ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2012-2013 - Test Repository

  

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA

PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH

  

INDONESIA (ISSI) TAHUN 2012-2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

  

DISUSUN OLEH

TIO RIZKI PERMANA

NIM :21310008

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

After being hit by rain

You will become stronger than anyone

  

Not giving up now

Doing all that you can today

(After Rain _ AKB48)

  

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu

sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu

sendiri..” (QS. Al-Isra‟: 7)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk :  Kedua orang tuaku tercinta  Kakakku tersayang  Sahabat dan teman-temanku  Almamater

KATA PENGANTAR

  

Alhamdulillahirobbil'alamin . Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena

  atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian dan penulisan skripsi dengan judul "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN

  ISLAMIC SOCIAL

REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM DAFTAR

  INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2012-2013

  dapat

  selesai sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa dari awal, proses, dan hingga terselesainya skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran, bantuan, doa serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Maka dari itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada :

  1. Kedua orang tua yang saya hormati dan sayangi yaitu Ayahanda Edi Siswanto dan Ibunda Murtiningrum yang dengan tulus ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, kepedulian, bimbingan, nasihat dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.

  2. Bapak Dr. H.Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Dr. Anton Bawono,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Fetria Eka Yudiyana, SE,.M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  5. Ibu Hikmah Endraswati, S.E, M.S.i selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini. Dan juga selaku dosen wali yang telah membantu penulis dalam mengikuti dan meyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga.

  6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

  7. Kakakku tercinta Arif Nuswantoro yang selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.

  8. Teman-teman satu bimbingan: Afiana Izatal Choir dan Any Novianti yang selalu mau berbagi cerita dengan penulis, memberikan bantuan, dan dukungan selama penulis mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

  9. Sahabat-sahabat PS-S1 dan rekan KKN Dusun Cungkup yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

  10. Semua pihak yang telah sangat membantu namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil apapun dukungan serta doa yang kalian berikan.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dan semoga segala bentuk bantuan dan do‟a mereka dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang berlipat gan da. Amin ya robbal „alamin.

  Salatiga, 9 Agustus 2015 Penulis Tio Rizki Permana NIM : 21310008

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2013. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Putri (2014). Namun, variabel independen yang digunakan Putri (2014) yaitu surat berharga syariah tidak digunakan dalam penelitian ini, dan menambah variabel umur perusahaan, ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen seta variabel dummy tahun sebagai pembeda penelitian ini.

  Data penelitian ini adalah data sekunder berbentuk laporan keuangan (annual report) yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di

  

Dengan menggunakan indeks Islamic Social Reporting (ISR) milik

  Othman (2009) yang berjumlah 46 item pengungkapan yang terbagi menjadi 6 tema untuk mengukur indeks ISR yang dilihat dari laporan tahunan perusahaan.

  Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2012-2013 berturut-turut sejumlah 324 perusahaan. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 162 perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression) dengan bantuan program komputer SPSS Versi 20.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor Ukuran Perusahaan (SIZE), Profitabilitas (ROA), Umur Perusahaan dan Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap Islamic Social Reporting (ISR).

  Sedangkan Proporsi Komisaris Independen (PKI) tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social Reporting (ISR).

  Kata Kunci: Islamic Social Reporting (ISR), Ukuran Perusahaan (SIZE), Profitabilitas (ROA), Umur Perusahaan (AGE), Ukuran Dewan Komisaris (UDK), Proporsi Komisaris Independen (PKI)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 14

  1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 14

  1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 15

  1.5. Batasan Penelitian ............................................................................... 16

  1.6. Sistematika Penelitian ......................................................................... 17

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Landasan Teori ..................................................................................... 19

  2.1.1 Teori Legitimasi ...................................................................... 19

  2.2. Pengungkapan (Disclosure) ................................................................ 22

  2.2.1 Definisi ..................................................................................... 22

  2.2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) ................................... 24

  2.2.3 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) .................................. 27

  2.2.4 Islamic Social Reporting (ISR) ................................................ 29

  2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ISR .............................................. 41

  2.3.1 Ukuran Perusahaan................................................................... 41

  2.3.2 Profitabilitas ............................................................................. 42

  2.3.3 Umur Perusahaan ..................................................................... 43

  2.3.4 Ukuran Dewan Komisaris ........................................................ 44

  2.3.5 Proporsi Komisaris Independen ............................................... 45

  2.5. Hipotesis ............................................................................................... 49

  4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 112

  BAB IV ANALISIS PENELITIAN

  4.1 Analisis Hasil Content Analiysis .......................................................... 72

  4.2 Analisa Statistik Deskriptif .................................................................. 103

  4.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 109

  4.3.1 Uji Normalitas .......................................................................... 109

  4.3.2 Uji Multikolinearitas ................................................................ 110

  4.3.4 Uji Autokorelasi ....................................................................... 112

  3.7.2 Uji F ......................................................................................... 70

  4.4 Analisis Hasil Regresi .......................................................................... 113

  4.4.1 Koefisien Determinasi .............................................................. 118

  4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) .............................................. 118

  4.4.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ................................................... 119

  BAB V PENUTUP

  5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 126

  5.2. Keterbatasan Penulisan ........................................................................ 127

  3.7.3 Uji T ......................................................................................... 71

  3.7.1 Koefisien Determinan .............................................................. 70

  2.5.1 Ukuran Perusahaan Terhadap ISR ........................................... 49

  3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 56

  2.5.2 Profitabilitas Terhadap ISR ...................................................... 50

  2.5.3 Umur Perusahaan Terhadap ISR .............................................. 51

  2.5.4 Ukuran Dewan Komisaris Terhadap ISR ................................. 52

  2.5.5 Proporsi Komisaris Independen Terhadap ISR ........................ 53

  2.6. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 54

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ....................... 57

  3.7 Analisis Regresi ................................................................................... 68

  3.2.1 Variabel Bebas (Independen) .................................................. 57

  3.2.2 Variabel Terikat (Dependen) ................................................... 61

  3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 62

  3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 65

  3.5 Metode Analisis ................................................................................... 65

  3.6.1 Statistik Deskriptif ................................................................... 65

  3.6.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 65

  5.3. Saran ..................................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1.1 Research Gap Penelitian ...................................................... 11

  2. Tabel 2.1 Daftar Peneliti Terdahulu ..................................................... 47

  3. Tabel 3.1 Rangkuman Hasil Proses Pengambilan Sampel................... 64

  4. Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Ada Tidaknya Autokorelasi ................... 68

  5. Tabel 4.1 Daftar Perusahaan dengan Skor Indeks ISR Tiga Tertinggi dan Tiga Terendah ................................................................ 74

  6. Tabel 4.2 Daftra Perushaan dengan Skor Indeks Tema ISR Tertinggi Tahun 2010-2013 ................................................................. 79

  7. Tabel 4.3 Daftar Perusahaan dengan Fokus Tema Produk dan Jasa Tertinggi ....................................................................................... 81

  8. Tabel 4.4 Daftar Perusahaan dengan Fokus Tema Karyawan Tertinggi ............................................................................................... 82

  9. Tabel 4.5 Daftar Perusahaan dengan Fokus Tema Lingkungan Tertinggi ............................................................................................... 84

  10. Tabel 4.6 Daftar Perusahaan dengan Fokus Tema Tata Kelola Perusahaan Tertinggi ............................................................................ 85

  11. Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel ISR ......................................... 104

  12. Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Total Aset ..................................................................... 104

  13. Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas yang diukur dengan Retrun Of Asset (ROA) ............................................... 105

  14. Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Umur Perusahaan ................ 106

  15. Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Dewan Komisaris ... 107

  16. Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Variabel Proporsi Komisaris Independen (PKI) ................................................................................ 108

  17. Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ....................................... 110

  18. Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................. 111

  19. Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 112

  20. Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 113

  21. Tabel 4.17 Hasil Regresi Model........................................................... 114

  DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan ........................... 25

  2. Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ......................................................... 55

  3. Gambar 4.1 Total Skor Indeks ISR Tahun 2012-2013 ........................ 72

  4. Gambar 4.2 Total Skor Indeks ISR Masing-masing Tema Tahun 2012-2013 ............................................................................................ 77

  5. Gambar 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas ............................................... 109

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 Islamic Social Responsibility (ISR)

  2. Lampiran 2 Daftar Perusahaan Sampel

  3. Lampiran 3 Skor Indeks ISR Tahun 2012-2013

  4. Lampiran 4 Rangkuman Jumlah Perusahaan Per Pokok Pengungkapan

  5. Lampiran 5 Rangkuman Data Penelitian

  6. Lampiran 6 Hasil SPSS 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Dalam era globalisasi ini, dunia perekonomian banyak mengalami perkembangan sejalan dengan bertambahnya waktu. Perkembangan yang begitu pesatnya antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat, pertumbuhan inovasi yang luar biasa yang mengakibatkan banyak perusahaan juga mengubah cara berbisnisnya. Perkembangan kondisi lingkungan tersebut turut serta mempengaruhi dunia usaha dan menciptakan persaingan yang semakin ketat. Oleh sebab itu, salah satu cara perusahaan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat ialah perusahaan diharapkan dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi tentang perusahaannya agar memperoleh citra positif kepada masyarakat luas.

  Salah satu hal yang perlu diungkapkan oleh perusahaan ialah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

  Responsibility ). Corporate Social Responsibilty (CSR) secara umum

  didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk tidak hanya berupaya mencari keuntungan dari roda bisnisnya, tetapi juga menjaga keharmonisan dengan lingkungan sosial di sekitar tempatnya berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan kehidupan komunitas setempat di segala aspeknya (Khoirudin, 2013).

  Saat ini isu CSR kian menjadi sorotan dalam beberapa dekade terakhir. Karena konsep CSR merupakan inti dari etika bisnis. Hal ini menjadikan perusahaan yang berkonsep single bottom line yang mengutamakan nilai perusahaan, dianggap sudah ketinggalan zaman (Widiawati, 2012). Konsep ini menekankan hanya pada pencapaian profit yang maksimal pada pelaporan laba rugi perusahaan. Widiawati (2012) menambahkan bahwa gagasan utama CSR menjadikan perusahaan dihadapkan pada konsep triple bottom line dalam bentuk tanggung jawab aspek keuangan, kehidupan sosial dan lingkungan hidup.

  Suharto (2011) mengungkapkan, dalam CSR, perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat di dalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Mereka tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansial bagi perusahaannya saja melainkan harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. Istilah mengenai Corporate Sosial Responsibility ini juga berkaitan dengan dampak lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan yang beroperasi di lingkungan tersebut. Hal ini muncul sebagai reaksi dari banyak pihak terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi baik fisik, psikis, maupun sosial sebagai imbas dari pengelolaan sumber-sumber produksi perusahaan. Oleh karena itu, CSR dapat dijadikan keberpihakan perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan serta wahana untuk menjaga dan melakukan upaya-upaya preventif dan represif terhadap kemungkinan munculnya pandangan negatif terhadap industrialisasi.

  Dewasa ini, konsep CSR mulai berkembang pesat ke arah yang positif. Berbagai perusahaan, baik nasional maupun internasional mulai menunjukkan komitmennya terhadap praktik tanggung jawab sosial kepada para pemangku kepentingan mereka. Maulida, Yulianto dan Asrori (2014) mengungkapkan bahwa praktik dalam pengungkapkan CSR di Indonesia mengalami peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan tentang CSR perusahaan yang semula bersifat sukarela (voluntary) menjadi bersifat wajib (mandatory) dengan adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

  Akhir-akhir ini, semakin banyak perusahaan yang menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan bisnisnya. Aspek yang mendapatkan sorotan dari menjamurnya perusahaan berlabel syariah ialah pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Dusuki (2008) menyatakan bahwa paradigma takwa kepada Allah SWT merupakan landasan utama dari CSR dalam perspektif islam. Hasil penelitian Dusuki (2008) didukung oleh Siwar dan Hossain (2009) yang mengungkapkan bahwa nilai-nilai Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dapat digunakan sebagai landasan untuk menyelesaikan segala permasalahan di muka bumi. Al-Quran berisi berbagai macam petunjuk mengenai hukum, ekonomi, sosial, politik dan jihad. Al- Quran juga memaparkan bahwa islam menempatkan manusia sebagai

  

khalifah Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai khalifah, manusia memiliki

  tanggung jawab untuk memelihara seluruh ciptaan Allah SWT. Konsep CSR dalam Islam lebih ditekankan sebagai bentuk ketakwaan manusia kepada Allah SWT dalam dimensi perusahaan. Dalam penelitiannya, mereka menyimpulkan bahwa nilai-nilai Islam memiliki hubungan yang relevan dan memiliki kontribusi terhadap konsep CSR yang telah berkembang saat ini.

  Islam memandang perusahaan bukan hanya bertanggung jawab terhadap pemegang saham, tetapi juga masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan dengan tujuan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Hal ini mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan CSR dengan menjaga lingkungan dengan baik, menjamin keselamatan kerja karyawan dan melakukan kegiatan sosial. Dasar filosofi tersebut bersifat relijius, maka diyakini bahwa hubungan prinsip Islam dan CSR akan lebih bersifat berkelanjutan dibandingkan pola perusahaan konvensional. Karena jika tidak melaksanakan CSR, sama dengan melanggar perintah Allah SWT yang diyakini akan ada balasannya di dunia maupun di akhirat (Fitria dan Hartanti, 2010).

  Pasar modal syariah berperan penting dalam meningkatkan pangsa pasar perusahaan-perusahaan berbasis syariah di Indonesia (Putri, 2014).

  Pasar modal bebasis syariah di Indonesia diawali dengan dibentuknya

  

Jakarta Islamic Index ( JII). Jakarta Islamic Index ini hanya terdiri dari 30

  saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Akan tetapi,

  Efek Syariah yang terdapat di pasar modal syariah tidak hanya berjumlah 30 saham syariah (Raditya, 2012). Bapepam dan LK mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) pada November 2007 sebagai satu-satunya rujukan tentang Efek Syariah di pasar modal Indonesia. Dan pada tanggal 12 Mei 2011 diluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI dan terdaftar dalam DES. Munculnya ISSI akan menjadi acuan bagi investor untuk berinvestasi di saham syariah sekaligus menggambarkan kinerja seluruh saham syariah yang tercatat di BEI serta membantu menjelaskan kesalahpahaman masyarakat yang beranggapan bahwa saham syariah hanya terdiri dari 30 saham yang masuk JII ().

  Dewasa ini pengukuran CSR masih mengacu kepada Global

  

Reporting Initiative Index (Haniffa, 2002). Pengukuran tersebut tentunya

  kurang tepat karena indeks GRI belum menggambarkan prinsip-prinsip Islam. Haniffa (2002) menjelaskan bahwa terdapat keterbatasan pada kerangka pelaporan sosial yang dilakukan oleh lembaga konvensional.

  Karena prinsip konvensional hanya mengedepankan material saja, sedangkan prinsip syariah mencakup aspek spiritual dan moral. Oleh karena itu, Othman, Thani dan Ghani (2009) mengembangkan indeks pengungkapan yang relevan dengan hal-hal yang sesuai dengan prinsip syariah yaitu Islamic

  Social Reporting (ISR).

  Indeks ISR merupakan tolak ukur pelaksanakaan tanggung jawab sosial syariah yang berisi kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

  

Institutions ) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti

  mengenai item-item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Othman et al, 2009). Sesuainya indeks ISR untuk entitas islam karena mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip Islam seperti transaksi yang sudah terbebas dari unsur riba, spekulasi dan gharar, serta mengungkapkan zakat, status kepatuhan syariah serta aspek-aspek sosial seperti sodaqoh, waqaf, qardul hasan, sampai dengan pengungkapan peribadahan di lingkungan perusahaan.

  Menurut Maulida et. al (2014), Indeks ISR ialah metode pengukuran CSR yang merupakan pengembangan pengungkapan tanggungjawab sosial yang didalamnya sesuai prinsip syariah. Pengungkapan indeks ISR di Indonesia masih bersifat sukarela, hal ini menyebabkan pelaporan ISR setiap perusahaan syariah menjadi tidak sama. Pelaporan yang tidak sama tersebut disebabkan tidak adanya standart yang baku secara syariah tentang pelaporan ISR.

  Dalam social reporting , karakteristik perusahaan dapat mempengaruhi kinerja serta luas penyajian laporan tahunan termasuk laporan sukarela perusahaan (Tristanti, 2012). Karakteristik perusahaan dapat dilihat dari ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan, ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen.

  Untuk ukuran perusahaan, perusahaan yang lebih besar biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak dan kompleks, mempunyai dampak yang lebih besar terhadap masyarakat, memiliki shareholder yang lebih banyak, serta mendapat perhatian lebih dari kalangan publik, oleh karena itu perusahaan besar cenderung mendapat tekanan yang lebih untuk mengungkapakan pertanggungjawaban sosialnya (Cowen et al., dalam Putri, 2014).

  Amran dan Devi (2008) menambahkan bahwa suatu perusahaan yang memiliki profit lebih besar harus lebih aktif melaksanakan CSR. Karena perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat akan mendapat tekanan yang lebih dari pihak eksternal untuk lebih mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya secara luas.

  Untuk umur perusahaan, Tristanti (2012) menyatakan bahwa semakin lama perusahaan dapat bertahan, maka perusahaan semakin mengungkapkan informasi sukarelanya sebagai bentuk tanggung jawabnya agar tetap diterima di masyarakat.

  Ukuran dewan komisaris yang dimaksud adalah jumlah anggota dewan komisaris dalam perusahaan. Coller dan Gregory dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah memonitoring aktifitas perusahaan. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkan ISR.

  Komisaris independen merupakan komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi. Yang dimaksud terafiliasi adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri, sehingga terbebas dari hubungan bisnis atau lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak hanya untuk kepentingan perusahaan (Ariningtika, 2013). Oleh karena itu, semakin banyak dewan komisaris independen, maka perusahaan akan mengungkapkan informasi sukarelanya secara lebih luas dan terbukti kebenarannya.

  Penelitian ini menarik untuk diteliti, sebab dengan indeks ISR, maka calon investor muslim dapat menilai apakah perusahaan yang masuk dalam pasar modal syariah benar-benar melaksanakan prinsip islam dalam operasionalnya yang tercermin dalam laporan tanggungjawab sosial perusahaan. Karena banyak kasus yang mengarah pada pelanggaran tanggung jawab sosial suatu perusahaan. Contohnya ialah melubernya lumpur dan gas panas di Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan oleh eksploitasi PT Lapindo Brantas yang sampai saat ini belum selesai dalam ganti rugi lahan warga yang tertutup lumpur. PT. Djarum yang kita kenal bergerak dalam bidang industri rokok dan yang kita ketahui dengan maraknya isu Global Warming / pemanasan global yang diakibatkan asap rokok yang dihasilkan konsumen rokok itu sendiri. Limbah industri PT Wings Surya yang melampaui baku mutu buangan limbah cair yang telah merusak sekitar 18 hektar tanaman padi milik warga (CSR Indonesia Newsletter : 2008).

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Othman et al. (2009) pada 100 perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia pada periode penelitian 2006- 2008. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran dewan direksi muslim secara signifikan mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR, sedangkan tipe industri bukanlah faktor penting yang mempengaruhi ISR secara signifikan karena tipe industri yang satu dengan yang lain memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda.

  Pada penelitian Raditya (2012) di perusahaan yang masuk Daftar Efek Syariah dengan sampel sebanyak 117 perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan selama kurun waktu tahun 2009-2010 membuktikan bahwa penerbitan sukuk, jenis industri dan umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan ISR, sedangkan ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan ISR.

  Khoirudin (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh dari elemen

  

Good Corporate Governance terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting pada perbankan syariah di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini

  adalah seluruh bank umum syariah di Indonesia yang berjumlah 11 unit bank pada periode 2010-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris terbukti memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic social reporting pada perbankan syariah di Indonesia.

  Sedangkan ukuran dewan pengawas syariah tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic social reporting pada perbankan syariah di Indonesia.

  Maulida, Yulianto dan Asrori (2014) mencoba menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan yang terdaftar di JII pada periode 2009- 2012. Sampel yang terpilih untuk penelitian sebanyak 9 perusahaan syariah dikalikan 4 tahun yaitu sebanyak 36. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan variabel kinerja lingkungan secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perusahaan syariah di JII. Sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perusahaan syariah di JII.

  Karena perusahaan yang masuk dalam penelitian ini dikategorikan sebagai perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar, memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total aset tidak tepat digunakan untuk perusahaan dengan berbagai sektor bidang.

  Tabel 1.1 Research Gap Penelitian

  No Variabel Hasil Peneliti Penjelasan

  berpengaruh karena Othman (2009), Raditya perusahaan yang lebih besar

  (2012), Widyawati (2012), + memiliki sumber daya lebih Putri (2014) banyak dari pada perusahaan yang lebih kecil.

  1 Ukuran Perusahaan Tidak berpengaruh karena perusahaan yang lebih kecil

  Wicaksono (2011), melakukan pengungkapan

  • Kuiksuko (2013) informasi secara lebih luas agar mendapat citra positif oleh masyarakat luas. berpengaruh karena perusahaan dengan

  Othman (2009), Raditya

  • profitabilitas lebih tinggi akan

  (2012), Widyawati (2012) mempunyai publik demand yang tinggi pula. tidak berpengaruh karena

  2 Profitabilitas pengungkapan informasi akutansi akan mengurangi

  Dyah (2008), Suta (2012),

  • laba perusahaan karena biaya Putri (2014) tambahan untuk mengungkapkan informasi tersebut. Berpengaruh karena semakin lama perusahaan dapat bertahan, maka perusahaan

  Tristanti (2012), Nurseto semakin mengung-

  • (2012) kapkan informasi sukarelanya sebagai bentuk tanggung jawabnya agar tetap

  3 Umur Perusahaan diterima di masyarakat. tidak berpengaruh karena perusahaan yang berumur

  Akhtarudin (2005), Dyah lebih muda melakukan

  • (2008), Raditya (2012) pengungkapan informasi lebih besar untuk mengurangi ketidakpastian risiko operasi.

  Berpengaruh karena semakin banyak dewan komisaris maka tekanan terhadap

  Terzaghi (2012), Amirul

  • manajemen juga akan

  Khoirudin (2013) semakin besar untuk mengungkapkan informasi secara lebih luas.

  Ukuran Dewan Sebagai wakil dari

  4 Komisaris

  shareholders dewan komisaris

  akan membuat kebijakan Ratnasari (2011), Miftah menggunakan laba

  • dan Arifin (2013), Dipika perusahaan untuk ektivitas

  (2014) operasional perusahaan yang lebih menguntungkan daripada melakukan aktivitas sosial. Berpengaruh karena perusahaan dengan tingkat proporsi dewan

  Adi Wardhana (2013), Jizi komisaris independen yang

  • et. al (2014) tinggi biasanya akan

  mendapat tuntutan untuk memberikan informasi lebih banyak. Proporsi Komisaris

  5 Tidak berpengaruh karena Independen tugas dari komisaris independen adalah untuk menciptakan keseimbangan

  Ratnasari (2011), Dipika

  • intern saja seperti pemegang

  (2014) saham utama, direksi, komisaris, manajemen, maupun pemegang saham publik.

  Bertolak dari hasil penelitian yang berbeda-beda, penulis tertarik untuk mengembangkan tulisan Othman et al. (2009) dengan menggunakan

  ISR sebagai indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian mengenai ISR ini masih sangat jarang ditemui, karena penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan indeks Global Reporting Initiatives

  (GRI) sebagai guideline untuk sustainability reporting pada perusahaan- perusahaan publik serta sebagian besar penelitian terdahulu berkaitan dengan pengungkapan CSR berdasarkan ketentuan syariah yang hanya spesifik terhadap bank syariah. Penulis menggunakan data perusahaan yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) karena ISSI mampu memberikan pilihan investasi yang lebih luas . Penelitian sebelumnya kebanyakan menggunakan data perusahaan yang masuk dalam DES (Daftar Efek Syariah) oleh Widiawati dan Raditya (2012) dan JII (Jakarta Islamic Index ) oleh Maulida, Yulianto dan Asrori (2014).

  Penelitian ini menggunakan dummy tahun dan dummy industri untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian lainnya. Karena menurut Ghozali (2007) dummy tahun dan dummy tipe industri dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Kondisi di masing-masing tahun dan industri berbeda-beda sehingga diduga berpengaruh terhadap variabel dependen tersebut. Dummy tahun digunakan karena kondisi perekonomian Indonesia berbeda pada tahun 2012 dan 2013. Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian dunia, dan faktor internal yaitu kondisi perekonomian dalam negeri. Sedangkan dummy industri digunakan untuk mengetahui apakah tipe industri yang terdiri dari 8 kategori mempengaruhi pengungkapan ISR.

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Islamic

  Social Reporting perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham

  Syariah Indonesia?

  2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap Islamic Social

  Reporting perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah

  Indonesia?

  3. Apakah umur perusahaan berpengaruh positif terhadap Islamic

  Social Reporting perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham

  Syariah Indonesia?

  4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap

  Islamic Social Reporting perusahaan yang terdaftar pada Indeks

  Saham Syariah Indonesia?

  5. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap Islamic Social Reporting perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia? 1.3.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Menganalisis dan memperoleh bukti adanya pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

  2. Menganalisis dan memperoleh bukti adanya pengaruh positif profitabilitas terhadap Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

  3. Menganalisis dan memperoleh bukti adanya pengaruh positif umur perusahaan terhadap Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

  4. Menganalisis dan memperoleh bukti adanya pengaruh positif ukuran dewan komisaris terhadap Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

  5. Menganalisis dan memperoleh bukti adanya pengaruh positif proporsi dewan komisaris independen terhadap Islamic Social

  Reporting (ISR) perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

1.4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan daya guna bagi :

  1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam dunia kerja. Selain itu, penelitian ini digunakan sebagai pemenuhan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi.

  2. Bagi investor

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi calon investor khususnya calon investor Muslim dalam pengambilan keputusan investasi.

  3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) agar dapat melakukan tanggung jawab sosialnya dengan membuat Islamic Social

  Reporting (ISR) yang memadai dan sesuai dengan prinsip syariah.

  4. Bagi akademisi, atau penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Batasan Penelitian

  Batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Indeks yang digunakan mengacu pada beberapa penelitian dengan rujukan utama pada Othman et al. (2009) yang telah melakukan penilaian terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan di Bursa Efek Malaysia.

  2. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2012-2013.

  3. Sampel penelitian ini adalah sesuai dengan kriteria berikut :

  a. Perusahaan yang masuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). b. Perusahaan yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebanyak 4 periode dan tercatat (listed) di BEI selama tahun 2012-2013.

  c. Laporan tahunan menggunakan mata uang Rupiah.

  d. Laporan tahunan tersedia.

1.6. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai isi penulisan secara menyeluruh.

  BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian, landasaan teori ini diperoleh dari berbagai studi literatur yang berkaitan dengan topik. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai kerangka pemikiran serta penelitian-penelitian terdahulu.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang deskripsi tentang variabel-varibel penelitian, penentuan populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian.

  BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini berisi mengenai analisis data, interpretasi hasil dan argumen terhadap hasil penelitian. Bab ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis.

  BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori

2.1.1 Teori Legitimasi

  Menurut Hadi (2011), legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah, individu, dan kelompok masyarakat. Dalam teori legitimasi, perusahaan secara terus-menerus mencoba untuk meyakinkan bahwa mereka melakukan kegiatan sesuai dengan batasan dan norma-norma masyarakat dimana mereka berada.

  Legitimasi adalah sesuatu yang penting karena perusahaan dan masyarakat sekitarnya memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) DAN IMPLIKASI ISLAMIC SOCIAL REPORTING TERHADAP KUALITAS LABA (EARNINGS QUALITY)

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR PADA BANK INDONESIA PERIODE 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

ANALISIS PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25

PENGARUH KUALITAS PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TESIS Untuk memenuhi persyaratan mencapai Gelar Magister pada Program Studi

0 0 13

ANALISIS PERBEDAAN PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA PERIODE 2012-2014 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17