UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS, GAMES, TOURNAMENT) KELAS VII SMP NEGERI 2 TANAH JAWA T.A 2014/2015.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS, GAMES, TOURNAMENT)
KELAS VII SMPNEGERI 2 TANAH JAWAT.A2014/2015

Oleh :
Isdah Ningrum Tanjung
NIM.4113111039
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

RIWAYAT HIDUP

Isdah Ningrum Tanjung lahir di Dusun Tetap Rejo, Kecamatan Tanah
Jawa, Kabupaten Simalungun 27 Februari 1994. Ayah bernama Iswandi Tanjung,
Ibu bernama Herlina Tindaon dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Pada tahun 1999 penulis masuk SDN 091561 Afd VI Bah Jambi dan lulus pada
tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis diterima di SMP Negeri 2 Tanah Jawa dan
lulus pada tahun 2008. Selanjutnya penulis bersekolah di SMA Negeri 4
Pematangsiantar dan selesai pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis
melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA
UNIMED dan lulus pada tahun 2015. Penulis pernah tergabung dalam organisasi
UKMI Ar-rahman menjabat sebagai sekretaris BSO Asy-syifa tahun 2013-2014.

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karuniaNya terhadap penulis, sehingga penulis bisa melaksanakan skripsi ini
dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Aritmatika Sosial melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams, Games, Tournament) Kelas VII Smp Negeri 2 Tanah Jawa T.A 2014/2015”.
Disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D, dan Ibu
Dra. Nerli Khairani, M.Si selaku penguji yang telah memberikan saran

dan

masukannya kepada penulis demi perbaikan penyelesaian penulisan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kepada Bapak Prof. Dr. Dian
Armanto, M.Pd, M.Sc, Ph.D, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor
Unimed, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan FMIPA Unimed, dan
Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika. Serta Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris jurusan dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D
selaku Ketua Prodi Jurusan Matematika FMIPA Unimed yang telah membantu
penulis.
Penulis juga mengucapkan rasa terimaksih kepada Bapak Enos Advent, S.Pd
selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Tanah Jawa, Ibu Romauli Situmeang, S.Pd

selaku guru bidang studi matematika yang mengampu kelas VII-7 SMP Negeri 2
Tanah Jawa, guru/staf pegawai SMP Negeri 2 Tanah Jawa yang telah banyak
membantu dan mengarahkan penulis selama penelitian.

v

Teristimewa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tua,
Bapak Iswandi Tanjung dan Almarhumah Ibunda Herlina Tindaon, yang senantiasa
berdoa untuk penulis, memberikan motivasi dan dukungan baik secara material
maupun nomaterial kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED
dengan baik. Penulis juga sangat berterima kasih kepada keluarga yang senantiasa
mendukung, Abangda Isdian Rinaldi Tanjung, Bou Asnita Tanjung, Ocik Rismawati
Tindaon dan Rianti Tindaon, dan keluarga lainnya yang selalu dekat dengan penulis
dan mendukung penulis sampai akhir studi.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman seperjuangan mahasiswa
matematika UNIMED Dik B 2011, Yuli, Trisna, Ridha, Raisyah, Shirley, dan temanteman yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kepada teman-teman PPL
SMANTAJA (SMA Negeri 1 Tanah Jawa) yang sama-sama berjuang guna menjadi
pendidik yang berintelektual tinggi.
Tak lupa pula kepada sahabat kost yang menemani selama 4 tahun perjalanan
hidup di Medan, Nurul Hasanah, S.Pdi, serta teman-teman kost yang lain, Mita, Kak

Vina, Listi Marsiah, Devi, Dayah, Kak Winda, dan teman-teman yang lain yang tak
bisa penulis sebutkan, penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dan
membangun dari pembaca agar skirpsi ini semakin lebih baik lagi. Kiranya skirpsi ini
bermnfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014
Penulis,

Isdah Ningrum Tanjung
NIM.4113111039

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS, GAMES, TOURNAMENT)
KELAS VII SMP NEGERI 2 TANAH JAWA

T.A 2014/2015
Isdah Ningrum Tanjung (NIM : 4113111039)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan aritmatika sosial dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams, Games, Tournament) di
kelas VII SMP Negeri 2 Tanah Jawa, (2) untuk mengetahui letak kesalahan siswa pada
saat mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalahs setelah diterapkannya model
pembelajaran tipe TGT (Teams, Games, Tournament). Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VII-7 SMP Negeri 2 Tanah Jawa. Objek penelitian ini adalah upaya
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah aritmatika sosial melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams, Games, Tournament) kelas VII SMP Negeri
2 Tanah Jawa.
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum
memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes diagnostik dan setiap akhir siklus
dberikan tes kemampuan pemecahan masalah.
Dari hasil analisis data diperoleh tingkat kemampuan siswa memecahkan
masalah setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I
melalui tes kemampuan pemecahan masalah I adalah sedang, dengan nilai rata-rata

kemampuan siswa adalah sebesar 66,83% atau 17 siswa (47,22%) yang telah mencapai
tingkat ketuntasan belajar secara individu. Sedangkan pada siklus II melalui tes
kemampuan pemecahan masalah II, tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa
adalah tinggi dengan nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 81,5% dengan jumlah
siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar secara individu adalah 34 (94,44%) dari
36 siswa. Jadi mengalami peningkatan sebesar 14,67%.
Dalam mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah, masih banyak
lditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan terbanyak yang
dilakukan siswa pada umumnya adalah, siswa masih belum bisa merencanakan
penyelesaian masalah dengan baik, kesalahan dalam menghitung, masih bingung
mengaitkan apa yang diketahui dan ditanya pada soal, tidak jelas dalam melaksanakan
pemecahan masalah, dan mengevaluasi kembali hasil pengerjaan.
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah
mencapai target ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah aritmatika sosial siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanah Jawa.

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan Masalah pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Grafik 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah I
Grafik 4.3 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan Maslah pada
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Grafik 4.4 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah II

64
65
80
81

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : RPP I (Siklus 1)


106

Lampiran 2 : RPP II (Siklus 1)

113

Lampiran 3 : RPP III (Siklus 2)

123

Lampiran 4 : RPP IV (Siklus 2)

131

Lampiran 5 : Lembar Aktivitas Siswa (LAS) I

140

Lampiran 6 : Lembar Aktivitas Siswa (LAS) II


146

Lampiran 7 : Lembar Aktivitas Siswa (LAS) III

150

Lampiran 8 : Lembar Aktivitas Siswa (LAS) IV

155

Lampiran 9 : Kisi-kisi Tes Diagnostik

158

Lampiran 10 : Tes Diagnostik

159

Lampiran 11 : Alternatif penyelesaian Tes Diagnostik & Pedoman Penskoran 160
Lampiran 12 : Pedoman Penskoran Tes Kemampaun Pemecahan Masalah


164

(TKPM)
Lampiran 13 : Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) I

166

Lampiran 14 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) I

167

Lampiran 15 : Alternatif Pemecahan Masalah TKPM I

170

Lampiran 16 : Lembar Validitas TKPM I

177


Lampiran 17 : Kisi-kisi TKPM II

185

Lampiran 18 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) II

186

Lampiran 19 : Alternatif Pemecahan Masalah TKPM II

189

Lampiran 20 : Lembar Validitas TKPM II

195

Lampiran 21 : Lembar Observasi Guru

201

Lampiran 22 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa

209

Lampiran 23 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I

212

Lampiran 24 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II

216

Lampiran 25 : Soal Turnamen siklus I

219

Lampiran 26 : Soal Turnamen siklus II

220

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dan
pelaksanaanya dalam kategori tinggi, yaitu dengan rata-rata 81,5%. Langkahlangkah pembelajaran terlaksana disetiap pertemuan. Kemampuan sisw dalam
memecahkan masalah matematika di kelas VII-7 SMP Negeri 2 Tanah Jawa
mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan rata-rata skor tes kemampuan
pemecahan masalah pada setiap aspek dari siklus I ke siklus II meningkat,
yaitu skor tes aspek kemampuan memahami masalah pada siklus I adalah 65%
kemudian meningkat menjadi 93,33% pada akhir siklus II. Skor tes
kemampuan merencanakan pemecahan masalah dari 68,51% dari siklus I,
meningkat menjadi 81,85% pada akhir siklus II. Skor tes kemampuan
melaksanakan pemecahan masalah pada siklus I adalah 69,30%, dan
meningkat pada siklus II menjadi 75,41%. Skor tes kemampuan memeriksa
kembali prosedur penyelesaian pada siklus I sebesar 55,56% dan meningkat
pada akhir siklus II sebedar 81,11%. Rata-rata skortes kemampuan pemecahan
masalah pada siklus I yaitu, 66,83% dan menunjukkan peningkatan pada tes
siklus II menjadi 81,5% dengan kategori tinggi.
2. Dalam mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah I, masih banyak
lditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan terbanyak
yang dilakukan siswa pada umumnya adalah, siswa masih belum bisa
merencanakan

penyelesaian

masalah

dengan

baik,

kesalahan

dalam

menghitung, masih bingung mengaitkan apa yang diketahui dan ditanya pada
soal, tidak jelas dalam melaksanakan pemecahan masalah, dan mengevaluasi
kembali hasil pengerjaan. Namun letak kesalahan-kesalahn tersebut telah
banyak berkurang ketika mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah
yang kedua. Siswa lebih teliti dalam mengerjakan soal-soal. Dalam menyusun

102

103

perencanaan masalah pun sudah semakin baik. Namun meskipun demikian
tetap saja masih ada kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tes
seperti, kesalahan menghitung, salah dalam menafsirkan hari dalam
menentukan bunga tabungan, masih sulit menghitung dalam bentuk persen.
5.2 SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
1. Kepada guru matematika diharapkan dapat mempertimbangkan untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika
dengan mempertimbangkan efisiensi waktu yang diberikan dan penekanan
siswa dalam memahami langkah-langkah kemampuan pemecahan masalah
matematika.
2. Dalam model pembelajaran ini, guru diharapakan membentuk kelompok
belajar siswa yang anggotanya bersifat heterogen, yang artinya dalam
kelompok tersebut ada siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
3. Kepada siswa yang masih belum tuntas dalam mengerjakan tes
kemampuan pemecahan masalah, diharapkan untuk lebih banyak berlatih
soal-soal yang berhubungan dengan aritmatika sosial, lebih aktif dalam
diskusi dan bertanya apabila kurang mengerti, serta lebih teliti dalam
mengerjakan soal.
4. Kepada siswa yang telah tuntas dalam mengerjakan tes kemampuan
pemecahan masalah agar lebih giat lagi dalam belajar dan terus
meningkatkan kemampuannya

dalam menjawab soal-soal tentang

kemampuan pemecahan masalah.
5. Kepada peneliti selanjutnya agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT pada materi aritmatika social ataupun materi yang lain yang
dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

102

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,

Mulyono. 2009. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Surharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka cipta.
Cahya, Antonius. 2006. Pedoman dan Penyajian Konsep Matematika Secara
Benar dan Menarik. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Jakarta : Alfabeta.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : Rajawali Press.
Sihombing, W. L. 2013. Telaah Kurikulum Matematika Sekolah. Medan : FMIPA
Unimed.
Simangunsong, Sukino. Wilson. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sumiati dan Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Susanto, A. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Bumi Aksara.
Tampubolon, panusanan. 2013. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW, Salatiga:
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pemahaman
Matematika Melalui Strategi Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament). Salatiga
Trianto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.
Uno, Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

103

Winda. 2012. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Sebagai Upaya
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pokok Bahasan
Aritmatika Sosial siswa Kelas VII SMP Swasta Antasari T.A 2011/2012.
Medan : Unimed.
Metronews.com.2013.http://microsite.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/
06/3/199491/Pendidikan-

Indonesia-Peringkat-64-dari-65-Negara.

(diakses pada tanggal 15 Februari 2015)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 03 BATU PADA BAB SISTEM PENCERNAAN

0 12 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

0 9 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MUSIK SEBAGAI PENGIRING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

0 3 38

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBANTUAN FACEBOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR CAD 2 DIMENSI

0 19 156

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUJAMI

0 0 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER

0 0 10

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEKANAN

0 2 20