Paparan Quality Management System ISO 9001 2008 AWARENESS
Quality Management System
ISO 9001:2008 AWARENESS
Date : 13 Oktober 2014
Tujuan Awareness :
1. Memberikan Wawasan Mengenai Pentingnya Sistem Manajemen Mutu Dalam Perusahaan
2. Menjelaskan Persyaratan Dalam Sistem Manajemen Mutu Sasaran Awareness :
Seluruh Tingkatan Organisasi yang berkaitan
langsung / tidak langsung dengan setiap Tingkatan proses1. PENDAHULUAN
Evolusi ISO 9000 Series Konsep Mutu 2. 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU
3. PERSYARATAN ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu
Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen Sumber Daya Realisasi Produk Pengukuran, Analisa Dan
Perbaikan
Training Summary :
Apakah ISO itu ? Organisasi Standarisasi Internasional Berkedudukan di Geneva, Swiss Keanggotaan bersifat sukarela
Komite Teknik ( 176 )
Bertujuan : Untuk menyediakan sistem yang tunggal, harmonis yang berlaku disemua negara Peranan : Promosi, publikasi dan koordinasi standarisasi Internasional yang harmonis
Standard ISO 9000 mendifinisikan prinsip-prinsip dari manajemen mutu
Tidak menjelaskan spesifikasi teknik dari produk.2008 Evolusi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001 : 2008
ISO 19011
ISO 19011
ISO 10011
ISO 10011
ISO 9001 : 2000
ISO 9000 : 2000
ISO 9004
ISO 9004
ISO 9004
ISO 9004
ISO 9001
ISO 9001
ISO 9001 : 2008
ISO 8402
ISO 9000 : 2005
ISO 9000 : 2005
ISO 9000 2000
ISO 9000
ISO 9003
ISO 9003
ISO 9002
ISO 9002
ISO 9001
ISO 9001
ISO 9000
ISO 9000
ISO 8402
ISO 9004* * Under Revision Dasar Dasar Dan Kosakata
Konsep Mutu Konsep Lama : Tingkat Akurasi / Kesesuaian Antara Produk dengan Standar yang ditentukan
Konsep Baru : Tingkat Kepuasan dan Pemenuhan Harapan Pelanggan
Konsep Mutu ( ISO 9000:2005 )
3.1 Istilah Yang Berkaitan Dengan Mutu
3.1.1 Mutu
Derajat Yang Dicapai Oleh Karakteristik (3.5.1) Yang Inheren Dalam Memenuhi Persyaratan (3.1.2) Catatan 1 Istilah "Mutu" Dapat Dipakai Dengan Kata Sifat Seperti Buruk, Baik Atau Baik Sekali.
Catatan 2 "Inheren", Lawan Dari "Diberikan", Berarti Ada Pada Sesuatu, Terutama Sebagai Karakteristik Yang Tetap.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu Menerapkan dan menyusun proses-proses dan sumber
daya yang diperlukan untuk MENJAMIN bahwa produk yang dihasilkan BERMUTU. Membutuhkan KOMITMEN dari manajemen
Berdasarkan 8 Prinsip Dasar Manajemen Mutu
8 Prinsip Manajemen Mutu
diidentifikasi dapat digunakan oleh TOP MANAGEMENT untuk memimpin organisasi dalam hal memperbaiki kinerja. Prinsip Manajemen Mutu:
1. Fokus Pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Karyawan
4. Pendekatan Proses
5. Pendekatan Sistem ke Manajemen
6. Perbaikan Terus Menerus
7. Pendekatan Faktual untuk Mengambil Keputusan
8. Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Top Management ( ISO 9000:2005 ) adalah
Orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat yang tertinggi.
8 Prinsip Manajemen Mutu
1. Fokus Pelanggan
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka dan oleh karena
itu harus memahami keinginan pelanggan saat ini dan dimasa
yang akan datang, memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha keras untuk melebihi pengharapan pelanggan.Memahami secara keseluruhan keinginan dan pengharapan pelanggan Menyeimbangkan keinginan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan Mengkomunikasikan keinginan dan pengharapan dalam organisasi Mengukur kepuasan pelanggan dan mengambil tindakan atas hasil yang
didapat Membina hubungan dengan pelanggan
8 Prinsip Manajemen Mutu
2. Kepemimpinan Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arahan organisasi.
Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal
dimana karyawan dapat terlibat secara penuh untuk mencapai
tujuan organisasi. Proaktif dan memimpin dengan memberikan contoh
Memahami dan merespon perubahan di lingkungan eksternal
Menetapkan visi yang jelas dari masa depan organisasi
Menetapkan nilai – nilai kebersamaan dan etika
Membangun kepercayaan, menghilangkan kecemasan, jujur dan
komunikasi terbuka
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dan bebas untuk bertindak
Memberikan inspirasi, mendorong dan mengakui kontribusi
Mendidik, melatih dan membimbing karyawan
Menentukan tujuan dan melaksanakan strategi
8 Prinsip Manajemen Mutu
3. Keterlibatan Karyawan Karyawan disemua tingkatan adalah inti dari organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh dapat digunakan untuk keuntungan organisasi.
Menerima kepemilikan personal dan tanggung jawab untuk memecahkan
permasalahan
Secara aktif mencari kesempatan untuk melakukan perbaikan
Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
Berbagi pengetahuan dan pengalaman secara bebas Fokus pada penciptaan nilai bagi pelanggan
Inovatif dan kreatif untuk mencapai tujuan organisasi
Mewakili perusahaan dengan baik dihadapan pelanggan dan lingkungan
Mendapat kepuasan dari pekerjaan
Antusias dan bangga menjadi bagian dari organisasi
8 Prinsip Manajemen Mutu
4. Pendekatan Proses Hasil yang diinginkan dapat dicapai dengan lebih efisien jika
sumberdaya dan aktivitas yang saling terkait dikelola sebagai
sebuah proses.Menentukan proses Mengidentifikasi dan mengukur input dan output
Mengidentifikasi pelanggan dan pemasok internal dan eksternal Mengidentifikasi penghubung dari fungsi – fungsi yang ada
Mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi dan konsekuensi dari proses – proses di fungsi yang saling terkait
Menentukan tanggung jawab dan wewenang dari pengelolaan proses
Mempertimbangkan sekuen dan sumber daya dalam merancang suatu proses
Pendekatan Proses ( ISO 9000:2005 )
Klausul 2.4 Pendekatan Proses”Setiap aktivitas, atau sejumlah aktivitas, yang menggunakan sumber daya untuk mengubah input menjadi output disebut proses.
Agar organisasi dapat berfungsi secara efektif harus mengidentifikasi dan mengelola sejumlah hubungan dan interaksi proses-proses yang ada.
Output dari satu proses merupakan input proses berikutnya. Identifikasi dan pengelolaan sistematis dari proses yang diterapkan dalam organisasi dan khususnya interaksi antar proses dapat disebut sebagai pendekatan proses.
Pendekatan Proses
Top Management Process
Inputs Outputs Customer
Customer Interested Interested Realization Processes Parties
Parties
Support Process
Top Management Processes Include, For Example, Planning, Allocation Of Resources Management Review Etc. Realization Processes Include, For Example, Customer Related Processes, Design And Development, Product Realization Etc. Support Processes Include, For Example, Training, Maintenance Etc.
8 Prinsip Manajemen Mutu
5. Pendekatan Proses Ke Manajemen Mengidentifikasi, memahami dan mengelola sistem dari proses –
proses yang saling terkait dengan menetapkan sasaran untuk
memperbaiki efisiensi dan efektivitas organisasi.Menentukan sistem dengan mengidentifikasi atau mengembangkan proses – proses yang mempengaruhi sasaran yang telah ditentukan Menetapkan sistem untuk mencapai sasaran dengan sangat efisien Memahami keterkaitan antar proses
Memperbaiki sistem secara terus-menerus dengan pengukuran dan evaluasi Menetapkan sumber daya yang menjadi penghambat sebelum bertindak
8 Prinsip Manajemen Mutu
6. Perbaikan Terus Menerus
Peningkatan terus-menerus harus menjadi sasaran permanen
dari organisasi.Menetapkan peningkatan terus-menerus sebagai sasaran bagi semua orang Perbaikan dengan peningkatan dan terobosan baru
Secara periodik membandingkan dengan kriteria yang diharapkan untuk identifikasi perbaikan Secara terus-menerus memperbaiki efisiensi dan efektivitas proses Melaksanakan pencegahan
Melatih semua karyawan dalam hal metode dan alat untuk melakukan
peningkatan
Menyediakan pengukuran dan sasaran untuk memandu dan melacak
perbaikan Mengakui perbaikan
8 Prinsip Manajemen Mutu
7. Pendekatan Faktual Untuk Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang didasarkan pada
analisa data dan informasi.Mengumpulkan data yang relevan
Meyakinkan bahwa data tersebut akurat, mencukupi dan dapat diambil
Melakukan analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid Memahami teknik statistik
Menyeimbangkan analisa logis dengan pengalaman dan intuisi untuk
mengambil keputusan
8 Prinsip Manajemen Mutu
8. Hubungan Saling Menguntungkan Dengan
Pemasok Organisasi dan pemasok mereka saling bergantung satu dengan yang lainnya dan hubungan saling menguntungkan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat menciptakan nilai.Mengidentifikasi dan menyeleksi pemasok kunci
Menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang Komunikasi terbuka dan jelas
Bekerja sama untuk mengembangkan dan memperbaiki produk dan proses Bekerja sama untuk memahami keinginan pelanggan Berbagi informasi dan rencana dimasa yang akan datang Mengakui perbaikan dan prestasi pemasok
Global Business Global Free Trade Beyond 2006 Global Free Trade Beyond 2006 Inspection And Laboratory Test ( ISO
17025 ) Inspection And Laboratory Test ( ISO 17025 ) Quality management System Certification ( ISO 9001:2008 ) Quality management System Certification ( ISO 9001:2008 ) Product Certification ( UL, JIS Etc. ) Product Certification ( UL, JIS Etc. ) Environmental management System Certification ( ISO 14001) Environmental management System Certification ( ISO 14001) Occupational Health And Safety ( OHSAS 18001) Occupational Health And Safety ( OHSAS 18001) Requirement Standard And Conformity For Indonesian Company In The Competitiveness Business World
Requirement Standard And Conformity For Indonesian Company In The Competitiveness Business World
Model Of a Process Based QMS Customer Requirements Customer Requirements Customer Satisfaction Customer Satisfaction Management Responsibility Management Responsibility Management Resources Management Resources Product
Realization Product Realization Measurement, Analyze And Improvement Measurement, Analyze And Improvement Inputs
Outputs Product
Product Continual Improvement of the Quality Management System Continual Improvement of the Quality Management System
Persyaratan ISO 9001:2008
4. Sistem Manajemen Mutu
4.1 Persyaratan Umum
4.2 Persyaratan Dokumentasi
5. Pengukuran Analisa Perbaikan
Konfgurasi
- Kepuasan Pelanggan
ISO 9001 : 2008
(8.2.1)
3. Sumber Daya
- Internal Audit (8.2.2)
1. Dokumentasi ( 6.1)
- Pengukuran Proses (8.2.3)
- Pengendalian • Manusia (6.>Pengukuran Produk Dokumen (4.2.3)
- Infrastruktur (8.
- Pengendalian (6.3)
- Pengendalian Produk Rekaman (4.2.4) • Lingkungan Tidak Sesuai (8.3)
(6.4)
- Perbaikan (8.5.2)
4. Proses / Realisasi
- Pencegahan (8.5.3)
2. Tanggung Jawab
- Perencanaan (7.1)
Manajemen
- Prasyaratan Pelanggan (7.2.1)
- Komunikasi (7.>Komunikasi (5.1)
- Design / Perancangan • Customer Focus (5.2)
- Pengadaan (>Policy, Objective (5.3)
- Proses (>Tanggung Jawab dan
- Verifkasi (7.5.2) Kewenangan (5.5.1)
- Pencegahan Kerusakan (7.
- Wakil Manajemen (5.5.2)
4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus :
a. menetapkan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dan penerapannya di seluruh organisasi (lihat 1.2), b. menetapkan urutan dan interaksi proses – proses ini,
c. menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses – proses ini efektif, d. memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses – proses ini, e. memantau, mengukur dan menganalisis proses – proses ini, dan
f. menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berlanjut dari proses – proses ini.
Proses-proses tersebut harus dikelola oleh organisasi menyesuaikan dengan persyaratan Standar Intenasional. Ketika organisasi memilih untuk menyerahkan proses ke luar (outsourcing) yang
berdampak terhadap persyaratan kesesuaian/mutu produk, organisasi harus menjamin
pengendalian terhadap proses-prosesnya. Jenis dan jangkauan terhadap pengendalian terhadap proses ke luar (outsourcing) yang diaplikasikan harus didefinisikan dalam Sistem Manajemen Mutu.4.1 Persyaratan Umum
Note 1: Proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang disebutkan di atas
termasuk proses untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk,
pengukuran, analisis dan perbaikan Note 2: "outsourced proses " diidentifikasikan sebagai salah satu kebutuhan system manajemen
mutu organisasi tetapi dipilih untuk dilakukan oleh pihak di luarNote 3:
Memastikan kendali atas proses outsourced tidak membebaskan organisasi dari tanggung
jawab atas semua kesesuaian terhadap persyaratan pelanggan, peraturan dan perundangan. Jenis dan cakupan kendali yang akan diterapkan pada proses outsourced dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:a. dampak yang potensial dari proses outsource atas kemampuan organisasi untuk menyediakan produk yang sesuai dengan persyaratan.
b. derajat atas pengendalian proses yang dipakai bersama.
c. kapabilitas untuk mencapai pengendalian yang diperlukan melalui penerapan 7.4
4.2 Persyaratan Dokumentasi
4.2.1 Umum harus
Dokumentasi sistem manajemen mutu mencakup
a. pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan tujuan mutu,
b. Pedoman/manual mutu,
c. prosedur terdokumentasi dan rekaman yang diminta oleh Standard Internasional, dan
d. dokumen termasuk rekaman yang ditetapkan oleh organisasi yang dibutuhkan untuk menjamin efektifitas perencanaan, operasi dan kendali prosesnya.
Jika terdapat kalimat “documented procedure” dalam Standar Internasional ini, berarti prosedur harus ditetapkan, didokumentasikan, dilaksanakan dan dipelihara (4.2.3; 4.2.4; 8.2.2; 8.3; 8.5.2; 8.5.3) Jangkauan Sistem Manajemen Mutu berbeda antara satu organisasi dengan lainnya, tergantung pada:
a. Ukuran organisasi dan tipe aktifitas
b. Kompleksitas proses dan hubungan antar proses
c. Kompetensi dari karyawan Dokumen dapat menggunakan berbagaimacam tipe
4.2 Persyaratan Dokumentasi
4.2.2 Manual Mutu
Organisasi
harus
menetapkan dan memelihara sebuah pedoman mutu yang mencakup a. ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian dari dan pembenaran pengesampingan apa pun (lihat 1.2) b. prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu, atau mengacunya, dan c. uraian dari interaksi antara proses – proses sistem manajemen mutu.
Pengecualian terbatas hanya pada elemen 7, dan pengecualian ini tidak berdampak pada kemampuan perusahaan, atau tanggung jawab, untuk menyediakan produk untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya.
4.2 Persyaratan Dokumentasi
4.2.3 Pengendalian Dokumen
Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan a. untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan,
b. untuk meninjau dan memperbaharui seperlunya dan menyetujui ulang
dokumen, c. untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen yang ditunjukkan, d. untuk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian, e. untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,f. untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditetapkan oleh organisasi untuk keperluan perencanaan dan operasi dari Sistem Manajamen Mutu diidentifikasi dikenali dan distribusinya dikendalikan, dan
g. untuk mencegah pemakaian tak disengaja dari dokumen obsolete (kadaluarsa), dan membubuhkan identifikasi sesuai padanya bila disimpan untuk tujuan apa pun.
4.2 Persyaratan Dokumentasi
4.2.3 Pengendalian Rekaman
Rekaman ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian pada persyaratan dan operasi efektif dari sistem manajemen mutunya. Harus ditetapkan prosedur terdokumentasi untuk menentukan kendali yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan perlakuan terhadap rekaman. Rekaman harus tetap mudah untuk dibaca, siap ditunjukkan dan diambil.
Pengendalian rekaman dapat sentralisasi atau desentralisasi, bergantung pada kebijakan perusahaan. Rekaman dapat berupa media elektronik.
Rekaman diminta oleh element: 5.6.1, 6.2.2.e, 7.1.d, 7.2.2, 7.3.2, 7.3.4, 7.3.5, 7.3.6, 7.3.7, 7.4.1, 7.5.2, 7.5.3, 7.5.4, 7.6, 8.2.2, 8.2.4, 8.3, 8.5.2, 8.5.3
Persyaratan ISO 9001:2008
5. Tanggung Jawab Manajemen
5.1 Komitmen Manajemen
5.2 Fokus Pelanggan
5.3 Kebijakan Mutu
5.4 Perencanaan
5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
5.6 Tinjauan Manajemen
5.1 Komitmen Manajemen harus
Top manajemen memberi bukti komitmennya pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutunya dan terus – menerus memperbaiki keefektifannya dengan
a. menyampaikan ke organisasi pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta undang – undang dan peraturan, b. menetapkan kebijakan mutu,
c. memastikan sasaran mutunya ditetapkan,
d. melakukan tinjauan manajemen, dan e. memastikan tersedianya sumber daya.
Top Management (ISO 9000:2000): Orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi pada tingkat yang tertinggi.
5.2 Fokus Pelanggan harus
Top manajemen memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (lihat 7.2.1 dan 8.2.1)
Persyaratan (ISO 9000:2000): Keinginan atau pengharapan yang disebutkan, biasanya tersirat atau wajib.
Kepuasan pelanggan (ISO 9000:2000): Persepsi pelanggan mengenai derajat pemenuhan persyaratan pelanggan.
5.3 Kebijakan Mutu harus
Top manajemen memastikan bahwa kebijakan mutu
a. sesuai dengan tujuan organisasi,
b. mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutunya,
c. menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, d. dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan e. ditinjau agar terus – menerus sesuai.
Kebijakan Mutu (ISO 9000:2000): Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh top management.
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran – Sasaran Mutu
Top manajemen harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk (lihat 7.1 a), ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan dalam organisasi. Sasaran mutu harus terukur dan taat azas dengan kebijakan mutu.
Sasaran – sasaran Mutu (ISO 9000:2000): Sesuatu yang dicari atau dituju, berkaitan dengan mutu.
Visi, Misi, Strategi
Kebijakan Mutu
Sasaran – Sasaran Mutu
S pecific M easurable A chievable R ealistic T ime Frame
5.4 Perencanaan
5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu harus
Top manajemen memastikan bahwa
a. perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan dalam 4.1, seperti juga sasaran mutu, dan
b. keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara bila perubahan pada sistem manajemen mutu direncanakan dan diterapkan.
Manajemen Mutu (ISO 9000:2000): Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Perencanaan Mutu (ISO 9000:2000): Bagian dari Manajemen Mutu yang diarahkan ke penetapan tujuan mutu dan merincikan proses operasional yang diperlukan dan sumber daya yang terkait untuk memenuhi sasaran – sasaran mutu.
5.5 Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.5.1 Tanggung jawab dan Wewenang harus
Top manajemen memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam organisasi.
Karyawan di dalam organisasi diberikan tanggung jawab dan wewenang untuk memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusi pada pencapaian sasaran – sasaran mutu dan menetapkan keterlibatan, motivasi dan komitmen mereka (ISO 9004:2000)
5.5 Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.5.2 Wakil Manajemen
Top manajemen harus menunjuk seorang anggota manajemen dari organisasi tersebut yang, di luar tanggung jawab lain,
harus
memiliki tanggung jawab dan wewenang termasuk a. memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan, diterapkan dan dipelihara, b. melaporkan kepada top manajemen tentang kinerja
(performance) sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apa pun untuk perbaikannya, dan c. memastikan untuk tumbuhnya kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi.
Tanggung jawab wakil manajemen dapat mencakup sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu.
5.5 Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.5.3 Komunikasi Internal
Top manajemen harus memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai ditetapkan dalam organisasi dan bahwa komunikasi terjadi sehubungan dengan keefektifan sistem manajemen mutu.
Dapat berupa: Pertemuan
- Morning briefing >Buletin Perusahaan - Memo Internal - Papan pengumuman
5.6 Tinjauan Manajemen
5.6.2 Masukan Tinjauan
Masukan pada tinjauan manajemen harus mencakup informasi
tentang: a. Hasil dari audit,b. Umpan balik pelanggan (customer feedback),
c. Kinerja proses dan kesesuaian produk,
d. Status tindakan pencegahan dan koreksi,
e. Tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu,
f. Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu, dan g. Rekomendasi untuk peningkatan perbaikan.
5.6 Tinjauan Manajemen
5.6.3 Keluaran Tinjauan
Keluaran tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan apa pun yang berkaitan dengan: a. peningkatan perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan proses – prosesnya, b. peningkatan perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan pelanggan, dan c. sumber daya yang diperlukan.
Persyaratan ISO 9001:2008
6. Manajemen Sumberdaya
6.1 Penyediaan Sumberdaya
6.2 Sumberdaya Manusia
6.3 Infrastruktur
6.4 Lingkungan Kerja
6.1 Penyediaan Sumberdaya
Sumberdaya termasuk:
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya
yang diperlukan a. Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus – menerus memperbaiki keefektifannya, danb. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan.
- Man - Money - Management - Material - Methode
6.2 Sumberdaya Manusia
6.2.1 Umum
Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian produk harus memiliki kompetensi (kemampuan)
atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman
yang sesuai.Note: Kesesuaian untuk persyaratan produk dapat dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh personil yang melaksanakan tugas apapun di dalam sistem manajemen mutu
6.2 Sumberdaya Manusia
6.2.2 Kompetensi, Pelatihan Dan Kesadaran
Organisasi harus
a. Menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk,
b. Jika berlaku, menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan, c. Mengevaluasi (menilai) keefektifan tindakan yang dilakukan,
d. Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan pentingnya
kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan mereka bagi pencapaian sasaran mutu, dane. Memelihara rekaman yang sesuai dari pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4).
Manajemen harus mempertimbangkan kebutuhan kompetensi saat ini dan masa yang akan datang dengan membandingkan kompetensi yang telah ada di perusahaan (ISO 9004:2000). Perencanaan untuk pendidikan dan pelatihan harus memperhitungkan perubahan dari proses organisasi, langkah pengembangan karyawan dan budaya organisasi. Sasarannya untuk menyediakan karyawan dengan pengetahuan dan kecakapan dan pengalaman untuk
6.2 Sumberdaya Manusia
6.3 Infrastruktur Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. Prasarana mencakup, serta dapat berlaku pada
a. Gedung, ruang kerja dan utilitas terkait,
b. Peralatan proses (baik perangkat keras maupun lunak), dan
c. Layanan pendukung (seperti angkutan, komunikasi atau sistem informasi).
Proses untuk menetapkan infrastruktur yang diperlukan untuk tercapainya efektivitas dan efisiensi realisasi produk, termasuk diantaranya: Penyediaan infrastruktur, menentukan sasaran, fungsi, kinerja, ketersediaan, biaya, - keselamatan, keamanan dan pembaharuan. - Pengembangan dan pelaksanaan metode perbaikan untuk meyakinkan bahwa infrastruktur dapat memenuhi kebutuhan organisasi; metode ini harus
mempertimbangkan tipe dan frekuensi dari perbaikan dan verifikasi dari operasi
masing – masing infrastruktur berdasarkan pentingnya dan pemakaiannya. - Evaluasi dari infrastruktur dibandingkan dengan kebutuhan dan pengharapan dari pihak yang berkepentingan. - Mempertimbangkan isu – isu lingkungan yang terkait dengan infrastruktur, seperti pemeliharaan, polusi, limbah dan daur ulang.6.2 Sumberdaya Manusia
6.4 Lingkungan Kerja harus
Organisasi menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk.
Istilah “Lingkungan Kerja” Yang Berkaitan Dengan Kondisi Dimana Pekerjaan Dilakukan Termasuk, Fisik, Lingkungan Dan Faktor-faktor Lain (Seperti Kebisingan, Temperatur, Kelembaban, Pencahayaan Atau Cuaca). Lingkungan Kerja Harus Mempertimbangkan: Faktor Manusia
- Faktor Fisik - Human factors: (faktor manusia) Physical factors: (faktor fisik)
Ergonomics (ergonomik) Temperature, Humidity (suhu, kelembaban)
Work Safety (keselamatan kerja) Light (cahaya) Facilities (fasilitas khusus) Cleanliness, hygiene (kebersihan, kesehatan)
Vibration, radiation (getaran, radiasi)Persyaratan ISO 9001:2008
7. Realisasi Produk
7.1 Perencanaan Realisasi Produk
7.2 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
7.3 Desain dan Pengembangan
7.4 Pembelian
7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa
7.6 Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran
7.1 Perencanaan Realisasi Produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus sesuai dengan persyaratan proses – proses lain dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1).
Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan yang berikut,
jika sesuai: a. sasaran mutu dan persyaratan bagi produk;b. kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen-dokumen, dan penyediaan sumber daya yang khas bagi produk itu; c. kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan uji yang khas bagi produk dan kriteria keberterimaan produk; d. rekaman yang diperlukan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan (lihat
4.2.4). Keluaran perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai bagi metode operasi organisasi.
Sebuah dokumen yang yang menentukan proses sistem manajemen mutu (termasuk proses realisasi produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu (quality plan). Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan yang diberikan dalam 7.3 pada pengembangan proses realisasi produk.
7.2 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
7.2.1 Penetapan Persyaratan yang Berkaitan dengan Produk
Organisasi harus menetapkan
a. persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan, b. peryaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui,
c. persyaratan undang – undang dan peraturan yang teraplikasi pada produk, dan d. persyaratan tambahan apa pun yang yang dianggap perlu oleh organisasi.
Kegiatan pasca penyerahan termasuk, contohnya, tindakan selama garansi, kontrak obligasi/kewajiban seperti layanan perawatan, dan layanan tambahan seperti daur ulang atau pembuangan akhir
7.2 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
7.2.2 Tinjauan Persyaratan Berkaitan dengan Produk
Organisasi meninjau persyaratan berkaitan dengan produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum komitmen organisasi untuk memasok produk kepada harus
pelanggan (misalnya penyampaian penawaran, penerimaan kontrak atau pesanan,
penerimaan perubahan pada kontrak atau pesanan) dan memastikan bahwa
harusa. persyaratan produk telah didefinisikan,
b. persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan, diselesaikan, dan c. organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan dipelihara harus (lihat 4.2.4).
Bila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis tentang persyaratan, persyaratan pelanggan harus ditegaskan kembali (confirmed) oleh organisasi sebelum hal itu diterima. Bila persyaratan produk diubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen
relevan diubah dan personel relevan tersebut disadarkan tentang persyaratan yang
diubah.7.2 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
7.2.3 Komunikasi Pelanggan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan
a. informasi produk,
b. penawaran, penanganan kontrak/pesanan, termasuk
perubahan, danc. umpan balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan.
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.1 Perencanaan Perancangan dan Pengembangan
Organisasi merencanakan dan mengendalikan perancangan dan harus pengembangan produk.
Selama perencanaan perancangan dan pengembangan, organisasi harus menetapkan a. tahap perancangan dan pengembangan,
b. tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai bagi tiap tahap perancangan
dan pengembangan, danc. tanggung jawab dan wewenang untuk perancangan dan pengembangan.
Organisasi harus mengelola bidang temu (interfaces) antara kelompok berbeda terkait dalam perancangan dan pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan tanggung jawab. Keluaran perencanaan diperbaharui, jika sesuai, selagi perancangan dan harus pengembangan berlangsung.Tinjauan, verifikasi dan validasi Perancangan dan Pengembanganmemiliki tujuan berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan dan direkam secara terpisah atau dikombinasikan, tergantung dari produk dan organisasi.
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.2 Masukan Perancangan dan Pengembangan
Masukan berkaitan dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). Inputan ini harus mencakup
a. persyaratan fungsi dan kinerja (performance),
b. persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku,
c. jika dapat, informasi yang diturunkan dari perancangan serupa yang
sebelumnya, dan d. persyaratan lain yang perlu bagi perancangan dan pengembangan. Masukan harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan harus lengkap, tidak bias (unambiguous) dan tidak saling bertentangan. -Masukan Eksternal: pelanggan atau pangsa pasar dan pihak lain yang berkepentingan;
kontribusi pemasok; masukan pemakai; standar internasional dan nasional; norma indutri.
- Masukan Internal: kebijakan dan sasaran; kebutuhan dan pengharapan karyawan; perkembangan teknologi; kompetensi karyawan. - Masukan yang mengidentifikasikan karakteristik proses atau produk untuk keselamatan dan fungsi yang sesuai dan pemeliharaan, seperti: oeparsi, pemasangan dan pemakaian;penyimpanan, penanganan dan pengiriman; parameter fisik dan lingkungan; persyaratan
untuk pembuangan (ISO 9004:2000).7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.3 Keluaran Perancangan dan Pengembangan
Keluaran perancangan dan pengembangan disajikan dalam bentuk yang harus sesuai untuk verifikasi terhadap masukan perancangan dan pengembangan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan/dilepas.
Keluaran perancangan dan dan pengembangan harus
a. memenuhi persyaratan masukan bagi perancangan dan pengembangan,
b. memberi informasi yang sesuai untuk pembelian, produksi dan penyediaan jasa/layanan.
c. berisi atau mengacu pada kriteria keberterimaan produk, dan
d. menentukan karakteristik produk yang penting (essential) untuk pemakaian yang aman dan benar.
Informasi untuk penyediaan produksi dan penyediaan layanan dapat termasuk detil untuk pengawetan produk Keluaran termasuk informasi untuk verifikasi dan validasi pada persyaratan perencanaan. Contoh keluaran - desain dan pengembangan termasuk: Data yang menunjukkan perbandingan proses masukan dan keluaran
- - Produk, proses, material dan spesifikasi pengujian -
Pelatihan dan persyaratan pembelian - Informasi pemakai dan pelanggan - Laporan kualifikasi (ISO 9004:2000)
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.4 Tinjauan Perancangan dan Pengembangan
Pada tahap - tahap yang sesuai harus dilakukan tinjauan sistematis pada perancangan dan pengembangan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1)
a. untuk menilai kemampuan hasil perancangan dan pengembangan yang memenuhi persyaratan, dan b. untuk menunjukkan masalah apa pun dan menyarankan tindakan yang diperlukan. Peserta tinjauan harus mencakup wakil – wakil fungsi yang berkaitan dengan tahap (tahap – tahap) perancangan dan pengembangan yang
harus
ditinjau. Rekaman hasil tinjauan dan tindakan apa pun yang perlu dipelihara (lihat 4.2.4).
Pada tahap – tahap yang sesuai, organisasi juga harus melakukan tinjauan terhadap keluaran desain dan pengembangan seperti proses, untuk memenuhi kebutuhan dan pengharapan pelanggan dan karyawan dalam organisasi yang menerima output proses. Juga mempertimbangkan kebutuhan dan pengharapan pihak lain yang berkepentingan (ISO 9004:2000).
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.5 Verifikasi Perancangan dan Pengembangan Harus
dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa keluaran perancangan dan pengembangan telah memenuhi persyaratan mperancangan dan pengembangan. Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apa pun harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Contoh aktifitas verifikasi pada keluaran desain dan pengembangan termasuk: Membandingkan persyaratan masukan dengan keluaran proses.
- Metode pembanding, seperti perhitungan desain dan pengembangan - alternatif Mengevaluasi dengan produk yang sejenis
- Pengujian, simulasi atau mencoba untuk menguji kesesuaian dengan
- persyaratan masukan yang spesifik
Evaluasi yang dipelajari dari pengalaman masa lalu, seperti ketidaksesuaian
- dan penyimpangan (ISO 9004:2000)
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.6 Validasi Perancangan dan Pengembangan
Harus dilakukan validasi perancangan dan pengembangan menurut
pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan bagi pengaplikasian yang ditentukan atau pemakaian (intended use) yang
harus
dimaksudkan, bila diketahui. Bila dimungkinkan validasi diselesaikan sebelum penyerahan atau implementasi produk. Rekaman
harus
hasil validasi dan tindakan apa pun yang perlu dipelihara (lihat 4.2.4).
Validasi keluaran proses Desain dan Pengembangan penting bagi penggunaan oleh pelanggan, pemasok, dan karyawan didalam organisasi dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Validasi sebagian dari keluaran Desain dan Pengembangan mungkin diperlukan
untuk meyakinkan penggunaan dimasa yang akan datang (ISO 9004:2000).7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.7 Perubahan Perancangan dan Pengembangan harus
Perubahan perancangan dan pengembangan ditunjukkan dan rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan di validasi, jika sesuai, dan disetujui sebelum dilaksanakan. Tinjauan perubahan perancangan dan pengembangan harus mencakup evaluasi pengaruh perubahan pada bagian produk yang telah diserahkan/ sampaikan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.4 Pembelian
7.4.1 Proses Pembelian
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada produk berikutnya atau pada produk akhir.
harus
Organisasi menilai (evaluate) dan memilih (select) pemasok berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai persyaratan
harus
organisasi. Kriteria seleksi, evaluasi dan evaluasi-ulang ditetapkan. Rekaman hasil penilaian dan tindakan apa pun yang perlu dan muncul dari evaluasi tersebut harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Contoh masukan untuk proses pengawasan pemasok termasuk evaluasi dari pengalaman yang relevan, kinerja pemasok dengan pesaingnya, tinjauan dari kualitas barang yang dibeli, harga, kinerja pengiriman dan tanggapan terhadap permasalahan (ISO 9004:2000).
7.4 Pembelian
7.4.2 Informasi Pembelian
Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli, termasuk bila sesuai
a. persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses dan
peralatan, b. persyaratan kualifikasi personel, dan c. persyaratan sistem manajemen mutu.Organisasi harus memastikan kecukupan persyaratan pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke pemasok.
7.4 Pembelian
7.4.3 Verifikasi Produk yang Dibeli
Organisasi harus menetapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi atau lain – lain yang diperlukan untuk memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang telah ditentukan. Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi di tempat pemasok, organisasi harus menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan dan metode pelepasan produk (product release) dalam informasi pembelian.
7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa
7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa harus
Organisasi merencanakan dan menjalankan produksi dan penyediaan layanan dalam keadaan terkendali.
harus
Keadaan terkendali mencakup, dapat berlaku untuk
a. tersedianya informasi yang menguraikan karakteristik produk,
b. tersedianya instruksi kerja, jika diperlukan,
c. pemakaian peralatan yang sesuai,
d. tersedianya dan pemakaian sarana pemantauan dan pengukuran, e. pelaksanaan dari pemantauan dan pengukuran, dan
f. penerapan kegiatan – kegiatan pelepasan, penyerahan dan pasca penyerahan produk.
7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa
7.5.2 Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa
Organisasi mem-validasi setiap proses produksi dan penyediaan jasa bila harus keluaran yang dihasilkan tidak dapat di verifikasi oleh pemantauan atau
pengukuran berurutan dan, sebagai konsekwensi, kekurangannya menjadi terlihat
hanya setelah produk dipakai atau jasanya telah diserahkan.
Validasi memperagakan kemampuan proses ini untuk mencapai hasil yang
harus direncanakan.Organisasi harus menetapkan pengaturan bagi proses ini termasuk, dapat berlaku a. kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan persetujuan proses,
b. persetujuan peralatan dan kualifikasi personel,
c. pemakaian metode dan prosedur tertentu,
d. persyaratan untuk rekaman (records) (lihat 4.2.4), dan e. validasi ulang (re-validation).