PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Sdr. D Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi diruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini seringkali kita jumpai masalah- masalah yang harus
kita hadapi, masalah tersebut bisa berasal dari faktor- faktor internal dan
eksternal. Tidak semua individu memiliki koping yang efektif, setiap individu
biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, tapi jika ada
sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri akan dapat
mengakibatkan gangguan jiwa salah satunya adalah halusinasi. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan zaman teknologi yang begitu
pesat, maka semakin banyak pula masalah yang timbul dan dampaknya sangat
berpengaruh besar terhadap jiwa seseorang yang tidak dapat mengantisipasi
gejala yang timbul.
Halusinasi merupakan gangguan penyerapan atau persepsi panca indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada saat klien menerima
rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu itu sendiri, sehingga klien
berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan pula oleh
klien namun tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2003).
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.
Bentuk halusinasi dapat berupa suara- suara yang bising atau mendengung, tetapi
1
2
lebih berupa kata- kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang sempurna.
Biasanya isi halusinasi tersebut membicarakan mengenai keadaan pasien sedih
atau yang ditujukan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau
bicara dengan suara halusinasi itu. Mayoritas penderita berada di kota besar, ini
terkait dengan tingginya tingkat stres yang muncul di daerah perkotaan.
Berdasarkan hasil laporan rekam medik RSJD Surakarta pada bulan Januari
sampai dengan bulan Maret 2012 tercatat bahwa jumlah pasien rawat inap 698
orang yakni gangguan halusinasi 324 orang, perilaku kekerasan 147 orang,
isolasi diri 112 orang, harga diri rendah 90 orang, devisit perawatan diri 25
orang. Jenis halusinasi yang umum terjadi adalah halusinasi pendengaran dan
penglihatan. Gangguan halusinasi ini umumnya mengarah pada perilaku yang
membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan.
Berdasarkan hal- hal di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang gangguan persepsi sensori : halusinasi dalam sebuah karya tulis ilmiah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Sdr. D dengan Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi di Ruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat di
ambil adalah ”Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Sdr. D
dengan masalah utama perubahan persepsi sensori : halusinasi diruang Maespati
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta”.
3
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah melakukan dan menerapkan asuhan keperawatan pada Sdr. D
diruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, penulis mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi
sensori : halusinasi dengan maksimal.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan persepsi
sensori : halusinasi.
b.
Mampu menganalisa klien dengan gangguan persepsi sensori :
halusinasi.
c.
Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi
d.
Mampu melakukan intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan
persepsi sensori : halusinasi.
e.
Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi.
f.
Mampu mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi.
4
D. Manfaat
1.
Bagi penulis
Karya tulis ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan khususnya asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi.
2.
Bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta :
a.
Hasil tugas akhir/ asuhan keperawatan ini dapat dipergunakan sebagai
bahan masukan terhadap hasil penerapan asuhan keperawatan yang
telah diberikan.
b.
Hasil tugas akhir/asuhan keperawatan ini dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dalam menentukan kebijaksanaan operasional RSJD
Surakarta sebagai langkah untuk memajukan mutu pelayanan
keperawatan.
3.
Bagi institusi lain yang menggunakan RSJD Surakarta sebagai lahan
praktek, hasil tugas akhir/ asuhan keperawatan ini dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan masukan sehingga dapat mengetahui lebih banyak
tentang jenis pelayanan yang ada.
4.
Bagi para pembaca maupun mahasiswa, diharapkan hasil tugas akhir ini
dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan dan
masukan dalam
pengembangan ilmu keperawatan dimasa yang akan datang.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini seringkali kita jumpai masalah- masalah yang harus
kita hadapi, masalah tersebut bisa berasal dari faktor- faktor internal dan
eksternal. Tidak semua individu memiliki koping yang efektif, setiap individu
biasanya mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, tapi jika ada
sebagian manusia yang tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri akan dapat
mengakibatkan gangguan jiwa salah satunya adalah halusinasi. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan zaman teknologi yang begitu
pesat, maka semakin banyak pula masalah yang timbul dan dampaknya sangat
berpengaruh besar terhadap jiwa seseorang yang tidak dapat mengantisipasi
gejala yang timbul.
Halusinasi merupakan gangguan penyerapan atau persepsi panca indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada saat klien menerima
rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu itu sendiri, sehingga klien
berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan pula oleh
klien namun tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2003).
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.
Bentuk halusinasi dapat berupa suara- suara yang bising atau mendengung, tetapi
1
2
lebih berupa kata- kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang sempurna.
Biasanya isi halusinasi tersebut membicarakan mengenai keadaan pasien sedih
atau yang ditujukan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau
bicara dengan suara halusinasi itu. Mayoritas penderita berada di kota besar, ini
terkait dengan tingginya tingkat stres yang muncul di daerah perkotaan.
Berdasarkan hasil laporan rekam medik RSJD Surakarta pada bulan Januari
sampai dengan bulan Maret 2012 tercatat bahwa jumlah pasien rawat inap 698
orang yakni gangguan halusinasi 324 orang, perilaku kekerasan 147 orang,
isolasi diri 112 orang, harga diri rendah 90 orang, devisit perawatan diri 25
orang. Jenis halusinasi yang umum terjadi adalah halusinasi pendengaran dan
penglihatan. Gangguan halusinasi ini umumnya mengarah pada perilaku yang
membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan.
Berdasarkan hal- hal di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
tentang gangguan persepsi sensori : halusinasi dalam sebuah karya tulis ilmiah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Sdr. D dengan Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi di Ruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat di
ambil adalah ”Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Sdr. D
dengan masalah utama perubahan persepsi sensori : halusinasi diruang Maespati
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta”.
3
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah melakukan dan menerapkan asuhan keperawatan pada Sdr. D
diruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, penulis mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi
sensori : halusinasi dengan maksimal.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan persepsi
sensori : halusinasi.
b.
Mampu menganalisa klien dengan gangguan persepsi sensori :
halusinasi.
c.
Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi
d.
Mampu melakukan intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan
persepsi sensori : halusinasi.
e.
Mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi.
f.
Mampu mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada klien dengan
gangguan persepsi sensori : halusinasi.
4
D. Manfaat
1.
Bagi penulis
Karya tulis ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan khususnya asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi.
2.
Bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta :
a.
Hasil tugas akhir/ asuhan keperawatan ini dapat dipergunakan sebagai
bahan masukan terhadap hasil penerapan asuhan keperawatan yang
telah diberikan.
b.
Hasil tugas akhir/asuhan keperawatan ini dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dalam menentukan kebijaksanaan operasional RSJD
Surakarta sebagai langkah untuk memajukan mutu pelayanan
keperawatan.
3.
Bagi institusi lain yang menggunakan RSJD Surakarta sebagai lahan
praktek, hasil tugas akhir/ asuhan keperawatan ini dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan masukan sehingga dapat mengetahui lebih banyak
tentang jenis pelayanan yang ada.
4.
Bagi para pembaca maupun mahasiswa, diharapkan hasil tugas akhir ini
dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan dan
masukan dalam
pengembangan ilmu keperawatan dimasa yang akan datang.