for
Employment Creation in Small Enterprises in Viet Nam." In Series on
Conducive Policy Environment for Small Enterprise Employment.
Geneva: International Labour Office.
Jenkins, Rhys. 2004. "Why Has Employment Not Grown More Quickly in Vietnam?" Journal of the Asia Pacific Economy 9(2):191—208.
Mirza, Hafiz, and Axele Giroud. 2004. "Regionalization, Foreign Direct Investment, and Poverty Reduction." Journal of the Asia Pacific Economy
9(2):223—48.
96
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
Nadvi, Khalid, and John Thoburn. 2004. "Challenges to Vietnamese Firms in
the World Garment and Textile Value Chain, and the Implications for
Alleviating Poverty." Journal of the Asia Pacific Economy
9(2):249—67.
Sakai, Hitoshi, and Nobuaki Takada. 2000. "Developing Small and MediumScale Enterprises in Vietnam." In NRI Papers No. 13: Nomura
Research Institute.
Thoburn, John. 2004. "Globalization and Poverty in Vietnam." Journal of the
Asia Pacific Economy 9(2):127—44.
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
97
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA:
USAHA KECIL DI VIETNAM
Nurul Widyaningrum1
Abstract
The big economic reform conducted by the government of Vietnam in the 1980s,
known as Doi Moi, transformed Vietnam from a socialist nation with a centralized
economic system into a nation that implements free trade and reduce the state's
control in the economy. From various literatures on economy development and
small enterprises in Vietnam, this article attempts to look at the relation between Doi Moi with the development of small enterprises in Vietnam, the positions of small enterprises in the economic sector of Vietnam, several problems
that are faced by small enterprises in Vietnam, and lessons that can be learned
from our neighbor.
Pengantar: Mengapa Vietnam?
gi individu-individu di Vietnam untuk
berpartisipasi di dalam kegiatan in-
Pada dekade 1980, pemerintahan ko-
dustri ringan.
munis Vietnam meluncurkan program
reformasi ekonomi yang dikenal de-
Eksperimen Vietnam dengan ekonomi
ngan nama Doi Moi, atau Kebijakan
pasar bebas ini mendorong pertum-
Renovasi. Reformasi ekonomi ini ber-
buhan ekonomi Vietnam. Pada perio-
tujuan mengurangi sebanyak mung-
de 1990-an Vietnam mencapai tingkat
kin kontrol pemerintah di dalam per-
pertumbuhan tertinggi, yaitu sekitar
ekonomian, dan memberikan hak ba-
8,1% per tahun, dan angka pertum-
1 Peneliti Senior Yayasan AKATIGA Pusat Analisis Sosial.
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
83
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
buhan ekspor tertinggi, yaitu 27,7%,
nomi pasar yang bertahan di bawah
melebihi angka pertumbuhan Cina
tekanan pemerintahan komunis da-
pada masa yang sama (Thoburn
lam bentuk ekonomi informal.
2004). Kebijakan Doi Moi, bersamasama dengan kebijakan lain seperti
Sejumlah tulisan juga menunjukkan
land reform, dipandang berhasil men-
bahwa pertumbuhan ekonomi yang
umbuhkan usaha kecil lokal di Viet-
tinggi tersebut belum diimbangi de-
nam. Saat ini sekitar 90% usaha yang
ngan tingginya penyerapan tenaga
bukan dikelola oleh negara termasuk
kerja. Menjamurnya usaha di Vietnam
di dalam usaha kecil koperasi. Hal ini
juga masih dibayangi oleh berbagai
mengindikasikan bahwa usaha kecil
persoalan yang dihadapi para pelaku
memberikan kontribusi yang cukup
usaha, termasuk yang dihadapi oleh
penting bagi perekonomian dalam
pengusaha kecil Vietnam.
masa transisi seperti Vietnam.
Dirangkum dari berbagai sumber, tuKasus Vietnam menarik untuk dilihat
lisan ini mencoba menguraikan kondi-
karena kasus ini menunjukkan peru-
si usaha kecil di Vietnam, faktor-fak-
bahan yang drastis dari sistem ekono-
tor yang mempengaruhi perkemba-
mi terpusat dari pemerintah komunis
ngannya, peran dan upaya pemerin-
ke arah sistem ekonomi yang berori-
tah Vietnam, serta pelajaran yang da-
entasi pasar, dan perubahan ini dinilai
pat diambil untuk Indonesia dari ka-
telah mendorong pertumbuhan eko-
sus Vietnam.
nomi Vietnam. Selain itu, reformasi
ekonomi itu juga dicirikan dengan
tumbuhnya usaha-usaha kecil dan
Strategi Pembangunan Vietnam
menengah, yang menjadi gambaran
hidupnya perekonomian Vietnam. Se-
Sebelum bersatu menjadi Republik
jumlah tulisan berargumen bahwa
Sosialis Vietnam, negara ini menjadi
maraknya sektor usaha kecil ini meru-
Vietnam Utara yang berhaluan sosia-
pakan dampak dari kebijakan Doi Moi
lis-komunis
(yang membuka peluang kesempatan
yang berorientasi pada pasar. Pendu-
berusaha bagi penduduk Vietnam),
duk Vietnam Selatan yang berpusat di
dan
Vietnam
Selatan
sedangkan tulisan-tulisan yang lain
Saigon (kemudian menjadi Ho Chi
melihat bahwa kebijakan Doi Moi ini
Minh) telah mengalami pertumbuhan
lebih merupakan pengakuan peme-
ekonomi dan perdagangan ekspor
rintah Vietnam akan keberadaan eko-
yang lebih tinggi dibandingkan Viet-
84
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
nam Utara. Pada masa perang Viet-
ga produksi ternak dan beras di Viet-
nam, ekonomi di Vietnam Selatan ma-
nam Selatan (Dana 1994).
sih dapat bertahan cukup kuat dengan
kehadiran militer Amerika Serikat
Pemerintah Vietnam kemudian me-
yang ingin mencegah meluasnya pa-
luncurkan kebijakan sosialis garis ke-
ham komunis dari arah utara. Kontras
ras yang tertuang di dalam Rencana
dengan Vietnam Selatan, penduduk
Pembangunan Lima Tahun. Dalam
Vietnam Utara telah mengalami masa
rencana ini, seluruh kegiatan ekonomi
ekonomi terpusat sejak dua dekade
Vietnam dipusatkan di tangan negara,
sebelumnya, ditandai dengan pemba-
termasuk “collectivized” unit-unit per-
tasan yang ketat terhadap usaha-usa-
tanian. Sektor perbankan dan perda-
ha individu/swasta. Dana (1994) me-
gangan luar negeri dimonopoli oleh
nunjukkan bahwa ketatnya larangan
negara dan mekanisme pasar hanya
untuk berusaha bagi individu di Viet-
boleh dijalankan di tingkat rumah
nam Utara telah memunculkan pasar
tangga dan sektor usaha mikro (pet-
gelap. Harga barang pasar gelap di si-
ty-enterprises
ni jauh lebih tinggi dibandingkan har-
1996). Meskipun menghadapi berba-
ga resmi akibat kelangkaan komoditi.
gai persoalan yang menyebabkan
sector)
(Freeman
rencana tersebut tidak berjalan (antaRepublik Sosialis Vietnam terbentuk
ra lain karena rusaknya berbagai in-
pada tahun 1975, setahun setelah mi-
frastruktur komunikasi dan transpor-
liter Amerika Serikat meninggalkan
tasi akibat perang), pemerintah Viet-
Vietnam Utara dan ditandai dengan
nam terus menjalankan kebijakan ini.
jatuhnya Saigon. Perang Vietnam te-
Program nasionalisasi berbagai peru-
lah menghancurkan menghancurkan
sahaan swasta, penyitaan aset lahan
infrastruktur ekonomi, sosial, dan po-
milik usaha swasta, peluncuran mata
litik Vietnam, dan jutaan pengungsi
uang nasional, pembatasan jumlah
meninggalkan negeri tersebut. Berdi-
uang yang bisa dimiliki oleh individu,
rinya Republik Sosialis Vietnam me-
dan pengubahan lahan-lahan perta-
nandai perubahan sistem ekonomi di
nian individu menjadi lahan kolektif
Vietnam Selatan yang tadinya meru-
merupakan kebijakan-kebijakan yang
pakan ekonomi pasar ke arah sistem
dilancarkan sejalan dengan Rencana
ekonomi terpusat yang didorong oleh
Pembangunan Lima Tahun (Freeman
pemerintah Vietnam Utara. Perubah-
1996).
an ini berdampak pada jatuhnya har-
Di
tengah-tengah
strategi
yang bertujuan mematikan kegiatan
ekonomi swasta ini, beberapa kelom-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
85
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
pok ekonomi seperti sektor informal di
dari penjualan ini digunakan untuk
Ho Chi Minh, para petani kecil di delta
pembelian bahan baku tambahan;
Plan C: Dalam skema ini pengusa-
Mekong, daerah pertanian di luar Ho
Ÿ
Chi Minh sebelumnya telah berhasil
ha diizinkan untuk melakukan diversi-
mengklaim hak kepemilikan mereka
fikasi produk mereka dan menjual
terhadap aset-aset yang mereka mi-
produk-produk “minor” mereka tanpa
liki, dan kelompok inilah yang mendo-
kontrol dari pemerintah.
rong tumbuhnya sektor usaha mikro
(Dana 1994)
ketika pemerintah meluncurkan Doi
Pada tahun 1982, pemerintah Viet-
Moi (Freeman 1996).
nam meluncurkan program orientasi
Akan tetapi pada dekade 1980-an pe-
ekonomi baru, yaitu mengalihkan fo-
merintah Vietnam kemudian mulai
kus dari industri berat ke industri ri-
meluncurkan berbagai program libe-
ngan, mengalihkan sumber daya ke
ralisasi ekonomi. Dana (Dana 1999;
sektor pertanian, serta mempromosi-
1994) menyebutkan bahwa liberalisa-
kan ekspor.
si ekonomi di Vietnam dimulai pada
tahun 1981, dengan peluncuran Ren-
Perubahan yang paling drastis terjadi
cana Lima Tahun Ketiga (Third Five-
ketika pemerintah Vietnam meluncur-
Year Plan). Rencana pembangunan ini
kan Doi Moi, atau Renovation Policy,
bertujuan untuk mendorong sektor
pada tahun 1986. Doi Moi adalah re-
industri,
dalam
formasi ekonomi yang bertujuan un-
Plan A: Dalam skema ini perusa-
kontrol negara di dalam kegiatan eko-
haan diharuskan untuk menggunakan
nomi. Warga Vietnam secara individu
input bahan baku yang disediakan o-
dapat mendirikan perusahaan di sek-
yang
diwujudkan
Three System Plan:
Ÿ
tuk sebanyak mungkin mengurangi
leh negara, dan menjual output mere-
tor industri ringan. Doi Moi diproyeksi-
ka kepada negara dengan harga yang
kan akan menggantikan paham ko-
ditetapkan;
Ÿ
Plan B: Dalam skema ini perusa-
munisme dengan paham ekonomi pasar secara bertahap. Di dalam pende-
haan dapat membeli bahan baku di
katan ini, sektor swasta berfungsi se-
tempat lain dan menjual produk me-
bagai pelengkap dari sektor milik ne-
reka secara independen, dengan sya-
gara, dan bukan sebagai pengganti
rat bahwa keuntungan yang diperoleh
(Dana 1999; Dana 1994).
86
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
Selanjutnya pada tahun 1989 peme-
negara berkembang dan, selanjutnya,
rintah Vietnam mengeluarkan kebi-
pada pertengahan periode 1990-an,
jakan yang memberikan hak bagi
diuntungkan dengan investasi lang-
penduduk pedesaan untuk mengak-
sung dari negara-negara Asia Tengga-
ses dan memiliki lahan serta hak un-
ra yang lebih maju seperti Malaysia,
tuk menjual produk mereka dengan
Thailand, dan Singapura (Freeman
harga pasar. Selanjutnya, hak atas la-
2004).
han tersebut dapat diwariskan kepada
keluarga mereka. Kebijakan ini men-
Kecenderungan ini menurun pada pa-
dorong generasi muda Vietnam untuk
ruh kedua 1990-an. Pada paruh ini,
memasuki ekonomi pasar. Para gene-
kecenderungan investor adalah men-
rasi muda tersebut menyadari bahwa
cari mitra lokal melalui akuisisi dan
ekonomi pasar, melalui kewirausaha-
merger. Untuk itu investor asing men-
an serta sektor usaha swasta, meru-
cari tempat-tempat dengan keung-
pakan cara tercepat untuk mempero-
gulan pada skill di tingkat lokal, prasa-
leh manfaat yang ditawarkan oleh pa-
rana dan sarana, servis, jaringan sup-
ham sosialisme (Dana 1994).
ply, institusi yang kuat, serta hak atas
kekayaan intelektual. Sementara hal
Pada tahun 1987 pemerintah Vietnam
ini masih kurang di Vietnam, karena
mengurangi hambatan perdagangan
dalam program Doi Moi ini ternyata
internal secara drastis dengan kebi-
Vietnam lebih mementingkan investa-
jakan yang memformalkan komersia-
si asing dibandingkan mengembang-
lisasi dan liberalisasi. Pemerintah ti-
kan kewirausahaan lokal (Freeman
dak lagi terlibat di dalam kegiatan
2004) .
produksi dan distribusi, dan akses ke
pasar luar negeri dibuka bagi perusahaan besar.
FDI Vietnam berasal dari Asia, lebih
dari 70% berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong
Periode tahun 1990-an ditandai de-
Kong, Cina), dan ASEAN (20%). Ala-
ngan masuknya Vietnam ke pasar glo-
san masuknya investasi ke Vietnam a-
bal. Pada periode ini, pemerintah Viet-
dalah faktor yang berkaitan dengan
nam melonggarkan berbagai peratur-
tenaga kerja (biaya, kualitas, kapabi-
an mengenai masuknya modal asing
litas, dan kemampuan bahasa) (Free-
ke Vietnam. Negara ini mendapatkan
man 2004).
manfaat dari adanya gelombang investasi asing yang masuk ke negara-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
87
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
Bentuk kelonggaran-kelonggaran ter-
Vietnam dan Pasar Global
sebut antara lain adalah sebagai berikut (Dana 1999):
Sampai tahun 1990 Vietnam menghadapi embargo dari US, sehingga ti-
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Pengusaha asing diperbolehkan
dak dapat mengekspor ke US. Pada
memiliki 100% saham sebuah per-
saat itu, untuk produk garmen banyak
usahaan di Vietnam.
pengusaha Korea yang mengimpor
Diluncurkannya Law of Foreign In-
dari Vietnam kemudian di Korea Se-
vestment yang bertujuan untuk
latan labelnya diganti dengan label
melindungi aset para pengusaha
Korea. Dihapuskannya embargo dari
asing tersebut dari nasionalisasi.
US pada tahun 2000, juga dbukanya
Perusahaan-perusahaan yang me-
pasar Uni Eropa, membuka peluang
makai modal asing dibebaskan da-
bagi ekspor Vietnam ke negara-nega-
ri pajak pada tahun pertama mere-
ra tersebut (Dana 1999; Dana 1994;
ka beroperasi. Selain itu, perusa-
Nadvi and Thoburn 2004; Thoburn
haan-perusahaan asing tersebut
2004). Pasar ekspor terbesar adalah
diperbolehkan mengirimkan keun-
Amerika Utara, Eropa, dan Jepang.
tungan perusahaan mereka ke luar
Sedangkan
negara-negara
ASEAN
Vietnam, serta mengirimkan pem-
adalah tujuan impor bahan baku Viet-
bayaran ke luar negeri untuk ke-
nam (Mirza and Giroud 2004)
perluan pengembangan teknologi,
jasa pelayanan, serta pembayaran
pinjaman.
Khusus untuk sektor garmen dan
tekstil, yang merupakan salah satu
sektor penting di Vietnam, ada empat
Berbagai kemudahan untuk modal a-
tantangan yang akan dihadapi: diha-
sing tersebut kemudian diperkuat de-
puskannya sistem kuota di dalam sis-
ngan peraturan perburuhan yang juga
tem perdagangan tekstil tingkat du-
bertujuan untuk mendorong masuk-
nia, persaingan dari Cina, tuntutan
nya modal asing ke Vietnam. Pada ta-
untuk memenuhi standar perburuhan
hun 1992, Kementerian Tenaga Kerja
dan lingkungan, serta tuntutan dari
Vietnam meluncurkan kebijakan yang
pasar global akan produk yang mu-
antara lain berisi penurunan batas u-
rah, berkualitas tinggi, dan cepat. Ke-
pah minimum serta privatisasi peru-
banyakan produser di Vietnam, teru-
sahaan-perusahaan milik negara (Da-
tama perusahaan negara yang besar,
na 1999; Dana 1994).
diperkirakan
mampu
menghadapi
tantangan tersebut, tetapi tidak bagi
88
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
perusahaan kecil (Nadvi and Thoburn
lumnya merupakan negara pengim-
2004).
por beras menjadi negara pengekspor
beras ketiga di dunia (Hang 2003; Da-
Berbagai strategi tersebut dinilai ber-
na 1999).
hasil mendorong pertumbuhan ekonomi di Vietnam. Pada periode 1990-
Selain itu, penerapan Doi Moi juga
an, Vietnam mencapai tingkat per-
mengubah posisi kalangan pengusa-
tumbuhan
sekitar
ha di dalam struktur sosial masyara-
8,1% per tahun, dan angka pertum-
kat Vietnam. Sebelumnya, pengusaha
buhan ekspor tertinggi, yaitu 27,7%,
menempati kedudukan yang rendah
tertinggi,
yaitu
melebihi angka pertumbuhan ekono-
di dalam masyarakat Vietnam, di ba-
mi Cina (Thoburn 2004).
wah golongan petani, kaum terpelajar, dan pekerja. Hal ini sebagian dikarenakan adanya anggapan bahwa ke-
Doi Moi dan Usaha Kecil Vietnam
suksesan di dunia usaha biasanya datang dari aktivitas ilegal. Akan tetapi
Doi Moi dianggap secara drastis me-
kondisi itu telah berubah sejak dite-
ngubah struktur perekonomian Viet-
rapkannya Doi Moi (Hang 2003).
nam. Dana (1999) menyebutkan bahwa program ini kemudian mendorong
Akan tetapi berbeda dengan kedua
tumbuhnya usaha-usaha kecil di Viet-
penulis di atas, Freeman (1996) ber-
nam, meliputi koperasi (yang kurang
pendapat bahwa menjamurnya UK
lebih berjumlah 1,500 unit), usaha
Vietnam tidak diakibatkan oleh Doi
milik keluarga, dan berbagai usaha
Moi. UK di Vietnam, terutama sektor
milik swasta yang lepas dari kontrol
informal di kota Ho Chi Minh, merupa-
negara. Selain itu, terdapat pula joint-
kan sektor yang tumbuh dari besar-
venture antara perusahaan milik ne-
nya kegiatan ekonomi yang beropera-
gara dan swasta.
si di luar kontrol pemerintah komunis.
Sektor inilah yang menyediakan pro-
Setelah Doi Moi diperkenalkan, di sek-
duk barang dan jasa utama yang dibu-
tor pertanian unit rumah tanggalah
tuhkan oleh penduduk Vietnam dan
yang kemudian menjadi basis ekono-
membuat Vietnam mampu bertahan.
mi pertanian Vietnam, dan bukan ko-
Doi Moi bertindak sebagai sinyal bah-
perasi. Pemberian hak pada penduduk
wa pemerintah Vietnam kemudian
pedesaan untuk memiliki aset tanah
menerima kegiatan ekonomi yang di-
juga mendorong Vietnam yang sebe-
lakukan oleh swasta dan menjadikan
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
89
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
para pelaku ekonomi kecil itu sebagai
dan pasar tradisional telah menjadi
model dan stimulus bagi para pelaku
komponen penting dalam ekonomi re-
baru yang masuk setelah Doi Moi dite-
gional Vietnam. Perdagangan secara
rapkan.
ekstensif terjadi antara Vietnam dengan negara tetangga Cina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pe-
Evolusi Sektor Informal Menuju
Usaha Kecil: Ho Chi Minh
merintah kolonial Perancis berusaha
menekan aktivitas sektor informal ini
untuk dapat memasarkan produk-
Dana (1994) dan Freeman (1996)
produk Perancis, akan tetapi, seba-
memberikan uraian yang hidup ten-
gaimana halnya semua kegiatan sek-
tang semangat kewirausahaan dan
tor informal di seluruh dunia, sektor
ramainya kegiatan ekonomi skala ke-
informal di Vietnam juga berhasil
cil di Ho Chi Minh City. Dari kedua pe-
menghindari tekanan pemerintah Pe-
nulis tersebut kita dapat membayang-
rancis (Freeman 1996) .
kan bahwa kegiatan sektor informal
dan usaha kecil di Ho Chi Minh, kota
Ketika Ho Chi Minh jatuh ke tangan
terbesar di Vietnam, mirip dengan ke-
militer Vietnam Utara yang komunis,
uletan pedagang asongan dan peda-
terjadi pengungsian besar-besaran
gang kaki lima di kota-kota besar di
dari kalangan bisnis dan pemimpin
Indonesia dan, seperti di Jakarta atau
politik dan militer di Saigon. Pengung-
Bandung, para pedagang-pedagang
sian besar-besaran ini menyebabkan
itu memenuhi jalan, trotoar, atau ta-
terjadinya capital flight, dan berbagai
man-taman kota (Freeman 1996).
usaha skala menengah dan besar ke-
Berbagai produk tersedia di pasar-pa-
mudian tidak beroperasi lagi. Hal ini
sar dan kaki lima Ho Chi Minh. Pasar-
menyebabkan penduduk Ho Chi Minh
pasar di Ho Chi Minh tersebut meru-
kemudian lebih mengandalkan kebu-
pakan pasar permanen, yang bebera-
tuhan sehari-hari mereka dari sektor
pa di antaranya mengkhususkan diri
informal.
untuk menjual produk-produk tertentu seperti pasar onderdil bekas atau
pasar
kerajinan
kayu
(Freeman
1996).
Di bawah pemerintah komunis Vietnam Utara, kegiatan sektor informal
di Ho Chi Minh City tetap berjalan—ditambah dengan pelaku-pelaku baru
Di Ho Chi Minh City, jauh sebelum
dari kalangan tentara Vietkong dan
Vietnam dijajah Perancis, usaha kecil
kader-kader partai komunis Vietnam
90
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
utara. Setelah reunifikasi Vietnam
Kegiatan sektor informal ini juga men-
Utara dan Selatan yang kemudian di-
dorong ekonomi Vietnam dalam pe-
lanjutkan dengan kegiatan ekonomi
riode ekonomi terpusat melalui hubu-
yang terpusat di tangan negara, sek-
ngan timbal balik dengan sektor per-
tor informal di Ho Chi Minh terus ber-
tanian. Kegiatan perdagangan sektor
jalan.
informal menyebabkan stabilnya daya
beli masyarakat perkotaan, yang pada
Seperti yang telah disebutkan di atas,
gilirannya
mendorong
banyak kalangan akademisi yang me-
terhadap
produk-produk
permintaan
pertanian
ngaitkan tumbuhnya 'kapitalisme ja-
dan nonpertanian dari pedesaan. Hal
lanan' ini sebagai dampak dari Doi
ini kemudian menyebabkan penduduk
Moi. Dana, misalnya, berpendapat
pedesaan mempunyai alternatif pen-
bahwa keberhasilan reformasi ekono-
dapatan di luar kegiatan pertanian
mi ala Doi Moi ini adalah karena Doi
(Freeman 1996).
Moi
menempatkan
kewirausahaan
(enterpreneurship) dan usaha swasta
Freeman juga menyebutkan bahwa
sebagai pelengkap, bukan sebagai
kegiatan ekonomi informal ini mem-
pengganti dari ekonomi yang dija-
pertahankan jiwa wiraswasta pendu-
lankan oleh negara (Dana 1999; Dana
duk Vietnam Selatan dan menjaga in-
1994; Freeman 2004).
frastruktur yang dibutuhkan untuk
mendorong
kembali
usaha-usaha
Akan tetapi Freeman berpendapat
skala menengah dan besar ketika Doi
bahwa tumbuhnya sektor informal
Moi diluncurkan. Ketika modal asing
dan usaha kecil di Vietnam di Ho Chi
mulai memasuki Vietnam, kelompok
Minh, berbeda dengan Hanoi, bukan
inilah yang kemudian berhasil menja-
merupakan dampak dari Doi Moi. Di
lin kerjasama dengan modal asing.
Ho Chi Minh, di bawah pemerintahan
komunis, usaha kecil tumbuh di ba-
Doi Moi kemudian menjadi pengakuan
wah bayang-bayang sistem ekonomi
pemerintah Vietnam akan keberada-
yang terpusat. Ketika Ho Ci Minh ber-
an sektor informal, yang pada akhir-
ada di bawah pendudukan militer,
nya mengizinkan industri dan peda-
sektor informal merupakan penyela-
gang kecil beroperasi tanpa campur
mat ekonomi kota ini, antara lain me-
tangan pemerintah. Freeman (1996)
lalui perdagangan barang-barang se-
berargumen bahwa tanpa ada akar
lundupan, melalui berbagai jaringan
yang kuat dari kelompok pelaku sek-
kredit informal.
tor informal, Doi Moi tidak akan ber-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
91
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
hasil mendorong boom ekonomi Viet-
untuk dimasuki. Sementara itu, sek-
nam, dan bahkan mungkin akan
tor industri manufaktur merupakan
menghasilkan economic chaos seperti
sektor yang paling rendah pertum-
yang terjadi di bekas negara Uni So-
buhan penyerapan tenaga kerjanya.
viet.
Distorsi kebijakan (di dalam perdagangan, peranan usaha milik negara,
dan kebijakan pasar tenaga kerja) di-
Kontribusi UK Sekarang
anggap sebagai faktor penyebab rendahnya penyerapan tenaga kerja di
Kontribusi dalam GDP
sektor industri ini (Jenkins 2004). Im-
Sakai dan Takada (2000) menyebut-
plikasi dari pandangan ini adalah usul-
kan bahwa Ministry of Planning and
an agar Vietnam meningkatkan libe-
Investment
memperkirakan
nonnegara
berkontribusi
usaha
ralisasi ekonominya untuk mening-
sebesar
katkan penyerapan tenaga kerja di
24%, sementara statistik dari Depar-
sektor industri manufaktur. Akan te-
temen Statistik memperkirakan ha-
tapi Jenkins berpendapat bahwa pe-
nya 2% dari GDP.
nurunan penyerapan tenaga kerja ini
bukan sebagai akibat dari distorsi ke-
Usaha kecil dan kesempatan kerja
bijakan, melainkan merupakan akibat
Angka pertumbuhan ekonomi di Viet-
dari meningkatnya efisiensi perusa-
nam yang tinggi ternyata tidak diba-
haan-perusahaan industri manufak-
rengi dengan tumbuhnya angka pe-
tur.
nyerapan tenaga kerja. Bahkan pada
periode 1990-an, percepatan pertum-
Hal ini didukung oleh studi yang dila-
buhan GDP dibarengi dengan penu-
kukan oleh Chistensen dan Goedhuys
runan tingkat pertumbuhan penye-
(2004). Studi mereka tentang usaha
rapan tenaga kerja (Jenkins 2004).
kecil dan penyerapan tenaga kerja di
Penyerapan tenaga kerja tertinggi di
10 negara menunjukkan bahwa usaha
periode ini terjadi pada sektor perda-
mikro cenderung tinggi penyerapan
gangan dan jasa, dan terbesar pada
tenaga kerjanya, akan tetapi penye-
jenis pekerjaan yang bergaji rendah
rapan ini menurun ketika perusaha-
atau pada sektor informal self-em-
an-perusahaan tersebut membesar.
ployment (ibid). Tingginya penyerap-
Pada perusahaan-perusahaan dengan
an tenaga kerja di sektor ini tidaklah
jumlah pekerja mencapai 10 orang,
mengherankan karena sektor ini me-
angka pertumbuhannya menjadi ne-
rupakan sektor yang relatif mudah
gatif
92
(Christensen
and
Goedhuys
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
2004). Meskipun demikian, diban-
dosuez of France dan Bangkok Bank of
dingkan dengan sembilan negara lain,
Thailand yang membuka kantor mere-
tingkat pertumbuhan penyerapan te-
ka di Ho Chi Minh (Dana 1994). Sebe-
naga kerja di usaha-usaha kecil Viet-
lumnya, sektor perbankan milik ne-
nam relatif stabil, meksipun usaha-
gara hanya meminjamkan dana pada
usaha tersebut telah memiliki jumlah
sektor-sektor usaha milik negara.
pekerja lebih dari 10 orang (ibid).
Kondisi ini, ditambah dengan pengurangan subsidi pada badan usaha milik negara, menurunkan efisiensi per-
Kendala yang Masih Dihadapi
usahaan-perusahaan tersebut.
Usaha Kecil di Vietnam
Permodalan
Keberhasilan sektor informal untuk
mendapatkan modal, di tengah hambatan yang sangat kuat dari bankbank pemerintah untuk mendapatkan
kredit, dimungkinkan dengan beroperasinya mekanisme kredit di dalam
sektor informal itu sendiri (Freeman
1996). Terdapat tiga mekanisme perolehan modal:
Ÿ
Hui, mirip dengan kelompok arisan
di Indonesia
Ÿ
“Mattress banks” (Freeman 1996)
Ÿ
Remittance atau pengiriman uang
dari kerabat yang tinggal di luar
negeri
Pada tahun 1990, pemerintah Vietnam memberikan izin bagi pendirian
bank-bank komersial, dan pada tahun
1992 jalan bagi perbankan asing untuk beroperasi di Vietnam terbuka.
Dua bank asing pertama yang beroperasi di Vietnam adalah Banque In-
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
Meskipun bank-bank swasta telah
berdiri, kondisi ini tidak dengan sendirinya
meningkatkan
kemudahan
usaha kecil untuk memperoleh tambahan modal. Hambatan dari sisi penyediaan jaminan kredit, ditambah
dengan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman pegawai-pegawai bank,
menghambat akses usaha kecil terhadap kredit. Hal ini menyebabkan transaksi dalam bentuk uang tunai, meskipun dalam jumlah yang sangat besar, masih umum dijumpai di Vietnam
(Dana 1999). Selain itu, batasan usaha kecil yang belum memadai menyebabkan banyak perusahaan besar
mendapatkan kredit yang ditujukan
bagi pengusaha kecil.
Infrastruktur fisik dan organisasi
Perang saudara telah menyebabkan
kerusakan infrastruktur yang parah di
Vietnam. Hal itu menghambat proses
komunikasi dan transportasi di Vietnam.
93
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
Dari sisi institusi, Vietnam masih
Salah satu upaya yang dilakukan pe-
membutuhkan institusi yang menjadi
merintah Vietnam untuk mengurangi
penengah di dalam konflik (Dana
birokrasi adalah melalui penerapan
1999).
the Enterprise Law, yang diluncurkan
pada tahun 2000. Undang-undang ini
Korupsi
bertujuan mengurangi proses yang
Dalam sebuah survei, sekitar 80%
harus dilalui pengusaha untuk men-
responden menyatakan bahwa biro-
daftarkan usahanya, dari 13 langkah
krasi yang berbelit dan korupsi men-
menjadi tujuh langkah, dan dari 99
jadi persoalan utama bagi dunia usa-
hari yang diperlukan untuk mengurus
ha di Vietnam (Tan dan Lim 1983, da-
izin usaha menjadi 17 hari. Upaya ini
lam Dana 1999). Hambatan ini mun-
juga diklaim menurunkan biaya pe-
cul dalam bentuk kolusi dan nepotis-
ngurusan
me (pemerintah memprioritaskan ke-
menjadi
perijinan,
lompok tertentu), desentralisasi yang
Goedhuys 2004).
US$30
dari
US$660
(Christensen
and
menyebabkan pemerintah di tingkat
lokal lebih berkuasa dan lebih sulit
Enterpreneurship
untuk dikontrol, rendahnya gaji pega-
Hambatan internal yang dialami oleh
wai pemerintah yang menyebabkan
pengusaha kecil di Vietnam meliputi
mereka cenderung untuk melakukan
kurangnya pengetahuan tentang de-
korupsi, serta masih belum jelasnya
til-detil menjalankan usaha seperti
regulasi yang mengatur transaksi
pengetahuan tentang perbankan, a-
perdagangan (Venard 1998 dalam
suransi, detil tentang pengiriman ba-
Dana 1999).
rang untuk ekspor, dan lain-lain (Hang
2003). Selain itu terdapat pula kenda-
Perpajakan, regulasi, dan kebi-
la di dalam pengembangan riset dan
jakan
teknologi (Dana 1999). Sebagai mi-
Pengusaha di Vietnam mengeluhkan
sal, ketika Amerika Serikat masih me-
pajak yang dianggap berat, dan kon-
nerapkan embargo terhadap produk
tras dengan berbagai kemudahan pa-
tekstil dari Vietnam, pengusaha-pe-
jak yang diberikan pada pengusaha
ngusaha dari Korea Selatan menjadi
dari luar Vietnam (Dana 1999). Usaha
“perantara” antara industri tekstil
rumah tangga yang mendaftarkan
Vietnam dan pasar Amerika Serikat.
usaha mereka secara formal wajib
Pengusaha Korea Selatan mengimpor
membayar pajak.
tekstil dari Hanoi dan mengganti labelnya di Korea Selatan sebelum
94
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
mengekspornya ke Amerika Serikat
dalam pertumbuhan sektor swasta ini
se-bagai produk “made in South Ko-
(yaitu, apakah Doi Moi mendorong
rea.” Ketika Amerika Serikat mengha-
tumbuhnya usaha-usaha kecil atau,
pus embargonya, pengusaha Vietnam
sebaliknya, Doi Moi merupakan titik
dapat mengekspor langsung ke Ame-
balik pengakuan pemerintah Vietnam
rika Serikat tetapi menghadapi ken-
akan adanya usaha-usaha pribadi
dala akibat kurangnya pengetahuan
yang beroperasi secara informal),
tentang ekspor impor.
sektor informal di Vietnam menjadi
basis tumbuhnya usaha-usaha kecil
Pasar
dan menengah di Vietnam, dan ber-
Kebanyakan usaha kecil menjual pro-
peran penting di dalam mendorong
duknya di pasar domestik. Kualitas
ekonomi Vietnam menjadi salah satu
produk yang dihasilkan pengusaha
negara dengan pertumbuhan ekono-
kecil pada umumnya rendah. Biaya
mi yang tercepat di wilayah Asia. Mes-
produksi yang tinggi merupakan alas-
kipun demikian, pengamatan yang le-
an rendahnya kompetisi perusahaan-
bih dalam terhadap kondisi usaha ke-
perusahaan Vietnam. Selain itu, pa-
cil menunjukkan masih adanya ken-
sar lokal juga dipenuhi oleh barang-
dala dan hambatan yang dialami usa-
barang selundupan dari luar negeri,
ha kecil, yang mungkin dapat mempe-
sehingga sulit untuk membangun pa-
ngaruhi perkembangan mereka. Di
sar dalam skala nasional untuk pro-
samping kendala-kendala “klasik” se-
duk-produk pengusaha kecil Vietnam
perti akses terhadap sumber modal,
(Hang 2003).
hambatan juga muncul dari pendekatan pemerintah Vietnam terhadap usaha kecil. Dalam sistem ekonomi sosia-
Penutup: Apa yang dapat Kita Pe-
lis yang terpusat, usaha milik negara
lajari dari Vietnam?
memonopoli kegiatan ekonomi, dan
dengan demikian menghambat tum-
Kasus Vietnam menunjukkan adanya
buhnya sektor usaha kecil. Dalam sis-
peranan penting dari usaha kecil-mi-
tem ekonomi pasar yang diterapkan
kro dalam sistem ekonomi yang me-
sekarang, pemerintah Vietnam dinilai
ngalami transisi dari sistem ekonomi
lebih memberikan kemudahan terha-
terpusat pada negara kepada sistem
dap pengusaha asing dibandingkan
ekonomi pasar. Meskipun terdapat
dengan pengusaha lokal.
perdebatan tentang peran Doi Moi di
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
95
MELIHAT KE NEGERI TETANGGA: USAHA KECIL DI VIETNAM
REFERENSI
Christensen, Jens Dyring, and Micheline Goedhuys. 2004. "Impact of National
Policy and Legal Environments on Employment Growth and Investment in Micro and Small Enterprises." In Series on Conducive Policy
Environment for Small Enterprise Employment, 64 pages, ix. Geneva:
International Labour Office.
Dana, Leo Paul. 1999. Entrepreneurship in Pacific Asia: Past, Present &
Future. Singapore; River Edge, N.J.: World Scientific.
. 1994. "A Marxist Mini-Dragon? Enterpreneurship in Today's Vietnam."
Journal of Small Business Management 32(2):95—102.
Freeman, Donald B. 1996. "Doi Moi Policy and the Small-Enterprise Boom in
Ho Chi Minh City, Vietnam." Geographical Review 86(2):178—97.
Freeman, Nick J. 2004. "Harnessing Foreign Direct Investment for Economic
Development and Poverty Reduction: Lessons from Vietnam." Journal
of the Asia Pacific Economy 9(2):209—22.
Hang, Pham Thi Thu. 2003. "Creating a Conducive Policy Environment for
Employment Creation in Small Enterprises in Viet Nam." In Series on
Conducive Policy Environment for Small Enterprise Employment.
Geneva: International Labour Office.
Jenkins, Rhys. 2004. "Why Has Employment Not Grown More Quickly in Vietnam?" Journal of the Asia Pacific Economy 9(2):191—208.
Mirza, Hafiz, and Axele Giroud. 2004. "Regionalization, Foreign Direct Investment, and Poverty Reduction." Journal of the Asia Pacific Economy
9(2):223—48.
96
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
BAHASAN UTAMA
Nadvi, Khalid, and John Thoburn. 2004. "Challenges to Vietnamese Firms in
the World Garment and Textile Value Chain, and the Implications for
Alleviating Poverty." Journal of the Asia Pacific Economy
9(2):249—67.
Sakai, Hitoshi, and Nobuaki Takada. 2000. "Developing Small and MediumScale Enterprises in Vietnam." In NRI Papers No. 13: Nomura
Research Institute.
Thoburn, John. 2004. "Globalization and Poverty in Vietnam." Journal of the
Asia Pacific Economy 9(2):127—44.
JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007
97