PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 69 TAHUN 1992
TENTANG
PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA
DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa perkembangan pembangunan di Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Tengah pada umumnya dan Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga khususnya t elah semakin meningkat kan f ungsi dan peranan
kot a Salat iga, sehingga perlu adanya peningkat an pelayanan
masyarakat dari segi kualit as dan kuant it as;
b. bahwa dalam rangka menampung gerak laj u kegiat an pembangunan
dan t ert ib administ rasi pemerint ahan di wilayah t ersebut ,
dipandang perlu mengubah bat as wilayah Kot amadya Daerah
Tingkat II Salat iga dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Semarang ke dalam wilayah Kot amadya Daerah

Tingkat II Salat iga;
c. bahwa Pemerint ah Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang t elah
menyet uj ui unt uk menyerahkan sebagian dari wilayahnya unt uk
keperluan perluasan wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga
dan Pemerint ah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga bersedia dan
menyet uj ui unt uk menerimanya;
d. bahwa sesuai dengan ket ent uan Pasal 4 ayat (3) Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah,
maka perubahan bat as wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga dan Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang harus
dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Mengingat

2


-

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor
Propinsi Jawa Tengah;

10 Tahun

1950 t ent ang Pembent ukan

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 t ent ang Pemerint ahan Daerah
Kabupat en dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 t ent ang Pembent ukan
Daerah-daerah Kot a Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur/ Tengah/
Barat
sebagaimana
t elah
diubah

dengan
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 t ent ang Pengubahan
Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 t ent ang Pembent ukan
Kot a-kot a Besar dan Kot a-kot a Kecil di Jawa;
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Pemerint ahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 t ent ang Pernerint ahan Desa
(Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3153);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN
BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA DAN
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan Kot amadya
Daerah Tingkat II Salat iga dan Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang
adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun


PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

1950 t ent ang Pembent ukan Daerah-daerah Kot a Kecil dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur/ Tengah/ Barat sebagaimana t elah
diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 t ent ang
Perubahan-perubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950
t ent ang Pembent ukan Kot a-kot a Besar dan Kot a-kot a Kecil di Jawa.
BAB II
PERUBAHAN BATAS WILAYAH
Pasal 2
Bat as wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga diubah dan
wilayahnya diperluas dengan memasukkan :

a. Sebagian wilayah Kecamat an Salat iga Luar Kot a, Kabupat en Daerah
Tingkat II Semarang, yang t erdiri dari:
1) Desa Bugel;
2) Desa Kauman Kidul;
3) Desa Sidorej o Kidul.
b. Sebagian wilayah Kecamat an Tengaran, Kabupat en Daerah Tingkat
II Semarang, yang t erdiri dari:
1) Desa Kalibening;
2) Desa Cebongan;
3) Desa Tingkir Lor;
4) Desa Tingkir Tengah;
5) Desa Noborej o.
c. Sebagian wilayah Kecamat an Get asan, Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang, yang t erdiri dari:
1) Desa Randuacir;
2) Desa Kumpulrej o.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA


-

4

-

d. Sebagian wilayah Kecamat an Tunt ang, Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang, yang t erdiri dari:
1) Desa Kecandran;
2) Desa Pulut an;
3) Desa Blot ongan.

Pasal 3

Unt uk t erwuj udnya t ert ib penyelenggaraan pemerint ahan dan
pembinaan wilayah, maka wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga yang t erdiri dari wilayah Kecamat an Salat iga dan Desa-desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dit at a kembali dengan:
1. Menghapuskan Kecamat an Salat iga;
2. Membent uk 4 (empat ) kecamat an, yait u:

a. Kecamat an Sidorej o, t erdiri dari:
1)

Desa Blot ongan;

2)

Kelurahan Sidorej o Lor;

3)

Kelurahan Salat iga;

4)

Desa Bugel;

5)

Desa Kauman Kidul;


6)

Desa Pulut an.

b. Kecamat an Tingkir, t erdiri dari:
1)

Kelurahan Kut owinangun;

2)

Kelurahan Gendongan;

3)

Desa Sidorej o Kidul;

4)


Desa Kalibening;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

5)

Desa Tingkir Lor;

6)

Desa Tingkir Tengah.

-

c. Kecamat an Argomulyo, t erdiri dari:

1)

Desa Noborej o;

2)

Kelurahan Ledok;

3)

Ket urahan Tegalrej o;

4)

Desa Kumpulrej o;

5)

Desa Randuacir;


6)

Desa Cebongan.

d. Kecamat an Sidomukt i, t erdiri dari:
1) Desa Kecandran;
2) Kelurahan Dukuh;
3)

Kelurahan Mangunsari;

4)

Kelurahan Kalicacing.
Pasal 4

(1)

Pusat pemerint ahan Kecamat an
Kelurahan Sidorej o Lor.

Sidorej o

berkedudukan

di

(2)

Pusat pemerint ahan Kecamat an Tingkir berkedudukan di Desa
Sidorej o Kidul.

(3)

Pusat pemerint ahan Kecat nat an Argomulyo berkedudukan di Desa
Cebongan.

(4)

Pusat pemerint ahan Kecamat an Sidomukt i
Kelurahan Mangunsari.

berkedudukan di

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

6

-

Pasal 5
Wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang adalah wilayah
Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang set elah dikurangi dengan
wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 6
(1)

Wilayah Kecamat an Salat iga Luar Kot a, Kabupat en Daerah
Tingkat II Semarang diubah namanya menj adi Kecamat an Pabelan
dengan pusat pemerint ahan berkedudukan di Desa Pabelan.

(2)

Wilayah Kecamat an Pabelan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) adalah wilayah bekas Kecamat an Salat iga Luar Kot a set elah
dikurangi dengan wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf a.

(3)

Wilayah Kecamat an Tengaran, Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang adalah wilayah Kecamat an Tengaran set elah dikurangi
dengan wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b.

(4)

Wilayah Kecamat an Get asan, Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang adalah wilayah Kecamat an Get asan set elah dikurangi
dengan wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c.

(5)

Wilayah Kecamat an Tunt ang, Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang adalah wilayah Kecamat an Tunt ang set elah dikurangi
dengan wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d.
Pasal 7

Wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga set elah diperluas
dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

Semarang sebagaimana dimaksud
bat as-bat as sebagai berikut :

dalam

Pasal

2,

mempunyai

a. Sebelah Ut ara berbat asan dengan wilayah Kecamat an Pabelan dan
Kecamat an Tunt ang, Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang;
b. Sebelah Selat an berbat asan dengan wilayah Kecamat an Get asan dan
Kecamat an Tengaran, Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang;
c. Sebelah Timur berbat asan dengan wilayah Kecamat an Pabelan dan
Kecamat an Tengaran, Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang;
d. Sebelah Barat berbat asan dengan wilayah Kecamat an Tunt ang dan
Kecamat an Get asan, Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang.
BAB III
PEMBIAYAAN
Pasal 8
Pembiayaan yang diperlukan unt uk perluasan wilayah Kot amadya
Daerah Tingkat II Salat iga sebagaimana dimaksud dalam Perat uran
Pemerint ah ini, dibebankan kepada Anggaran Pendapat an dan Belanj a
Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah dan Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Daerah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
(1)

Semua Perat uran Daerah Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang
dan Keput usan Bupat i Kepala Daerah Tingkat II Semarang yang
berlaku bagi Desa-desa yang sebelum berlakunya Perat uran
Pemerint ah ini t ermasuk dalam wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Semarang, masih t et ap berlaku bagi Desa-desa

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

-

dimaksud sepanj ang t idak bert ent angan dengan at au belum
digant i berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.
(2)

Perat uran Daerah dan Keput usan Bupat i Kepala Daerah Tingkat II
Semarang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat diubah
at au dicabut oleh Perat uran Daerah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga dan Keput usan Walikot amadya Kepala Daerah Tingkat II
Salat iga.

(3)

Masalah yang menyangkut bidang kepegawaian, kependudukan,
penghasilan Daerah, keuangan, mat eriil dan lain-lain yang t imbul
sebagai akibat perubahan bat as wilayah sebagaimana dimaksud
dalam Perat uran Pemerint ah ini, diselesaikan oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah sesuai dengan perat uran
perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

Dengan berlakunya Perat uran Pemerint ah ini semua ket ent uan yang
mengat ur bat as-bat as wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga
dan wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang yang bert ent angan
dengan Perat uran Pemerint ah ini, dinyat akan t idak berlaku lagi.
Pasal 11
Ket ent uan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Perat uran
Pemerint ah ini diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri Dalam Negeri sesuai
perat uran perundang-undangan yang berlaku.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 12
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 12 Okt ober 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 12 Okt ober 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 69 TAHUN 1992
TENTANG
PERUBAHAN BATAS WILAYAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SALATIGA
DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SEMARANG
UMUM

1. Dasar Pert imbangan
a. Kot amadya Daerah Tingkat 11 Salat iga dibent uk berdasarkan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 t ent ang Pembent ukan
Daerah-daerah Kot a Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur/ Jawa Tengah/ Jawa Barat sebagaimana t elah diubah
dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 t ent ang
Perubahan-perubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun
1950 t ent ang Pembent ukan Kot a-kot a Besar dan Kot a-kot a Kecil
di Jawa, sedangkan Kabupat en Daerah Tingkat 11 Semarang
dibent uk berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950
t ent ang Pemerint ahan Daerah Kabupat en dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Tengah.
b. Kot amadya
Daerah
Tingkat
II
Salat iga
adalah
bekas
St aat sgemeent e yang dibent uk berdasarkan-St aat sblad 1929
Nomor 393. Set elah Indonesia merdeka, dengan Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1957 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Daerah,
St aat sblad 1929 Nomor 393 t ersebut dicabut dan Salat iga
menj adi Kot apraj a. Selanj ut nya berdasarkan Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1965 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan
Daerah, Salat iga menj adi Kot amadya Daerah Tingkat II sampai
sekarang. Kalau dibidang t at a pemerint ahannya, Kot amadya

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

Daerah Tingkat II Salat iga berkembang t erus sebagaimana halnya
dengan kot a-kot a lainnya, namun dari segi penat aan wilayah,
perkembangan Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga sangat lah
lambat .
Pada saat pembent ukannya sebagai St aat sgemeent e, wilayah
kot a Salat iga t erdiri dari 7 Desa dan set elah 62 t ahun kemudian,
wilayah kot a Salat iga ini hanya t erdiri dari I (sat u) Kecamat an, I
(sat u) Perwakilan Kecamat an dan 9 (sembilan) Kelurahan.
Adapun sebab ut ama lambat nya penat aan wilayah Kot amadya
Daerah Tingkat II Salat iga adalah berkait an dengan sempit nya
wilayah.
c. Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga mempunyai luas wilayah
1787, 275 ha. Dilihat dari aspek penggunaan t anah secara umum,
wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga t erdiri dari
kira-kira 75% lahan ef ekt if , sedangkan sisanya t erdiri dari areal
lembah, sungai, j urang, bukit , dan kompleks milit er yang berada
dalam wilayah kot a berupa perkant oran, perumahan, t empat
lat ihan, dan gudang senj at a/ peluru, kurang dapat dimanf aat kan
unt uk kebut uhan pembangunan kot a yang semakin mendesak.
Kebut uhan areal unt uk pembangunan kot a erat kait annya dengan
kedudukan dan f ungsi kot a yang semakin berkembang.
Kedudukan dan let ak kot a Salat iga pada j alur j alan ekonomi
Jakart a - Semarang - Surakart a - Surabaya, menyebabkan
perkembangan pisik kot a dengan pembangunan sarana-sarana
pelayanan umum dalam kenyat aannya j uga dimanf aat kan oleh
penduduk Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang yang berada di
Desa-desa sekit ar wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga.
Bahkan pert umbuhan wilayah pinggiran kot a di luar wilayah
Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga, t erut ama di j alur j alan
Semarang - Surakart a adalah j uga karena f akt or pemanf aat an
f asilit as pelayanan umum dalam wilayah kot a Salat iga. Kegiat an
penduduk yang berada di sekit ar wilayah Kot amadya Daerah
Tingkat II Salat iga pada umumnya berorient asi ke kot a Salat iga,

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

namun pembinaannya baik wilayah maupun penduduknya adalah
di luar kewenangan Pemerint ah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga.
d. Sej alan dengan pert umbuhan dan perkembangan kot a Salat iga
t ersebut , maka f ungsi kot a Salat iga j uga t urut berkembang. Pada
masa pemerint ahan Hindia Belanda, kot a Salat iga hanya
berperan sebagai kot a perist irahat an karena hawanya yang sej uk,
indah dan bersih. Akan t et api pada saat sekarang ini, f ungsi kot a
Salat iga adalah j uga sebagai kot a perdagangan t ransit o, kot a
pendidikan dan olah raga, pusat f asilit as kesehat an regional,
pusat kegiat an indust ri kecil dan indust ri rumah t angga, sert a
kot a t ransit pariwisat a.
Dengan bert ambahnya f ungsi kot a Salat iga yang demikian, maka
laj u pert ambahan penduduk akan semakin meningkat . Laj u
pert ambahan penduduk t ersebut di samping mengunt ungkan,
j uga membawa beban kepada Pemerint ah Kot amadya Daerah
Tingkat II Salat iga dengan ket erbat asan kemampuan di semua
bidang t ermasuk lahan dalam wilayah kot a.
e. Sempit nya areal lahan dalam kot a yang dapat dibangun sesuai
t unt ut an kebut uhan peningkat an pelayanan kepada masyarakat
dan usaha penat aan wilayah di pinggiran kot a dengan wilayah
kot a dalam suat u kesat uan perencanaan, maka perlu bat as
wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga diubah dengan
memasukkan Desa-desa yang wilayahnya berbat asan dengan
wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga. Di samping it u
dengan perluasan wilayah ini diharapkan Pemerint ah Kot amadya
Daerah Tingkat II Salat iga akan lebih mampu unt uk melaksanakan
hak, wewenang, dan kewaj iban sesuai ket ent uan perat uran
perundang-undangan yang berlaku.

2. Perluasan Wilayah
a. Berdasarkan

pert imbangan-pert imbangan

t ersebut

di

at as,

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

sebagai usaha pemenuhan kebut uhan akan lahan unt uk kegiat an
pembangunan,
t erselenggaranya
t ert ib
penyelenggaraan
pemerint ahan, dan pembinaan masyarakat , dipandang perlu dan
sudah wakt unya dilakukan penyesuaian bat as wilayah dengan
memperluas wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga yang
semula 1787, 275 ha dengan luas wilayah ef ekt if kurang lebih
1338 ha dan dengan j umlah penduduk kira-kira 116. 173 j iwa pada
t ahun 1990.
b. Perluasan wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga
dilakukan dengan cara memasukkan sebagian wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Semarang sebanyak 13 (t iga belas) Desa dengan
luas seluruhnya 3. 434, 643 ha dengan j umlah penduduk 41. 756
j iwa. Dengan demikian luas wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga set elah wilayahnya diperluas menj adi 5221, 918 ha
dengan j umlah penduduk 157. 929 j iwa. Dengan pert ambahan
penduduk sekit ar 2% t iap t ahun, maka sebagai kot a sedang,
Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga dapat menampung
pert ambahan penduduk sampai 30 t ahun mendat ang;
c. Dimasukkannya sebagian wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang ke dalam wilayah Kot amadya Daerah Tingkat II
Salat iga, pada dasarnya t elah mendapat kan perset uj uan dari
kedua Pemerint ah Daerah Tingkat II yang bersangkut an dan
diset uj ui oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat II Jawa Tengah,
sepert i dinyat akan dalam:
1) Surat Keput usan DPRD Kabupat en Daerah Tingkat II Semarang
t anggal 9 Maret 1991 Nomor 05/ DPRD Kab Srg/ III/ 1991 t ent ang
Perset uj uan Pelepasan 13 Desa Wilayah Pemerint ah Kabupat en
Daerah Tingkat II Semarang Guna Perluasan Wilayah
Administ rasi Pemerint ah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga;
2) Surat Keput usan DPRD Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga
t anggal 9 Maret 1991 Nomor 170/ 02/ 1991 t ent ang Perset uj uan
Penerimaan Pelepasan 13 Desa dari Wilayah Kabupat en Daerah

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

14

-

Tingkat II Semarang unt uk Perluasan Wilayah Kot amadya
Daerah Tingkat II Salat iga;
3) Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah t anggal
30 Maret 1991 Nomor 138/ 12214 j o. Nomor 138/ 13384 t anggal
12 April 1991 t ent ang Perluasan Wilayah Kot amadya Daerah
Tingkat II Salat iga.
d. Penet apan bat as wilayah baru secara past i ant ara wilayah
Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga dan Kabupat en Daerah
Tingkat II Semarang, dit et apkan oleh Ment eri Dalam Negeri
set elah mempert imbangkan usul dan saran Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Tengah yang didasarkan at as hasil
penelit ian dan pengukuran (pemat okan) secara past i di lapangan.
Penelit ian dan pengukuran (pemat okan) bat as-bat as baru
dimaksud dilaksanakan oleh Pemerint ah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Tengah, Pemerint ah Kabupat en Daerah Tingkat II
Semarang, dan Pemerint ah Kot amadya Daerah Tingkat II Salat iga.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Cukup j elas
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Pasal 6
Cukup j elas
Pasal 7
Cukup j elas
Pasal 8
Cukup j elas
Pasal 9
Cukup j elas
Pasal 10
Cukup j elas
Pasal 11
Cukup j elas
Pasal 12
Cukup j elas

15

-