Jalan Terjal ke Perguruan Tinggi.

~~~)"...
Pikiran
Rv.kyat
.
Senin

,

',.

17

,"

1

2
18

0


Jan

K
(..

.

'.

3
19

0

Peb

0 Selasa 0
(3)-- 5 6
20


0

21

Mar

0

Apr

0

Rabu

7
22

.

8

23

Me;

0

9
Jlln

~t~di,_~.Jant
tadi pagi ia menginjakkan kakinya di Ko-

ta Bandung.SemaJamibu denganper-

awakan kurus itu, telah menempuh peljalanan
cukup melelahkan dari Cilacap ke Bandung dengan menggunakan angkutan bus. Tujuannya satu, mendaftarkan anaknya ke InstitutTeknologi
Bandung (ITB).

I


,

Tahun ini merupakan

yang istimewa bagi Mari-

ana (40), nama ibu itu. Sebab, anak sulung yang
menjadi kebanggaan keluarga ini akan menjadi
mahasiswa. Sudah lama ia menabung, untuk kebutuhan putranya memasuki bangku kuliah. Sebab, ia sadar betul kuliah zaman sekarang tidak
ada yang murah.
Anaknya akan mengikuti ujian saringan masuk
terpadu (USMT) ITB. Rencananya mengambiljurusan Teknjk Kimia atau Teknjk linglrungan.
"Ikut ujian sekarang, biayanya lebih murah dibandingkan dengan ikut ujian ITB yang di daerah,"
katanya.
Jika anaknya masuk, ia diwajibkan membayar
sumbangan dana pengembangan akademik (SDPA) sebesar Rp 25 juta. "Memang tidak murah, makanya saya me-

nabungjauh-jauh hari sebe-

0


Karriis

10

24

0

25

Jum'lt
11

o Sabtu 0

12

26


--'

13

~7

o Sep

Jill

M;nggu
14

28

15
29

.:) 01:1


..

-

-

() Nt lODes

.

Jenab (40) punya cerita lain!agi. Hingga saat
ini, anaknya sama sekali belum membeli satu formulir pendaftaran. Ia masih gamang. ''Masih caricarl informasi. Saya barn siap sepuluh juta rupiah,
tetapi saya yakin akan adajalan buat anak saya,"
kata guru sekolah dasar (SD) itu.
Ia mengatakan, tabungannya tidak cukup untuk
biaya masuk melalui ujian mandiri yang dilaksanakan di PTN, sebagaimana keinginan putranya.
Makanya, sedang mengajukan pinjaman ke bank
pemerintab untuk bisa menutupi biaya yang dibutuhkan.
Sedangkan, Rahman (45) pengrajinjamu tradisional asal Kab. Ciamis, dibuat pusing untuk
mencari uang sebesar Rp 125juta. Uang sebanyak

itu, untuk biaya masuk ke Fakultas Kedokteran di
Universitas Soedirman (Unsoed) lewat jalur
khusus. ''Rencananya mau jual sawah," katanya.
SNMPTN bagi calon mahasiswa tak u~ahnya

--- K lip i ,1~ Hum 0 5 U n pod
-

31

Iumnya, iajuga mendattarkan anaknya di Universitas Gajah Mada
(UGM) Yogyakarta, tapi tidak lulus.
Biaya setiap semester yang
diperkirakan lebih dari Rp 2 juta, sudab siap mereka tanggung.
"Ketika di SMATaruna Nusantara
di Magelang, setiap bulan saya
transfer Rp 2,5juta. Jadi, untuk kuliah ini sebenarnya tidakjauh berbeda,"
ujar Mariana.
Meski belum dipastikan diterima di
ITB, setidaknya dia bisa tenang. Biaya pendidikan sudah bukan masalah, karena tabungannya sudah mencukupi. Berbeda dengan Citra (18), seorang calon mahasiswa asal

Kota Bandung. "Saya mau mencoba jalur beasiswa bagi yang tidak mampu," katanya.
Meskipun ia tabu peluang untuk mendapatkan
beasiswa itu tidak besar, tetapi tetap mencobanya.
Bagi ayahnya yang seorang teknisi, biaya masuk
kuliah mencapai 'puluhan juta rupiah itu, tak terjangkau.
"Kalau lewat beasiswai tidak ditetima, akan ikut
SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan
tinggi negeri). Nanti inginjuga mencoba Unpad
atau UPI. Semua cara yang bisa ditempuh hams'
diusahakan," ujar gadis yang ingin sekolah di tek-

nik sipilitu.

lumnya demi memfasilitasi
keinginan
anak," ujarnya.
Mariana sudab paham betul
soal konsekuensi
biaya. Ini bukan kali
pertama ia mendaftar

.@TI!kanakn~. Sebe-

16
30

2 r) 0 9
-- ---

-

~

- --

--

IaJUu.\W~1!JIIIi.".bangKU}c,t..

PI' p~ya,
dengan ratusan bahkan ribU3l1

orang lainnya. Demi cita-cita dan kehidupan yang
lebih baik, peperangan itu barns dihadapi.
I

Universitas
Padjadjaran (Unpad)
Bandung, jalur SNMPTN
Bukanhanyaperang bagi si ca10nmahasiswa, I
masih menjadi jalur penerimaan
masukke perguruan tinggijuga perangbagi orang
utama. "Kita masih memberikan kuota sebetua. Demi cita-cita anak, semua bisa diusahakan.
sar
55%
dari clayatampung,yang ada untuk
Harapannya, kelak semua jerih payah itu akan
SNPTM
dan sisanya 45% kami menampung dari
terbayar dengan kesuksesan
** anaknya.
SMUP. Tahun ini kuota masih seperti itu," ujar
Weny.
MFSKI disediakan banyakjalan menuju ITB.
Kendati demikian, tidak dapat dimungkiri bahSetiap jalan yang ditempuh mengandung konsewa perbandingan kuota tersebut masih tidak bisa
kuensi biaya yang berbeda-beda. "Masyarakat
mengimbangi jumlah pendaftar di masing-masing
tinggal melihat kemampuannya, mau ikut jalur
jalur. Pada 2008 misalnya, jumlah peminat Unyang mana," kata Wakil Rektor Senior Bidang
pad di jalur SNMPTN lebih dari dari 50.000
Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB)
orang. Sedangkan daya tampung yang ada hanya
Adang Surahman.
3.795. Sementara daya tampung SMUP sebesar
MeIiurut dia, pilihan ma3.176 hanya diperebutkan 17.271orang pendaftar.
syarakat hendaknya
Artinya, peluang masuk Unpad melalui 1:13 undisesuaikan
~---.._-de~

tuk::iJ'llM.Pl'N