Penyelenggaraan Pembelajaran Kejar Paket C PKBM Tunas Melati Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Semarang Barat.

ABSTRAK
Lucia Suryaningsih. NIM 1201401047. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Penyelenggaraan
Pembelajaran Kejar Paket C PKBM Tunas Melati Cabang Dinas Pendidikan
Kecamatan Semarang Barat.
Pembimbing: Dra. Liliek Desmawati, M.Pd; Dra Achmad Rifai RC, M.Pd
Kata kunci: Pembelajaran, Kejar Paket C, PKBM Tunas Melati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: mendeskripsikan penyelenggaraan
pembelajaran, faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat
penyelenggaraan pembelajaran Kejar Paket C di PKBM Tunas Melati tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi
penelitian adalah PKBM Tunas Melati Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan
Semarang Barat yang terletak di Jl. KRI Dewa Ruci No. 3 Kalibanteng
Semarang dengan warga belajar sebanyak 134 orang. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik proportional random sampling .sebanyak 20%-nya,
sehingga diperoleh interviwee sebanyak 22 orang. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul melalui
wawancara dianalisis dengan teknik persentase.
Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pembelajaran modul, tutorial,
penugasan, dan praktikum digunakan sesuai dengan harapan warga belajar;
(2) Tujuan pembelajaran: cukup sesuai dengan program pembelajaran dan

bahan pembelajaran; (3) Bahan pembelajaran cukup sesuai dengan
kebutuhan warga belajar dan cukup mudah untuk dipahaminya; (4) Metode
ceramah, diskusi, dan demonstrasi digunakan dan cukup sesuai dengan
bahan pembelajaran; (5) Media kadang-kadang digunakan dan dianggap
sesuai dengan tujuan pembelajaran maupun bahan pembelajaran, serta dapat
membantu untuk memahami bahan pembelajaran; (6) Evaluasi berbentuk tes
obyektif, tes uraian, dan tes bentuk praktikum selalu dilakukan dan cukup
sesuai dengan tujuan, bahan, maupun jadwal pembelajaan. (7) Warga belajar
kadang-kadang saja datang tepat waktu, tetapi kadang-kadang pula aktif
bertanya; (8) .Kondisi ruang belajar cukup memadai, tetapi sumber belajar
(buku bacaan, majalah, dan lain-lain) kadang-kadang saja tersedia; (9) Tutor
sesuai dengan bidangnya, penyampaian materi pun mudah dipahami warga
belajar, sering memberi kesempatan warga belajar untuk bertanya, tetapi
kadang-kadang saja hadir tepat waktu. Semua komponen merupakan faktor
pendukung penyelenggaraan pembelajaran, kecuali pembelajaran praktikum
yang kurang digunakan, tidak tersedianya sumber belajar yang memadai,
kedisiplinan warga belajar dan tutor yang rendah merupakan penghambatnya.
Berdasarkan simpulan di atas disarankan: (1) Pembelajaran bentuk
praktikum perlu ditingkatkan frekuensinya; (2) Tes bentuk uraian perlu
ditingkatkan untuk melatih warga belajar mengekspresikan gagasannya; (3)

Sumber belajar perlu disediakan setiap saat guna memperkaya pengetahuan
warga belajar terutama berkaitan dengan masalah-masalah sosial; (4) Tutor
maupun warga belajar hendaknya meningkatkan kedisiplinannya dengan
berupaya hadir tepat waktu, karena efektif tidaknya pembelajaran juga

tergantung pada kedisiplinan tersebut, dan (5) Menambah tutor berikut
peningkatan kesejahteraannya..