Musrenbang Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2017 | partisipasi publik untuk jambi tuntas 2021
Pengelolaan Pendidikan Menengah
SMA dan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
Pengelolaan Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kab/Ko
ta
1.
PAUD
2. SD
PAUD
SD
SMP
SMA
SMK
PK
RUANG LINGKUP PERUBAHAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
Ruang lingkup Perubahan pembagian urusan pemerintah antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kab./kota dalam pengelolaan bidang
pendidikan dalam UU 23 tahun 2014 yaitu:
1
Kebijakan Pendidikan
2
Kurikulum
3
Akreditasi
4
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5
Perizinan Pendidikan
3
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(1. KEBIJAKAN PENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Pengelolaan Dikti
Pusat:
1. Pengelolaan Dikti
Provinsi:
1. Koordinasi Pengelolaan
Dikdas dan Dikmen
2. Pengelolaan Pendidikan
Khusus
Provinsi:
1. Koordinasi
Pengelolaan Dikdas
2. Pengelolaan
Pendidikan Khusus
3. Pengelolaan Dikmen
Kab./Kota:
1. Pengelolaan PAUDN
2. Pengelolaan Dikdas
3. Pengelolaan Dikmen
Kab./Kota:
1. Pengelolaan PAUDN
2. Pengelolaan Dikdas
4
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(2. KURIKULUM)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Pusat:
1. Penetapan
nasional
Kurikulum
Provinsi:
1.
Koordinasi dan supervisi
Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jenjang
Pendidikan Menengah
Kab./Kota:
1.
Koordinasi dan supervisi
Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jenjang
Pendidikan Dasar
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Penetapan
nasional
Kurikulum
Provinsi:
1. Penetapan Kurikulum
mulok Pendidikan
Khusus
2. Penetapan Kurikulum
mulok dikmen
Kab./Kota:
1. Penetapan Kurikulum
mulok PAUDN
2. Penetapan Kurikulum
mulok Dikdas
5
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(3. AKREDITASI)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Pusat:
1. Akreditasi PT
2. Akreditasi Dikmen
3. Akreditasi Dikdas
4. Akreditasi PAUD
5. Akreditasi Nonformal
Provinsi:
1. Membantu
Dikmen
Akreditasi
Kab./Kota:
1. Membantu
Dikdas
Akreditasi
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Akreditasi PT
2. Akreditasi Dikmen
3. Akreditasi Dikdas
4. Akreditasi PAUD
5. Akreditasi
Nonformal
6
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Pengembangan PTK
2. Pemindahan PTK lintas
provinsi
Pusat:
1. Pengendalian Formasi
Pendidik
2. Pengembangan karier PTK
3. Pemindahan PTK lintas
provinsi
Provinsi:
1. Pemindahan PTK lintas
Kab./Kota dalam
Provinsi
Provinsi:
1. Pemindahan PTK lintas
Kab./Kota dalam
Provinsi
Kab./Kota:
1. Pemindahan PTK dalam
Kab./Kota
2. Pengembangan Karier
PTK Dikdas, Dikmen,
dan PAUDNI
Kab./Kota:
1. Pemindahan PTK dalam
Kab./Kota
7
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(5. PERIZINAN PENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Penerbitan izin PT
2. Penerbitan izin Sekolah
Asing
Pusat:
1. Penerbitan izin PT
2. Penerbitan izin Sekolah
Asing
Provinsi:
1. -
Provinsi:
1. Penerbitan izin SM
2. Penerbitan izin SLB
Kab./Kota:
1. Penerbitan izin SD
2. Penerbitan izin SMP
3. Penerbitan izin SM
4. Penerbitan izin
Pendidikan nonformal
Kab./Kota:
1. Penerbitan izin SD
2. Penerbitan izin SMP
3. Penerbitan izin
Pendidikan nonformal
8
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN UU NO.23 TAHUN 2014
1
Surat Edaran Mendagri nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015
tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah
ditetapkannya UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2
Surat Edaran Mendagri nomor 120/5935/SJ tanggal 16 Oktober 2015
tentang Percepatan Pelaksanaan Pengaliahan Urusan berdasarkan
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; dan Lampirannya
3
Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
3603/D/DM/2015 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Pengelolaan
Pendidikan Menengah setelah ditetapkan UU 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
9
TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA
1.
5.
4.
Melakukan koordinasi
dengan pimpinan DPRD
masing-masing.
Melakukan koordinasi
dengan
Kementerian/Lembaga
terkait yang membidangi
masing-masing urusan
pemerintahan dan dapat
difasilitasi oleh
Kementerian Dalam Negeri.
GUBERNUR
BUPATI
WALIKOTA
3.
Menyelesaikan inventarisasi P3D
antar tingkatan/susunan
pemerintahan paling lambat 31 Maret
2016 dan serah terima personel,
sarana dan prasarana serta dokumen
(P2D) paling lambat tanggal 2
Oktober 2016.
2.
Hasil inventarisasi P3D
tersebut menjadi dokumen
dan dasar penyusunan
RKPD, KUA/PPAS dan
Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD
Provinsi/Kkabupaten/ Kota
TA 2017.
Gubernur, Bupati dan Walikota
segera berkoordinasi terkait dengan
pengalihan urusan pemerintahan
konkuren.
Sumber data: Surat Edaran Mendagri Nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015
10
TAHAPAN PERALIHAN P3D
Inventarisasi P3D
Penyelesaian Inventarisasi P3D sebagai akibat
pengalihan
urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31
Maret 2016
Serah Terima
Serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen
(P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016
Serah Terima
Serah terima Pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember
2016
Pelaksanaan Peralihan
Beralihnya
kewenangan
dan
penganggaran
dari
Kabupaten/Kota dalam urusan pengelolaan pendidikan
menengah kepada Provinsi berlaku efektif terhitung sejak 1
Januari 2017
Roadmap Implementasi UU 23 Tahun 2014
4
DATA PERKEMBANGAN
DAN RENCANA JADWAL PENGALIHAN *P2D (1/3)
NO
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Kepulauan Bangka
Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
Pendampingan
Validasi data
Pendataan
dan
Inventarisasi
P3D
dokumen
P3D
Serah Terima P2D (Maret-Oktober)
3
4
5
6
7
8
9
√
√
√
√
√
10
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*P2D: Personil/Sarana dan Prasarana, Dokumen
Sumber: Ditjen Dikdasmen, 10 November 2016
DATA PERKEMBANGAN
Lanjutan
…
DAN RENCANA
JADWAL PENGALIHAN *P2D (2/3)
NO
Provinsi
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Kalimantan Utara
25
Sulawesi Utara
26
Sulawesi Tengah
27
Sulawesi Selatan
28
Sulawesi Tenggara
29
Gorontalo
30
Sulawesi Barat
31
Maluku
Pendampingan
Validasi data
Inventarisasi Pendataan P3D
dan
P3D
dokumen
Rencana Serah Terima P2D (Maret-Oktober)
3
4
5
6
7
8
9
10
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*P2D: Personil/Sarana dan Prasarana, Dokumen
14
BOS Dikdas dan Dikmen
2017
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
Dasar Pelaksanaan BOS tahun 2017
• Perpres No. 97 Tahun 2016 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2017
• PMK 187/PMK.07/2016 tentang Perubahan atas PMK 48/PMK.07/2016
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
• SE No. 910/106/SJ tentang Juknis Pelaksanaan, Penatalaksanaan dan
Pertanggungjawaban BOS Satdikdas yang diselenggarakan oleh Kab/Kota
APBD
• SE No. 903/1043/SJ tentang Juknis Pengelolaan BOS Satdikmen Negeri
dan Satdiksus Negeri yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah Provinsi
pada APBD
• Permendikbud No. 8 Taun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah
Alokasi dan Mekanisme BOS
Alokasi
No.
Tujuan BOS
Jenjang
Nilai/siswa
1
SD/SDLB
800.000,-
2
SMP/SMPLB
1.000.000,-
3
SMA/SMALB/SMK
1.400.000,-
Mekanisme
SMAN/SMKN/LB SMAS/SMKS/LB SD/SMP/LB
Belanja Langsung
HIBAH
Hibah
1. Membantu biaya operasional
sekolah Non Personil
2. Meningkatkan APK
3. Mengurangi Angka Putus Sekolah
4. Mewujudkan
keberpihaan
Pemerintah (affirmative) bagi
siswa miskin
5. Memberikan kesempatan yang
setara bagi siswa miskin untuk
memeroleh pendidikan yang
bermutu
6. Meningkatkan kualitas proses
pembelajaran disekolah
Triwulanan :
I/II/III/IV = 20%/40%/20%/20% dari dana per tahun
Semesteran :
I/II = 60%/40% dari dana per tahun
Alur Penyaluran Dana BOS 2017
Usulan Alokasi BOS
1. Diusulkan oleh Kemdikbud
2. Diproses oleh Kemenkeu
Perpres Alokasi BOS
3. Diproses
oleh
Pemda
Provinsi
Penganggaran BOS
Pada APBD Provinsi
4. Disalurkan
oleh
Kemenkeu
Dasar
Pencairan
Dana BOS Masuk RKUD per tanggal
21 Januari 2017
Pencairan
RKUN ke RKUD
5. Diusulkan oleh
Disdik Prov
6. Disalurkan oleh
Keuangan Prov
Pencairan
RKUD ke Sekolah
Bisnis Proses Penyaluran Dana BOS SMA
Sekolah
Pendataan
ke Dapodik
Dinas Pend.
Provinsi
Kemdikbud
- Melakukan Verval
isian data sekolah
- Menyediakan data
Cut Off Triwulanan
- Mengunduh data Cut Off
- Melakukan perhitungan
alokasi BOS per sekolah
- Menyiapkan SK
Gubernur
- Menyalurkan dana ke
rekening sekolah (Bendahara
BOS SMA)
- Waktu maksimal 1 hari kerja
Gubernur
Menetapkan SK
alokasi BOS per
sekolah
- Pengajuan RKAS per tahun, mengacu ke Permendikbud
- Menyampaikan RKAS BOS ke SKPD
SMA Negeri
Disdik
Prov
Menyalurkan dana ke
Bendahara SKPD
Disdik
Prov
- Menyusun RKA-SKPD, berdasarkan
RKAS
- Menyusun DPA-SKPD
- Mengajukan pencairan dana
BUD
Untuk SMA Swasta mekanisme hibah
Kewenangan Dalam Program BOS 2017
No.
Kemeterian
Kewenangan
1
Kementerian Keuangan
Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari
pusat ke Provinsi
2
Kemdagri
Mengatur mekanisme pengelolaan,
pertanggungjawaban, dan penyeluran dari kas daerah
ke sekolah
3
Kemdikbud
Penggunaan dan Pelaporan dana BOS
Perkembangan Penyaluran BOS SM TW 1 Thn 2017
No.
Provinsi
Keterangan
1
8 Provinsi
Sudah Menyalurkan dana BOS untuk SM Negeri (Belanja
Langsung)
2
21 Provinsi
Sudah menyalurkan dana BOS untuk SM Swasta (Hibah)
3
11 Provinsi
belum menyalurkan dana BOS untuk SM Negeri maupun Swasta
Jambi)
(
KOMPONEN PEMBIAYAAN BOS SMA/SMALB 2017
05.
04.
03.
Pengelolaan
Sekolah
Kegiatan Evaluasi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler
02. Penerimaan Peserta
Didik Baru
01.
Pengembangan
Perpustakaan
06. Pengembangan Profesi Guru
dan Tenaga Kependidikan, serta
Pengembangan Manajemen
Sekolah
07. Langganan Daya dan Jasa
08. Pemeliharaan dan
Perawatan Sarana dan
Prasarana Sekolah
09. Pembayaran honor
10. Pembelian Alat Multi
Media Pembelajaran
Kebijakan BOS Non Tunai
• Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menggalakkan transaksi
keuangan secara non tunai tahun 2017 BOS mulai menerapkan
kebijakan pembayaran non tunai untuk belanja dari dana BOS;
• Ketentuan kebijakan pembayaran non tunai BOS tahun 2017:
– Tidak di seluruh daerah/sekolah (baru uji coba);
– Tidak/belum seluruh belanja di sekolah.
• Merupakan kebijakan terkait dengan model atau cara pembayaran, bukan
pengadaan barang/jasa;
• Masih tetap membuka adanya sebagian transaksi pembayaran tunai
sehingga tidak mempersulit satuan pendidikan;
• Diterapkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan
infrastruktur;
• Pencatatan dan pelaporan transaksi pembayaran non tunai dilakukan
secara otomatis.
Profil Data Pendidikan SMA/SMK
Prop Jambi
Profil Data SMA
Prop Jambi
Kabupaten/Kota
Kab. Batang Hari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tanjung Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Total Provinsi Jambi
Kabupaten/Kota
Kab. Batang Hari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tanjung Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Total Provinsi Jambi
Negeri
5.480
6.813
5.334
6.652
6.483
4.101
4.955
4.351
5.440
12.301
4.231
66.141
Negeri
11
19
13
20
15
13
18
10
18
11
5
153
Swasta
355
103
161
814
724
594
175
57
5.297
85
8.365
Swasta
Total
4
3
4
6
8
7
2
1
31
2
68
15
22
13
24
21
21
25
12
19
42
7
221
Total
5.835
6.916
5.334
6.813
7.297
4.825
5.549
4.526
5.497
17.598
4.316
74.506
Profil Data Sarana SMA Prop Jambi
Ruang Kelas
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
Laboratorium Kimia
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
913
1.333
97
126
2.469
21
30
1
4
56
Perpustakaan
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
Laboratorium Biologi
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
71
93
10
10
184
Laboratorium Komputer
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
37
48
5
5
95
28
41
2
3
74
Laboratorium Fisika
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
31
34
3
5
73
Profil SMK di Provinsi Jambi
Jumlah Siswa
10616
36541
Negeri
Swasta
Jumlah Siswa Keseluruhan di Provinsi
Jambi 47157 Siswa yang tersebar di SMK
Negeri dan Swasta.
Jumlah Sekolah
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
429
166
Negeri
Swasta
Jumlah Keseluruhan SMK di Provinsi
Jambi 595 yang tersebar di SMK
Negeri dan Swasta
• Jumlah
Tingkat
Kerusakan
ruang di
Provinsi
Jambi
sebanyak
298 ruang
(data di
ambil dari
verifikasi
wilayah)
Prasarana
Pendukung SMK di
Provinsi Jambi
1600
1428
1400
1200
1000
800
600
298
400
123
200
0
Prasarana
Pendukung
Tingkat Kerusakan Ruang
RKB
Laboratorium
• Jumlah RKB
sebanyak
1428 ruang.
- Jumlah
Laboratoriu
m sebanyak
123 Lab.
Terima kasih
SMA dan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
Pengelolaan Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kab/Ko
ta
1.
PAUD
2. SD
PAUD
SD
SMP
SMA
SMK
PK
RUANG LINGKUP PERUBAHAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
Ruang lingkup Perubahan pembagian urusan pemerintah antara
pemerintah pusat, provinsi, dan kab./kota dalam pengelolaan bidang
pendidikan dalam UU 23 tahun 2014 yaitu:
1
Kebijakan Pendidikan
2
Kurikulum
3
Akreditasi
4
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5
Perizinan Pendidikan
3
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(1. KEBIJAKAN PENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Pengelolaan Dikti
Pusat:
1. Pengelolaan Dikti
Provinsi:
1. Koordinasi Pengelolaan
Dikdas dan Dikmen
2. Pengelolaan Pendidikan
Khusus
Provinsi:
1. Koordinasi
Pengelolaan Dikdas
2. Pengelolaan
Pendidikan Khusus
3. Pengelolaan Dikmen
Kab./Kota:
1. Pengelolaan PAUDN
2. Pengelolaan Dikdas
3. Pengelolaan Dikmen
Kab./Kota:
1. Pengelolaan PAUDN
2. Pengelolaan Dikdas
4
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(2. KURIKULUM)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Pusat:
1. Penetapan
nasional
Kurikulum
Provinsi:
1.
Koordinasi dan supervisi
Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jenjang
Pendidikan Menengah
Kab./Kota:
1.
Koordinasi dan supervisi
Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jenjang
Pendidikan Dasar
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Penetapan
nasional
Kurikulum
Provinsi:
1. Penetapan Kurikulum
mulok Pendidikan
Khusus
2. Penetapan Kurikulum
mulok dikmen
Kab./Kota:
1. Penetapan Kurikulum
mulok PAUDN
2. Penetapan Kurikulum
mulok Dikdas
5
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(3. AKREDITASI)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Pusat:
1. Akreditasi PT
2. Akreditasi Dikmen
3. Akreditasi Dikdas
4. Akreditasi PAUD
5. Akreditasi Nonformal
Provinsi:
1. Membantu
Dikmen
Akreditasi
Kab./Kota:
1. Membantu
Dikdas
Akreditasi
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Akreditasi PT
2. Akreditasi Dikmen
3. Akreditasi Dikdas
4. Akreditasi PAUD
5. Akreditasi
Nonformal
6
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Pengembangan PTK
2. Pemindahan PTK lintas
provinsi
Pusat:
1. Pengendalian Formasi
Pendidik
2. Pengembangan karier PTK
3. Pemindahan PTK lintas
provinsi
Provinsi:
1. Pemindahan PTK lintas
Kab./Kota dalam
Provinsi
Provinsi:
1. Pemindahan PTK lintas
Kab./Kota dalam
Provinsi
Kab./Kota:
1. Pemindahan PTK dalam
Kab./Kota
2. Pengembangan Karier
PTK Dikdas, Dikmen,
dan PAUDNI
Kab./Kota:
1. Pemindahan PTK dalam
Kab./Kota
7
PERUBAHAN PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
(5. PERIZINAN PENDIDIKAN)
Lampiran I PP 38 Tahun 2007
Lampiran I UU 23 Tahun 2014
Pusat:
1. Penerbitan izin PT
2. Penerbitan izin Sekolah
Asing
Pusat:
1. Penerbitan izin PT
2. Penerbitan izin Sekolah
Asing
Provinsi:
1. -
Provinsi:
1. Penerbitan izin SM
2. Penerbitan izin SLB
Kab./Kota:
1. Penerbitan izin SD
2. Penerbitan izin SMP
3. Penerbitan izin SM
4. Penerbitan izin
Pendidikan nonformal
Kab./Kota:
1. Penerbitan izin SD
2. Penerbitan izin SMP
3. Penerbitan izin
Pendidikan nonformal
8
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN UU NO.23 TAHUN 2014
1
Surat Edaran Mendagri nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015
tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah
ditetapkannya UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2
Surat Edaran Mendagri nomor 120/5935/SJ tanggal 16 Oktober 2015
tentang Percepatan Pelaksanaan Pengaliahan Urusan berdasarkan
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; dan Lampirannya
3
Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
3603/D/DM/2015 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Pengelolaan
Pendidikan Menengah setelah ditetapkan UU 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
9
TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA
1.
5.
4.
Melakukan koordinasi
dengan pimpinan DPRD
masing-masing.
Melakukan koordinasi
dengan
Kementerian/Lembaga
terkait yang membidangi
masing-masing urusan
pemerintahan dan dapat
difasilitasi oleh
Kementerian Dalam Negeri.
GUBERNUR
BUPATI
WALIKOTA
3.
Menyelesaikan inventarisasi P3D
antar tingkatan/susunan
pemerintahan paling lambat 31 Maret
2016 dan serah terima personel,
sarana dan prasarana serta dokumen
(P2D) paling lambat tanggal 2
Oktober 2016.
2.
Hasil inventarisasi P3D
tersebut menjadi dokumen
dan dasar penyusunan
RKPD, KUA/PPAS dan
Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD
Provinsi/Kkabupaten/ Kota
TA 2017.
Gubernur, Bupati dan Walikota
segera berkoordinasi terkait dengan
pengalihan urusan pemerintahan
konkuren.
Sumber data: Surat Edaran Mendagri Nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015
10
TAHAPAN PERALIHAN P3D
Inventarisasi P3D
Penyelesaian Inventarisasi P3D sebagai akibat
pengalihan
urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31
Maret 2016
Serah Terima
Serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen
(P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016
Serah Terima
Serah terima Pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember
2016
Pelaksanaan Peralihan
Beralihnya
kewenangan
dan
penganggaran
dari
Kabupaten/Kota dalam urusan pengelolaan pendidikan
menengah kepada Provinsi berlaku efektif terhitung sejak 1
Januari 2017
Roadmap Implementasi UU 23 Tahun 2014
4
DATA PERKEMBANGAN
DAN RENCANA JADWAL PENGALIHAN *P2D (1/3)
NO
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Kepulauan Bangka
Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
Pendampingan
Validasi data
Pendataan
dan
Inventarisasi
P3D
dokumen
P3D
Serah Terima P2D (Maret-Oktober)
3
4
5
6
7
8
9
√
√
√
√
√
10
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*P2D: Personil/Sarana dan Prasarana, Dokumen
Sumber: Ditjen Dikdasmen, 10 November 2016
DATA PERKEMBANGAN
Lanjutan
…
DAN RENCANA
JADWAL PENGALIHAN *P2D (2/3)
NO
Provinsi
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Kalimantan Utara
25
Sulawesi Utara
26
Sulawesi Tengah
27
Sulawesi Selatan
28
Sulawesi Tenggara
29
Gorontalo
30
Sulawesi Barat
31
Maluku
Pendampingan
Validasi data
Inventarisasi Pendataan P3D
dan
P3D
dokumen
Rencana Serah Terima P2D (Maret-Oktober)
3
4
5
6
7
8
9
10
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
*P2D: Personil/Sarana dan Prasarana, Dokumen
14
BOS Dikdas dan Dikmen
2017
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
Dasar Pelaksanaan BOS tahun 2017
• Perpres No. 97 Tahun 2016 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2017
• PMK 187/PMK.07/2016 tentang Perubahan atas PMK 48/PMK.07/2016
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
• SE No. 910/106/SJ tentang Juknis Pelaksanaan, Penatalaksanaan dan
Pertanggungjawaban BOS Satdikdas yang diselenggarakan oleh Kab/Kota
APBD
• SE No. 903/1043/SJ tentang Juknis Pengelolaan BOS Satdikmen Negeri
dan Satdiksus Negeri yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah Provinsi
pada APBD
• Permendikbud No. 8 Taun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah
Alokasi dan Mekanisme BOS
Alokasi
No.
Tujuan BOS
Jenjang
Nilai/siswa
1
SD/SDLB
800.000,-
2
SMP/SMPLB
1.000.000,-
3
SMA/SMALB/SMK
1.400.000,-
Mekanisme
SMAN/SMKN/LB SMAS/SMKS/LB SD/SMP/LB
Belanja Langsung
HIBAH
Hibah
1. Membantu biaya operasional
sekolah Non Personil
2. Meningkatkan APK
3. Mengurangi Angka Putus Sekolah
4. Mewujudkan
keberpihaan
Pemerintah (affirmative) bagi
siswa miskin
5. Memberikan kesempatan yang
setara bagi siswa miskin untuk
memeroleh pendidikan yang
bermutu
6. Meningkatkan kualitas proses
pembelajaran disekolah
Triwulanan :
I/II/III/IV = 20%/40%/20%/20% dari dana per tahun
Semesteran :
I/II = 60%/40% dari dana per tahun
Alur Penyaluran Dana BOS 2017
Usulan Alokasi BOS
1. Diusulkan oleh Kemdikbud
2. Diproses oleh Kemenkeu
Perpres Alokasi BOS
3. Diproses
oleh
Pemda
Provinsi
Penganggaran BOS
Pada APBD Provinsi
4. Disalurkan
oleh
Kemenkeu
Dasar
Pencairan
Dana BOS Masuk RKUD per tanggal
21 Januari 2017
Pencairan
RKUN ke RKUD
5. Diusulkan oleh
Disdik Prov
6. Disalurkan oleh
Keuangan Prov
Pencairan
RKUD ke Sekolah
Bisnis Proses Penyaluran Dana BOS SMA
Sekolah
Pendataan
ke Dapodik
Dinas Pend.
Provinsi
Kemdikbud
- Melakukan Verval
isian data sekolah
- Menyediakan data
Cut Off Triwulanan
- Mengunduh data Cut Off
- Melakukan perhitungan
alokasi BOS per sekolah
- Menyiapkan SK
Gubernur
- Menyalurkan dana ke
rekening sekolah (Bendahara
BOS SMA)
- Waktu maksimal 1 hari kerja
Gubernur
Menetapkan SK
alokasi BOS per
sekolah
- Pengajuan RKAS per tahun, mengacu ke Permendikbud
- Menyampaikan RKAS BOS ke SKPD
SMA Negeri
Disdik
Prov
Menyalurkan dana ke
Bendahara SKPD
Disdik
Prov
- Menyusun RKA-SKPD, berdasarkan
RKAS
- Menyusun DPA-SKPD
- Mengajukan pencairan dana
BUD
Untuk SMA Swasta mekanisme hibah
Kewenangan Dalam Program BOS 2017
No.
Kemeterian
Kewenangan
1
Kementerian Keuangan
Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari
pusat ke Provinsi
2
Kemdagri
Mengatur mekanisme pengelolaan,
pertanggungjawaban, dan penyeluran dari kas daerah
ke sekolah
3
Kemdikbud
Penggunaan dan Pelaporan dana BOS
Perkembangan Penyaluran BOS SM TW 1 Thn 2017
No.
Provinsi
Keterangan
1
8 Provinsi
Sudah Menyalurkan dana BOS untuk SM Negeri (Belanja
Langsung)
2
21 Provinsi
Sudah menyalurkan dana BOS untuk SM Swasta (Hibah)
3
11 Provinsi
belum menyalurkan dana BOS untuk SM Negeri maupun Swasta
Jambi)
(
KOMPONEN PEMBIAYAAN BOS SMA/SMALB 2017
05.
04.
03.
Pengelolaan
Sekolah
Kegiatan Evaluasi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler
02. Penerimaan Peserta
Didik Baru
01.
Pengembangan
Perpustakaan
06. Pengembangan Profesi Guru
dan Tenaga Kependidikan, serta
Pengembangan Manajemen
Sekolah
07. Langganan Daya dan Jasa
08. Pemeliharaan dan
Perawatan Sarana dan
Prasarana Sekolah
09. Pembayaran honor
10. Pembelian Alat Multi
Media Pembelajaran
Kebijakan BOS Non Tunai
• Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menggalakkan transaksi
keuangan secara non tunai tahun 2017 BOS mulai menerapkan
kebijakan pembayaran non tunai untuk belanja dari dana BOS;
• Ketentuan kebijakan pembayaran non tunai BOS tahun 2017:
– Tidak di seluruh daerah/sekolah (baru uji coba);
– Tidak/belum seluruh belanja di sekolah.
• Merupakan kebijakan terkait dengan model atau cara pembayaran, bukan
pengadaan barang/jasa;
• Masih tetap membuka adanya sebagian transaksi pembayaran tunai
sehingga tidak mempersulit satuan pendidikan;
• Diterapkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan
infrastruktur;
• Pencatatan dan pelaporan transaksi pembayaran non tunai dilakukan
secara otomatis.
Profil Data Pendidikan SMA/SMK
Prop Jambi
Profil Data SMA
Prop Jambi
Kabupaten/Kota
Kab. Batang Hari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tanjung Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Total Provinsi Jambi
Kabupaten/Kota
Kab. Batang Hari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tanjung Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Total Provinsi Jambi
Negeri
5.480
6.813
5.334
6.652
6.483
4.101
4.955
4.351
5.440
12.301
4.231
66.141
Negeri
11
19
13
20
15
13
18
10
18
11
5
153
Swasta
355
103
161
814
724
594
175
57
5.297
85
8.365
Swasta
Total
4
3
4
6
8
7
2
1
31
2
68
15
22
13
24
21
21
25
12
19
42
7
221
Total
5.835
6.916
5.334
6.813
7.297
4.825
5.549
4.526
5.497
17.598
4.316
74.506
Profil Data Sarana SMA Prop Jambi
Ruang Kelas
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
Laboratorium Kimia
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
913
1.333
97
126
2.469
21
30
1
4
56
Perpustakaan
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
Laboratorium Biologi
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
71
93
10
10
184
Laboratorium Komputer
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
37
48
5
5
95
28
41
2
3
74
Laboratorium Fisika
Baik
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
Total
31
34
3
5
73
Profil SMK di Provinsi Jambi
Jumlah Siswa
10616
36541
Negeri
Swasta
Jumlah Siswa Keseluruhan di Provinsi
Jambi 47157 Siswa yang tersebar di SMK
Negeri dan Swasta.
Jumlah Sekolah
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
429
166
Negeri
Swasta
Jumlah Keseluruhan SMK di Provinsi
Jambi 595 yang tersebar di SMK
Negeri dan Swasta
• Jumlah
Tingkat
Kerusakan
ruang di
Provinsi
Jambi
sebanyak
298 ruang
(data di
ambil dari
verifikasi
wilayah)
Prasarana
Pendukung SMK di
Provinsi Jambi
1600
1428
1400
1200
1000
800
600
298
400
123
200
0
Prasarana
Pendukung
Tingkat Kerusakan Ruang
RKB
Laboratorium
• Jumlah RKB
sebanyak
1428 ruang.
- Jumlah
Laboratoriu
m sebanyak
123 Lab.
Terima kasih