KEBERSYUKURAN PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS) Kebersyukuran Pada Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (SUPELTAS).

KEBERSYUKURAN PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU
LINTAS (SUPELTAS)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajad Sarjana S-1

Diajukan Oleh:
PRASETYO BUDHI SETIAWAN
F. 100090082

Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

KEBERSYUKURAN PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU
LINTAS (SUPELTAS)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Dalam mencapai derajad Sarjana S-1

Diajukan Oleh:
PRASETYO BUDHI SETIAWAN
F. 100090082

Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i

KEBERSYUKURAN PADA SUKARELAWAN PENGATUR LALU
LINTAS (SUPELTAS)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajad Sarjana S-1


Disusun oleh:

PRASETYO BUDHI SETIAWAN
F. 100090082

Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ii

KEBERSYUKURAN PADA SUKARELAWAN
PENGATUR LALU LINTAS (SUPELTAS)
Prasetyo Budhi Setiawan
Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
tyos_land@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta

mendeskripsikan kebersyukuran pada sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas).
Informan penelitian dipilih secara purposive sampling dengan kriteria a) Bekerja
sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) dan telah bergabung dengan
paguyuban Supeltas Surakarta; b) Telah menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas
(Supeltas) minimal 1 tahun; c) Status telah berkeluarga. Teknik analisis data yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan model
interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menjadi Supeltas kondisi
informan menjadi lebih baik daripada sebelum menjadi supeltas. Supeltas
mengartikan rasa kebersyukuran sebagai penerimaan atas nikmat/ rezeki yang
diperoleh baik banyak maupun sedikit dengan ikhlas, senang hati, dan lapang
dada, serta mengakui bahwa nikmat tersebut berasal dari Allah SWT. Meskipun
sering dicaci maki dan berselisih dengan pengguna jalan namun, tetap disyukuri
oleh subjek dengan menerima dan menyadari sepenuhnya bahwa hal tersebut
merupakan resiko dari pekerjaannya sebagai seorang Supeltas. Sedangkan
perwujudan kebersyukurannya mulai dari mengucapkan syukur Alhamdulillah,
mendoakan orang yang telah memberikan rezeki, hingga menyisihkan sebagian
rezeki yang diperoleh untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan di
sekitarnya sehingga tidak hanya dengan ucapan saja melainkan disertai dengan
tindakan yang nyata.
Kata kunci: kebersyukuran, pengatur lalu lintas, supeltas


1

Meskipun dengan penghasilan

PENDAHULUAN
Keberadaan Supeltas di Kota

yang kecil dan tidak sebanding

Solo sudah ada sejak tahun 2000,

dengan waktu kerja yang lama yang

namun

bukan

mereka miliki, namun hal ini tidak


supeltas melainkan “Polisi Cepek”.

membuat seorang supeltas lupa untuk

Pada tahun 2009 nama “polisi cepek”

bersyukur kepada Allah SWT yang

diubah menjadi supeltas dan memiliki

telah memberikan mereka pekerjaan,

paguyuban

namanya

dibentuk

dahulu


yang
Satuan

secara

resmi

nikmat dan rezeki sehingga bisa

Lalu

Lintas

memenuhi

kebutuhan

hidupnya

(Satlantas) Kota Surakarta. Sekarang


sehari-hari walaupun sesekali supeltas

supeltas

juga

sudah

berada

dibawah

pernah

mengeluh

naungan lembaga/ instansi kepolisian

“nggresulo”


atas

khususnya

didapatkan.

Seperti

Satuan

Lalu

Lintas

hasil

atau
yang


pernyataan

(Satlantas) Kota Surakarta dan sampai

Emmons dan McCullogh (2003) yang

tahun 2013 ini, jumlah supeltas telah

mengatakan

mencapai 48 orang yang tersebar di

merupakan sebuah bentuk emosi atau

seluruh penjuru Kota Solo.

perasaan seseorang yang kemudian
berkembang

Sebelum berprofesi sebagai


bahwa

kebersyukuran

menjadi

sikap,

sifat

seorang supeltas kebanyakan dari

moral, kebiasan, kepribadian yang

subjek tidak bekerja/ menganggur dan

akhirnya

bekerja serabutan sehingga didalam


seseorang dalam menanggapi atau

memandang dirinya subjek merasa

bereaksi terhadap sesuatu atau situasi

tidak berarti karena tidak memiliki

pada kehidupan sehari-hari yang ia

apa-apa termasuk tidak memiliki

jalani.

Jika

seseorang

pekerjaan yang tetap dan penghasilan

maka

sikap

atau

guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

muncul dalam kehidupan sehari-hari

Namun

adalah

setelah

menjadi

seorang

akan

positif,

mempengaruhi

bersyukur,

perilaku

sebaliknya

yang

jika

Supel-tas, subjek merasa bersyukur

seseorang tidak bersyukur maka sikap

dan senang karena bisa memiliki

atau perilaku yang muncul dalam

pekerjaan yang tetap dan halal serta

kehidupan sehari-hari adalah negatif.

memiliki penghasilan.

2

Rasa apresiasi yang hangat kepada

Menurut Peterson & Seligman
rasa

orang lain atau sesuatu, meliputi

berterima kasih dan bahagia sebagai

perasaan cinta, dan kasih sayang. 2)

respon

Niat baik (goodwill) yang ditunjukkan

(2004),

bersyukur

penerimaan

karunia

adalah

karunia,

tersebut

baik

kepada

merupakan

seseorang

atau

sesuatu,

keuntungan yang terlihat dari orang

meliputi keinginan untuk membantu

lain ataupun momen kedamaian yang

orang lain yang kesusahan, keinginan

ditimbulkan oleh keindahan alamiah.

untuk berbagi, dan lain-lain. 3)

Bersyukur bisa diasumsikan sebagai

Kecenderungan

keutamaan

mengarahkan

positif berdasarkan rasa penghargaan

individu dalam meraih kehidupan

dan kehendak baik, meliputi intense

yang lebih baik

menolong

yang

Menurut El-Firdausy (2010)

kebersyukuran

orang

lain,

bertindak

membalas

kebaikan orang lain, beribadah, dan

dari sudut pandang Islam mengatakan
bahwa

untuk

lain-lain.

adalah

Berdasarkan

beberapa

pengaku-an terhadap nikmat yang

pengertian kebersyukuran di atas,

dikaruniakan

dapat

Allah

SWT

yang

disimpulkan

bahwa

disertai dengan ketundukan kepada-

kebersyukuran adalah rasa pengakuan

Nya dan memper-gunakan nikmat

atas nikmat-nikmat dari Allah SWT

tersebut

yang telah diperoleh baik melalui

sesuai

dengan

kehendak

Allah SWT.

orang lain maupun langsung dari

Al-Munajjid

(2006)

Allah SWT dengan cara memberikan

menjelaskan bahwa syukur dapat

pujian

muncul dikarenakan 3 aspek, yaitu: a.

mengakuinya dengan hati yang tulus

Mengenal

Menerima

ikhlas, dan mempergunakan nikmat-

Nikmat, c. Memuji Allah SWT atas

nikmat tersebut di jalan yang diridhai

Pemberian Nikmat. Sedangkan ahli

Allah SWT.

Nikmat,

b.

Psikologi Barat Fitzgerald (dalam
Lopez

dan

mengemukakan

Snyder,
beberapa

kepada

Allah

SWT,

Penelitian ini bertujuan untuk

2004),

mengetahui dan memahami serta

aspek

mendeskripsikan kebersyukuran pada

didalam bersyukur. Antara lain: 1)

3

sukarelawan

pengatur

lalu

menjadi

lintas

handphone.

distributor

Setelah menjadi seorang Supeltas,

(Supeltas).

KM merasa sangat bersyukur karena

METODE
Informan

Penelitian.

bisa memberikan kehidupan yang

Informan

penelitian ini dipilih secara purposive

layak

sampling dengan kriteria a) Bekerja

sehingga bisa memenuhi kebutuhan

sebagai sukarelawan pengatur lalu

hidup

lintas (Supeltas) dan telah bergabung

berumah tangga, selain itu ia juga

dengan

Supeltas

bisa bermanfaat untuk orang lain

menjadi

sebagai sukarelawan yang menjadi

lintas

pelopor keselamatan dalam berlalu

paguyuban

Surakarta;

b)

sukarelawan

Telah

pengatur

lalu

untuk

anak

yang

istrinya

diperlukan

lintas

telah berkeluarga.

kebersyukuran menurut subjek yaitu

Alat Pengumpulan Data. Berupa

mampu menerima atas hasil yang

wawancara dan observasi sehingga

telah diperoleh baik berupa uang

data-data yang dihasilkan berupa

maupun

narasi

Langkah-

senang hati, lapang dada dan tidak

langkah dalam analisis data penelitian

memandang berapapun jumlahnya.

ini menggunakan metode interaktif

Meskipun sering dicaci maki dengan

sebagai berikut: 1) Pengumpulan

kata-kata kotor/ kasar oleh pengguna

data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian

jalan karena tidak mau diatur namun,

data, 4) Penarikan kesimpulan dan

subjek mensyukuri hal-hal tersebut

verifikasi.

dengan

deskripsi.

jalan

dalam

(Supeltas) minimal 1 tahun; c) Status

dan

di

dan

sajian/

raya.

makanan

menerima

dan

Arti

dengan

bersabar

(ngelus dada) karena hal tersebut
merupakan resiko dari pekerjaannya

HASIL DAN PEMBAHASAN

sebagai seorang Supeltas.

Subjek KM (inisial) sebelum

Subjek RK (inisial), sebelum

menjadi Supeltas kondisi ekonominya
tidak

menentu.

menjadi

Sedangkan

Supeltas,

pekerjaan

RK

menjadi

tergolong serabutan antara lain seperti

supeltas, penghasilannya lebih banyak

pernah menjadi penjual bakpao, dan

pekerjaan

pengamen.

dibandingkan

setelah

sebelumnya

yaitu

saat

4

Dan

ketika

menjadi

pengamen, pernah menjabat sebagai

seperti judi, mabuk-mabukan, dan

ketua pengamen kota Solo yang

mengkonsumsi obat-obat terlarang

dinamakan

KAPAS

bersama

Pengamen

Surakarta).

menjadi

Supeltas,

(Keluarga

kerjanya.

Setelah

Selain itu, subjek juga merasa jauh

merasa

dari keluarganya yang ada di Solo.

lingkungan

Setelah menjadi Supeltas, keluarga

subjek

bahwa keluarga dan

teman-teman

bahwa

dan lingkungannya menilai subjek

sekarang hidupnya sudah tentram dan

sudah berubah dan tidak pernah

lebih

mengganggu masyarakat yang ada

sekitar

menilai

mapan

menjadi

subjek

dibanding

Supeltas.

sebelum

Menurut

disekitarnya

RK,

sehingga

masyarakat

bersyukur merupakan hal yang paling

juga ikut senang. Subjek merasa

sulit, namun mengingat keadaan fisik

bersyukur setelah menjadi Supeltas

yang dimiliki dan melihat pada

karena

kenyataan sekarang dalam mencari

mendapatkan

pekerjaan yang tergolong sulit, maka

pendidikan menjadi Supeltas dari

RK merasa sangat bersyukur atas

pihak

pekerjaan

kebersyukuran menurut subjek yaitu

yang telah dimilikinya

merasa

beruntung
pembinaan

kepolisian.

dari

perasaan

Meskipun

maki

berkumpul dengan keluarga, bisa

pengguna jalan karena tidak mau

membahagiakan istri dan anaknya,

diatur

dan senang bisa bekerja sebagai

namun

dicaci

subjek

merasa

karena

dan

sekarang sebagai seorang Supeltas.
sering

senang

Arti

bisa

bisa

dan

seorang Supeltas. Meskipun sering

menyadari hal tersebut sebagai resiko

berselisih dengan pengguna jalan

dari pekerjaannya sebagai seorang

karena tidak mau diatur namun, hal

Supeltas.

tersebut disyukuri dan ditanggapi

bersyukur

dengan

menerima

dengan tenang.

Subjek N (inisial), sebelum
menjadi

Supeltas

subjek

Subjek M (inisial), sebelum

bekerja

sebagai karyawan Rumah Sakit di

menjadi

Jakarta. Ketika bekerja di Rumah

bekerja menjadi buruh glondong,

Sakit, subjek merasa bahwa dirinya

buruh bangunan, dan juru las listrik

banyak melakukan perbuatan maksiat

tapi kemudian tempat bekerjanya

5

Supeltas,

subjek

pernah

bangkrut sehingga subjek menjadi

membuat sablon, stiker, dan juru

pengangguran.

menjadi

parkir. Namun karena perkembangan

Supeltas, subjek merasa bersyukur

zaman yang semakin modern, maka

karena

dengan

subjek menjadi sulit mendapatkan

keluarga, memiliki teman Supeltas

order khususnya ketika berprofesi

yang banyak, dan bisa membantu

sebagai fotografer sehingga subjek

orang lain ketika bertugas di jalan.

lama

Arti kebersyukuran menurut subjek

menjadi Supeltas untuk mencukupi

yaitu mengakui atas nikmat/ rezeki

kebutuhan keluarga. Setelah menjadi

yang telah diperoleh, selalu menerima

Supeltas perasaan subjek ada suka

atas hasil rezeki yang didapat baik

dan dukanya. Untuk dukanya, subjek

sedikit maupun banyak, dan masih

yang bekerja sebagai Supeltas di

bisa menyisihkan sedikit rezeki yang

tengah jalan pernah dikira seperti

diperoleh untuk saling berbagi dengan

pengemis dan bahkan dahulu sebelum

sesama kepada orang yang tidak

memakai seragam Supeltas sempat

mampu seperti pengemis. Meskipun

dikira orang gila ditengah jalan.

sering dicaci maki dengan kata-kata

Setelah menjadi seorang Supeltas,

kotor/ kasar dan pernah hampir

subjek merasa bersyukur karena bisa

ditabrak mobil namun, subjek selalu

mendapatkan

bersyukur

dan

penghasilan yang bisa digunakan

menyadari hal tersebut sebagai resiko

untuk memenuhi kebutuhan hidup

dari pekerjaannya sebagai seorang

keluarga serta bisa untuk membayar

Supeltas serta selalu berdoa kepada

hutang-hutangnya.

Allah agar diberi keselamatan

kebersyukuran menurut subjek adalah

bisa

Setelah

berkumpul

dengan

menerima

kelamaan

menjadi Supeltas, pekerjaan subjek

kepada

sebenarnya

memberikan

perusahaan

swasta

karyawan

dengan

pekerjaan

Arti

profesi

dan

dari

rasa pengakuan dan terima kasih

Subjek AH (inisial), sebelum

seorang

beralih

seorang

status

Allah

SWT

yang

pekerjaan

Supeltas

dan

telah
sebagai
telah

kontrak, namun setelah kontraknya

memberikan rezeki dari pekerjaannya

habis maka subjek mencari pekerjaan

sebagai seorang Supeltas. Meskipun

lain seperti fotografer pernikahan,

pernah dilempar uang receh seratus

6

rupiah dan pernah diajak berkelahi

disyukuri

oleh pengguna jalan karena tidak mau

tenang.

dan

ditanggapi

dengan

diatur namun, hal tersebut tetap
Tabel 1. Karakteristik Informan
No.

Informan
KM
RK
N
M

Jenis
Kelamin
L
L
L
L

1
2
3
4
5

Usia
27 Tahun
42 Tahun
37 Tahun
32 Tahun

Pendidikan
terakhir
SMP
SMP
SMP
SMP

AH

L

46 Tahun

STM

Berdasarkan kondisi ekonomi
informan

sebelum

dan

Pangkalan
Supeltas
Pangkalan Baron
Pangkalan Baron
Pangkalan Baron
Pangkalan Tiga
Serangkai
Pangkalan Solo
Paragon

Lama
bekerja
2,5 Tahun
7 Tahun
3 Tahun
3,5 Tahun
5 Tahun

obatan terlarang sehingga informan

setelah

memiliki

keinginan

untuk

menjadi Supeltas dapat diketahui

menghindari

kebiasaan

buruknya

sebelum menjadi supeltas, kondisi

tersebut dan membuatnya pulang

ekonominya tidak menentu karena

kampung untuk berkumpul dengan

pekerjaannya tidak menentu sehingga

keluarganya

pendapatannya juga tidak menentu.

kebiasaan buruknya selama bekerja di

Dimana

Jakarta,

pendapatan

dari

kelima

informan KM, RK, M, dan AH dari
pekerjaannya

yang

dan

sehingga

menghindari

beralih

profesi

menjadi seorang Supeltas.

tergolong

Pandangan

lingkungan

serabutan ketika sebelum menjadi

informan sebelum menjadi Supeltas

Supeltas yaitu antara ±Rp.30.000 per

ada yang mendukung dan bahkan ada

hari hingga ±Rp.1.500.000 per bulan.

juga yang bersifat negatif karena

Meskipun pada salah satu informan

faktor perilakunya sebelum menjadi

yang

Supeltas.

bernama

N

(inisial)

yang

Yang

mendukung

sebelumnya adalah karyawan rumah

pekerjaannya

sakit

penghasilan

Supeltas karena informan dianggap

±Rp.2.000.000 hingga ±Rp.2.500.000

telah berusaha mencari nafkah untuk

per bulan tetapi karena sering berbuat

menghidupi keluarganya, sedangkan

maksiat

mabuk-mabukan,

yang bersifat negatif atau tidak

berjudi, hingga mengkonsumsi obat-

mendukung adalah karena mereka

dengan

seperti

7

sebelum

menjadi

Kondisi

belum memiliki pekerjaan yang tetap
dan

perilakunya

juga

informan

sebelum

dan setelah menjadi Supeltas, seperti

cenderung

negatif seperti KM yang mengikuti

yang

komunitas punk/ anak jalanan dan N

merupakan

yang sering mabuk-mabukan, berjudi,

dijelaskan oleh Walgito (2010) yang

dan

mengungkapkan

mengkonsumsi

obat-obatan

telah

diuraikan
persepsi

atas

sebagaimana

bahwa

merupakan

terlarang.

di

persepsi

suatu

proses

Supeltas,

pengorganisasian, penginterpretasian

informan dinilai oleh lingkungannya

terhadap stimulus yang diterima oleh

telah

dari

organisme atau individu sehingga

sebelumnya. Adapun kelebihannya

menjadi sesuatu yang berarti, dan

antara lain memiliki pekerjaan yang

merupakan aktivitas yang integrated

tetap, meskipun dalam hal pendapatan

dalam

tidak menentu tetapi pekerjaannya

tersebut

dikemukakan

oleh

dinilai positif oleh lingkungannya

Leavit (dalam Triska, 2007)

yang

karena memiliki jasa yang besar

dikutip oleh Fauzi (2009) yaitu

dalam

persepsi memiliki arti sempit dan arti

Setelah

menjadi

menjadi

lebih

membantu

baik

orang

lain

diri

individu.

juga

Pengertian

khususnya para pengguna jalan dan

luas. Arti sempit persepsi

dapat

penglihatan:

meningkat-kan

keluarganya
sebelumnya

taraf

daripada

hidup

bagaimana

yaitu

seseorang

melihat sesuatu, dalam arti luas

pekerjaan

persepsi

yang tidak menentu.

yaitu:

pandangan

Kondisi ekonomi informan setelah

pengertian,

menjadi seorang Supeltas walaupun

memandang

masih tergolong tidak me-nentu akan

sesuatu. Sedangkan persepsi menurut

tetapi penghasilannya se-karang bisa

Chaplin (2011), persepsi merupakan

diperoleh setiap hari yang berkisar

proses mengetahui atau mengenali

antara ±Rp.30.000 hingga ±Rp.50.000

obyek dari kejadian objektif dengan

per hari sehingga dirasa cukup dan

bantuan indera.

terkadang

lebih

baik

bagaimana

atau

atau

mengartikan

Kebersyukuran

daripada

seseorang

menurut

informan yaitu menerima atas nikmat/

sebelum menjadi Supeltas.

rizki

8

yang

telah

diperoleh

dan

dimiliki selama ini baik banyak

didalam

maupun sedikit dengan ikhlas, senang

satunya yaitu niat baik (goodwill)

hati, dan lapang dada, serta mengakui

yang ditunjukkan kepada seseorang

bahwa segala nikmat/ rezeki yang

atau

telah

untuk membantu orang lain yang

diperoleh

dan

dimilikinya

bersyukur

sesuatu,

selama ini berasal dari Allah SWT

kesusahan

seperti pekerjaannya sekarang sebagai

berbagi.

seorang

McCullough,

Supeltas

dan

rezeki/

dimana

meliputi

salah

keinginan

dan

keinginan

untuk

Dan

ditambah

oleh

(2002),

yang

dkk

penghasilan yang telah diperolehnya

mengungkapkan bahwa ada unsur-

selama ini. Meskipun sering dicaci

unsur yang mempengaruhi seseorang

maki dan berselisih dengan pengguna

dalam bersyukur antara lain intensity

jalan karena tidak mau diatur namun,

dan span. Dimana dalam intensity

tetap disyukuri oleh subjek dengan

seseorang tersebut selalu mengambil

menerima dan menyadari sepenuhnya

sisi positif dari setiap peristiwa yang

bahwa hal tersebut merupakan resiko

dialaminya baik peristiwa positif

dari pekerjaannya sebagai seorang

(bahagia,

Supeltas.

maupun peristiwa negatif (sakit, duka,

Pernyataan

tersebut

dan

sesuai

gembira,

lain-lain).

dan

lain-lain)

span,

Sedangkan

dengan sudut pandang Islam yang

maksudnya adalah dari peristiwa-

dikemukakan oleh El-Firdausy (2010)

peristiwa kehidupan bisa membuat

yang

seseorang

menyatakan

kebersyukuran
terhadap

adalah

nikmat

dikaruniakan

bahwa

Allah

misalnya

pengakuan

merasa
merasa

bersyukur,

bersyukur

atas

yang

telah

keluarga, pekerjaan, kesehatan, dan

SWT

yang

lain-lain.

disertai dengan ketundukan kepada-

Hal ini juga sesuai dengan

Nya dan mempergunakan nikmat

penelitian yang telah dilakukan oleh

tersebut

Froh, dkk (dalam Sulistyarini, 2010)

sesuai

dengan

kehendak

yang menyatakan bahwa pandangan

Allah SWT.

kebersyukuran

Didukung pula oleh Fitzgerald

tidak

(dalam Lopez dan Snyder, 2004),

kehidupan

yang mengemukakan beberapa aspek

kenyamanan materi melainkan sikap

9

yang

memerlukan

penuh

dengan

interior

bersyukur

terlepas

untuk diberikan kepada orang lain

dari

kondisi kehidupan. Penelitian pada

yang

orang dewasa menunjukkan bahwa

tangan

yang

individu yang sering merasakan dan

mulai

dari

mengungkapkan rasa terima kasih

tukang becak, hingga pengemis. Hal

akan lebih menikmati pekerjaan, lebih

itu juga sesuai dengan pendapat

optimis

lebih

McCullough,

dkk

membantu atau mendukung orang

penelitiannya

yang

lain

Gratitude a Moral Effect” yang

dan

energik,

daripada

orang

dan

yang

tidak

lebih

menyatakan

mengalami rasa bersyukur.

membutuhkan

uluran

berada

disekitarnya

tetangga,

pengamen,

(2001)

dalam

berjudul

bahwa

“Is

kebersyukuran

dikonseptualisasikan sebagai moral

Adapun bentuk perwujudan
seperti

emosi karena biasanya hasil dari

mengucapkan syukur Alhamdulillah

penyebab perilaku yang dimotivasi

sebagai wujud rasa terima kasih dan

oleh kepedulian terhadap orang lain.

rasa

bersyukurnya

pengakuan

mereka

kepada

Allah

SWT yang telah memberikan nikmat/

KESIMPULAN

rezeki kepadanya. Al-Fauzan (2007)

1. Kondisi

mengatakan

bahwa

orang

informan

sebelum

menjadi Supeltas, secara ekonomi

yang

bersyukur, menggunakan hati, lidah,

penghasilannya

dan

karena pekerjaannya juga tidak

anggota

mencintai
kepada-Nya,

badannya

untuk

SWT,

tunduk

Allah
dan

menentu/

tidak

menentu

berganti-ganti

dan

cenderung serabutan. Kondisi ini

menggunakan

nikmat-nikmat-Nya di jalan yang di

didukung

Ridhai-Nya. Akan tetapi perwujudan

menghargai upaya maksimal yang

kebersyukuran tidak hanya dengan

dilakukan

mengucapkan rasa syukur tetapi juga

keluarganya. Namun disisi lain,

disertai dengan suatu tindakan yang

keluarga

nyata yaitu dengan mendoakan orang

perilaku yang melanggar nilai-

yang

rezeki

nilai/ norma-norma baik agama

kepadanya dan dengan menyisihkan

maupun sosial seperti mabuk-

sebagian rezeki yang telah diperoleh

mabukan, berjudi, mengkonsumsi

telah

memberikan

10

pihak

untuk

mengecam

keluarga

menghidupi

perilaku-

obat-obatan

terlarang,

mengucapkan

hingga

syukur

mengikuti komunitas punk/ anak

Alhamdulillah, mendoakan orang

jalanan.

yang telah memberikan rezeki,
hingga

2. Kondisi informan setelah menjadi
Supeltas,

secara

rezeki

ekonomi

menyisihkan
yang

sebagian

diperoleh

untuk

penghasilannya tidak tetap, akan

diberikan kepada orang yang lebih

tetapi hasil yang diperoleh dirasa

membutuhkan

di

mencukupi dan bahkan terkadang

sehingga

hanya

lebih

ucapan saja melainkan disertai

baik

menjadi

daripada
Supeltas.

memandangnya

sebelum

dengan

dengan tindakan yang nyata..

Keluarga

sebagai

tidak

sekitarnya

sosok

yang lebih baik dan Supeltas

DAFTAR PUSTAKA

dianggap sebagai pekerjaan yang

Al-Fauzan, A. B. S., 2007. Indahnya
Bersyukur.
Bagaimana
Meraihnya?. Bandung: Marja.

tetap dan mulia.
3. Supeltas

mengartikan

kebersyukuran

rasa
Al-Munajjid, M. B. S., 2006. Silsilah
Amalan Hati. Ikhlas, Tawakal,
Optimis, Takut, Bersyukur,
Ridha, Sabar, Introspeksi
Diri, Tafakkur, Mahabbah,
Taqwa,
Wara.
Bandung:
Irsyad Baitus Salam.

sebagai

penerimaan atas nikmat/ rezeki
yang

diperoleh

baik

banyak

maupun sedikit dengan ikhlas,
senang hati, dan lapang dada,

Chaplin, J.P, 1981, Kamus Lengkap
Psikologi: Terjemah oleh
Kartini
Kartono,
2011.
Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.

serta mengakui bahwa nikmat
tersebut berasal dari Allah SWT,
meskipun sering dicaci maki dan
berselisih dengan pengguna jalan
namun,

tetap

disyukuri

El-Firdausy, M. I., 2010. Rahasia
Dahsyatnya Syukur. Jawa
Tengah: One Books.

oleh

subjek dengan menerima dan
menyadari sepenuhnya bahwa hal

Emmons, R. A., & McCullough, M.
E., 2003. Counting Blessings
Versus
Burdens:
An
Experimental Investigation of
Gratitude and Subjective
Well-Being in Daily Life.

tersebut merupakan resiko dari
pekerjaannya

sebagai

seorang

Supeltas. Sedangkan perwujudan
kebersyukurannya

mulai

dari

11

Journal of Personality and
Social Psychology. Vol. 84,
No. 2, 377-389.
Fauzi,

McCullough, M. E., Emmons. R. A,.
& Tsang, J., 2002. The
Grateful
Disposition:
A
Conceptual and Empirical
Topography.
Journal
of
Personality
and
Social
Psychology. Vol. 82, No. 1,
112-127.

Ben Ramadhan, 2009,
Gambaran
Persepsi
Keselamatan
Berkendara
Sepeda Motor Pada Siswa/i
Sekolah Menengah Atas di
Kota Bogor Tahun 2009,
Skripsi, Jakarta: Universitas
Indonesia.

Peterson, C & Seligman, M. E. P.,
2004. Character, Strenght,
and Virtues: A Handbook &
Classification. New York:
Oxford University press.

Lopez, Shane J & Snyder, C. R.,
2004. Positive Psychological
Assessment: A Handbook Of
Models And Measures. US:
American
Psychological
Association.

Sulistyarini, Ria Indah., 2010.
Pelatihan
Kebersykuran
Untuk
Meningkatkan
Proactive
Coping
Pada
Survivor Bencana Gunung
Merapi.
Yogyakarta.
Direktorat Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Universitas Islam Indonesia.

McCullough, M. E., Kilpatrick, S. D.,
Emmons, R. A dan Larson, D.
B., 2001. Is Gratitude a Moral
Effect. Journal Psychological
Bulletin. Vol. 127, No. 2, 249266.

Walgito, Bimo., 2010, Pengantar
Psikologi Umum, Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

12