ANALISIS PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA UNITED MOTORS CENTRE (UMC) SURABAYA.

IMPLEMENTASI PENCATATAN KEUANGAN PADA USAHA
MIKRO SALON TAMARA DI SIDOARJ O

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

FARIDA ANGGISARI
1013010180/FE/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
IMPLEMENTASI PENCATATAN KEUANGAN PADA

USAHA MIKRO SALON TAMARA
DI SIDOARJ O
Disusun Oleh :
Farida Anggisari
1013010180/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal : 28 Februari 2014
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si

Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si
Sekretaris


Drs. Ec. Muslimin, MSi
Anggota

Dra. Ec. Siti Sundari, MSi

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM.
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
hikmat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“IMPLEMENTASI PENCATATAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO

SALON TAMARA DI SIDOARJ O”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSI, AK, CA, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.SI, selaku Dosen Pembimbing Utama
Skripsi peneliti, yang selalu memberikan motivasi, dorongan dan
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Segenap Staff Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
ilmunya.
6. Untuk kedua orang tuaku serta saudara-saudara tercinta terimakasih atas
segala doa yang dipanjatkan siang dan malam kepada Tuhan Yang Maha
Esa, terima kasih atas dukungan materil, pengertian, dan kasih sayang
yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang tersusun dalam skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan
peneliti untuk menyempurnakan skripsi ini.
Harapan peneliti, kiranya skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Surabaya, Januari 2014

Penulis


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah……………………..…..……………………… 3
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………… 3
1.4 Manfaat Penelitian…….……………………………………………. 4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Review Penelitian Terdahulu…………………………................…. 5
2.2 Landasan Teori…………………………………………………....... 7
2.2.1 Pengertian Akuntansi………………………………………... 7
2.2.2 Fungsi dan Bidang-Bidang Akuntansi….…………………… 8
2.2.3 Asumsi Dasar Akuntansi…………………………….………. 9
2.2.4 Persamaan Dasar Akuntansi……………...……………….... 11

2.2.5 Tahap – Tahap Proses Akuntansi………………………....... 12
2.2.6 Sistem Informasi Akuntansi………………………………… 16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.1 Pengertian Sistem…………….……………………….... 16
2.2.6.2 Pengertian Informasi………………………………….... 18
2.2.6.3 Siklus Pengolahan Data……..…………………………. 19
2.2.6.4 Karakteristik Informasi……………………………….... 20
2.2.6.5 Akuntansi Sebagai Sistem Informasi…....………..……. 22
2.2.6.6 Komponen – komponen dalam Pencatatan Akuntansi.... 23
2.2.6.7 Sistem Pencatatan Akuntansi ……………..…………... 26
2.3 Kewirausahaan……..……………………………….….………....... 28
2.4 Usaha Mikro (UMi)………………………………………….…...... 30
2.4.1 Kriteria Usaha Mikro (UMi)…………………...................… 30
2.4.2 Keunggulan Usaha Mikro (UMi)……..….……..………….... 31
2.4.3 Kelemahan Usaha Mikro (UMi)…………………….....……. 31
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian………………………………..……………………. 33

3.2 Ketertarikan Peneliti………………………………………………... 34
3.3 Lokasi Penelitian……………..…………………………………..… 36
3.4 Informan………………………………………….…………….…... 36

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5 Sumber Data……………………………….…………………….... 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data……………………...………………… 37
3.7 Analisis Data……...…………………...…..……………...………. 39
3.8 Keabsahan Data……..……………………………………………. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian……………………………..… 45
4.2 Penerapan Pencatatan Keuangan pada Salon Tamara……….……. 46
4.2.1 Model Pencatatan Keuangan………….....…………………. 46
4.2.2 Pengetahuan Mengetahui Pencatatan Keuangan…....……… 48
4.3 Kelengkapan Pencatatan Keuangan pada Salon Tamara………..… 49
4.4 Pencatatan Keuangan Sebagai Bentuk Kontrol Keuangan Usaha... 50
4.5 Pencatatan Keuangan untuk Usaha Mikro (UMi) Jasa……………. 52
4.6 Kebijakan Pemerintah untuk pengembangan Usaha Mikro (UMi)... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 62
5.2 Saran……………………………………………………………....... 63

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Pengolahan Data Secara Manual

……...………………....... 19

Gambar 2 Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer…..........…………..…… 20
Gambar 3 Komponen – kompenen Analisis Data………………...……………. 39

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL


Tabel 1 Teknik Pemeriksa Data Kualitatif Moleong…………………….…… 41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Transkrip Wawancara

Lampiran

2. Pencatatan Keuangan dan Bukti Transaksi Pembelian

Lampiran

3. Dokumentasi Penelitian


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLEMENTASI PENCATATAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO
SALON TAMARA DI SIDOARJ O

Farida Anggisari
1013010180 / FE / EA

Abstrak

Sejak perekonomian Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1997,
membangkitkan kesadaran pentingnya Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang menjadi “tulang punggung” perekonomian Indonesia. Khususnya
pada Usaha Mikro (UMi) yang menjadi sector usaha yang paling besar
konstribusinya terhadap pembangunan nasional, juga menciptakan peluang kerja
yang cukup besar. Keberhasilan dari pelaku Usaha Mikro (UMi) dalam
mengembangkan usahanya terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya, salah
satunya adalah pencatatan keuangan. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penerapan pencatatan keuangan di

Salon Tamara Sidoarjo.
Penelitian ini merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
analitik. Data yang dipergunakan adalah data primer yang dilakukan pada waktu
interaksi berlangsung di tempat kejadian seperti mengamati, mencatat, analisis
dokumen, hasil pemotretan dan wawancara. Sumber data kedua yaitu data
sekunder yang diperoleh dari sumber – sumber lain yang terkait dengan
penelitian, yang diperoleh dari studi kepustakaan. Sedangkan analisis yang
digunakan adalah Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan /
Verifikasi.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa : 1) Tidak
ada pemisahan keuangan antara uang usaha dengan uang pribadi, namun mampu
untuk mengendalikan biaya 2) Walaupun bentuk pencatatan keuangan sangat
sederhana, tetapi usaha salon masih bisa bertahan sampai sekarang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa walaupun belum melakukan pencatatan
keuangan yang benar, pemilik salon mampu untuk mengendalikan biaya dan
terbukti sampai sekarang usaha salon masih bisa bertahan.

Keywords : Usaha Mikro (UMi) dan Pencatatan Keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sejak perekonomian Indonesia mengalami krisis moneter tahun
1997 dimana banyak perusahaan – perusahaan besar yang mengalami
masalah

keuangan

bahkan

bangkrut,

membangkitkan

kesadaran

pentingnya Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
menjadi “tulang punggung” perekonomian Indonesia dan menjadi sektor
andalan yang paling diminati oleh berbagai kalangan, baik pemerintah,
maupun lembaga – lembaga swadaya masyarakat. Hal ini dapat tercemin
dalam rencana pengembangan iklim usaha yang kondusif serta
peningkatan daya saing usaha kecil didalam dokumen Program
Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 – 2004 (Widyaningrum, 2004).
Dalam perekonomian Indonesia, peran dan konstribusi pelaku
usaha dari skala Mikro, Kecil dan Menengah sangat besar. Berdasarkan
data dari kementrian koperasi dan UKM, jumlah pelaku Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi dari pelaku usaha
keseluruhan. Pada tahun 2008 jumlah UMKM 51.409.612 (99,9%) terdiri
dari Usaha Mikro (UMi) sebanyak 50.847.771 unit (98,90%), Usaha Kecil
(UK) sebanyak 522.124 unit (1,02%), Usaha Menengah (UM) sebanyak
39.717 unit (0.08%) dan Usaha Besar (UB) sebanyak 4.650 unit (0,01%)
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dalam Ermalina, 2013. Dari data diatas dapat dilihat bahwa Usaha Mikro
lebih dominan dalam pembangunan dan perekonomian di Indonesia.
Pengertian Usaha Mikro (UMi) menurut Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, dalam Bab 1
(Ketentuan Umum), pasal 1 dari undang – undang tersebut, dinyatakan
bahwa Usaha MIkro (UMi) adalah usaha produktif milik orang
perseorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
UMi sebagaimana diatur dalam UU tersebut, memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) / tahun.
Menurut (Zimmerer 1996 dalam Ermalina 2013), salah satu
permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro (UMi) adalah kurangnya
pemahaman dan pemanfaatan informasi akuntansi dan pengelolaan
keuangan yang belum teradministrasi dengan baik dimana pengelolaan
keuangan belum dipisahkan antara keperluan usaha dan keperluan pribadi
(rumah tangga).
Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting
bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil (Megginson et
al., 2000 dalam Pinasti 2007). Selain itu informasi akuntansi juga berguna
dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan
uang kas di masa yang akan datang, mengontrol biaya, mengukur dan
meningkatkan produktivitas dan memberikan dukungan terhadap proses
produksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pencatatan akuntansi pada Usaha Mikro (UMi) di Indonesia masih
rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi, 2004 dalam Deswira
2012). Pada umumnya pemilik Usaha Mikro beranggapan bahwa
pencatatan keuangan tidaklah perlu. Dan kebanyakan pemilik usaha mikro
di Indonesia tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi
akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Tetapi masih ada pelaku usaha
Mikro yang melakukan pencatatan keuangan dalam menjalankan usahanya
(Dianita, 2001 dalam Ermalina, 2013)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Implementasi Pencatatan Keuangan Pada
Usaha Mikro Salon Tamar a di Sidoarjo”.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana penerapan atas
pencatatan keuangan pada Usaha Mikro Salon Tamara?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan
pemahaman atau gambaran tentang pencatatan keuangan pada usaha mikro
Salon Tamara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran untuk
menambah referensi pengetahuan pada UPN “VETERAN” Jawa Timur.

1.4.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi untuk
penelitian lebih lanjut dengan objek kajian yang lebih mendalam mengenai
usaha mikro.

1.4.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini telah menjadi ruang belajar yang sarat nilai positif dan
sangat membantu dalam peningkatan kapasitas serta pengalaman peneliti
berkaitan dengan kondisi sosial yang ada dalam masyarakat terutama yang
berkaitan langsung dengan basik keilmuan peneliti.

1.4.4 Bagi Usaha Mikro
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk lebih mengetahui tentang pencatatan keuangan dan diharapkan
pengelola dapat mengelola unit usaha mikro menjadi lebih professional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Review Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini :
1. Dwi Indah Pratiwi (2007),
“Persepsi pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah atas penggunaan
laporan keuangan”
Permasalahan :
a) Apakah pelaku UMKM mitra binaan memiliki persepsi positif atau
persepsi negatif terhadap laporan keuangan?
b) Apakah terdapat pengaruh lingkungan terhadap persepsi pelaku
UMKM mitra binaan atas penggunaan laporan keuangan?
Kesimpulan :
a) Pelaku UMKM mitra binaan memiliki persepsi negative atas
penggunaan laporan keuangan. Hal ini terlihat dari proporsi 59%
yang memilih tidak menggunakan laporan keuangan.
b) Variable kondisi lingkungan tidak mempengaruhi persepsi atas
penggunaan laporan keuangan. Hasil uji hipotesis menunjukkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

nilai t-hitung sebesar 1,263 yang lebih kecil dari nilai t-tabel
sebesar 1,706 dan tariff signifikansi 0,217.
2. Ermalina (2013)
“Implementasi Pencatatan Keuangan Oleh Pengusaha Mikro – Kecil di
Kecamatan Ciputat”
Permasalahan :
a) Mengkaji pendapat pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) tentang
pencatatan keuangan usahanya?
b) Mengkaji apakah pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di
kecamatan Ciputat telah menerapkan pencatatan dari setiap
transaksi usahanya atau tidak?
Kesimpulan :
a) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil merasa tidak penting melakukannya
dan menganggap tidak

berpengaruh

terhadap keberhasilan

usahanya.
b) Pelaku UMK sering mengabaikan pencatatan keuangan dikarena
kesulitan dalam pencatatan dan tidak tahu tentang cara melakukan
pencatatan.
3. Margarine Pinasti (2007),
“Pengaruh penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi
terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi : Suatu
Riset Eksperimen “

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Permasalahan : Apakah penyelenggaraan dan penggunaan akuntansi
berpengaruh terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi
akuntansi ?
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan
dan penggunaan informasi akuntansi terbukti secara empiris dalam
riset eksperimen ini mempunyai pengaruh terhadap persepsi pengusaha
kecil atas informasi akuntansi.
Penelitian terdahulu diatas semuanya memiliki kesamaan dalam
bentuk metodologinya, yaitu penelitian – penelitian tersebut memakai
sudut pandang positivisme atau dapat disebut sebagai metode
penelitian kuantitatif.Sudut pandang yang dipakai oleh peneliti untuk
meneliti objek saat ini adalah non-positivisme atau dapat juga disebut
sebagai metode penelitian kualitatif.

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli dan
lembaga terkait, antara lain :
1. Menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang
diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun
1966, akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

mengukur

dan

menyampaikan

informasi

ekonomi

bagi

para

penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada
dan membuat kesimpulan.
2. Menurut Accounting Principle Board (APB) Statements No. 4 (1970)
yang berjudul “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements of Business Enterprises”, akuntansi adalah
sebuah aktivitas jasa, di mana fungsinya adalah memberikan informasi
kuantitatif, terutama informassi mengenai keuangan dan entitas
ekonomi,

yang

dimaksudkan

akan

menjadi

berguna

dalam

pengambilan keputusan ekonomi.
3. Menurut American Institute of Certified Public Accountans (AICPA),
akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran
transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu

dan dalam

ukuran moneter, termasuk penafsiran atas hasil – hasilnya.

Dari

definisi

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

akuntansi

diselenggarakan dalam suatu perusahaan.Informasi akuntansi yang
dihasilkan adalah informasi tentang perusahaan yang dibutuhkan oleh
pihak – pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Fungsi dan Bidang-Bidang Akuntansi
Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan yang
berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

perusahaan yang dapat digunakan guna pengambilan keputusan.Setiap
perusahaan memerlukan dua macam informasi tentang perusahaannya
yaitu informasi mengenai nilai perusahaan dan informasi tentang laba/rugi
usaha. Kedua informasi tersebut berguna untuk:
1. Mengetahui besarnya modal yang dimiliki perusahaan
2. Mengetahui perkembangan atau maju mundurnya perusahan
3. Sebagai dasar untuk perhitungan pajak
4. Menjelaskan keadaan perusahaan sewaktu-waktu memerlukan kredit
dari bank atau pihak lain
5. Dasar untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh
6. Menarik minat investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan
terbatas.

Untuk memperoleh informasi-informasi tersebut diatas, pengusaha
hendaknya mengadakan catatan yang teratur mengenai transaksi-transaksi
yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang.Didalam
akuntansi telah berkembang bidang-bidang khusus dimana perkembangan
tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan
serta peraturan pemerintah.

2.2.3 Asumsi Dasar Akuntansi
Sebagai suatu sistem, didalam akuntansi terdapat beberapa asumsi
atau konsep dasar. Asumsi dasar tersebut antara lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa aktiva suatu perusahaan terpisah dari
aktiva pribadi orang yang menyediakan aktiva (modal) yang dipergunakan
dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan
usaha, utang dan biaya pribadi pemilik akan dikeluarkan dari pembukuan
perusahaan walaupun aktiva, utang dan pendapatan perusahaan tersebut
dimiliki olehnya sendiri atau dengan kata lain segala utang dan biaya
pribadi harus diperhitungkan terpisah dari perusahaan.
2. Perusahaan Berjalan (Going Concern)
Dalam konsep ini diasumsikan perusahaan didirikan untuk jangka waktu
yang ditentukan misalnya di Indonesia untuk perusahaan yang berbentuk
PT masa berdirinya adalah 75 tahun, yaitu adanya anggapan bahwa selama
satu kesatuan usaha masih menguntungkan, maka dia dapat berjalan terus
selama waktu yang tidak terbatas.
3. Periode Akuntansi (Time Periods)
Mempertimbangkan akan banyaknya berbagai keputusan mengenai
jalannya

operasi

perusahaan,

maupun

pihak-pihak

lain

yang

berkepentingan selama berlangsungnya operasi perusahaan maka jangka
waktu pembuatan laporan yang umum adalah satu tahun.
4. Satuan Uang
Semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan uang, yaitu sesuatu
perubahan aktiva dapat diukur dengan satuan tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

5. Harta Perolehan (Costing of Assets)
Seluruh aktiva pada umumnya dibukukan sebesar harga perolehannya.
6. Aspek Ganda (Dual Aspect)
Setiap pencatatan suatu kejadian atau transaksi akan berpengaruh pada
sedikitnya dua akun perkiraan dalam pembukuan.
7. Konsep Akrual (Accrual Concept)
Konsep ini berkaitan dengan perhitungan laba/rugi perusahaan yang
menekankan suatu kejadian pada suatu periode tertentu baik merupakan
biaya maupun hasil.

2.2.4 Persamaan Dasar Akuntansi
Harta benda atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
dinyatakan sebagai aktiva (assets), dan hak atas kekayaan tersebut
merupakan modal (equities). Hubungan antara aktiva dan modal dapat
dijelaskan kedalam bentuk persamaan yaitu:
AKTIVA = MODAL
Dimana modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal dari para
pemilik

perusahaan

dan

modal

yang

diperoleh

dari

pinjaman

(kreditor).Pinjaman tersebut dapat disebut sebagai utang atau kewajiban
(liabilitities) yang harus dibayar/dilunasi. Sehingga persamaan diatas dapat
diperluas menjadi :
AKTIVA = MODAL + LIABILITIES/KEWAJIBAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Biasanya utang (kewajiban) didalam neraca ditempatkan sebelum
modal karena kreditor (pemberi pinjaman) mempunyai hak untuk
didahulukan atas aktiva-aktiva perusahaan dalam perusahaan.Akibat dari
perubahan aktiva, utang dan modal dalam persamaan akuntansi dapat
dilihat dengan mempelajari beberapa jenis transaksi.

2.2.5 Tahap-Tahap Proses Akuntansi
Penjelasan Tahapan-tahapan akuntansi:
1. Pengidentifikasian transaksi atau kejadian-kejadian dalam perusahaan.
Dalam tahapan ini dilakukan identifikasi terhadap transaksi-transaksi
yang terjadi dan menganalisis termasuk kelompok akun yang manakah
transaksi tersebut.Akun merupakan catatan akuntansi secara individual
untuk mencatat kenaikan atau penurunan atas unsur harta/aktiva,
utang/kewajiban dan modal.Didalam tahapan ini juga dianalisis
mengenai posisi debet/kredit dari suatu transaksi tergantung pada
perkiraannya dan berdasar pada persamaan dasar akuntansi.
2. Menyusun Jurnal
Menyusun jurnal adalah proses mencatat setiap transaksi keuangan
yang terjadi kedalam buku harian/buku jurnal, sedangkan buku jurnal
merupakan catatan kronologis dan sistematis atas transaksi keuangan.
Terdapat dua jenis jurnal yaitu:
a. Jurnal Tunggal: seluruh transaksi dicatat dalam satu jurnal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b. Jurnal Khusus: yang digunakan untuk mencatat jenis transaksi
tertentu yang sering terjadi. Jurnal khusus terdiri dari: jurnal
penjualan; jurnal pembelian; jurnal penerimaan kas; jurnal
pengeluaran kas dan jurnal umum.
3. Memasukkan jurnal ke dalam buku besar (Posting to Ledger)
Posting merupakan proses memasukkan setiap akun dalam buku jurnal
kedalam buku besar sesuai dengan akun dan jumlahnya. Buku besar
(ledger) merupakan kumpulan dari semua akun yang terdapat pada
suatu perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan diberi nomer
kode tertentu. Proses dalam melakukan posting adalah:
a. Memasukkan tanggal, akun dan nilai moneter dari jurnal ke buku
besar yang sesuai
b. Memasukkan nomor halaman jurnal ke kolom pos reference (PR)
buku jurnal tersebut kedalam buku besar
c. Memasukkan nomor akun dari buku besar kedalam kolom pos
reference pada buku jurnal.
Jurnal yang sudah diposting akan dapat diketahui dengan adanya
anomer akun pada kolom PR buku jurnal tersebut. Jumlah dan jenis
perkiraan yang dibutuhkan perusahaan tergantung pada:
a. Sifat usaha
b. Kekayaan dan aktivitasnya
c. Jenis informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

d. Pengawasan yang dilakukan dalam menjalankan fungsi-fungsi
akuntansi .

Buku besar terdiri dari buku besar umum (general ledger) dan buku
besar pembantu (subsidiary ledger).Buku besar umum memuat semua
perkiraan yang tampak pada laporan keuangan, sedangkan buku besar
pembantu memuat rincian tambaham yang mendukung saldo bku besar
umum tertentu.Buku besar umum yang mengikhtisarkan semua rincian
informasi buku besar pembantu disebut akun kontrol.
4. Menyiapkan Neraca Saldo (Trial balance)
Setelah dilakukan posting kedalam buku besar, setiap akun dalam buku
besar dapat diketahui saldonya dimana saldo-saldo tersebut menjadi
dasar bagi penyusunan neraca saldo.Jadi, nerca saldo merupakan
laporan yang berisi akun-akun disertai saldo dari tiap-tiap akun
tersebut.
5. Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)
Proses penyesuaian merupakan proses memutakhirkan/menyesuaikan
data keuangan setiap akhir tahun sebelum disusun laporan keuangan.
Jurnal yang disusun untuk menyesuaikan data keuangan disebut jurnal
penyesuaian. Terdapat beberapa alasan mengapa jurnal penyesuaian
harus disusn sebelum membuat laporan keuangan, antara lain:
a. beberapa transaksi belum dilakukan/dicatat dalam jurnal karena
belum saatnya dijurnal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b. beberapa beban/biaya belum dicatat dalam jurnal selama periode
akuntansi karena beban tersebut belum diakui sebagai beban.
c. beberapa transaksi memang belum dilakukan pencatatan.
Beberapa perkiraan/akun yang pada umumnya disesuaikan yaitu:
- penyusutan/ depresiasi
- perlengkapan
- beban yang masih harus dibayar
- pendapatan yang masih akan diterima
- beban dibayar dimuka
- pendapatan dibayar dimuka
- estimasi/taksiran piutang tak tertagih
- estimasi pajak
- persediaan.
6. Neraca Lajur (Worksheet)
Untuk mempermudah penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan laporan
keuangan biasanya dibuat neraca lajur. Penyususnan neraca lajur
bukan merupakan tahapan optional (pilihan) dalam proses akuntansi,
bukan merupakan suatu keharusan dan sering digunakan untuk menata
data dalam jumlah besar biasanya terdiri dari sepuluh kolom.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

7. Laporan Keuamgan (Financial Statement)
Laporan keuangan merupakan sarana komunikasi dari perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik itu internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan.Penyusunan laporan keuangan untuk
pihak eksternal perusahaan harus sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Yang Berlaku Umum (PABU) yang dalam hal ini adalah PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). PSAK memberikan
kerangka informasi tentang apa saja yang termasuk didalam laporan
keuangan dan bagaimana informasi tersebut disajikan dengan tujuan
agar laporan keuangan dapat dipercaya dan diandalkan

2.2.6 Sistem Infor masi Akuntansi
2.2.6.1

Pengertian Sistem
Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu :
1. Menurut (wiki, 2008)
“Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang berasal dari
bahasa lain (systema) dan bahasa yunani (sustema) yang memiliki
pengertian bahwa suatu sistem merupakan suatu kesatuan didalamnya
terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan
yang lainnya, yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2. Menurut (Kerz, 2008)
“Sistem yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia
dan atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu
sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk
mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”.
3. Menurut (Hart, 2005)
“Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu : (a) Pengertian
sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya yaitu sistem
merupakan komponen – komponen yang saling berinteraksi satu sama
lain, domana masing – masing bagian tersebut dapat bekerja secara
sendiri – sendiri (independent) atau bersama – sama serta saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran
sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b) Definisi yang
menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja
dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian arau
subsistem-subsistem yang disatukamn dan dirancang untuk mencapai
suatu tujuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Sumber :
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=6&cad=rja&ved=0CFEQFjAF&url=http%3A%2F%2Fwww.pribadir
aharja.com%2Fmuflihah%2FSkripsi_muf%2FBABII_muf.doc&ei=h
MF5UpjkN4eMrQexgYGYBw&usg=AFQjCNFHji_XSS9GB5kCXO
hpJVsOb4PmHw&bvm=bv.55980276,d.bmk)

2.2.6.2 Pengertian Informasi
Pengertian

informasi

menurut

(Eti

rochaety

pontjorini

rahayuningsih dan prima gusti yanti, 2006) merupakan kumpulan data
yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki
arti yang lebih luas.Sedangkan menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007),
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau mendukung sumber informasi.
Adapun pengertian Data menurut Wilkinson (1998), merupakan
fakta, angka dan symbol – symbol yang belum diolah menjadi bahan
masukan sistem informasi, sedangkan informasi merupakan pengetahuan
yang berguna untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Dengan kata lain,
informasi adalah data yang telah diproses sehingga bentuknya berubah dan
nilainya semakin tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Jadi dapat disimpulkan informasi adalah sekumpulan data yang
telah diproses sedemikian rupa dan memiliki arti yang luas yang
bermanfaat bagi penerimanya untuk digunakan sebagai pengambilan
keputusan dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut.
Sumber : (http://dwiisti-dwiistiyan.blogspot.com/2012/10/pengertian
informasi_1.html)

2.2.6.3 Siklus Pengolahan Data
Untuk mengolah data menjadi informasi, dilakukan proses
pengolahan

data.

Dalam

akuntansi,

proses

ini

disebut

siklus

akuntansi.Dalam sistem informasi akuntansi, proses pengolahan ini
dilakukan dengan beberapa tahap tertentu yaitu sistem informasi akuntansi
yang diproses secara manual dan sistem informasi yang diproses dengan
komputer. Jika sistem informasi akuntansi diproses secara manual, proses
pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu siklus seperti pada gambar
di bawah ini :
Gambar 1 : Siklus Pengolahan Data secara Manual
Bukti
Transaksi

Jurnal

Bk. Besar

Laporan
Keuangan

Buku Pem bantu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Sumber : Zaki Baridw an, 1994, Sist em Informasi Akuntansi, BPFE, Yogyakart a,
Edisi Kedua, Hal. 5

Dengan digunakan mesin komputer dalam proses pengplahan data,
siklus pengolahan data dapat dipisahkan menjadi tiga yaitu masukan
(input), pengolahan (proses), dan keluaran (output). Siklus pengolahan
data akuntansi yang dilakukan dengan computer dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer
Input

Pengolahan

Output

Bukti
Transaksi

Jurnal

Bk. Besar
Laporan
Keuangan

Buku Pem bantu

Sumber : Zaki Baridw an, 1994, Sist em Informasi Akuntansi, BPFE, Yogyakart a,
Edisi Kedua, Hal. 5

2.2.6.4 Karakteristik Infor masi
Menurut (B. Romney & Paul John Steinbart :2004, hal.15),
karakteristik informasi yang berguna yaitu sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1. Relevan
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki
kemampuan

pengambil

keputusan

untuk

membuat

prediksi,

mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.
2. Andal
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan
secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
3. Lengkap
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek – aspek penting
dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas – aktivitas
yang diukurnya.
4. Tepat waktu
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan

pengambil

keputusan

menggunakannya

dalam

membuat keputusan.
5. Dapat dipahami
Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat
dipakai dan jelas.
6. Dapat diverifikasi
Informasi dapar diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang
baik,bekerja

secara

independen

dan

masing

akanmenghasilkan informasi yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



masing

22

2.2.6.5 Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Berdasarkan pengertian akuntansi sebagai suatu proses yang
bertujuan untuk menghasilkan informasi, tentunya akuntansi digunakan /
dijadikan acuan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas informasi
tersebut. Para pengguna informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi 2
pihak, yaitu :
1. Pihak internal adalah pihak yang berhubungan langsung dengan
operasi perusahaan sehari – hari, misalnya manajer yaitu memerlukan
informasi akuntansi dalam penyusunan perencanaan perusahaan untuk
periode berikutnya, mengevaluasi kebijakan yang diambil, serta
melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. Pihak internal antara lain
: pemimpin perusahaan, manajer pemasaran, supervisor produksi,
direktur keuangan.
2. Pihak eksternal (menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan, 2002) adalah pengguna informasi akuntansi yang
berkepentingan terhadap perusahaan namun tidak terlibat secara
langsung

dalam membuat

berbagai keputusan dan kebijakan

operasional perusahaan, antara lain :
a. Investor :melalui informasi akuntansi, investor dapat menentukan
keputusan dalam membeli, menahan atau menjual investasi mereka
dalam saham perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

b. Kreditor : pihak yang memutuskan pemberian pinjaman atau tidak
kepada perusahaan, setelah mengetahui keadaan perusahaan
dengan menggunakan informasi akuntansi.
c. Instansi pemerintah informasi keuangan suatu irganisasi digunakan
pemerintah misalnya dalam hal penetapan besarnya pajak yang
harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
d. Karyawan dan serikat pekerja :informasi akuntansi berfungsi untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pension dan kesempatan kerja. Jika perusahaan dalam
kondisi baik, maka karyawan akan berkesempatan untuk meminta
perbaikan gaji.
Sumber :(http://bangkusekolahid.blogspot.com/2012/09/pihakpihak-yang-menggunakan-informasi-akuntansi.html)

2.2.6.6 Komponen – komponen dalam Pencatatan Akuntansi
Perlakuan akuntansi untuk Usaha Mikrodiberlakukan sesuai
dengan SAK ETAP, dimana menurut SAK ETAP yang dimaksud adalah
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam SAK ETAB (2009),
laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan dan
laporan keuangan lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK
ETAP (2009) meliputi :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

1. Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca
minimal mencakup pos – pos berikut :
a.

Kas dan setara kas

b.

Piutang usaha dan piutang lainnya

c.

Persediaan

d.

Properti investasi

e.

Aset tetap

f.

Aset tidak berwujud

g.

Utang usaha dan utang lainnya

h.

Aset dan kewajiban pajak

i.

Kewajiban diestimasi

j.

Ekuitas

2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban
dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi
atau laba per saham. Unsur – unsur laporan keuangan yang secara
langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan
beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos sebagai berikut
:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

a. Pendapatan
b. Beban keuangan
c. Bagian laba atau rugi yang menggunakan metode ekuitas
d. Beban pajak
e. Laba atau rugi neto
3. Laporan perubahan ekuitas
Dalam laporan ini menunjukkan :
a. Seluruh perubahan dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di
dalamnya pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung
dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakuidalam
periode tersebut, atau
b. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi
dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik termasuk
jumlah investasi, penghitungan dividen dan distribusi lain ke
pemilik ekuitas selama suatu periode.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan
setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang
terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos – pos yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

2.2.6.7 Sistem Pencatatan Akuntansi
a. Sistem akuntansi penerimaan kas
Sistem penerimaan kas adalah sistem yang dirancang untuk
menangani transaksi yang berkaitan dengan sumber pemasukan kas
yang diterima perusahaan.
1) Fungsi yang terkait
a) Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke
fungsi kas.
b) Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari
pembeli.Fungsi ini dipegang oleh bagian kassa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

c) Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli,
fungsi ini berada di bagian pengiriman.
d) Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan
dan pembuatan laporan penjualan.Fungsi ini dipegang oleh bagian
jurnal.
2) Dokumen yang terkait
a) Faktur penjualan tunai
b) Bukti setor bank
3) Catatan akuntansi yang digunakan
a) Jurnal penjualan
b) Jurnal penerimaan kas
c) Jurnal umum

b. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas adalah sistem yang dirancang untuk
membiayai berbagai transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas
dalam perusahaan. Unsur – unsur sistem pengeluaran kas adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

1) Fungsi yang Terkait
a) Fungsi kas
Bagian ini bertanggung jawab mengeluarkan kas berdasarkan
permintaan dari bagian yang memerlukan kas dengan
mengajukan permintaan cek.
b) Fungsi akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab dalam pencatatan pengeluaran
kas ke dalam jurnal pengeluaran kas berdasarkan bukti kas
keluar dari fungsi kas.
2) Dokumen yang digunakan
a) Bukti kas keluar
b) Cek
3) Catatan Akuntansi yang digunakan
a) Buku kas
b) Pengeluaran kas

2.3

Kewirausahaan
Seorang wirausaha mampu menciptakan suatu kreasi dan inovatif
serta mampu mewujudkan meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat
dan lingkungan. Kewirausahaan dalam lampiran inpres No.4 tahun 1995,
tentang

Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan

Kewirausahaan atau GNMMK adalah semangat, sikap, perilaku serta
kemampuan seseorang untuk menangani usaha atau kegiatan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar.
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang
wirausaha memenuhi syarat – syarat keunggulan bersaing bagi suatu
perusahaan / organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptik, dinamik,
kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil resiko atas keputusan
yang dibuat, integritas, daya – juang, dan kode etik niscaya dapat
mewujudkan efektivitas perusahaan / organisasi.
Menurut Poppy King (wirausaha muda dari Australia yang terjun
ke bisnis sejak berusia 18 tahun), ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirausaha di bidang apapun, yakni : obstacle (hambatan), hardship
(kesulitan) dan very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan
yang memukau). Maka seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen
dalam usahanya dan tekat yang bulat dan menggebu – nggebu dalam
mengembangkan usahanya, tidak setengah – tengah dalam berusaha,
bekerja keras dan tidak takut menghadapi peluang – peluang yang ada di
pasar.
Kao (1991) berpendapat perusahaan kecil dalam mengembangkan
usahanya perlu menggunakan strategi yang disebut sebagai strategi
kewirausahaan dan keinginan pasar yang didalamnya terdapat strategi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

objektif dan fundamentasl agar perusahaan dapat terus memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.4

Usaha Mikro (UMi)

2.4.1 Kriteria Usaha Mikro
Sebagaimana kriteria Usaha Mikro (UMi) Menurut Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, dalam
Bab 1 (Ketentuan Umum), pasal 1, antara lain :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah) / tahun
2. Jenis barang / komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu –
waktu dapat berganti
3. Tempat usahanya tidak selalu menetap
4. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun da tidak memisahkan keuangan keluarga dengan
keuangan usaha
5. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki
jiwa wirausaha yang memadai
6. Tingkat pendidikan rata – rata relative rendah
7. Umumnya belum akses ke lembaga perbankan, namun
sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non
bank

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

8. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP
9. Jumlah tenaga kerja