UII Daftar Isi Isi jg

.JURNAL HUKUM

rys QLIAIU
I

The Role of The Host State to The Protection of Human Right
and The Environment from The Violation Done by Transnational

Corporations

SriWartini

501-522

Pemberian Legal Standingkepada Perseorangan atau Kelompok
Masyarakat dalam Usul Pernbubaran Partai Politik

Allan FGW & Harry S.
PELINDUNG
Dekan Fakultas Hukum Ull


...........,.......

....... 523-544

Legal Aid Scheme in lndonesia: Between The Policy and The
lmplementation

ElisabethSundari

,............;...,..........,....545-562

Dialektika antara Aliran Hukum Alam dan Hukum Positif dan
KETUA PENGARAH
Dr, Ni'matulHuda, S.H., M,Hum.

Relevansi dengan Hukum lslam

Hajar

M.


563-579

Gender dan Korupsi (Pengaruh Keseteraan Gender DPRD dalam

KETUA PENYUNTING
Prof, Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.H.

Pemberantasan Korupsi di Kota Yogyakarta)

Aroma EM. &

DwiH

...... 580-601

Skategi Hukum dan Penerapan Partisipasi Masyarakat dalam
Penyelesaian Sengketa Batas Daerah diSumatera Selatan
DEWAN PENYUNTING
Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D.

Prof. Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.H.
Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D
Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D
Dr. Ni'matulHuda, S.H., M.Hum,
Dr, SitiAnisah, S.H., M H

lza Rumesten RS.

Melisa Fikia Dini, S.H.
Zay anli Mandasari, S. H.

602-623

Kedudukan BUM N Persero sebagai Se pa rate Leg a I E ntity dalam

Kaitannya dengan Pemisahan Keuangan Negara pada
Permodalan BUMN

lnda


Rahadiyan.,..,...,...........

624-640

Dinamika Pemilihan Gubernur Jawa Timur

R.
PENYUNTING PELAKSANA

......,..,...,..

Nazriyah

..........
Petunjuk Penulisan ....,..,..,..,..
Biodata Penulis

.

641-665


.... ...

... 666-666
667-668

TATAUSAHA
M. FlasbiAsh Shiddiki, S.Pd.l

ALAMAT REDAKSIffATA USAHA
Jl. Tamansiswa No. '158

Po. Box 1133 Telp. 37917 B - 377043
penerbitan.fh@uii.ac.id

No, Akreditasi: 56/DIKT[/Kep/201 2

JURNAL HUKUM Catunrvulan ini diterbitkan oleh Fakultas Flukum Universitas lslam lndonesia sebagai media komunikasi dan
pengembangan ilmu. Jurnal terbit setiap bulan Januari, April, Juli, Oktober. Redaksi menerima naskah artikel laporan penelitian,
dan artikel konseptual resensi buku, sepanjang relevan dengan misi redaksi. Naskah yang dikirim minimal 20 halaman maksimal


25 halaman diketik spasi ganda dan disertai biodata. Redaksi berhak mengubah naskah sepanjang tidak mengubah substansi
isinya, Tulisan di luar dosen Ull yang dimuat dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

r['

iG
602 Jurnal Hukum IUS QUIA lL"lSTUf\q

I

Strategi Hukum dan Pemerapan Fartisipasi Masyarakat
dalam Penyelesaian Sengketa Batas Daerah
di Surnatera Selatan
Iza Rumesten RS.
Fakultas Hukum Universitas Sriwij aya
Jl. Palernbang - Prabumulih KM. 32 Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan
rume sten_ iza@y ahoo. c om
Abstract
The long conflict on the regional border causes loss to a country, especially tn terms of economic, and


threatens the defense and security of the country, The purpose of this study is lo analyze and formulate
the legal step that can be taken to resolve the regional border conflict resulting from the regional
expansion and to formulate a model for the conmunity participatiln in resolving the border confltct in
their regtzn. The method used in this research is legal normative by analyzing and studying the
regulations of law related to the regional expansion and by studying and analyzing the legal matends
used by each party conflicting to claim the bzrder in dispute. The result of the research concludes that;
First, the legal strategies that can be taken to resolve the border conflrct can refer to the Law No. 12 of
2008 on Regional Government and the Regulalon of the Minister of Home Affairs No, 76 of 2012 on the
Guidelines on the Regional Border Confirmation and the last measure that can be taken is the settlement
thrzugh lhe Constitutional Court. Second, the active involvement of the community in the region in
dispute must be encouraged in each pracess of the regional expansion proposition.
Ke1 words

:

Commani4t participalion, legal strate,g, regional barder

Abstrak
Konflik batas daerah yang sering terjadi berlarut-larut menimbulkan banyak kerugian bagi negara

terutama darisegiekonomidan mengancam pertahanan dan keamanan negara. Tujuan dari penelitian
ini adalah tnenganalisis dan merumuskan langkah hukum yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan
konflik batas wilayah akibat dari pemekaran daerah dan merumuskan model partisipasi masyarakat
dalam menylesaikan sengketa batas wilayah yang terjadi di daerahnya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode hukum normatif, dengan menganalisis dan mengkaji semua peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pemekaran daerah, mengkaji dan menganalisis bahan
hukum yang digunakan masing-masing pihak yang bersengketa untuk mengklaim daerah perbatasan
yang dipersengketakan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pertama: strategi hukum yang dapat
ditempuh untuk menyelesaikan sengketa batas wilayah dapat berpedgman kepada Undang-Undang
No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah dan Permendagii No.76 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penegasan Batas daerah dan sarana terakhir yang dapat ditempuh adalah penyelesaian
melalui Mahkamah Konstitusi. Kedua, pelibatan masyarakat di daerah yang dipersengketakan secara
aktif dalam setiap proses usulan pemekaran daerah.

I(ata kunci: Partisipasi rnasyarakat, strategi hukum, batas daerah

lza Rwrnesfen RS. Strategi ftrukum... 603
Pendahuluan

Tujuan utama adanya pemekaran daerah adalah untuk lebih meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang acla di daerah. Hal ini diatur dalarn Pasal 2 Peraturan

Pemerintah No. 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria
Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah, yaltg mengatakan bahwa

pemekaran daerah dalam tatanan filosofis dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.l Hal inipun secara tegas diatur dalan-l Peraturan
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007.2 Alasan lainnya yang juga dikemukakan adatrah

bahwa pemekaran akan mengembangkan demokrasi lokal melalui pernbagian
kekuasaan pada tingkat yang lebih kecil.3 Uraian tersebut mencerminkan bahwa
alasan utama yang menuntut daerah untuk dirnekarkan secara umum berkaitan
dengan alasan ekonomi dan pemerataan pembangunan, yang tujuannya tentu saja

bermuara pada kesejahteraan rakyat.
Sementara World Banka mengatakarr" a primary objectizte of decentralization is to

mqintainnational stabilitV in theface of pressuresforlocalization.IMen

n


country finds itself

deeply diaided especially along geogra.phic and etlmic lines, decentralisntiott prouides an

institutional mechanismforbringing opposition groups into aforntal, ruleboundbargaining
process". Tujuan utama otonomi daerah ialah

untuk mempertahankan stabiiitas

nasional saat berhadapan dengan tekanan kedaerahan. Ketika sebuah negara sangat
terpecah-belah, terutama atas dasar letak geografis dan etnis, otonomi daerah akan

bisa menjadi sebuah mekanisme institusional bagi kelompok-kelompok yang
bertentangan untuk terlibat dalam proses tawar-rnenawar yang bersifat formal dan
sesuai aturan.

Masih berkaitan dengan hal itu, Rondinelli dan Cheemas berpendapat, hahwa
" decentrctlisstion can increase


political stability and nntionnl unity by giaing groups in dffirent

sections of the country the ability to participate more directly in deueloprrrcnt decision mnking,

I

I)asa.l 2 Peraturan

Pcngl repusan.
2

Pemerintah Nomor 129'l'alrun 2000 tentanll Persyarat-an Pembenrukan cian Iiriteria Peme liaran,

tlrn Pcnggal'ungan Dacrel,.

otonomi

No.

-fahr.rn

129 Tahun 2000 yang ter:akhir clipcriraharui clengar-r PP No.78
2007, tentang
Persvaratan Penbcntukan, dan l{riteria Pemekaran, Penghapusan clan Penggabr,rngan I)aerah, lahir dari scmanllat
Penjelasan PP
daeral-r.

' "Pcrrnasalahan Pcmckaran l)aerah cli lncloncsia" ,14ulia lndon*ia,22Marct2005.
'' Bank dunia, entering the 21 st centllry, decentralization; rethinking govemment, the rvorld dcveloprnent
reporr 1999 /200(), ()xforcl Univcrsity Press, Ne u, York, 1999, P. 107-108.
5
Ronclinelli and cireema, clecet-rtralization in clcve lopinlf c()Lrntries; a revicrv of rcccnt cxperiencc, rvorid bank
wolking paper:, No. 581, \\iasbington DC, 1983, P. 16

604 Jurnal Hukum IUS QUIA lt*l$Tul\fi Nl0.4 VOL. 20 CIKTOBER
thereby increasing their'stake" in. rmintnining the political system"

.

2013: 602 - 623

Otonomi daerah bisa

meningkatkarr stabilitas politik dan persatuan nasional dengan memberikan
kelompok-kelompok di daerah yang berbeda kernampuan untuk berpartisipasi
secara lebih langsung dalam proses pengambilan kebijakan, sehingga dengan

demikian "posisi" mereka dalam menjaga sistem politik bisa meningkat.
Praktik yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah otonomi
baru hasil pemekaran adalah, pemerintah daerah otonomi baru lebih fokus pada
penataan pemerintahan dan struktur pemerintahan sehingga mengabaikan
kesejahteraan rakyat di daerahnya. Berkaitan dengan hal ini Max Pohan mengatakan

sekitar 80% dari daerah otonomi baru mempunyai kinerja yang buruk dan tidak

mampu menghimpun pendapatan asli daerah, karena sibuk membentuk
pemerintahan dan belanja peralatan, tetapi mengabaikan peningkatan pelayanan
kepada rnasyarakat. Berdasarkan penjelasan mengenai hasil evaluasi pemerintah
pusat, dari 3L daerah yang dievaluast, ada 14 daerah otonomi baru atau 45,1"6% dari

total sampel yang kinerjanya tidak baik. Sekitar 80% daerah otonomi baru
bergantung pada pendanaan transfer dari pemerintah pusat. Dana itupun sebagian
besar untuk rnembayar gaji pegawai dan melengkapi perlengkapan pemerintahan,

bukan untuk rneningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sementara, peningkatan
layanan kepada masyarakat yang menjadi sasaran final otonomi daerah justru tidak
terpenuhi.6
Daerah pemekaran juga menjadi beban bag;i pemerintah dan pemerintah daerah

yang menjadi daerah induknya, karena daerah induk mempunyai kewajiban untuk
membantu dan memfasilitasi daerah otonomi baru dalam pelaksanaan pemerintahan
selama paling sedikit tiga tahun. Berkaitan dengan hal tersebut,

Alfitri berpendapat

bahwa pemekaran wilayah hanya menambah beban keuangan dan menambah
masalah baru dan membebani negara karena negara membiayai eksekutif dan

legislatif di daerah pemekaran, persentase anggaran untu.k pemekaran wiiayah
sebagian besar terserap untuk biaya administrasi pemerintahan, sebaliknya,
pengalokasian untuk rakyat sangat kecil.T

" N{ax Pohan, Deputi Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,http://
tegional.l