PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR LED DAN LCD - Bina Darma e-Journal

  

“PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN LED

  

INDIKATOR DAN LCD BERBASIS NUVOTON ARM NUC-120”

  1

  2 Nina Paramytha IS ,Ali Kasim 1,2

Dosen Universitas Bina Darma

Jln. Jenderal Ahmad Yani No.3 Palembang

  1

  2

posel:nina sudibyo@binadarma .ac.id , ali.kasim@binadarma.ac.id

  

Abstract : Water clarity Detection Tool Using Led indicators and LCD-based Nuvoton Arm

NUC-120, this befungsi To Facilitate Public To determine the level of water clarity. Working Principle Input tool in the form of Power supplay using 220 Volt source of PLN voltage source and is derived using a step-down transformer to be 12 Volt. Sensor input or the input form, which

is sent from the light radiated by Led and will be received by the sensor Photodioda. The

comparator circuit using LM324 IC as a signal amplifier on the sensor before entering into

Microkontroler NUC120. Then Microkontoler NUC120 as a controller to get information from the photodiode signal is used as an input that is processed by Microkontroler so as to output the input which later became the 3 LED and LCD display On.

  

Keywords : Sensor Photodioda, Nuvoton Arm NUC-120, LED, LCD, comparator op-am.p,

Speaker.

  

Intisari : Alat Pendeteksi Kejernihan Air deangan Mengggunakan Led Indikator dan LCD

Berbasis Nuvoton Arm Nuc-120, ini Befungsi Untuk Mempermudah Masyarakat Untuk

mengetahui Tingkat Kejernihan Air. Prinsip Kerja Alat berupa Input dari Power supplay

menggunakan sumber 220 Volt dari sumber tegangan PLN dan diturunkan dengan menggunakan trafo step down sehingga menjadi 12 Volt. Masukan atau Input berupa Sensor, yang dikirim dari

cahaya yang di pancarkan oleh Led dan akan di terima oleh sensor Photodioda. Rangkaian

komparator tersebut menggunakan IC Lm324 sebagai penguat sinyal pada sensor sebelum

masuk ke dalam Microkontroler NUC120. Kemudian Microkontoler NUC120 sebagai pengendali untuk mendapatkan informasi dari sinyal photodioda yang digunakan sebagai input yang diolah oleh Microkontroler sehingga dapat mengeluarkan output yang kemudian menjadi masukan pada

3 LED dan tampilan Pada LCD.

  

Kata kunci : Sensor Photodioda, Nuvoton Arm NUC-120, Led, LCD, Komparator op-amp,

speker.

  tumbuhan. Air juga digunakan dalam kebutuhan

1. PENDAHULUAN

  sehari-hari seperti untuk minum, memasak dan Air merupakan sumber kehidupan yang mencuci, dan lain-lain. Ahli biokimia, A. E. sangat diperlukan oleh manusia, hewan, dan Needham, dalam bukunya The Uniqueness of

  Biological Materials, menunjukkan betapa

  pentingnya air bagi bagi kehidupan manusia hewan dan tumbuhan.. Jika hukum alam semesta memungkinkan keberadaan zat padat atau gas saja, maka tidak akan pernah ada kehidupan. Alasannya adalah atom-atom zat padat berikatan terlalu rapat dan terlalu statis dan sama sekali tidak memungkinkan proses molekuler dinamis yang penting bagi terjadinya kehidupan.

  Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit bagi manusia. Supaya air yang masuk baik berupa minuman ataupun makanan tidak membawa bibit penyakit, maka diperlukan pengolahan air yang baik, berasal dari sumber jaringan transmisi atau distribusi yang mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan. oleh karena itu diperlukan sumber air yang mampu menyediakan air yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengolahan terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum sangat diperlukan, terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahir/lengkap.

  Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air minum yang memiliki syarat-syarat antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. Sebagaimana kita ketahui, air yang keruh merupakan satu ciri air yang tidak bersih dan tidak sehat. Pengkonsumsian air keruh dapat mengakibarkan timbulnya berbagai jenis penyakit seperti diare, penyakit kulit. Oleh karena itu, pengujian kekeruhan air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan air, agar air tersebut layak digunakan untuk proses selanjutnya.

  Atas dasar pertimbangan dan alasan tersebut, peneliti membuat suatu peralatan instrumentasi berupa alat Pendeteksi Kejernihan Air Dengan Output Menggunakan Led Indikator dan LCD Berbasis Nuvoton Nuc 120. dan Sensor yang digunakan untuk mengukur kekeruhan menggunakan sensor fotodioda.

  .

  2. METODOLOGI PENELITIAN

  2.1 Tujuan Perancangan

  Perancangan merupakan suatu tahap terpenting dalam pembuatan alat, sebab dengan merancang dapat diketahui komponen apa saja yang akan digunakan sehingga alat dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

  Langkah-langkah perancangan meliputi semua tahapan yang berhubungan dengan rangkaian hardware dan software (bahasa pemrograman), misalnya pemilihan komponen, pembuatan PCB, pemasangan komponen dan pengujian rangkaian.Selanjutnya adalah perancangan mekanik. Pada bagian ini dilakukan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang mekanik seperti membuat box, mengecat, memberi tanda, merakit, pengeboran untuk bagian-bagian yang sesuai pada rangkaian yang akan dibuat.

  2.2 Perancangan Hardware

  Hardware merupakan komponen utama

  pada perancangan alat ini yang terdiri dari beberapa bagian blok yang memiliki fungsi kerja yang penting.

  Tahap perancangan dimulai dari pembuatan diagram blok rangkaian, pemilihan komponen, pengaturan tata letak komponen (pembuatan layout), pemasangan komponen sampai dengan proses finishing.

  Blok diagram rangkaian merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan suatu alat, karena dari blok diagram rangkaian inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian keseluruhan. Blok diagram rangkaian “Pendeteksi Kejernihan Air dengan Menggunakan Led Indikator dan LCD Berbasis NUVOTON ARM NUC-120” ditujukan pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Blok Diagram Rangkaian

  Komponen-komponen yang terdapat pada blok diagram yang merupakan bagian dari Perancangan hardware :

  Rangkaian sensor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya. Bagian pemancar adalah LED sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Sedangkan bagian penerima adalah fotodioda sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya LED objek.

Gambar 2.2 Gambar Rangkaiaan Sensor

  b. Rangkaian komparator Ic Lm324

  Ic Lm 324 Sering disebut juga dengan Op-Amp disini digunakan sebagai rangkaian penguat (komparator) sinyal tegangan DC maupun AC. Penguat disini maksudnya adalah untuk memperbesar tegangan. Jadi jika kita ingin memperbesar tegangan atau sinyal bisa kita gunakan op- amp. jadi kita bisa merubah tegangan dari mV (milivolt) menjadi V (volt) sesuai dengan yang kita butuhkan dan dinginkan.

2.2.1 Blok Diagram Rangkaian

Gambar 2.3 Rangkaian komparator

  c. Nuvoton Arm NUC-120

  Kerja sebuah mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang bekerja sesuai perintahnya, dan untuk menentukan keberhasilan pada rangkaian dilakukan proses eksekusi program yang diberikan. Pada alat ini penulis menggunakan mikrokontroler board ARM NUC120.

a. Sensor

Gambar 2.4 Tata Letak Nuvoton

  d. Rangkaian Lcd (Liquid Crystal Display)

  LCD (Liquid Crystal Display) merupakan perangkat (devais) yang sering digunakan untuk menampilkan data. LCD ini mempunyai pin atau kaki-kaki yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda -beda.

Gambar 2.5 Rangkaian LCD

  e. Perancangan Rangkaian Power Supply dan Regulator 7812 Power Supply berfungsi sebagai

  penyedia sumber tegangan dan arus listrik untuk rangkaian yang mengubah arus AC menjadi arus DC.Power supply yang digunakan pada rangkaian ini adalah power

  supply sebesar 12 volt.

  Didalam powersupply terdapat dioda yang berfungsi sebagai penyearah.Untuk menstabilkan tegangan yang dikeluarkan maka perlu digunakan IC regulator agar tegangan yang dikeluarkan menjadi stabil.

  IC regulator yang digunakan adalah IC regulator 7812yang memiliki peran penting untuk meregulasi tegangan yang dibutuhkan bagi rangkaian mikrokontroler yaitu sebesar

  12 Volt. Berikut ini adalah rancangan rangkaian power supply dan regulator 7812 yang akan digunakan.

Gambar 2.6 Rangkaian Power Supply Regulator

  2.2.2 Prinsip Kerja Rangkaian

  Secara keseluruhan alat ini dirancang dengan menggunakan hardware. Masukan berupa sensor dan keluaran berupa Led Indikator, dan tampilan pada LCD dan speaker. Rangkaian power supply sumber searah adalah sumber tegangan yang digunakan untuk mengaktifkan seluruh rangkaian dalam alat ini. Pada sumber tegangan ini menggunakan sebuah trafo step down yang dapat menurunkan tegangan listrik dari 220 volt menjadi 12 volt, empat buah dioda yang digunakan sebagai penyearah gelombang penuh untuk mengubah arus AC menjadi DC dan sebuah kapasitor elektrolit yang digunakan sebagai filter tegangan.

  Masukan/Input berupa Sensor, yang dikirim dari cahaya yang di pancarkan oleh Led dan akan di terima oleh sensor Photodioda. Rangkaian komparator tersebut menggunakan IC Lm324 sebagai penguat sinyal pada sensor sebelum masuk ke dalam Microkontroler NUC120. Microkontoler NUC120 sebagai pengendali untuk mendapatkan informasi dari sinyal photodioda yang digunakan sebagai input yang diolah oleh Microkontroler sehingga dapat mengeluarkan output yang kemudian menjadi masukan pada Led dan LCD. Keluaran atau output berupa Led dan layar LCD, dimana pada rangkaian ini menggunakan 3 buah Led, dengan status Led sebagai berikut : a. Led hijau menandakan status air Jernih tujuan pengukuran yang berbeda-beda sesuai

  b. Led kuning menandakan status air dengan kebutuhan pengukuran. Adapun titik Sedang pengukuran adalah sebagai berikut :

  c. Led merah menandakan status air

  a). TP 1, TP 2 dan TP 3 (Power supply) Keruh berfungsi sebagai sumber tegangan searah

  Dan LCD pada rangakaian akan pada rangkaian. menampilkan status air pada layar LCD.

  b). TP 4 (LCD) berfungsi untuk menampilkan karakter dari sampel Air.

2.3 Perancangan Software

  c). TP 5 (Sensor inframerah dan fotodioda) Perancangan software memegang peranan berfungsi sebagai Input untuk mendeteksi penting dalam hal ini pengolahan keseluruhan cahaya yang diteruskan oleh sensor infrared. program. Inti dari perancangan software ini

  d). TP 6 (Komparator) berfungsi sebagai adalah pembuatan algoritma kendali pengaktifan penguat sinyal atau pembanding karakter hasil output dengan mode led untuk air. mengaktifkan Sensor sebagai input. Berikut ini

  e). TP 7 (Mikrokontroler NUC120) berfungsi adalah flowchart kerja Pendeteksi kejernihan Air sebagai pengendali perintah dari sensor dengan Menggunakan Led Indicator dan Lcd inframerah dan fotodioda. Berbasis NUVOTON NUC120

  f). TP 8 (LED) berfungsi sebagai output untuk menunjukan indikator air.

  Adapun bagian pada saat pengujian alat tersebut terdiri dari 8 titik pengujian yang dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 2.7 Flowchart Rangkaian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Titik Pengujian Alat

  Titik pengukuran pada “Pendeteksi Kejernihan Air Dengan menggunakan Led Indicator dan Lcd Berbasis NUVOTON ARM

Gambar 3.1 Titik Pengujian Rangkaian

  NUC120” terdiri dari beberapa bagian dimana

  Keseluruhan

  pada setiap bagian titik uji memiliki fungsi dan

3.2 Hasil Pengukuran dan Perhitungan

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Power

  Pengukurandilakukan sebanyak 5 kali

  Supply

  pada tiap-tiap pengukuran untukmemperoleh dan mengetahui nilai yang optimal. Harga nilai rata-rata :

  X X 4 + ¿ X i 5 ∑ x=X

  X X + = + + ¿

  1

  2

  3 n n

  Dimana : Hasil gambar bentuk sinyal pada

  X = Jumlah seluruh sampel i

  ∑

  osiloskop di TP1, TP2 dan TP3 seperti n =Jumlah pengukuran pada gambar 3.3, gambar 3.4 dan

  ´ x =Harga rata-rata gambar 3.5.

  Setelah mendapatkan nilai rata-rata dari setiap pengukuran yang kemungkinan terdapat persentase kesalahan.

Gambar 3.3 Bentuk Sinyal Pada

  PengukuranPerhitungan TP1

  % Kesalahan= x 100 % Pengukuran

  | |

3.2.1 Titik Pengujian 1 Pada Power Supply (TP1, TP2 dan TP3)

  Pada titik pengukuran tegangan power

Gambar 3.4 Bentuk Sinyal Pada supply terdapat tiga titik pegujian pengukuran. TP2

  Tiap titik pengukuran dilakukan untuk mengetahui tegangan searah yang masih terdapat

  ripple-nya hingga menghasilkan ouput tegangan

  searah murni dan hampir tidak terdapat ripple-

Gambar 3.5 Bentuk Sinyal Pada TP3

  nya.Adapun titik pengukurannnya pada gambar

  b. Perhitungan TP1 3.2 dibawah ini.

  Output tegangan dari dioda penyearah

  gelombang penuh sebelum melewati kapasitor sebagai filter pada TP1 yang diberikan tegangan input dari trafo dapat dihitung dapat diketahui nilainya dengan menggunakan persamaan rumus [V = 0,636 . (V -2VT)]

  dc m

Gambar 3.2 Titik Pengujian 1 (Power Supply)

  dimana 2VT (2x0,6=1,2 V) adalah drop

a. Pengukuran

  tegangan pada dioda bridge, bentuk Hasil pengukuran tegangan persamaan tersebut dapat digambarkan pada power supplydapat dilihat pada sebagai berikut : tabel 3.1.

  V V 4 ,17 . 0 , 0014

  = . = 12 . = 16,97 V m rms

  2

  2 √ √

  • = 16,97

  0 , 001

  Maka V adalah :

  = 16,97 5,83 = 11,14 V

  • dc

  V = 0,636 . (

  • V

   2VT) = 0,636 . (16,97 – 1,2) dc m

  Maka persentase kesalahan TP2 (V )

  dc = 0,636 x 15,77 = 10,02 V

  dari pengukuran dan perhitungan adalah : Maka persentase kesalahan TP1 (V )

  dc

  dari pengukuran dan perhitungan dengan menggunakan persamaan rumus dibawah ini

  PengukuranPerhitungan % Kesalahan= x 100 %

  Pengukuran | |

  :

  PengukuranPerhitungan % Kesalahan= x 100 %

  Pengukuran | |

  11, 5−11 ,14 % Kesalahan= x 100 % 10,5−10,02 % Kesalahan= x 100 % 11 ,5

  | | 10,5

  | | = 3,1

  % Kesalahan= 0 ,031 x 100 %

  | | = 4,5

  % Kesalahan= | 0,045 | x 100 %

  % %

  Persentase kesalahan tegangan TP2 Persentase kesalahan tegangan TP1 dari pengukuran dan perhitungan adalah 3,1 dari pengukuran dan perhitungan adalah 4,5

  %, hal ini dikarenakan faktor ripple %, hal ini dikarenakan faktor ripple tegangan yang mempengaruhi besarnya nilai tegangan yang mempengaruhi besarnya nilai tegangan searah di TP2. tegangan searah di TP1.

  Besarnya ripple tegangan pada Besarnya ripple tegangan sebelum rangkaian power supply setelah kapasitor kapasitor pada penyearah gelombang penuh adalah, adalah,

  V 2,4 . I dc dc

  V V ( rms ) = 0,308 .

  V m (rms ) = . r r

  V C m = 0,308 . 16,97 = 5,22 V

  2,4 . 0,0014 11,5 = .

c. Perhitungan TP2

  0,001 16,97 = 3,36 . 0,67 = 2,25 V

  Titik pengukuran pada TP2 adalah

  output tegangan searah dari dioda penyearah

  d. Perhitungan TP3

  yang telah melewati kapasitor (1000 μ F

  ¿

  Titik pengukuran pada TP3 adalah sebagai filter untuk memperkecil tegangan

  output tegangan searah dari IC LM7812, riak (ripple).

  Sesuai datasheet output-nya (12V) adalah Untuk menghitung tegangan searah tegangan yang sangat konstan. Persentase pada TP2 dengan cara dibawah ini,

  V

  kesalahan TP3 ( ) dari pengukuran dan

  dc 4 ,17 . I dc

  perhitungan adalah :

  V

  V dc m

  • =

  C

  % Kesalahan= |

  5 | x 100 %

  V dc

  ) dari pengukuran dan perhitungan adalah :

  % Kesalahan= |

  PerhitunganPengukuran Perhitungan | x 100 %

  % Kesalahan= |

  5−4,92

  % Kesalahan= |

  PengukuranPerhitungan Pengukuran | x 100 %

  0 ,0 16 | x 100 %

   = 1,6

  % Berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran diketahui persen kesalahan yaitu sebesar 1,6 % V. Hal ini dikarenakan adanya drop voltage dari dioda bridge dan karena adanya perhitungan drop voltage dioda.

  3.2.3 Titik Pengujian 3 Pada Sensor Inframerah dan Fotodioda (TP5)

  Pada titik pengujian 3 dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja sensor saat sensor aktif dan pasif dalam mendeteksi kendaraan.

Gambar 3.7 Titik Pengujian 3 (Sensor)

  Titik pengukuran pada TP4 adalah output tegangan pada kaki output LCD, Sesuai data sheet outputnya adalah tegangan yang sangat konstan yaitu (5V). Persentase kesalahan dapat melihat rumus pada TP3 (

  b. Perhitungan

  3.2. Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Pada LCD

  Hasil pengukuran tegangan LCD ketika sedang menampilkan karakter dan angka dapat dilihat pada tabel

  % Kesalahan= |

  11, 8−12 11, 8 | x 100 %

  % Kesalahan= |

  0 ,016 | x 100 %

   = 1,6

  % Persentase kesalahan pada output tegangan IC LM7812 dari pengukuran dan perhitungan adalah 1,6 %, regulasi tegangan pada IC menjadi faktor kesalahan.

  Sedangkan untuk regulasi tegangan (VR) pada IC regulator pada saat berbeban dan tidak berbeban adalah,

  VR =

  V dc tanpabeban – V dc beban penuh

  V dc beban penuh

  VR = 12 11, 8 11, 8

   = 0,016 V

3.2.2 Titik Pengujian 2 Pada LCD (TP4)

  Pada titik pengujian 4 dilakukan untuk mengetahui tegangan kerja LCD ketika menampilkan karakter dan angka.

Gambar 3.6 Titik Pengujian 4 (LCD)

a. Pengukuran

  a. Pengukuran

  a. Pengukuran

  Hasil pengukuran tegangan komparator Hasil pengukuran tegangan dimana yang diukur tegangan pada saat sensor pada saat sensor aktif dan pasif dalam membandingkan intensitas cahaya dari mendeteksi kendaraan dapat dilihat photodioda dapat dilihat pada tabel 3.4. pada tabel 3.3.

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Pada komparatorTabel 3.3 Hasil Pengukuran Pada Sensor (TP5)

  b. Perhitungan

  b. Perhitungan

  Dari datasheet sensor, tegangan Dari datasheet driver rele, tegangan kerjanya adalah 5V, sehingga untuk kerjanya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran dan perhitungan adalah : pengukuran dan perhitungan adalah :

  PerhitunganPengukuran PerhitunganPengukuran % Kesalahan= x 100 % % Kesalahan= x 100 %

  Perhitungan Perhitungan | | | |

  5−4,95 5−4,94 % Kesalahan= x 100 %

  % Kesalahan= x 100 %

  5

  5 | |

  | | = 1

  % Kesalahan= 0,01 x 100 % % = 1,2

  | | % Kesalahan= | 0 ,012 | x 100 %

  % Persentase kesalahan tegangan kerja

  Persentase kesalahan tegangan kerja sensor dari pengukuran dan perhitungan

  driver rele dari pengukuran dan perhitungan

  adalah 1 %, sensor aktif dengan tegangan adalah 1,2 %, tegangan kerja driver rele kerja sesuai datasheet sensor. akan drop karena dalam kondisi NC dan

3.2.4 Titik Pengujian 4 Pada Komparator memberikan sinyal audio ke speaker. (TP6)

  Pada titik pengujian 4 dilakukan pada kaki

  3.2.5 Titik Pengujian 5 Pada Mikrokontroler outpu komparator. NUC120 (TP7)

  Pada titik pengujian 5 dilakukan untuk mengetahui output tegangan dari mikrokontroler NUC120.

  • +5 V

Gambar 3.8 Titik Pengujian 6 (komparator)Gambar 3.9 Titik Pengujian 5 (Mikrokontroler)

  3.2.6 Titik Pengujian 6 LED (TP8)

  %

  % Kesalahan= | 0 ,032 | x 100 % = 3,2

  5 | x 100 %

  5−4,68

  % Kesalahan= |

  PerhitunganPengukuran Perhitungan | x 100 %

  % Kesalahan= |

  Dari datasheet LED, tegangan kerjanya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran dan perhitungan adalah :

  b. Perhitungan

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Pada LED

  hasil pengukuran ketika Led menempilkan output Cahaya. Dapat dilihat pada tabel 3.6.

  a. Pengukuran

Gambar 3.10 Titik Pengujian 6 (LED)

  Pengujian yang dilakukan Pada LED ini, yaitu pada keluaran mikro ke kaki LED. Dapat dilihat pada gambar 3.10 di bawah ini.

  Persentase kesalahan tegangan kerja mikrokontroler NUC120 dari pengukuran dan perhitungan adalah 0,8 %, ouput tegangan mikro lebih besar dari datasheet- nya dan mikro tidak memberikan logic pada komponen rangkaiannya yang merupakan tahanan load secara bersamaaan.

  a. Pengukuran

   = 0,8 %

  | x 100 %

  0 ,008

  |

  % Kesalahan=

  5 | x 100 %

  5−5 ,04

  % Kesalahan= |

  PerhitunganPengukuran Perhitungan | x 100 %

  % Kesalahan= |

  Dari datasheet mikrokontroler NUC120, output tegangannya adalah 5 V, sehingga untuk perhitungan persentase kesalahan dari pengukuran saat memberikan logic dengan perhitungan adalah :

  b. Perhitungan

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Pada Mikro- kontroler NUC120

  Hasil pengukuran tegangan mikroko- ntroler pada saat memberikan dan tidak memberikan digital logic dan output tegangan pada komponen rangkaiannya dapat dilihat pada tabel 3.5.

  Speaker Persentase kesalahan tegangan kerja

  4. KESIMPULAN

  LED dari pengukuran dan perhitungan

  4.1 Kesimpulan adalah 3,2 %, masih dalam toleransi.

  Dari hasil pembahasan pada “Alat Pemberi Informasi Pada Area Parkir Secara

3.2.7 Analisa

  Otomatis Berbasis NUVOTON ARM NUC120” Dari tiap titik pengujian alat dengan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai melakukan perhitungan dan lima kali berikut : pengukuran serta dengan persentase kesalahan,

  a). Pada saat sensor mendeteksi tingkat maka dapat diambil analisa sebagai berikut : kejernihan air maka sensor akan

  a). Output tegangan pada trafo yang memerintahkan ke mikrokontroler digunakan adalah 12 V (V ¿ , namun

  ac rms

  sebagai unit kendali rangkaian,

  V

  yang terukur adalah 10,5 , hal ini akan

  ac

  kemudian tingkat kejernihan air dapat mempengaruhi perhitungan persentase diketahui melalui outputnya melalui 3 kesalahan ditiap titik pengukuran power Led Indikator dan tampilan pada LCD.

  supply. Kurangnya efisiensi trafo

  b). Semakin tinggi tingkat kejernihan air,

  V

  menghasilkan karena faktor sumber

  rms maka semakin besar pula tegangan yang

  tegangan dari PLN yang kurang dari 220 dihasilkan dan hambatanya semakin Volt dan jumlah lilitan primer dan kecil, begitu juga sebaliknya bila airnya sekunder dari trafo. Selain itu faktor semakin keruh, maka tegangan yang

  ripple juga dapat mempengaruhi

  dihasilkan semakin kecil dan hamabatan perhitungan persentase kesalahan ditiap semakin besar. titik pengukuran power supply.

  c). Mempermudah Masyarakat untuk mengetahui tingkat kejernihan air b). Mikrokontroler memiliki output tegangan dengan menggunakan Led indicator, dan

  (5,04 V) yang berbeda dari datasheet-nya Lcd. (5 V) yang dapat mempengaruhi  Led Hijau (Status Air Jernih). perhitungan persentase kesalahan ditiap titik pengukuran komponen-komponen  Led Kuning (Status Air

  input dan output yang terhubung ke sedang).

  mikrokontroler.

   Led Merah (Status Air Keruh).

c). Komponen rangkaian aktif dengan baik,

  walaupun tegangan kerjanya berbeda dari DAFTAR PUSTAKA

  datasheet-nya, karena besarnya selisih

  beda tegangan masih dalam toleransi

  Abdul, (1998). “Transformator”, Pradnya

  keamanan (< 10%) untuk digunakan

  Paramita, Jakarta Pusat sebagai tegangan kerja. Arnold, R. (1987). ”Elektronika”. Erlangga, Jakarta

  “Pendeteksi Kejernihan Air dengan Menggunakan Led Indikator dan Lcd Berbasis Nuvoton Nuc-120

  

Barmawi. 1999. Prinsip-Prinsip Elektronika.

  Jilid I,: Erlangga Jakarta

  Floyd, Thomas L. “Principles of electric circuit”.

  7 t h Ed. Prentice Hall, 2003.

  Malvino. (1999). “ Elektronika”. Jilid I”, Eralngga, Jakarta

Mismail. (1997). “Rangkaian Listrik”. Jilid

II. Edisi IV. Erlangga, Jakarta Silaban, P. (1999). “Rangkaian Listrik”. Jilid II.

  Edisi IV. Erlangga, Jakarta kejernihan air. http://pendidikan-teknik- elektro.blogspot.com/2010/10/up- down-counter-dengan-at89s51.html