PENDAHULUAN Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook (Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

(1)

1 A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu pengetahuan saat ini telah mengalami perkembangan pesat yang diikuti oleh kemajuan teknologi informasi. Perkembangan aplikasi web (jaringan) yang semakin pesat berawal dari munculnya teknologi internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada pengguna internet untuk bisa menuangkan ide, gagasan, dan pengetahuan yang mereka miliki di Internet. Internet adalah suatu jaringan internasional dari berbagai jaringan yang menghubungkan puluhan juta pengguna di dunia sehingga merupakan lalu lintas yang luar biasa di bumi (Widjajanto, 2001).

Melalui teknologi internet seseorang dapat memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Menurut situs http://reports.weforum.org/ sebuah web forum dunia ekonomi yang dibuat oleh organisasi internasional independen yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dunia, dijelaskan bahwa media sosial adalah suatu fenomena global. Di seluruh dunia, lebih dari 1,2 miliar orang menggunakan media sosial atau situs jaringan sosial dan sebesar 82 % diantaranya digunakan untuk hal mengenai akuntansi.

Berbagai macam aktivitas seseorang dapat dilakukan dengan mengakses internet. Akan tetapi, belakangan ini yang masih fenomenal


(2)

adalah jejaring sosial khususnya facebook merupakan media yang sangat banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dengan jejaring sosial, kita dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk bergabung ke dalam situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki bertambah pengunjungnya dan kita dapat melakukan interaksi di dalamnya. Umumnya dalam jejaring sosial ini kita dapat memberikan biodata serta foto - foto yang dapat di unggah, sehingga orang lain dapat

melihatnya. Di tambah dengan hadirnya smartphone semakin

mempermudah seseorang dalam mengakses jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial memang mempunyai manfaat positif bagi setiap orang, yaitu dapat mengenal infomasi terbaru, mempermudah berinteraksi dengan orang banyak, serta meningkatkan kualitias diri dalam segi teknologi

komunikasi dan informasi (Lestari, 2012). Bahkan, terkadang

berkomunikasi lewat dunia maya terasa lebih nyaman dari pada berkomunikasi secara langsung dengan bertatap muka. Namun, tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan dari facebook dikarenakan akses

informasi yang mudah dan juga terlalu berlebihan dalam

mempergunakannya atau dalam pengertian yang salah.

Hamzani (2013) menyatakan beberapa penggunaan facebook yang kurang tepat, diantaranya pencemaran nama baik, pembocoran informasi baik yang sengaja maupun tidak dan terganggunya produktivitas seseorang. Hal ini dapat dilakukan oleh semua pengguna jejaring sosial termasuk akuntan. Menurut penelitian Foulger, dkk. (2009), anggapan


(3)

tradisional mengenai privasi belum didefinisikan dengan jelas dalam dunia maya, sehingga menimbulkan isu-isu terkait etika. Hal tersebut dapat kita

buktikan dari timbulnya kasus-kasus yang disebabkan karena

mempublikasikan informasi mengenai aktivitas dan apa yang sedang pengguna facebook fikirkan saat itu, tak sedikit kasus yang berawal dari tindakan mem-posting foto maupun update status. Misalnya dengan menulis status pada facebook dapat mengundang emosi orang lain yang membacanya jika mereka merasa status tersebut ditujukan untuk mereka, sehingga tidak jarang banyak sindiran atau ungkapan frontal yang menunjukkan ketidak senangan kita kepada orang lain. Selain itu banyak masyarakat yang menggunakan jejaring sosial sebagai tempat sharing yang sifatnya pribadi, seperti masalah pekerjaan atau berbagai hal yang tidak pantas dipublikasikan pada media tersebut. Hal itu dapat menyebabkan pandangan negatif orang lain terhadap diri seseorang termasuk akuntan.

Akuntan memegang peranan penting dalam perusahaan karena akuntan mengendalikan seluruh informasi-informasi akuntansi yang bersifat rahasia dan akan menjadi alat pengambilan keputusan oleh manajemen sehingga akuntan harus lebih bersikap konservatif dalam melakukan segala tindakan termasuk ketika menggunakan jejaring sosial (Hamzani, 2013). Para akuntan harus mampu membatasi pengungkapan informasi.


(4)

Hirschi (2004) menemukan bahwa pengendalian diri mempengaruhi kekhawatiran persepsian setiap individu. Kekhrawatiran persepsian ini timbul dikarenakan individu tersebut merasa bahwa mereka memiliki pengendalian diri yang rendah terkait dengan perilaku online dan viktimasasi. Disamping itu Ferraro ( 1995) menemukan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pengendalian diri yang rendah akan cenderung untuk kesulitan dalam menilai konsekuensi apa yang akan diterima dengan mengungkapkan suatu informasi dalam jejaring sosial bcrbasis online. Konsekuensi tersebut dinyatakan sebagai resiko persepsian, sehingga pengendalian diri tidak semata-mata berpengaruh langsung dengan kekhawatiran persepsian namun dimediasi oleh persepsian lain yaitu resiko persepsian.

Kedua penelitian tersebut dijadikan dasar bagr peneliti selanjutnya seperti O'Keefe (1997); Spitzberg and Hoobler (2002); Alexy et al. (2005) dalam Higgins et al. (2008) untuk menguji pengaruh tidak langsung antara pengendalian diri dengan kekhawatiran persepsian yang dimediasi oleh resiko persepsian. Dari penelitian-penelitian tersebut maka Higgins et al. (2008) dengan menggunakan jejaring sosial online (facebook) sebagai obyek penelitian mengasumsikan bahwa kehadiran pengendalian diri akan mempengaruhi persepsian seseorang terhadap resiko yang akan diterimanya dan akhrirnya akan mempengaruhi kekhawatirannya dalam menggunakan facebook. Ketika seorang individu menganggap bahwa informasi yang diungkapkannya berdampak buruk baik bagi orang lain


(5)

maka mereka akan mempersepsikan bahwa pengungkapan informasi tersebut adalah beresiko dan ketika resiko persepsian pengguna besar maka akan mempengaruhi kekhawatirannya dalam menggunakan facebook (Higgins et al., 2008).

Sebagai akuntan diperlukan sikap saling menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya (IAPI, 2008). Kerahasiaan tidaklah semata-mata mengenai masalah pengungkapan informasi. Melainkan kerahasiaan juga bagi akuntan dalam memperoleh informasi dan tidak menggunakan atau terlihat menggunakan untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga.

Pentingnya dalam penelitian ini bahwa diperlukannya menyadari konsekuensi dari pengendalian diri yang rendah terkait dengan pengungkapan informasi yang cukup detail dalam profil facebook dan mencegah atau meminimalisir segala hal negative yang ditimbukan akibat kurangnya pengendalian diri termasuk ketika menggunakan jejaring social facebook.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sibarani (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada objek penelitiannya yang lebih dipersempit. Penelitian ini lebih difokuskan pada akuntan publik yang bekerja di kantor akuntan publik yang ada di Kota Semarang. Pada penelitian sebelumnya


(6)

data dianalisis dengan menggunakan program SmartPLS (Partial Least Square) sedangkan metode yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis data adalah analisis regresi dengan variabel intervening.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penulis

mengambil judul : ”PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN

PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK” (Survei pada Akuntan di Kota Semarang)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook ?

2. Apakah tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook melalui tingkat resiko persepsiansebagai variabel intervening ?


(7)

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan secara empiris dan menguji pengaruh tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook.

2. Untuk membuktikan secara empiris dan menguji pengaruh tingkat pengendalian diri akuntan terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook melalui tingkat resiko persepsiansebagai variabel intervening.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam hal :

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini berguna dalam aspek praktis untuk pengguna facebook khususnya akuntan untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial facebook supaya tidak mempengaruhi status karirnya.

b. Penelitian ini berguna dalam aspek praktis agar akuntan mengetahui batasan-batasan aktivitas dalam menuangkan informasi mana yang layak dipublikasikan dan mana yang tidak layak publikasikan sehingga ada privasi dan etika yang membatasi dengan jelas.


(8)

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat membuktikan secara empiris dan konfirmasi konsistensi tentang penelitian sebelumnya.

b. Sebagai referensi penelitian di bidang akuntansi khususnya bidang sistem informasi di masa yang akan datang.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan faktor-faktor dan konsekuensi pengendalian diri akuntan dalam menggunakan jejaring sosial facebook.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sebagai arahan untuk memudahkan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menyajikan susunan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skipsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pengertian ketidakamanan kerja, pengertian komitmen organisasional, pengertian kepuasan kerja, pengertian keinginan keluar (turnover intention), penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.


(9)

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini dibahas mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel, metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sebaran data penelitian, karakteristik responden, statistik diskriptif, pengujian instrument, dan metode analisis data.

BAB V PENUTUP

Sebagai bab terakhir berisi tentang simpulan dari peneliti yang, keterbatasan dan saran-saran yang diharapkan ada manfaatnya bagi pihak yang bersangkutan dan bagi pembaca.


(1)

Hirschi (2004) menemukan bahwa pengendalian diri mempengaruhi kekhawatiran persepsian setiap individu. Kekhrawatiran persepsian ini timbul dikarenakan individu tersebut merasa bahwa mereka memiliki pengendalian diri yang rendah terkait dengan perilaku online dan viktimasasi. Disamping itu Ferraro ( 1995) menemukan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pengendalian diri yang rendah akan cenderung untuk kesulitan dalam menilai konsekuensi apa yang akan diterima dengan mengungkapkan suatu informasi dalam jejaring sosial bcrbasis online. Konsekuensi tersebut dinyatakan sebagai resiko persepsian, sehingga pengendalian diri tidak semata-mata berpengaruh langsung dengan kekhawatiran persepsian namun dimediasi oleh persepsian lain yaitu resiko persepsian.

Kedua penelitian tersebut dijadikan dasar bagr peneliti selanjutnya seperti O'Keefe (1997); Spitzberg and Hoobler (2002); Alexy et al. (2005) dalam Higgins et al. (2008) untuk menguji pengaruh tidak langsung antara pengendalian diri dengan kekhawatiran persepsian yang dimediasi oleh resiko persepsian. Dari penelitian-penelitian tersebut maka Higgins et al. (2008) dengan menggunakan jejaring sosial online (facebook) sebagai obyek penelitian mengasumsikan bahwa kehadiran pengendalian diri akan mempengaruhi persepsian seseorang terhadap resiko yang akan diterimanya dan akhrirnya akan mempengaruhi kekhawatirannya dalam menggunakan facebook. Ketika seorang individu menganggap bahwa informasi yang diungkapkannya berdampak buruk baik bagi orang lain


(2)

maka mereka akan mempersepsikan bahwa pengungkapan informasi tersebut adalah beresiko dan ketika resiko persepsian pengguna besar maka akan mempengaruhi kekhawatirannya dalam menggunakan facebook (Higgins et al., 2008).

Sebagai akuntan diperlukan sikap saling menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya (IAPI, 2008). Kerahasiaan tidaklah semata-mata mengenai masalah pengungkapan informasi. Melainkan kerahasiaan juga bagi akuntan dalam memperoleh informasi dan tidak menggunakan atau terlihat menggunakan untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga.

Pentingnya dalam penelitian ini bahwa diperlukannya menyadari konsekuensi dari pengendalian diri yang rendah terkait dengan pengungkapan informasi yang cukup detail dalam profil facebook dan mencegah atau meminimalisir segala hal negative yang ditimbukan akibat kurangnya pengendalian diri termasuk ketika menggunakan jejaring social facebook.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sibarani (2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada objek penelitiannya yang lebih dipersempit. Penelitian ini lebih difokuskan pada akuntan publik yang bekerja di kantor akuntan publik yang ada di Kota Semarang. Pada penelitian sebelumnya


(3)

data dianalisis dengan menggunakan program SmartPLS (Partial Least Square) sedangkan metode yang digunakan oleh penulis untuk menganalisis data adalah analisis regresi dengan variabel intervening.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penulis mengambil judul : ”PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS

JEJARING SOSIAL FACEBOOK” (Survei pada Akuntan di Kota

Semarang)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook ?

2. Apakah tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook melalui tingkat resiko persepsiansebagai variabel intervening ?


(4)

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan secara empiris dan menguji pengaruh tingkat pengendalian diri akuntan berpengaruh terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook.

2. Untuk membuktikan secara empiris dan menguji pengaruh tingkat pengendalian diri akuntan terhadap tingkat kekhawatiran persepsian ketika menggunakan situs jejaring sosial facebook melalui tingkat resiko persepsiansebagai variabel intervening.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam hal :

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini berguna dalam aspek praktis untuk pengguna facebook khususnya akuntan untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial facebook supaya tidak mempengaruhi status karirnya.

b. Penelitian ini berguna dalam aspek praktis agar akuntan mengetahui batasan-batasan aktivitas dalam menuangkan informasi mana yang layak dipublikasikan dan mana yang tidak layak publikasikan sehingga ada privasi dan etika yang membatasi dengan jelas.


(5)

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat membuktikan secara empiris dan konfirmasi konsistensi tentang penelitian sebelumnya.

b. Sebagai referensi penelitian di bidang akuntansi khususnya bidang sistem informasi di masa yang akan datang.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan faktor-faktor dan konsekuensi pengendalian diri akuntan dalam menggunakan jejaring sosial facebook.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sebagai arahan untuk memudahkan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menyajikan susunan penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skipsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pengertian ketidakamanan kerja, pengertian komitmen organisasional, pengertian kepuasan kerja, pengertian keinginan keluar (turnover intention), penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis.


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini dibahas mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi dan pengukuran variabel, metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sebaran data penelitian, karakteristik responden, statistik diskriptif, pengujian instrument, dan metode analisis data.

BAB V PENUTUP

Sebagai bab terakhir berisi tentang simpulan dari peneliti yang, keterbatasan dan saran-saran yang diharapkan ada manfaatnya bagi pihak yang bersangkutan dan bagi pembaca.


Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengendalian Diri Mahasiswa Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Mahasiswa Dalam Situs Jejaring Sosial (Studi Empiris pada Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiy

0 2 10

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADAKEKHAWATIRAN PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Resiko Persepsian Akuntan Sebagai Vari

0 3 17

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYAKEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN AKUNTAN Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Resiko Persepsian Akuntan Sebagai Variabel Modera

0 2 17

PENDAHULUAN Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Resiko Persepsian Akuntan Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Akuntan Di Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 3 18

DAFTAR PUSTAKA Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook Dengan Resiko Persepsian Akuntan Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Akuntan Di Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 3 4

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook (Study Empiris Pada Kantor Ak

0 2 17

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook ( Survei Pada Akuntan Di Kota

0 1 16

PENDAHULUAN Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook ( Survei Pada Akuntan Di Kota Surakarta ).

0 1 13

PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI Pengendalian Diri Akuntan Dan Pengaruhnya Kepada Kekhawatiran Persepsian Melalui Resiko Persepsian Akuntan Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook ( Survei Pada Akuntan Di Kota

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGENDALIAN DIRI AKUNTAN DAN PENGARUHNYA KEPADA KEKHAWATIRAN PERSEPSIAN MELALUI RESIKO PERSEPSIAN AKUNTAN DALAM SITUS JEJARING SOSIAL Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Program Studi Akuntansi Kelompok Bidang Ekonomika dan B

0 0 21