787668967.doc 348.43KB 2015-10-12 00:18:15

USULAN PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGAM
PEMANFAATAN BIJI Cucurbita morchata SEBAGAI ANTI
INFLAMASI
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh:
SITI AMINAH

(4401414013/2014)

ETI OFRIANI

(4301413014/2013)

YULIANTI

(5401414009/2014)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014/2015

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan

: Pemanfaatan Biji Cucurbita
morchata sebagai Anti Inflamasi.
: PKM-P

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Siti Aminah
: 4401414013

: Biologi
: Universitas Negeri Semarang
: Dsn. Sendangsoko Rt 10/ Rw 01
Kec. Jakenan Kab. Pati
: sitaammy3@gmail.com
: 2 (Dua) orang

f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP

:
:
:

6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti

b. Sumber lain (sebutkan . . . )
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

:
:: 11 minggu
Semarang , 25 Agustus 2015

Menyetujui,

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………

i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii
RINGKASAN ………………………………………………………………..... iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah……………………………...…………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………. 1
1.3 Penegasan Istilah ………………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………………… 3
1.5 Manfaat penelitian ………………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanfaatan ……………………………………………………………. 4
2.2 Biji labu kuning ………………………………………………………….. 5
2.3 Anti inflamasi …………………………………………………………..... 5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu ………………………………………………………. 6
3.2 Populasi dan sampel …………………………………………….……….. 6
3.3 Alat dan bahan ………………………………………………………….. 6
3.4 Cara kerja ……………………………….………………………………. 6
3.5 Rancangan penelitian ………….……………..………………………..... 7
3.6 Variable penelitian…………………..…………………………………. . 8
3.7 Teknik analisa data ………….……………………………………....…. 8
3.8 Anggaran biaya …………………………………………………….…... 8

3.9 Jadwal kegiatan ………………………………………….………….….. 9

3.10 Luaran………………………………………………………………..... 9
Daftar Pustaka ………...……………………………………………………… .10

RINGKASAN
Saat ini dirasakan semua serba instan baik dari makanan, minuman dan
lain sebagainya. Di tengah kemajuan teknologi yang semakin canggih tidak ada
yang tidak mungkin. Semua yang dulu dirasa hanya angan-angan belaka dapat
menjadi kenyataan. Kemajuan teknologi ini diimbangi dengan penelitianpenelitian para ilmuwan yang menemukan berbagai cara untuk mempermudah
kehidupan manusia.
Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai biji labu kuning yang
mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang berguna bagi kesehatan tubuh kita.
Dalam proposal ini penulis mencoba meneliti mengenai manfaat yang didapat dari
biji labu kuning. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji
kandungan beta karoten dalam labu kuning yang bermanfaat sebagai anti
inflamasi. Luaran dalam penelitian ini ialah adanya produk obatanti inflamasi dan
dapat menjadi PKM penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
Metode yang akan digunakan dalam Program kreatifitas mahasiswa
penelitian ini ialah penelitian secara langsung terhadap sampel yang digunakan
sesuai dengan judul dari program ini.
Kata kunci : biji labu kuning, anti inflamasi.


4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi yang semakin canggih, mendorong para
ilmuwan untuk menemukan teknologi baru, salah satu contohnya ialah
banyak ditemukan berbagai obat bagi penyembuhan bermacam-macam
penyakit. Banyak ilmuwan yang menciptakan berbagai alat untuk
kesejahteraan manusia. Tetapi tidak semua alat atau obat tersebut baik bagi
kesehatan tubuh. Meskipun harganya fantastis belum tentu cocok dengan
pemakainya. Semua itu mempunyai dampak bagi kesehatan tubuh, baik
dampak positif maupun dampak negatif. Mungkin dampak penggunaan alat
atau obat tersebut tidak langsung terasa, tetapi bisa saja bertahun-tahun yang
akan datang dampak itu baru muncul.
Saat ini para ilmuwan telah melakukan penelitian pada berbagai buah,
sayuran, tanaman dan lain sebagainya. Salah satu objek penelitiannya adalah
labu kuning. Labu kuning atau biasa disebut waluh merupakan keluarga
Cucurbitaceae. Warna kuning dari labu dipengaruhi oleh pigmennya.

Kandungan dalam labu kuning diantaranya betakaroten, vitamin A, vitamin
C dan vitamin E, mineral serta karbohidrat. Labu kuning baik digunakan
sebagai makanan pendamping ASI untuk balita 6 bulan keatas.
Selain buahnya biji labu kuning juga dapat dimanfaatkan. Kandungan
biji labu kuning tak kalah menariknya dengan daging buahnya. Para ahli
telah meneliti kandungan dalam biji labu kuning. Menurut para ahli semua
biji-bijian kaya akan nutrisi yang baik bagi jantung, serta mengandung
omega 3 selain dari ikan laut yang baik bagi kesehatan otak. Termasuk biji
bunga matahari, yang juga telah menunjukkan tentang fakta kesehatan
tersebut. Dalam hal ini khususnya juga adalah biji labu, yang juga tak kalah
tinggi manfaatnya bagi kesehatan. Bagi seorang yang hobi mengonsumsi
labu kuning dianjurkan untuk tidak membuang bijinya. Nutrisi penting
dalam biji labu seperti vitamin E sekitar 35,10mg, tokoferol per 100gr,
kelompok vitamin B (thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, vitamin
B-6 dan folat) serta vitamin K. Selain itu terdapat beta karoten yang
memiliki beberapa manfaat, pertama adalah sebagai prekursor vitamin A.
Penelitian dari National Cancer Institute dalam Astawan dan Andreas
(2008), menunjukkan bahwa selain baik untuk mata, makanan yang kaya
beta karoten juga baik untuk pencegahan penyakit kanker. Biji labu juga


1

kaya akan mineral termasuk fosfor, magnesium, mangan, besi dan tembaga.
Beta karoten juga memiliki efek analgetik (anti nyeri) dan anti-inflamasi
(anti peradangan). Astawan dan Andreas (2008) menyatakan bahwa
mengkonsumsi beta karoten sebanyak 3.071,93 IU per kilogram berat badan
dapat memberikan efek analgetik dan anti-inflamasi terhadap tubuh.
Tetapi kebanyakan dari mereka belum banyak yang mengetahui
kandungan dalam biji labu sehingga seringkali biji labu tersebut disepelekan.
Oleh karena itu penulis mengangkat masalah ini dalam suatu progam
kreativitas mahasiswa penelitian
dengan judul “Pemanfaatan Biji
Cucurbita morchata sebagai Anti Inflamasi ”

1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah kandungan beta karoten dalam biji labu kuning berpotensi sebagai
anti inflamasi?
2. Bagaimana mengekstraksi beta karoten dari biji labu kuning?

3. Bagaimana cara kerja beta karoten dalam mengatasi inflamasi?
1.3 PENEGASAN ISTILAH
Untuk memeperjelas permasalahan dan pencapaian hasil sesuai yang
diharapkan dalam penelitian ini, maka penulis perlu memberikan
penjelasan tentang arti beberapa kata atau istilah yang tercantum dalam
judul program kreatifitas mahasiswa.
Istilah-istilah tersebut antara lain :
1. Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pemanfaatan merupakan
proses, cara, perbuatan memenfaatkan sumber alam untuk pembangunan.

2. Labu kuning
Saat ini terdapat banyak jenis labu-labuan, seperti contoh labu merah,
labu air, labu kuning (waluh), labu bokor, labu ambon dan masih banyak
lagi. Tetapi dalam pembahasan ini labu yang dimaksud adalah labu kuning
(waluh). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Labu kuning (Cucurbita
morchata) merupakan tanaman semusim yang biasanya ditanam sebagai
tanaman tumpang sari, buahnya berbentuk macam-macam (bulat, bulat
pipih, lonjong atau berbentuk seperti botol) mempunyai daya awet sangat


2

tinggi, dimasak sebagai sayur, dibuat dodol, manisan, jem dan lainnya.
Contoh labu kuning adalah cucurbita morchanta.
3. Anti Inflamasi
Memurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Inflamasi merupakan
reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yang ditandai oleh
panas, bengkak, nyeri dan gangguan fungsi organ tubuh. Sedangkan anti
inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan
bukan karena mikroorgaisme.

1.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menguji kandungan beta karoten dalam biji labu kuning yang berpotensi
sebagai anti inflamasi.
2. Menganalisis cara mengesktrasi beta karoten dari biji labu kuning.
3. Menguji cara kerja beta karoten dalam mengatasi inflamasi.

1.5 MANFAAT PENELITIAN
Melalui program ini diharapkan masyarakat lebih mengetahui

manfaat dari kandungan biji labu kuning. Dengan mengetahui berbagai
kandungan dalam biji labu yang baik bagi kesehatan diharapkan
masyarakat mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam kehidupan berkeluarga. Beta karoten dalam biji labu memiliki
berbagai manfaat salah satunya sebagai anti inflamasi (peradangan). Beta
karoten banyak ditemukan pada sayuran dan buah-buahan yang berwarna
kuning jingga, seperti ubi jalar, labu kuning dan mangga maupun pada
sayuran yang berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan lain-lain.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna,
faedah, laba, untung. Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti
proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Pengertian pemanfaatan
adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seel and
Richey,1994:14). Menurut Clark, ada lima aspek pemanfaatan yaitu
Media sebagai teknologi mesin, Media sebagai tutor, Media sebagai
pengubah perilaku, Media sebagai pemotivasi belajar, Media sebagai
alat berpikir dan memecahkan masalah.
Tetapi dalam hal ini pemanfaatan yang dimaksud adalah
memanfaatkan suatu bahan yang jarang diolah / manfaatnya belum
banyak diketahui secara luas.
2.2 Biji labu kuning
Labu kuning atau yang dikenal dengan waluh termasuk dalam
famili Cucurbitaceae berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang
menyebar ke banyak tempat yang mempunyai iklim hangat. Buah
waluh berwarna orange karena mengandung beta-karotena(salah satu
vitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong buah ini
mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan
berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis
dan sedikit asam. Daun muda waluh juga dapat dibuat sebagai sayur
( Bidanku.com )
Sedangkan biji labu itu sendiri mengandung banyak nutrisi
penting seperti vitamin E, tokoferol, kelompok vitamin B serta
vitamin K. Berbagai nutrisi tersebut bermanfaat bagi kesehatan,
4

diantaranya dapat menurunkan kadar kolesterol dengan
pitosterolnya, dengan asam amino triptofanya dapat mengatasi
gangguan tidur, omega 3 yang baik bagi kesehatan otak, kaya serat
sehingga membantu memperlancar BAB, biji labu kaya seng
sehingga dapat mencegah osteoporosis, beta karoten dalam biji ini
juga berperan sebagai anti inflamasi yang efeknya setara dengan
indometasin namun tanpa efek samping bagi hewan laboratorium.
Beta karoten memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang
dapat berperan penting dalam menstabilkan radikal berinti karbon,
sehingga dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya
kanker. Kandungan beta karoten pada bahan pangan alami dapat
mengurangi risiko terjadinya stroke. Hal tersebut disebabkan oleh
aktivitas beta karoten yang dapat mencegah terjadinya plak atau
timbunan kolesterol di dalam pembuluh darah. Beta karoten juga
memiliki efek analgetik (anti nyeri) dan anti-inflamasi (anti
peradangan). Astawan dan Andreas (2008) menyatakan bahwa
mengkonsumsi beta karoten sebanyak 3.071,93 IU per kilogram
berat badan dapat memberikan efek analgetik dan anti-inflamasi
terhadap tubuh.

2.3 Anti Inflamasi
Inflamsi merupakan suatu respon dari organisme terhadap
pathogen dan alterasi
mekanis dalam jaringan berupa rangkaian
reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera,
seperti karena terbakar atau terinfeksi. Peradangan atau inflamasi
merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon jaringan
terhadap apa saja yang merusak (noksi) baik bersifat lokal maupun
yang masuk ke dalam tubuh dapat berupa fisika, kimia, bakteri dan
parasit. Noksi fisika misalnya suhu tinggi, cahaya, sinar x, dan sinar
ultraviolet. Noksi kimia dapat berupa asam kuat, basa kuat, dan
bahan kimia. Infeksi bakteri antara lain disebabkan oleh bakteri
Streptococcus, Staphylococcus dan Pneumococcus.
Universitas Sumatera Utara menyatakan kerusakan sel terkait
dengan inflamasi berpengaruh pada selaput membran sel yang
menyebabkan leukosit mengeluarkan enzim lisosomal yaitu
arachidonic acid kemudian dilepas dari persenyawaan fosfolipid, dan
berbagai eicosanoid akan disintesis
Sedangkan anti inflamasi sendiri adalah obat yang dapat
menghilangkan radang yang disebabkan bukan karena

5

mikroorgaisme. Gejala inflamasi dapat disertai gejala panas,
kemerahan, bengkak dan nyeri.
Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah esktrak
biji labu kuning dapat dimanfaatkan sebagai anti inflamasi untuk
tikus putih.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian akan dilaksanakan selama kurang lebih tiga sampai
empat bulan yaitu mulai tanggal 1 sampai 31 April 2015 di Laboratorium
Biologi Universitas Negeri Semarang.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah tikus putih jantan yang diperoleh
dari Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang. Sampel yang
digunakan yaitu 10 ekor tikus putih jantan. Tikus dibagi menjadi
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dan masing-masing kelompok
terdiri dari 5 ekor. Hal ini sesuai rekomendasi dari WHO (2000) bahwa
jumlah sampel minimal untuk tiap kelompok pada uji eksperimental
adalah 5 ekor. Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini antara lain tikus
putih jantan, umur 2-2,5 bulan, sehat, berat badan 150-200 gram, tidak
cacat.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
1) Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Timbangan Ohaus
b. Gelas ukur
c. Beaker glass
d. Pisau
e. cawan petri
f. Blender
2) Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
6

a.
b.
c.

Ekstrak biji labu kuning 5mg
Tikus putih jantan umur 2-2,5 bulan
Pakan dan air minum untuk tikus

3.4 Cara Kerja
1) Menyiapakan biji labu yang telah dikeringkan.
2) Menentukan massa biji tersebut dengan cara menimbangnya.
3) Menghaluskan biji tersebut dengan memblender kemudian
diperhalus lagi dengan menumbuknya.
4) Setelah biji tersebut halus, ambil ekstrak biji labu tersebut dan taruh
dalam beberapa wadah.
5) Setiap wadah komposisi ekstraknya berbeda – beda.
6) Kemudian, tambahkan air panas untuk melarutkan eksta biji tersebut.

3.5 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian mengenai biji labu kuning digunakan rancangan:
acak lengkap (RAL) / concret randomized design.
Kelompok

Perlakuan

I ( 2 ekor tikus )

0 mg

II (2 ekor tikus )

3 kali olesan

III( 2 ekor tikus)

5 kali olesan

IV(2 ekor tikus)

7 kali olesan

V(2 ekor tikus)

8 kali olesan

3.6 Variabel Eksperimen
Variabel eksperimen adalah kondisi yang hendak diselidiki
bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Dalam penelitian biji labu
kuning ini digunakan tiga variable, yaitu :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian biji labu kuning ini ialah jumlah ekstrak
biji labu kuning yang diberikan pada setiap mencit.
2. Variabel Terikat
Variable terikat dalam penelitian ini ialah pengaruh dari pemberian
ekstrak tersebut tehadap Inflamasi (peradangan) yang dialami mencit.

7

3. Variable Kontrol
Variable control dalam percobaan ini meliputi usia mencit, berat badan,
dan jenis kelamin.

3.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa varian (ANAVA). Jika ada perbedaan nyata antar perlakuan akan
diuji lanjut Post Hoc dengan menggunakan uji Duncan pada taraf nyata
5 %.

3.8 Anggaran Biaya
Adapun biaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Timbangan Ohaus
: Rp. 300.000,00
2) Gelas ukur
: Rp. 50.000,00
3) Beaker glass
: Rp. 15.000,00
4) Pisau
: Rp. 20.000,00
5) cawan petri
: Rp. 50.000,00
6) Blender
: Rp. 200.000,00
7) Ekstrak biji labu kuning
: Rp. 800.000,00
8) Tikus putih jantan
: Rp. 500.000,00
9) Pakan dan air minum untuk tikus
: Rp. 150.000,00
10) Transportasi
: Rp. 1.000.000,00
11) Lain – lain
: Rp. 2.500.000,00
Total

: Rp. 5.600.000,00

3.9 Jadwal Kegiatan
N
Kegiatan
O

1

1

Persiapan
alat dan
bahan

V

2

Persiapan
lokasi

2

V

8

3

4

Minggu ke5 6 7 8

9

1
0

11

3
4

Pembuatan produk
Percobaan
dan
Pengamata
n

5

evaluasi

6

Pembuatan
laporan

7
8

V V
V V V

V
V

Monitoring
Penyerahan
Laporan

V
V

4. Luaran
Dalam penelitian ini luarannya ialah sebuah produk yang berasal
dari bahan tak termanfaatkan atau biasanya tidak digunakan lagi manjadi
obat yang berkhasiat. Dan sebagai PKM Penelitian yang dapat menjadi
referensi bagi orang lain.

9

DAFTAR PUSTAKA

http://bidanku.com/manfaat-biji-labu-kuning[accessed 28 september 2014]
Kurniawan E. 2011. Perbandingan keefektifan metode observasi dan diskusi
terhadap hasil belajar biologi pokok bahasan ekosistem pada siswa kelas x
semester 2 sma negeri 1 mijen Tahun pelajaran 2010/2011.Semarang:IKIP
PGRI.
Marliana SD & venty S. 2005. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis
tipis komponen kimia buah labu siam (sechium edule jacq. swartz.) dalam
ekstrak etanol. Biofarmasi 3 (1): 26-31.
Veriony L & Agung EN. 2011. Aktivitas antiinflamasi rebusan kulit batang jambu
mete
(anacardium occidentale l.) Pada udema kaki tikus terinduksi karagenin.
Majalah Obat Tradisional 16(3): 145 – 152.

10

11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri Ketua
1.
Nama Lengkap
Siti Aminah
2.
Jenis Kelamin
P
3.
Program Studi/ Fakultas
Pendidikan Biologi/ MIPA
4.
NIM
4401414013
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Pati, 28 Agustus 1996
6.
E-mail
sitaammy3@gmail.com
7.
Nomor Telepon/HP
08963268527
A. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD
N
Sendangsok MTS
N SMA
N
Nama Institusi
o
Winong
Jakenan
Jurusan
IPA
Tahun
MasukLulus
2002-2008
2008-2011
2011-2014
B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu
dan
No. Seminar
Ilmiah
Tempat
1.
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan
Penghargaan
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Pemanfaatan Biji Cucurbita morchata
sebagai anti inflamasi.
Semarang, 25 Agustus 2015
Pengusul,

(Siti Aminah)
NIM. 4401414013

2

B. Identitas Diri Anggota 1
1.
Nama Lengkap
Eti Ofriani
2.
Jenis Kelamin
P
3.
Program Studi/ Fakultas
Pendidikan Kimia/ MIPA
4.
NIM
4301413014
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
Banyumas, 5 Februari 1996
6.
E-mail
etiofriani07@gmail.com
7.
Nomor Telepon/HP
085647641658
C. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD N 3 SMP
N 1 SMA
N
5
Nama Institusi
Pliken
Sokaraja
Purwokerto
Jurusan
IPA
Tahun
MasukLulus
2001-2007 2007-2010
2010-2013
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu
dan
No. Seminar
Ilmiah
Tempat
1.
E. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan
Penghargaan
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Pemanfaatan Biji Cucurbita morchata
sebagai anti inflamasi.
Semarang, 25 Agustus 2015
Pengusul,

(Eti Ofriani)
NIM. 4301413014

A. Identitas Diri Anggota 2
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi/ Fakultas
4.
NIM
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD

Yulianti
P
Teknik Jasa dan Produksi /
TEKNIK
5401414009
Pati, 30 September 1996
081914511381
SMP
MTS
Winong

SMA
N SMA
Jakenan
IPA

N
Nama Institusi
Jurusan
Tahun
MasukLulus
2002-2008 2008-2011
2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu
dan
No. Seminar
Ilmiah
Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan
Penghargaan
Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Pemanfaatan Biji Cucurbita morchata
sebagai anti inflamasi.
Semarang, 25 Agustus 2015
Pengusul,

(Yulianti)
NIM. 5401414009

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1) Timbangan Ohaus
2) Gelas ukur
3) Beaker glass
4) Pisau
5) cawan petri
6) Blender
7) Ekstrak biji labu kuning
8) Tikus putih jantan
9) Pakan dan air minum untuk tikus
10) Transportasi
11) Lain – lain
Total

: Rp. 300.000,00
: Rp. 50.000,00
: Rp. 15.000,00
: Rp. 20.000,00
: Rp. 50.000,00
: Rp. 200.000,00
: Rp. 800.000,00
: Rp. 500.000,00
: Rp. 150.000,00
: Rp. 1.000.000,00
: Rp. 2.500.000,00
: Rp. 5.600.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program
No.
Nama/NIM
Studi
Jabatan
Uraian Tugas
Pendidikan
Perizinan,
Pengerjaan
1.
Siti Aminah Biologi
Ketua
Laporan, Penelitian
Pendidikan Anggota
Pembelian alat dan bahan ,
2.
Eti Ofriani
Kimia
pelaksana I
Penelitian
Anggota
Pembelian alat dan bahan,
3.
Yulianti
TJP
Pelaksana II Penelitian

Dokumen yang terkait