T1 702010133 Full text

Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Berbantuan Video Tutorial Di SMK Pelita Salatiga

Laporan Penelitian

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :
Adi Prasetyo Wicaksono
NIM : 702010133

Widya Damayanti S.Pd., M.Sc.
Martin Setyawan ST., M.Cs.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2016


Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Berbantuan Video Tutorial Di SMK Pelita Salatiga

Laporan Penelitian

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :
Adi Prasetyo Wicaksono
NIM : 702010133

Widya Damayanti S.Pd., M.Sc.
Martin Setyawan ST., M.Cs.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga
Januari 2016

Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Berbantuan
Video Tutorial Di SMK Pelita Salatiga
1
Adi Prasetyo Wicaksono 2Widya Damayanti S.Pd., M.Sc. 3Martin Setyawan ST., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Emai : 1) 702010133@student.uksw.edu, 2) widya.damayanti@staff.uksw.edu , 3)
martin.setyawan@gmail.com
Abstract
Results are expected by the subjects Computer Skills and Information Management
(KKPI) in particular operate software maker presentation (Microsoft Power Point) is the
students can operate, present and know the function of the tools-tools of the Microsoft
power point. The purpose of this study was to determine whether the method of Student
Teams Achievement Divisions (STAD) aided tutorial video can be used in the lesson
KKPI class X SMK Pelita Salatiga. This study uses quantitative methods and the use of
an experimental model. The results showed an increase in the value of the average

student. The results of this study indicate that the method STAD-aided video tutorial can
be used on the course from KKPI class X SMK Pelita Salatiga shown from the average
value of the initial drawn from pretest 60.00 into 79.36 when postest increased by
19:36% by the number of students whose value meets the KKM reach 22 (90.9%). It can
be concluded that the use of video-assisted tutorials STAD method can be used on the
course from KKPI class X SMK Pelita Salatiga.
Keywords: cooperative methods Student Teams Achievement Divisions (STAD), Video
Tutorials, increase in the value of students
Abstrak
Hasil yang diharapkan melalui matapelajaran Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) khususnya mengoperasikan software pembuat presentasi
(Microsoft Power Point) adalah siswa dapat mengoperasikan, menyajikan dan
mengetahui fungsi dari tools-tools yang ada pada Microsoft power point. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) berbantuan video tutorial dapat digunakan pada matapelajaran KKPI
kelas X di SMK Pelita Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
penggunaan model eksperimen. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan nilai
rata-rata siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode STAD berbantuan
video tutorial dapat digunakan pada matapelajaran KKPI kelas X di SMK Pelita Salatiga
ditunjukkan dari nilai rata-rata awal yang diambil dari pretest 60.00 menjadi 79.36 saat

postest meningkat sebesar 19.36% dengan jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM
mencapai 22 orang (90.9%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode STAD berbantuan video tutorial dapat digunakan pada matapelajaran KKPI kelas
X di SMK Pelita Salatiga.
Kata Kunci : metode kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD),
Video Tutorial, Peningkatan nilai siswa.

1

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas
Kriten Satya Wcana
2
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1. Pendahuluan
Permasalahan yang dihadapi oleh guru di SMK Pelita Salatiga adalah
rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI). Dari nilai UAS semester 1, rata-rata nilai dari

22 siswa di kelas X Perhotelan adalah 64,5. Sebagian besar siswa merasa sulit
untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Rendahnya nilai siswa
tersebut dapat dilihat dari nilai UAS semester 1 siswa kelas X Perhotelan.
Bila dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70. Dari 22
siswa di kelas X Perhotelan hanya 10 (45.5 %) siswa yang nilainya
memenuhi KKM, sementara nilai dari 12 siswa lainnya (55.5%) masih
berada dibawah KKM dan harus melakukan remidi.
Hasil yang diharapkan melalui mata pelajaran KKPI khususnya
Microsoft Power Point 2007 siswa dapat mengoperasikan perangkat lunak
pembuat presentasi untuk menyajikan presentasi dalam bentuk slide. Mampu
menggunakan perangkat lunak pembuat presentasi sebagai hasil belajar KKPI
artinya siswa memiliki pengetahuan mengenai fungsi dari tools-tools yang
ada pada Microsoft power point 2007 dan terampil menggunakannya. Proses
pembelajaran KKPI diharapkan siswa dapat memahami materi yang
disampaikan guru dan siswa dapat meningkatkan pemahaman materi yang
disampaikan guru dengan cara praktikum. Guru harus mampu mengarahkan
anak didiknya agar mereka mau dan mampu menerapkan pengetahuan yang
telah diraihnya [1]. Pada pembelajaran KKPI pengembangan dan penerapan
pengetahuan serta keterampilan dilakukan melalui kegiatan praktikum.
Dari hasil wawancara dengan murid dan guru mata pelajaran KKPI dan

juga dari hasil observasi secara langsung di SMK Pelita Salatiga metode
pembelajaran yang digunakan menggunakan metode konvensional.
Penerapan metode pembelajaran konvensional yang cenderung menghafal
menghasilkan siswa yang tidak dapat mengembangkan kemapuannya karena
pembelajaran hanya terpaku pada guru dan buku pegangan saja. Penggunaan
metode konvensional juga akan mengakibatkan siswa menjadi lebih cepat
bosan dan akhirnya mengakibatkan siswa tidak memperhatikan pnjelasan
materi oleh guru dan lebih memilih untuk melakukan aktifitas-aktifitas lain
diluar pembelajaran seperti main game, main hp, ngobrol dengan teman,
tidur, dan lain sebagainya. Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran
yang dibantu dengan penggunaan media untuk memfasilitasi pembelajaran
agar bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan akhirnya mampu meningkatkan nilai sebagai siswa.
Dalam penelitian ini, digunakan metode STAD berbantuan dengan
penggunaan video tutorial. Penggunaan metode kooperatif tipe STAD akan
menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif dikarenakan siswa akan
belajar dengan berdiskusi di dalam kelompok. Dikarenakan STAD lebih
menuntut siswa untuk belajar secara berkelompok, sehingga akan menuntut
terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa atau dengan guru dengan siswa
atau sebaliknya. Sementara itu video tutorial dapat membantu belajar, baik

yang bersifat akademik maupun yang berbentuk tutor, selain itu video tutorial

1

juga dapat menjadi fasilitas belajar bagi peserta didik dan bisa juga dijadikan
sebagai ganti guru dalam menjelaskan materi [2].
Alasan pemilihan media video tutorial ini adalah, bahwa jika
dibandingkan dengan media cetak yang berupa buku teks, media video lebih
menarik perhatian siswa karena dilengkapi dengan gambar bergerak yang
menyerupai gambar asli, efek suara dan grafis berupa tulisan sebagai
penjelas[3]. Meskipun tanpa menggunakan media video seorang guru tetap
dapat mendemonstrasikan materi hadapan siswa pada saat kegiatan praktik,
namun dengan penggunaan video guru dapat memusatkan perhatian melalui
tayangan video pada gerakan-gerakan tertentu. Hal ini mudah dipahami
karena video mampu menampilkan gambar dengan dekat, sehingga gambar
normal akan mempunyai kesan berubah menjadi lebih besar, lebih dekat, dan
lebih jelas[4]. Jika dalam sebuah pembelajaran guru menggunakan alat bantu
visual berupa gambar, diagram, melihat video, maka pemahaman materi yang
diingat siswa mencapai 30%. Jika siswa dilibatkan dalam diskusi maka hasil
materi yang diingat 50%, dan jika mempresentasikan hasil diskusi tersebut

maka hasil materi yang diingat 70%. Sedangkan pembelajaran yang
menekankan pada bermain peran, melakukan simulasi serta mengerjakan hal
yang nyata, siswa dapat mengingat materi 90% [5]. Itulah alasan mengapa
dalam penelitian ini digunakan metode STAD yang dibantu dengan media
video tutorial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
metode kooperatif STAD berbantuan video tutorial dapat digunakan pada
matapelajaran KKPI kelas X SMK Pelita Salatiga dan akhirnya mampu
meningkatkan nilai siswa pada matapelajaran KKPI di kelas X SMK Pelita
Salatiga. Sementara itu Manfaat penelitian ini adalah :
1.1 Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan metode dan media dalam mengajar.
1.2 Bagi Siswa
Dengan digunakannya metode pembelajaran STAD menggunakan
video tutorial ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi mengoperasikan perangkat lunak pembuat presentasi
(Microsoft Power Point) dan meningkatkan nilai siswa pada mata
pelajaran KKPI.
2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Rini tentang perbedaan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD berbasis
macromedia flash dan pembelajaran konvensional pada materi pokok impuls
dan momentum di SMK Negeri 1 Stabat T.P. 2012/2013. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa di kelas eksperimen hasil belajar Fisika mengalami
peningkatan dari rata-rata pretest 37,1 menjadi 78,8 dalam kategori baik [6].
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Sinta Arjani, Made Suryadi, dan I
Nyoman Suditha tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Berbantuan Media komputer Dalam

2

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa. Hasil dari penelitian adalah
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus
II. Aktivitas belajar siklus I adalah 73,15% dan siklus II adalah 81,57%. Dari
data tersebut aktivitas siswa meningkat sebesar 8,42 %. Hasil belajar siswa
siklus I sebesar 76,31 % dan siklus II 80,737 %. Dari data hasil belajar siswa
meningkat sebesar 4,421 %. Jadi, penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada mata pelajaran geografi kelas X.2 SMA Negeri 1
Tegallalang dapat diterapkan [7]. Penelitian yang ketiga adalah penelitian

yang dilakukan oleh Suherni tentang Penerapan Metode Kooperatif STAD
Kolaborasi Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata
Pelajaran Sistem Komputer Di SMK Tarunatama Getasan Kabupaten
Semarang. Hasil penelitian menunjukan rata-rata peningkatan hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Peningkatan ratarata untuk kelas eksperimen 36,11% dan kelas kontrol 29,46%. Selisih nilai
kelas eksperimen dan kontrol adalah 6,94%. Selama proses pembelajaran,
siswa dapat menerima perbedaan individu terlihat dari kerjasama kelompok
dan dapat mengembangkan keterampilan sosial [8].
Tabel 1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Yang Dilakukan
Peneliti/
Tahun
Rini, 2013
Arjani, dkk.,
2012
Suherni, 2014

Mata
Pelajaran
FISIKA
Geografi


Sistem
Komputer
Wicaksono, 2015 KKPI

Responden

Model

Media

SMK Kelas X
SMA Kelas X

STAD
STAD

Macromedia Flash
Komputer

SMK Kelas XI

STAD

Edmodo

SMK Kelas X

STAD

Video Tutorial

Dari tabel diatas dapat dilihat persamaan dan perbedaan penelitian
terdahulu dan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan ketiga penelitian terdahulu
adalah jenis mata pelajaran, responden siswa yang digunakan dan juga media
yang digunakan.
Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan
yang positif, saling tatap muka, setiap individu bertanggung jawab pada
kelompoknya, adanya komunikasi antar kelompok dan evaluasi proses
kelompok. Metode STAD adalah suatu bentuk pembelajaran kooperatif
dengan pendekatan pembelajarannya yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama memaksimalkan kondisi belajar
guna mencapai tujuan belajar [9]. STAD terdiri atas lima komponen utama,
yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi atau
penghargaan tim[10].

3

Tabel 2. Menghitung Skor Individu [7]
No
1
2
3
4
5

Nilai Tes
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
10 sampai 1 poin dibawah skor dasar
Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar
Pekerjaan sempurna (tanpa melihat skor dasar)

Skor Perkembangan
0 poin
10 poin
20 poin
30 poin
30 poin

Tabel 3. Menghitung Skor Kelompok [7]
Rata – rata

Predikat

0