PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

50

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang yang
diteliti.1 Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan
verifikasi data yang diperlukan untuk memecah atau menjawab masalah
penelitian. Peran metodologi sangat diperlukan untuk menghimpun data
dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan
petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.2
Ditinjau dari segi prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti,
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pengertian penelitian
Kualitatif berdasarkan Pedoman Penyusunan Skripsi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung:
Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomenasecara

holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Pada penelitian
kualitatif peneliti berangkat dari data, dan menggunakan teori sebagai

1

Sugiyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2012), hal. 126.
2
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru,
1989), hal. 16.

50

51

penjelas, serta berakhir pada konstruksi teori baru yang dikemukakan
oleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan data.3
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut atau perspektif partisipan, partisipan adalah orang-orang

yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat,
pemikiran, dan persepsinya.4 Oleh karena itu penelitian ini mengunakan
pendekatan deskriptif.
Pada umumnya penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis
(non hipotesis) sehingga dalam penelitiannya tidak merumuskan hipotesis.5
Penelitian

deskriptif

merupakan

metode

penelitian

yang

berusaha

mengembangkan dan menginterprestasikan obyek sesuai apa adanya,

penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek/subyek yang
diteliti secara tepat.6
Berdasarkan penelitian diatas, penelitian diskriptif merupakan
penelitian yang berusaha memaparkan suatu gejala ataupun keadaan secara
sistematis sehingga obyek penelitian menjadi jelas, dalam hal ini berkaitan
dengan penggunaan media pembelajaran PAI dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada smart class (kelas unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri.

3

Maftukhin, et.all.,Pedoman Penyusunan Skripsi Program Strata Satu (S1) Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, (Tulungagung: 2015), hal. 27
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hal., 94.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), hal. 245.
6

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Prakteknya, (Yogyakarta: Bumi Aksara,
2003), hal. 157.

52

B. Kehadiran Peneliti
Penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument utama dalam
mengumpulkan

data.

Peneliti

hadir

untuk

menemukan

data


yang

bersinggungan langsung ataupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti,
maka peneliti mengadakan pengamatan mendatangi subyek penelitian atau
informan penelitian adalah segala dari keseluruhan penelitian, 7 sedangkan
instrument selain peneliti yang berbentuk alat-alat bantu dan dokumen
lainnya, hanya berfungsi sebagai penguat, atau instrument pendukung.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution, bahwa peneliti bertindak
sebagai instrument kunci atau instrument utama dalam pengumpulan data.8
Sebagaimana dikatakan Moleong, bahwa catatan lapangan merupakan alat
yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena mengandalkan
pengamatan atau wawancara dalam mengumpulkan data lapangan. 9 Lebih
lanjut Moleong mengamatkan, bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif ini cukup rumit, sebab peneliti sekaligus merupakan perencana,
pelaksana, pengumpul data, analisis data, penafsir data, dan akhirnya ia
menjadi pelopor hasil penelitiannya.10 Kemampuan peneliti sebagai
instrumen pokok, dapat dilatih dengan seringnya berkunjung ke lokasi
penelitian untuk mengadakan wawancara dengan informan utama atau
informan pendukung, mengadakan pengamatan secara langsung terhadap


7

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), hal. 121.
8
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung: Tarsino, 1998), hal. 9.
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal. 53.
10
Ibid., hal. 121.

53

obyek, memperoleh berbagai informasi, pengalaman, pengumpulan berbagai
data dan lain-lain.
Hal ini bertempat di SMP Negeri 3 Kota Kediri, sekaligus
menghimpun dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian kualitatif.
Penulis bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, instrumen
selain manusia dapat juga dijadikan sebagai pedoman wawancara, pedoman

observasi, kamera, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti
sebagai instrumen. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan untuk
penelitian kualitatif sangat diperlukan.
Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan
wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan pasif, oleh karena
itu penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif, hatihati dan bersungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan
di lapangan, sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin
keabsahannya.

C. Lokasi Penelitian
Dikaji dari segi tempat penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
lapangan. Penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan yaitu SMP
Negeri 3 Kota Kediriatau lebih tepatnya terletak di Jalan Joyoboyo Desa
Jagalan Kecamatan Kota Kota Kediri dengan demikian berada didaerah
perkotaan. Adapun penetapan lokasi ini didasarkan beberapa hal, diantaranya
yaitu :
1.

Termasuk sekolahan favorit di wilayah Kota Kediri.


54

2.

Memiliki tenaga pendidik yang berkompeten dan banyak berprestasi,
pernah juara dalam penggunaan media pembelajaran.

3.

Siswa-siswi memiliki banyak prestasi baik dalam akademik dan non
akademik.

4.

Tersedianya fasilitas media pembelajaran.

D. Sumber Data
Penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),

wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.11
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting alamiah
(natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. Data primer ini dapat berupa opini subyek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu
benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian data primer bisa didapat
11

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 222-234.

55

melalui surve dan observasi.12 Data primer dalam penelitian ini meliputi hasil

wawancara dengan guru pendidikan agama Islam, Kepala sekolah, waka
kurikulum, waka sarana dan prasarana, dan siswa.
Sumber sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung (melalui media perantara/ diperoleh dari catatan oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.13
Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 3 bagian :
1.

Orang (person) yaitu sumber data yang bisa memberikan data yang
berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui
pertanyaan. Yang termasuk dalam sumber data ini adalah Kepala
Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Sarana dan Prasarana, guru PAI, dan
siswa.

2.

Tempat (place) yaitu sumber data yang menyajikan darinya dapat
diperoleh gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dan pengamatan. Dan

yang menjadi sumber data berupa tempat dalam penelitian ini yaitu ruang
kelas SMP Negeri 3 Kota Kediri khususnya smart class.

3.

Kertas (paper) yaitu sumber data yang diperoleh melalui dokumen yang
berupa catatan-catatan, arsip-arsip atau foto yang dapat memberikan

12

Ibid., hal.222-234.
Gabriel Amin Silalahi, Metode Penelitian dan Studi Kasus, (Sidoarjo: CV. Citra Media,
2003), hal. 57.
13

56

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.14 Adapun
sumber data yang berupa paper dalam penelitian ini yaitu foto-foto
kegiatan penggunaan media pembelajaran PAI di smart class, profil
sekolah, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan peserta
didik, dan kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam
pembelajaran di SMP Negeri 3 Kota Kediri.

E. Teknik Pengumpulan Data
Fase

terpenting

dari

penelitian

adalah

pengumpulan

data.

Pengumpulan data tidak lain suatu proses pengadaan data untuk keperluan
penelitian.
Proses pengumpulan data ini, peneliti menggunakan prosedur
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data dan informasi dengan cara mengadakan pengamatan
secara langsung pada objek penelitian.15 Metode ini didalamnya peneliti
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung. Posisi peneliti
dalam metode ini adalah sebagai pengamat sekaligus sebagai pencatat
atau pelaku langsung dari observasi yang dilakukan.
Adapun metode observasi yang dipakai peneliti adalah metode
observasi berperan serta (participant observation) yaitu peneliti terlibat
14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002),hal. 129.
15
Ibid., hal. 109.

57

dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sumber data penelitian.
Penelitian ini peneliti menggunakan observasi untuk menggali
data berupa hal yang terjadi dilokasi yang dijadikan penelitian yang
sesuai proses penggunaan media pembelajaran PAI dan sampai tingkat
motivasinya siswa pada saat itu.
Penelitian ini, peneliti datang langsung ke SMP Negeri 3 Kota
Kediri untuk melihat peristiwa ataupun mengamati lokasi disana ataupun
benda, serta mengambil dokumentasi dari tempat atau lokasi penelitian
yang terkait dengan media pembelajaran PAI terhadap motivasi belajar
siswa di lembaga tersebut, apakah berperan dengan baik atau hanya
sebagai pelengkap isi sekolah. Lalu peneliti mengobservasi mengenai
bagaimana penggunaan media pembelajaran PAI terkait audio, visual dan
audiovisual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada smart class.
2. Metode Wawancara / Interview
Penelitian ini, penulis juga memanfaatkan metode wawancara
(interview). Interview adalah “suatu bentuk komunikasi verbal dalam
bentuk percakapan dengan tujuan untuk memperoleh informasi”.16
Wawancara merupakan alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab dan responden, baik langsung
maupun tidak langsung untuk menggali informasi guna memperoleh

16

Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 113.

58

data.17 Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat
telepon.
Lebih jelasnya wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden
dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).18
Tehnik ini peneliti mewawancarai guru mata pelajaran PAI yaitu
Bpk. Zainuddin dan Ibu Siti Lailiyah, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,
Waka Sarana dan prasarana, siswa kelas VII H dan VIII (siswa smart
class), serta sumber data lain terkait dengan tugas dan tanggung
jawabnya terhadap pekerjaan masing-masing dalam meningkatkan media
pembelajaran PAI.
3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.19 Menurut
Suharsimi Arikunto dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang
artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku17

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bakung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal.153.
Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hal. 234.
19
Ibid,hal.329.

18

59

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat dan
sebagainya.20 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data
dengan mencatat, menyalin, dan mendokumentasikan data yang sudah
ada sebagian hasil dari penelitian.
Penelitian ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang:
(a) profil sekolah obyek penelitian, (b) struktur kepengurusan, (c) daftar
keadaan siswa, (d) daftar keadaan guru, (e) keadaan sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah.

F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data, selanjutnya
adalah menganalisis data tersebut. Dalam memberikan interprestasi data yang
diperoleh peneliti menggunakan metode deskriptif. Teknik analisis deskriptif
yaitu suatu teknik penelitian yang meliputi proses pengumpulan data yang
sudah terkumpul dan tersusun tersebut dianalisis sehingga diperoleh
penelitian data yang jelas.21
Berdasarkan hal tersebut maka analisis data dalam penelitian ini
adalah proses mencari dan mengatur hasil observasi, wawancara, dan catatan
lapangan lainnya. Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data
kualitatif, sehingga teknik analisisnya sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Miles dan Huberman yaitu dilakukan secara interaktif, yang dapat dijelaskan
dengan memakai langkah-langkah sebagai berikut :
20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktis, (Jakarta: Bina
Aksara,1989), hal. 158.
21
Winarno Surachmad, Metode Penelitian, (Bandung: Trasito, 1998), hal. 139.

60

1.

Reduksi Data
Reduksi

data

adalah

proses

memilih,

menyederhanakan,

memfokuskan, mengabstraksi dan mengubah data kasar kedalam catatan
lapangan.22 Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan
membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis memo, dan
lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang
tidak relevan yang kemudian disebut diverifikasi.23
Langkah pertama ini berasal dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi

yang

diperoleh

dari

lapangan.

Tujuannya

untuk

mengumpulkan seluruh data tentang penggunaan media pembelajaran
PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada smart class (kelas
unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri.
2.

Penyajian Data
Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informan
tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam
bentuk teks naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan
informasi tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.24

3.

Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir
penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan

22

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 217.
23
Hasan Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2009), hal. 86.
24
Ibid., hal. 87.

61

melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran
kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan.
Maka yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran,
kecocokan, dan kekokohannya. Peneliti harus menyadari dalam mencari
makna, ia harus menggunakan pendekatan emik, yaitu dari kacamata key
informan, dan bukan penafsiran makna menurut pandangan peneliti
(pendekatan etik).

G. Pengecekan Keabsahan Data
Menerapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaaan, yang
didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moleong, “ada empat kriteria yang
digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan / analisis kasus
dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferbility),
ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan kepastian/dapat
tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirbility).”25
1.

Kreadibilitas(Credibility)
Kreadibilitas dapat digunakan dalam penelitian ini untuk
membuktikan

kesesuaian

antara

hasil

pengamatan

dan

realitas

dilapangan, apakah data atau informasi yang diperoleh sesuai dengan
kenyataan yang ada dilapangan.
Dari penjelasan tersebut peneliti memilih langkah sebagai berikut:

25

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), hal. 324.

62

a.

Ketekunan pengamatan adalah mengadakan pengamatan atau
observasi terus menerus terhadap subyek yang diteliti guna
memahami gelaja lebih mendalam, sehingga mengetahui aspek yang
penting, terfokus dan relevan dengan topik penelitian.

b.

Trianggulasi
Teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.26
Pada penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi teknik, berarti
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda
untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Seperti observasi,
wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara
serempak.
Selain itu peneliti juga menggunakan trianggulasi sumber
yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama. Membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat
dicapai dengan jalan:
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.

26

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 330.

63

2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
3) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum
dengan apa yag dikatakan secara pribadi.
Trianggulasi ini peneliti bisa menarik kesimpulan yang
tidak hanya dari satu pandang, sehingga kebenaran data bisa lebih
diterima. Jadi sumber data wawancara tidak hanya guru pendidikan
agama Islam saja, melainkan datanya bersumber dari siswa dan
siswismart class, Kepala Sekolah, waka kurikulum, waka sarana dan
prasarana, maupun guru lainnya.
2.

Keteralihan (Transferbility)
Standar transferbility ini merupakan pertanyaan empirik yang
tidak dapat dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri melainkan dicari dan
dijawab oleh pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif
memiliki standar transbility yang tinggi bila mana pembaca laporan
penelitian ini memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang
konteks dan fokus penelitian. Prakteknya peneliti meminta pada beberapa
rekan akademis dan praktisi pendidikan untuk membaca draf laporan
penelitian untuk mengecek pemahaman mereka mengenai arah hasil
penelitian ini.
Teknik ini digunakan untuk membuktikan bahwa hasil penelitian
mengenai penggunaan media pembelajaran PAI dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada smart class (kelas unggulan) dapat

64

ditransformasikan/dialihkan ke latar atau subyek lain. Pada dasarnya
penerapan keteralihan merupakan suatu upaya berupa uraian inti,
penggambaran konteks tempat penelitian, hasil yang ditemukan sehingga
dapat dipahami oleh orang lain.
3.

Dependabilitas (Dependability)
Menghindari kesalahan dalam memformulasikan hasil penelitian,
maka kumpulan dan interpretasi data yang ditulis dikonsultasikan dengan
berbagai pihak untuk ikut memeriksa proses penelitian yang dilakukan
peneliti, agar temuan peneliti dapat dipertahankan (dependable) dan
dapat dipertanggung jawaban secara ilmiah. Mereka yang ikut memeriksa
adalah dosen pembimbing dan penelitian ini.

4.

Konfirmabilitas (Confirbility)
Konfirmabilitas dalam penelitian dilakukan bersamaan dengan
dependabilitas, perbedaannya terletak pada orientasi penilaiannya.
Konfirmabilitas digunakan untuk menilai hasil (produk) penelitian.
Sedang dependabilitas digunakan untuk menilai proses penelitian, mulai
mengumpulkan data sampai pada bentuk laporan yang terstruktur dengan
baik. Dengan adanya dependabilitas dan konfirmabilitas ini diharapkan
hasil peneliti memenuhi standar peneliti kualitatif, yaitu thruth value,
appalicability, dan neutrality.

65

H. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu:
1.

Tahapan sebelum ke lapangan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan: a) menyusun
rancangan penelitian, pada tahap ini peneliti membuat konteks penelitian
dan alasan penelitian, b) memilih lapangan penelitian, pada tahap ini
peneliti menentukan lapangan sesuai dengan judul yang peneliti ambil, c)
mengurus perizinan, peneliti menyerahkan surat izin penelitian yang
telah disetujui oleh Ketua Jurusan IAIN Tulungagung dan Dosen
Pembimbing, d) menjajaki dan menilai lapangan,

27

peneliti menjajaki

lapangan yang akan diteliti untuk mengenal segala unsur lingkungan
sosial, fisik, dan keadaannya. Pada tahap ini peneliti juga mulai
berinteraksi dengan fenomena

yang

akan ada dilapangan dan

mempelajari keadaan lapangan yang akan diteliti.
2.

Tahap pekerjaan ke lapangan
Pada

tahap

selanjutnya

peneliti

melaksanakan

kegiatan

dilapangan. Tahap ini disebut dengan tahap yang ada dilapangan yaitu,
meliputi: a) memahami latar penelitian dan persiapan diri, b) memasuki
lapangan, dan c) berperan serta sambil mengumpulkan data.28 Pada tahap
lapangan ini, peneliti memahami kondisi yang ada dilapangan serta
berinteraksi dan berperan langsung dengan keadaaan lapangan guna
mengumpulkan data-data penelitian yang dibutuhkan dengan seksama
27

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), hal. 130.
28
Ibid., hal. 137-144.

66

sesuai dengan rancangan dan fokus penelitian sebagai dasar penulisan
laporan penelitian.
3.

Tahap Analisis data
Dari data-data yang diperoleh selama kegiatan penelitian
dilapangan. Maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Pada tahap ini
kegiatan analisis data meliputi: a) reduksi data, b) penyajian data, dan c)
penarikan kesimpulan. Data yang didapatkan dilapangan, selanjutnya
peneliti melakukan reduksi data yang sesuai dengan fokus penelitian,
sehingga memperoleh gambaran yang jelas dalam bentuk uraian singkat.
Langkah terakhir penarikan kesimpulan, yaitu menjawab fokus masalah
dan didukung dengan bukti-bukti yang valid.

4.

Tahap penulisan laporan
Tahap akhir adalah penulisan laporan. Adapun kegiatannya yaitu:
a) penyusunan hasil penelitian, b) konsultasi hasil penelitian kepada
pembimbing, c) perbaikan hasil konsultasi, d) pengurusan kelengkapan
persyaratan ujian, dan e) ujian skripsi. Pada tahap ini peneliti, menyusun
laporan sesuai dengan panduan penulisan skripsi IAIN Tulungagung dan
konsultasi kepada pembimbing secara berkala.

Dokumen yang terkait

KREATIVITAS GURU PAI DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DI SMP NEGERI 1 GONDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 35

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 26

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4