Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan Di Kotamadya Medan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor pendukung terciptanya kesejahteraan masyarakat adalah
rendahnya tingkat kejahatan/ kriminalitas yang terjadi ditengah tengah kehidupan
masyarakat. Tingkat rendahnya kejahatan yang terjadi sangat tergantung pada
seberapa banyak pelaku kejahatan/pelanggaran dapat diselesaikan secara hukum.

Kriminalitas atau tindak kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar
hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
Dalam banyak kasus kejahatan terjadi karena beberapa faktor. Faktor penyebab
kejahatan antara lain faktor biologik, sosiologik yang terdiri dari faktor-faktor
ekonomi (sistem ekonomi, populasi, perubahan harga pasar, krisis moneter,
kurangnya lapangan kerja dan pengangguran), faktor-faktor mental (agama,
bacaan, harian-harian, film), faktor-faktor fisik (keadaan iklim dan lain-lain), dan
faktor-faktor pribadi (umur, ras dan nasionalitas, alkohol, perang) (Kartono,

1999).

L.M Christone (1791-1848) mengatakan bahwa ada hubungan antara
indutri dengan pertambahan kemiskinan yang mengakibatkan naiknya kejahatan.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles).
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup

Universitas Sumatera Utara

2

memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok.

Masalah pengangguran dinilai menjadi faktor utama pemicu terjadinya
tindak kejahatan di Kotamadya Medan. Sulitnya mencari penghasilan, tuntutan
perut dan gaya hidup yang mahal membuat seseorang nekat melakukan tindak
kejahatan. Berbagai penyimpangan yang mereka lakukan adalah buah dari sendi
kehidupan masyarakat pengangguran yang tiada pilihan.


Aparat keamanan yang punya tugas memberikan rasa aman kepada
masyarakat seakan tidak mampu berbuat banyak. Ini karena jumlah pelaku
kejahatan kendati ditangkap terus bertambah, bahkan modusnya makin berani dan
menggila. Kenyataan di lapangan selalu menunjukkan, rata-rata pelaku kejahatan
adalah para penganggur yang terdesak kebutuhan ekonomi, khususnya pelaku
kejahatan kelas teri. Sesungguhnya tingkat pengangguran yang sangat akrab
dengan kemiskinan itu tidak pantas dibiarkan berlarut-larut, sebab bakal memicu
berbagai kerawanan.

Dengan melihat realita tersebut dan memiliki harapan atau mimpi bangsa
ini untuk menjadi negara yang makmur dan sejahtera maka penulis ingin
mengusulkan judul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan
Di Kotamadya Medan “

Universitas Sumatera Utara

3

1.2 Rumusan Masalah


Kehidupan yang aman, nyaman dan tentram tentunya merupakan suatu hal yang
sangat diinginkan oleh setiap manusia. Sebagai usaha untuk meningkatkan
keamanan di Kotamadya Medan diperlukan adanya pengkajian data yang dapat
menggambarkan faktor apa yang paling mempengaruhi terjadinya tindakan
kejahatan dengan cara mengolah dan menganalisa data yang diperoleh.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dan pemecahan masalah, maka perlu dibuat
suatu pembatasan masalah agar sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran, yaitu:
1. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier
berganda.
2. Pemecahan masalahannya dibatasi pada jumlah kejahatan, persentase
tingkat pengangguran, jumlah industri, jumlah penduduk, jumlah
pendapatan perkapita, dan jumlah penduduk miskin dengan menggunakan
data pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk menentukan persamaan linier berganda dari faktor penduga
terjadinya tingkat kejahatan.

Universitas Sumatera Utara

4

2. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi
tindak kejahatan.
3. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya
tingkat kejahatan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi, dengan mengetahui hal apa yang paling mempengaruhi
tindak kejahatan maka hasil analisa tersebut dapat memberi masukan
kepada Aparat keamanan yang punya tugas memberikan rasa aman kepada
masyarakat dan kepada pihak pemerintah untuk memfokuskan diri pada
bagian mana yang perlu mendapatkan perhatian untuk mengurangi tindak

kejahatan dan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

2. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
menganalisa data.

1.6 Metode Penelitian

Ada pun metode-metode yang dilakukan dalam pengumpulan data faktor yang
mempengaruhi tingkat tindak kejahatan di Kotamadya Medan diantaranya adalah:

Universitas Sumatera Utara

5

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi literatur)
Penelitian yang dilakukan dengan mengamati data yang telah tersedia, data
tersebut diperoleh dengan membaca buku-buku serta bahan-bahan yang
bersifat teoritis yang berasal dari perpustakaan dimana data itu diperoleh.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara dan dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia Resort Kota Medan. Data yang dikumpulkan tersebut
kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan
tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data
tersebut.

3. Metode Pengolahan Data
Data dianalisa menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat
persamaan regresi liniernya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel
digunakan analisis korelasi.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:
1. Mengelompokkan data menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y).
2. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) sehingga didapat regresi Y atas X , X ,

,X


3. Uji regresi Linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas X secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y.

Universitas Sumatera Utara

6

4. Uji korelasi untuk megetahui seberapa besar pengaruh hubungan
variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

1.7 Tinjauan Pustaka

Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antara variabel ,hubungan tersebut dapat dikorespondensikan dalam
bentuk persamaan yang menghubungan variabel terikat/ dependent dengan satu
atau lebih variabel bebas/ independent. Prinsip dasar pemodelan regresi majemuk
tidak berbeda dengan regresi sederhana. Hanya saja pada regresi sederhana
digunakan satu variabel bebas/ independent, maka pada regeresi berganda
digunakan lebih dari satu variabel bebas/ independent.


Dengan semakin banyaknya variabel bebas berarti semakin tinggi pula
kemampuan regresi yang dibuat untuk menerangkan variabel terikat, atau peran
faktor-faktor lain diluar variabel bebas yang digunakan, yang dicerminkan oleh
error semakin kecil. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis
regeresi berganda.
Persamaan Regresi Linier Berganda:
=

+

+

+

+

+

+


Keterangan:
Y
X ,X ,

: Variabel tak bebas/variabel terikat
,X

: Variabel bebas

Universitas Sumatera Utara

7

: Kesalahan (error)
b0

: Konstanta

b ,b ,b ,


,b

: Koefisien variabel bebas

Maka variabel-variabel penelitian dapat dimasukkan kedalam persamaan dengan:
Y

= Tingkat Kejahatan

X

= Presentase Tingkat Pengangguran

X

= Jumlah Industri

X

= Jumlah Penduduk


X

= Jumlah Pendapatan Perkapita

X

= Jumlah Penduduk Miskin

Nilai koefisien korelasi:

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur
kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya
disimbolkan dengan r.

. .

(

=
{

(

) }{

)(

)
(

) }

Universitas Sumatera Utara

8

Keterangan:
n

: Banyaknya pasangan data X dan Y
X

: Jumlah nilai dari variable X

Y

: Jumlah nilai dari variabel Y

X

: Jumlah nilai kuadrat dari variabel X

Y

: Jumlah kuadrat nilai dari variable Y

X Y

: Jumlah hasil kali nilai variabel X dan Y

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya
dikemukakan bab maupun subab, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan tinjauan pustaka
yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala sesuatu yang
menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul
permasalahan yang diuraikan.

Universitas Sumatera Utara

9

BAB 3 : GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan sejarah singkat tentang Badan Pusat Statistika
(BPS) Provinsi Sumatera Utara dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia Resort Kota Medan.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menganalisa data yang ada yang telah diamati dan
dikumpulkan dengan menggunakan metode analisa regresi linier
berganda.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau softwere yang digunakan
sebagai analisis terhadap data yang telah diperoleh.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari
pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh.

Universitas Sumatera Utara