PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT MEMBAYAR PAJAK BUMI Pengaruh Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Kesadaran Masyarakat Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Warga Desa Bendungan Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2013.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP
KESADARAN MASYARAKAT MEMBAYAR PAJAK BUMI
DAN BANGUNAN PADA WARGA DESA BENDUNGAN
KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
Joko Agung Wibowo
A 210 100 122

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP

KESADARAN MASYARAKAT MEMBAYAR PAJAK BUMI
DAN BANGUNAN PADA WARGA DESA BENDUNGAN
KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2013
Joko Agung Wibowo, A 210 100 122, Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh pendidikan wajib
pajak terhadap kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan di desa
Bendungan, kecamatan Simo, kabupaten Boyolali ; 2) Untuk mengetahui
pengaruh pendapatan wajib pajak terhadap kesadaran masyarakat membayar pajak
bumi dan bangunan di desa Bendungan, kecamatan Simo, kabupaten Boyolali; 3)
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pendapatan wajib pajak terhadap
kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan di desa Bendungan,
kecamatan Simo, kabupaten Boyolali.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh wajib pajak dukuh Wonosari, Bendungan, Simo, Boyolali
berjumlah 140 orang dengan sampel 100 orang yang diambil dengan teknik
random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket dan
metode dokumentasi. Sebelumnya angket telah diujicobakan dan diuji validitas

dan realibilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
ganda, uji F, uji t, sumbangan relatif dan sumbangan efektif.
Hasil dari analisis data diperoleh persamaan garis regresi linier Y=19,166+
2,552 X1 + 2,298 X2. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1)
ada pengaruh yang signifikan pendidikan terhadap kesadaran masyarakat
membayar pajak bumi dan bangunan. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel
yaitu 4,746 > 1,984 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 2) ada
pengaruh yang signifikan pendapatan terhadap kesadaran masyarakat membayar
pajak bumi dan bangunan. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,559 >
1,984 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 3) ada pengaruh yang
signifikansi pendidikan dan pendapatan terhadap kesadaran masyarakat membayar
pajak bumi dan bangunan. Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu
124,165 > 3,939 pada taraf signifikansi 5%; 4) variabel pendidikan (X1)
memberikan sumbangan relatif sebesar 50,86% dan sumbangan efektif 36,56%,
variabel pendapatan (X2) memberikan sumbangan relatif sebesar 49,13% dan
sumbangan efektif 35,32%. Hasil perhitungan R2 diperoleh 0,719, berarti 71,9%
kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan dipengaruhi oleh
pendidikan dan pendapatan, sisanya sebesar 28,1% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Pendidikan, Pendapatan, Kesadaran masyarakat


1

PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Repuplik Indonesia merupakan wadah tempat hidup
dan berkembangnya rakyat Indonesia yaitu sebagai tempat usaha dan kegiatan
warga negara. Pembanguan nasional yang dilaksanakan pemerintah dewasa ini
pada hakekatnya pembangunan seutuhnya dan pembangunan manusia
seluruhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 selain
pembangunan sumber daya manusianya pemerintah juga membangun
infrastruktur yang mendukung kesejahteraan bangsa Indonesia di semua
bidang. Rochmad Soemitro (2005:2), berpendapat dalam pembangunan
Nasional diperlukan biaya yang jumlahnya sangat besar, biaya atau uang
tersebut diperoleh dari segala sumber yang terdapat dalam negara, antara lain :
a. Sumber bumi, air dan kekayaan alamnya,
b. Pajak-pajak bea dan cukai,
c. Hasil perusahaan-perusahaan negara,
d. Retribusi, dan
e. Sumber-sumber lain (denda, keuntungan dari saham-saham, perdagangan
dan lain-lain).

Dari teori di atas, bahwa sumber penerimaan negara berasal dari
sektor pajak dan non pajak. Seiring dengan perkembangan zaman pemerintah
lebih menekankan pendapatan dari sektor pajak, dimana sektor ini memberikan
sumbangan penerimaan pemerintah yang besar untuk pembangunan bangsa.
Upaya pemerintah untuk menggalangkan penerimaan dari sektor pajak setelah
dikeluarkan UU No. 9 tahun 1994 tentang ketentuan umum dan tatacara
perpajakan, UU No. 11 tahun 1994 tentang PPn dan penjualan atas barang
mewah dan UU No. 12 tahun 1994 tentang pajak bumi dan bangunan, serta
dengan adanya penyuluhan-penyuluhan mengenai perpakjakan. Meskipun
kewajiban membayar pajak sudah diatur di undang-undang dan diadakan
penyuluhan-penyuluhan perpajakan belum bisa membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk membayar pajak, sehingga masalah kesadaran untuk
membayar pajak perlu dikaji lebih lanjut.

2

Kesadaran untuk menjadi wajib pajak dan memenuhi segala
kewajibannya perlu dibina sehingga timbul disetiap kalbu masyarakat republik
Indonesia, dengan demikian


maka roda pemerintahan akan berlangsung

dengan lancar dan tercapai pula cita-cita rakyat Indonesia yang adil dan
makmur dalam lingkup nilai-nilai pancasila dan berdasarkan UUD 1945.
Setiap rakyat Indonesia harus sadar bahwa membayar pajak bumi dan
bangunan bukanlah untuk pihak lain tetapi untuk melancarkan jalannya roda
pemerintah yang mengurusi segala kepentingan rakyat itu sendiri. Menurut
harahap (2004:43), “kesadaran wajib pajak adalah sikap mengerti wajib pajak
badan atau perorangan untuk memahami arti fungsi dan tujuan membayar
pajak”.
Namun masih banyak rakyat yang tidak sadar akan memenuhi
kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan yang dibayarkan hanya
setahun sekali, salah satu faktor kurangnya kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak adalah pendidikan wajib pajak itu sendiri dimana peran
pendidikan akan memberi pemahaman akan arti pentintingnya membayar
pajak. Menurut John Dewey dalam Ahmadi Abu (2001:69), “Pendidikan
adalah pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia”. Masyarakat bendungan yang
mempunyai latar belakang pendidikan yang heterogen terdiri dari lulusan
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah

Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi hanya sebagian kecil dan ada pula yang
tidak mengenyam bangku sekolah, sehingga pemahaman akan hakekat
pentingnya membayar pajak serta kesadaran dalam melaksanakan kewajiban
mengalami hambatan yang menyebabkan program pembangunan mengalami
kesulitan.
Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat fundamental dalam
melaksanakan pembangunan nasional. Apalagi banyaknya masyarakat
Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan sehingga masyarakat kesulitan
untuk untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak. Kebanyakan
masyarakat berfikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomisnya sebelum

3

membayar pajak, menurut Nasution (2004:7) “Personal Income adalah jumlah
pembayaran yang diterima masyarakat atau individu baik dari upah, bunga
maupun deviden”. Berdasarkan kenyataan di lapangan masyarakat Bendungan
sebagian besar berprofesi sebagai petani, pedagang kecil yang penghasilannya
relatif rendah dan tidak menentu sehingga dana yang terhimpun dari peran
serta masyarakt melalui pajak akan mengalami kendala yaitu pembayaran
pajak yang tidak tepat waktu atau menunggak sehingga pelaksanaan

pembangunan akan terlambat atau tidak lancar.
Berdasarkan keterangan dari bapak kepala desa Bendungan,
kecamatan Simo, kabupaten Boyolali bahwa pada tahun 2013 pembayaran
pajak bumi dan bangunan mengalami banyak kendala diantaranya pembayaran
pajak bumi dan bangunan tidak tepat waktu dan ada beberapa orang yang
menunggak tidak membayar pajak bumi dan bangunan. Prosentase warga yang
menunggak pajak bumi dan bangunan kurang lebih 35% dari jumlah wajib
pajak yang membayar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, masalah
kesadaran membayar pajak perlu dicarikan solusi jitu agar bisa menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi sehingga pembayaran pajak bumi dan bangunan
dapat

dilakukan

tepat

pada

waktunya,


sehingga

pemerintah

dapat

memanfaatkan untuk pembangunan. Dalam hal ini kesadaran masyarakat desa
Bendungan, kecamatan Simo, kabupaten Boyolali dalam membayar pajak
bumi dan bangunan perlu tingkatkan baik kesadaran akan pentingnya
membayar pajak, prosedure perpajakan terus dilakukan dan memberikan
penyuluhan/ pengetahuan tentang pajak bumi dan bangunan agar dapat
mendorong program pemerintah dalam hal pembangunan daerah.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penalitian Kuantitatif Asosiatif dengan
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik.
Populasi, Sampel, dan Sampling

4


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak dukuh
Wonosari, desa Bendungan, kecanatan Simo, kabupaten Boyolali

yang

berjumlah 140 wajip pajak. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 100
wajib pajak dari tabel Krejcie. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah random sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang
standar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode angket dan metode
dokumentasi. Terlebih dahulu menyusun kisi-kisi angket sebelum di uji
cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitasnya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa item kesadaran masyarakat
dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung > rtabel
dan nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas semua item
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai rhitung > rtabel, dengan r tabel 0,444,
variabel kesadaran masyarakat 0,775.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas yang dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel
independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal
yang menggunakan teknik uji Liliefors atau dalam program SPSS disebut juga
dengan Kolmogorov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari kesadaran
masyarakat, dengan nilai Lhitung < Ltabel, dari perhitungan menggunakan bantuan
SPSS For Windows 15. diperoleh Lhitung sebesar 0,072 < Ftabel sebesar 0,0886
dengan nilai signifikansi 0,200 > 0,05.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji linearitas yang digunakan untuk
mengetahui apakah model hubungan antara variabel bebas dengan variabel

5

terikat merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier) atau untuk
mengetahui apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau

tidak yang menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0 antara variabel
pendidikan terhadap kesadaran masyarakat menunjukkan bahwa mempunyai
hubungan yang linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,0234 < 3,091 dan nilai
signifikansi
terhadap

0,792

>

kesadaran

hubungan yang

0,05.

Sedangkan

masyarakat

untuk

menunjukkan

variabel

pendapatan

bahwa

mempunyai

linier dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,402 < 3,091 dengan nilai

signifikansi 0,670 > 0,05.
Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis
regresi linier ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 15.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan berpengaruh
terhadap kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan. Hal itu
dapat dilihat dari persamaan regresi linier yaitu Y = 19,166+ 2,552 (X1)
+ 2,298 (X2), berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi
dari masing-masing variabel independen bernilai positif pendidikan dan
pendapatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesadaran masyarakat
membayar pajak bumi dan bangunan.
Variabel pendidikan terhadap kesadaran masyarakat membayar pajak
bumi dan bangunan. Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah
regresi dari variabel pendidikan terhadap kesadaran masyarakat 2,552 atau
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel pendidikan berpengaruh
positif terhadap kesadaran masyarakat. Kemudian berdasarkan uji keberartian
koefisien regresi linier berganda untuk variabel pendidikan terhadap kesadaran
masyarakat diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,746 > 1,984 dan nilai signifikan
0,000 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar 50,86% dan sumbangan efektif
sebesar 36,56%.
Variabel pendapatan terhadap kesadaran masyarat membayar pajak
bumi dan bangunan. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah
regresi dari variabel pendapatan sebesar 2,298 atau positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel pendapatan berpengaruh terhadap kesadaran

6

masyarakat. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi
linier berganda untuk variabel program pendapatan terhadap kesadaran
masyarakat diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,559 > 1,984 dan nilai signifikan
0,000< 0,05. Sumbangan relatif sebesar 49,13% dan sumbangan efektif sebesar
35,32%.
Variabel pendidikan dan pendapatan terhadap kesadaran masyarakat
membayar pajak bumi dan bangunan. Hasil uji F atau uji keberartian regresi
linier berganda diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 124,165 > 3,939 dan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Kemudian koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,719 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah sebesar 71,9%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa
pendidikan memberikan sumbangan relatif sebesar 50,86% dan sumbangan
efektif 36,56%. Variabel pendapatan memberikan sumbangan relatif sebesar
49,13% dan sumbangan efektif 35,32%. Dengan membandingkan nilai
sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pendidikan memiliki
pengaruh yang lebih dominan terhadap kesadaran masyarakat dibandingkan
variabel pendapatan.

KESIMPULAN
Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran
masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu
4,746 > 1,984 dan signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan
relatif sebesar 50,86% dan sumbangan efektif sebesar 36,56%.
Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran
masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu
4,559 > 1,984 dan signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil sumbangan
relatif sebesar 49,13% dan sumbangan efektif sebesar 35,32%.

7

Pendidikan dan pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan. Hal ini dapat
dilihat dari analisis

regresi linier

ganda

(uji F) diketahui bahwa

Fhitung > Ftabel yaitu 124,165 > 3,939 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
0,000. Dengan hasil koefisiensi determinansi (R2) sebesar 0,719 yang
menunjukkan besarnya pengaruh pendidikan dan pendapatan terhadap
kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan adalah sebesar
71,9% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh
peneliti.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta
Darminto, P. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka
Harahap, Abdul Asri. 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia.
Yogyakarta: BPFE
Harahap, Abdul Asri. 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia.
Yogyakarta: BPFE
Nasution, 2004. Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Djamban
Sudjana. 2003.Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Peneliti. Bandung:
Tarsito
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows. Surakarta: Muhammadiyah
University Press

Dokumen yang terkait

Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang

0 13 104

PENGARUH PENDAPATAN DAN PERAN APARAT KELURAHAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM Pengaruh Pendapatan Dan Peran Aparat Kelurahan Terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Semanggi RW VIII Pasar Kliwon Surakarta Tahun 2013.

0 1 19

PENDAHULUAN Pengaruh Pendapatan Dan Peran Aparat Kelurahan Terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Semanggi RW VIII Pasar Kliwon Surakarta Tahun 2013.

0 1 7

PENGARUH PENDAPATAN DAN PERAN APARAT KELURAHAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR Pengaruh Pendapatan Dan Peran Aparat Kelurahan Terhadap Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Di Semanggi RW VIII Pasar Kliwon Surakarta Tah

0 1 15

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT MEMBAYAR PAJAK BUMI Pengaruh Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Kesadaran Masyarakat Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Warga Desa Bendungan Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2013.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Kesadaran Masyarakat Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Warga Desa Bendungan Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2013.

0 2 9

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA WONOKELING KECAMATAN JATIYOSO KABUP

0 1 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA WONOKELING KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2011.

0 3 9

Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang.

0 0 2

Kesadaran Masyarakat Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2008).

0 0 2