ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

(1)

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

(KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

ROHFENDIKA BERNINANTO NIM. B. 200 060 259

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN

Yang ditulis oleh:

ROHFENDIKA BERNINANTO NIM. B. 200 060 259

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, September 2013 Pembimbing

(Drs. H. Agus Endro Suwarno, M.Si)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(3)

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

(KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN

ABSTRAKSI

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap berkenaan dengan penerapan PPSAK 8 pada KPRI di Sragen; 2) Untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian dalam penyusunan laporan keuangan pada KPRI di Sragen telah diterapkan sesuai dengan PPSAK 8.

Dalam penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang respresentatif. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah : Koperasi yang menyusun laporan keuangan setiap tahun dan laporan keuangan wajib diaudit oleh akuntan publik; Koperasi berdiri minimal 10 tahun; Jumlah asset koperasi minimal Rp.1.000.000.000,00

Berdasarkan hasil tentang penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan menunjukkan bahwa penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 82,3% atau masuk kategori sedang, tentang penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan pendapatan dan beban menunjukkan bahwa penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 71,3% atau masuk kategori sedang, tentang penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva menunjukkan bahwa penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva pada KPRI di Sragen hanya mencapai 66,3% atau masuk kategori sedang, tentang penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban menunjukkan bahwa penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban pada KPRI di Sragen hanya mencapai 68,5% atau masuk kategori sedang dan tentang penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih menunjukkan bahwa penerapan PPSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih pada KPRI di Sragen hanya mencapai 81,4% atau masuk kategori sedang.

Kata Kunci : Laporan Keuangan dan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi No. 8

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilaksanakan Bangsa Indonesia tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam bidang ekonomi pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945


(4)

disebutkan bahwa sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi. Koperasi sebagai suatu system yang turut serta mewarnai kehidupan perekonomian Indonesia telah memiliki legalitas tersendiri yang tertuang dalam Undang-Undang No.25 tahun 1992.

Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki banyak perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya, namun bila dilihat dari segi kebutuhannya terhadap jasa akuntansi, koperasi juga membutuhkan jasa akunta nsi yang baik untuk mengelola data keuanagan guna menghasilkan informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktek pengelolaan usahanya.

Laporan keuangan sebagai sumber informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakainya, terutama bagi pihak yang berkepentingan untuk membuat suatu keputusan. Pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan koperasi adalah bank, kreditur kantor pajak, calon anggota dan anggota serta pihak lainnya mengharapkan agar Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) sebagai salah satu jenis koperasi menerapkan Standar Akuntansi Koperasi.

Dalam laporan keuangan tercatat semua transaksi yang terjadi pada koperasi selama satu periode, sehingga pemakaian dapat mengetahui manfaat yang diperoleh sebagai anggota koperasi selama satu periode dengan SUHU yang diperoleh sumber daya ekonomi yang memiliki dan dapat diketahui pula kewajiban dan kekayaan bersihnya.

Standar akuntansi adalah pedoman pokok penyusunan dalam penunjangan laporan keuangan yang harus diacu oleh setiap perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya. Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntasi di Indonesia telah menerbitkan pernyataan standar akuntasi keuangan tentang akuntasi perkoperasian, sebagai suatu penyelenggaraan koperasi diindonesia, utamanya dalam hal prinsip-prinsip akuntasi yang perlu diterapkan dalam penyajian laporan keuangan koperasi


(5)

sebagai suatu standar yang telah ditetapkan, maka sudah selayaknya PSAK diterapkan oleh koperasi-koperasi di Indonesia

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh himmah (UMS 2009) yaitu tentang analisis penerapan standar akuntansi keuangan koperasi pada koperasi pegawai republik Indonesia (survaei di Klaten). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa koperasi-koperasi diklaten kurang memadai dan hanya mencapai rata-rata dalam penerapan PSAK 27.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya penelitian mengaplikasikan pada obyek penelitian yang lain. Penelitian terdahulu dilakukan di KPRI yang ada di Klaten, sedangkan penelitian ini dilakukan di KPRI Sragen.

Berdasarkan penelitian tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berju dul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA(KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dibuat perumusan masalah yaitu apakah Standar Akuntasi Keuangan PPSAK 8 telah diterapkan secara memadai oleh KPRI di Sragen?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya mengenai analisis laporan keuangan berdasar penerapan standar akuntasi keuangan koperasi

D. Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang dihadapi :

1. Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap berkenaan dengan penerapan PPSAK 8 pada KPRI di Sragen.


(6)

2. Untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian dalam penyusunan laporan keuangan pada KPRI di Sragen telah diterapkan sesuai dengan PPSAK 8

E. Hasil Analisis Data

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen. Hasil kuesioner tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen. Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 88% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan pendapatan dan beban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 90% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva pada KPRI di Sragen hanya mencapai 92% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban pada KPRI di Sragen hanya mencapai 92% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 90% atau masuk kategori cukup memadai.


(7)

Secara umum gambaran data penerapan PSAK No. 8 di Kabupaten Sragen. Hasil tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah adalah sebesar 0,720 pada apakah pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dari anggota dia kui sebagai pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa 72,0% KPRI di kabupaten Sragen memperoleh pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan anggota diakui sebagai pendapatan. Adapun ratra-rata 0,901 tentang apakah koperasi melakukan pembukuan, membuat laporan keuangan akhir tahun dan jenis laporan yang dibuat adalah neraca, artinya 90,1% KPRI di Kabupaten Sragen telah melakukan pembukuan, membuat laporan keuangan akhir tahun dan jenis l aporan yang dibuat adalah neraca.

Adapun hasil secara keseluruha n tentang evaluasi terhadap penerapan SPAK Koperasi di Kabupaten Sragen. Berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kelimat unsur standar akuntansi keuangan koperasi yang diterapkan oleh KPRI di Kabupaten Sragen diperoleh hasil sebagai berikut :

Total pertanyaan : 38 pertanyaan x 25 responden = 950 Total Nilai : 198 + 158 + 92 + 69 + 339 = 856 Persentase nilai rata-rata : 856 / 950 x 100% = 90,11%

Perhitungan tersebut menunjukkan nilai sebesar 90,11% yang mengandung arti bahwa penerapan standar akuntansi keuangan koperasi KPRI di Kabupaten Sragen terletak pada kondisi cukup memadai.

F. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data sebelumnya diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan

PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 82,3% atau masuk kategori sedang.

2. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan pendapatan dan beban seperti


(8)

pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 71,3% atau masuk kategori sedang.

3. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva pada KPRI di Sragen hanya mencapai 66,3% atau masuk kategori sedang. 4. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang

penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban pada KPRI di Sragen hanya mencapai 68,5% atau masuk kategori sedang.

5. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih pada KPRI di Sragen hanya mencapai 81,4% atau masuk kategori sedang.

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan di KPRI Kabupaten Sragen ini tidak dilengkapi dengan laporan keuangan

2. Penelitian ini hanya dilakukan di KPRI Kabupaten Sragen, sehingga hasil penelitian ini lemah dalam hal generalisasi

3. Penggunana metode survey mempunyai kelemahan yaitu peneliti tidak dapat mengontrol jawaban dari responden

H. Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode wawancara atau observasi langsung kepada responden, sehingga jawaban responden dapat dikontrol


(9)

2. Sebaiknya koperasi yang ada di wilayah Sragen terus berinovasi agar mendapatkan nasabah sesuai yang diharapkan


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Herliana. 2005. Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (Revisi1998)tentag Akuntansi Pekoperasian pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Soedirm an

Himmah, Faiqotul.2009. “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) (Suatu Survai di Klaten)” Skripsi (SI) Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta.

IAI.2007. PSAK. Salemba Empat. Jakarta

Indiartoro, dan Bambang Supomo. 2000.Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : BPFE.

Sugiri,Slamet.2009.Akuntansi Managemen. Edisi 4.YKPN. Yogyakarta.

Pujo, Teguh. M. 1999. Bank Auditing: Petunjuk Intern Pemeriksaan Bank. Jakarta : Djambatan.

Suharsini, Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian (suatu Pendekatan Praktek ). Yogyakarta: LP3ES.

Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Widiastuti, Ike dan Puji Lestari, Havid Sularso. 2005. Analisis Penerapan Standar Akuntasi Keuangan Koperasi. JEBA, Vol 7 : 67-75.


(1)

sebagai suatu standar yang telah ditetapkan, maka sudah selayaknya PSAK diterapkan oleh koperasi-koperasi di Indonesia

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh himmah (UMS 2009) yaitu tentang analisis penerapan standar akuntansi keuangan koperasi pada koperasi pegawai republik Indonesia (survaei di Klaten). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa koperasi-koperasi diklaten kurang memadai dan hanya mencapai rata-rata dalam penerapan PSAK 27.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya penelitian mengaplikasikan pada obyek penelitian yang lain. Penelitian terdahulu dilakukan di KPRI yang ada di Klaten, sedangkan penelitian ini dilakukan di KPRI Sragen.

Berdasarkan penelitian tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berju dul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA(KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dibuat perumusan masalah yaitu apakah Standar Akuntasi Keuangan PPSAK 8 telah diterapkan secara memadai oleh KPRI di Sragen?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya mengenai analisis laporan keuangan berdasar penerapan standar akuntasi keuangan koperasi

D. Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang dihadapi :

1. Untuk mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap berkenaan dengan penerapan PPSAK 8 pada KPRI di Sragen.


(2)

2. Untuk mengetahui penerapan akuntansi perkoperasian dalam penyusunan laporan keuangan pada KPRI di Sragen telah diterapkan sesuai dengan PPSAK 8

E. Hasil Analisis Data

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen. Hasil kuesioner tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen. Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 88% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan pendapatan dan beban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 90% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva pada KPRI di Sragen hanya mencapai 92% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban pada KPRI di Sragen hanya mencapai 92% atau masuk kategori cukup memadai.

Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dnegan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 90% atau masuk kategori cukup memadai.


(3)

Secara umum gambaran data penerapan PSAK No. 8 di Kabupaten Sragen. Hasil tentang penerapan PSAK No. 8 pada KPRI di Kabupaten Sragen di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah adalah sebesar 0,720 pada apakah pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dari anggota dia kui sebagai pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa 72,0% KPRI di kabupaten Sragen memperoleh pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan anggota diakui sebagai pendapatan. Adapun ratra-rata 0,901 tentang apakah koperasi melakukan pembukuan, membuat laporan keuangan akhir tahun dan jenis laporan yang dibuat adalah neraca, artinya 90,1% KPRI di Kabupaten Sragen telah melakukan pembukuan, membuat laporan keuangan akhir tahun dan jenis l aporan yang dibuat adalah neraca.

Adapun hasil secara keseluruha n tentang evaluasi terhadap penerapan SPAK Koperasi di Kabupaten Sragen. Berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap kelimat unsur standar akuntansi keuangan koperasi yang diterapkan oleh KPRI di Kabupaten Sragen diperoleh hasil sebagai berikut :

Total pertanyaan : 38 pertanyaan x 25 responden = 950 Total Nilai : 198 + 158 + 92 + 69 + 339 = 856 Persentase nilai rata-rata : 856 / 950 x 100% = 90,11%

Perhitungan tersebut menunjukkan nilai sebesar 90,11% yang mengandung arti bahwa penerapan standar akuntansi keuangan koperasi KPRI di Kabupaten Sragen terletak pada kondisi cukup memadai.

F. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data sebelumnya diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan

PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 82,3% atau masuk kategori sedang.

2. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan pendapatan dan beban seperti


(4)

pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan laporan keuangan pada KPRI di Sragen hanya mencapai 71,3% atau masuk kategori sedang.

3. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan aktiva pada KPRI di Sragen hanya mencapai 66,3% atau masuk kategori sedang. 4. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang

penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kewajiban pada KPRI di Sragen hanya mencapai 68,5% atau masuk kategori sedang.

5. Berdasarkan jawaban kuesioner yang dilakukan kepada responden tentang penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa penerapan PSAK No. 8 berkaitan dengan kekayaan bersih pada KPRI di Sragen hanya mencapai 81,4% atau masuk kategori sedang.

G. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan di KPRI Kabupaten Sragen ini tidak dilengkapi dengan laporan keuangan

2. Penelitian ini hanya dilakukan di KPRI Kabupaten Sragen, sehingga hasil penelitian ini lemah dalam hal generalisasi

3. Penggunana metode survey mempunyai kelemahan yaitu peneliti tidak dapat mengontrol jawaban dari responden

H. Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode wawancara atau observasi langsung kepada responden, sehingga jawaban responden dapat dikontrol


(5)

2. Sebaiknya koperasi yang ada di wilayah Sragen terus berinovasi agar mendapatkan nasabah sesuai yang diharapkan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Herliana. 2005. Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (Revisi1998)tentag Akuntansi Pekoperasian pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Soedirm an

Himmah, Faiqotul.2009. “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) (Suatu Survai di Klaten)” Skripsi (SI) Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta.

IAI.2007. PSAK. Salemba Empat. Jakarta

Indiartoro, dan Bambang Supomo. 2000.Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : BPFE.

Sugiri,Slamet.2009.Akuntansi Managemen. Edisi 4.YKPN. Yogyakarta.

Pujo, Teguh. M. 1999. Bank Auditing: Petunjuk Intern Pemeriksaan Bank. Jakarta : Djambatan.

Suharsini, Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian (suatu Pendekatan Praktek ). Yogyakarta: LP3ES.

Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Widiastuti, Ike dan Puji Lestari, Havid Sularso. 2005. Analisis Penerapan Standar Akuntasi Keuangan Koperasi. JEBA, Vol 7 : 67-75.


Dokumen yang terkait

Analisis Laporan Keuangan Pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Deli Serdang

0 64 51

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 4

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 7

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ( Survey pada KPRI di Surakarta ).

0 0 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA DI SRAGEN.

0 1 7

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) (Survei pada KPRI di Wilayah Kabupaten Boyolali).

0 0 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 5

2.2. Standar Akuntansi Koperasi - ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANGKASA RRI PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY

0 0 11