Yogyakarta paripurna.
Analisis KR
..KEDAULATAN RAKYAT"
Yogyakarta Paripurna
SABTU LEGI, 21 JANUARI 2017
P Ari Subagyo
KATA 'paripurna' digunakan Yudi Latif dalam buku Negara
Paripurna. Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila
(201'l ). Kata dparipurnai menegaskan bahwa Pancasila sungguh
pilihan yang tepat bagi lndonesia yang majemuk. Lacakan historis,
rasional, dan aktual membuktikan Pancasila merupakan jati diri
Bangsa lndonesia. Pancasila menjamin paripurnanya lndonesia
sebagai negara-bangsa yang bertuhan, berkemanusiaan,
bersatu, berdemokrasi, dan berkeadilan.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bukan-
lah barang asing. Pancasila sungguh hidup dan dihayati oleh
Bangsa lndonesia. Maka, Soekarno dan para pendiri bangsa
sesungguhnya hanya menggali dan merumuskan Pancasila men-
jadi butir-butir pernyataan yang jumlahnya lima itu.
Kata dparipurnai dipinjam dalam tulisan ini untuk menengok se-
kaligus menyoal keparipurnaan Yogyakarta. Sebagai bagian dari
lndonesia yang sedang kembali bergulat dengan kemajemukan-
'
nya, apakah Yogyakarta sudah paripurna? Atau justru sebaliknya?
Mengapa di DIY masih terus terjadi tindakan intoleransi, termasuk
penolakan terhadap pejabat karena beragama minoritas?
Benarkah Pancasila sudah tertanam dalam keseharian serta men-
jadi pandangan dan cara hidup warga
?'lSorroung
YOgyakafta
harT kor
1
sambunsan hal
Sebagaimana diketahui, keberadaan rakyat
dan
Provinsi DIY bermula dari Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Kadipaten Pakualama-n.-Keduanya
,"rrp"["n negara merdeka dan berdaulat sebelum
proklamasi Kemerdekaan lndonesia lTAgustus 1945.
Sultan Hamengku Buwono lX dan Adipati Paku
Vlll pada 5 September 1945 memaklumatkan bahwa
dua negara itu meleburkan diri dalam NKRI. Maklumat
itu tentunya mencakup kesediaan rakyat Yogyakarta
mengakui dan mewujudkan Pancasilasebagii
Alam
l
menganut agama Katolik.dan Kristen' Artinya' gelar
Panitagama memang diperlukan untuk mengatur
perikehidupan semua agama' Yogyakarta sejak semu-
i"
,"r.ng
bekodrat majemuk dalam suku dan aga-
ma. sumbangan Yogyakarta bagi lndonesia sangat
terasa, terutama dalam bidang pendidikan Sultan HB
lX meminjamkan komPleks kraton dan tanah untuk
kampus UC1t1 O"n lKlP Yogyakarta (sekarang UNY)'
Dua kampus itu beserta kampus-kampus lain' negeri
dan swasta, ditambah sekolah-sekolah menengah
unggul, menjadikan DIY sebagai tujuan orang-orang
Predikat
se-lndonesia menimba
Pedanyaannya, apakah sebelum bergabung
Minii sungguh tepat disandang DIY
pancasila
€lndonesia
seia
menjaOijatiiiri
sudah
ng"n NKRf ,
uGM, UNY lsl' UPN'
jalani dan dihidupi oleh warga Yogyakarta? Jawabnya: PT di DIY sekarang meliputi
,,Sudah!,, Ketika melebur ke dalam NKRI, Nagari UIN Sunan Kalijaga, dan 105 PTS' Karena perkembangan, Uenerap3.fl meluaskan kampusnya ke berNgayogyakarta maupun Pakualaman memang
bagii witayah di DIY- Latar belakang etnis dan agama
miialnya
itu
ldentitas
lslam.
negara
dentitas sebagai
(yang dinaungi Pancasila dan dilindungi
terpantul dari kata Khatifatultah(artinya €Pemimpinf) mahasiswa
tentu melekal-erat di manapun mereka
1945)
UUD
l.
Buwono
Hamengku
sejak
gelar
Sultan
dalam
sosial lintas-suku dan agama selnteraksi
berada.
pemeluk
mun, Vig,aLarta teta[terbuka bigi semua
dan tak terhindarkan lnilah pertanda
meluas
makin
gelar
Ngabdilam
tercermin
sebagaimana
agama
DIY sebagai dlndonesia minii
.
dunahman Sayidin Panatagu,i,"y^ngUeiarti "Hamba berkembangnya
dan tata kelola pemerintahan
manajemen
itu,
Selain
Kehidupan
Pengatur
Panutan
Mulia sebagai
yang berorientasi pada kinerja memungkinkan siapa
pun-menjaOi apa pun.asalkan memenuhi syarat'
gelar
Panatagamapada
faktual-historis,
Secara
prosedur, dan tidak melanggar hukum' Manajemen
merintahan Nagai Ngayogyakarta riemang
tata kelola semacam itu diharapkan menghasilkan
dan
Ngayogyakarta
kawula
Karena
lukan. Mengapa?
yang bersih, adil, transparan' dan antikorupsi'
aparat
awal kepemimpinan Sultan HB I misi'h rierupakan '
ieriitian, setiap tindakan intoleran sesungguhLifa
Hindu
penganut
agama
dari
masyarakat transisi
kemunduran' bahkan pengingkaran
merupakari
nya
Budha yang diwarisi sejak ma-sa Majipahit. Keyakinan
Segtember 1945' Apalagi' dalam
Mddumals
terfraOap
Jawai
Oi""Oriengr;',"
yang
kemudian
itulah
dan Paku Alam Vlll menyatalX
HB
sultan
penutup,
berbagai ritualnya yang hingga kini diakui sebagai
supaya segenap pen"Kami
memeintahkan
kan:
kekayian Budaya
Hadiningrat dan
Ngayogyakatta
Negei
datam
duduk
Sejak berdiri, Nagan Ngayogyakarta sudah dihuni
mengindahkan amanatini'"
Pakuataman
Negei
Konghucu.
yang
Oeiadar"
pedagang lionghoa
Yogyakarta sudah paripuma!
puh iuru'-suku'1aln sluagalwuiud kerja sima:
fenutis Dekan FS USD Yogyakarta)-m
Buois. dsb. Seiak abad t
..KEDAULATAN RAKYAT"
Yogyakarta Paripurna
SABTU LEGI, 21 JANUARI 2017
P Ari Subagyo
KATA 'paripurna' digunakan Yudi Latif dalam buku Negara
Paripurna. Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila
(201'l ). Kata dparipurnai menegaskan bahwa Pancasila sungguh
pilihan yang tepat bagi lndonesia yang majemuk. Lacakan historis,
rasional, dan aktual membuktikan Pancasila merupakan jati diri
Bangsa lndonesia. Pancasila menjamin paripurnanya lndonesia
sebagai negara-bangsa yang bertuhan, berkemanusiaan,
bersatu, berdemokrasi, dan berkeadilan.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bukan-
lah barang asing. Pancasila sungguh hidup dan dihayati oleh
Bangsa lndonesia. Maka, Soekarno dan para pendiri bangsa
sesungguhnya hanya menggali dan merumuskan Pancasila men-
jadi butir-butir pernyataan yang jumlahnya lima itu.
Kata dparipurnai dipinjam dalam tulisan ini untuk menengok se-
kaligus menyoal keparipurnaan Yogyakarta. Sebagai bagian dari
lndonesia yang sedang kembali bergulat dengan kemajemukan-
'
nya, apakah Yogyakarta sudah paripurna? Atau justru sebaliknya?
Mengapa di DIY masih terus terjadi tindakan intoleransi, termasuk
penolakan terhadap pejabat karena beragama minoritas?
Benarkah Pancasila sudah tertanam dalam keseharian serta men-
jadi pandangan dan cara hidup warga
?'lSorroung
YOgyakafta
harT kor
1
sambunsan hal
Sebagaimana diketahui, keberadaan rakyat
dan
Provinsi DIY bermula dari Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Kadipaten Pakualama-n.-Keduanya
,"rrp"["n negara merdeka dan berdaulat sebelum
proklamasi Kemerdekaan lndonesia lTAgustus 1945.
Sultan Hamengku Buwono lX dan Adipati Paku
Vlll pada 5 September 1945 memaklumatkan bahwa
dua negara itu meleburkan diri dalam NKRI. Maklumat
itu tentunya mencakup kesediaan rakyat Yogyakarta
mengakui dan mewujudkan Pancasilasebagii
Alam
l
menganut agama Katolik.dan Kristen' Artinya' gelar
Panitagama memang diperlukan untuk mengatur
perikehidupan semua agama' Yogyakarta sejak semu-
i"
,"r.ng
bekodrat majemuk dalam suku dan aga-
ma. sumbangan Yogyakarta bagi lndonesia sangat
terasa, terutama dalam bidang pendidikan Sultan HB
lX meminjamkan komPleks kraton dan tanah untuk
kampus UC1t1 O"n lKlP Yogyakarta (sekarang UNY)'
Dua kampus itu beserta kampus-kampus lain' negeri
dan swasta, ditambah sekolah-sekolah menengah
unggul, menjadikan DIY sebagai tujuan orang-orang
Predikat
se-lndonesia menimba
Pedanyaannya, apakah sebelum bergabung
Minii sungguh tepat disandang DIY
pancasila
€lndonesia
seia
menjaOijatiiiri
sudah
ng"n NKRf ,
uGM, UNY lsl' UPN'
jalani dan dihidupi oleh warga Yogyakarta? Jawabnya: PT di DIY sekarang meliputi
,,Sudah!,, Ketika melebur ke dalam NKRI, Nagari UIN Sunan Kalijaga, dan 105 PTS' Karena perkembangan, Uenerap3.fl meluaskan kampusnya ke berNgayogyakarta maupun Pakualaman memang
bagii witayah di DIY- Latar belakang etnis dan agama
miialnya
itu
ldentitas
lslam.
negara
dentitas sebagai
(yang dinaungi Pancasila dan dilindungi
terpantul dari kata Khatifatultah(artinya €Pemimpinf) mahasiswa
tentu melekal-erat di manapun mereka
1945)
UUD
l.
Buwono
Hamengku
sejak
gelar
Sultan
dalam
sosial lintas-suku dan agama selnteraksi
berada.
pemeluk
mun, Vig,aLarta teta[terbuka bigi semua
dan tak terhindarkan lnilah pertanda
meluas
makin
gelar
Ngabdilam
tercermin
sebagaimana
agama
DIY sebagai dlndonesia minii
.
dunahman Sayidin Panatagu,i,"y^ngUeiarti "Hamba berkembangnya
dan tata kelola pemerintahan
manajemen
itu,
Selain
Kehidupan
Pengatur
Panutan
Mulia sebagai
yang berorientasi pada kinerja memungkinkan siapa
pun-menjaOi apa pun.asalkan memenuhi syarat'
gelar
Panatagamapada
faktual-historis,
Secara
prosedur, dan tidak melanggar hukum' Manajemen
merintahan Nagai Ngayogyakarta riemang
tata kelola semacam itu diharapkan menghasilkan
dan
Ngayogyakarta
kawula
Karena
lukan. Mengapa?
yang bersih, adil, transparan' dan antikorupsi'
aparat
awal kepemimpinan Sultan HB I misi'h rierupakan '
ieriitian, setiap tindakan intoleran sesungguhLifa
Hindu
penganut
agama
dari
masyarakat transisi
kemunduran' bahkan pengingkaran
merupakari
nya
Budha yang diwarisi sejak ma-sa Majipahit. Keyakinan
Segtember 1945' Apalagi' dalam
Mddumals
terfraOap
Jawai
Oi""Oriengr;',"
yang
kemudian
itulah
dan Paku Alam Vlll menyatalX
HB
sultan
penutup,
berbagai ritualnya yang hingga kini diakui sebagai
supaya segenap pen"Kami
memeintahkan
kan:
kekayian Budaya
Hadiningrat dan
Ngayogyakatta
Negei
datam
duduk
Sejak berdiri, Nagan Ngayogyakarta sudah dihuni
mengindahkan amanatini'"
Pakuataman
Negei
Konghucu.
yang
Oeiadar"
pedagang lionghoa
Yogyakarta sudah paripuma!
puh iuru'-suku'1aln sluagalwuiud kerja sima:
fenutis Dekan FS USD Yogyakarta)-m
Buois. dsb. Seiak abad t