Peraturan Perundangan tentang Statuta dan OTK Perguruan Tinggi Indonesia (update 10 Agust 2017)

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2006
TENTANG
STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang

:

a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga perlu
mempersiapkan pengelolaan Universitas Airlangga sebagai perguruan
tinggi negeri yang berbadan hukum, berdasarkan prinsip otonomi,
akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan;
b. bahwa Putusan Mahkamah Agung Nomor 01 P/HUM/Th2006
menyatakan tidak sah dan tidak berlaku untuk umum Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang Statuta
Universitas Airlangga dan menyatakan tidak mempunyai kekuatan
hukum terhitung setelah 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal

dikeluarkan (disampaikan);
c. bahwa dalam rangka mendorong terpenuhinya persyaratan bagi
Universitas Airlangga untuk menjadi perguruan tinggi berbadan
hukum, dipandang perlu menetapkan organisasi Universitas Airlangga
yang mengacu pada sebagian susunan organisasi menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a ,b, dan c, perlu menetapkan Statuta Universitas Airlangga dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional;

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor
115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999
tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan
Hukum (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3860);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Indonesia;

634

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004
mengenai pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
20/P Tahun 2005;
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 042/U/2000 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Perguruan Tinggi Negeri
Sebagai Badan Hukum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2006;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :


PERATURAN
MENTERI
PENDIDIKAN
TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA.

NASIONAL

Pasal 1
(1)

Statuta Universitas Airlangga merupakan dasar penyelenggaraan Universitas Airlangga.

(2)

Statuta sebagaimana
Peraturan ini.

dimaksud


pada

ayat (1)

tercantum

dalam

Lampiran

Pasal 2
Biaya organisasi sebagai pelaksanaan statuta dalam peraturan ini, yang tidak sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0192/O/1995 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Universitas Airlangga, dibebankan pada Anggaran Universitas Airlangga.
Pasal 3
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:
a. Susunan keanggotaan Senat Akademik Universitas yang telah ada menjalankan fungsi
sebagai Senat Akademik Universitas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
ini sampai dengan 7 Oktober 2009.
b. Organisasi Universitas yang sudah terbentuk saat ini tetap berlaku.

Pasal 4
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2005 tentang Statuta Universitas Airlangga dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 September 2006
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TTD.
BAMBANG SUDIBYO

635

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 33 TAHUN 2006 TANGGAL 9 SEPTEMBER 2006

MUKADIMAH
llmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang pesat sehingga menimbulkan
persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi
informasi telah pula menghilangkan batas antar bangsa dan antar budaya. Berdasarkan hal

tersebut, pendidikan tinggi menjadi sangat penting dalam membangun daya saing bangsa.
Perguruan tinggi sebagai jenjang pendidikan tertinggi dituntut peranannya dalam melahirkan
generasi terdidik yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Sebagai aset bangsa
Perguruan tinggi harus berperan pula sebagai kekuatan moral yang mengajarkan,
menegakkan serta mempertahankan kebenaran, kejujuran dan semangat pengabdian kepada
bangsa.
Perguruan tinggi mengemban tugas yang besar dalam mencerdaskan bangsa, sehingga
harus membuka akses kepada seluruh rakyat dalam proses belajar dan peningkatan kualitas.
Untuk itu perguruan tinggi harus dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi tantangantantangan yang timbul, serta harus dapat membangun organisasi yang sehat. Hal itu hanya
dimungkinkan jika perguruan tinggi dapat membangun organisasi yang otonom sehingga
dapat menumbuhkan kreatifitas dan inovasi.
Otonomi perguruan tinggi berarti perguruan tinggi diberi kebebasan untuk mengatur dan
mengembangkan kelembagaannya, berdasarkan prakarsa sendiri secara independen dalam
mewujudkan visi dan misinya.
Menyadari akan hal-hal di atas, Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi
negeri di Indonesia, telah memiliki kemampuan pengelolaan, untuk dapat memperoleh
kemandirian, otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar.
Oleh karena itu Universitas Airlangga dengan semangat pengabdian kepada bangsa dan
negara bertekad untuk mentranformasikan kelembagaannya menjadi suatu lembaga yang
otonom, sehingga diperlukan statuta sebagai berikut.


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam statuta ini yang dimaksud dengan :
1. Universitas adalah Universitas Airlangga.
2.
Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pendidikan
nasional.
3.
Menteri Keuangan adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang
keuangan negara.
4. Senat Akademik Universitas adalah badan normatif tertinggi di Universitas.
5. Rektor adalah pemimpin dalam penyelenggaraan Universitas.
6. Fakultas adalah organ Universitas yang melakukan koordinasi pengelolaan sumberdaya
dan penjamin mutu atas penyelenggaraan akademik, dalam satu disiplin dan/atau
rumpun ilmu tertentu.
7. Dekan adalah pemimpin fakultas yang mengkoordinasikan pengelolaan sumberdaya
dan penjaminan mutu atas penyelenggaraan akademik, dalam satu disiplin dan/atau
rumpun ilmu tertentu di Fakultas.

8. Rencana strategis Universitas adalah suatu program strategis untuk mencapai tujuan
jangka panjang dan jangka menengah.

636

9.

10.

11.
12.

13.

14.

Rencana kerja dan anggaran tahunan adalah penjabaran rencana strategis Universitas
dalam program kerja tahunan, program anggaran pendapatan dan alokasi pengeluaran
tahunan Universitas berdasarkan sistem keuangan terpadu.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor adalah jabatan fungsional
tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi;
Tenaga kependidikan adalah tenaga penunjang akademik yang berdasarkan
pendidikan dan keahliannya diberi tugas sebagai pelaksana kegiatan administrasi,
teknisi, laboran, pustakawan atau pelaksana lainnya yang diperlukan Universitas.
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang menjadi peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri, agar memiliki kemampuan akademik melalui proses
pembelajaran dan terdaftar untuk mengikuti proses pendidikan di Universitas.
Peraturan Universitas adalah peraturan yang ditetapkan oleh Senat Akademik
Universitas sebagai penjabaran dari statuta universitas.

BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
Universitas bernama Universitas Airlangga yang berdiri sejak tanggal 10 November 1954
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954, dan berkedudukan hukum di
Surabaya.

BAB III
ASAS KELEMBAGAAN
Pasal 3
(1)

Universitas diselenggarakan berdasarkan asas otonomi dan moralitas.

(2)

Otonomi merupakan bentuk kemandirian dalam pengelolaan universitas.

(3)

Moralitas merupakan pendorong untuk mewujudkan Universitas sebagai kekuatan moral
dan intelektual.

BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4
(1)


(2)

Visi Universitas :
Menjadi Universitas yang mandiri, inovatif dan terkemuka di tingkat Nasional dan
Internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasar
moral agama.
Misi Universitas :
a. menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi yang berbasis
teknologi pembelajaran modern;

637

b. menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang inovatif
untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat;
c. mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, dan seni kepada
masyarakat;
d. mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
melalui pengembangan kelembagaan manajemen modern yang berorientasi pada
mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.

BABV
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 5
Universitas bertujuan untuk :
a. menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu mengembangkan ilmu
b. pengetahuan, teknologi,
dan seni berdasarkan moral agama serta dapat bersaing di
tingkat nasional maupun internasional;
c. menghasilkan penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam lingkup nasional maupun internasional;
d. mewujudkan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat secara inovatif agar
masyarakat mampu menyelesaikan masalah secara mandiri dan berkelanjutan;
e. mewujudkan kemandirian perguruan tinggi yang adaptif, kreatif, proaktif, terhadap
tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat, baik
secara nasional maupun internasional;
f. meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran secara berkesinambungan untuk
mencapai keunggulan dalam persaingan dan kerjasama nasional maupun internasional;
g. menjadi kekuatan moral dan intelektual dalam membangun masyarakat madani
Indonesia.
Pasal 6
(1)

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi mempunyai fungsi meningkatkan kualitas
hidup manusia dan lingkungannya.

(2)

Universitas berdasarkan atas prinsip pendidikan seumur hidup dengan paradigma
pembelajaran berkelanjutan, keilmuan, dan moralitas.

(3)

Universitas menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat dan pemberian layanan umum.

(4)

Pola ilmiah pokok Universitas berorientasi pada relevansi, keterpaduan, dan
keseimbangan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk
peningkatan kualitas hidup manusia.

638

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 7
(1)

Organisasi Universitas terdiri atas
a. Senat Akademik Universitas;
b. Pimpinan Universitas;
c. Biro;
d. Lembaga;
e. Pusat;
f. Fakultas

(2)

Selain organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Rektor dengan persetujuan
Senat Akademik Universitas dapat membentuk :
a. Badan Perencanaan dan Pengembangan;
b. Satuan Pengawas Intern;
c. Satuan organisasi lain sesuai kebutuhan.
Pasal 8

(1)

Senat Akademik Universitas terdiri atas Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Perwakilan
Profesor, dan perwakilan Dosen bukan Profesor.

(2)

Anggota Senat Akademik Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
sebagian besar anggota terpilih.

(3)

Pimpinan Senat Akademik Universitas terdiri atas seorang Ketua dan seorang Sekretaris
yang dipilih dari dan oleh anggota Senat Akademik Universitas.

(4)

Rektor, Pembantu Rektor, dan Dekan tidak dapat dipilih sebagai Ketua atau Sekretaris
Senat Akademik Universitas.

(5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 9

(1)

Senat Akademik Universitas bertugas :
a. menetapkan kebijakan umum atas penyelenggaraan Universitas;
b. melaksanakan seleksi, pemilihan, dan pengusulan calon Rektor kepada Menteri;
c. mengesahkan rencana strategis, rencana kerja, dan anggaran tahunan Universitas;
d. mengawasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan Universitas;
e. menetapkan norma dan kebijakan akademik tentang penyelenggaraan dan
f. pengembangan akademik Universitas;
g. menetapkan norma dan kebijakan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
h. memelihara kesehatan organisasi Universitas;
i. melakukan penilaian kinerja Rektor dalam penyelenggaraan kebijakan akademik;
j. menetapkan etika akademik dan aturan berperilaku;
k. memberikan persetujuan penetapan calon jabatan akademik;
l. menetapkan Peraturan Universitas bersama Rektor menyusun dan menyampaikan
laporan tahunan Universitas kepada Menteri.

639

(2)

Senat Akademik Universitas wajib menyelenggarakan sidang pleno paling sedikit satu
kali dalam 3 (tiga) bulan.

(3)

Senat Akademik Universitas dapat membentuk komisi-komisi atau panitia untuk
membantu kelancaran tugasnya.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 10

(1)

Pimpinan Universitas terdiri atas Rektor dan beberapa Pembantu Rektor.

(2)

Rektor memimpin penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas.

(3)

Rektor bertanggungjawab kepada Menteri.

(4)

Rektor melaksanakan kebijakan Universitas yang ditetapkan oleh Senat Akademik
Universitas.

(5)

Pembantu Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(6)

Pembantu Rektor bertanggungjawab kepada Rektor.

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pimpinan Universitas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2),ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 11

(1)

Rektor bertugas :
a. memimpin pelaksanaan pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada
b. masyarakat sesuai dengan visi dan misi Universitas;
c. menyusun rencana strategis, rencana kerja dan anggaran tahunan Universitas;
d. melakukan pembinaan terhadap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa;
e. menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah, dunia usaha, alumni, dan
masyarakat pada umumnya;
f. menjalin kerjasama internasional;
g. mengelola
seluruh
sumberdaya
Universitas
dan
memanfaatkannya
untuk kepentingan Universitas;
h. mengangkat dan memberhentikan Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan,
Kepala Biro, Ketua Badan, Ketua Lembaga, Ketua Pusat, Ketua Satuan dan
pimpinan unit kerja lainnya;
i. menyampaikan laporan kinerja tahunan kepada Senat Akademik Universitas
tentang pengelolaan Universitas;
j. bersama Senat Akademik Universitas menyusun laporan tahunan Universitas yang
disampaikan kepada Menteri;
k. menetapkan penerimaan, kelulusan, dan pemberhentian mahasiswa;
l. menetapkan dan mencabut gelar akademik dan vokasi yang diberikan oleh
Universitas.

(2)

Rektor dapat membentuk forum satuan tugas untuk membantu kelancaran tugasnya.

640

(3)

Rektor wajib menyelenggarakan rapat pimpinan yang dihadiri oleh Pembantu Rektor,
Dekan dan/atau Pimpinan satuan organisasi lainnya paling sedikit sekali dalam 3 (tiga)
bulan.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 12

(1)

(2)

(3)

Calon Rektor dan calon Pembantu Rektor harus memenuhi kriteria: mempunyai
integritas, kemampuan akademik, kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan
kewirausahaan serta komitmen dan konsisten pada tugasnya.
Selain kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon Rektor dan calon Pembantu
Rektor harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Rektor dan Pembantu Rektor dilarang merangkap jabatan sebagai:
a. pimpinan dan jabatan struktural pada Universitas atau Perguruan Tinggi lainnya;
b. jabatan struktural lainnya pada instansi pemerintah pusat atau daerah;
c. jabatan lainnya yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan
dengan Universitas.

(4)

Masa jabatan Rektor paling lama 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu
kali masa jabatan.

(5)

Masa jabatan Pembantu Rektor paling lama 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu kali masa jabatan.
Pasal 13

(1)
(2)

(3)

Rektor mewakili Universitas di dalam dan di luar pengadilan untuk kepentingan
Universitas.
Rektor tidak berhak mewakili Universitas, jika :
a. terjadi perkara di pengadilan maupun di luar pengadilan antara Universitas dengan
Rektor;
b. mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Universitas;
Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Senat Akademik
Universitas bertindak mewakili kepentingan Universitas.
Pasal 14

(1)

Biro merupakan unsur staf pimpinan Universitas yang melaksanakan
penyelenggaraan dan administrasi kegiatan akademik Universitas.

(2)

Biro dipimpin oleh Kepala Biro yang bertanggungjawab kepada Rektor.

(3)

Kepala Biro diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

manajemen

Pasal 15
(1)

Lembaga berfungsi melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan program yang
bersifat lintas bidang untuk kepentingan Universitas.

641

(2)

Ketua Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(3)

Ketua Lembaga bertanggungjawab kepada Rektor.

(4)

Lembaga dapat terdiri atas beberapa pusat studi/kajian.

(5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 16

(1)

Pusat berfungsi melaksanakan program tertentu untuk kepentingan Universitas.

(2)

Kepala Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(3)

Kepala Pusat bertanggungjawab kepada Rektor.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3), diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 17

(1)

Fakultas merupakan unsur pelaksana pendidikan akademik, profesi, dan vokasi di
Universitas yang mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan akademik dalam satu atau
beberapa disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(2)

Pembentukan, penggabungan, dan pembubaran fakultas dilakukan oleh Rektor setelah
mendapat persetujuan Senat Akademik Universitas.

(3)

Fakultas terdiri atas pimpinan fakultas, senat fakultas, departemen/jurusan/bagian, dan unit
kerja pendukungnya.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3), diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 18

(1)

Pimpinan fakultas terdiri atas Dekan dan Pembantu Dekan.

(2)

Dekan dan Pembantu Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(3)

Dekan bertanggung jawab kepada Rektor.

(4)

Pembantu Dekan bertanggungjawab kepada Dekan.

(5)

Calon Dekan dan calon Pembantu Dekan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 19

(1)

Senat Fakultas merupakan unsur fakultas yang berfungsi merumuskan kebijakan akademik
dan keilmuan di tingkat fakultas.

642

(2)

Senat Fakultas terdiri atas Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Departemen/ Jurusan/Bagian,
Profesor, dan perwakilan Dosen bukan Profesor.

(3)

Pimpinan Senat Fakultas terdiri atas seorang Ketua dan seorang Sekretaris.

(4)

Ketua dan Sekretaris Senat Fakultas dipilih dari dan oleh anggota Senat Fakultas dan
disahkan oleh Rektor.

(5)

Dekan dan Pembantu Dekan tidak dapat dipilih sebagai Ketua dan Sekretaris Senat
Fakultas.

(6)

Masa jabatan anggota senat fakultas dari perwakilan dosen bukan Profesor adalah 4
(empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Universitas.
Pasal 20

(1)

Departemen/jurusan/bagian merupakan unsur pelaksana akademik di fakultas yang
melaksanakan kegiatan akademik, pengelolaan sumberdaya akademik dan pengembangan
keilmuan.

(2)

Departemen/jurusan/bagian ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan setelah memperoleh
persetujuan Senat Fakultas.

(3)

Calon Ketua Departemen/Jurusan/Bagian
departemen/jurusan/bagian yang bersangkutan.

(4)

Ketua Departemen/Jurusan/Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul
Dekan.

(5)

Ketua Departemen/Jurusan/Bagian bertanggungjawab kepada Dekan.

(6)

Pada departemen/jurusan/bagian dapat dibentuk unit kerja pendukung yang ditetapkan
oleh Dekan.

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Departemen/Jurusan/Bagian sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (6), diatur dengan Peraturan Universitas.

dipilih

dari

dan

oleh

anggota

BAB VII
PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
Pasal 21
(1)

Penyelenggaraan Universitas didasarkan pada rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran tahunan.

(2)

Rencana kerja dan anggaran tahunan disusun dan dijabarkan dari rencana strategis oleh
Rektor dan disahkan oleh Senat Akademik Universitas.

643

BAB VIII
PENDANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 22
(1)

Pendanaan Universitas berasal dari pemerintah, masyarakat, bantuan pemerintah daerah,
bantuan luar negeri, dan sumber penerimaan lainnya yang sah.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Universitas.
Pasal 23

(1)

Pengelolaan keuangan Universitas dilakukan sesuai dengan kebutuhan dengan
memperhatikan prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

(2)

Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Universitas dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 24

(1)

Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dilakukan oleh satuan pengawas intern.

(2)

Di samping pengawasan oleh satuan pengawas intern, pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan dilakukan pula oleh pengawas fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 25

(1)

Sumber daya manusia terdiri atas pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai tidak tetap
Universitas.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pegawai tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Universitas.

BAB X
MAHASISWA DAN ALUMNI
Bagian Kesatu
Mahasiswa
Pasal 26
(1)

Mahasiswa merupakan salah satu komponen sivitas akademik Universitas yang
berperan sebagai peserta didik, dan berkewajiban mengikuti pendidikan, serta ikut
bertanggung jawab atas penyelenggaraan Universitas dalam mencapai tujuan
Universitas.

644

(2)

Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa Universitas setelah memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 27

Mahasiswa wajib :
a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan;
b. mematuhi semua peraturan yang berlaku di Universitas;
c. memelihara dan menjaga nama Universitas.

Pasal 28
(1)

Mahasiswa berhak:
a. mengikuti semua kegiatan akademik dan penunjang akademik di Universitas;
b. menggunakan semua sarana akademik dan penunjang akademik di Universitas.
c. membentuk, menjadi anggota, dan memimpin organisasi kemahasiswaan
di Universitas.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Rektor.
Pasal 29

(1)

Mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan tidak mampu secara finansial dapat
diberikan beasiswa.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diaturdengan Peraturan Rektor.
Bagian Kedua
Alumni
Pasal 30

Alumni Universitas merupakan lulusan salah satu program studi yang diselenggarakan di
Universitas.
Pasal 31
Universitas menjalin hubungan kekeluargaan, kerjasama, dan kemitraan dengan alumni
maupun organisasi alumni guna menunjang pencapaian tujuan Universitas.
BAB XI
PENGHARGAAN
Pasal 32
(1)

Universitas dapat memberikan penghargaan kepada dosen, mahasiswa, alumni, tenaga
kependidikan, dan anggota masyarakat lainnya sebagai bentuk pengakuan atas
prestasi, jasa, inovasi, dan pengabdian yang luar biasa kepada Universitas, Bangsa
dan Negara.

645

(2)

Penghargaan diberikan oleh Rektor atas persetujuan Senat Akademik Universitas.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Universitas.

BAB XII
ETIKA AKADEMIK

Pasal 33
(1)

Etika akademik dan aturan berperilaku di Universitas ditetapkan oleh Senat Akademik
Universitas.

(2)

Rektor menetapkan peraturan pelaksanaan etika akademik dan aturan berperilaku.

(3)

Pelanggaran atas etika akademik dan aturan berperilaku dijatuhi sanksi oleh Rektor.

BAB XIII
SIDANG UNIVERSITAS
Pasal 34
(1)

Sidang Universitas merupakan upacara resmi terbuka Universitas.

(2)

Sidang Universitas terdiri atas penerimaan mahasiswa baru, wisuda, dies natalis,
penganugerahan penghargaan dan sidang lain yang ditetapkan oleh Rektor.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Sidang Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Universitas.

BAB XIV
PERUBAHAN STATUTA
Pasal 35
(1)

Perubahan statuta ini ditetapkan oleh Menteri atas usul
persetujuan Senat Akademik Universitas.

(2)

Pembentukan, penggabungan, dan perubahan organ Universitas dilakukan oleh Rektor
atas pertimbangan Senat Akademik Universitas.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan statuta dan organisasi
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Universitas.

646

Rektor setelah mendapat

sebagaimana

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36
Statuta ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO

647