Aplikasi Penghitung Aras Produksi Padi Berbasis Sistem Android

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Android
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang
meliputi sistem operasi, middleware¸ dan aplikasi inti yang dirilis oleh android
adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem
operasi Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google pada
tahun 2005 dari Android. Inc sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem
operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja android termasuk tim
yang mengembangkan android (Suprianto dan Rini, 2012).
Android adalah sistem operasi yang terdapat pada piranti bergerak yang
berbasis Linux dan bersifat terbuka (open source). Sehingga, para pengembang
sangat terbuka untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri agar dapat digunakan
oleh bermacam peranti bergerak. Google membeli perusahaan Android. Inc yang
merupakan sebuah perusahaan kecil berbasis pengembangan perangkat lunak
untuk ponsel, Google membeli perusahaan tersebut pada tahun 2005 untuk
memulai pengembangan pada platform android. Tokoh utama pada Android Inc.
meliputi Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada tanggal 5
November 2007, kelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk Open
Handset Alliance (OHA) yang diciptakan untuk mengembangkan standar terbuka
bagi perangkat mobile (Elian, dkk, 2012).
Perjalanan android dimulai sejak Oktober 2003 ketika 4 orang pakar IT,

Andi Rubin, Rich Minner, Nick Sears, dan Chris White mendirikan Android. Inc
di California US. Visi android untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka
dan mengerti pemiliknya,kemudian menarik raksasa dunia maya Google. Google

4
Universitas Sumatera Utara

5

kemudian mengakuisisi android pada Agustus 2005. OS Android dibangun
berbasis platform Linux yang bersifat open source, senada dengan Linux, android
juga bersifat open source. Dengan nama besar Google dan konsep open source
pada OS Android, tidak membutuhkan waktu lama bagi android untuk bersaing
dan menyisihkan mobile OS lainnya seperti Symbian, Windows Mobile,
Blackberry dan iOS (Lengkong, 2015).
Versi-Versi Android
Seperti perangkat lunak lainnya, android terus diperbaharui, yang
direfleksikan ke dalam urutan versi-versi lainnya. Berikut ini adalah daftar berurut
versi android yang telah dirilis hingga saat ini :
1 .Android versi 1.1

Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam
alarm, voice search atau pencarian suara, pengiriman pesan dengan Gmail,
dan pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan android dan
Software Development Kit dengan versi 1.5 Cupcake. Terdapat beberapa
pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini
yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera,
mengunggah video ke youtube dan gambar ke picasa langsung dari telepon,
dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke
headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat
disesuaikan dengan sistem.

Universitas Sumatera Utara

6

3. Android versi 1.6 (Donut)
Menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya,
penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah

galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan
dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA /
EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text to speech engine
4. Android versi 2.0 (Eclair)
Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan
Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan
HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP,
digital zoom, dan bluetooth 2.1.
5. Android versi 2.2 (Froyo)
Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain
dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali
lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome
yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan
aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portable, dan
kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
6. Android versi 2.3 (Gingerbread)
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy
paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format
video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone


Universitas Sumatera Utara

7

virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field
Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb
juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga
mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware)
untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb
adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan
segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama E Pad Transformer
produksi dari Asus.
8. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru
termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data
pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial,

perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi
informasi dengan menggunakan NFC.
9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Versi ini memiliki fitur Google Now yang memberikan informasi lebih
mudah kepada pengguna. Versi Jelly Bean juga mendukung fitur account
switching yang memungkinkan untuk memiliki beberapa user dalam satu
handphone

Universitas Sumatera Utara

8

10. Android versi 4.4 (Kitkat)
Ini adalah versi dari android yang diluncurkan pada Oktober 2013, versi ini
membawakan beberapa fitur-fitur baru dari versi sebelumnya yang diantaranya
pergantian fragmentation atau ukuran pada layar, boot animasi yang baru yaitu
pergantian warna logo android, hadirnya notifikasi widget baru, update gallery,
miracast, dan firmware yang dapat di gunakan untuk smartphone yang lama.
11. Android versi 5.0 (Lollipop)
Versi ini memiliki tampilan interface yang lebih baru dari sebelumnya,

memiliki fitur multiscreen yang memungkinkan pengguna untuk berbagi layar
dengan smartphone atau tablet lainnya, fitur notifikasi juga sudah dipindahkan
ke bagian layar kunci sehingga memudahkan pengguna untuk melihat notifikasi
tanpa harus membuka kunci pada layar handphone

12. Android versi 6.0 (Marshmallow)
Versi android terbaru ini memiliki sistem yang membuat penggunaan
baterai pada handphone menjadi lebih hemat, dan juga telah mendukung
fitur fingerprint security yang terdapat pada sistem
(Android, 2016)
Java
Java adalah landasan dalam melaksanakan program, berbeda dengan dasar
yang dimiliki oleh processor fisik seperti processor Intel dan sistem operasi yang
dimiliki oleh Linux. Java terdiri atas mesin maya dan hal lain yang berkaitan
dengannya. Java melaksanakan programnya melalui sistem yang memuat dan
menjalankan mesin maya dengan memindahkan file program utama ke dalam
mesin (Friesen, 2010).

Universitas Sumatera Utara


9

Pada Java, kita menulis source file java, mengkompilasinya kedalam byte
code Java menggunakan compiler Java, kemudian menjalankan byte code Java
pada Java VM. Beberapa pada android, ketika source file java sudah dikompilasi
kedalam byte code, kita harus mengkompilasinya sekali lagi menggunakan Dalvik
compiler menjadi byte code Dalvik. Byte code Dalvik inilah yang akan dieksekusi
pada Dalvik VM (Pranata, 2014)
Android SDK
Android

SDK

merupakan

sebuah

tools

yang


siperlukan

untuk

mengembangkan aplikasi berbasis Android menggunakan bahasa pemograman
Java. Pada saat ini Android SDK telah menjadi alat bantu dan API (Aplication
Programming Interface ) untuk mengembangkan aplikasi berbasis android.
Android SDK bersifat gratis dan bebas anda distribusikan karena android bersifat
open source . Berikut adalah garis besar pada arsitektur yang Android miliki :
a. Applications dan widget
b. Applications Frameworks
c. Libraries
d. Android Run Time
e. Linux Kernel
(Safaat, 2013)
Sistem operasi android membuka pintu untuk para developer dalam
mengembangkan software dengan Android SDK (Software Development Kit)
menyediakan tool dan API (Application Programming Interface) yang dibutuhkan
untuk pengembangan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman


Universitas Sumatera Utara

10

java, hal ini membuka kesempatan bagi para penggemar open source untuk ikut
terjun mengembangkan sistem operasi android (Pranata, 2014)
Sistem Informasi dan Basis Data
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang
betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto, 2005)
Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang
memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001)
Sistem

informasi

merupakan

sarana


alternatif

untuk

membantu

memberikan informasi bagi suatu lembaga/perusahaan ataupun perorangan. Salah
satunya adalah aplikasi android, yang terdapat pada berbagai smartphone
merupakan sarana promosi yang memberikan kemudahan bagi siapa saja yang
ingin mengaksesnya kapanpun dan dimanapun (Pranata, 2014)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari hari ke hari
semakin meningkat dan terus berkembang luas mulai dari daerah perkotaan
sampai ke pelosok daerah pedesaan. Dunia teknologi informasi dan komunikasi
menawarkan

dan

memberikan


banyak

kemudahan

dalam

membantu

memperlancar segala aktivitas manusia di segala bidang termasuk dalam bidang
pertanian. Petani dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengetahui berbagai informasi tentang dunia pertanian, cara budidaya tanaman
yang baik, sampai kepada cara mengatasi dan menanggulangi berbagai jenis
penyakit tanaman (Nganga, 2014)

Universitas Sumatera Utara

11

Basis data adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut
biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu basis data
menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan,
instansi (Kristanto, 2004)
Ada perbedaan penting, antara basis data dengan sistem pengolahan basis
data (SPBD). SPBD merupakan terjemahan dari Database Management System
(DBMS). Sebuah DBMS bisa kita bandingkan dengan OS. Keduanya adalah
mesin semu (virtual machine). Setiap mesin semu mendefinisikan tipe-tipe (data),
operasi-operasi (yang terkait dengan tipe-tipe tersebut), nilai-nilai, dan aturan
perubahan nilai objek-objek yang sesuai dengan tipe setiap objek (Hutabarat,
2004).
Satu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang
saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS
terdiri dari basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus
data, mengambil dan membaca data (Kristanto, 2004).
Tanaman Padi
Bangsa Indonesia dan bahkan sebagian besar penduduk di muka bumi ini
menggunakan nasi sebagai makanan pokoknya. Sebagai bahan makanan,nasi dan
beberapa bahan makanan pokok lainnya sebagai jagung, kentang, ketela pohon
dan gandum merupakan sumber untuk mendapatkan karbohidrat selain lemak.
Menurut sejarah, padi telah dikenal dan ditanam orang sejak zaman Hindu, atau
bahkan sebelumnya. Pada umumnya masing-masing daerah mempunyai jenis padi
sendiri-sendiri. Jenis padi itu berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaannya
antara lain terletak pada:

Universitas Sumatera Utara

12

a) umur tanaman,
b) banyaknya hasil,
c) mutu beras, dan
d) tahan tidaknya terhadap gangguan hama maupun penyakit
(Sugeng, 2001).
Selain faktor jumlah penduduk yang terus meningkat dan kurangnya
pemanfaatan teknologi serta pengetahuan modren yang efisien faktor lain
penghambat pencapaian swasembada beras adalah faktor air irigasi. Menurut
Mandal and Jana (2000) mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan potensi
produksi pertanian adalah dengan menggunakan irigasi yang efisien. Sumber air
dan lahan yang menguntungkan dalam irigasi pertanian merupakan salah satu
faktor yang penting dalam memajukan pertanian. Dengan menggunakan metode
irigasi yang layak dan tepat pelaksanaanya, waktu dan pengaplikasian air yang
benar dan pengangkutan air irigasi yang tepat sehingga meminimalkan air
terbuang, sehingga dengan cara ini dapat membuat produksi pertanian meningkat.
Dalam

budidaya

padi,

perlu

diperhatikan

faktor-faktor

penentu

keberhasilan, diantaranya syarat tumbuh, pH tanah, bibit tanaman, serta cara
mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi. Lokasi budidaya padi dan syarat
tumbuh tanaman perlu diketahui untuk menentukan varietas maupun pengendalian
hama dan penyakit. Tanaman padi sawah memerlukan curah hujan antara 200
mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun, ketinggian tempat optimal 0-1500 m dpl.
Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman 23°C. Intensitas sinar matahari penuh
tanpa naungan. Budidaya padi sawah dapat dilakukan di segala musim. Air sangat
dibutuhkan oleh tanaman padi. Saat musim kemarau, air harus tersedia untuk

Universitas Sumatera Utara

13

meningkatkan produksi. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi
adalah tanah mengandung pasir, debu, maupun lempung (Kurnianti, 2013).
Adapun klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas: Monotyledonae
Famili: Gramineae (Poaceae)
Genus: Oryza
Spesies : Oryza sp. (ada 25 spesies), diantaranya:
Oryza sativa L.
Oryza glabirena Steund
Sedangkan subspesies Oryza sativa L., dua diantaranya:
Indica (padi bulu)
Sinica (padi cere) atau Japonica
(Saragih, 2013)
Beberapa persyaratan tumbuh tanaman padi, antara lain:
1.Iklim
a. Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45ºLU - 45ºLS dengan cuaca panas
dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
b. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000
mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim
kemarau produksi dapat meningkat dengan syarat air irigasi selalu tersedia.

Universitas Sumatera Utara

14

Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena
penyerbukan kurang intensif.
c. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0 - 650 mdpl dengan
temperatur 22º - 27ºC sedangkan di dataran tinggi 650 - 1.500 mdpl dengan
temperatur 19º - 23ºC.
d. Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan.
e. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu
kencang akan merobohkan tanaman.
2. Media Tanam Padi sawah
a. Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang
memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah.
b. Menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm.
c. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0.
Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral
(7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman
padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi
yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral.
Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan
tanah yang khusus.
3.Ketinggian Tempat
Tanaman dapat tumbuh pada derah mulai dari daratan rendah sampai
daratan tinggi.
(BPTP Subang dan Mariam, 2013).

Universitas Sumatera Utara

15

Produksi Padi di Indonesia
Angka Sementara (ASEM) produksi padi tahun 2008 sebesar 60,25 juta
ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun 2007 (ATAP),
terjadi peningkatan sebanyak 3,09 juta ton (5,41 persen). Kenaikan produksi
terjadi karena peningkatan luas panen seluas 161,52 ribu hektar (1,33 persen) dan
juga produktivitas sebesar 1,90 kuintal/hektar (4,04 persen). Kenaikan produksi
padi tahun 2008 terdapat di beberapa provinsi, terutama di Provinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Jawa
Barat, dan Sulawesi Tengah (BPS, 2009).
Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi tahun 2009 diperkirakan
sebesar 60,93 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun
2008 (ASEM), terjadi peningkatan sebanyak 0,68 juta ton (1,13 persen). Kenaikan
produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 113,00 ribu
hektar (0,92 persen) dan juga produktivitas sebesar 0,10 kuintal/hektar (0,20
persen). Kenaikan produksi padi tahun 2009 diperkirakan terdapat di beberapa
provinsi, terutama di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Riau (BPS, 2009).
Upaya untuk meningkatkan produksi pertanian (padi) telah banyak
dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan
tinggi. Akan tetapi didalam pelaksanaannya diperoleh fakta bahwa hasil potensial
produksi padi berbeda dengan hasil nyata yang diperoleh petani. Perbedaan hasil
ini secara garis besar disebabkan oleh dua faktor yaitu:

Universitas Sumatera Utara

16

1. Faktor non-teknis yaitu keadaan yang menghalangi petani untuk menggunakan
teknologi yang direkomendasikan yang meliputi: pengetahuan petani sebagai
indikatornya pengalaman petani di dalam berusahatani, prasarana transportasi
sebagai indikatornya adalah jarak lahan garapan dengan tempat tinggal petani.
2. Faktor teknis sebagai indikatornya adalah ketersediaan air irigasi.
Dimana faktor non-teknis dan faktor teknis tersebut akan mempengaruhi
pertimbangan petani sebagai menajer untuk mengambil keputusan dalam
penggunaan input seperti bibit, pupuk, tenaga kerja, dan obat-obatan. Dengan
demikian faktor-faktor non-teknis dan faktor teknis bekerja secara simultan
(besama-sama) akan menentukan petani dalam penggunaan pupuk, tenaga kerja
efektif, dan obat-obatan yang akan menetukan tingkat produksi dan produktivitas
usahatani padi sawah (Mahananto, dkk, 2009).
Potensi Produksi Padi Per Satuan Luas Lahan
Sinar matahari sangat penting dan memberikan pengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Pusposutardjo (1991)
menyatakan bahwa energi surya yang dapat sampai ke permukaan bumi
merupakan faktor penentu nilai batas produktivitas lahan pada budidaya sawah.
Secara kasar produksi maksimum padi yang ditentukan oleh faktor pembatas
energi radiasi surya yang sampai dibumi dapat dihitung dengan rumus Yosida
(1983) dalam Pusposutardjo (1991) :
W=

g/m2........................................................................(1)

Universitas Sumatera Utara

17

Dimana,
W = pertambahan berat kering tumbuhan (ton/ha)
T = lama waktu pengisian bulir padi sampai masak (hari)
Rs = rata-rata radiasi matahari yang masuk ke bumi (kal/cm 2, hari)
K = tetapan (4000 kal/g)
Eu = koefisien konversi energi surya (berdasarkan tetapan Yoshida, 1983 sesuai
varietas padi, 0,025 untuk varietas unggul)
Untuk menentukan nilai Rs dapat diperhitungkan dengan memakai rumus
empiris Hargreaves dalam Pusposutarjo (1991) :
Rs = 0,10 Rso (S)1/2kal/cm2hari.................................................................(2)
Dimana,
Rso = energi surya yang diterima dipuncak atmosfir (kal/cm 2hari)
S

= persen lama penyinaran

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Padi
Menurut Las (2002), peran peningkatan produktivitas (teknologi) dalam
peningkatan produksi padi mencapai 56,10%, per-luasan areal 26,30%, dan
17,60% oleh interaksi antara keduanya. Sementara itu, peran varietas unggul
bersama pupuk dan air terhadap peningkatan produktivitas mencapai 75%.
Informasi tersebut menunjukkan bahwa varietas unggul terutama padi sawah
merupakan kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di Indonesia.
Menurut Kasryno, et al (2001) dalam Sumaryanto, dkk (2006) menyatakan
bahwa rendah dan tidak stabilnya pertumbuhan produksi padi diperkirakan masih
akan berlanjut. Hal ini disebabkan antara lain oleh lambatnya pertambahan luas

Universitas Sumatera Utara

18

areal tanam baru (ekstensifikasi) sebagai akibat terbatasnya angggaran untuk
pembangunan lahan sawah baru dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta gejala
melambatnya pertumbuhan produktivitas masih belum berhasil dipecahkan.
Salikin (2003) dalam Supartha, dkk (2012) menyatakan salah satu upaya
peningkatan produktivitas tanaman padi adalah dengan mencukupkan kebutuhan
haranya. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi
untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal. Penggunaan pupuk kimia
secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak
efektif. Kurang efektifnya peranan pupuk kimia dikarenakan tanah pertanian yang
sudah jenuh oleh residu sisa bahan kimia. Selama ini petani cenderung
menggunakan pupuk anorganik secara terus-menerus. Pemakaian pupuk
anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat menyebabkan dampak
negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan
pertanian.
Aras Pencapaian Produksi Padi
Aras pencapaian produksi padi dapat diartikan sebagai target atau angka
pencapaian hasil produksi padi per satuan luas lahan untuk suatu daerah atau
lahan pertanian. Angka pencapaian ini dapat dibandingkan dengan angka teoritis
produksi padi per ha (rerata produksi maksimum) untuk memperoleh persentase
angka produksi padi. Angka ini menunjukkan tingkat nilai produksi padi dan
efisiensi penerapan teknologi. Jika aras pencapaian produksi padi mencapai ≥
90% maka berarti nilai produksi padi sangat tinggi dan penerapan teknologi
sangat efisien. Namun, dengan nilai produksi ≥ 90% dari nilai potensial padi akan

Universitas Sumatera Utara

19

sulit menaikkan produktivitas lahan per satuan luas tanpa merubah set teknologi
yang ada guna memperoleh pasokan energi surya yang lebih banyak lagi, seperti
penggunaan varietas baru yang mampu memasok energi surya lebih banyak
(Pusposutardjo, 1991).

Universitas Sumatera Utara