IDENTIFIKASI RAYAP PADA KAYU UMPAN DI KAMPUNG BABAKAN CIMAREME KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR.

(1)

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

IDENTIFIKASI RAYAP PADA KAYU UMPAN DI KAMPUNG BABAKAN CIMAREME KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN

CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

Jurusan Pendidikan Biologi

Disusun oleh: Yani Mulyani

0905620

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013

IDENTIFIKASI RAYAP PADA KAYU UMPAN DI KAMPUNG BABAKAN CIMAREME KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN

CIANJUR

Oleh Yani Mulyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Yani Mulyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013


(3)

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN

IDENTIFIKASI RAYAP PADA ENAM JENIS KAYU UMPAN DI KAMPUNG BABAKAN CIMAREME KECAMATAN CIRANJANG

KABUPATEN CIANJUR

Oleh Yani Mulyani

0905620

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Yayan Sanjaya, M. Si NIP. 197112312001121001

Pembimbing II

Any Aryani, M. Si NIP. 197105302001122001

Mengetahui,


(4)

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. H. Riandi, M.Si NIP.196305011988031002

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Identifikasi Rayap pada Kayu Umpan di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,

Ttd.

Yani Mulyani 0905620


(5)

i

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap pada Kayu Umpan di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Abstrak

Kayu merupakan suatu bahan yang diperoleh dari hasil pengambilan pohon-pohon di hutan. Kayu memiliki banyak manfaat, seperti pembuatan kayu perumahan dan perkakas rumah tangga. Sifat kayu yang sangat menentukan penggunaan akhir kayu adalah ketahanan kayu terhadap rayap tanah. Rayap merupakan serangga perusak, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai kegiatan rayap yang menimbulkan kerusakan pada bangunan yang terbuat dari kayu berselulosa, kerusakan pada tanaman hidup, sehingga menjadi hama bagi tanaman dan merugikan dari sisi ekonomi. Penelitian mengenai rayap di daerah Kampung Babakan belum pernah dilakukan, sehingga diperlukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis rayap yang terdapat pada kayu umpan. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2013. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pemasangan kayu umpan yang berasal dari enam jenis kayu, yaitu kayu karet, kayu kelapa, kayu mahoni, kayu nangka, kayu rasamala, dan kayu sengon yang dibuat sebanyak empat potongan untuk setiap jenis kayu, penyebaran kayu umpan secara purpossive sampling, pengukuran suhu dan kelembaban tanah, pengambilan rayap setelah 40 hari penanaman kayu umpan, identifikasi rayap, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis rayap yang menyerang kayu umpan yaitu Macrotermes gilvus Hagen dari Famili Termitidae dan Coptotermes curvignathus Holmgren dari Famili Rhinotermitidae. Berdasarkan jumlah total rayap, dari keenam jenis kayu umpan dapat dikatakan bahwa kayu sengon merupakan kayu dengan jumlah rayap paling banyak yaitu 1508, kemudian kayu kelapa, kayu karet, kayu nangka, kayu mahoni, dan kayu rasamala dengan jumlah rayap paling sedikit , yaitu 213. Kayu rasamala memiliki kandungan zat ekstraktif paling tinggi dan kayu sengon memiliki kandungan zat ekstraktif paling rendah. Suhu tanah dan kelembaban tanah berpengaruh terhadap keberadan rayap. Suhu tanah optimum pada Macrotermes gilvus Hagen dan

Coptotermes curvignathus Holmgren yang ada di Kampung Babakan Cimareme adalah 20oC, dengan kelembaban tanah optimum 75% dan 80%.

Kata Kunci: Rayap, Kayu, Rhinotermitidae, Termitidae, Macrotermes,


(6)

ii

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identification Termites on Bait Wood in Kampung Babakan Cimareme Ciranjang Cianjur District

Abstract

Wood is a poll of material obtained from the trees of the forest. The wood has lots of benefits, such as the vessels of wood housing and households. The nature of wood which largely determine the final use of wood is a wood durability against termites. Termites are crasher insects, in spite of the wide range of activities which caused harm to the mound building made of wood, damage to plant life, thus becoming pests to plants and harming the economy. In the region of kampung babakan there has been no research on termites, so that required a research. This research aims to know the types of termites in wood bait. Research was conducted from April until July 2013. The stages in this study include the installation of wood bait that comes from six types of wood namely, rubber wood, coconut wood, mahogany wood, jackfruit wood, sengon wood, and rasamala wood made as many as four pieces for each type of wood, wooden bait spread in purpossive sampling, measurements of temperature and soil humidity, uptake of termites after 40 days of planting wood baits, termite identification, and data analysis. The results showed that there are two types of termites which attack the wooden bait Macrotermes gilvus Hagen of Family Termitidae and Coptotermes curvignathus Holmgren of Family Rhinotermitidae. Based on the total number of termites, of the six wood bait can be said that the wooden bait who have most number of termites is sengon wood about 1508, then coconut wood, rubber wood, jackfruit wood, mahogany wood, and rasamala wood with the least amount of termites about 213. Rasamala wood has the highest content of extractive substances and sengon has the lowest content of extractive substances. Soil temperature and soil humidity affect the existence of termites. Soil temperature of

Macrotermes gilvus Hagen and Coptotermes curvignathus Holmgren in Kampung Babakan Cimareme is 20oC and the optimum soil humidity is 75% and 80%. Keywords: Termites, Wood, Rhinotermitidae, Termitidae, Macrotermes,


(7)

4 v

Yani Mulyani, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan ... 4

C. Manfaat Penelitian ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Pertanyaan Penelitian ... 4

F. Batasan Masalah ... 5

BAB II RAYAP PADA KAYU UMPAN A. Biologi Rayap ... 6

B. Jenis Kayu ... 19

C. Kadar Selulosa Kayu ... 24

D. Proses Serangan Rayap pada Kayu ... 25

E. Kerugian akibat Serangan Rayap... 25

F. Rayap sebagai Hama ... 26

F. Pengumpanan Kayu ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27


(8)

vi Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Alat dan Bahan ... 27

D. Prosedur Penelitian ... 29

1. Pemasangan kayu umpan ... 28

2. Pengukuran suhu dan kelembaban ... 30

3. Pengambilan sampel rayap ... 30

4. Identifikasi rayap ... 30

5. Analisis data ... 31

E. Alir Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Identifikasi Rayap pada Kayu Umpan ... 33

a. Identifikasi rayap pada kayu umpan ... 34

b. Karakter tubuh rayap kasta prajurit ... 36

2. Keberadaan Rayap ... 36

3. Kondisi Lingkungan ... 37

B. Pembahasan ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 59

RIWAYAT HIDUP ... 72


(9)

vii Yani Mulyani, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.18 Kadar selulosa pada kayu ... 24

3.1 Alat yang digunakan dalam penelitian ...28

3.2 Bahan yang digunakan dalam penelitian ...28

4.1 Hasil sampel rayap di Kampung Babakan Cimareme ...33

4.3 Karakter tubuh rayap ...36

4.4 Jumlah individu rayap pada enam jenis kayu ... 37

4.5 Hasil kondisi lingkungan ... 38


(10)

viii Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rayap pekerja ...7

2.2 Rayap prajurit ...8

2.3 Rayap reproduktif ...9

2.4 Kasta rayap Macrotermes gilvus ...15

2.5 Kasta rayap Coptotermes curvignathus ...16

2.6 Siklus hidup ...17

2.7 Pohon sengon ...20

2.8 Kayu sengon ...20

2.9 Pohon mahoni ...21

2.10 Kayu mahoni ...21

2.11 Pohon nangka ...21

2.12 Kayu nangka ...21

2.13 Pohon karet ...22

2.14 Kayu karet ...22

2.15 Pohon kelapa ...23

2.16 Kayu kelapa ...23

2.17 Pohon rasamala ...24

2.18 Kayu rasamala ...24

3.3 Cara pemasangan kayu umpan ...29

3.4 Lokasi penanaman kayu umpan ...30

3.5 Alir penelitian ...32


(11)

ix Yani Mulyani, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Hasil Penelitian ... 59

2 Hasil Analisis Statistik ... 62

3 Kunci Identifikasi ... 63


(12)

1

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, berasal dari bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu merupakan suatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk tujuan penggunaan, baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar (Dumanauw, 1990).

Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu. Kayu dibutuhkan untuk berbagai keperluan, namun demikian ketersediaan bahan baku kayu dari jenis yang komersial semakin menurun. Pemilihan dan pemanfaatan kayu yang tepat harus didasari oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh kayu yang akan digunakan. Kayu mempunyai kelemahan yaitu dapat dirusak. Kerusakan kayu dapat disebabkan karena menurunnya kekuatan kayu akibat adanya retak-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan serangga atau jamur. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Beberapa sifat kayu yang menguntungkan adalah tersedia hampir di seluruh bagian dunia, mudah diperoleh dalam berbagai bentuk dan ukuran, relatif mudah pengerjaannya, serta sangat dekoratif penampilannya (Prayitno, 1997).

Rayap adalah serangga sosial pemakan selulosa dan temasuk ke dalam Ordo Isoptera. Rayap memiliki keragaman spesies yang cukup tinggi, tercatat 2500 spesies telah berhasil diidentifikasi. Spesies tersebut terbagi ke dalam tujuh

Famili, 15 sub-Famili, dan 200 genus yang tersebar di berbagai negara di dunia (Nandika et al., 2003). Rayap banyak memberikan manfaat bagi ekosistem bumi,


(13)

2

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai makrofauna tanah, yaitu rayap memiliki peran dalam pembuatan lorong-lorong di dalam tanah dan mengakibatkan tanah menjadi gembur sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman (Sigit & Hadi, 2006). Rayap memiliki peran dalam membantu manusia sebagai dekomposer dengan cara menghancurkan kayu atau bahan organik lainnya dan mengembalikan sebagian hara ke dalam tanah (Nandika et al., 2003). Namun demikian, rayap seringkali juga merusak kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan dan material berselulosa lainnya di dalam bangunan gedung atau menyerang pohon-pohon dan tanaman hidup sehingga menjadi hama bagi tanaman. Hal ini disebabkan rayap merupakan salah satu hama yang menimbulkan kerusakan hebat dan kerugian besar pada produk-produk dari kayu (Eaton & Hale, 1993; Haygreen & Bowyer, 1993).

Rayap merupakan hama yang sangat penting dalam merusak konstruksi-konstruksi kayu dan produk kayu lainnya yang umumnya terdapat di daerah tropis dan subtropis (Morimoto, 1975; Su & Tamashiro, 1987). Rumah-rumah sederhana dari kayu yang masih dominan di negara-negara tropis khususnya Indonesia, begitu pula rumah-rumah modern di daerah perkotaan juga relatif masih banyak menggunakan komponen dari kayu. Rayap merupakan serangga perusak, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai kegiatan rayap yang menimbulkan kerusakan pada tanaman dan kerusakan pada bangunan yang terbuat dari kayu, sehingga merugikan dari sisi ekonomi. Hal tersebut dikarenakan populasi rayap sangat tinggi, daya jelajah rayap yang tinggi, dan daya adaptasi rayap pun sangat baik. Jenis rayap yang paling banyak menimbulkan kerusakan dan ganas dalam menyerang kayu adalah rayap tanah (Nandika et al., 2003).

Penelitian mengenai rayap telah dilakukan pada tahun 2008 di daerah

Jakarta dengan judul “Sebaran Jenis Rayap Tanah di Apartemen Taman Rasuna

Kuningan Jakarta dan Potensinya Sebagai Hama pada Bangunan Tinggi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis rayap tanah yang menyerang pada areal di sekitar gedung Apartemen Taman Rasuna Kuningan, Jakarta Selatan. Ketiga rayap tersebut adalah Coptotermes curvignathus Holmgren dari


(14)

3

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Famili Rhinotermitidae, Macrotermes gilvus Hagen dan Odontotermes javaicus

Holmgren (Mira, 2008). Penelitian selanjutnya mengenai rayap dilakukan di daerah Sukabumi pada tahun 2012 dengan hasil penelitian ditemukan dua Famili rayap yaitu Rhinotermitidae dan Termitidae. Genus yang berhasil ditemukan pada Famili Termtidae diantaranya Macrotermes, Nasutitermes, Odontotermes dan

Pericapritermes. Famili Rhinotermitidae hanya satu genus yang dapat ditemukan yaitu Schedorhinotermes (Farikhah, N & Firmansyah, 2012).

Penelitian mengenai rayap dilakukan di daerah Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Hal ini dikarenakan di daerah tersebut diketahui terdapat kelimpahan rayap. Banyak pepohonan, kayu-kayu mati, dan kayu-kayu pada rumah yang diserang oleh rayap, sehingga menyebabkan kerusakan kayu. Dengan demikian peneliti mencoba untuk menemukan jenis rayap yang menyerang kayu-kayu dan pepohonan yang menyebabkan kerusakan kayu di daerah Kampung Babakan Cimareme. Kayu umpan yang digunakan untuk penelitian rayap ini adalah enam jenis kayu, yaitu kayu karet, kayu kelapa, kayu mahoni, kayu nangka, kayu rasamala, dan kayu sengon. Keenam jenis kayu tersebut merupakan kayu yang sering digunakan di daerah Kampung Babakan, oleh karena itu peneliti menggunakan keenam jenis kayu tersebut untuk dijadikan kayu umpan. Keenam jenis kayu yang dipakai untuk kayu umpan memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya dapat dijadikan kayu perumahan yaitu pembuatan tiang, kaso, mebel, peti, peralatan rumah tangga yang terbuat dari kayu, dll. Makanan rayap salah satunya adalah kayu yang mengandung selulosa, oleh karena itu kayu rentan terserang oleh rayap. Serangan rayap sendiri dapat menyebabkan kerusakan pada kayu dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan kekuatan dan keawetan kayu tergantung dari kandungan kimia yang terdapat di dalam kayu. Penelitian mengenai rayap di daerah Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur belum pernah dilakukan, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui jenis rayap yang ada di daerah Kampung Babakan Cimareme.


(15)

4

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian “Identifikasi Rayap pada Kayu Umpan di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.”

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis rayap pada kayu umpan di daerah Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur.

C. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti

2. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya

3. Memberi informasi mengenai jenis rayap dan keberadaan rayap pada kayu umpan

4. Memberi informasi mengenai faktor lingkungan yang sesuai dengan keberadaan rayap

5. Memberi informasi mengenai kayu yang kuat dan kayu yang kurang kuat

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

pada penelitian yang dilakukan adalah “Jenis rayap apa yang menyerang pada

kayu umpan di daerah Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur?”


(16)

5

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari uraian di atas maka didapat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Jenis rayap apa yang menyerang keenam jenis kayu umpan?

2. Bagaimana keberadan rayap pada kayu umpan di Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur?

3. Apakah faktor lingkungan berpengaruh terhadap rayap?

F. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari judul penelitian, maka peneliti membatasi masalah-masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Subjek dalam penelitian ini adalah enam jenis kayu yang ditanam di tanah 2. Objek penelitian ini adalah rayap yang terdapat pada kayu

3. Kayu yang digunakan, yaitu: kayu karet, kayu kelapa, kayu mahoni, kayu nangka, kayu rasamala, dan kayu sengon yang ditanam di daerah Babakan Cimareme Kabupaten Cianjur

4. Penelitian dilakukan pada enam jenis kayu umpan yang terserang rayap, pada enam jenis kayu umpan, masing-masing dibuat kayu umpan sebanyak empat kali pengulangan dengan ukuran 2x2x30 cm3


(17)

27

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriftif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2005).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan April sampai bulan Juli 2013. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan pemukiman Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Penelitian dilakukan pada musim panas untuk menghindari terjadinya hujan yang dapat mempersulit proses pengambilan atau pengumpulan spesimen rayap dari kayu umpan yang terserang rayap. Identifikasi jenis rayap dilakukan di Laboratorium Struktur Hewan Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut ini:


(18)

28

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Alat yang digunakan selama penelitian

No Nama alat yang digunakan Jumlah

1 Pinset 1

2 Penggaris 1

3 Label 1 pack

4 Botol fial 24

5 Meteran 1

6 Mikroskop stereo 1

7 Cawan petri 1

8 Object glass 1 pack

9 Pipet 1

10 Tisu 1 bungkus

11 Solasi 1

12 Linggis 1

13 Gergaji 1

14 Termometer 1

15 Soil Tester 1

16 Kamera digital 1

Tabel 2 Bahan yang digunakan selama penelitian

No Bahan yang digunakan Jumlah

1 Kayu sengon 4

2 Kayu mahoni 4

3 Kayu nangka 4

4 Kayu karet 4

5 Kayu kelapa 4

6 Kayu rasamala 4

7 Akuades 500 ml

8 Alkohol 70% 500 ml

D. Prosedur Penelitian 1. Pemasangan kayu umpan

Enam jenis kayu yaitu kayu sengon, kayu mahoni, kayu kelapa, kayu nangka, kayu karet dan kayu rasamala dibuat dengan ukuran 2x2x30 cm3


(19)

29

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebanyak empat potong untuk setiap jenis kayu. Penanaman kayu umpan dilakukan di area pemukiman warga secara purpossive sampling, yang dilihat dari luas area satu RT sekitar 15.000 m2, kemudian diambil lokasi pengamatan sebesar 10% dari luas tersebut. Didapatkan empat lokasi pemasangan kayu umpan, masing-masing lokasi digunakan untuk pemasangan enam jenis kayu umpan. Enam jenis kayu yang berbeda ditanam di lingkungan pemukiman warga, dengan satu jenis kayu dibuat menjadi empat potongan kayu, sehingga seluruh kayu yang ditanam berjumlah 24 dengan 24 lokasi penanaman pula.

Pemasangan kayu umpan dilakukan pada tanah di sekitar pekarangan rumah dan dapat dipastikan tidak terganggu oleh aktivitas yang dilakukan di daerah tersebut. Setiap kayu umpan dibenamkan secara vertikal ke dalam tanah sedalam ¾ dari panjang kayu. Jarak antara masing-masing kayu umpan 60 cm, jarak dari lokasi 1 ke lokasi berikutnya sejauh enam meter. Pengamatan kayu umpan dilakukan 40 hari kemudian setelah pemasangan kayu umpan (Martawijaya et al., 1989). Lokasi pemasangan kayu umpan dijadikan empat lokasi, masing-masing lokasi digunakan untuk pemasangan enam jenis kayu umpan, pada lokasi kedua, lokasi ketiga, lokasi keempat digunakan untuk pemasangan enam jenis kayu umpan pula, sebagai pengulangan.. Pemasangan kayu umpan dan lokasi pemasangan kayu umpan di wilayah pemukiman warga dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4.

Permukaan Tanah Kayu umpan

23cm

7 cm


(20)

30

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Cara pemasangan kayu umpan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.4 Lokasi Pemasangan kayu umpan (Sumber: Dokumentasi pribadi) 2. Pengukuran suhu dan kelembaban

Pemasangan kayu umpan yang dilakukan selama 40 hari, setelah itu dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban tanah pada saat pengambilan kayu umpan yang telah diserang rayap di lokasi pemasangan kayu umpan untuk rayap.

3. Pengambilan sampel rayap

Kayu umpan yang terserang rayap dicabut, dan rayap dikumpulkan, kemudian dimasukkan ke dalam tabung film dan diberi alkohol 70%, setelah terlebih dahulu dibersihkan dari tanah dan kotoran-kotoran yang menempel yang mungkin ikut terbawa pada saat kayu umpan dicabut. Pada saat penyimpanan rayap di botol fial, dilakukan penghitungan jumlah rayap yang ada di setiap kayu


(21)

31

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umpan, sehingga diketahui banyaknya rayap pada setiap kayu umpan. Satu tabung untuk satu titik pengamatan atau satu kayu umpan.

4. Identifikasi rayap

Rayap yang sudah dikumpulkan dari kasta pekerja dan prajurit dihitung, namun yang diidentifikasi untuk diketehui jenisnya adalah rayap dari kasta prajurit. Identifikasi dilakukan di laboratorium dengan menggunakan mikroskop stereo dengan perbesaran 20x dan 40x dan berpedoman pada literatur atau kunci identifikasi yang sudah ada, pada penelitian ini digunakan kunci identifikasi dari Nandika et al. (2003) dan Ahmad (1965).

5. Analisis data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan berbagai literatur penunjang dalam studi kepustakaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabulasi dan gambar. Rayap yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan subfamili dan genus sampai jenis. Kemudian dihitung jumlah jenis, jumlah individu per habitat, lalu masing-masing genus atau jenis dibuat deskripsinya. Suhu tanah dan kelembaban tanah dianalisis menggunakan analisis statistik korelasi.


(22)

32

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Bagan Alir Penelitian

Adapun alir penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Bagan 3.5 dibawah ini :

Studi pustaka

Penyusunan proposal

Persiapan penelitian

Pengumpulan data

Pra penelitian

Penelitian

Pemasangan kayu umpan


(23)

33

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5 Bagan alir penelitian Pengambilan contoh rayap

Identifikasi rayap

Analisis data


(24)

52

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai identifikasi rayap di Kampung Babakan Kecamatan Ciranjang, pada penanaman kayu umpan dari enam jenis kayu yang terdiri dari kayu karet, kayu kelapa, kayu mahoni, kayu nangka, kayu rasamal, dan kayu sengon diperoleh dua jenis rayap yaitu Macrotermes gilvus Hagen dan Coptotermes curvignathu Holmgren. Berdasarkan jumlah total rayap, dari keenam jenis kayu umpan dapat dikatakan bahwa kayu sengon merupakan kayu dengan jumlah rayap paling banyak, kemudian kayu kelapa, kayu karet, kayu nangka, kayu mahoni dan kayu dengan jumlah rayap paling sedikit adalah kayu rasamala. Kayu rasamala memiliki kandungan zat ekstraktif paling tinggi dan kayu sengon memiliki kandungan zat ekstraktif paling rendah. Korelasi antara kandungan zat ekstraktif kayu dengan tingkat kekuatan kayu berbanding lurus. Suhu tanah berbanding terbalik terhadap jumlah rayap dan kelembaban tanah berbanding lurus terhadap jumlah rayap. Suhu tanah dan kelembaban tanah berpengaruh terhadap keberadan rayap. Suhu tanah dan kelembaban tanah berpengaruh terhadap keberadan rayap. Suhu tanah optimum rayap Macrotermes gilvus Hagen dan Coptotermes curvignathus Holmgren yang ada di Kampung Babakan Cimareme adalah 20oC, dengan kelembaban tanah optimum 75% dan 80%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan rayap pada kayu dengan jenis kayu yang lebih bervariasi.


(25)

53

Yani Mulyani, 2013

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan dan jenis rayap di lokasi lain.

3. Penelitian mengenai keberadaan rayap lebih lanjut pada lokasi pemukiman yang homogen.

4. Sebaiknya dilakukan pengukuran materi organik tanah pada penelitian selanjutnya, sehingga diketahui tanah apa yang disukai dan cocok untuk habitat rayap.

5. Sebaiknya waktu penanaman kayu umpan lebih lama, agar diketahui persentase kerusakan kayu lebih jelas.


(26)

54

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adearisandi. (2011). Rayap Reproduksi. [Online]. Tersedia:

http://Adearisandi.files.wordpress.com/2011/04/rayap-reproduksi-laron,jpg [13 Juli 2013].

Agro. (2009). Kayu Kelapa dan Pohon Kelapa [Online]. Tersedia; http://agro.files.wordpress.com/2009/12 kelapa.jpg [18 September 2013] (2011). Kayu Sengon. [Online]. Tersedia:

http://Agro.blogspot.com/2011/09/investasi-pohon-sengon.html [13 Juli 2013]

Ahmad, M. (1958). Key to the Indomalayan Termites Biologi volume 4. India: Departement of Zoology University of the Punjab Lahore.

(1965). Termites (Isoptera) of Thailand. Thailand: Bull Amer Nat Hiss, 1, (131), 31-195.

Anonim. (2012). Populasi Koloni Rayap Macrotermes gilvus Hagen (Isoptera: Termitidae) di Kijp Pakuwon Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anugrah. (2012). Olahan Kayu Mahoni. [Online].Tersedia; http://www.berkat-anugrah.com/2012/04/kayu-mahoni.html [13 Juli 2013]

Arfhamilzam. (2010). Pohon Rasamala. [Online]. Tersedia; http://i277.photobucket.com/albums/kk42/budiman_bs/kaskus/PohonRasa mala.jpg [18 September 2013]

Arikunto, S. (2005). Penelitian Deskriptif. [Online]. Tersedia: http://teorionline.wordpress.com/2010/02/20/prof-dr-suharsimi-arikunto-manajemen-penelitian/ [12 Desember 2012]

Bignell, DE. (2000). “Introduction to Symbiosis”. Dalam: Termites Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology. Abe, T., Bignell, DE., Higashi, M. Dordecht: Kluwer Academic. hal: 189-208

Bignell, DE., & Eggleton, P. (2000). “Termites in Ecosystems”. Dalam: Termites Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology. Abe, T., Bignell, DE., Higashi, M Dordecht: Kluwer Academic. hal: 363-387

Boerhendhy & Agustina (2003). “Prospek dan Potensi Pemanfaatan Kayu Karet sebagai Substitusi Kayu Alam”. Jurnal Ilmu & Teknologi Kayu Tropis. 1, (1), 70-74.


(27)

55

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Bong, J.K. (2012). “Termites Assemblages in Oil Palm Plantation in Sarawak Malaysia”. Journal of Entomology, 9, (2), 68-78.

Borror, DJ., Thriphelehorn, CA., & Johnson, NF. (1992). Pengenalan Serangga Edisi 6. Yogyakarta: UGM Press.

Borror, D.J., & De long. (1971). An Introduction to The Study of Insects. Amerika: United State of America.

Dumanauw, J.F. (1990). Mengenal Kayu. Bogor: Penerbit Kanisius.

Eaton, R.A., & Hale, M.D.C. (1993). Wood Decay, Pests & Protection. London: Chapman & Hall.

Farikhah, N., & Firmansyah, A. (2012). “Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi”. Jurnal Silvikultur Tropika, 3, (2), 92–96.

Habibie. (2009). Pohon Karet. [Online].Tersedia;

http://habibiezone.files.wordpress.com/2009/12/karet.jpg [18 September 2013]

(2009). Pohon Kelapa. [Online].Tersedia; http://habibiezone.files.wordpress.com/2009/12/kelapa.jpg [18 September 2013]

Hasan, T. (1986). Rayap dan Pemberantasannya (Penanggulangan dan Pencegahan). Jakarta: Yasaguna.

Harris, W.V. (1971). Termites: Their Recognition and Control. Edisi ke-2. London: Longman Group Limited.

Haygreen, J.G., & Bowyer, J.L. (1993). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Inoue, T., Moriya, S., Moriya, O., & Kudo, T. (2005). “Molecular Cloning and Characterization of a Cellulase Gene from a Symbiotic Protist of the Lower Termite, Coptotermes formosanus”. Journal of Scientifif Gene,

1, (349), 67-75.

Khrisna, K. (1969). Biology of Termites. New York: Academic Press.


(28)

56

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mandang & Pandit. (1997). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan Baku. [Online]. Tersedia; http://Pandit.sifat-sifat kayu./2003/04/keawetan.kekuatan kayu [13 September 2013]

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Mandang, Y., Prawira, S., & Kadir, K. (1981).

Atlas Kayu Indonesia jilid I. Bogor: Departemen Perhutani Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

(1989).

Atlas Kayu Indonesia jilid II. Bogor: Departemen Perhutani Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Mira, Y. (2008). Sebaran Jenis Rayap Tanah di Apartemen Taman Rasuna

Kuningan Jakarta dan Potensinya sebagai Hama pada Bangunan Tinggi. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mohamadharis. (2010). Pohon Sengon. [Online]. Tersedia; http://mohamadharis.blogspot.com/2010/09/investasi-pohon-sengon.html [13 Juli 2013]

Morirnoto, K. (1975). Biology of termites in the Far East. Rev. Plarlf ProfecfiRes, 8: 29-40.

Munawar, S. (2002). “Preferensi Makan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light) pada Empat Jenis Bambu”. Wana Mukti Forestry Research Journal, 1, (1), 42-51.

Nakashima, K., Watanabe, H., Saitoh, H., Tokuda, G., & Azuma, J.I. (2002).

“Dual Cellulose-Digesting System of The Wood-Feeding Termite,

Coptotermes formosanus Shiraki”. Journal of Insect Biochem Mol Biol,

32: 777-784.

Nandika, D., Husaeni, E., Johsumo., & Ngilly, D. (1989). A survey in termite problems in the low cost housing compound of Jakarta and Its Vicinity. Proc. Syrnposiunl of pest Ecology and Pest Management. Bogor: Special Publication Biotrop.

Nandika, D., & Husaeni, E.A. (1991). Biologi Rayap Perusak Kayu. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.

Nandika, D., Rismayadi, Y., & Diba, F. (2003). Rayap: Biologi dan Pengendaliannya. Surakarta: Muhamadiyah University Press.


(29)

57

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Natawiria, D.J. (1979). Timbulnya Serangan Rayap Coptotermes travians dan Coptotermes curvignathus Holmgren pada Tanaman Kehutanan di Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian Hutan.

Pandit & Ramdan, H. (2002). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan Baku. [Online].Tersedia; http:// Pandit&ramdan.sifat-sifat kayu./2003/04/kegunaan kayu [13 September 2013]

Prayitno. (1997). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu. [Online].Tersedia;. http://Prayitno.sifat-sifat kayu./2003/04/kegunaan kayu [13 September 2013]

(2003). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu. [Online].Tersedia; http:// Prayitno.sifat-sifat kayu./2012/04/ kadar.tanin.kayu/mahoni [13 September 2013]

Rini, S.M. (2007). Identifikasi Rayap Kasta Prajurit di Wilayah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong Banten. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Rudi. (1999). Preferensi Makan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren (Isoptera : Rhinotermitidae) terhadap 8 jenis kayu bangunan

[Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Sahrudin. (2008). Kayu Karet. [Online]. Tersedia;

http://sahrudin.wordpress.com/2008/10/30/kayu/karet [18 September 2013]

Seng, OD. (1964). “Berat Jenis dari Jenis-jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek”. Jurnal pengumuman penelitian kayu, 2, (1), 67-77.

Sigit & Hadi, U.K. (2006). Hama Pemukiman Indonesia, Pengenalan, Biologi dan Pengendalian. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Su, N., & Tamashiro, M. (1987). “An Overview of the formosan Subterranean Termite (Isoptera : Rhinotemitidae) in World”. Dalam: Biology and Control of The Formosan Subterranean TermiteProc. 67 & Meeting of the Pacific Branch, Entomology. Hawaii: Soc. Am. Honolulu.

Supriana, N. (1983). Hubungan antara Aktivitas Makan pada Rayap dengan Sifat-sifat Kayu. [Skripsi]. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.


(30)

58

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susanta. (2007). Metamorfosis Rayap. [Online]. Tersedia: http://Susanta .metamorfosis rayap/2011/04/rayap-siklus hidup [17 September 2013] Syahrulazmin. (2009). Pohon Nangka. [Online]. Tersedia:

http://syahrulazmin.blogspot.com/2009/06/nangka-html [17 September 2013]

Tanaka, 2006. “Influence of the Diet Components on the Symbiotic Microorganisms Community in Hindgut of Coptotermes formosanus

Shiraki”. Journal of Appl Microbiol Biotechnol, 71: 907-917.

Tambunan, B., & Nandika, D. (1989). Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.

Tarumingkeng, R.G., & Rudi. (1971). Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak Kayu Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.rudyct.com/biologi_dan_perilaku_rayap.htm [13 September 2013]

Tarumingkeng, R.G. (2001). Biologi dan Perilaku Rayap. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

(2002). Biologi dan Perilaku Rayap. [Online]. Tersedia: http://www.hayati-ipb.com/biologi_dan_perilaku_rayap.htm [1 Oktober 2013]

Tho, Y.P. (1992). Termites of Peninsular Malaysia. Kuala lumpur: Forest Research Institute Malaysia.

Todaka. (2007). “Environmental cDNA Analysis of The Genes Involved in Lignocellulose Digestion in The Symbiotic Protist Community of

Reticulitermessperatus”. FEMS Microbiology Ecol, 1, (59), 592-599.

Vitasari. (2011). Kayu Nangka. [Online]. Tersedia:

http://vitasari.indonetwork.co.id/2642363/kayu-olahan.htm [18 Juli 2013] Widyatmoko. (2008). Pohon Mahoni. [Online].Tersedia; Benedict Agung

Widyatmoko. 2008. Wordpress.com/2011/04/mahoni. [18 September 2013] Winamulyolestari. (2011). Siklus Hidup Rayap. [Online].Tersedia;

http://winamulyolestari.blogspot.com/2011/05/rayap-hama-perusak.html [17 September 2013]


(31)

59

Yani Mulyani, 2013

Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Wistara. (2002). “Ketahanan 10 Jenis Kayu Tropis terhadap Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cyanocephalus Light)”. Jurnal Teknologi Hasil Hutan, 15, (2), 48-56.

Zainuddin. (2010). Kayu Rasamala. [Online]. Tersedia; http://hasanzainuddin.wordpress.com/tanaman-khas-kalsel/rasamala [18 September 2013]


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adearisandi. (2011). Rayap Reproduksi. [Online]. Tersedia:

http://Adearisandi.files.wordpress.com/2011/04/rayap-reproduksi-laron,jpg [13 Juli 2013].

Agro. (2009). Kayu Kelapa dan Pohon Kelapa [Online]. Tersedia;

http://agro.files.wordpress.com/2009/12 kelapa.jpg [18 September 2013]

(2011). Kayu Sengon. [Online]. Tersedia:

http://Agro.blogspot.com/2011/09/investasi-pohon-sengon.html [13 Juli 2013]

Ahmad, M. (1958). Key to the Indomalayan Termites Biologi volume 4. India:

Departement of Zoology University of the Punjab Lahore.

(1965). Termites (Isoptera) of Thailand. Thailand: Bull Amer Nat

Hiss, 1, (131), 31-195.

Anonim. (2012). Populasi Koloni Rayap Macrotermes gilvus Hagen (Isoptera:

Termitidae) di Kijp Pakuwon Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anugrah. (2012). Olahan Kayu Mahoni. [Online].Tersedia;

http://www.berkat-anugrah.com/2012/04/kayu-mahoni.html [13 Juli 2013]

Arfhamilzam. (2010). Pohon Rasamala. [Online]. Tersedia;

http://i277.photobucket.com/albums/kk42/budiman_bs/kaskus/PohonRasa mala.jpg [18 September 2013]

Arikunto, S. (2005). Penelitian Deskriptif. [Online]. Tersedia:

http://teorionline.wordpress.com/2010/02/20/prof-dr-suharsimi-arikunto-manajemen-penelitian/ [12 Desember 2012]

Bignell, DE. (2000). “Introduction to Symbiosis”. Dalam: Termites Evolution,

Sociality, Symbioses, Ecology. Abe, T., Bignell, DE., Higashi, M. Dordecht: Kluwer Academic. hal: 189-208

Bignell, DE., & Eggleton, P. (2000). “Termites in Ecosystems”. Dalam: Termites

Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology. Abe, T., Bignell, DE., Higashi, M Dordecht: Kluwer Academic. hal: 363-387

Boerhendhy & Agustina (2003). “Prospek dan Potensi Pemanfaatan Kayu Karet

sebagai Substitusi Kayu Alam”. Jurnal Ilmu & Teknologi Kayu Tropis. 1,


(2)

Bong, J.K. (2012). “Termites Assemblages in Oil Palm Plantation in Sarawak

Malaysia”. Journal of Entomology, 9, (2), 68-78.

Borror, DJ., Thriphelehorn, CA., & Johnson, NF. (1992). Pengenalan Serangga

Edisi 6. Yogyakarta: UGM Press.

Borror, D.J., & De long. (1971). An Introduction to The Study of Insects.

Amerika: United State of America.

Dumanauw, J.F. (1990). Mengenal Kayu. Bogor: Penerbit Kanisius.

Eaton, R.A., & Hale, M.D.C. (1993). Wood Decay, Pests & Protection. London:

Chapman & Hall.

Farikhah, N., & Firmansyah, A. (2012). “Keanekaragaman Rayap Tanah di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi”. Jurnal Silvikultur Tropika, 3, (2),

92–96.

Habibie. (2009). Pohon Karet. [Online].Tersedia;

http://habibiezone.files.wordpress.com/2009/12/karet.jpg [18 September 2013]

(2009). Pohon Kelapa. [Online].Tersedia;

http://habibiezone.files.wordpress.com/2009/12/kelapa.jpg [18 September 2013]

Hasan, T. (1986). Rayap dan Pemberantasannya (Penanggulangan dan

Pencegahan). Jakarta: Yasaguna.

Harris, W.V. (1971). Termites: Their Recognition and Control. Edisi ke-2.

London: Longman Group Limited.

Haygreen, J.G., & Bowyer, J.L. (1993). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu

Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Inoue, T., Moriya, S., Moriya, O., & Kudo, T. (2005). “Molecular Cloning and

Characterization of a Cellulase Gene from a Symbiotic Protist of the

Lower Termite, Coptotermes formosanus”. Journal of Scientifif Gene,

1, (349), 67-75.

Khrisna, K. (1969). Biology of Termites. New York: Academic Press.


(3)

Mandang & Pandit. (1997). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan Baku. [Online]. Tersedia; http://Pandit.sifat-sifat kayu./2003/04/keawetan.kekuatan kayu [13 September 2013]

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Mandang, Y., Prawira, S., & Kadir, K. (1981).

Atlas Kayu Indonesia jilid I. Bogor: Departemen Perhutani Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

(1989).

Atlas Kayu Indonesia jilid II. Bogor: Departemen Perhutani Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Mira, Y. (2008). Sebaran Jenis Rayap Tanah di Apartemen Taman Rasuna

Kuningan Jakarta dan Potensinya sebagai Hama pada Bangunan Tinggi. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mohamadharis. (2010). Pohon Sengon. [Online]. Tersedia;

http://mohamadharis.blogspot.com/2010/09/investasi-pohon-sengon.html [13 Juli 2013]

Morirnoto, K. (1975). Biology of termites in the Far East. Rev. Plarlf ProfecfiRes,

8: 29-40.

Munawar, S. (2002). “Preferensi Makan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes

cynocephalus Light) pada Empat Jenis Bambu”. Wana Mukti Forestry Research Journal, 1, (1), 42-51.

Nakashima, K., Watanabe, H., Saitoh, H., Tokuda, G., & Azuma, J.I. (2002).

“Dual Cellulose-Digesting System of The Wood-Feeding Termite,

Coptotermes formosanus Shiraki”. Journal of Insect Biochem Mol Biol,

32: 777-784.

Nandika, D., Husaeni, E., Johsumo., & Ngilly, D. (1989). A survey in termite

problems in the low cost housing compound of Jakarta and Its Vicinity. Proc. Syrnposiunl of pest Ecology and Pest Management. Bogor: Special Publication Biotrop.

Nandika, D., & Husaeni, E.A. (1991). Biologi Rayap Perusak Kayu. Bogor: Pusat

Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.

Nandika, D., Rismayadi, Y., & Diba, F. (2003). Rayap: Biologi dan


(4)

Natawiria, D.J. (1979). Timbulnya Serangan Rayap Coptotermes travians dan Coptotermes curvignathus Holmgren pada Tanaman Kehutanan di Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian Hutan.

Pandit & Ramdan, H. (2002). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu sebagai Bahan

Baku. [Online].Tersedia; http:// Pandit&ramdan.sifat-sifat kayu./2003/04/kegunaan kayu [13 September 2013]

Prayitno. (1997). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu. [Online].Tersedia;.

http://Prayitno.sifat-sifat kayu./2003/04/kegunaan kayu [13 September 2013]

(2003). Anatomi Kayu Pengantar Sifat Kayu. [Online].Tersedia; http://

Prayitno.sifat-sifat kayu./2012/04/ kadar.tanin.kayu/mahoni [13 September 2013]

Rini, S.M. (2007). Identifikasi Rayap Kasta Prajurit di Wilayah Pusat Penelitian

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong Banten. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Rudi. (1999). Preferensi Makan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus

Holmgren (Isoptera : Rhinotermitidae) terhadap 8 jenis kayu bangunan

[Tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Sahrudin. (2008). Kayu Karet. [Online]. Tersedia;

http://sahrudin.wordpress.com/2008/10/30/kayu/karet [18 September

2013]

Seng, OD. (1964). “Berat Jenis dari Jenis-jenis Kayu Indonesia dan Pengertian

Beratnya Kayu untuk Keperluan Praktek”. Jurnal pengumuman penelitian

kayu, 2, (1), 67-77.

Sigit & Hadi, U.K. (2006). Hama Pemukiman Indonesia, Pengenalan, Biologi dan

Pengendalian. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Su, N., & Tamashiro, M. (1987). “An Overview of the formosan Subterranean

Termite (Isoptera : Rhinotemitidae) in World”. Dalam: Biology and

Control of The Formosan Subterranean TermiteProc. 67 & Meeting of the Pacific Branch, Entomology. Hawaii: Soc. Am. Honolulu.

Supriana, N. (1983). Hubungan antara Aktivitas Makan pada Rayap dengan

Sifat-sifat Kayu. [Skripsi]. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.


(5)

Susanta. (2007). Metamorfosis Rayap. [Online]. Tersedia: http://Susanta .metamorfosis rayap/2011/04/rayap-siklus hidup [17 September 2013]

Syahrulazmin. (2009). Pohon Nangka. [Online]. Tersedia:

http://syahrulazmin.blogspot.com/2009/06/nangka-html [17 September

2013]

Tanaka, 2006. “Influence of the Diet Components on the Symbiotic

Microorganisms Community in Hindgut of Coptotermes formosanus

Shiraki”. Journal of Appl Microbiol Biotechnol, 71: 907-917.

Tambunan, B., & Nandika, D. (1989). Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis.

Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.

Tarumingkeng, R.G., & Rudi. (1971). Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak

Kayu Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.rudyct.com/biologi_dan_perilaku_rayap.htm [13 September 2013]

Tarumingkeng, R.G. (2001). Biologi dan Perilaku Rayap. Bogor: Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

(2002). Biologi dan Perilaku Rayap. [Online]. Tersedia:

http://www.hayati-ipb.com/biologi_dan_perilaku_rayap.htm [1 Oktober 2013]

Tho, Y.P. (1992). Termites of Peninsular Malaysia. Kuala lumpur: Forest

Research Institute Malaysia.

Todaka. (2007). “Environmental cDNA Analysis of The Genes Involved in

Lignocellulose Digestion in The Symbiotic Protist Community of

Reticulitermessperatus”. FEMS Microbiology Ecol, 1, (59), 592-599.

Vitasari. (2011). Kayu Nangka. [Online]. Tersedia:

http://vitasari.indonetwork.co.id/2642363/kayu-olahan.htm [18 Juli 2013]

Widyatmoko. (2008). Pohon Mahoni. [Online].Tersedia; Benedict Agung

Widyatmoko. 2008. Wordpress.com/2011/04/mahoni. [18 September 2013]

Winamulyolestari. (2011). Siklus Hidup Rayap. [Online].Tersedia;

http://winamulyolestari.blogspot.com/2011/05/rayap-hama-perusak.html [17 September 2013]


(6)

Wistara. (2002). “Ketahanan 10 Jenis Kayu Tropis terhadap Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cyanocephalus Light)”. Jurnal Teknologi Hasil Hutan, 15, (2), 48-56.

Zainuddin. (2010). Kayu Rasamala. [Online]. Tersedia;

http://hasanzainuddin.wordpress.com/tanaman-khas-kalsel/rasamala [18