(ABSTRAK) PROSEDUR PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I YOGYAKARTA.

PROSEDUR PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH
DAN D.I YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR
Diajukan dalam rangka penyelesaiaan studi diploma 3
Untuk mencapai gelar Ahli Madya Akuntansi

Oleh
Sri Rahayu
3351304519

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007

SARI
Sri Rahayu. 2007. Prosedur Penyusunan Aktiva Tetap Berwujud Pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Jurusan Akuntansi D3

Fakultas Ekonomi Universitas Negari Semarang. 2007, 86 hal.
Kata Kunci:prosedur penarikan aktiva tetap
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa, maksud pendiriannya
yaitu untuk mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai
untuk mengatur beban keberbagai tempat. Penyediaan listrik ini diusahakan dalam rangka
memberikan jasa layanan kepada masyarakat, yaitu sebagai prasarana produksi maupun
sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah: 1) Bagaimana prosedur penarikan Aktiva Tetap pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, 2) Bagaimana pengendalian

intern Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta.tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui bagaimana
prosedur penerikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah dan D.I Yogyakarta, 2)Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern
Aktiva Tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta
Obyek penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan
D.I Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan
wawancara pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta

Hasil kajian menunjukan bahwa dalam prakteknya Prosedur Penarikan
Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
tersebut kurang baik dikarenakan lamanya turun penetapan dan kurang
tanggapnya petugas (Usser) sehingga memakan waktu yang cukup lama. Akan
lebih baik jika dalam prosedur panarikan aktiva tetap pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta lebih tanggap lagi dan penurunan
penetapannya dipercepat. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode
garis lurus, sejak aktiva tetap beroperasi secara bulanan. Pada pengendalian intern
altiva tetap berwujud bagian akuntansi tidak terpisah dengan bagian aktiva tetap.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode yang
digunakan adalah metode garis lurus. Prosedur dan kebijakan sepenuhnya berada
pada kebijakan PT. PLN Pusat. Penulis menyarankan sebaiknya ada pencocokan
fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap, serta adanya pemisahan bagian aktiva
tetap dari bagian akuntansi.

viii