PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN
BALANCED SCORECARD
(Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
YUNI FITRIYANTI
B. 200 050 197

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pengaturan kinerja sektor publik merupakan elemen penting dalam
proses akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja sangat penting untuk
pembuatan keputusan dan mendukung pelaporan eksternal. Penggunaan
ukuran kinerja itu penting bagi manajemen publik, parlemen dan masyarakat
dalam menilai kinerja organisasi sektor publik. Bagi manajemen, pengukuran
kinerja merupakan bagian intergral dari sistem pengendalian manajemen,
sedangkan bagi pihak luar seperti parlemen dan masyarakat pengukuran
bermanfaat untuk memonitor dan menilai pencapaian kinerja sektor publik
yang muaranya adalah pada pelaksanaan akuntabilitas publik.
Output organisasi sektor publik pada umumnya bersifat tangible, dan
indirect menjadi kendala tersendiri dalam melakukan pengukuran kinerja.
Oleh karena itu, pengukuran tradisional yang hanya memperhatikan ukuran
keuangan saja tidak akan mampu mengukur keberhasilan organisasi sektor
publik yang sesungguhnya. Pengukuran kinerja berdasar financial perspective
yang tidak mampu menginformasikan upaya-upaya apa yang harus diambil
saat ini dan dimasa yang akan datang, untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Disamping itu, sistem pengukuran kinerja ini dianggap tidak mampu
mengukur asset tidak berwujud yang dimiliki organisasi seperti sumber daya
manusia, kepuasan pelanggan, kesetiaan pelanggan, dan lain sebagainya.

1

2

Secara metodologis agar kinerja sektor publik bagus, maka diperlukan
manajemen berbasis kinerja pada organisasi sektor publik. Manajemen kinerja
yang baik harus memiliki sistem pengukuran kinerja yang handal dan
berkualitas, maka diperlukan pengembangan ukuran kinerja yang tidak hanya
mengandalkan pada pengukuran keuangan saja tetapi juga memperhatikan
ukuran-ukuran

non

keuangan.

Konsep

balanced

scorecard


yang

dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1996) merupakan salah satu metode
pengukuran ke dalam empat perspektif yaitu: financial perspektif, costumer
perspektif, internal bisnis perspektif, dan learning and growth perspektif.
Balanced scorecard menterjemahkan strategi bisnis yang telah
diterapkan agar dapat dilaksanakan dan dapat terukur keberhasilannya.
Dengan demikian, balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran
kinerja, tetapi merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi. Lebih dari
itu, balanced scorecard dapat menyelaraskan berbagai fungsi (difisi,
departemen, seksi) agar segala keputusan dan kegiatannya di dalam masingmasing fungsi tersebut dapat dimobilisasikan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Kaplan dan Norton (1996) mengemukakan beberapa manfaat dari
balanced scorecard.
1. Mengklarifikasi dan menghasilkan consensus mengenai strategi
2. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan.
3. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi
perusahaan.


3

4. Mengkaitkan berbagai tujuan strategi dengan sasaran jangka panjang dan
anggaran tahunan.
5. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategi.
6. Mendapat umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
memperbaiki strategi.
Manfaat terbesar bagi perusahaan yang bisa diambil dari balanced
scorecard adalah apabila balanced scorecard digunakan sebagai alat untuk
mengimplementasikan

strategi

bisnis

dan

juga

sebagai


alat

untuk

mengimplementasikan strategi bisnis, artinya perusahaan harus mempunyai
strategi bisnis terlebih dahulu. Balanced scorecard tidak memformulasikan
strategi tersebut tapi hanya sebagai alat penterjemah strategi.
Balanced scorecard memungkinkan suatu organisasi sektor publik
untuk menyesuaikan proses manajemennya dan memfokuskan organisasi
keseluruhan pada implementasi strategi jangka panjang. Balanced scorecard
memberikan kerangka untuk pengaturan implementasi strategi selain juga
memungkinkan pasar kompetitif perusahaan dan lingkungan teknologi.
Konsep pengukuran dengan menggunakan balanced scorecard tidak
hanya menggabungkan dari pengukuran-pengukuran tersebut, melainkan
merupakan hasil dari proses atas bawah berdasarkan misi dan strategi suatu
tujuan dan usaha suatu unit usaha tertentu. Misi dan strategi tersebut
diterjemahkan dalam suatu tujuan dan pengukuran yang lebih nyata, tidak
hanya mengukur hasil akhir saja melainkan juga aktivitas penentu dari hasil
akhir itu sendiri. Berbagai kelemahan yang dimiliki oleh system pengukuran


4

tradisional serta adanya metode pengukuran kinerja yang baru yaitu Balance
Scorecard yang dipandang memiliki keunggulan mendorong penulis untuk
melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja pada Rumah Sakit
Islam Klaten.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mencoba mengadakan
penelitian dengan judul “PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN
DENGAN BALANCED SCORECARD” (Studi Kasus Pada Rumah Sakit
Islam Klaten).

B. Perumusan Masalah
Pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep balanced scorecard
memiliki kelebihan dan sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai
alternative pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik. Berdasarkan
latar belakang tersebut yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
Bagaimana kinerja Rumah Sakit Islam


Klaten

diukur dengan metode

Balanced Scorecard ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran kinerja pada
Rumah Sakit Islam Klaten dengan metode Balanced Scorecard.
D. Batasan Masalah
Data yang diperoleh dalam survey (konsumen) pasien hanya sebatas
pada saat peneliti mengajukan kuesioner dan disebarkan pada pasien rawat
inap.

5

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Islam Klaten
Hasil – hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja yang

sudah ada, sehingga dapat mendorong perusahaan kearah tercapainya
keunggulan bersaing dimasa kini dan yang akan datang, serta akan
membawa perusahaan kearah yang lebih baik.
2. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pemahaman tentang pengukuran kinerja
perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

F. Sistematika penulisan
Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima
bab, yang secara garis besarnya disusun sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan

masalah,

tujuan

penelitian,


manfaat

peneitian,

dan

sistematika penulian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang sedang dikaji, antara lain pengertian
pengukuran kinerja, tujuan pengukuran kinerja, pengukuran kinerja
tradisional, pengertian Balanced Scoreard, manfaat Balanced Scorecard,
perspektif-perspekti dalam Balanced Scorecard, keunggulan balanced
scorecard, dan industri Rumah Sakit.

6

BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, obyek penelitian, metode
pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB IV: Gambaran Umum Obyek Penelitian Dan Analisis Data
Bab ini berisi tentang gambaran umum Rumah Sakit Islam Klaten dan
analisis data yang membahas tentang penggunaan balanced scorecard
dalam pengukukran kinerja pada Rumah Sakit.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang sedang ditulis,

serta Saran-saran kepada Pihak-pihak perusahaan untuk membantu
penyempurnaan penggunaan Balanced Scorecard berdasarkan penerapan
teori yang digunakan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Srikandi (IBI) Jember)

1 118 55

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus pada Rsud Pandan Arang Boyolali Dan Rsud Kota Semarang).

6 20 18

ANALISIS METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 4 14

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 6

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 16

Implementasi pengukuran kinerja rumah sakit dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari - USD Repository

0 1 193