Efektivitas Infusa Buah Pare (Momordica charantia Linn) Terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit.
ABSTRAK
EFEKTIVIT AS INFUSA BUAH PARE (Monwrdica charantia Linn)
TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
Lusiana Darsono, dr., M.Kes
Penny Setyawati, dr., Sp.PK., M.Kes
Mildha F Aninditha, 2005, Pembimbing I
Pembimbing II
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit menahun yang disebabkan karena
defisiensi absolut atau relatif dari sekresi insulin dan atau keIja insulin serta
memberikan komplikasi yang dapat berakibat fatal seperti neuropati, retinopati dan
nefropati.
Pengobatan DM dengan pare (Momordica charantia Linn) telah lama dilakukan
sejak dulu secara tradisional. Tetapi penelitian pare masih sedikit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas infusa buah pare
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit.
Metoda yang dipakai adalah uji toleransi glukosa. Penelitian ini menggunakan
mencit jantan galur Balb/C dengan umur 8 minggu dan berat antara 20-25 g, dibagi
menjadi 5 kelompok. lnfusa buah pare yang diberikan dengan dosis I (5%), dosis II
(10%), dosis III (20%) dengan glibenklamid sebagai pembanding, diberikan kepada
mencit secara acak. Setelah mencit dipuasakan selama 16 jam, kadar glukosa
darahnya diukur dengan glukometer Accu-Check@Active. Larutan glukosa diberikan
secara oral 30 menit setelah infusa buah pare diberikan. Kemudian kadar glukosa
darah diukur setelah 30 menit, 60 menit, dan 120 menit. Data dianalisis dengan uji
statistik menggunakan metode ANOVA Repeated Measurement dilanjutkan Tukey
HSD dengan a=0.05 .
Hasilnya adalah dosis II (10%), dan dosis III (20%) didapatkan efektif
menurunkan kadar glukosa darah dan bermakna secara statistik (p:/lwww.bartlebv.comlGrav.s Anatomy.html. 10 Ju.,J 2004.
Kasmida. 1989. Uji Pendahuluan pengaruh sari buah pare (Momordica charantia
L.)
terhadap
kadar
glukosa
darah
manusia
normal.
httt>:/Iwww.1embaga.wima.ac.id. 14 Maret 2004.
45
46
L. Carlos Junqueira., Jose Carneiro., Robert O. Celley. 1997. Adrenal, pulau
langerhans, tiroid, paratiroid, badan pineal. Histologi dasar. Edisi VIII.
Jakarta: EGC. p. 408 - 9.
M. Wien Winamo., Dian Sundari. 2003. Gambaran histologi kelenjar pankreas
akibat pemberian infus daging buah pare (Momordica charantia L.) pada
tikus putih. Cermin dunia kedokteran.
http://www.litbang.depkes.go.id/farmasi/penelitian-abstrak.htm - 95k 1 April
2004.
Ning Harmanto. 2004. Ianaman obat untuk terapi diabetes mellitus. Melawan
diabetes mellitus dengan makota dewa. Edisi I. Jakarta. PI AgroMedia
Pustaka. p. 36 -7.
Nirmala. 2003. Pare. Bahan pangan dan khasiat bagi kesehatan. Edisi I. Jakarta.
Penerbit Buku Populer. p. 68 - 9, 70 - 1.
PERKENI. 2002. Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2002.p. 1,4,
10-5.
Powers A.C. 2001. Diabetes mellitus. Harrison's principles of internal medicine.
15thedition. New York- Ioronto:McGraw-Hill. p. 2109-26,2131,2133.
Prapti Utami. 2003. Ianaman obat untuk tempi diabetes mellitus. Tanaman obat
untuk mengatasi diabetes mellitus. Edisi III. Jakarta. PI AgroMedia Pustaka.
p.42-3.
-
2003. Ramuan herbal untuk mengatasi diabetes mellitus. Tanaman
obat untuk mengatasi diabetes mellitus. Edisi ITI. Jakarta: PI AgroMedia
Pustaka. p. 76-7
Rbowen rbowen@colostate.edu Functional Anatomy of the Endocrine Pancreas
December 8, 2002
Setiawan Dalimartha.
2003. Pemeriksaan Glikohemoglobulin (HbAlc) dan
Fruktosamin.
Ramuan
Tradisional
untuk Pengobatan
Diabetes
Mellitus.Jakarta: Penebar Swadaya. p.IO
Snell. 1997. Abdomen bagian IT:Rongga abdomen. Anatomi K/inile. Edisi V. Jakarta:
EGC. p. 220, 266 - 8
Swa Kumiati. 2004. Pemikiran praktis pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 dalam
praktek sehari-hari. Majalah kedokteran Atma Jaya vol.3. Jakarta: p. 29, 30 5
47
Sri Sugati Syamsuhidayat., Johnny Ria Hutapea. 1991. Momordica Charantia L.
Inventaris Tanaman Obat di Indonesia. Jakarta: DEPKES RI Badan
Penelitian dan PengembanganKesehatan.p. 388.
Tati S. S. Subahar. 2004. Mengenal pare lebih dekat. Khasiat don mimfaat pare si
pahit pembasmipenyakit. Edisi 1.Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. p. 2 - 5
_'
2004. Manfaat pare. Khasiat dan manfaatpare si pahit pembasmi penyakit.
EdisiI. Jakarta:PT AgroMediaPustaka. p. 9 - to, 14- 6
_'
2004. Menaklukan penyakit bersama pare. Khasiat dan manfaatpare si pahit
pembasmi penyakit. Edisi 1. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. p. 39, 40 - 9,
50-2
Toni Handoko & B. Suharto. 1995. Insulin, glukagon dan anti diabetik oral. Dalam:
Sulistia G.Ganiswama, ed. Farmakologi dan terapi. Edisi IV. Jakarta: FKUI.
p467-71
WHO. 1999. Definition, diagnosis and c/ass!fication of diabetes mellitus and its
complications. hUD://www.staff.ncl.ac. uklphilip.home/who dmg.\)df.
24
Agustus 2004
_'
2002. Laboratory diagnosis and monitoring of diabetes mellitus,
http://wholibdoc.who.int/hq/2002/9241590483.DdfU.24 Agustus 2004
_'
2003. Diabetes. www.who.int/ncdldia/databases4.htm.24 Agustus 2004
EFEKTIVIT AS INFUSA BUAH PARE (Monwrdica charantia Linn)
TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT
Lusiana Darsono, dr., M.Kes
Penny Setyawati, dr., Sp.PK., M.Kes
Mildha F Aninditha, 2005, Pembimbing I
Pembimbing II
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit menahun yang disebabkan karena
defisiensi absolut atau relatif dari sekresi insulin dan atau keIja insulin serta
memberikan komplikasi yang dapat berakibat fatal seperti neuropati, retinopati dan
nefropati.
Pengobatan DM dengan pare (Momordica charantia Linn) telah lama dilakukan
sejak dulu secara tradisional. Tetapi penelitian pare masih sedikit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas infusa buah pare
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit.
Metoda yang dipakai adalah uji toleransi glukosa. Penelitian ini menggunakan
mencit jantan galur Balb/C dengan umur 8 minggu dan berat antara 20-25 g, dibagi
menjadi 5 kelompok. lnfusa buah pare yang diberikan dengan dosis I (5%), dosis II
(10%), dosis III (20%) dengan glibenklamid sebagai pembanding, diberikan kepada
mencit secara acak. Setelah mencit dipuasakan selama 16 jam, kadar glukosa
darahnya diukur dengan glukometer Accu-Check@Active. Larutan glukosa diberikan
secara oral 30 menit setelah infusa buah pare diberikan. Kemudian kadar glukosa
darah diukur setelah 30 menit, 60 menit, dan 120 menit. Data dianalisis dengan uji
statistik menggunakan metode ANOVA Repeated Measurement dilanjutkan Tukey
HSD dengan a=0.05 .
Hasilnya adalah dosis II (10%), dan dosis III (20%) didapatkan efektif
menurunkan kadar glukosa darah dan bermakna secara statistik (p:/lwww.bartlebv.comlGrav.s Anatomy.html. 10 Ju.,J 2004.
Kasmida. 1989. Uji Pendahuluan pengaruh sari buah pare (Momordica charantia
L.)
terhadap
kadar
glukosa
darah
manusia
normal.
httt>:/Iwww.1embaga.wima.ac.id. 14 Maret 2004.
45
46
L. Carlos Junqueira., Jose Carneiro., Robert O. Celley. 1997. Adrenal, pulau
langerhans, tiroid, paratiroid, badan pineal. Histologi dasar. Edisi VIII.
Jakarta: EGC. p. 408 - 9.
M. Wien Winamo., Dian Sundari. 2003. Gambaran histologi kelenjar pankreas
akibat pemberian infus daging buah pare (Momordica charantia L.) pada
tikus putih. Cermin dunia kedokteran.
http://www.litbang.depkes.go.id/farmasi/penelitian-abstrak.htm - 95k 1 April
2004.
Ning Harmanto. 2004. Ianaman obat untuk terapi diabetes mellitus. Melawan
diabetes mellitus dengan makota dewa. Edisi I. Jakarta. PI AgroMedia
Pustaka. p. 36 -7.
Nirmala. 2003. Pare. Bahan pangan dan khasiat bagi kesehatan. Edisi I. Jakarta.
Penerbit Buku Populer. p. 68 - 9, 70 - 1.
PERKENI. 2002. Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2002.p. 1,4,
10-5.
Powers A.C. 2001. Diabetes mellitus. Harrison's principles of internal medicine.
15thedition. New York- Ioronto:McGraw-Hill. p. 2109-26,2131,2133.
Prapti Utami. 2003. Ianaman obat untuk tempi diabetes mellitus. Tanaman obat
untuk mengatasi diabetes mellitus. Edisi III. Jakarta. PI AgroMedia Pustaka.
p.42-3.
-
2003. Ramuan herbal untuk mengatasi diabetes mellitus. Tanaman
obat untuk mengatasi diabetes mellitus. Edisi ITI. Jakarta: PI AgroMedia
Pustaka. p. 76-7
Rbowen rbowen@colostate.edu Functional Anatomy of the Endocrine Pancreas
December 8, 2002
Setiawan Dalimartha.
2003. Pemeriksaan Glikohemoglobulin (HbAlc) dan
Fruktosamin.
Ramuan
Tradisional
untuk Pengobatan
Diabetes
Mellitus.Jakarta: Penebar Swadaya. p.IO
Snell. 1997. Abdomen bagian IT:Rongga abdomen. Anatomi K/inile. Edisi V. Jakarta:
EGC. p. 220, 266 - 8
Swa Kumiati. 2004. Pemikiran praktis pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 dalam
praktek sehari-hari. Majalah kedokteran Atma Jaya vol.3. Jakarta: p. 29, 30 5
47
Sri Sugati Syamsuhidayat., Johnny Ria Hutapea. 1991. Momordica Charantia L.
Inventaris Tanaman Obat di Indonesia. Jakarta: DEPKES RI Badan
Penelitian dan PengembanganKesehatan.p. 388.
Tati S. S. Subahar. 2004. Mengenal pare lebih dekat. Khasiat don mimfaat pare si
pahit pembasmipenyakit. Edisi 1.Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. p. 2 - 5
_'
2004. Manfaat pare. Khasiat dan manfaatpare si pahit pembasmi penyakit.
EdisiI. Jakarta:PT AgroMediaPustaka. p. 9 - to, 14- 6
_'
2004. Menaklukan penyakit bersama pare. Khasiat dan manfaatpare si pahit
pembasmi penyakit. Edisi 1. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. p. 39, 40 - 9,
50-2
Toni Handoko & B. Suharto. 1995. Insulin, glukagon dan anti diabetik oral. Dalam:
Sulistia G.Ganiswama, ed. Farmakologi dan terapi. Edisi IV. Jakarta: FKUI.
p467-71
WHO. 1999. Definition, diagnosis and c/ass!fication of diabetes mellitus and its
complications. hUD://www.staff.ncl.ac. uklphilip.home/who dmg.\)df.
24
Agustus 2004
_'
2002. Laboratory diagnosis and monitoring of diabetes mellitus,
http://wholibdoc.who.int/hq/2002/9241590483.DdfU.24 Agustus 2004
_'
2003. Diabetes. www.who.int/ncdldia/databases4.htm.24 Agustus 2004