ESTIMASI STATE OF CHARGE PADA BATERAI LITHIUM IONMENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN COULOMB ESTIMATION STATE OF CHARGE OF LITHIUM ION BATTERY USING COULOMB COUNTING METHOD

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 650

ESTIMASI STATE OF CHARGE PADA BATERAI LITHIUM IONMENGGUNAKAN

METODE PERHITUNGAN COULOMB

ESTIMATION STATE OF CHARGE OF LITHIUM ION BATTERY USING COULOMB

COUNTING METHOD

  1

  2

  3 Andica Dian Isnaini , Suwandi , Reza Fauzi Iskandar 1,2,3

  Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

  1

  2

  3

andicadianisnaini@gmail.com ,suwandi.sains@gmail.com , rezafauzii@gmail.com

Abstrak

  Energi Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang berperan penting dalam kemajuan peradaban manusia. Penyimpanan energi sangat penting untuk mendukung penyediaan pasokan dalam waktu relatife lama, salah satunya adalah baterai. Baterai adalah salah satu media penyimpan energi listrik yang dapat digunakan sewaktu-waktu serta dapat dengan mudah dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja baterai diantaranya adalah kapasitas dan energi keluaran. Pada penelitian ini dirancang baterai manajemen sistem untuk memantau kinerja baterai pada saat pengisian dan pengosongan agar tidak berlebihan. Adapun beberapa indikator penting pada baterai seperti tegangan tiap sel, arus yang keluar atau masuk ke dalam baterai dapat dipantau dengan menggunakan parameter State of Charge (SOC). Dengan menggunakan parameter SOC baterai dapat menunjukan keadaan pada saat pengosongan dan pengisian secara aman untuk meningkatkan daya tahan baterai. Salah satu metode estimasi SOC yang cukup mudah untuk diimplementasikan dan paling banyak digunakan adalah metode perhitungan coulomb. Prinsip dasar perhitungan coulomb adalah melakukan penjumlahan terhadap arus listrik yang masuk ataupun keluar pada baterai. Dari perhitungan coulomb inilah yang nantinya akan mendapatkan nilai SOC pada baterai tersebut.

  Nilai SOC yang didapatkan dengan menggunakan beban lampu 15 watt 9.6 ohm pada proses pengisian adalah minimum 0%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan nilai SOC yang dihasilkan maksimum 99.99 % dan minimum 0.33%. Pada percobaan dengan menggunakan beban resistor 35 watt 77ohm pada proses pengisian hasil SOC yang diperoleh adalah minimum 21.51%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan nilai SOC maksimum 99.99 % dan minimum 0%.

  Kata Kunci: Energi Listrik, Baterai, SOC, Perhitungan Coulomb Abstract

  An electrical energy is one of energy forms has important role in progressing of human civilization. The storage of energy is very important to support the provision of supplies in a relative long time , on of them is battery. The battery is on of the media storage of electrical energy that can be used for any time and can be moved easily from one place to another. There are several factors that affected in the performance of batt eries that is not overload when filled and emptied process. There are some important indicatorson the batteries such us strained in every cell,out or in currentto the battery can be observed by using the parameters of state of charge (SOC). By using parameters of SOC, the battery can show its condition safety when filled and emptied process to improve battery ’s life. One of SOC method which is easy to be implemented and mostly used.the method of coulomb counting. The basic principle of coulomb counting to conduct amount of in or out current of battery. From the coulomb counting, it is going to get valve of SOC in the battery.

  SOC value obtained by using a 15-watt light load of 9.6 ohms at minimum charging process is 0%. and a maximum of 100%, while in the process of emptying the resulting SOC maximum value of 99.99% and a minimum 0:33%. In experiments using 35watt resistor 77ohm load on the charging process results obtained SOC is 21:51% minimum. and a maximum of 100%, while in the process of emptying the SOC maximum value of 99.99% and a minimum of 0%.

   KeyWords: Electrical energy, battery, SOC, Coloumb Counting

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 651

  1. Pendahuluan Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang berperan penting dalam kemajuan peradaban manusia. Selama ini persediaan energi listrik umumnya dipasok oleh sumber-sumber energi fosil. Namun demikian, dengan terjadinya krisis minyak banyak pihak yang mencari alternatif baru dalam penyediaan sumber energi terutama berasal dari sumber energi terbarukan. Untuk mendukung penyedia energi tersebut, penyimpanan energi menjadi sangat penting untuk menyediakan pasokan yang handal dan kontinu dalam waktu yang relatif lama, salah satunya adalah baterai [1].

  Baterai adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi listrik untuk digunakan sesuai dengan keperluannya sewaktu-waktu serta dapat dengan mudah dipindahkan dari satu tempat ketempat lainnya. Sebagai contoh dalam skala kecil yaitu, penggunaan baterai untuk laptop dan telepon genggam. Selama ini sebagian besar masyarakat tidak mengetahui kualitas baterai yang digunakan sehingga pemantauan baterai sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari baterai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja baterai diantaranya adalah kapasitas dan energi keluaran [2]. Sebagai contoh, jika dibandingkan dengan baterai baru, baterai yang disimpan kapasitasnya akan menurun, hal ini dikarenakan pengaruh dari suhu dan waktu penyimpanan yang lama [2]. Dari faktor yang telah dijelaskan muncul sebuah ide untuk membuat sebuah alat yang mampu memonitoring kinerja baterai agar dapat meminimalisir menurunnya kinerja baterai. Hal yang perlu diperhatikan saat monitoring adalah tegangan, status pada pengisian dan pengosongan [3].

  Salah satu metode estimasi SOC yang cukup mudah diimplementasikan dan paling banyak digunakan adalah metode perhitungan coulomb. Prinsip dasar metode perhitungan coulomb adalah melakukan penjumlahan terhadap arus listrik yang masuk ataupun keluar dari baterai [4]. Selain itu, suhu dan arus dapat mempengaruhi keakuratan kapasitas pada SOC [5]. Dari data penelitian yang sudah ada, dengan menggunakan metode kalman filter membuktikan bahwa error pada SOC menggunakan baterai Lithium ion tidak melebihi 4%[6], sedangkan apabila menggunakan perhitungan coulomb error yang terjadi 2.43% [7]. Walaupun error yang didapat kecil tetapi perhitungan coulomb mempunyai kekurangan yaitu terjadinya akumulasi galat pembacaan SOC akibat kesalahan saat penentuan SOC awal, proses integrasi numerik, dan kesalahan pembacaan sensor arus akibat derau. Akumulasi galat ini menyebabkan baterai monitoring mendekteksi kondisi undercharge atau overcharge sehingga berpotensi merusak baterai [8].

  Pada jurnal ini penulis membuat sistem monitoring baterai untuk jenis Lithium ion dan menentukan nilai

  

State of Charge menggunakan metode perhitungan coulomb. Pada sistem monitoring baterai ada beberapa

  indikator yang ditampilkan diantaranya adalah tegangan masing-masing baterai, tegangan total, arus dan nilai SOC.

2. Dasar Teori

  2.1 Gambaran Umum Sistem

  Pada gambaran umum pembuatan sistem monitoring baterai terdapat dua proses yaitu pengisian dan pengosongan. Beberapa komponen utama yang terdapat pada proses pengisian dan pengosongan, yaitu Arduino, sensor ACS 712, beban, baterai lithium ion, catu daya dan leptop. Berikut merupakan alur cara kerja sistem

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 652

Mulai Pemasangan tiga baterai secara seri pada cellboard

  Pemasangan sensor ACS Pemasangan beban

  Pengambilan data arus dan tegangan Menentukan nilai kapasitas baterai Selesai menggunakan metode coulomb

  Ya Tidak Apakah data yang dihasilkan sesuai? Menentukan nilai SOC

  Gambar 1 Cara kerja sistem

  2.1.1 Proses Pengosongan Pada baterai yang telah terisi muatan disambungkan pada cellboard yang memiliki rangkaian pembagi tegangan. Cellboard berfungsi sebagai sensor tegangan. Selain itu pada beban disambungkan pada output Arduino.

  

Cellboard dan sensor arus yang terdapat data pengukuran arus saat pembebanandihubungkanpada Input Arduino

yang kemudian ditampilkan melalui serial. Data yang telah tersimpan pada Arduino ditampilkan pada leptop.

  2.1.2 Proses Pengisian Pada proses pengisian sedikit berbeda pada saat pengosongan. Apabila proses pengisian menggunakan catu daya yang berfungsi sebagai sumber untuk mengisi baterai. Berikut skema proses pengisian.

  Pada baterai yang belum terisi muatan disambungkan pada cellboard yang memiliki rangkaian pembagi tegangan. Cellboard berfungsi sebagai sensor tegangan. Selain itu output dari catu daya yang memiliki kutub positif disambungkan pada cellboard kutub positif. Selanjutnya pada output sensor arus kutub positif disambungkan pada kutub negative output catu daya dan untuk kutub negative sensor arus langsung disambungkan pada kutub negative baterai. Untuk output pada cellboard disambungkan pada digital analog yang terdapat pada baterai yang nanti digunakan untuk mengambil data tegangan pada baterai. Selain itu, input pada sensor arus dihubungkan pada arduino yang nantinya digunakan untuk mengambil data arus yang masuk pada baterai. Dari arduino kemudian disambungkan pada leptop yang berfungsi untuk menampilkan data-data yang telah ada.

2.2 Metode Perhitungan Coulomb

  Metode perhitungan coulomb adalah metode yang digunakan untuk menghitung muatan listrik (coulomb) yang masuk atau keluar melalui baterai. Arus listrik dihasilkan dari sejumlah muatan listrik yang bergerak per satuan waktu (detik). Dengan mengintegralkan arus listrik yang mengalir ke baterai terhadap waktu maka didapatkan muatan listrik total yang masuk atau keluar dari baterai. Pada metode ini, nilai kapasitas baterai dengan satuan Ah ditentukan terlebih dahulu sebelum menghitung nilai SOC [9]. Setelah mendapatkan nilai kapasitas baterai tahap selanjutnya adalah menentukan nilai SOC baterai. Persamaan 1 dan 2 menunjukan model perhitungannya.

  = (1) �� ∑

  ��

  ) ���� = (1 − ��100% (2)

  ��0

  Dengan, merupakan nilai kapasitas baterai ketika arus masuk atau keluar, adalah nilai kapasitas baterai yang ��

  �� terukur dan SOC nilai sisa dari kapasitas baterai dalam bentuk persentase.

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 653

  2.3 Karakteristik Sensor Arus

  Sensor arus merupakan komponen penting dalam sistem yang berfungsi untuk pembacaan arus yang masuk ke baterai dan nantinya akan digunakan pada perhitungan coulomb. Sebelum digunakan pada sistem maka perlu dilakukan karakterisasi untuk mengetahui keakuratan sensor ACS. Karakterisasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran sensor arus yang telah terbaca pada Arduino dengan multimeter. Gambar 2. merupakan grafik hasil pengujian sensor ACS 712.

  

Karakteristik Sensor ACS 712

  2.00 y = 0.025x (A)

  1.50 ly

  R² = 1

  1.00 upp S

  Series1 er

  0.50 w

  Linear (Series1) o P

  0.00 0 20 40 60 80 Arduino (ADC)

  Gambar 2 Karakteristik sensor ACS Gambar 2 memperlihatkan grafik karakterisasi sensor ACS 712 dalam satuan Ampere, pada gambar tersebut

  2

  terlihat grafik berbentuk linier dengan korelai R =1. Hal ini menunjukan bahwa sensor arus ACS 712 layak untuk digunakan.

  2.4 Karakterisasi Cellboard

  Pada penelitian kali ini cellboard menggunakan rangkaian Op-Amp diferensiator, yang tersusun atas op-amp 4580DD dan resistor 10K. Sebelum dirangkai pada sistem, cellbord ini perlu dikarakterisasi terlebih dahulu menggunakan power supply. Gambar 3 merupakan grafik hasil pengujian cellboard.

  

(A) (B)

(C)

  Gambar 3 Karakterisasi Cellboard : cell 1 (a), cell 2 (b), cell 3 (c) Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa grafik yang didapatkan berbentuk linier, hal ini menunjukan bahwa cellboard layak untuk digunakan.

3. Pembahasan Pengujian Pengisian dan Pengosongan Baterai

  3.1 Percobaan 1 Pada percobaan 1 terdapat dua proses, yaitu pengsisan dan pengosongan. Untuk proses pengosongan menggunakan beban resistor 35watt 77ohm. Pada percobaan kali ini saat proses pengisian memerlukan waktu 18 jam. Dengan hasil SOC minimum 21.51%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan waktu yang diperlukan adalah 21 jam dengan nilai SOC maksimum 99.99 % dan minimum 0%.

13.00 Kurva Pengisian Tegangan - SOC

  T e g a n g an ( v o lt )

  10.5 Kurva Pengisian Tegangan - Kapasitas 0 0.5 1 1.5 2 Kapasitas (Ah) CC rata-rata

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 654

  0.00 R² = 0.6319 0 20 40 60 80 100 SOC (%) Expon. (V rata-rata)

  3.00

  V rata-rata

  y = 8.8197e 0.0033x

  9.00

  12.00

  15.00

  Gambar 5 Kurva pengisian tegangan – kapasitas Kapasitas digunakan untuk menentukan nilai SOC pada saat mengukur tegangan baterai. Pada gambar 5 menunjukan bahwa pada saat tegangan 11.5 volt kapasitas dari baterai bernilai 0.34 Ah.

  11

  T e g a n g an ( V )

  11.5

  12

  12.5

  13

  Gambar 4 Proses pengisian tegangan - SOC Pada gambar 4, titik potong bawah berada pada tegangan 11.34 volt dan titik atas 12.51 volt. Titik atas pada kurva pengisian tersebut menandakan tegangan akan memuncak menuju tegangan maksimum pengisian. Baterai mulai mengalami pengisian pada saat tegangan awal 10.79 volt dengan tegangan minimum tiap baterai adalah 3.2 volt.

  10.50 0 20 40 60 80 100 120 SOC (%)

  11.00 y = -0.0001x 2 + 0.0382x + 10.308 R² = 0.9889 Vrata-rata Poly. (Vrata-rata)

  11.50

  12.00

  12.50

  T e g a n g an ( v o lt )

6.00 Kurva Pengosongan Tegangan - SOC

  T e g a n g an ( v o lt )

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 655

  Gambar 6 merupakan kurva pengosongan dengan menggunakan beban berupa resistor 35 watt 77ohm. Titik potong bawah pada kurva gambar 6 terdapat pada saat tegangan 9.68 volt sedangkan titik potong atas berada pada tegangan 10.81 volt.

  15.00

  12.00

  9.00

  6.00

  3.00

0.00 Kurva Pengosongan Tegangan - Kapasitas

  Gambar 7 Kurva Pengosongan Tegangan – Kapasitas Pada tegangan yang sama dengan kurva saat pengisian yaitu 11.5 volt gambar 7 menunjukan kurva pengosongan dan baterai menghasilkan kapasitas senilai 0.31 Ah

  3.2 Percobaan 2 Pada percobaan 2 terdapat dua proses, yaitu pengisian dan pengosongan. Untuk proses pengosongan menggunakan beban lampu LED 15 watt 9.6 ohm. Pada percobaan kali ini saat proses pengisian memerlukan waktu

  T e g a n g an ( v o lt )

  13.20

  12.80

  12.40

  12.00

  11.60

  11.20

  10.80 Kurva Pengisian Tegangan - SOC y = -9E-05x

2

+ 0.0248x + 11.283 R² = 0.994 0 20 40 60 80 100 120 SOC (%)

  Series1 Poly. (Series1)

  Gambar 8 Proses pengisian tegangan - SOC Pada gambar 8, titik potong bawah berada pada tegangan 11.7 volt dan titik atas 12.65 volt. Titik atas pada kurva pengisian tersebut menandakan tegangan akan memuncak menuju tegangan maksimum pengisian. Baterai mulai mengalami pengisian pada saat tegangan awal 11.2 volt dengan tegangan minimum tiap sel baterai adalah 3.5 volt.

  0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 Kapasitas (Ah) Series1

  19 jam. Dengan hasil SOC minimum 0%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan waktu yang diperlukan adalah 20 jam dengan nilai SOC maksimum 99.99 % dan minimum 0.33%.

  9.50

  11.50

  12

  

Kurva Pengosongan Tegangan - Kapasitas

  Gambar 10. Kurva pengosongan tegangan – SOC Gambar 10 merupakan kurva pengosongan dengan menggunakan beban berupa lampu 15watt 9.6 ohm. Titik potong bawah pada kurva gambar 10 terdapat pada saat tegangan 9.3 volt sedangkan titik potong atas berada pada tegangan 10.31 volt. Setelah melewati titik potong bawah tegangan akan selalu turun sampai mencapai tegangan minimum pada baterai yaitu 8.13 volt.

  V Rata-rata Poly. (V Rata-rata)

  7.50 Kurva Pengosongan Tegangan - SOC y = -0.0002x 2 + 0.0481x + 8.3838 R² = 0.9822 0 20 40 60 80 100 120 SOC (%)

  8.50

  T e g a n g an ( V )

  10.50

  12.50

  10

  Gambar 9 Kurva pengisian Tegangan – Kapasitas Pada gambar 9, menunjukan bahwa pada saat tegangan 11.5 volt kapasitas dari baterai bernilai 0.19 Ah.

  11.0 Kurva Pengisian Tegangan - Kapasitas 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 Kapasitas (Ah) CC rata-rata

  11.5

  12.0

  12.5

  13.0

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 656

  T e g a n g an ( v o lt )

  11

9 CC Rata-rata2

  8

  7 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Kapasitas (Ah)

  Gambar 11. Kurva pengosongan tegangan

  T e g a n g an ( V )

  • – kapasitas Dari gambar 11 menunjukan ketika kapasitas 0.11 Ah menunjukan tegangan baterai 11.5 volt. Dengan tegangan yang sama pada saat pengisian yaitu 11.5 volt nilai kapasitas dari baterai tidak jauh berbeda.

  1. Nilai SOC tidak dapat diketahui sebelum menentukan nilai kapasitas menggunakan metode perhitungan coulomb.

  2. Nilai SOC yang didapatkan dengan menggunakan beban lampu 15 watt 9.6 ohm pada proses pengisian adalah minimum 0%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan nilai SOC yang dihasilkan maksimum 99.99 % dan minimum 0.33%. Pada percobaan dengan menggunakan beban resistor 35 watt 77ohm pada proses pengisian hasil SOC yang diperoleh adalah minimum 21.51%. dan maksimum 100% Sedangkan pada proses pengosongan nilai SOC maksimum 99.99 % dan minimum 0%.

  3. Dengan menggunakan perhitungan waktu C20, dimana waktu yang dibutuhkan untuk proses pengosongan sekitar 20 jam. Proses pengosongan menggunakan beban lampu 15watt 9.6ohm membutuhkan waktu yaitu 20 jam sedangkan apabila menggunakan resistor 35watt 77ohm memerlukan waktu 21 jam.

  4. Dengan menggunakan beban resistor proses pengisian dan pengosongan pada saat tegangan 11.5 volt memiliki nilai kapasitas yang tidak jauh beda yaitu 0.34 Ah dan 0.31 Ah. Sedangkan saat menggunakan beban lampu dengan nilai tegangan 11.5 volt saat pengisian dan pengosongan nilai kapasitasnya tidak jauh berbeda yaitu 0.19 Ah dan 0.11 Ah.

  Daftar Pustaka

  1. C. Hudaya, "Peranan Riset Baterai Sekunder dalam Mendukung Penyediaan Energi Bersih Di Indonesia 2025," Korea, 2011.

  2. D. Linden and T. B. Reddy, Handbook of Batteries, United States: The McGraw-Hill Companies, Inc, 1995.

  3. Bergveld, Hendrik Johannes, Battery Management System Design by Modelling, Eindhoven: Royal Philips Electronics, 2001.

  4. B. Vairamohan, "Master Thesis: “State of Charge Estimation for Batteries," 2002.

  5. F. Feng, R. Lu and C. Zhu, "A Combined State of Charge Estimation Methode for Lithium Ion Batteries Used in a Wide Ambient Temperature Range," Energies, p. 7, 2014.

  6. S. Sepasi, R. Ghorbani and B. Y. Liaw, "A novel on-board state of charge estimation method for aged Li- ion batteries based on model adaptive extended Kalman Filter," 2014.

  7. K. S. Ng, C. S. Moo, Y. P. Chen and Y. C. Hsieh, "Enhanced COULOMB Counting Method for Estimating State of Charge and State of Health of Lithium Ion Batteries," Applied Energy, pp. 1506-1511, 2009.

  8. A. Nugroho and E. Rijanto, "Simulasi Optimasi Pengukuran State of Charge Baterai dengan Integral Observer". 9. e. a. Frans Edison, "Estimasi state of charge pada baterai VRLA dengan metode perhitungan coulomb," Final Project, 2013.

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 657

Dokumen yang terkait

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF TEC (THERMOELECTRIC COOLER) BASED REFRIGERATION SYSTEM

0 0 7

DESIGN AND CONSTRUCTION OF NEONATAL JAUNDICE TREATMENT DEVICE BASED ON HIGH POWER LED

0 0 7

SINTESIS DAN APLIKASI NANOPARATIKEL ZrO2 UNTUK MENAIKKAN PERFORMANSI MESIN PENDINGIN SINTESIZED AND APPLICATION OF ZrO2 NANOPARTICLE TO IMPROVE

0 0 9

KONTROL SUHU DAN ANALISIS TRANSFER PANAS KONVEKSI PADA CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) TEMPERATURE CONTROL AND ANALYSIS OF CONVECTION HEAT TRANSFER IN THE CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

0 0 10

SIMULATION OF GAS PROFILE AND POTENTIAL ENERGY FROM COMBUSTION OF MUNICIPAL SOLID WASTE ON BED MODEL FROM MOVING GRATE INCINERATOR

0 0 13

DISTRIBUSI TEMPERATUR MENGGUNAKAN COMSOL MULTIPHYSICS TERMOELECTRIC REFRIGERATION SYSTEM DESIGN AND SIMULATION OF TEMPERATURE DISTRIBUTION USING COMSOL MULTIPHYSICS

0 0 8

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGONTROL PID PADA SISTEM 2 DERAJAT KEBEBASAN UNTUK COLOUR OBJECT TRACKING DESIGN AND IMPLEMENTATION PID CONTROLLER OF 2 DEGREE OF FREEDOM SYSTEM FOR COLOUR OBJECT TRACKING

0 0 8

OPTIMALISASI KINERJA PARAMETER AKUSTIK DENGAN MEMODIFIKASI KONFIGURASI DISTRIBUSI SPEAKER PADA MASJID SYAMSUL ULUM OPTIMALIZATION PERFORMANCE OF ACOUSTIC PARAMETERS WITH MODIFICATION OF SPEAKER DISTRIBUTION CONFIGURATION AT SYAMSUL ULUM MOSQUE

0 0 8

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DAN DIFFUSOR TERHADAP KINERJA AKUSTIK PADA DINDING AUDITORIUM (KU3.08.11) ANALYSIS OF ABSORBER AND DIFFUSOR INSTALLATION ON WALL TOWARD ACOUSTIC PERFORMANCE AT AUDITORIUM (KU3.08.11)

0 0 7

PENGARUH KESALAHAN PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN TANPA KOREKSI LINTANG SELATAN PADA METODE CLTD UNTUK BANGUNAN DI BANDUNG EFFECT OF COOLING LOAD ERROR CALCULATION WITHOUT SOUTH LATITUDE CORRECTION IN CLTD METHOD FOR BUILDING IN BANDUNG

0 0 8