Laporan Daya Motor Bensin

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT

Laporan Daya Motor Bensin
LINK DOWNLOAD [52.83 KB]
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat berbagai jenis kendaraan yang bergerak melaju dengan bebas dijalanan
bahkan kitapun sering mengendarainya. Untuk dapat bergerak tentunya kendaraan tersebut memerlukan suatu motor penggerak.
Motor penggerak tersebut membutuhkan bahan bakar untuk dapat bekerja sebagaimana mestinya. Bakan bakar tersebut dapat berupa
cairan (bensin, solar, pertamax, dll), padatan (batu bara, kayu, dll) dan gas (gas alam).
Motor bakar adalah pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal
menjadi energi mekanik, sedang energi itu sendiri dapat diperoleh dengan pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir ataupun
proses-proses lainnya. Yang termasuk kedalam motor bakar internal antara lain motor otto, motor diesel dan turbin gas. Dari ketiga
jenis motor bakar tersebut notor diesel dan motor bensin adalah yang umum digunakan dan banyak dipakai dalam berbagai bidang.
Motor bakar internal adalah penghasil daya yang mana proses pembakaran dan penghasil daya berada dalam silinder.
Motor bensin merupakan pengembangan dan perbaikan dari motor otto yang dilengkapi dengan karburator dan busi. Oleh karena itu
motor bensin disebut juga Spark Ignition Engine.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dari motor bensin empat langkah dan motor bensin dua

langkah, mengetahui komponen-komponen dari motor bensin dan hubungannya dengan kerja motor tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah
- Mesin pembakaran dalam yang pertama tidak mempunyai tekanan. Pembedaan yang paling penting antara mesin
pembakaran dalam modern dan awal adalah terletak pada penggunaan tekanan dan khususnya tekanan dalam silinder.
- 1509: Leonardo da Vinci menguraikan suatu mesin/motor compression-less. Uraian nya tidak dapat menyiratkan bahwa
gagasannya tentang motor diesel. Pada tahun 1673 Christiaan Huygens menguraikan suatu mesin motor compression-less
1780's: Alessandro Volta membangun suatu mainan pistol elektris di mana munul letusan api elektrik, suatu campuran udara
dan hidrogen, senapan itu menembak suatu gabus.
Demonstrasi pembakaran yang tidak langsung atau prinsip pengisapan. Ini bukan definisi dari suatu mesin motor.

- "abad 17 pencipta bahasa Inggris Samuel Morland menggunakan gunpowder untuk menjalankan pompa air." 1794 Robert
Jalan membuat suatu mesin motor compression-less. prinsip operasi ini terus mendominasi hampir satu abad. Tahun 1823
Samuel mempatenkan mesin pembakaran dalam yang pertama untuk diterapkan secara industri. Tahun 1824 Sadi Carnot
menyatakan teori thermodynamic tentang mesin kalori ideal di Perancis. Ini secara ilmiah menyatakan kebutuhan akan
tekanan untuk meningkatkan perbedaan temperature antara bagian bawah mesin dengan bagianatasnya, tetapi para perancang
mesin motor itu menyadari ini sebelum tekanan telah biasa digunakan.." 1 april 1826 di Amerika, Samuel Morey menerima
suatu hak paten untuk suatu compression-less " Gas Atau Mesin Motor Uap air"." Tahun 1838 suatu hak paten tersebut
diwariskan kepada William Barnet.. tahun 1854 diItalia Eugenio Barsanti dan Felice Matteucci mempatenkan mesin

pembakaran dalam efisien di London tetapi tidak memasuki produksi dengan itu adalah konsep serupa kepada yang sukses
Otto Langen mesin motor tidak langsung.
Dasar Teori

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT

Seperti motor bakar diesel, motor bakar bensin juga mempunyai prinsip kerja langkah tertentu. Perbedaan yang paling mendasar
motor bakar diesel dengan motor bakar bensin adalah sistim penyaluran bahan bakar, dimana motor bensin sistim penyalurannya
dengan menggunakan ssistim karburasi (menggunakan karburator) yang berfungsi sebagai tempat pencampuran minyak dan udara.
Selain itu perbedaan lain adalah sistim penyalaan dengan menggunakan busi. Yang membedakan keduanya adalah pada langkah isap
(intake stroke). Pada mesin bensin, udara yang dihisap bercampur dengan minyak, kemudian dikompresi sehingga mencapai tekanan
dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran (Purwana Satrio, M.
Dhafir, 2006).
Ditinjau dari keberadaan campuran bahan bakar-udara, maka temap tetrbaik untuk busi adalah didekat uap katup isap. Sedangkan
jika ditinjau dari kemungkinan tejadinya detonasi, maka tempat terbaik untuk busi adalah di katup pembuangan. Hasil kompromi

dari kedua pertimbangan tersebut menentukan tempat busi didalam ruang bakar. Karena selalu dipasangn pada dinidng ruang bakar
busi itu menjadi panas setelah bejalan cukup lama. Maka busi harus dibuat dari bahan yang tahan panas. Khusus lelktrodanya harus
dibuat dari logam yang tahan panas (Zulfahrizal, 2006).
Sistim karburasi menggunakan karburator. Penyaluran bahan bakar pada motor bakar internal sistim karburasi terdapat tiga bagian
utama:

- - tangki bahan bakar
- - sebuah karburator
- - pompa bahan bakar, pipa-pipa, filter dan lain sebagainya
Apabila dalam pencampuran bahan bakar oleh silinder tidak sesuai maka dapat menimbulkan gangguan pada motor dan akan terjadi
panas yang berlebih (Over Heating) (Frans J. Darwin, dkk, 1990).
Sistim Penyalaan
Motor bensin merupakan pengembangan dan perbaikan dari motor otto yang dilengkapi dengan karburator dan busi. Busi
menghasilkan loncatan api listrik yang menyalakan campuran bahan bakar dengan udara. Untuk membangkitkan loncatan listrik
antara kedua electrode busi diperlukan perbedaan tegangan yang cukup besar. Besarnya tegangan tersebut tergantung pada beberapa
faktor sebagai berikut:

- Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara.
- Kepadatan campuran bahan baker dengan udara
- Jarak antara kedua elektrode serta bentuk electrode (jarak electrode yang optimum adalah 0,6-0,8)

- Jumlah molekul campuran yang terdapat diantara kedua elektrode.
- Temperatur campuran dan kondisi operasi yang lain.
Ditinjau dari keberadaan campuran bahan bakar-udara, maka temap tetrbaik untuk busi adalah didekat uap katup isap. Sedangkan
jika ditinjau dari kemungkinan tejadinya detonasi, maka tempat terbaik untuk busi adalah di katup pembuangan. Hasil kompromi
dari kedua pertimbangan tersebut menentukan tempat busi didalam ruang bakar. Karena selalu dipasangn pada dinidng ruang bakar
busi itu menjadi panas setelah bejalan cukup lama. Maka busi harus dibuat dari bahan yang tahan panas. Khusus lelktrodanya harus
dibuat dari logam yang tahan panas.
Sistim Bahan Bakar
Secara umum bahan bakar didalam motor bensin akan melalui bagian-bagian berikut:

- Tangki bahan bakar, tempat menampung bahan bakar.
- Pompa nahan bakar, mengalirkan bahan bakar dari tangki ke karburator.
- Saringan bahan bakar, membersihkan bahan bakar dari kotoran.
- Karburator.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT

- Silinder, campuran bahan bakar-udara akan masuk kedalam silinder melalui saluran isap.

Sistim Pembakaran
Ketika busi memercik api, campuran bahan bakar-udara disekitar itulah yang mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat
kesegala arah dengan kecepatan 25-50 m/s, menyalakan campuran yang dilaluinyasehingga tekanan gas didalam silinder naik. Ada
kemungkinan camouran dibagian yang terjauh dari busi akan terbakar sendiri dan meledak karena terdesak oleh tekanan torak
maupun gerakan nyala api yang merambat dengan cepat. Proses terbakar dan meledak inilah yang dinamakan dengan detonasi
(Zulfahrizal, 2006).
Sistim Karburasi
Sistim karburasi menggunakan karburator. Penyaluran bahan bakar pada motor bakar internal sistim karburasi terdapat tiga bagian
utama:

- - tangki bahan bakar
- - sebuah karburator
- - pompa bahan bakar, pipa-pipa, filter dan lain sebagainya.
Tangki bahan bakar menyimpan bahan bakar bensin dan dengan adanya popa-pompa dan pipa-pipa bahan bakar bergerak dari tangki
ke karburator.
Karburator berfungsi sebagai:


- - membantu menguapkan bahan bakar sebaik-baiknya
- - mencampur bahan bakar dengan udara dalam perbandingan yang benar (1:15)
- - memberikan campuran bahan bakar dan udara dalam jatah yang sebaik-baiknya dalam silinder.
Ada 3 cara pemberian bahan bakar ke karburator yaitu:

o Sistim hisap (Suction System) dimana tangki bahan bakar letaknya lebih rendah dari karburator. Dengan adanya gerakan hisap
dari torak pada waktu getaran pemasukan menyebabkam tekanan rendah dalam silinder yang menghisap bahan bakar dan udara
massuk kesilinder.
- o Sistim gravitasi dimana tangki lebih tinggi dari kaarburator, bahan bakar mengalir karena gaya gravitasi.
o Sistim pompa (Force-Feed-System)dimana letak tangki biasanya lebih rendah dari karburator. Dengan adanya pompa, bahan
bakar dipompakan masuk kedalam karburator.
Apabila dalam pencampuran bahan bakar oleh silinder tidak sesuai maka dapat menimbulkan gangguan pada motor dan akan terjadi
panas yang berlebih (Over Heating) (Frans J. Darwin, dkk, 1990).
Komponen-komponen Karburator Serta Fungsi

- Mangkuk Karburator, befungsi untuk menampung bahan bakar.
- Jarum Pelampung, berfungsi untuk menyekat bahan bakar.
- Pelampung, berfungsi untuk mengatur membukanya lubang pemasukan.
- Main Jet, berfungsi bekerja pada saat 1/3 gerakan kaetas

- Pilot Jet, berfungsi menssuplai bahan bakar pada putaran bawah.
- Piston Skep, berfungsi sebagai tempat dudukan jarum minyak.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT

- Jarum Skep, berfungsi untuk membuka saluran pada main jet
- Kran Bensin, berfungsi untuk menghentikan suplai bahan bakar dari tangki ke karburator.
- Baut Penyetel Udara, berfungsi untuk mengatur jumlah campuran bahan bakar agar motor dapat hidup normal.
- Venturi, Pengatur Gas, berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih rendah dari tekanan udara luar,sehingga
bahan bakar keluar dari sprayer utama.
- Katup Choke, berfungsi untuk mengatur arus udara yang mengalir kekarburator untuk mensuplai campuran kenyang bahan
bakar pada waktu motor masih dingin.
- Pengatur Gas, berfungsi untuk mengatur jumlah campuran bahan bakar dan udara yang melewati kaarburator keruang
pembakaran, fungsinya untuk mengatur kecepatan.


Sistim Pengapian/ Penyundutan (ignition)
Pada dasarnya campuran bahan bakar dan udara dalam silinder harus disundut, sebelum terjadi ledakan yang menghasilkan daya.
Pembagian sistim penyundutan adalah sebagai berikut :

- Sistim Nyala Terbuka, sistim ini terdiri dari dua jet gas, yang kesatu nyala terus-menerus diluar silinder, yang kedua
berganti-ganti hubungan berhubungan dengan jet yang pertama dan ruang pembakaran. Jet yang kedua ini selalu mati
nyalanya oleh ledakan didalam silinder, jet kedua ini terletak didalam sebuah katup yang berbentuk silinder yang berputar
terus-menerus. Didinding katup ini terdapat lubang jet kedua. Bila lobang ini dekat dengan jet pertama, lalu menyala lalu
nyala ini menyundut campuran bahan bakar-udaradalam ruang pembakaran, bilamana katup silinder ini mendekat kesana.
- Sistim Bola Pijar, pada kepala silinder terdapat proyeksi bentuk bola yang berlubang dan ruang dalam bola menjadi satu
dengan ruang pembakaran silinder. Bola ini dipanaskan oleh api kompor dari luar. Bila campuran bahan bakar udara dalam
silinder ditekan, sebagian kecil masuk kedalam bola. Akibatnya terbakar oleh panas bola, serta meledakkan seluruh campuran
dalam silinder.
- Sistim Kompresi, terdapat pada motor diesel, dimana udara ditekan dengan cepat, terjadi perubahan volume yang cepat,
kerja yang dilakukan lang sung berubah menjadi energi panas. Akibat tekana yang begtu kuat tersebut campuran bahan bakar
udara yang telah berada didalam silinder tersebut akar terbakar. Trjadi ledakan yang menghasilkan daya.
- Sistim Listrik, sistim penyundutan listrik terdapat pada motor bensin. Campuran bahan bakar dan udara disundut oleh bunga
api listrik. Suatu sistim penyundutan listrik akan termasuksalah satu berikut:

- Tipe tegangan rendah (make and break). Terdiri dari satu circuit aliran listrik, dengan tegangan 300-400 volt.

- Tipa tegangan Tinggi (Jump Spark) terdiri dari dua circuit aliran listrik dengan tegangan pada circuit sekunder 10.000-15.000
volt.
Kedua tipe ini terdiri dari bagian-bagian berikut:

- - Sumber Listrik
- - Kuimparan (coil)
- - Breaker Mechanism
- - Sparking Devices
- - Spaek Timing Mechanism
- - Hubungan-hubungan Kawat dan Kontak (switch)
(Frans J. Darwin, dkk, 1990).
Prinsip Kerja Dari Motor Bensin

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT


- Motor 4 Langkah

- Langkah Hisap
Pada langkah ini piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ketitik mati bawah (TMB), lalu ruang silinder menjadi besar, terjadi
vakum, katup pemsukan terbuka sehingga campuran bahan bakar udara terisap masuk.

Lankah Kompresi (comprestation stroke)
Udara yang berada didalam silinder dimampatkan oleh piston yang bergerak dari tititk mati bawah ketitik mati atas Katup
pemasukan menutup dan campuran bahan bakar udara ditekan (dikompres).

Langkah Kerja (Power stroke)
Pada langkah ini bahan bakatr yang telah dikompres dalam silinder tersebut akan mengalami proses pembakaran dengan loncatan
bunga api dan menimbulkan tekanan. Lalu daya disalurkan, torak didesak kebawah memutar poros engkol.

Langkah Pembuangan (exhaust stroke)
Katup pembuangan akan terbuka dan sisa-sisa gas akan keluar ditekan keluar (gerakan keatas).

- Motor 2 Langkah

Langkah Piston Keatas (Upware Stroke)

Piston bergerak keatas dari titik mati bawah ketitik mati atas (TMA) campuran bahan bakar masih mengalir kedalam silinde melalui
saluran. Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus menerus dikeeluarkan sampai lubang exhaust tertutup. Saat lubang exhaust
ditutup oleh gerakan piston yang menuju TMA campurna udara dengan bahan bakar ditekan sehingga tekanan dan temperatur naik.
Pada saat itu lubang intake terbuka pada akhir langkah komprehesif, sehingga udara segar masuk kedalam crankcase

Langkah Piston Kebawah (Turnward stroke)
Campuran bahan bakar dan udara yang termampatkan diberi percikan api dari busi yang menyebabkan terjadinya pembakaran
sehingga tekanan dan temperatur diruang bakar naik dan piston terdorong kearah titik mati bawah pada akhir langkah piston, lubang
exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar, yang diikuti oleh pembakaran sravenggging passace, sehingga campuran
bahan bakar dan udara yang bertanda crankcase masuk kedalam silinder.Daya disalurkan keporos engkol dan gas-gas dikeluarkan.
Campuran bahan bakar disilinder ditekan masuk kedalam silinder.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2006. Internal Combution Machine, Yahoo.com.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:21:05 2017 / +0000 GMT

Bulan, Ramayanti, 2004. Penuntun Praktikum Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.
Frans J. Darwin, dkk, 1990. Motor Bakar Internal dan Tenaga Di Bidang Pertanian, IPB, Bogor.
Purwana Satrio, M. Dhafir, 2006. Penuntun Praktikum Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.
Zulfahrizal, 2006. Ringkasan Bahan Kuliah Daya Di Bidang Pertanian, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 6/6 |