EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PROGRAM PENYETARAAN SI DALAM JABATAN DI FKIP UNIVERSITAS BENGKULU.

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PROGRAM
PENYETARAAN SI DALAM JABATAN
DI FKIP UNTVERSITAS BENGKULU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gdar Magister Pendidikan
Bidang Stndi Administrasi Pendidikan

Oleh:
ASRORI

NIM: 959648

PROGRAM PASCASARJANA

INSTTTUT KEGURUAN DANILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1998


DISETUJUI

DAN DISYAHKAN OLEH:

Prof.Dr.H. Achmad Sanusi,SH,MPA

Pembimbing I

Dr.H.

Djam'an Satori, M.A.

Pembimbing II

DISETUJUI

OLEH

:


Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Program Pascasarjana IKIP Bandung

Prof.DR. H.E.

Kusmana, MPd.

ABSTRAK

Efektivitas Pengelolaan

Program Penyetaraan SI Dalam Jabatan
Di FKIP Universitas Bengkulu

Oleh

Penelitian

: Asrori


ini bertujuan

mendeskripsikan

dan

menganalisis pengelolaan Program Penyetaraan SI Dalam
Jabatan

yang

dilaksanakan

di

FKIP

Bengkulu.


Berdasarkan hasil deskripsi

tersebut

akan

diketahui

Universitas

dan

efektivitas

analisis

pengelolaan

program penyetaraan dimaksud.
Untuk memperoleh pemahaman dan pengertian

mendalam

terhadap masalah tersebut,

menggunakan
dijadikan

pendekatan

penelitian

kualitatif.

Bengkulu,

Universitas

Bengkulu,

(2)


yang

Dekan

Pembantu

(3) Kabid.

ini

Sedangkan

sumber informasi adalah : (1)

Universitas

yang

FKIP


Dekan

Dikmenum

FKIP
Kanwil.

Depdikbud Propinsi Bengkulu, (4) Ketua Program Studi,
(5) Pengelola Program, (6) Mahasiswa peserta

program

penyetaraan.

Hasil penelitian menunjukan pengelolaan Program
Penyetaraan

Bengkulu
dilihat


SI Dalam Jabatan pada

berjalan

cukup

efektif.

FKIP

Universitas

Hal

ini

dapat

dari : (1) Tingkat ketercapaian tuouan;


Pendayagunaan
Universitas
Dekdikbud

sumber

Bengkulu
Propinsi

daya

baik yang

mapun yang
Bengkulu;

(3)

ada


berada
Tingkat

di
di

(2)

FKIP
Kanwil

kepuasan

individu yang terlibat didalam kegiatan tersebut.
Berdasarkan

temuan

penelitian,


beberapa saran sebagai berikut :
i

diajukan

Pertama

:

Pimpinan FKIP Universitas

berfungsi

sebagai

diharapkan

agar

pengelola
maupun

secara baku,

kegiatan

struktur

organisasi

meningkatkan

koordinasi

dengan

segenap

unsur

pengelola

maupun dengan instansi terkait lainnya,

mengupayakan
dan

(2)

yang

jawab

, (1) membuat

komunikasi

program

penanggung

Bengkulu

agar pendanaan berjalan

menggali

secara

sumber-sumber pendanaan

mengkaji

kemungkinan

menampung

peserta

dibukanya

yang bertugas

lancar

lainnya,

kelas

jauh

sangat

(3)

(4)

guna

jauh

dari

LPTK.

Kedua

:

Untuk mengetahui kualitas

lulusan

program

penyetaraan ini, diharapkan Kanwil Depdikbud Propinsi
Bengkulu

bekerja

sama

Bengkulu

mengadakan

dengan

FKIP

penelitian

Universitas

tentang

kinerja

lulusan paling tidak setahun setelah mereka bertugas.

Ketiga

:

Agar

terlaksananya
PGSM
dapat

di

dengan

Bengkulu.

belajar

secara tepat

akademik

mengajar

baik, kepada

Jakarta diharapkan agar

dicairkan

kalender

kegiatan

yang

Pimpinan

masalah

waktu

berlaku

di

bisa

Proyek

pendanaan

sesuai

dengan

Universitas

DAFTAR ISI

Hal.

Halaman Judul

Halaman Pengesahan
Abstrak

i

Kata Pengantar

ii

Ucapan Terima Kasih

iii

Daftar Isi

iv

BAB

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1

B.

7

Permasalahan
1.

Identifikasi Masalah

7

2.

Rumusan Masalah

7

3. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

8
....

1. Tujuan Penelitian

9
9

2. Kegunaan Penelitian

10

D. Kerangka Pikir dan Ruang Lingkup
Penelitian

BAB

II

10

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembinaan Profesional Guru
B. Konsep Dasar Efektivitas

15
;..

1. Pengertian Efektivitas
2.

19
19

Kriteria Efektivitas Pengembangan
Guru

25

3. Efektivitas Pengelolaan Program

29

'4. Konsep Dasar Koordinasi

35

C. Konsep Pengembangan Personil

40

D.

Hasil Penelitian Terdahulu

42

E.

Asumsi

46
iv

BAB

III

PROSEDURE PENELITIAN

A.

Metode Penelitian

48

B.

Unit Analisa dan Sumber Data

51

C. Tehnik Pengumpulan Data

52

D.

53

Pelaksanaan Penelitian

E. Cara Memperoleh Keabsahan Hasil
Penelitian

BAB

IV

...

57

TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.

Temuan Penelitian

1.

Koordinasi

62

dan kerja sama

antar

Instansi terkait

62

a. Landasan hukum Program Penyeta
raan SI

64

b. Kinerja yang ditampilkan oleh
Instansi terkait

67

2. Kriteria Efektivitas program

85

a. Menurut pengelola program

85

b. Menurut staf pengajar

88

c.

91

Menurut mahasiswa

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
'. . . .

Efektivitas

B.

a.

Faktor internal

92

b.

Faktor eksternal

94

Pembahasan Hasil Penelitian

1.

92

95

Koordinasi dan kerja sama antar
Instansi

96

2. Kriteria Efektivitas program
3. Faktor-faktor
Efektivitas

100

yang mempengaruhi
105

BAB

V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1.

lOfci

Koordinasi dan kerja dan kerja

sama

109

2. Keberhasilan yang dicapai

113

3. Faktor yang mempengaruhi Efek
tivitas

B.

.- - -

118

Saran-Saran

113

1. Kepada pihak Internal

119

2. Kepada pihak Eksternal

120

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

GBHN

Tahun 1993 mengatakan, bahwa

pembangunan

jangka panjang kedua bertujuan mewujudkan bangsa yang
maju

dan

sebagai

mandiri serta sejahtera lahir

dan

landasan bagi tercapainya tahap

berikutnya

bathin

pembangunan

dalam rangkamenuju masyarakat

adil

dan

makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah
sasaran umum
kualitas
yang

pembangunan nasional,yakni

manusia dan kualitas

maju

dan mandiri dalam

sejahtera

lahir

pembangunan
penggerak

pada

bathin,

bidang

menetapkan
terciptanya

masyarakat
suasana

dengan

ekonomi,

1945.

Indonesia

tenteram

titik

yang

dan

berat

merupakan

utama pembangunan seiring dengan

kualitas

sumber daya manusia.

Paparan

perhatian
manusia,

di

atas

pemerintah
karena

memperlihatkan

dalam

menangani

besarnya

sumber

tidak dapat dipungkiri

saat ini manusia dengan segenap potensinya

lagi

daya
bahwa

merupakan

suatu kekayaan yang dapat dimanfaatkan terus

menerus

dan tidak akan habis seperti halnya sumber daya alam.

Berangkat
dipunyai

dari pemikiran tersebut maka potensi
manusia sebaiknya terus digali

dan

yang
dikem-

2

bangkan untuk nantinya disumbangkan bagi
yang

sedang dilaksanakan saat kini
yang

masyarakat
dalam

adil dalam

keadilan.

pembangunan

demi

mewujudkan

kemakmuran

dan

Maka tidaklah berlebihan

pendapat

yang

mengatakan

bahwa

bangunan

itu sangat ditentukan oleh

makmur

bila

keberhasilan
faktor

ada

pem

manusia

dan manusia yang menentukan keberhasilan ini haruslah
manusia

yang

mempunyai kemampuan

Gaffar,1987:2).
pembangunan
tetapi

membangun

Walaupun pada saat ini

diletakkan

pada

sektor

tidak dapat dipungkiri bahwa

(Fakry

titik

berat

ekonomi,
kunci

akan

keberha

silan dan kemajuan ekonomi tersebut sangat ditentukan

oleh

faktor manusia tanpa

faktor

lainnya.

mengemukakan
adalah

pengetahuan,

Selanjutnya Fakry

bahwa

manusia

mengenyampingkan

manusia

yang

yang

berkualitas

Gaffar

dalam

terampil, berdisiplin,

membanguan

memanfaatkan

pertumbuhan
kegiatan

ekonomi

berbagai

ekonomi.
pembangunan

dan

faktor

ber-

mempunyai

daya

berkemampuan

berkemampuan
pendorong

terus

itu

arti

Akan tetapi selama
yang

(1987:6)

dimaksudkan

juang yang tinggi yang memungkinkan dia
untuk

faktor-

untuk

terjadinya

ini

melaju

dalam
masih

dihinggapi kesenjangan fundamental, yaitu kesenjangan
yang

terdapat pada manusia itu sendiri sebagai

pembangunan

nasional yaitu kesenjangan

atau

inti
krisis

produktivitas kualitas manusia (Engkoswara,1987:10).

3

Mutu
kata

sumber daya manusia

kunci

yang

No.II/MPR/1993
Nomor

2

Nasional.

terdapat dalam

tentang

Tahun

GBHN

1989

Berbicara

Indonesia,

pada

Indonesia

Ketetapan

dan

tentang

tentang

merupakan
MPR

RI

Undang-Undang

RI

Sistem

Pendidikan

pembangunan

gilirannya

akan

manusia

sampai

kesimpulan bahwa peningkatan mutu pendidikan
kan

upaya strategis dan kunci bagi

pada
merupa

keberhasilannya.

Mutu pendidikan mempunyai banyak dimensi, tetapi pada
akhirnya

dimensi

merupakan

Sanusi,

mutu

mutu

hasil

(Achmad

siswa dalam belajar

yang

merupakan

peningkatan mutu pendidikan. Tanpa

kualitas
guru

belajar

pendidikan

guru yang bermutu dalam jumlah

peranan

upaya

tombak

dan

1990). Pandangan semacam itu menjadikan

beradaan
dan

ujung

belajar

kurikulum serta lingkungan

merupakan

faktor

kunci

cukup

tumpuan

mengurangi

sosial

budaya,

keberhasilan

upaya

memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan.
apapun

program
berubah.
mutu

Sebaik

program yang dibuat kalau mutu gurunya

mendapatkan

perhatian

yang

cukup,

maka

mutu pendidikan tidak

sumber daya manusianyapun tidak

tidak

akhirnya

tinggal program sedangkan mutu tidak
Kalau

ke-

pernah

berubah
akan

maka

berubah.

Bila ini dibiarkan berlarut-larut maka niscaya bangsa
Indonesia

akan ketinggalan oleh

bangsa-bangsa

yang sudah menyadari akan pentingnya kualitas
daya

manusia.

Pemerintah

sadar

benar

lain
sumber
bahwa

4

kesenjangan

kualitas

sumber

daya

manusia

merupakan faktor penghambat yang mengganggu
pembangunan,
daya

maka

manusia

sangat tepat adanya

yang berkualitas

jalannya

bila

dijadikan

ini

sumber

prasyarat

dalam pembangunan jangka panjang kedua.
Salah

satu

meningkatkan
ialah

wahana

yang

sangat

kualitas sumber daya

tepat

manusia

untuk

tersebut

pendidikan, karena pendidikan merupakan

proses

latihan

dan

pengembangan

ketrampilan,

pikiran,

Apabila

berbicara pendidikan

kita

karakter

pengetahuan,

dan

sebagainya.

maka

guru sebagai petugas paling depan dalam
program-program

pendidikan

karena

apapun

sebaik

pemerintah
tidaklah

bila

tidaklah

program

gurunya

tidak

suatu

keberadaan

melaksanakan
terbantahkan,

yang

dibuat

oleh

berkualitas

maka

berlebihan bila proram tersebut tidak

akan

mencapai tujuan yang diinginkan. Bila kini pemerintah

memandang bahwa mutu guru harus ditingkatkan maka hal
tersebut

merupakan

bagian dari

peningkatan

sumber

daya manusia.

Sejalan
statistik

dengan

hal

persekolahan

tersebut

Depdikbud

menunjukan

bahwa di Indonesia masih

guru

dan

SLTP

56,5

%

guru

SMU

di

atas,

tahun

data

1992/1993

terdapat
belum

73,1%

memiliki

kualifikasi SI. Dalam rangka meningkatkan mutu tenaga
pengajar

di

sekolah-sekolah tersebut,

mulai

tahun

akademik 1996/1997 Dirjen Dikti Depdikbud menyediakan

5

beasiswa

Program Penyetaraan SI

melalui

pendidikan

dalam jabatan untuk berbagai bidang studi di 31 LPTK.

Beasiswa tersebut ditawarkan secara kompetitif kepada
semua guru SLTP dan SMU yang telah berijasah D3 serta

berminat melanjutkan studinya ke program SI.
Propinsi Bengkulu sebagai sebuah propinsi

yang

relatif muda dan relatif tertinggal jika dibandingkan
dengan propinsi lainnya di daerah Sumatra berdasarkan
data yang ada, ternyata saat ini masih terdapat

guru

yang

ber-

mengajar

di SLTP maupun SMU

yang

masih

pendidikan Diploma 3. Pada tingkat SMU untuk berbagai
bidang studi yang saat ini berijazah Sarjana Muda dan
Diploma 3/Akta 3 tercatat 561 orang, sedangkan jumlah
guru tingkat SLTP yang berpendidikan Sarjana Muda dan

Diploma III berjumlah 641 orang. Program

penyetaraan

itu sendiri mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualifikasi guru SLTP maupun SMU.
2. Meningkatkan
sekolah

mutu

tenaga

pengajar

di

sekolah-

SLTP maupun SMU

3. Memberikan

pengajar

bekal

pengetahuan

kepada

tenaga

di sekolah-sekolah SLTP maupun SMU

benar-benar

menjadi tenaga profesional di

agar

bidang

pendidikan

4. Membantu
program

pemerintah
wajib belajar.

dalam

upaya

meningkatkan

FKIP

yang

Universitas Bengkulu sebagai sebuah

berada

di ibu kota Propinsi

Bengkulu

menjadi

salah satu dari sekian banyak LPTK yang diberi

untuk

melaksanakan program tersebut. Tahun

1996/1997

telah

dibuka 9 bidang studi,

LPTK

tugas

akademik

yaitu:

(1)

Biologi;

(2) Fisika; (3) Kimia; (4) Matematika;

(5)

Sejarah;

(6) PPKN; (7) Bahasa Indonesia; (8)

Bahasa

Inggris; dan (9) Ekonomi Akuntansi.
Sembilan bidang studi yang ditawarkan
diatas

telah

sebelumnya
yang

terisi

oleh

284

pendaftar

tersebut
setelah

diseleksi terlebih dahulu oleh suatu

khusus bertugas untuk itu. Adapun sebaran

Tim
dari

ke 284 karya siswa tersebut adalah sebagai berikut :

Program Studi

No.

Jumlah karya siswa

Biologi

40

Fisika

40

Kimia

21

4.

Matematika

40

5.

Sejarah

20

PPKN

21

7.

Bahasa Indonesia

40

8.

Bahasa Inggris

40

9.

Ekonomi Akuntansi

22

1.

:

2.
3.

6.

:

:

Jumlah

284 karya siswa

7

B.

Permasalahan

1.

Identifikasi masalah

Berdasarkan
penulis

latar belakang

melihat

ada

masalah

beberapa

hal

tersebut,
yang

akan

diangkat menjadi masalah yakni sebagai berikut:
a.

Kemajuan IPTEK menuntut guru untuk meningkatkan
kemampuan dirinya,
menyesuaikan

sehingga mereka dapat selalu

diri

dengan

kemajuan

ilmu

pengetahuan yang sangat cepat diera pembangunan
seperti sekarang ini.

b. Guru-guru SLTP maupun SMU di Propinsi

Bengkulu

yang ingin meningkatkan kemampuannya
oleh

berbagai kendala seperti :

membagi

waktu

antara

terhadang

(a)

sulitnya

melaksanakan

tugasnya

sebagai guru sekaligus mengikuti perkuliahan di
beberapa

PTS yang ada di Bengkulu;

(b)

faktor

biaya yang dirasa masih sangat memberatkan;
faktor

jarak

tempat

mereka

kesulitan

tempuh yang

relatif

bekerja ke LPTK

mencari

jauh

terdekat;

program studi

yang

(c)
dari
(d)

sesuai

dengan disiplin ilmunya.
c.

Peningkatan kualifikasi melalui Program
taraan

Proyek

SI

Dalam Jabatan

PGSM

mengakomodir

salah

satu

Dirjendikti

yang

diadakan

diharapkan

harapan para guru serta

jalan

keluar

Penye

dari

dapat
menjadi

masalah

dihadapi guru dilapangan sehingga mereka
harus meninggalkan tugas pokoknya sebagai
sekaligus juga dapat menambah ilmu

oleh

yang
tanpa
guru

pengetahuan

melalui program penyetaraan tersebut.
2.

Rumusan masalah

Agar

terlalu
masalah.

permasalahan dalam penelitian

ini

meluas,

pembatasan

maka

Pembatasan

perlu
tersebut

adanya

tidak

dimaksudkan

untuk

membatasi ruang lingkup dalam pembahasannya

nanti

hingga penelitian dapat terarah dan berhasil

8

sesuai

dengan

masalah

yang

serangkaian

tujuan

yang

diharapkan
kegiatan

diinginkan.

dapat

Adapun

dijawab

melalui

nanti

adalah

penelitian

"Apakah Pelaksanaan

difokuskan sebagai berikut:

Program Penyetaraan SI Dalam Jabatan dalam

rangka

meningkatkan Kualifikasi Guru-Guru SLTP Man SMU di
Propinsi

Bengkulu

sudah

dilaksanakan

secara

efektif?"

3. Pertnnyaan penelitian

Permasalahan

pokok

di atas

dapat

dijabarkan

menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah
FKIP

koordinasi dan kerja sama

Universitas

Bengkulu

antara

dengan

Kanwil

Depdikbud Propinsi Bengkulu dalam

melaksanakan

Program

Jabatan

Penyetaraan

SI

Dalam

di

Propinsi Bengkulu?

a. Hal-hal

apa

terlaksananya

saja

yang

menjadi

landasan

Program Penyetaraan SI

Dalam

Jabatan di FKIP Universitas Bengkulu?

b. Bagaimana
FKIP

kinerja

Universitas

yang

ditampilkan

Bengkulu

dan

oleh
Kanwil

Depdikbud Propinsi Bengkulu dalam hal :(1)
Rekrutmen

mahasiswa;

pengelolaan
akademik;

program;

(2)

Pengorganisasian

(3)

Pengelolaan

(4) Izin belajar mahasiswa?

9

2. Dengan

adanya

Jabatan

Program

Penyetaraan

yang dilaksanakan di FKIP

Bengkulu,

SI

Dalam

Universitas

keberhasilan seperti apa yang

ingin

dicapai oleh :

a. Pengelola program penyetaraan
b. Staf pengajar penyetaraan
c. Mahasiswa peserta penyetaraan

3. Faktor-faktor

apa yang

mempengaruhi

variasi

efektivitas pengelolaan Program Penyetaraan

SI

Dalam Jabatan di FKIP Universitas Bengkulu baik
berupa :
1).

Faktor internal

2).

Faktor eksternal

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.

Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan
kerjasama
dengan
didalam

bagaimana

antara

Kanwil

FKIP

Universitas

Depdikbud

pengelolaan

koordinasi

Propinsi

Program

dan

Bengkulu
Bengkulu

Penyetaraan

SI

Dalam Jabatan di Propinsi Bengkulu.

b. Mengetahui sampai sejauhmana keberhasilan yang
ingin

dicapai

Penyetaraan

SI

dalam
Dalam

Universitas Bengkulu.

pengelolaan
Jabatan

Program
di

FKIP

10

c. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi
efektivitas pengelolaan Program Penyetaraan SI
Dalam Jabatan di FKIP Universitas Bengkulu.

2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk:
a. Bahan

dan

masukan bagi FKIP Universitas

Bengkulu

Kanwil Depdikbud Propinsi Bengkulu

rangka

memperbaiki

terjadi selama

sekaligus

kelemahan

dalam

yang

telah

program ini dilaksanakan serta

meningkatkan

kerjasama

dalam

berbagai program pendidikan.
b. Bahan

referensi bagi para pengelola

terutama

yang

meningkatkan

mempunyai

tujuan

untuk

kemampuan guru.

c. Memperluas wawasan peneliti tentang

suatu

program,

program

yang

bagaimana

bertujuan

untuk

meningkatkan kemampuan guru dapat dilaksanakan
secara efektif.

D.

Kerangka Pikir dan Ruang Lingkup Penelitian
Kerangka

peneliti

dalam

ditelitinya.

sangat

Aspek

memahami
realitas

ialah

cara

realitas
objek

berpikir

objek
yang

ditentukan oleh konsepsi dasar

peneliti
yang

penelitian

yang

yang

diteliti

dipilih

dalam bentuk kerangka pemikiran dan

dirumuskan

peneliti.

Beberapa

digunakan dalam penelitian ini adalah :

asumsi

asumsi
yang

11

1. Efektivitas pengelolaan merupakan salah satu kunci
dari

keberhasilan

program

dengan

yang

dari

sedang

pendapat

(1982:12)

mencapai

tujuan

dari

dilaksanakan.

yang

dikemukakan

suatu

Ini

sejalan

oleh

Etzioni

bahwa :" Efektivitas organisasi

tingkat

sejauh mana

tujuannya".

Sedangkan

berpendapat

bahwa

efektivitas

ia

berhasil

(1987:42)

dunia

pendidikan

dapat dilihat dari: (a) masukan

merata;

(b)

tinggi;

(c) ilmu dan keluaran yang

kebutuhan

mencapai

Engkoswara

dalam

diukur

keluaran

yang

banyak

masyarakat yang sedang

dan

yang

bermutu

gayut

dengan

membangun;

(d)

pendapatan tamatan atau luaran yang memadai.

2. Penataan

sumber

merupakan

bagian

administrasi

meliputi:
memberi

daya

yang

tak

pendidikan.

kegiatan
kompensasi,

berupaya

manusia

(personil
terpisahkan

Kegiatan

merekrut,

dari

tersebut

mengembangkan,

dan memotivasi

mencapai tujuan

guru)

guru

pendidikan,

supaya

membimbing

guru agar berprestasi dalam bekerja, mengembangkan

karir
tujuan

guru

secara

individu

(Castetter,

berpendapat
sangat

1981).

dengan

dan

berkelanjutan

guna

akan

menyelaraskan

tujuan

Sedangkan

bahwa guru sebagai

memerlukan

Selanjutnya

maksimal

Tilaar

seorang

program

pengayaan

meningkatkan

digambarkan

penelitian yang menjadi fokus

organisasi
(1992)

pendidik
yang

profesinya.

ruang

lingkup

penelitian ini :

12

RUANG LINGKUP PENELITIAN

UUNo. 2/1989
PP 29/1990
PP 38/1992

I

TENAGA KEPENDIDIKAN

DAN PBNGBMBANGANNYA

/
KANWIL DEPDIKBUD

PROP. BENGKULU

PENGELOLAAN

LPTK/

PGSM

FKIP UMVERSITAS
BENGKULU

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN
PENYETARAAN SI DALAM
JABATAN

PENINGKATAN KUALIFIKASI

GURU SLTP/SMU

13

Ruang

lingkup

penelitian

seperti

yang

digambarkan pada bagan tersebut adalah mengacu kepada
Undang-Undang

No.

2

Pendidikan

Nasional

keseluruhan

yang

Tahun
yang

terpadu

1989

Tentang

juga

dari

Sistim

merupakan

semua

suatu

satuan

kegiatan pendidikan yang berkait satu dengan
untuk

mengusahakan

tercapainya

tujuan

dan

lainnya

pendidikan

nasional.

Sebagai

pelaksanaan

Undang-Undang
Pendidikan

No.

2

Nasional

dari ketentuan

Tahun
telah

1989

pasal

tentang

ditetapkan

16

Sistim

Peraturan

Pemerintah No. 29 Tahun 1990 yang mengatur Pendidikan
Menengah.
29

Didalam pasal 13 Peraturan Pemerintah

Tahun 1990 tersebut, dibahas

pendayagunaan,

serta

No.

tentang

pengadaan,

pengembangan

tenaga

kependidikan.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992
pelaksanaan

dari

Undang-Undang No.

2

sebagai

Tahun

1989,

mengatur tentang tenaga kependidikan. Dalam pasal 29,
30,

31

dan

pengembangan

32,

secara

kemampuan

tegas

diatur

tentang

profesional

tenaga

kependidikan.

Direktorat

Bagian

Proyek

menyediakan

Jendral Pendidikan Tinggi,

Pengembangan Guru

Sekolah

melalui

Menengah,

beasiswa Program Penyetaraan SI

melalui

pendidikan dalam jabatan dalam berbagai bidang

studi

diperuntukan bagi semua guru SLTP dan SMU yang telah
mempunyai ijazah D3.

Ditingkat

daerah,

Kantor

Wilayah

Departemen

14

Pendidikan

dan

Kebudayaan

diberi

wewenang

untuk

mengeluarkan izin belajar bagi guru-guru SLTP dan SMU
yang

telah memenuhi syarat untuk

mengikuti

Program

Penyetaraan SI Dalam Jabatan.
FKIP

Universitas Bengkulu sebagai

salah

satu

LPTK, ditunjuk untuk melaksanakan Program Penyetaraan
SI

Dalam

Jabatan untuk wilayah

Propinsi

Bengkulu.

Untuk itu diperlukan kerja sama yang baik antara FKIP
Universitas

Bengkulu

Departemen

Pendidikan

Bengkulu

dalam

dengan

pihak

dan

Kantor

Kebudayaan

melaksanakan program

Wilayah
Propinsi

tersebut

agar

dapat berjalan sesuai dengan harapan.
FKIP

Universitas

Bengkulu

dengan

segala

kemampuan sumber daya yang dimilikinya berupaya untuk
melaksanakan

tersebut.

Program

Agar

Penyetaraan SI

pelaksanaan Program

Dalam

Jabatan

baik,

maka semua komponen organisasi

dalam

program

bekerja

tersebut

sama

ditetapkan.

Penyetaraan

dilaksanakan

yang

secara

terlibat

harus

dapat

untuk

yang

telah

(FKIP

yang

SI

tersebut satu sama lain

mengacu

program

Jabatan

mencapai

tujuan

Kerjasama antar komponen yang ada

organisasi
selalu

dapat

Dalam

Universitas

kepada

sedang

adanya

Bengkulu)
tujuan

dilaksanakan

dalam

hendaknya
pokok

oleh

dari

organisasi

tersebut. Untuk itu diperlukan koordinasi, komunikasi
dari

semua

tersebut.

diperlukan

unsur

yang

terlibat

dalam

kegiatan

Agar itu semua bisa berjalan dengan

satu

tuj uan organ i sas i.

kesamaan

pandang

dalam

mulus

mencapai

BAB III

PROSEDURE PENELITIAN

A.

Metode Penelitian

Penelitian
dan

ini berusaha

menganalisis

Penyetaraan
Bengkulu.

Untuk

efektivitas

mendeskripsikan

pengelolaan

SI Dalam Jabatan pada

FKIP

Bertujuan untuk memperoleh

pengertian
manusia

untuk

tentang

yang

suatu

sedang

Universitas

pemahaman

peristiwa

melaksanakan

Program

atau

suatu

dan

perilaku
kegiatan.

mencapai tujuan tersebut, maka penelitian

paling

tepat

menggunakan

(Bogdan

dan Biklen,

pendekatan

1982:31).

ini

kualitatif

Selanjutnya

Nasution

(1982) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

hakekatnya

adalah

mengamati

orang

dan

pada

lingkungan

hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha

mema-

hami bahasa dan pikiran mereka tentang dunia mereka.
Penelitian
metode

sering

disebut

dengan

naturalistik. Metode penelitian semacam

mempunyai

dari

kualitatif

karakteristik : (a) data langsung

setting alami;

secara

purposive;

pokok;

(d)

hasil,

sehingga

(b) penentuan
(c)

peneliti

lebih menekankan
bersifat

analisis

data

secara

bersifat

idiografik;

pada

dan

(f)

dibalik data (Nasution, 1982:9).

48

diambil

sampel

dilakukan

sebagai

intrumen

proses

deskriptif

induktif

ini

atau

daripada

analitik;(e)
interpretasi

mengutamakan

makna

49

Ciri dari karakteristik yang pertama mengandung
arti

bahwa seorang peneliti mencari

mengali

data

langsung

dari

sumber

representatif

tanpa

memberikan

seperti

biasa

dilakukan

yang

eksperimen,
dapat

hal

pengelolaan

suatu

program

data

suatu

dengan

gambaran

penyetaraan

yang

penelitian

tujuan

tentang
SI

atau

treatment

dalam

ini dilakukan

memperoleh

informasi

agar

fenomena

Dalam

Jabatan

secara apa adanya.

Ciri

dari karakteristik yang

kedua

mengandung

arti bahwa dalam menentukan sampel harus

disesuaikan

dengan

tujuan penelitian. Oleh karena itu

sangat

tergantung

informasi

yang

kepada

pertimbangan

dibutuhkan.

taraf

sampling dapat diteruskan

redundancy,

mengandung
selanjutnya

informasi
telah

ketuntasan

arti bahwa dengan
tidak

akan

atau

menggunakan

telah

memperoleh
dicapai

kejenuhan,

diperoleh

memadai bila

Nasution

sampai

baru yang bermakna. Artinya

dianggap

kelengkapan

Penjelasan

(1988:32-33) tentang hal itu, bahwa untuk
informasi

banyaknya

ini

responden

lagi

tambahan

bahwa

sampel

ditemukan

pola

tertentu dari data (informasi) yang dikumpulkan.

Ciri dari karakteristik ketiga yaitu menempatkan
peneliti

sebagai

karakteristik
mempunyai

instrumen

utama.

ini adalah karena

Rasional

manusia

adaptabilitas yang tinggi.

dari

(peneliti)

Dengan

begitu

50

senantiasa

dapat

terus menerus

menyesuaiklan

terhadap situasi yang berubah-ubah, serta
bisa

memperhalus

memperoleh

data

senantiasa

pertanyaan-pertanyaan

secara rinci

dan

untuk

mendalam

dengan tujuan yang ingin dicapai (Nasution,

55).

diri

sesuai
1988:54-

Selain itu, manusia (peneliti) sebagai instrumen

pokok

memiliki senjata dapat memutuskan yang

luwes

dapat digunakannya. Dia selalu

keadaan

dan

dapat

mengambil

dapat

keputusan

secara
menilai

(Moleong,

1993:19).

Ciri dari karakteristik keempat ialah mengandung
makna

terhadap

sehingga

penekanan proses dari

bersifat deskriptik analitik,

bahwa

data

lebih

cenderung

yang dikumpulkan

angka-angka,

dan

masalah

dalam bentuk

dalam

berimplikasi

penelitian

kata-kata

1984:15).

Laporan

yang

menjadi

bukan

kualitatif

dari

kualitatif

deskripsi dan penjelasan tentang

demikian

produk,

dan hasil analisis berupa uraian

Huberman,

dengan

pada

fokus

berarti

penelitian.

bahwa

dalam

ini
pada

(Miles

kaya

aspek-aspek
Walaupun

penelitian

bebas dari laporan yang berbentuk

angka-

angka .
Ciri dari dua karakteristik terakhir ialah bahwa

sampel

penelitian kualitatif tidak

pertimbangan

didasarkan

statistik, melainkan didasarkan

atas
kepada

ketuntasan informasi yang diperlukan. Oleh karena itu
analisis

tidak

bertujuan

untuk

memperoleh

51

generalisasi,

akan

tetapi

data

dianalisis

secara

induktif untuk dicari polanya lalu selanjutnya dicari
makna

dari

penelitian

pola

tersebut.

Dengan

bersifat idiografik,

begitu

lebih

hasil

mementingkan

makna dalam konteks ruang dan waktu.

B. Unit Analisis dan Sumber data

Penelitian
efektivitas
oleh

ini

difokuskan

pengelolaan

program

kepada
yang

kegiatan

dilaksanakan

lembaga pengelola program penyetaraan SI

jabatan

yang

Bengkulu.

dilaksanakan

Karenanya

unit

di

FKIP

analisis

dalam

Universitas

penelitian

ini

bersifat institusional, dalam arti yang menjadi fokus

kajian ialah organisasi ataupun lembaga yang

terkait

dalam

sekolah

pengelolaan program pengembangan guru

menengah.

Dalam
informasi

dalam

penelitian

banyaknya

tidak menjadi kriteria utama.

penentuan

berdasarkan
dinilai

kualitatif

sumber data

tehnik

purposive,

dalam

ialah

dapat memberikan informasi

sumber

Karena

itu

penelitian

ini

pejabat

yang

yang

dibutuhkan

sesuai dengan tujuan penelitian . Untuk keperluan itu
yang dijadikan responden adalah :

a. Rektor Universitas Bengkulu yang diwakili

oleh

Dekan FKIP Universitas Bengkulu

b. Kakanwil Depdikbud Prop. Bengkulu yang diwakili
oleh Kabid Dikmenum

52

c. Ketua

Pengelola Program Penyetaraan

SI

Dalam

Jabatan pada FKIP Universitas Bengkulu

d. Para Koordinator Program Studi.
e. Guru-guru SLTP dan SMU peserta penyetaraan
Menurut
dalam

Moleong

penelitian

tindakan,

adalah

(1990:112)

kualitatif

sumber

data

utama

kata-kata

adalah

selebihnya seperti dokumen

dan

dan . Iain-lain

sumber data tambahan tetapi walau begitu

tersebut

tidak

Berdasarkan
selanjutnya
lapangan

bisa

data

diabaikan

dan

begitu

informasi

tentang

profil

saja.

yang

digambarkan keadaan yang

hal

didapat

sebenarnya

efektivitas

di

pengelolaan

program yang dijadikan objek penelitian.

C. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data yang

dalam

penelitian

observasi

serta

ini

ialah

:

wawancara.

dipergunakan

study

Ketiga

dokumentasi,
tehnik

ini

digunakan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan
dapat

saling

menunjang.

Sedangkan

yang

menjadi

instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.

Agar

wawancara tetap berlangsung

sesuai

konteks, maka peneliti menggunakan pedoman
dengan
melengkapi
dilakukan

pertanyaan-pertanyaan
informasi
serta

dari

hasil

sekaligus untuk

dengan

wawancara

terbuka.

Untuk

wawancara
melakukan

yang
recheck

atau trianggulasi, maka dilakukan juga observasi

dan

53

studi

dokumentasi

dengan

cara

melihat

peristiwa-

peristiwa dan catatan-catatan ataupun laporan tentang
pelaksanaan

program. Seperti yang

dan

(1982:73-74)

Biklen

penelitian

kualitatif

tergantung

lapangan

keberhasilan

dalam penelitian ini
buku catatan,

Perlengkapan

tersebut

suatu

sangat

kelengkapan

(field notes) yang disusun

dengan

Bogdan

(naturalistik)

pada ketelitian dan

Karenanya
diri

bahwa

dikatakan

oleh . peneliti.

peneliti

kamera,

digunakan

catatan

melengkapi

tape

recorder.

untuk

merekam

informasi verbal maupun non verbal selengkap mungkin.

D.

Pelaksanaan Penelitian

Dalam

penelitian

penelitian
tetapi

kualitatif,

tidak mempunyai batas-batas

tahapan

-tahapan

tersebut

menjadi : (1) tahap orientasi,
dan

tahapan-tahapan

tahap

"

1985:235-236;

member

check"

yang

dapat

(2) tahap
(Lincoln

Nasution, 1988:33).

Dalam

tegas,

dibedakan

eksplorasi,
dan

Cuba,

penelitian

ini, peneliti mengikuti prosedure tersebut diatas.
1. Tahap Orientasi

Tahapan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan
gambaran

yang lengkap dan jelas

tentang

masalah

yang akan diteliti. Selain itu tahapan ini berguna
untuk

lebih memantapkan desain

fokus

penelitian

tahapan

beserta

ini, peneliti telah

nara

serta

menentukan

sumbernya.

melakukan

Pada

kunjungan

54

secara

informal

Bengkulu,

FKIP

Program

ke

Kanwil

Depdikbud

Propinsi

Universitas

Bengkulu,

Pengelola

Penyetaraan

SI

Dalam

Jabatan

Universitas Bengkulu. Dalam tahapan ini,
berusaha

menjajagi

informasi

awal

lapangan

guna

FKIP

peneliti

serta

menentukan

mencari

permasalahan

ataupun fokus penelitian. Setelah itu

dimatangkan

dalam suatu seminar desain dengan bimbingan

dosen

yang ditunjuk khusus untuk itu.

2. Tahap Eksplorasi
Tahapan

ini merupakan tahap

sesungguhnya,

yakni

sesuai

fokus dan tujuan

dengan

telah

ditentukan.

setelah

dengan

Tahap ini

sebelumnya

penelitian

mengumpulkan

data

penelitian

dapat

mendapatkan

yang

yang

dilaksanakan
izin

ataupun

rekomendasi dari instansi yang berwenang.
Pengumpulan

data

serta

informasi

melalui

wawancara

dinilai

representatif dengan menggunakan.

yang

dengan para nara

dilakukan

sumber

yang

pedoman

telah disiapkan sebelumnya. Hal ini

berguna

agar pembicaraan dapat berjalan secara terarah dan

tidak

keluar

dari

fokus

penelitian.

Guna

melengkapi data yang terkumpul sekaligus berfungsi

untuk

mengecek

mengadakan

atau

observasi

triangulasi,
serta

studi

peneliti
dokumentasi.

Sedangkan untuk merekam data atau informasi secara

lengkap

digunakan

buku

catatan,

alat

perekam

55

maupun kamera foto.

Dalam tahap ini juga dilakukan analisis dengan
cara

mereduksi data dan informasi,

yakni

dengan

mengadakan seleksi catatan lapangan yang terkumpul
serta

merangkum

hal-hal

yang

dinilai

penting

secara lebih sistematis. Diharapkan nantinya dapat
ditemukan

tema

mempermudah

atau polanya yang

berguna

peneliti untuk mempertajam

untuk

gambaran

tentang fokus penelitian.
Tahap Member Check

Tahapan

ini

dimaksudkan

untuk

mengadakan

pengecekan tentang kebenaran informasi yang

telah

dikumpulkan,

dapat

lebih

setiap

kali

dipercaya.

peneliti
jalan

agar hasil penelitian

Pengecekan

selesai

dilakukan

mengadakan

mengkonfirmasikan

wawancara,

kembali

dengan

catatan-catatan

dari hasil wawancara yang telah dilakukan, catatan
itupun

sumber.

nantinya

dikonfirmasi ulang

Untuk lebih memantapkan,

kepada

nara

dilakukan

pula

observasi dan studi dokumentasi serta

kepada

responden

ataupun nara sumber

triangulasi

lain

yang

berwenang. Dengan begitu, waktu pelaksanaan member

check

ini

eksplorasi.

dilaksanakan

bersamaan

dengan

tahap

56

4.

Prosedure Analisa Data

Untuk

telah

memberikan

makna

dikumpulkan,

interpretasi.

dilakukan

data

yang

analisis

Mengingat

dilaksanakan
analisis

terhadap

dan

penelitian

ini

melalui pendekatan kualitatif,
dilakukan

dikumpulkan

sampai

semenjak
dengan

data

maka

pertama

penelitian . berakhir

secara terus menerus.

Analisis

prosedure

data

dilakukan

sebagaimana

dengan

disarankan

mengikuti

oleh

Nasution

(1988:129-130) dan Hubermen (1984:21) yakni :

reduksi data,

(2) display data, dan (3)

(1)

mengambil

kesimpulan dan verifikasi.
Reduksi data ialah kegiatan meringkas
catatan-catatan
yang

penting

penelitian

lapangan dengan
yang

memilih

berhubungan

kembali
hal-hal

dengan

yakni efektivitas pengelolaan

penyetaraan SI dalam jabatan. Kemudian
ringkasan

tersebut dirangkum dalam

fokus
program

ringkasan-

susunan

yang

sistematis sehingga mudah untuk diketahui polanya.
Pada bagian terdahulu telah dikemukakan
proses

analisis

data

menerus

sejak

demikian

kesimpulan

masih

bersifat

memantapkan

data

dilakukan
awal

yang

tentatif

kesimpulan

groundediberd&s&r

pada

bahwa

secara

terus

dikumpulkan.

diambil
dan

agak

tersebut
data)

maka

pada

Dengan

awalnya

kabur.

agar

Guna

lebih

verifikasi

57

dilakukan selama penelitian dilaksanakan. Hal

dimaksudkan
hasil

untuk

menjamin

penelitian,

berlangsung

tingkat

sehingga

bersamaan

dengan

ini

kepercayaan

prosesnya
member

dapat

check

dan

triangulasi.

E.

Cara Memperoleh Keabsahan Hasil Penelitian

Ada sejumlah kriteria yang lazim

dipergunakan

untuk menetapkan keabsahan hasil penelitian
penelitian

kualitatif

ataupun

dalam

kebermaknaan

hasilnya. Nasution (1988:114-124) menetapkan empat
kriteria

yang

biasa

kredibilitas

dipergunakan

(validitas

eksternal),

(3)

dependabilitas

(reliabilitas)

dan

(objektivitas). Dalam

diusahakan agar dapat

(1)

(2)

(validitas

ini

:

internal),

transferabilitas

konfirmabilitas

yaitu

memenuhi

(4)

penelitian
persyaratan-

persyaratan tersebut.
1.

Kredibilitas

Kredibilitas

kebenaran

merupakan

ukuran

data yang dikumpulkan,

penelitian

kualitatif

internal.

Dalam

kredibilitas

disebut

penelitian

menggambarkan

tentang

yang

dalam

validitas

kualitatif,

kecocokan

konsep

peneliti dengan konsep yang ada pada responden
ataupun

nara sumber. Agar hal

tersebut

bisa

terwujud, dalam penelitian ini dilakukan :

58

a. Triangulasi; yakni mengecek kebenaran

dengan
yang

cara membandingkannya

didapat

dari

sumber

dengan
lain.

data

data

Sebagai

misal, dalam penelitian ini yang jadi

nara

sumber

yang

ada

adalah para pengelola program

pada berbagai instansi

terkait.

Maka

segala informasi yang diberikan untuk

satu

pokok

permasalahan yang sama

kebenarannya
kepada

dengan cara mengecek

pengelola

instansi,

dapat

program

yang

dicek

kembali
berlainan

atau juga sebaliknya.

b. Peer debreifingipemhlcaraan dengan kolega);
Kegiatan

ini

dilakukan

guna

membahas

catatan-catatan lapangan dengan para kolega

dalam

satu jurusan ataupun

dengan

kolega

pada jurusan lain, yang pada dasarnya tidak

mempunyai
ini.

Dari

pandangan

kepentingan
mereka

yang

dengan

penelitian

diharapkan

pandangan-

jernih

dan

objektif,

sehingga dapat meningkatkan kualitas

hasil

penelitian.

c. Penggunaan
dimaksudkan

bahan
disini

referensi;
adalah

hasil

Yang
rekaman

tape recorder ataupun kamera foto. Cara ini

bertujuan

untuk mendapatkan gambaran

yang

59

lengkap

tentang

diberikan

oleh

berguna

untuk

informasi

nara

yang

sumber

sekaligus

memahami

konteks

pembicaraannya, dengan cara ini

dapat

memperkecil

telah

diharapkan

kemungkinan

adanya

kekeliruan.

d. Mengadakan

member check;

Kegiatan

member

check dilakukan untuk mendapatkan keyakinan
terhadap

sumber

data

yang

diberikan

oleh

dengan cara setiap akhir

dilakukan

konfirmasi

dengan

nara

wawancara

nara

sumber

sehingga apabila ada kekeliruan akan

dapat

diperbaiki, juga bila ada kekuraangan dapat
ditambah dengan informasi baru.
data

yang

diperoleh

sesuai

Diharapkan
dengan

yang

dimaksudkan oleh nara sumber.

Transferabi1itas

Transferabilitas

dalam

penelitian

kualitatif disebut dengan validitas eksternal,
yakni

sampai

dapat

manakah

diaplikasikan

hasil

atau

penelitian

digunakan

ini

dalam

situasi yang lain. Sehubungan dengan hal

ini,

Nasution

bagi

peneliti,
sipemakai,

(1988:118)

menjelaskan

transferability
yakni

hingga

bahwa

bergantung
manakah

pada
hasil

60

penelitian

itu

dapat

mereka

konteks dan situasi tertentu.

transferabilitas

hasil

diserahkan

pengguna.

melihat

kepada

ada

situasi

permasalahan
dibahas

gunakan

dalam

Oleh karena

penelitian

yang

efektivitas

Bila

ini

pengguna

identik

dengan

pengelolaan

dalam penelitian ini,

itu

maka

yang

pengguna

dipersilahkan untuk mengaplikasikannya.

3.

Dependabilitas dan Konfirmabilitas

Pengertian

dengan

dependabilitas

reliabilitas

kuantitatif

yang

hampir

dalam

bertujuan

sama

penelitian

untuk

konsistensi

suatu

Dependabilitas

menguji apakah penelitian

dapat

diulangi

menemukan

hasil

membahas

atau

hasil

penelitian.

direplikasi

yang

sama.

konfirmabilitas berkenaan dengan

ini

dengan
Sedangkan

objektivitas

hasil penelitian.
Perlu

bersifat

diketahui

bahwa

situasi

unik dan tidak dapat

sepenuhnya

seperti

semula.

direkonstruksi
Karena

sangat sukar untuk mengukur konsistensi

penelitian
menjaga

tentang

kebenaran

penelitian
dengan

fektivitas
serta

itulah

hasil

ini.

Guna

objektivitas

hasil

ini dilakukan audit

melakukan

sosial

trail,

pemeriksanaan

yaitu
untuk

61

meyakinkan
memang

bahwa

seperti

hal-hal
itu

yang

dilaporkan

kejadiannya.

Untuk

kepentingan itu dilakukan :
a. Merekam

hasil

dan

mencatat

selengkap

wawancara, observasi

dokumentasi

sebagai

data

mungkin

ataupun

studi

mentah

guna

kepentingan analisis selanjutnya.
b. Menyusun

hasil

analisis

menyeleksi data mentah,

dengan

cara

lalu merangkum atau

menyususnnya kembali dalam bentuk deskripsi
yang lebih sistematis.
c. Membuat penafsiran atau kesimpulan

sebagai

hasil sistetis data

d. Melaporkan

seluruh hasil

penelitian

dari

sejak awal sampai akhir penelitian.
Demikianlah beberapa ketentuan serta cara yang

digunakan

dalam

melakukan

Diharapkan

kebermaknaan

penelitian

data

yang

sudah

selayaknya terbatas dalam

Akan

tetapi

dilampaui
lain,

atau

batas-batas
berlaku juga

dikumpulkan

penelitian

kebermaknaan
pada

walaupun tetap tergantung

situasi dan kondisi yang ada.

ini.

akan

lingkup

kepada

ini.

yang

kesamaan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Temuan

penelitian

pembahasannya

telah

yang

disertai

disajikan di dalam

dengan
Bab

IV.

Selanjutnya dalam Bab V ini, peneliti akan membuat

suatu

kesimpulan sebagai hasil dari suatu

berdasarkan
ditemui

pengamatan,

data

dilapangan. Adapun

dan

kajian

fakta

yang

kesimpulannya

adalah

sebagai berikut :

1. Koordinasi dan kerja sama

Apabila

Dalam

dicermati, Program Penyetaraan

Jabatan

Pengembangan
School

No.

Bagian

Guru Sekolah Menengah

Direktorat

Departemen

Republik
didaerah

merupakan

Proyek

(Secondary

Teacher Development Project) IBRD

3979-IND

Tinggi

yang

Indonesia,
Propinsi

Jendral

Pendidikan
dalam

Bengkulu

SI

Loan

Pendidikan

dan

Kebudayaan

pelaksanaannya
dirasakan

waktu

yang tersedia untuk mempersiapkan terlaksananya
program

tersebut relatif cukup singkat.

dari terbentuknya panitia penerimaan
melalui

surat

No.

Bengkulu
tertanggal

tugas

30

Agustus

Dekan

FKIP

Mulai

mahasiswa

Universitas

760/PT.43.H4.FKIP/Q/1996
1996,

sampai

dengan

kuliah perdana pada tanggal 6 Oktober 1996.

110

Melihat

waktu

yang

tersedia yakni mulai dari panitia secara

resmi

bekerja

dari

singkatnya

yaitu tanggal 30 Agustus

dengan

pengumuman

September
tersedia

1996.
waktu

hasil
Apabila

1996

seleksi

sampai

tanggal

diperhatikan

5 minggu efectif,

26

hanya

mulai

dari

saat pendaftaran mahasiswa sampai dengan kuliah
perdana

minggu

pada

tanggal

6

Oktober

1996.

Lima

oleh

FKIP

waktu yang tersedia dipakai

Universitas Bengkulu dipakai untuk : penyebaran
informasi, seleksi persyaratan administrasi dan

wawancara , pengurusan izin belajar,

ke

proyek

pusat,

pengajuan

penyusunan

penunjukan staf pengajar serta

kurikulum,

masalah-masalah

lain yang bersifat tehnis.
Kerja

sama

Bengkulu

dengan

Pendidikan

dalam

antara

dan

Kantor

FKIP

Wilayah

Kebudayaan

Departemen

Propinsi

Bengkulu

program ini dinilai sangat baik

mengingat

pertama

kerja

kali,

berbagai

kerja

sebelumnya

sama

ini

bukan

sekali,

untuk

melainkan

kelanjutan

sama

telah

yang

dalam berbagai proyek

mulai dari PGSD Pra Jabatan, PGSD

Proyek

Universitas

Kualifikasi

dan

dari

dilakukan

kerja

sama,

Penyetaraan,

Sertifikasi

dan

sebagainya. Hal ini terasa sangat membantu
sangat

bermanfaat

bagi

semua

yang

pihak

dan

karena,

Hi

antar

instansi

sudah

sangat

lainnya

terkait kerja

padu, dimana

saling

melaksanakan

untuk

tunjang

mulai

ajaran

yang

dengan

menunjang

penyetaraan

kebutuhan

tahun

program

satu

suatu proyek kerja

program

berdasarkan

sama

yang

1997/1998

Khusus

ini

ada

yang

didalam

sama.

SI

ada

saja,

dilapangan,

telah

dibuka

studi baru dengan biaya swadana

yakni

program Bimbingan dan Penyuluhan.

Masalah

koordinasi

Pengembangan

Guru

dengan

Sekolah

pusat

Menengah

sebetulnya

sudah

saja

menyangkut masalah

yang

proyek

berjalan cukup

(PGSM)

baik,

hanya

pencairan

dana

untuk Proyek Penyetaraan SI Dalam Jabatan

yang

dilaksanakan
terkesan

oleh

FKIP

Universitas

selalu terlambat. Secara

akui,

masalah keterlambatan dana

pusat

memang

berada

diluar

Bengkulu

jujur

dari

kemampuan

kita

proyek
para

pengelola Program Penyetaraan SI Dalam Jabatan

FKIP

Universitas Bengkulu. Karena

usaha

untuk

menutup

terlebih

keterlambatan

dana

tersebut

peminjamannya

dari

dana

Bengkulu
karena
akademik

dapat

yang

DPP/SPP

merupakan suatu langkah
dengan
yang

demikian
sudah

dilaksanakan

itu

dahulu

diusahakan
Universitas

yang

tepat,

kegiatan-kegiatan

diprogramkan

dengan

adanya

sebelumnya

sebaik-baiknya.

112

Begitu juga adanya upaya menambah anggaran yang
berasal dari dana DPP/SPP Universitas
yang

dilakukan

Penyetaraan
menambah

SI

Dalam

ataupun

Pengelola

Jabatan

pendanaan

akademik
tidak

oleh

Bengkulu

bagi

Program

dalam

rangka

kegiatan-kegiatan

kegiatan non

akademik

didanai atau didanai tapi dirasa

yang

kurang

mencukupi oleh proyek pusat merupakan suatu hal
yang

positif dalam rangka

pelaksanaan

Program

lebih

memperlancar

Penyetaraan

SI

Dalam

agar

tidak

Jabatan tersebut.

Khusus

pengelolaan

menimbulkan

akademik,

salah pengertian

dikalangan

stap

pengajar maupun mahasiswa peserta

penyetaraan,

hendaknya

sudah

dari

dijelaskan

awal perkuliahan

tentang

diselenggarakannya

berdasarkan
masih

maksud

program

dan

anggapan

dikalangan

dalam

satu tahun.

bahwa

didanaiselama
mahasiswa

ternyata

mengikuti

penyetaraan ini akan dipaksakan

waktu

adalah,

Karena

sementara

mahasiswa, bahwa para mahasiswa yang
program

tujuan

tersebut.

informasi yang diterima,

ada

harus

para

satu

tidak

Padahal

mahasiswa

tahun.

lulus

yang

benar

hanya

akan

Persoalan

bisa lulus dalam

apakah

waktu

satu

tahun itu adalah persoalan lain, karena setelah

itu

mahasiswa

tersebut

diperlakukan

sebagai

113

mahasiswa pembayar biasa.

Sedangkan koordinasi pada tingkat

Fakultas

masih harus perlu ditingkatkan, mengingat tidak
menutup kemungkinan masing-masing program studi

akan

berjalan

kasus

sendiri-sendiri

pelaksanaan classroom

dimana

masih

belum

seperti

action

adanya

pada

research,

kesatuan

pandang

antara masing-masing program studi.

2. Keberhasilan yang dicapai

Secara

sederhana,

kita

dapat

melihat

keberhasilan kegiatan penyetaraan ini dari
sudut,

yang

pengelolaan

pertama

ketenagaan,

ketiga
efektif,

tersebut

sudut

program,

dihasilkan.
mulai

dari

sudut

Tentang

pengelolaan

keuangan

maupun

akademik, dapat disimpulkan

bahwa

macam pengelolaan tersebut sudah

cukup

walaupun harus diakui

pengelolaan
beberapa

yang

pengelolaan

pengelolaan

dari

program dan yang kedua dari

prestasi/lulusan
pengelolaan

ialah

dua

keuangan

bahwa' masalah

kadang-kadang

menemui

kendala dilapangan. Tetapi kalau
dicermati,

maka

kendala

hal

tersebut

memang sangat berada diluar kemampuan pengelola

program.
dinilai

Mengenai

pengelolaan

ketenagaan

sudah cukup baik karena para

personil

yang ditugaskan dalam kegiatan penyetaraan

ini

114

dapat

melaksanakan tugasnya secara baik,

baik

itu tenaga adiminstrasi maupun tenaga akademik.

Khusus

tenaga akademik yang

ditugaskan

mengajar pada program penyetaraan ini

minimal

berkualifikasi S2 dan

untuk

ternyata

beberapa

orang

dosen mempunyai kualifikasi S3.

Mengenai lulusan yang dihasilkan., ini bisa
juga

disebut juga sebagai muara dari

program

penyetaraan

dilihat

dari

untuk

angkatan

pertama

program penyetaraan ini yang

mencapai

jumlah

ini. Hal

kegiatan

jumlah

tersebut

lulusan

dapat

213 lulusan . Tidaklah berlebihan

bila

kita berpendapat bahwa jumlah lulusan merupakan
salah

satu

program

indikator dari

pendidikan.

efektivitas

Sedangkan

ketika

suatu

kepada

pimpinan fakultas ditanyakan sampai sejauh mana

kualitas

lulusan

program

beliau

menjawab

antara

FKIP Universitas Bengkulu dengan

Kantor

Wilayah

Kebudayaan

bahwa sudah

penyetaraan

Departemen

ada

pembicaraan
pihak

Pendidikan

Propinsi Bengkulu untuk
terhadap

ini,

dan

mengadakan

semacam

penelitian

kinerja

lulusan

program

penyetaraan ini paling lambat

setelah

mereka bertugas satu tahun semenjak lulus

dari

program penyetaraan ini.

Dengan adanya Program Penyetaraan SI Dalam
Jabatan

yang dilaksanakan di FKIP

Universitas

115

Bengkulu,

tentunya

manfaat

terutama

khususnya
umumnya.

maupun

akan

memberikan

terhadap

warga

Universitas

Mereka yang terlibat

banyak

FKIP

pada

Bengkulu

pada

dalam

kegiatan

ini, baik itu tenaga administrasi maupun tenaga
pengajar

secara langsung akan

pengalaman-pengalaman

kegiatan

dalam

diperkaya

mengelola

serta hal-hal lain

yang

oleh

suatu

berhubungan

dengan kesejahteraan.

Para
Program

guru SLTP/SMU yang

Penyetaraan

SI

Dalam

menjadi

peserta

Jabatan

ini,

dinilai yang paling mendapatkan banyak

manfaat-

dengan adanya kegiatan penyetaraan ini.

Begitu

banyak

terima

dalam
ini,

kemudahan-kemudahan yang mereka

mengikuti kegiatan
mulai

hubungan

program

penyetaraan

dari bantuan pembiayaan

dengan

kegiatan

yang

belajar

ada

mengajar

sampai dengan kemudahan dalam mendapatkan

belajar.
yang

Ini semua merupakan suatu

sangat berharga dalam rangka

izin

kesempatan
peningkatan

karier mereka sebagai guru.
Apabila

organisasi

untuk menilai

ataupun

suatu

efektivitas

program

suatu

kegiatan

didasarkan kepada suatu kriteria :

(a). Bagaimana tingkat ketercapaian tujuan;

Program Penyetaraan SI Dalam Jabatan
dilaksanakan di FKIP Universitas

yang

Bengkulu

116

telah

213

berhasil

meningkatkan

guru SLTP/SMU di

yang

tadinya

kualifikasi

Propinsi

Bengkulu,

hanya

mempunyai

mereka

kualifikasi

D3 maka setelah mereka

Penyetaraan

SI

menjadi
para

Jabatan

berkualifikasi
guru

langsung
yang

Dalam

peserta

akan

bertambah

peningkatan

Selain

itu,
secara

pengetahuannya

dapat

profesionalnya.

terjadi

meningkat

penyetaraan

diharapkan akan

sikap

SI.

lulus

meningkatkan

Diharapkan

kualitas

akan

pengajaran

disekolah dimana guru tersebut bertugas.

(b). Bagaimanakah

optimalisasi

sumber

daya

dalam organisasi tersebut;

Berbagai
yang

sumberdaya

yang ada,

baik

berada di Kanwil Depdikbud

Bengkulu,

dengan
sumberdaya

dengan

Bengkulu

FKIP

telah

dimanfaatkan

setepat-tepatnya.

Khususnya

manusia

Universitas
sangat

Propinsi

dan khususnya yang ada di

Universitas

itu

Bengkulu

yang

dipunyai

yang

pada

muda dalam usia akan

pengetahuan

FKIP

umumnya

tetapi

terlihat

kaya

sangat

bersungguh-sungguh dalam menangani program
penyetaraan
tinggi,

ini. Dedikasi

sampai

mereka

kadang-kadang

begitu
mereka

117

bekerja

melebihi

tugas

dan

tanggung

j awabnya.

(c). Bagimanakah tingkat kepuasan individu yang
terlibat

dalam

program

organisasi

tersebut:

Berdasarkan

wawancara

ini

observasi

serta

yang dilakukan saat

dilaksanakan, ternyata

hasil

penelitian

pada

umumnya

mereka merasa puas terlibat dalam kegiatan
program

penyetaraan ini.

Secara

khusus,

para guru peserta penyetaraan menyampaikan

rasa

terima kasihnya, bahwa mereka

dalam waktu satu tahun telah dapat

gelar

Sarjana

mereka

yang

perkuliahan

Bengkulu
dapat

Pendidikan.

PTS

yang

mengungkapkan
mengikuti

meraih

Banyak

sebelumnya

di

hanya

dari

mengikuti
ada

di

rasa

program

kota

gembiranya
penyetaraan

tersebut.

3. Faktor yang mempengaruhi Efektivitas

Faktor-faktor yang selama ini mempengaruhi
efektivitas

pelaksanaan

program

penyetaraan,

ialah mengingat singkatnya waktu yang
pada

tingkat LPTK untuk

penyetaraan

pada

tahun

tersedia

melaksanakan
akademik

program

1996/1997,

118

terasa

sekali persiapannya

terkesan

terburu-

buru. Mulai dari pembentukan panitia penerimaan
mahasiswa,

penyusunan

diajarkan
program

sampai dengan
penyetaraan.

pergantian
yang

mata kuliah

yang

penyusunan
Selain

pengelola

itu,

adanya

pimpinan FKIP Universitas

bertepatan dengan dimulainya

akan

Bengkulu

pelaksanaan

program penyetaraan sangat mempengaruhi suasana

kerja

para pelaksana. Cara memimpin

menangani

dan

Dekan

tidak

dan

cara

sesuatu persoalan antara Deka