KULKAS DUA PINTU DENGAN DAYA KOMPRESOR 18 PK, PANJANG PIPA KAPILER 160 CM DAN REFRIGERAN R134a SKRIPSI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KULKAS DUA PINTU
DENGAN DAYA KOMPRESOR 1/8 PK, PANJANG PIPA
KAPILER 160 CM DAN REFRIGERAN R134a

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Sarjana Program Studi Teknik Mesin

Oleh :

ADRIANUS ADRI NANDA APRIKUSANI
NIM : 105214057

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TWO DOORS REFRIGERATOR WITH 1/8 PK
COMPRESSOR POWER, 160 CM CAPILLARY TUBE,
AND R134a REFRIGERANT
FINAL PROJECT
As partial fulfillment of the requirement

to obtain the Sarjana Teknik Degree in Mechanical Engineering

By :

ADRIANUS ADRI NANDA APRIKUSANI
Student Number : 105214057

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGI
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2015

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Kulkas mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia
pada masa sekarang ini, terutama untuk keperluan rumah tangga. Kulkas
berfungsi untuk mengawetkan bahan makanan seperti sayur – sayuran, buah –
buahan, dan daging agar tetap segar serta untuk membekukan air menjadi es batu.
Tujuan dari penelitian ini adalah (a) membuat mesin pendingin kulkas dua pintu,
(b) mengetahui kerja kompresor, (c) mengetahui kalor yang dilepas kondensor, (d)
mengetahui kalor yang diserap evaporator, (e) mengetahui nilai

dan
, (f) efisiensi dan, (g) laju aliran massa refrigeran dari mesin pendingin
kulkas kulkas dua pintu.
Penelitian dilakukan dilaboratorium manufaktur Teknik Mesin, Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mesin pendingin
kulkas dua pintu bekerja dengan siklus kompresi uap. Panjang pipa kapiler yang
digunakan 160 cm dengan kompresor jenis hermetik yang berdaya 1/8 pk,
sedangkan kondensor dan evaporator yang digunakan merupakan kondensor dan
evaporator standar untuk mesin kulkas dua pintu berdaya 1/8 PK serta
menggunakan refrigeran R134a. Sedangkan beban pendinginannya menggunakan
air dengan volume sebesar 500 ml.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa (a) kulkas dua pintu berhasil dibuat
dan bekerja dengan baik dan bisa membekukan air dengan volume sebesar 500 ml
secara merata selama 480 menit dengan suhu kerja evaporator sekitar – 16°C dan
suhu kerja kondensor sekitar 50,3°C. (b) Kerja kompresor persatuan massa
refrigeran (
) mempunyai nilai yang relatip tetap (stabil) sekitar 60 kJ/kg. (c)
Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor (
)
mempunyai nilai yang relatip tetap (stabil) sekitar 226 kJ/kg. (d) Energi kalor

persatuan massa refrigeran yang diserap oleh evaporator ( ) mempunyai nilai
yang relatip tetap (stabil) sekitar 166 kJ/kg. (e) Koefisien prestasi aktual
(
) mempunyai nilai yang relatip tetap (stabil) sekitar 2,77, dan koefisien
prestasi ideal (
) mempunyai nilai yang relatip tetap (stabil) sekitar 3,88.
(f) Efisiensi kulkas dua pintu (%) mempunyai nilai yang relatip tetap (stabil)
sekitar 71,16 %. (g) Laju aliran massa refrigeran kulkas dua pintu (m) mempunyai
nilai yang relatip tetap (stabil) 0,00231 kg/detik.

Kata kunci : Mesin pendingin, siklus kompresi uap, Efisiensi, dan COP,

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRACT
Refrigerator has a very important function in human life at the present time,
particularly for household use. Refrigerator serves to preserve foodstuffs such as
vegetables , fruits, and meat in order to keep them fresh water into ice cube. The
aims of this research were (a) make the cooling machine wo-door refrigerator, (b)
know the compressor work, (c) know the heat whinch is released by condenser,
(d) know the heat whinch is absorbed by the evaporator, (e) know the value of
COPaktual and COPideal, (f) efficiency and, (g) the refrigerant mass flow rate of
the cooling machine two-door refrigerator.
The research was conducted in Mechanical Engineering Manufacturing
laboratory, Faculty of Science and Technology Sanata Dharma University
Yogyakarta. Two-door refrigerator cooling machine works with the vapor
compression cycle. The length of the capillary tube which used is 160 cm with a
powerful hermetic compressor types 1/8 Pk, while the condenser and the
evaporator which is used-is a standard for the machine of two-door refrigerator
also use R134a refrigerant.On the other hand, the cooling load uses water with a
volume of 500 ml.
The survey results revealed that (a) the two-door refrigerator successfully
created and well-worked and could freeze the water with a volume of 500 ml

evenly for 480 minutes with the working temperature of the evaporator
approximately - 16 ° C and a working temperatur of the condenser about 50.3 ° C.
(b) The working compressor refrigerant mass unity (W_in) has a value that is
relatively fixed (stable) about 60 kJ / kg. (c) refrigerant mass unity of heat energy
which is released by the condenser (Q_out) has a value that is relatively fixed
(stable) approximately 226 kJ / kg. (d) refrigerant mass unity of heat energy
whinch is absorbed by the evaporator (Q_in) has a value that is relatively fixed
(stable) approximately 166 kJ / kg. (e) the actual achievement coefficient
(COPaktual) has a value that is relatively fixed (stable) about 2.77, and the ideal
achievement coefficient (COPideal) has a value that is relatively fixed (stable)
about 3.88. (f) The efficiency of the two-door refrigerator (%) has a value that is
relatively fixed (stable) approximately 71.16%. (g) the refrigerant mass flow rate
of the cooling machine two-door refrigerator (m) has a value that is relatively
fixed (stable) 0.00231 kg / sec.
Keywords: Engine cooling, vapor compression cycle, the COP.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatNya yang diberikan dalam penyusunan Skripsi ini sehingga semuanya
dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mendapatkan gelar
sarjana S-1 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S. Si., M. Sc., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M. T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin,
dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.
3. Dr. Drs. Vet. Asam Damanik, sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

4. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
5. Y. Kuperseribu dan Bibiana Poryani, sebagai orang tua yang selalu memberi
dorongan doa dan motivasi kepada penulis.
6. Teman-teman Teknik Mesin Angkatan 2010 yang selalu memberi dorongan
dan motivasi kepada penulis. membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Segala kritikan dan saran yang membangun akan sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan dikemudian hari. Akhir kata seperti penulis harapkan semoga
Skripsi ini dapat member manfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 19 Desember 2014

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
TITLE PAGE…………..…………………………………………………..…….ii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………….iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………..v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………..……vi
ABSTRAK………………………………………………………………………vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................xvii

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.l Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................2
1.4 Manfaat Masalah................................................................................................3
1.5 Batasan Penelitian..............................................................................................3

BAB II. DASAR TEORI ......................................................................................5
2.1 kuklas dua pintu.................................................................................................5
2.1.1 Prinsip kerja kulkas dua pintu....................................................................6
2.1.2 Komponen – komponen utama mesin pendingin......................................8
2.1.3 Komponen – komponen pendukung mesin pendingin............................14
2.1.4 Laju perpindahan kalor............................................................................16
2.1.5 Refrigeran atau bahan pendingin.............................................................17
2.1.6 Siklus kompresi uap.................................................................................20
2.1.7 Perhitungan karakteristik mesin pendingin..............................................23

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.2 Perbedaan kulkas satu pintu dan kulkas dua pintu…………………………...27
2.2.1 Kulkas satu pintu………………………………………………………..27
2.2.2 Kulkas dua pintu………………………………………………………...28
2.3 Tinjauan pustaka..............................................................................................29
BAB III. PEMBUATAN ALAT .........................................................................31
3.l Diagran alir pelaksanaan..................................................................................31
3.2 Komponen utama mesin kulkas dua pintu .....................................................32
3.3 Peralatan yang digunakan untuk pembuatan kulkas dua pintu .......................35
3.4 Langkah – pembuatan alat ..............................................................................41

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN...........................................................45
4.1 Benda Uji .......................................................................................................45
4.2 Skematik Alat Penelitian ................................................................................46
4.3 Beban pendinginan ........................................................................................47
4.4 Alat bantu penelitian .......................................................................................47
4.5 Cara mendapatkan data .................................................................................51
4.7 Cara Mengolah Data ......................................................................................51
4.8 Cara Mendapatkan Kesimpulan .....................................................................53

BAB V HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN.....54
5.1 Hasil Penelitian................................................................................................54
5.2 Perhitungan ...................................................................................................56
5.3 Pembahasan ...................................................................................................64

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................71
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................71
6.2 Saran ..............................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................73
LAMPIRAN..........................................................................................................74

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen utama mesin kulkas dua pintu siklus kompresi uap……8
Gambar 2.2 Kompresor…………………………………………………………..9
Gambar 2.3 Evaporator…………………………………………………………11
Gambar 2.4 Kondenser………………………………………………………….12
Gambar 2.5 Pipa kapiler………………………………………………………....13
Gambar 2.6 Filter ……………………………………………………………….13
Gambar 2.7 Themostat…………………………………………………………..14
Gambar 2.8 Overload motor protector…………………………………………..15
Gambar 2.9 Heater……………………………………………………………....15
Gambar 2.10 Fan atau blower…………………………………………………...16
Gambar 2.11 skema siklus kompresi uap………………………………………..20
Gambar 2.12 Diagram P-h siklus kompresi uap………………………………...20
Gambar 2.13 Diagram T-s siklus kompresi uap………………………………...21
Gambar 2.14 Kulkas satu pintu…………………………………………………..27
Gambar 2.15 Kulkas dua pintu…………………………………………………...28
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanan Penelitian……………………………….31
Gambar 3.2. Kompresor hermetik Gambar ……………………………………..32
Gambar 3.3 Kondensor………………………………………………………….33
Gambar 3.4. Evaporator………………………………………………………....33
Gambar 3.5. Pipa Kapiler………………………………………………………..34
Gambar 3.6. Filter……………………………………………………………….35

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 3.7. Pemotong Pipa (Tube cutter)………………………………………35
Gambar 3.8. Pelebar Pipa………………………………………………………..36
Gambar 3.9. Tang………………………………………………………………..37
Gambar 3.10. Alat las……………………………………………………………37
Gambar 3.11. Bahan las………………………………………………………….38
Gambar 3.12. Pressure gauge…………………………………………………….38
Gambar 3.13. Fan Motor…………………………………………………………39
Gambar 3.14. Termostat………………………………………………………….40
Gambar 3.15. Pompa Vakum…………………………………………………….40
Gambar 3.16. Proses penyambungan komponen kulkas dua pintu……………...42
Gambar 3.17. Proses Pemvakuman………………………………………………43
Gambar 3.18. Proses Pegisian Refrigeran ……………………………………….44
Gambar 4.1 Mesin Kulkas dua pintu yang diteliti……………………………….45
Gambar 4.2 Skematik mesin pendingin kulkas dengan posisi alat………………46
Gambar 4.3 Beban pendingin…………………………………………………….47
Gambar 4.4 Termokopel dan alat Penampil suhu digital APPA…………………48
Gambar 4.5 Pengukur Tekanan…………………………………………………..48
Gambar 4.6 Tang meter…………………………………………………………..49
Gambar 4.7 Ph diagram…………………………………………………………..49
Gambar 4.8 Kabel Roll…………………………………………………………..50
Gambar 4.9 solasi………………………………………………………………...50
Gambar 4.10 Cara menggambarkan siklus kompresi uap pada diagram P-h……52

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Gambar 5.1 Kerja kompresor persatuan massa refrigerant (

) dari t = 30 menit

sampai t= 480 menit…………………………………………………….64
Gambar 5.2 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor
(

) dari t = 30 menit sampai t= 480 menit…………………………..65

Gambar 5.3 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator
dari t = 30 menit sampai t= 480 menit………………………………….66
Gambar 5.4 Koefisien prestasi actual (

) dari t = 30 menit sampai t= 480

menit…………………………………………………………………….67
Gambar 5.5 Koefisien prestasi ideal (

) dari t = 30 menit sampai t= 480

menit………………………………………………….............................68
Gambar 5.6 Efisiensi kulkas dua pintu (%) dari t = 30 menit sampai t = 480
menit…………………………………………………………………….69
Gambar 5.7 Laju aliran massa refrigeran kulkas dua pintu dari t = 30 menit
sampai t= 480 menit…………………………………………………….70

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel untuk hasil pengukuran suhu dan tekanan……………………...51
Tabel 5.1 Nilai suhu masuk kompresor ( ) dan suhu masuk pipa kapiler ( )
kompresor serta tekanan refrigeran masuk ( ) dan keluar ( )
kompresor .............................................................................................54
Tabel 5.2 Nilai suhu kerja evaporator dan kondensor …………………………...55
Tabel 5.3 Nilai entalpi di titik 1, 2, 3, dan 4 …………………………………….56
Table 5.4 Hasil perhitungan kerja kompresor persatuan massa refrigeran
(

) ........................................................................................................57

Tabel 5.5 Hasil perhitungan energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas
oleh kondensor (

)………………………………………………...58

Tabel 5.6 Hasil perhitungan energi kalor persatuan massa yang diserap evaporator
(

)…………………………………………………………………...59

Table 5.7 Hasil perhitungan koefisien prestasi aktual (
Table 5.8 Hasil perhitungan koefisien prestasi ideal (

)……………..60
………………..61

Table 5.9 Hasil perhitungan efisiensi kulkas dua pintu (%)……………………..62
Table 5.10 Hasil perhitungan laju aliran massa refrigerant……………………...63

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada jaman sekarang ini mesin pendingin sudah menjadi kebutuhan bagi
rumah tangga. Mesin pendingin bukan lagi merupakan peralatan yang mewah bagi
masyarakat. Kebutuhan rumah tangga akan mesin pendingin berawal dari
keinginan manusia untuk mengawetkan bahan makanan, agar manusia tidak
direpotkan untuk menyediakan bahan makanan setiap harinya.
Beberapa jenis mesin pendingin dapat dibedakan atas fungsinya. Ada mesin
pendingin yang berfungsi untuk membekukan dan mendinginkan untuk tujuan
mengawetkan bahan makanan, ada pula mesin pendingin yang dipergunakan
untuk sistem pengkondisian udara. Contoh mesin pendingin yang berfungsi untuk
membekukan dan mendinginkan untuk tujuan mengawetkan bahan makanan
adalah : kulkas, showckase, dispenser, ice maker,chest freezer, freezer, dan cold
storage. Contoh mesin pendingin yang digunakan untuk pengkondisian udara
seperti AC dan water chiller.
Proses pendinginan pada mesin pendingin, umumnya menggunakan sistem
kompresi uap. Sebagai fluida kerja digunakan refrigeran yang mudah diubah
bentuknya dari cair menjadi gas maupun dari gas menjadi cair. Refrigeran
berfungsi untuk mengambil panas dari evaporator dan membuang panas di
kondensor. Jenis refrigeran yang umumnya digunakan pada saat ini adalah

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

refrigeran yang ramah terhadap lingkungan. Refrigeran yang ramah
lingkungan tidak mengandung clorofluorocarbon (CFC) yang dapat merusak
ozon. Mengingat pentingnya mesin pendingin dan luasnya pemakaian mesin
pendingin, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang mesin
pendingin dengan melakukan penelitian tentang mesin pendingin. Penelitian di
khususkan untuk mesin kulkas dua pinti

1.2. Perumusan Masalah
Masalah utama pada mesin pendingin yang ada dipasaran adalah tidak
diketahuinya informasi tentang COP dan efisiensi dari mesin pendingin tersebut.
Mesin – mesin pendingin yang ada di pasaran pada umumnya hanya diketahuinya
karakteristik dari mesinnya.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Membuat mesin pendingin kulkas dua pintu.
b. Menghitung kerja kompresor persatuan massa refigeran kulkas dua pintu.
c. Menghitung energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator
dari mesin pendingin kulkas dua pintu.
d. Menghitung energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor
dari mesin pendingin kulkas dua pintu.
e. Menghitung

dan

dari mesin pendingin kulkas dua pintu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

f. Efisiensi mesin pendingin kulkas dua pintu.
g. Laju aliran massa refrigeran dari mesin pendingin kulkas dua pintu.
1.4. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pembuatan mesin pendingin dengan sistem
kompresi uap dengan menggunakan komponen dan spesifikasi sebagai berikut :
a. Kompresor dengan daya 1/8 PK (seperti yang tercantum pada name plate
kompresor).
b. Evaporator dan kondensor yang dipergunakan merupakan evaporator dan
kondensor standar untuk mesin pendingin kulkas dua pintu berdaya 1/8 PK.
c. Panjang pipa kapiler yang digunakan adalah 160 cm, berdiameter 0,026 inci
berbahan tembaga.
d. Refrigeran yang digunakan adalah R134a
e. Beban pendingin yang digunakan adalah air dengan volume 500 ml.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis menjadikannya mampu memahami karakteristik mesin pendingin
yang bekerja dengan siklus kompresi uap.
b. Bagi penulis menjadikannya mempunyai pengalaman dalam pembuatan mesin
pendingin, pembeku dan mesin pengkondisian udara.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

c. Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya, baik bagi penulis maupun para peneliti lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Kulkas Dua Pintu
Kulkas merupakan jenis mesin pendingin yang digunakan untuk
mendinginkan dan membekukan. Kulkas atau Lemari Es adalah salah satu
kebutuhan yang penting bagi masyarakat di zaman sekarang. Kulkas sendiri
adalah alat yang berfungsi untuk membekukan es dan menyimpan bahan
makanan, seperti daging, sayur – sayuran dan buah-buahan agar tidak membusuk
dan tetap segar.
Kulkas dua pintu merupakan konsep baru yang berbeda dari kulkas satu
pintu yang lebih dulu dipasarkan. Kulkas dua pintu muncul karena besarnya
permintaan konsumen pada lemari pendingin dengan kapasitas yang lebih besar.
Kemunculannya adalah respon atas kebutuhan pasar yang kurang puas dengan
kulkas satu pintu. Ketidakpuasan konsumen tersebut merupakan hal yang wajar.
Karena setiap produk pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,
termasuk kulkas. kelebihan kulkas dua pintu yang utama adalah untuk menyimpan
bahan makanan dalam jumlah lebih besar. Demikian pula makanan berukuran
besar tidak perlu dipotong sampai kecil-kecil agar masuk ke dalam kulkas, dengan
begitu bisa menyimpan makanan tetap dalam bentuk aslinya.

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

Kulkas dua pintu juga memiliki efek pendinginan yang lebih besar
dibandingkan dengan kulkas satu pintu. Ini untuk menjamin suhu dingin
menjangkau semua item makanan yang disimpan. Suhu yang lebih dingin
memungkinkan makanan dapat disimpan lebih awet dan lebih tahan lama. Selain
itu juga membuat makanan lebih higienis karena lebih terjaga dari kuman dan
bakteri.
2.1.1 Prinsip Kerja Kulkas Dua Pintu
Ada 2 prinsip (system) kerja kulkas dua pintu, yaitu:
1. Kerja mendinginkan
2. Kerja membekukan
Kerja Kulkas mendinginkan merupakan kerja utama dari mesin pendingin
tersebut. Di mana kedua jenis kerja tersebut adalah kelanjutan dari mendinginkan
menjadi membekukan.
1. Kerja mendinginkan (cooling)
Hukum fisika yang menjadi dasar kerja proses pendinginan di kulkas,
terutama Hukum Termodimanika Kedua oleh Mr. Clausius, yang mengatakan
bahwa kalor (panas) berpindah dengan sendirinya dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah. Hukum fisika ini dijalankan dengan baik oleh bagian yang
bernama “evaporator”. Selain itu proses pendinginan terjadi adanya refrigerant
(bahan pendingin), dimana refrigerant yang menguap akan berubah wujud dari
cair menjadi gas. Di dalam evaporator akan mengambil kalor/panas dari bagian
dalam (isi) kulkas dan pada saat yang sama fan motor (kipas) membantu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

meniupkan hawa dingin yang berasal dari sekeliling dinding bagian luar
evaporator yang dilapisi bunga es.
Cara kerja lemari es atau kulkas masih berhubungan erat dengan prinsip
perpindahan kalor. Sistem kerja kulkas bermula dari bagian kompresor yang
berfungsi sebagai tenaga penggerak. Motor kompresor akan segera berputar dan
memberi tekanan pada semua bahan pendingin saat telah dialiri oleh listrik. Bahan
pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang
bertekanan dan bersuhu tinggi.
Dengan wujud seperti itu, maka akan mebuat refrigerant mengalir menuju
kondensor. Nantinya itu akan disaring oleh filter yang ada. Pada titik kondensasi,
gas tersebut akan mengembun dan akan kembali menjadi bentuk cair, Refrigerant
cair yang bertekanan tinggi akan terdorong dan akan menuju pipa kapiler. Dengan
begitu refrigerant akan segera naik ke evaporator dikarenakan tekanan kapilaritas
yang telah dimiliki oleh pipa kapiler itu sendiri.
Ketika berada di dalam evaporator, refrigerant cair segera menguap dan
wujudnya akan berubah kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu
yang rendah. Sebab dari proses tersebut, maka udara yang berada di sekitar
evaporator akan memiliki suhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi bentuk
cair.

2. Kerja membekukan
Kerja membekukan merupakan kelanjutan dari kerja mendinginkan. Udara
yang berada di sekitar evaporator memiliki suhu rendah dan akhirnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

terkondensasi menjadi bentuk cair. Pada kondisi yang berulang akan
memungkinkan udara tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es
dengan bantuan fan motor (kipas) yang membantu sirkulasi udara di sekitar
evaporator. Hal tersebut terjadi pada benda ataupun air yang dengan sengaja
diletakkan pada sekitar evaporator.
2.1.2. Komponen-komponen Utama Kulkas Dua Pintu
Komponen utama mesin pendingin siklus kompresi uap terdiri dari beberapa
komponen utama seperti : kompresor, evaporator, kondenser, pipa kapiler, filter.

Gambar 2.1 Komponen utama mesin kulkas dua pintu siklus kompresi uap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

a. Kompresor
Kompresor terdiri dari motor penggerak dan kompresor. Kompresor
bertugas untuk menekan refrigeran sehingga refrigeran beredar dalam unit mesin
pendingin. Dengan kata lain fungsi kompresor adalah menaikkan tekanan
refrigerant, sedangkan motor penggerak bertugas untuk memutar kompresor
tersebut.

Gambar 2.2 Kompresor
Jenis-jenis kompresor jika dilihat dari posisi motor penggeraknya, dapat
dibagi menjadi tiga jenis : kompresor hermetik, kompresor semi hermetik dan
kompresor open type
1. Kompresor hermetic
Kompresor hermetik adalah kompresor, yang langsung digerakkan oleh motor
listrik, kompresor dengan motor listrik mempunyai poros yang sama dan berada
dalam satu wadah tertutup. Kompresor jenis ini biasanya dipakai untuk lemari es
rumah tangga, seperti kulkas dan freezer.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Keuntungan dari kompresor hermetik adalah :
- Bentuknya kecil, dan harganya murah.
- Tidak memakai sil pada porosnya, sehingga jarang terjadi kebocoran.
- Tidak memakai tenaga penggerak dari luar sehingga tingkat kebisingannya
rendah.
Kerugian dari kompresor hermetik adalah :
- Kerusakan yang terjadi di dalam kompresor susah dideteksi sebelum rumah
kompresor dibuka.
- Ketinggian minyak pelumas kompresor susah diketahu.
2. Kompresor semi-hermetik
Kompresor semi adalah kompresor yang motor serta kompresornya berada
di dalam satu tempat atau rumahan, akan tetapi motor penggeraknya terpisah dari
kompresor. Kompresor digerakkan oleh motor penggerak melalui sebuah poros
penggerak.
3. Kompresor Open type
Kompresor open type adalah kompresor yang motor penggeraknya terpisah
dengan kompresor. Kompresor digerakan oleh motor penggerak melalui hubungan
sabuk. Kompresor ini umumnya digunakan pada mesin pendingin dengan
kapasitas besar.
Keuntungan kompresor open type :
- Jika terjadi kerusakan dapat dengan mudah melakukan penggantian komponen.
- Ketinggian minyak pelumas dapat diketahui dengan lebih mudah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

- Putaran kompresor dapat diubah dengan cara mengubah diameter puli.
- Pada daerah yang belum tersedia listrik, kompresor dapat bekerja dengan
sumber tenaga lain seperti mesin diesel.
Kekurangan kompresor open type :
- Bentuknya besar dan berat.
- Berharga mahal.
b. Evaporator
Evaporator pada mesin pendingin merupakan tempat perubahan fase
refrigeran dari cairan menjadi gas (penguapan). Pada saat perubahan fase ini
diperlukan energi kalor, energi kalor diambil dari lingkungan evaporator yaitu dari
bagian dalam mesin pendingin. Evaporator yang digunakan pada kulkas dua pintu
adalah evaporator jenis pipa bersirip.

Gambar 2.3 Evaporator

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

c. Kondenser
Kondenser pada mesin pendingin merupakan tempat perubahan fase
refrigeran dari gas menjadi cairan (pengembunan atau kondensasi). Pada proses
yang terjadi pada kondenser kondenser mengeluarkan kalor, kalor yang
dikeluarkan kondenser dibuang keluar dan diambil oleh udara sekitar.

Gambar 2.4 Kondenser

d. Pipa Kapiler
Pipa kapiler pada mesin pendingin berfungsi untuk menurunkan tekanan
refrigeran. Pipa kapiler dipasang diantara kondenser dan evaporator, pada sisi
masuk dari pipa kapiler dipasangi filter. Ketika refrigeran mengalir di dalam pipa
kapiler refrigeran mengalami penurunan tekanan karena ukuran penampang pipa
yang lebih kecil dari pipa sebelumnya. Diameter pipa kapiler yangumum
digunakan pada mesin pendingin adalah 0,026 dan 0,028 m.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Gambar 2.5 Pipa kapiler

e. Filter
Filter pada mesin pendingin berfungsi untuk menyaring kotoran dari
refrigeran yang melewatinya sehingga kotoran tidak mengganggu kinerja dari
mesin pendingin. Filter juga berfungsi untuk menangkap uap air dari refrigeran
yang melewatinya. Jika tidak ada filter, kotoran dapat masuk ke pipa kapiler yang
berukuran lebih kecil dari pipa aliran refrigeran sebelumnya dan bisa membuat
aliran di dalam pipa kapiler menjadi buntu. Demikian juga dengan uap air, karena
suhu yang dingin dapat menyebabkan air menjadi beku di dalam pipa yang
menyebabkan aliran refrigeran menjadi buntu.

Gambar 2.6 Filter

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

2.1.3. Komponen Pendukung Mesin Pendingin
Selain komponen utama, mesin pendingin juga memiliki beberapa
komponen pendukung lain yang berfungsi untuk membantu kerja dari mesin
pendingin yaitu : Thermostat, Overload Protector, Heater dan Fan.
a. Themostat
Termostat pada mesin pendingin berfungsi untuk mengatur suhu di dalam
mesin pendingin agar sesuai dengan suhu yang telah ditentukan. Jika suhu pada
mesin pendingin sesuai dengan suhu yang telah ditentukan, maka themostat akan
memutus aliran listrik ke kompresor dan jika suhu pada mesin pendingin di atas
dari suhu yang telah ditentukan, maka themostat akan mengalirkan listrik ke
kompresor.

Gambar 2.7 Termostat

b. Overload motor protector
Overload motor protector pada mesin pendingin merupakan pengaman yang
berfungsi untuk melindungi motor kompresor dari beban kerja yang berlebihan.
Ketika kompresor mengalami panas yang berlebihan maka Overload motor

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

protector akan memutus arus ke motor kompresor agar kompresor tidak
mengalami kerusakan.

Gambar 2.8 Overload motor protector

c. Heater
Heater pada mesin pendingin berfungsi untuk mencairkan bunga es yang
terdapat pada evaporator. Heater juga dapat mencegah bunga es pada rak es dan
rak penyimpanan lainnya di mesin pendingin.

Gambar 2.9 Heater

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

d. Fan atau Blower
Fan atau Blower pada mesin pendingin berfungsi untuk mensirkulasikan
udara bersuhu dingin dari evaporator ke seluruh bagian penyimpanan dari mesin
pendingin. Fan juga berfungsi mencegah terjadinya bunga es di evaporator, tanpa
fan maka udara bersuhu dingin akan terkumpul di evaporator saja dan akan
menghasilkan bunga es.

Gambar 2.10 Fan atau blower
2.1.4. Laju perpindahan Kalor
Laju perpindahan kalor pada mesin pendingin terdiri atas dua jenis yaitu laju
perpindahan kalor konduksi dan laju perpindahan kalor konveksi.
a.

Laju perpindahan kalor konduksi
Laju perpindahan kalor secara konduksi adalah proses dimana panas

mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah di dalam satu
medium yang diam (padat, cair atau gas) atau antara medium-medium yang
berlainan yang bersinggungan secara langsung.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

b. Perpindahan kalor konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi adalah proses transpor energi dengan
kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan
mencampur. Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi
antara permukaan benda padat dan cairan atau gas.
Perpindahan kalor secara konveksi terbagi menjadi dua cara, yaitu konveksi bebas
dan konveksi paksa
- Konveksi bebas
Perpindahan kalor konveksi bebas terjadi ketika fluida yang mengalir pada
proses perpindahan kalor mengalir tanpa adanya bantuan peralatan dari luar,
fluida mengalir karena ada perbedaan massa jenis. Pada umumnya perbedaan
massa jenis disebabkan karena adanya perbedaan suhu.

- Konveksi paksa
Perpindahan kalor konveksi paksa terjadi ketika fluida yang mengalir pada
peroses perpindahan kalor mengalir dengan adanya alat bantu yang memaksa
fluida untuk mengalir. Alat bantu yang dipergunakan dapat berupa pompa,blower,
kipas angin atau kompressor.
2.1.5. Refrigeran atau Bahan Pendingin
Suatu proses pendinginan di perlukan suatu bahan yang mudah di rubah
bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya cair menjadi gas, bahan tersebut
adalah Refrigeran

atau bahan pendingin. Refrigeran yaitu fluida atau zat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

pendingin yang berperan penting dalam system pendinginan. Refrigeran
digunakan untuk menyerap panas melalui perubahan fase dari cair ke gas
(evaporasi) dan membuang panas melalui perubahan fase dari gas ke cair
(kondensasi). Refrigeran dapat dikatakan sebagai pemindah panas dalam system
pendingin. Refrigeran mengalami beberapa proses atau perubahan fase (cair dan
uap), yaitu refrigeran yang mula-mula pada keadaan awal (cair) setelah melalui
beberapa proses akan kembali ke keadaan awalnya.
a. Syarat-syarat refrigeran
Refrigeran yang dipergunakan dalam mesin pendingin siklus kompresi uap
sebaiknya mememiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Tidak beracun.
- Tidak menyebabkan korosi pada bahan logam yang yang dipakai pada mesin
pendingin.
- Tidak dapat terbakar atau meledak jika bercampur dengan minyak pelumas,
udara dan sebagainya.
- Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
- Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar kalor yang diserap
evaporator sebesar-besarnya.
- Mempunyai konduktifitas termal yang tinggi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

b. Jenis – jenis refrigerant
1. Refrigeran – 12
Refrigeran ini dilambangkan R–12 dan mempunyai rumus kimia CCI2
(Dichloro Difluoro Mathane). Refrigeran jenis ini dilarang digunakan saat ini
karena tidak ramah lingkungan. Refrigeran ini mempunyai titik didih - 21,6° F (29,8° C). Dan dulu sering digunakan untuk mesin pendingin skala rumah tangga
dan digunakan untuk pengkondisian udara kendaraan otomotif.
2. Refrigeran – 22
Refrigeran ini dilambangkan R–22 dan mempunyai rumus kimia CHCIF2. R
– 22 mempunyai titik didih -41,4°F (-5,22°C). Refrigeran ini telah banyak
digunakan untuk menggantikan R – 12, tetapi pada saat ini penggunaan refrigeran
jenis ini dilarang untuk digunakan karena tidak ramah lingkungan.
3. Refrigeran – 134a
Refrigeran ini biasanya dilambangkan R - 134a dan mempunyai rumus
kimia CH3CH2F. R – 134a mempunyai titik didih -15°F (-26,2°c). Refrigeran ini
merupakan alternative pengganti R – 22.
4. Refrigeran – 600
Refrigeran ini biasanya dilambangkan R – 600 dan mempunyai rumus
kimaia C4H10. R – 600 mempunyai titik didih – 16°F (- 13°C).
5. HFC (Hydro Fluoro Carbon)
Refrigeran jenis ini yang saat ini paling sering digunakan karena memiliki
sifat yang ramah linggkungan sehingga tidak merusak lapisan ozon.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

2.1.6. Siklus Kompresi Uap
Dari sekian banyak jenis-jenis sistem refigerasi, yang paling umum
digunakan adalah refrigerasi dengan siklus kompresi uap. Komponen utama siklus
kompresi uap adalah kompresor, kondensor, evaporator, dan katup pipa kapiler.
Skema siklus kompresi uap disajikan pada Gambar 2.11. Pada Gambar 2.12
menyajikan siklus kompresi uap pada p-h diagram, dan pada Gambar 2.13
menyajikan siklus kompresi uap pada T-s diagram.

Gambar 2.11 skema siklus kompresi uap

Gambar 2.12 Diagram P-h siklus kompresi uap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Gambar 2.13 Diagram T-s siklus kompresi uap
Proses dari skema aliran siklus kompresi uap pada gambar 2.14 dapat dibagi
menjadi beberapa tahapan : (a) proses kompresi, (b) proses penurunan suhu dan
kondensasi, (c) proses pendinginan lanjut, (d) proses ekspansi, evaporasi dan, (e)
proses pemanas lanjut.
a. Proses kompresi adalah proses manaikkan tekanan refrigeran (proses 1 ke 2)
Proses ini dilakukan oleh kompresor, kondisi awal refrigeran pada saat masuk
kedalam kompresor adalah gas panas lanjut bertekanan rendah, setelah mengalami
kompresi refrigeran akan menjadi uap bertekanan tinggi. Karena proses ini
berlangsung secara isentropik, maka temperetur ke luar kompresor pun
meningkat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

b. Proses penurunan suhu dan proses kondensasi proses 2 ke 3)
Proses ini berlangsung dari dalam kondensor. Refrigeran yang bertekanan
tinggi dan bertemperatur tinggi yang berasal dari kompresor akan membuang
panas sehingga refrigeran mengalami penurunan suhu (proses 2-2a) dan proses
kondensasi sehingga fasenya berubah menjadi cair (proses 2a-3a) . Hal ini berarti
bahwa di dalam kondensor terjadi pertukaran panas antara refrigeran dengan
udara lingkungan suhu kondensor lebih tinggi dari suhu lingkungan
c. Proses pendinginan lanjut (proses 3a-3)
Pada proses pendinginan lanjut terjadi penurunan suhu. Proses pendinginan
lanjut membuat refrigeran yang keluar dari kondensor benar-benar dalam keadaan
cair. Hal ini membuat refrigeran lebih mudah mengalir melalui pipa kapiler dalam
sistem pendingin.
d. Proses penurunan tekanan atau ekspansi (proses 3 ke 4)
Proses penurunan tekanan atau ekspansi berlangsung di dalam pipa kapiler.
Hal ini berarti tidak terjadi perubahan entalpi tetapi terjadi penurunan tekanan dan
temperature. Fase refrigeran berubah dari fase cair menjadi campuran cair dan
gas.
e. Proses penguapan atau pendidihan (proses 4 ke1)
Proses ini berlangsung di dalam evaporator. Panas dari dalam ruangan akan
diserap oleh refrigeran yang bertekanan rendah sehingga refrigeran berubah fase
dari campuran cair + gas menjadi gas sekundernya bertekanan rendah proses
berlansungnya pada tekanan yang tetap.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

f. Proses pemanas lanjut (proses 1a-1)
Pada proses pemanas lanjut terjadi kenaikan suhu. Dengan adanya pemanas
lanjut, refrigeran yang akan masuk ke kompresor benar-benar dalam kondisi
gas. Hal ini membuat kompresor lebih ringan.

2.1.7. Perhitungan Karakteristik Mesin Pendingin
Dengan bantuan diagram entalpi-tekanan, nilai entalpi pada siklus kompresi
uap dapat diketahui. Dengan demikian kerja kompresi, laju pengeluaran kalor
yang dilepas kondensor, laju aliran keluar yang diserap evaporator, koefisien
prestasi (COP) aktual dan ideal, efisiensi dan laju aliran massa refrigeran dapat di
hitung.

a. Kerja kompresor (Win)
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi
dari titik 1 ke 2, yang dapat dihitung dengan Persamaan (2.1)
=

- , kJ/kg

Pada Persamaan (2.1)
: kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg
: nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor, kJ/kg
: nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor, kJ/kg

(2.1)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

b. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor (
Energi kalor persatuan massa refrigeran
merupakan

)

yang dilepas oleh kondenser

perubahan entalpi pada titik 2-3, perubahan entalpi tersebut dapat

dihitung dengan Persamaan (2.2)
Qout = h2 – h3 , kJ/kg

(2.2)

Pada persamaan (2.2)
: energi kalor yang dilepaskan kondensor persatuan masa refrigeran, kJ/kg.
: nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor, kJ/kg.
: nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor, kJ/kg.

c. Energi kalor persatuan massa yang diserap evaporator (

)

Energi kalor persatuan massa yang diserap oleh evaporator merupakan
proses perubahan entalpi pada titik 4-1, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung
dengan Persamaan (2.3)
Qin= h1 – h4, Kj/kg

(2.3)

Pada Persamaan (2,3)
: energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg
: entalpi refrigeran saat masuk kompresor, kJ/kg
: entalpi refrigeran saat masuk evaporator, kJ/kg

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

d. Koefisien prestasi aktual (

)

Koefisien prestasi aktual siklus kompresi uap dapat dihitung dengan
Persamaan (2.4)
:

=

(2.4)

Pada Persamaan (2.4)
: koefisien prestasi maksimum kulkas dua pintu

: energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg
: kerja kompresor persatuan masa refrigeran, kJ/kg

e. Koefisien Prestasi Ideal (
Koefisien prestasi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat dihitung
dengan Persamaan (2.5).
=

(2.5)

Pada Persamaan (2.5)
: koefisien prestasi maksimal kulkas dua pintu
: suhu evaporator (K)
: suhu condenser (K)

f. Efisiensi Kulkas 2 pintu
Efisiensi kulkas dari dua pintu dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan (2.6)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

Efisiensi =

X 100%

(2.6)

Pada Persamaan (2.6)
: koefisien prestasi maksimum kulkas dua pintu
: koefisien prestasi kulkas dua pintu

g. Laju Aliran Massa Refrigeran
Laju aliran massa refrigeran dapat dihitung dengan Persamaan (2.7)
m=

/1000 kg/detik

pada Persamaan (2.7)
m

: laju aliran massa refrigerant, kg/detik

V

: Voltase, V

I

: Arus listrik yang dipergunakan kompresor, A
: kerja kompresor , kJ/kg

(2.7)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

2.2 Perbedaan kulkas satu pintu dan kulkas dua pintu
2.2.1 Kulkas satu pintu
Kulkas satu pintu merupakan model yang pertama kali muncul di pasaran,
dan masih tetap diproduksi sampai sekarang. Pada kulkas satu pintu,
kompartemen freezer biasanya terletak di bagian atas atau bagian bawah.
Ukurannya tidak terlalu besar sehingga kapasitasnya juga terbatas. Kulkas satu
pintu cocok untuk keluarga kecil.
Untuk membekukan air menjadi es, pada kulkas satu pintu kontak langsung
dengan evaporator. Pada kulkas satu pintu tidak di lengkapi dengan heater,
sehingga pemilik nya harus rajin membersihkan bunga – bunga es yang terdapat
pada evaporator.

Gambar 2.14 Kulkas satu pintu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

2.2.2 Kuklas dua pintu
Di masyarakat umum kulkas dua pintu sering disebut juga dengan kulkas
freezer atas atau freezer bawah, dengan pintu freezer tersendiri atau terpisah.
Kelebihan kulkas dua pintu ini adalah memiliki kapasitas cooler dan freezer yang
lebih besar dibandingkan kulkas satu pintu, sehingga menyimpan bahan makanan
juga lebih leluasa. Secara umum kulkas dua pintu punya ukuran lebih besar dari
model satu pintu. Kekurangannya, kulkas dua pintu membutuhkan energi listrik
lebih besar daripada kulkas satu pintu, perlu tempat yang lebih besar di dapur, dan
harganya pun lebih mahal dari harga kulkas satu pintu.
Untuk membekukan air menjadi es, pada kulkas dua pintu tidak kontak
langsung dengan evaporator, tetapi dengan menghembuskan udara dingin
evaporator yang dibantu oleh blower (kipas). Pada kulkas dua pintu juga
dilengkapi dengan heater, yang berfungsi untuk mencairkan bunga es yang
terdapat pada evaporator.

Gambar 2.15 Kulkas dua pintu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

2.3 Tinjauan Pustaka
Risza Helmi (2008) melakukan penelitian terhadap perbandingan COP
pada refrigerator dengan refrigerant R12 dan R134a variasi panjang pipa kapiler :
1,75 m, 2 m, 2,25 m. Penelitian dilakukan agar dapat mengetahui COP yang
terbaik dari penggunaan kedua refrigerant R12 dan R134a. Diperoleh hasil
penelitian nilai COP tertinggi adalah 4,06 dihasilkan dengan mempergunakan
refrigerant R134a. Suhu terendah yang dihasilkan sebesar -16⁰C.
Witjahjo (2009) melakukan penelitian terhadap penggunaan LPG
(liquefied petroleum gas) sebagai fluida kerja pada sistem kompresi uap.
Penelitian ini dilakukan mengingat LPG memiliki sifat termodinamika yang
mendekati sifat termodinamika R12. Kesimpulan dari penelitian ini adalah LPG
dapat digunakan sebagai refrigerant pengganti R12 dengan beban pendinginan
sedang.
Indriyanto, AW (2013) telah melakukan penelitian tentang kulkas siklus
kompresi uap standar dan dengan panjang pipa kapiler 175 cm. Kompresor
hermetic dengan daya ¼ PK. Penelitian tersebut bertujuan : (a) membuat kulkas
(b) mengetahui kerja kompresor kulkas persatuan massa refrigeran (c) mengetahui
energy kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran (d) mengetahui
energy kalor yang dilepas kondensor kulkas persatuan massa refrigeran (e)
mengetahui COP. Penelitian memberikan hasil (a) kulkas telah dibuat dan dapat
bekerja dengan baik serta mendinginkan air sebanyak 1,5 liter dalam waktu 485
menit (b) kerja kompresor persatuan massa refrigeran saat mulai sebesar Win =
52kJ/kg pada t = 105 menit (c) kalor yang diserap evaporator persatuaan massa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

refrigeran saat mulai stabil sebesar Qin = 126kJ/kg pada t = 145 menit (d) kalor
yang dilepas kondensor persatuaan masaa regfrigeran saat mulai stabil sebesar
Qout = 178kJ/kg pada saat t = 305 menit (e) koefisien prestasi (COP) kulkas
adalah 2,20 pada waktu t = 305 menit.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
PEMBUATAN ALAT

3.1 Diagram alir Pelaksanaan
Gambar 3.1 menyajikan diagram alir yang menunjukkan tahap-tahap
pembuatan kulkas dua pintu dan tahap-tahap penelitian kulkas dua pintu:
Mulai
Perancangan kulkas dua pintu
Mempersiapkan komponen-komp