PENGARUH KOMITMEN TERHADAP TUGAS, PEMBERIAN IMBALAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMA SE-KABUPATEN MADINA.

ABSTRAK

Enrl Cofumi &tubara, Pengaruh Komitmen Terhadap Tugas, Pemberian lmbalan
dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Se-Kabupaten Madina.
Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2009.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: (I) Apakah komitmen terhadap tugas
berpengaruh secara langsung terhadap disiplin kerja guru?, (2) Apakah pemberian
imbalan berpengaruh secara langsung terhadap disiplin kerja guru ?, (3) Apakah
motivasi kerja guru berpengaruh langsung terhadap disiplin kerja guru? , (4) Apakah
komitmen terbadap tugas berpengaruh langsung dengan motivasi kerja?, (5) Apakah
pemberian imbalan berpengaruh langsung dengan motivasi kerja ?, (6) Apakah
komitmen terhadap tugas, Pemberian imbalan dan motivasi kerja secara bersamasama berpengaruh langsung disiplin kerja guru?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1 ) Pengaruh komitmen
terhadap tugas terhadap disiplin kerja guru. (2) pengaruh pemberian imbalan
terhadap disiplin kerja guru, (3) Pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja, (4)
Pengaruh komitmen terhadap tugas terhadap motivasi kerja, (5) Pengaruh pemberian
jmbalan terhadap motivasi kerja, (6) Pengaruh komitmen terhadap tugas, Pemberian
imbalan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja
guru. Metode penelitian ini adalah penelitian survey hubungan kausal dengan teknik
Anal isis Jalur/ Path Analysis. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Se-Kabupaten
Madina yang berjumlah 440 orang dengan teknik Proportional Sampling, diperoleh

jumlah sampel 190 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
ialah kuesioner skala Lih!rt.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (l) Komitmen terhadap tugas
berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Disiplin kerja guru
dengan besaran pengaruh mencapai 21%, (2) Pemberian imbalan berhubungan dan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Disiplin kerja guru dengan besaran pengaruh
mencapai 21 o/o, (3) Motivasi kerja berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap Disiplin kerja guru dengan besaran pengaruh mencapai 26 %, (4) Komitmen
terhadap tugas berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi
kerja dengan besaran pengaruh mencapai 27 %, ( 5) Pemberian imbalan berhubungan dan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi kelja dengan besaran pengaruh
mencapai 39 o/o, dan (6) Sedangkan pengaruh total variabel X1 , X2 , dan X3 terhadap Y
sebesar 23,3 % , sedangkan sisanya yakni 76,7 % berasal dari variabel lain diluar variabel
penelitianini.

ABSTRACT

Enri Cofermi Batubara, The Influence Commitment to Duty, Giving Rewards and
Motivation Work With Work Discipline A high school teacher Madina District.
Thesis : Post Graduate of Medan State University (UNIMED), 2009.

The formulation Qf research problems are: (l) Does a commitment to the
task is directly the influence to the work discipline teachers?, (2) What reward is
directly the influence to the work discipline teachers?, (3) Is the motivation of
teachers working in direct contact with the teacher work discipline ? , (4) Are
committed to the tasks directly the influence to the motivation to work?, (5) Does
reward directly the influence to the motivation to work?, (6) Are committed to the
task, giving rewards and motivation to work together directly the influence to
teachers work discipline ?
The purpose of this study is to determine: (1) The influence of commitment
to the task with the teacher work discipline, (2) Rewarding the infl uence with the
teacher work discipline, (3) The influence of work motivation w ith work discipline,
(4) The influence of commitment to work with the motivation to work, (5) Rewarding
influence with work motivation, (6) The influence of commitment to the task, giving
rewards and motivation to work together directly related to teacher 39; work
discipline. This research method is to study the causal relationship with the survey
analysis techniques Line/ Path Analysis. This study population was a high school
teacher Madina D istrict A, amounting to 440 people with Proportional Sampling
techniques, obtained a sample of 190 people. Instruments used to collect data is the
Likert scale questionnaire.
The results of this study show that: (I) Comm itment to the task related and

have a significant influence on teachers work discipline with the amount o f influence
reaches 21 o/o, (2) The provision of rewards related and have a significant influence on
teachers' work discipline with the amount of influence reaches 21 %, (3)
Motivation and related work have a significant influence on teachers work discipline
with the amount of influence reaches 26%, (4) Commitment to the job related and
have a significant influence on work motivation with the amount of influence reaches
27%, (5) Provision of return related and have a significant influence on work
motivation with the amount of influence reaches 390/o, and (6) The total effect of
variables X ~, X2, and X3 to the Y for 23.3o/o, whereas the remaining 76.7% came from
other variables beyond This research variables.

ii

IVIEJ)i\N20 10.

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP TUGAS, PEMBERIAN
IMBALAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU SMA SE- KABUPATEN MADINA

Disusun dan Diajuk:an Oleh :


Oleh:

ENRI COFERMI BATUBARA
NIM : 071188130035

Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 18 Maret 2010 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 18 Maret 201 0

-

Menyetujui,
Tim Pembimbing

II


v--Prof.Dr. Muhammad
"
B

mdungan Pangaribuan, MA.,Ph.D.

Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan

adi~

M.Pd

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No. Nama
1. Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA., Ph.D
(Pembimbing I)
2. Prof.Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

(Pembimbing II )
3. Prof. Dr.H. Syaiful Sagala. M.Pd
( Penguji)
4. Dr.Sahat Siagian, M.Pd
(Penguji)

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd
(Penguji)

Nama Mahasiswa
NIM
Tanggal Ujian

: Enri Cofermi Batubara
: 071188130035
: 18 Maret 201 0

.KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan


kehadirat Allah SWT yang selalu

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat d iselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.

Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof.
Parlindungan Pangaribuan, MA, Ph.D selaku pembimbing I, dan Prof.Dr.
Muhammad badiran, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan motivasi pada penulis.

Begitu j uga rasa terima kasih penulis

sampaikan kepada Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Zulkifli Matondang,

M.Pd dan Dr. Sahat Siagian, M.Pd, sebagai narasumber dalam penelitian ini. Tak
lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada :

I. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan Prof. Dr.
Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
serta semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

iii

2 . Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Drs. Yasaratodo Waw, M.Pd. Ketua
Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas Negeri
Medan.

3. Para dosen di Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.

4. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madina telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di SMA Negeri Se- Kabupaten Madina.


5. Para Kepala sekolah dan guru SMA Negeri Se- Kabupaten Madina yang telah
memberikan bantuan pada penulis dalam pengumpulan data di lapangan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak memberikan bantuan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan
penelitian ini.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada
Ayah H.Zulkanuddin Batubara dan lbu Almh. Hj. Masrah beserta Istri Maya
Lestari dan ananda tersayang Enmay Zun Nurain dan Enmayani rahil Hittotun yang
dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang mendalam
semasa penulis mengikuti pendidikan ini. Akhimya, penulis berdoa kepada Allah
SWT semoga kita semua mendapatkan karunia dan ridha-Nya.

Medao,

September 2010

Penulis,

Eori Cofermi Batubara


iv

DAFTARISI
Hal aman
ABSTRAK..............................................................................................

ABSTRACT...........................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFfAR 181..........................................................................................
BAB I

ii
iii

v

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................


1

B. Identifikasi Masalah .....................................................................

7

C. Pembatasan Masalah.......... ......... ..................................................

8

D. Rumusan Masalah ........................................................................

8

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

9

F. Kegunaan Penelitian .....................................................................

9

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis..........................................................................

11

I. Hakikat Disiplin Kerja...............................................................

11

2. Hakikat Komitmen Terhadap Tugas..........................................

15

3. Hakikat Pemberian lmbalan.......................................................

21

4. Hakikat Motivasi Kerja........................................................... ..

25

B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................... .

36

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ .

38

G. Pengajuan Hipotesis ................................................................... ..

44

BAB III METODOLOGI

P E NELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian...... ....... ....... ....... ... ..... .. ..

45

B. Metode Penelitian.......................................................................

45

C. Populasi dan Sampel ...................................................................

46

D. Variabel dan defenisi Operasional Variabel........... .... .... .. ...

49

E. lnstrumen Penelitian... ... .. ... . ........ ....... .. . .... ......... .......

51

F. Uji Coba Jnstrumen . ..... ....... .... .... .. ...... .. .. .... .................

53

v

G. Teknik Pengumpulan Data. .... ...... ........ ..................... ..

55

H. Teknik Analisa Data............ .......... ........ ..................

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

~

Lt.;

~

~

A. Deskripsi Data ..... .. ... ...........................................................

60

I. Data Variabel Komitmen Terhadap Tugas......................... .

58

2. Data Variabel Pemberian Jmbalan ...................................... .

60

3. Data Variabel Motivasi Kerja. ........................................... .

62

4. Data variabel Disiplin Kerja Guru.. .. : . .... . .... . ..... ... . .. .

64

B. Uji Asumsi. ......................... .................... ..•. ........ . .....

67

1. Uji Normalitas..................................................................... .

67

2. Uji Linearitas ...................................................................... .

68

3. Uji Homogenitas ................................................................ .

69

C. Pengujian Hipotesis................................................................. .

70

D. Pembahasan Penelitian ............................................................ .

76

E. Keterbatasan Penelitian.......................................................... .

81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................. .

83

B. Saran-Saran ............ ................................................................. .

83

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... .

vi

85

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakaog Masalab
Proses pelaksanaan pendidikan dapat berlangsung dalam keluarga.
masyarakat, dan persekolahan. Dengan melalui proses pendidikan, diharapkan
manusia dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui usaha dan kerja keras sesuai
dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan
melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, dan sebaliknya
pendidikan yang berlangsung hanya mementingkan segi kuantitasnya saja, akan
menjadi beban bagi pembangunan bangsa. Tirto Sudiro (1997) mengatakan,
bahwa

mempersiapkan

bangsa

yang

berkualitas

diperlukan

penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas pula.

-z

?

untuk

Sebagai suatu bangsa yang menjadi anggota dari masyarakat global,
kualitas manusia yang handaJ sangat penting dalam rangka mempertahankan dan
menunjukkan eksistensi kita dalam persaingan intemasional yang sangat
kompetitif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan

m

berkompetisi, maka kualitas pendidikan sangat penting dan mendesak dilakukan.
Sekolah Menengah Atas sebagai lembaga pendidikan, eksistensinya tidak
dapat diabaikan.

Sekolah merupakan wadah penyelenggarakan pendidikan di

bidang intelektual memikul beban yang berat dalam upaya mewujudkan tujuan
pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nomor 20 tahun 2003.

SekoJah Mengah Atas berhubungan dengan peletakan nilai-nilai dasar
kependidikan dan pengajaran pada anak didik sebelum melanjutkan studinya ke
jenjang yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi. Jika peletakan dasar pada
lembaga tersebut berjalan dengan baik, maka pada jenjang yang lebih tinggi
pembentukan kemampuan intelektual, keterampilan dan moralnya dapat lebih
mudah dibina secara baik.
Proses pencapaian tujuan sekolah menengah ini dipengaruhi oleh banyak
faktor, saJah satu yang terpenting adaJah guru. Guru merupakan komponen
pendidikan yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pendidikan dalam
mewujudkan tujuannya. Guru adalah aktor utama yang berkaitan langsung dengan
kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu, seorang guru memiliki
peranan strategis dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Agar guru dapat melaksanakan perannya sebagai pendidik dan pengajar
maka seorang guru dituntut memiliki pengetahuan khusus (profesional) dan
berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Seorang guru dituntut memiliki
keterampilan-keterampilan mengajar yang baik dan mampu mengelola siswa dan
kelasnya, sehingga proses belajar mengajar dapat beJjalan sebagaimana yang
diharapkan (Achsin, 1990).
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan menengah atas ini, seorang
guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang terarah dan teratur,
sebingga a nak dapat belajar dengan baik sesuai dengan yang dinginkan. Oleh
sebab itu, pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus dilandasi oleh aturan-aturan
tertentu yang akan mengatur dan mengarahkan kegiatan belajar tersebut. Aturan-

2

aturan ini tidak hanya untuk siswa tapi juga berlaku untuk guru dan yang lainnya.
Hal ini dimaksudkan agar tercipta disiplin yang baik dalam proses belajar
mengajar di kelas. Sardiman (2000: 12) menyatalc.an bahwa siswa dan guru harus
menyadari arti penting disiplin dalam kegiatan belajar. Jika disiplin ditegakkan,
maka akan tercipta kerjasama dan interaksi yang baik antara guru dan siswa di
kelas. Sehingga hal ini akan menyebabkan proses belajar mengajar akan
berlansung dengan baik, tertib, dan sesuai dengan yang diharapkan.

Arikunto (1993:45) menyatakan bahwa disiplin merupakan suatu masalah
penting, disiplin erat kaitannya dengan adanya kesadaran akan keharusan
melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Proses belajar tidak
mungkin mencapai target maksimal tanpa adanya disiplin yang baik. Jadi disiplin
merupakan salah satu unsur yang penting dalam keberlangsungan kegiatan belajar

-z

?

di kelas. Disiplin harus ditanamkan pada setiap siswa, dan juga terhadap guru.
Adanya disiplin akan memberikan keuntungan kepada siswa. Adanya disiplin
yang baik akan memungkinkan seorang siswa akan belajar dengan kebiasaan
baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
Seorang guru yang baik tidak akan bisa menegakkan disiplin kepada
siswanya, jika dirinya tidak disiplin. Artinya, agar guru dapat menanamkan
kesadaran dan nilai-nilai akan arti penting disiplin kepada siswa, terlebih dahulu
guru harus membiasakan dirinya taat dan patuh kepada ketentuan dan peraturan
yang berlaku. Sehingga dirinya dapat menjadi contoh bagi siswanya dan yang
Jainnya (lmron, 1995). Oleh sebab itu, guru yang baik adalah guru yang mampu
memberikan contoh-contoh yang baik kepada siswa.

3

Imron (1995:67) lebih Janjutjuga menjelaskan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, maka komponen guru harus memiliki disiplin kerja yang
baik. Dengan disiplin kerja tersebut dia dapat bekerja mengelola kelas dengan baik
sehingga KBM dapat berjalan dengan Iancar, dan terarah. Nitiseminto (1982:55)
menyebutkan

bahwa tingkat disiplin kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti (l) tingkat komitmen terbadap tugas, (2) adanya pemberian imbalan yang
adil, (3) motivasi kerja, (4) kepuasan kerja, dan (5) p rilaku p impinan.
Komitmen kerja erat kaitannya dengan sejauhmana seorang guru
memiliki kepedulian dan perhatian terhadap tugas. Seorang guru yang memiliki
tingkat komitmen remlah, maka dia cendrung memiliki tingkat kepatuhan yang
rendah dalam bekerja. Sistem dan iklim organisasi juga diduga mempengaruhi
tingkat kepatuhan dan ketaatan guru dalam bekerja. Begitu j uga dengan motivasi

-z

?

kerja guru rendah, guru merasa kurang puas atas prilaku pimpinan, dan hal ini
diduga berpengaruh terhadap disiplin kerja guru. Hasan (2007:i) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa komitmen terhadap tugas berhubungan secara
signifikan

dengan disiplin kerja guru koefisien korelasi mencapai 0,760 dan

sumbangan efektifuya mencapai 46,98 % .
Pemberian imbalan yang adil juga menjadi faktor yang mempengaruhi
peningkatan disiplin kerja guru, Nitisemito, (1982:56) mengemukakan bahwa
pemberian gaji yang cukup kepada guru akan mampu memberikan semangat dan
kegairahan kerja pada para guru. Hal ini berarti bahwa dengan banyaknya gaji
yang diberikan akan berpengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Makin
besar gaji yang diberikan berarti semakin tercukupi kebutuhan mereka, mereka

4

akan mendapat ketenangan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga semangat dan
kegairahan kerjanya dapat bertumbuh, dan pada akhimya dapat meningkatkan
prestasi kerja mereka. Pemberian imbalan yang adil juga dipandang sebagai bagian
dari upaya peningkatan kesejahteraan guru. Kesejahteraan lahir tercapai bila
kebutuhan minimal akan sandang, pangan, papan serta kebutuhan sosial lainnya

dapat terpenuhi, sedangkan kesejahteraan batin tercapai bila ada kepuasan dalam
melaksanakan tugas. Kesejahteraan batin berkaitan erat dengan kesejahteraan
lahir. Sulit diterima bahwa seseorang mempunyai kesejahteraan batin bila
kesejateraan lahir tidak terpenuhi. Hal demikian berlaku untuk kehidupan guru.
Kenyataan menunjukan bahwa penerimaan guru berupa gaji, honorarium dan
tunjangan Iainnya masih jauh lebih rendah dari biaya untuk menutupi kebutuhan
minimalnya. Para guru harus mencari tambahan baik melalui pekerjaan yang

-z

?

sesuai dengan profesinya, atau melalui berbagai jenis pekerjaan yang dapat
menghasilkan uang, Hal ini jelas tidak memungkinkan para guru untuk
mengerahkan pildran, tenaga, dan waktunya untuk bekerja sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, pada saat yang bersamaan upaya juga diperlukan untuk
mengaitkan peningkatan imbalan tersebut dengan disiplin kerja, baik disiplin ketja
perorangan (efektifitas dalam bentuk kontribusi terhadap peningkatan mutu)
maupun disiplin kerja sistem (efisiensi). Gejala rendahnya keberhasilan tugas guru
diperkirakan disebabkan rendahnya disiplin dan kurangnya imbalan. Nitisemito
( 1984:162) mengatakan apabila kegairahannya menurun guru cenderung akan
lebih pemalas, kurang berinisiatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya
dan akibatnya akan mempengaruhi kepada keberhasilan tugasnya.

5

Faktor lain yang dianggap mempengaruhi disiplin kerja guru adalah
motivasi kerja. Motivasi kerja ini dipandang sebagai upaya pimpinan
menumbuhkan semangat secara lansung dapat mengarahkan dorongan potensi
yang telah ada dalam diri guru kepada kegiatan-kegiatan yang telah ada untuk
mencapai tujuan sekolah, namum kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa
kualitas motivasi kerja guru cenderung rendah dengan ditunjukkannya sikap guru
merasa kurang puas atas prilaku pimpinan, dan hal ini secara langsung berdampak

pada tingkat kehadiran guru misalnya dalam melaksanakan tugas, hasil
pengamatan awal yang dilakukan dilapangan menunjukkan bahwa daftar absensi
guru pada semester genap tahun pelajaran 2007/2008 menunjukkan bahwa
persentase rata-rata ketidakhadiran guru mencapai 5,63 %, dan keterlambatan
dalam melaksanakan tugas mencapai 8,85 %, kepatuhan dan ketaatan guru
terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku di sekolah cenderung rendah,
masuk dan keluar dari kelas yang tidak bersesuaian dengan jam yang sudah
diberlakukan. Kondisi ini

memperlihatkan

bahwa disiplin Guru SMA di

Kabupaten Madina cenderung rendah dan kepatuhannya belum memiliki
kepatuhan yang menggembirakan.
Tindakan pendisiplinan merupakan suatu usaha untuk menegakkan
peraturan dan tata tertib, termasuk sejumlah langkah untuk membina guru,
sehingga memiliki sikap patuh terhadap peraturan dan sikap yang Iayak terhadap
pekerjaan. Tujuan menegakkan disiplin dalam bekerja secara umum adalah untuk
memperbaiki mental dan moral para anggota pada suatu lembaga sehingga
tercipta rasa tunduk dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan disamping

6

menumbuhkan rasa sating menghonnati dan membangun rasa kepercayaan antara
atasan dan bawahan. Peningkatan disiplin kerja guru telah diupayakan dilakukan
semaksimal mungkin, namun berdasarkan isu-isu di atas nampak

belum

menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sehingga mendorong penulis untuk
membahas pengaruh komitmen terhadap tugas, pemberian imbalan dan motivasi
kerja terhadap disiplin kerja guru SMA Se- Kabupaten Madinah melalui suatu
penelitian.

B. ldeatifikasi Masalab
Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, terlihat betapa
kompleksnya permasalahan yang meliputi disiplin kerja guru. Permasalahan
tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) apakah tingkat pendidikan guru
berpengaruh terhadap disiplin kerja guru? (2) apakah masa kerja berpengaruh
terhadap disiplin kerja guru? (3) apakah

komitmen terhadap tugas dapat

dikategorikan sebagai salah satu faktor internal yang

berpengaruh

terhadap

disiplin kerja guru? (4) setain harapan berkarir apakah iklim sekolah (school

climate) berpengaruh terhadap disiplin kerja guru? (5) berapa besar pengaruh
harapan berkarir dan iklim sekolah (school climate) terhadap disiplin kerja guru,
(6) apakah gaya kepemimpinan atasan berpengaruh terhadap disiplin kerja guru?
(7) apakah tingkat kepuasan guru berpengaruh terhadap disiplin kerja guru? (8)
apakah pemberian imbalan berpengaruh terhadap disiplin kerja guru?.

7

C. Pembatasao Masalab
Melihat kompleksnya permasalahan yang mencakup disiplin kerja guru
sebagaimana diuraikan pada latar belakang dan identifikasi masalah d i atas, maka
masalah yang akan dibahas dibatasi pada : (I} tingkat komitmen terhadap tugas,
(2) adanya pemberian imbalan yang adil, dan (3) motivasi kerja.
Komitmen guru terhadap tugas dibatasi sebagai suatu kepedulian terhadap
tugas yang menunjukkan peran aktif, rasa tanggung jawab, dan loyalitas guru
terhadap tugasnya di sekolah. Pemberian imbalan dibatasi sebagai rangsangan
yang berbentuk materi dan non materi yang datang dari Iuar diri guru sehingga
menimbulkan keinginan untuk berdisiplin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya. Sedangkan motivasi kerja dimaknai sebagai dorongan kerja yang
bersumber dalam diri guru untuk melakukan peketjaan atau hal-hal yang
berhubungan dengan tanggung jawabnya.

z
?

Pembatasan masalah ini bukan berarti mengecilkan atau mengabaikan
pengaruh faktor lain akan tetapi lebih pada pertimbangan-pertimbangan fenomena
awal

dan

kemampuan peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti

keseluruhan variabel.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Jatar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah kornitmen terhadap tugas berpengaruh secara langsung terhadap

disiplin kerja guru ?

8

2. Apakah pemberian imbalan berpengaruh secara langsung terhadap disiplin
kerja guru ?
3. Apakah motivasi kerja guru berpengaruh langsung

terhadap disiplin kerja

guru?
4. Apakah komitmen terhadap tugas berpengaruh langsung terhadap motivasi
kerja guru?
5. Apakah pemberian imbalan berpengaruh langsung terbadap motivasi kerja
guru?
6. Apakah komitmen terhadap tugas, pemberian imbalan dan motivasi kerja
secara bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja guru?

E. Tujuan Peoelitiao
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

-z

?

I. Pengaruh komitmen terhadap tugas terhadap disiplin kerja guru.
2. Pengaruh pemberian imbalan terhadap d isiplin kerja guru.
3. Pengaruh motivasi kerja guru terhadap disiplin kerja guru.
4. Pengaruh komitmen terhadap tugas dan pemberian imbalan terhadap disiplin

m

kerja guru.
5. Pengaruh komitmen terhadap tugas terhadap motivasi kerja guru.
6. Pengaruh komitmen terhadap tugas, pemberian imbalan dan motivasi kerja
secara bersama-sama terhadap disiplin kerja guru.

9

F. Kegunaao Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :
l. Guru SMA Se Kabupaten Madina, sebagai umpan batik bagaimana
keberbasilan tugas mereka selama ini, dan beberapa saran perbaikan disiplin
kerja guru untuk masa yang akan datang.
2. Kepala SMA Se Kabupaten Madina sebagai umpan batik bagaimana
keberhasilan tugas mereka selama ini, dan beberapa saran perbaikan disiplin
kerja guru untuk masa yang akan datang.
Dinas Pendidikan Nasional Kabupeten Madina dan segenap

jajaran yang

terkait, sebagai masukan bagi rekrutmen, pembinaan dan pengembangan guru
SMA Se Kabupaten Madina.

10

BABV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan data dan basil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik
d isimpulkan sebagai berikut:

1. Komitmen terhadap tugas

berhubungan dan m emberikan pengaruh yang

signifilcan terhadap Disiplin kerja guru dengan besaran pengaruh mencapai 21%.
2 . Pemberian imbalan berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan terbadap
Disiplin ketja guru dengan besaran pengaruh mencapai 21 %.
3. Motivasi ketja berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan temadap
Disiplin ketja guru dengan besaran pengaruh mencapai 26 %.
4. Komitmen terhadap tugas berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap Motivasi ketja dengan besaran pengaruh mencapai 27 %.
5. Pemberian imbalan berhubungan dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Motivasi kerja dengan besaran pengaruh mencapai 39 %.
6. Sedangkan pengaruh total variabel komitmen terhadap tugas , pemberian imbalan ,
dan motivasi kelja terhadap disiplin ketja sebesar 23,3 % , sedangkan sisanya yakni
76,7 % berasal dari variabellain diluar variabel penelitian ini.

B. Saran
Saran-saran yang disampaikan sehubungan dengan temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut

83

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madina beserta jajaran yang terkait lainnya
tenrtama dalam hal peningkatan disiplin kerja guru disarankan memberikan
perbatian khusus dalam hal ini : 1) melakukan pembinaan terbadap kemampuan

.

kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, 2)
memberikan reward bagi guru yang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya,
3) membuka kesempatan pada kepala sekolah untuk melanjutkan pendidikarmya

pada jenjang yang lebih tinggi.
2. Peningkatan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah hendaknya terus
dikembangkan melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan
menjadi faktor pendorong yang positif bagi peningkatan disiplin kerja
3. Peneliti lain, disarankan menindak lanjuti

penelitian ini dengan variabel-

variabel berbeda yang turut memberikan sumbangan terbadap motivasi kerja.

z
?

m

84

DAFfAR PUSTAKA
Achsin, Amir 1990. Penge/o/aan Ke/as dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Ujung
Pandang: IK.IP Ujung Pandang.
Anoraga, Panji, 1998, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaron. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmosudirjo, S. Prajudi. 1982,

Dasar-Dasar 1/mu Administrasi,

Jakarta

Balai

Pustaka.
Danno Dihardj o Dardji, 1982. Petunjuk Pelalrsanaon tentang Pengembangan Sekolah
Sebagai Pusat Kebudayaan, dan Peningkotan Ketahanlln Sekoloh, Jakarta:
Depdikbud
Davis, K dan J .W, 1989. Peri/aku Dalam Organisasi. Terjemahan : Tim Erlangga,
Jakarta : Erlangga.
Cochran. WG. 1977. Sampling Techniquea. New York: John Wiley & Sons
Handoko. T. bani 1996. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius
Hari Wijayanto. Setyo. 2008,
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8.

Hersey, Paul dan Kenneth H. Blancard. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi:
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (Penerjemah: Agus Dhanna).
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Herzberg. 1974. The Motivation to Work. New York: John Wisley & Sons.

Hoy, W.K, C.G, 1978, Educational Adminstration Theory, Research and Practice. New
York: Random House
Irnron, Ali 1995. Pembinaan Guru di Indonesia. Malang : Pustaka Jaya
Lidwin,G., dan P. Stringers, 1968, Climate and Motivation: An Experimental Study
Harvard University

85

Marjanis.2001 . Konlribusi Motivasi Kerja dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan
Kepala Madrasah Terhadap Disiplin Guru MTsN Kilbupaten Padang
Pariaman. Tesis. Padang: PPs. UNP Padang
Maslow, Abraham.H, 1954, Motivation and Personality, New York: Harper and Bros
Milton, Charles.R, 1981, Human Behavior Organization. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc.
Mintorogo, Antonius, 1996, Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: STIA-LAN
Moenir, A.S 1987, Pendehltan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan
Keguruan, Jakarta : Gunung Agung.
Riduwan, dan Eogkos Ahmad Kuncoro. 2008, Cora Menggunalran dan Memolrnai
Analisis Jalur, Bandung: Alfabeta.
Rosanti, Asfia. 2002. Komitmen Guru pada Tugas Ditinjau dari Motivasi Berprestasi,
Insentif, dan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Selcolah di SLTP
Negeri Lubuk Basung, Tesis, UNP Padang.
Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidikan Profesional. Yokyakarta: Andi Offset.
Sardiman A.M. 2000. Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: RajaGrafmdo.
Saifuddin, Azwar, 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sianipar, S. 1983, Sekitar Disiplin dan Pancasila, Jakarta : Erlangga.
Siagian, Sondarig P. 1983. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh.
Jakarta: Bumi Aksara
_ _ __ 1995. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta, Bumi Aksara.
Schatz, K. and Schatz L., 1995, Managing by Influence, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Syahnur, Agustiar. 1999, Kredibilitas Penghulu Dalam Kepemimpinan Adat
Minangkabau, Laporan Hasil Penelitian, Padang : UNP Padang.
Tuckman, Bruce W.l972. Conducting Educational Research, New York: Harcourt
Brace Jovanovich Publishers
Thoha, Miftah. 1997. Dimensi Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada

86

Wahyosumidjo. 1990. Kepemimpinan Kepa/a Seko/ah Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Wursanto, I.G 1983, Manajemen Personalia, Jakarta : Pustaka Dian.

87

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN,BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Komitmen terhadap Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN,BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Komitmen terhadap Kinerja Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali.

0 3 17

PENGARUH DISIPLIN KERJA, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN SAMOSIR.

0 1 35

PENGARUH PEMBERIAN IMBALAN, SUPERVISI PENGAJARAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU STUDI KAUSAL DI SMA NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 0 40

HUBUNGAN KOMITMEN TERHADAP TUGAS, PEMBERIAN IMBALAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMA SE-KABUPATEN MADINA.

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 285

Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, dan Pemberian Insentif Terhadap Disiplin Kerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Kampar.

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA

0 3 9

PENGARUH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER DAN PEMBERIAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SD

0 0 11

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

0 2 10