Implikasi Diagenesis Batugamping Terhadap Touching Vuggy Dan Kualitas Reservoar Formasi Ngimbang Cekungan Jawa Timur.

IMPLIKASI DIAGENESIS BATUGAMPING TERHADAP TOUCHING VUGGY DAN
KUALITAS RESERVOAR FORMASI NGIMBANG CEKUNGAN JAWA TIMUR

Oleh:
Mellinda Arisandy*
Undang Mardiana*
Vijaya Isnaniawardhani*
*Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

SARI
Blok P Lepas Pantai Utara Madura merupakan lapangan Petronas Carigali Jakarta
yang berada di Cekungan Laut Jawa Timur Utara. Lapangan ini mulai berproduksi pada
tahun 2001, terdiri dari 14 sumur dan 6 (enam) sumur pada Blok P merupakan fokus
penelitian. Sumur P-1 sampai P-4 sedang dalam pengembangan dan sumur P-5 sampai P-6
sudah dilakukan pengeboran. Produksi harian sumur-sumur pada Blok P adalah 2500-3100
BOPD. Produksi hidrokarbon yang terus menurun membutuhkan berbagai studi geologi
untuk meningkatkan produksi hidrokarbon salah satunya adalah tentang studi petrofisik pada
batugamping.
Penelitian ini dimulai dengan analisis data sumur untuk menentukan zona produktif
reservoar batugamping dan karakteristik batugamping berdasarkan data log sumur, DST, dan
core. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai SPI (Secondary Porosity Index) sebagai nilai

adanya porositas sekunder (touching vuggy) pada batugamping dan rock type sebagai
karakteristik setiap fasies pada masing-masing sumur sehingga dapat dihitung permeabilitas
batugamping tersebut.
Metode penelitian menggunakan data log sumur sehingga diperoleh porositas,
permeabilitas, saturasi air, SPI untuk menunjukkan kehadiran touching vuggy, dan
interpretasi lingkungan pengendapan. Selain itu, digunakan pula data core untuk menentukan
visible porosity khususnya touching vuggy, nilai m sebagai faktor turtoisi batugamping, dan
crossplot porositas dan permeabilitas core sehingga reservoar dapat dibagi menjadi beberapa
rock type. Perbedaan pada setiap rock type dipengaruhi oleh fasies dan proses diagenesis.
Diagenesis yang terjadi pada sumur P-1 sampai P-6 didominasi oleh proses disolusi oleh air
meteorik karena berada pada lingkungan vadose. Berada pada dua fase diagenesis yaitu keep
up phase dan drowning phase pada Kala Oligosen. Nilai SPI, m dan rock type dapat
menentukan kehadiran touching vuggy pada reservoar batugamping. Touching vuggy sangat
penting kehadirannya pada batugamping agar mudah untuk mengalirkan hidrokarbon
sehingga dilakukan analisis pada sumur P-2 sampai P-4 terhadap kemunculan nilai SPI, nilai
m2 dan touching vug memiliki nilai m