Bulletin Warta NTT 6

6

TRIWULAN III/TAHUN 2014

Gubernur Titip Perjuangkan Status
Provinsi Kepulauan
“Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi dengan 1.192 buah pulau, dengan wilayah laut yang lebih
luas yaitu 200.000 km2 dan daratan seluas 47.349 km2. Semoga, secara nasional,
NTT bisa diperjuangkan sebagai provinsi kepulauan.”

Oleh : Lucius Widodo Luly

D

emikian, pesan Gubernur
NTT ketika dibacakan
sambutannya oleh Johana
Lisapali SH,M.Si dalam
acara pembukaan kelompok diskusi
terarah (Focus Group Discussion)
dengan topik “Eksistensi Dewan

Perwakilan Daerah RI untuk
daerah dan NKRI.” Gubernur NTT
juga menyampaikan terima kasih
kepada para anggota DPD RI
Provinsi NTT periode 2009 – 2014.
Dengan caranya, para anggota
DPD periode sebelumnya telah
ambil bagian dalam perjuangan
masing-masing, terutama di bidang
energi dan sumber daya alam,
kesetaraan gender dan advokasi
hukum, ketenagakerjaan, pendidikan,
kesehatan, hak-hak anak serta
kegiatan sosial kemasyarakatan
lainnya. Pemerintah Provinsi NTT
masih mengharapkan dukungan
pada periode selanjutnya, termasuk
dukungan dari semua kelompok
masyarakat terhadap beberapa
program/kegiatannya yang belum

tuntas. Secara khusus, harapan
ini ditujukan kepada Ir. Abraham
Paul Liyanto sebagai satu-satunya
Anggota DPD asal Provinsi NTT yang
terpilih kembali.
Kegiatan Hari Selasa itu
(22/7/2014), merupakan kerjasama
antara Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) Provinsi NTT dengan Sekolah
Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Citra Bina Nusantara Kupang.
Kegiatan yang mengambil tempat di
Aula STIKES CHM-K itu pun sengaja

dilakukan oleh
Abraham
Paul Liyanto, dengan maksud
untuk mendapatkan masukan dari
berbagai pihak. Sebagai salah
satu anggota DPD dari Provinsi

NTT periode 2009-2013 yang
dipilih kembali, Paul Liyanto juga
berkesempatan membawakan
materi dengan topik Kiprah DPD RI
sejak terbentuk hingga saat ini. Paul
Liyanto mengungkap tiga isu sentral
perubahan yang diperjuangka
DPD RI yaitu memperkuat sistem
presidensial, memperkuat lembaga
perwakilan dan memperkuat otonomi
daerah.Ir. Beny Ndun Boey tampil
sebagai moderator, mengawal tiga
pembicara lainnya yang juga hadir
yaitu DR.John Tubahelan,MH, DR.Jeni
Eoh dan. DR. James Adam.
Pada bagian lain, Paul yang juga
ketua KADIN NTT itu membeberkan
beberapa pokok usulan yang
sudah dihasilkan DPD RI bersama
para pakar dengan masukan dari

berbagai elemen masyarakat.
Usulan-usulan itu antara lain calon
presiden perseorangan, pemilu
nasional dan pemilu lokal, Forum
Previlegiatum bagi pejabat publik,
optimalisasi peran MK, Penambahan
Lima Komisi Negara Independen
dan Penajaman Bab Pendidikan dan
Perekonomian Nasional.
Perlukah DPD dihapus ataukah
diperkuat ?
Di tengah hadirnya DPD sebagai
lembaga perwakilan geopolitik,

Johana Lisapali SH,M.Si ketika
membacakan Sambutan Gubernur
dalam acara pembukaan kelompok
diskusi terarah (Focus Group Discussion) dengan topik “Eksistensi Dewan
Perwakilan Daerah RI untuk Daerah
dan NKRI,”Selasa (22/7/2014), Aula

STKIP Citra Bina Nusantara Kupang.

beberapa pihak menganggap
sebaiknya DPD dibubarkan saja.
DPD dianggap tidak berdaya
menghadapi DPR, karenanya
kehadiran DPD dianggap hanya
akan mengakibatkan pemborosan
keuangan negara. Eksistensi DPD
sebagai lembaga negara yang sama
kedudukannya dengan DPR RI terasa
belum mendapatkan tempatnya.
Sejak lahirnya tahun 2004 silam,