SUB SISTEM PRODUKSI PANGAN
Annis CA/ Dept. Gizi Kesmas/ FKM-UA
Di INA bhn pgn hsl pertanian bnyk
mengalami kerusakan sblm dikonsumsi (misal sayur & buah2 ± 35 – 40% rusak) Susu, ikan, umbi-umbian, dll. hanya sebagian yg dpt
dimanfaatkan, sisanya terbuang
(krn rusak) Hasil pertanian (bhn pgn) krn sifatnya yg mudah rusak “ perisable ” Tanpa penanganan akibat pengaruh fisik, mekanik, kimiawi, mikrobiologik
Oki u/ mengurangi, m’cegah/ m’hambat t’jdinya kerusakan penanganan (bbg pengolahan dgn : suhu tinggi/ rendah, pengeringan, fermentasi, BTK)
Panen pangan siap
dikonsumsi
Manfaat Penanganan Pasca Panen (P3)
1. Menghambat kecepatan kerusakan
(meningkt daya simpan)2. Mengurangi kerusakan
3. Memperkecil kehilangan
4. Meningkatkan nilai guna & nilai tambah
5. Meningkatkan keamanan & kandungan gizi Prinsip P3
Mengoptimalkan teknologi u/ mempertahankan nilai gizi, meningkatkan mutu produk & meniadakan mo yg tdk diinginkan Penanganan bhn pgn (buah & sayuran) tu ditentukan faktor ekonomi :
Pengangkutan jangka lama, kebutuhan, penyimpanan, pemeliharaan bentuk & rasa (diterima konsumen), dan kualitas lainnya (gizi???) Pendewasaan & pemasakan (kematangan) pd
buah & sayuran --- kandungan vitamin, protein,
pati,dll1. Buah-buah Climateric
Peningktn scr tajam konsumsi O2 Gbr 1
Dapat matang stlh dipanen
Dpt dipanen dlm keadaan tdk ranum & kontrol tkt kematangan.
Contoh : tomat, apel, pear, pisang , dll
Kualitas gizi (tu vit. C &beta karoten) ?? Tbl 1
2. Buah-buah Non Climateric
Penurunan konsumsi O2 Gbr 1 Tdk dpt matang stlh dipanen.
Dipanen dlm keadaan matang (min awal mtng)
Contoh : jeruk, strawberi, melon, semangka, dll, serta hampir semua sayuran
Kualitas gizi (tu Vit. C & beta karoten) ?? tbl1
Maks klimaterik
10080
2 O
60 an p ra
40 ye en
20 P sitrus
Waktu (hari) 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tabel 1. kadar Vitamin Buah-buahan pada berbagai umur Buah-
Kadar vitamin (μ/g) buahan Tdk matang Matang sdg Matang tllu matang & Vitamin
Pisang : Vitamin C 53 – 58 68 – 88 91 – 111
32 Tomat :
- Vitamin C 142 – 266 137 – 318
- β-Karoten 3,2 – 4,3 4,0 – 5,7
Sbr : Krochta & Feinberg dlm Linder, 1992
(Penyimpanan, Proses, Persiapan) Penanganan pangan setelah panen pd
tkt RT umumnya merupakan pengolahan
tradisional yg dilakukan scr sederhana : peralatan, pengawasan mutu maupun sanitasinya teknologi warisan :
tren mempertahankan cara lama
tanpa ada usaha u/ memperbaikinya
tanpa mempertimbangkan besar
kecilnya kehilangan zat gizi
1. Pengolahan Pangan Dgn Penggunaan
Panas2. Pengolahan Pangn dgn Suhu Rendah
3. Pengolahan Pangan dgn Pengeringan
4. Pengolahan Pangan dgn Fermentatsi
5. Pengolahan Pangan dgn BahanTambahan Kimia (BTM)
(SUHU TINGGI) Beberapa proses yg menggunakan panas (suhu
tinggi) akhir-akhir ini banyak diterapkan pd bhn pangan,
termasuk pd industri maupun rumah tanggaTUJUAN Untuk : 1) meningkatkan kelezatan 2) meningkatkan daya simpan
KEJADIAN SELAMA PROSES PEMANASAN
2 hal penting : destruksi/ reduksi m.o dan inaktivasi enzim yg tdk dikehendaki Hal yg diharapkan :
Destruksi toksin Δ warna, flavor, tekstur Peningkatan daya cerna komponen bhn pgn
Hal yg tdk diinginkan : degradasi nutrient (zat
gizi) & rasaCONTOH2 PROSES PENGGUNAAN PANAS DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
u/ meningkatkan kelezatan makan : pemasakan :
Pembakaran/ panggang Perebusan penggorengan u/ meningkatkan daya simpan : Blansing Pasteurisasi Sterilisasi
PEMASAKAN UTK MENINGKATKAN KELEZATAN
1. Pengertian Memasak
‘awam’ : membuat bhn mkn mentah mjd matang spy dpt dimakan
‘ilmu’ : proses pemberian panas yg diberikan
pd bhn mkn mentah/ setengah jadi shg bhn mkn dpt dimakan & mudah dicerna, lezat di lidah, enak dipandang, m’ubah bentuk, warna, rasa serta aman dimakan.Pemasakan untuk meningkatkan kelezatan
2. Tujuan
Memasak dgn menggunakan panas ber-7an :
- Mematangkan - Menajamkan rasa
- Lebih mudah dicerna
- Supaya racun hilang & kuman mati
- Lebih aman dimakan
- Lebih tahan lama
Pemasakan untuk meningkatkan kelezatan
2. Sumber Panas
Meliputi :
Api langsung dari arang, api gas, dll
Panas dari elemen listrik
Panas yg dihasilkan oleh mikrowave
Panas yg dihasilkan oleh matahari Pemberian/ cara p’hantar panas, ada 3 :
1. Konduksi : pemanasan lngsung mll bhn solid sbg
p’hantar panas merata. Ex : m’goreng, memanggang
2. Konveksi : panas ditransfer mll cairan/udara.Ex :
mengoven, merebus3. Radiasi : panas ditransfer mll sinar/ gelombang.
Pemasakan untuk meningkatkan kelezatan
4. Perubahan-perubahan yg terjadi 1) Perubahan Tekstur biasanya disebabkan oleh adanya perub.
Protein (denaturasi). Contoh : protein telur (cair) telur rebus (padat), protein daging (serat daging & kolagen)
2) Perubahan Bentuk :
a. Pati-patian : serap air shg mjd cairan kental & m’btk jeli b. Serat pd tumbuh-tumbuhan mjd lunak
c. Lemak akan meleleh
Pemasakan untuk meningkatkan kelezatan 3) Perubahan Warna
Buah & sayur: b’ubah mjd coklat, hijau mjd warna terang Pigmen daging : merah mjd coklat (65°C) 4) Perubahan Flavor
Bawang goreng (digoreng) mjd lebih harum 5) Perubahan Rasa Rasa mjd lebih enak.
Contoh telur mentah telur goreng 6) Perubahan Nilai Gizi
Protein & karbohidrat tdk bnyk berubah, ttp vit (tu larut
air) bnyk berubah/ rusakPemasakan untuk meningkatkan kelezatan
5. Faktor yg Mempengaruhi Proses Pemasakan
1) Panas/ temperatur thermostat
2) Lamanya waktu yg digunakan u/ memasak timer
Bila diabaikan 2 hal tsb : Misal over cooking/ over heat, maka makanan yg
dimasak :- rusak bentuk & penampilannya
- berkurang/ hilang nilai gizi
- rusak rasa mjd pahit, sangit, dll
- rusak tekstur mjd lebih lunak / hancur
6. Metode Memasak
Cara Aplikasi Panas Metode Memasak Definisi Metode Pindah Panas Pemanasan kering (Dry Heat) Baking
Roasting Grilling Mamasak b’langsung di dlm oven Baking dgn penambahan lemak M’gunakan panas radiasi lgsng
Udara pns & reflected radiant heat Idem Radiasi & konveksi Pemanasan basah (Moist Heat)
Boiling Stewing Poaching Steaming Pressure cooking
Air perebus Air panas, suhu < 100°C Rebus dengan air ditambah kaldu/ cuka Uap panas dari air yg direbus Uap panas bertekanan tinggi, suhu < 100°C Kondukksi
Konduksi Konnduksi & konveksi konduksi
Minyak Microwave Menggoreng Dgn minyak panas Radiasi microwave dlm oven
Konduksi Panas
7. Pengaruh terhadap Zat Gizi
a) Protein
protein mrpkn salah satu zat gizi penting di dlm bhn mkn,
krn AA esensial. Oki proses p’olahan Δ AA esensial
Metode Pemasakan Basah Perub. struktur kimia protein akibat pemanasan denaturasi (Δ struktur asli protein, tanpa adanya Δ susunan rantai AA) meningktkan nilai gizi protein : “menjalani langkah awal p’cernaan”.Note : tdk slalu b’laku umum Contoh : 1) Pemasakan telur Telur mentah (putih telur DC 50%, kuning DC 100%) Telur rebus matang (DC 100%) 2) Perebusan kacang kedelai
- Denaturasi protein
- Inaktivasi zat anti gizi (tripsin inhibitor)
Metode Pemasakan Kering
Suhu lebih tinggi kehilangan zat gizi peka panas meningkat
Protein peka thd, ttp nilai gizi tdk terlalu terpengaruh kecuali
dgn suhu ckp tinggi (roasting)Kehilangan zat gizi, selain suhu, jg oleh lama memasak &
kehadiran zat gizi lain, khususnya KH (reaksi pencoklatan)
b) Vitamin
Vitamin Larut Lemak (ADEK) Relatif stabil slm pemanasan dibanding vit larut air.
Contoh : Vit. A & karoten stabil thd panas, ttp terdegradasi
pd suhu tinggi & dgn adanya oksigen Vitamin Larut Air (BC) Kehilangan krn meluruhnya vit & kmd larut dlm air perebus.Vit. yg peka thd pemanasan : Vit. C & tiamin (B1) Makin bnyk air, makin tggi kehilngn (larut dlm air perebus) Contoh : Kentang direbus, hilang tiamin 25% Sayur dimasak, hilang vit.c : 20 – 30%
PENGGUNAAN PANAS U/ MENINGKATKAN DAYA SIMPAN
1. Blansing
Proses pemanasan pendahuluan yg biasa
dilakukan sblm proses pembekuan, pengeringan &
yg
Proses pemanasan pendahuluan yg biasa
- Mencelup bhn mkn ke dlm cairan berupa air/ kaldu
kematangan
kematangan
m’didih dlm wkt singkat, diangkt sblm m’capai
m’didih dlm wkt singkat, diangkt sblm m’capai
yg
dilakukan sblm proses pembekuan, pengeringan &
(water blanching)/ minyak (oil blanching)
(water blanching)/ minyak (oil blanching)
Mencelup bhn mkn ke dlm cairan berupa air/ kaldu
pengalengan
pengalengan
PENGGUNAAN PANAS U/ MENINGKATKAN DAYA SIMPAN
1. Blansing
T u j u a n 1.
1. Inaktivasi enzim Inaktivasi enzim
sblm p’bekuan & pengeringa
sblm p’bekuan & pengeringa 2.
2. Hilangkan gas, naikkan suhu, bersihkan, Hilangkan gas, naikkan suhu, bersihkan,
melunakkan/ melemaskan
melunakkan/ melemaskan
sblm pengalengan
sblm pengalengan
T u j u a n
- Proses blanching (media air), vit. Larut air turun
- Besarnya penurunan, tgt :
- Blanching dgn uap panas
1) luas p’mukaan
1) luas p’mukaan
2) konsentrasi zat t’larut dlm air
2) konsentrasi zat t’larut dlm air
3) pengadukan air
3) pengadukan air
Blanching dgn uap panas
ketahanan vit larut air
ketahanan vit larut air
Besarnya penurunan, tgt :
Proses blanching (media air), vit. Larut air turun
2. Pasteurisasi
Pemanasan pd suhu ttn yg memadai u/ mematikan
Pemanasan pd suhu ttn yg memadai u/ mematikan
semua mo (patogen) yg dpt menyebbkn pnykt
semua mo (patogen) yg dpt menyebbkn pnykt
M e t o d e :M e t o d e :
1. LTLT (Low Temperature Long Time) 63°C, 30’
1. LTLT (Low Temperature Long Time) 63°C, 30’
2. HTST (High Temeprature Short Time) 72°C, 15”
2. HTST (High Temeprature Short Time) 72°C, 15”
- Tu bhn makanan : susu & produk olahannya
Tu bhn makanan : susu & produk olahannya
- Biasanya disertai p’awet lain : refrigerasi, pe+an
Biasanya disertai p’awet lain : refrigerasi, pe+an
BTM, penyimpanan anaerob, pros. fermentasi
BTM, penyimpanan anaerob, pros. fermentasi
PENGGUNAAN PANAS U/ MENINGKATKAN DAYA SIMPAN
3. Sterilisasi
msh hidup (dorman)
tinggi (smp 150°C) dlm wkt singkat
tinggi (smp 150°C) dlm wkt singkat
sterilisasi pd suhu
sterilisasi pd suhu
UHT (Ultra High Temperature
UHT (Ultra High Temperature
msh hidup (dorman)
Proses pemanasan yg digunakan u/ mematikan
Proses pemanasan yg digunakan u/ mematikan
dimatikan, sdngkan bbrp mo non patogen
Hanya mo patogen, p’hsl tolsin & p’busuk yg
Hanya mo patogen, p’hsl tolsin & p’busuk yg
sterilisasi komersial :
sterilisasi komersial :
Sterilisasi makanan
Sterilisasi makanan
smua mo pd bhn mknan
smua mo pd bhn mknan
dimatikan, sdngkan bbrp mo non patogen
PENGGUNAAN PANAS U/ MENINGKATKAN DAYA SIMPAN
3. Sterilisasi
Mis. Tomat, nenas, & pear
Mkn Berasam Sedang (pH 3,7 – 4,5)
116-121°C, 10 – 15’
116-121°C, 10 – 15’
Mis. Tomat, nenas, & pear
c)
c)
b)
Mkn Berasam Tinggi (pH < 4,5)
Mkn Berasam Tinggi (pH < 4,5)
100 -
100 -
Mkn Berasam Sedang (pH 3,7 – 4,5)
Kondisi pemanasan tgt : keadaan makan (Ph),
Kondisi pemanasan tgt : keadaan makan (Ph),
a)
ketahanan mo, sft pemindahan panas, wadah, media
ketahanan mo, sft pemindahan panas, wadah, media
panas serta juml. Awal mo
panas serta juml. Awal mo
Berdasarkan pH : 3 klp
Berdasarkan pH : 3 klp
a)
Mkn Berasam Rendah (pH > 4,5)
Mis. Daging, ikan, susu, jagung, kacang, dll
Mkn Berasam Rendah (pH > 4,5)
121°C,
121°C,
15’
15’
Mis. Daging, ikan, susu, jagung, kacang, dll
b)
PENGGUNAAN PANAS U/ MENINGKATKAN DAYA SIMPAN
3. Sterilisasi
!!!!
!!!!
Clostridium Botulinum
Clostridium Botulinum
Cegah kontaminasi ulang
Cegah kontaminasi ulang
pengemasan
pengemasan
hermetis hermetis
(rapat)
(rapat)
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
sayur) :
Prinsip Metabolisme (respirasi) pd jaringan2 hidup (buah,
Metabolisme (respirasi) pd jaringan2 hidup (buah,
sayur) :
- B’langsung pd kisaran suhu>B’langsung pd kisaran suhu
- B’langsung terus stlh dipanen >B’langsung terus stlh dipanen
- Aktivitas respirasi men>Aktivitas respirasi men
- P’tumbuhan mikroba penyebab kebusukan >P’tumbuhan mikroba penyebab kebusukan
- Pendinginan >Pendinginan
- Pembekuan >Pembekuan
- P’tumbuha>P’tumbuha
- Aktivitas metabolisme stl dipanen/ disembelih >Aktivitas metabolisme stl dipanen/ disemb
- Bbrp reaksi kimia, misal : browning, oksidasi
- Tinggi pertumb. m.o & p’belahan abnormal
- Rendah kehilangan berat (penguapan air)
- Jenis & mutu bhn pgn
- P’lakuan sblum p’bekuan, metode p’bekuan
- Kondisi ruang penyimpanan (suhu & kestabilan
- Kelembababn & aliran udara dlm ruang
- Negara b’kembang : kacang2an, biji2an, ikan,
- Negara maju: anggur, pear, dll
- Gunakan alat pengering
- Tu dilakukan o/ industri
- Peralatan pengeringan :
- Konsentrasi meningkat protein, karbohidrat,
- Protein rusak terlalu lama & suhu tinggi
- Karbohidrat (buah2an) reaksi browning &
- MO proteolitik : pecah protein busuk
- MO lipolitik : pecah & hidrolisa lemak tengik
- MO fermentatif : karbhdrat + turanan alkohol, asam, CO2
- Mencegah p’tumbuhan mo beracun dlm makanan misal : clostridium botulinum
- Mempunyai nilai gizi lebih tinggi dr bhn aslinya
- Memecah senywa kompleks mjd lebih sdrhana (selulosa,dll)
• M’sintesis bbrp vit kompleks & faktor p’tumb.badan : spt
riboflavin,vit.B12, provit A
½
kerusakan dpt dihambat
kerusakan dpt dihambat
&
&
memperpanjang masa hidup
memperpanjang masa hidup
½
P’dinginan dpt m’perlambat kecpt.reaksi b’kurang : ±
P’dinginan dpt m’perlambat kecpt.reaksi b’kurang : ±
membusuk!
mati
mati
membusuk!
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
Tujuan Untuk meningkatkan daya simpan
Untuk meningkatkan daya simpan
CARA PENGAWETAN, ada 2 macam :
CARA PENGAWETAN, ada 2 macam :
(cooling) (cooling)
(freezing) (freezing)
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
Pendinginan = refrigerasi
Pendinginan = refrigerasi
Penyimpanan bhn pgn (nabati & hewani) diatas suhu
Penyimpanan bhn pgn (nabati & hewani) diatas suhu
titik beku ttp kurang dari 15°C
titik beku ttp kurang dari 15°C
Cara p’cegahan kerusakan akibat :
Cara p’cegahan kerusakan akibat :
lemak, dll
metode yg b’pengaruh paling
metode yg b’pengaruh paling
kecil thd ▼:
kecil thd ▼:
tekstur, rasa & gizi
tekstur, rasa & gizi
Bbrp reaksi kimia, misal : browning, oksidasi
lemak, dll
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
a. Pengaruh pendinginan terhadap mo
Pertumbuhan Pseudomonas Fragi pada Berbagai Tingkat Suhu
Suhu (°C) Kecep. P’tumbuhan pd FaseLogaritmik
(generasi/ jam)
Waktu Generasi (jam)0,0 2,5 5,0 7,5
10,0
0,09
0,13
0,20
0,29
0,38
11,30 7,74 4,96 3,50 2,63
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
b. Pengaruh pendinginan terhadap metabolisme
bbrp matang dgn kec yg t’kontrol
bbrp matang dgn kec yg t’kontrol
m’hambat kebusukan m’hambat kebusukan
Pangan nabati
Pangan nabati Kec. Reaksi metabolisme pd jar. Buah & sayuran
penurunan kec. Respirasi
Penurunan suhu
Penurunan suhu
(respirasi aerobik) = kec. Penurunan mutu
(respirasi aerobik) = kec. Penurunan mutu
Kec. Reaksi metabolisme pd jar. Buah & sayuran
penurunan kec. Respirasi
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
b. Pengaruh pendinginan terhadap metabolisme
suplai O2 ke jar otot t’henti
produksi ATP t’henti
produksi ATP t’henti
p’bakaran glikogen &
p’bakaran glikogen &
Pangan hewani
Pangan hewani Hewan yg disembelih & mati
b’henti
b’henti
sirkulasi drh & nafas
sirkulasi drh & nafas
Hewan yg disembelih & mati
suplai O2 ke jar otot t’henti
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
b. Pengaruh pendinginan terhadap metabolisme
Senyawa ATP dpt m’pertahankan jar otot tetap pd
Senyawa ATP dpt m’pertahankan jar otot tetap pd
kondisi lunak, lemas & halus
kondisi lunak, lemas & halus
Pemecahan ATP terus b’langsung, p’btknya terhenti
Pemecahan ATP terus b’langsung, p’btknya terhenti
Kecept. Pemecahan ATP & glikogen sgt tgt pd suhu
Kecept. Pemecahan ATP & glikogen sgt tgt pd suhu
Semakin rendah suhu, proses pemecahan tsb semakin Semakin rendah suhu, proses pemecahan tsb semakin lambat lambat
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan
Metode penyimpanan:
Waktu lama bbrp buah gagal masak
Waktu lama bbrp buah gagal masak
Kelembaban nisbi ruang simpan :
Kelembaban nisbi ruang simpan :
Tinggi pertumb. m.o & p’belahan abnormal
Rendah kehilangan berat (penguapan air)
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
1. Pendinginan 1.
. Contnoh : biji2an, tepung, rempah,
simpan pd suhu rendah
simpan pd suhu rendah
3. Bhn mkn yg tdk mdh rusak
3. Bhn mkn yg tdk mdh rusak
(Non Perishable Food (Non Perishable Food
Product) Product)
. Contnoh : biji2an, tepung, rempah,
kacang2an, dll
gula, dll
gula, dll
tanpa simpan memadai, perlu
tanpa simpan memadai, perlu
Perlu diperhatikan jenis bahan (tkt kerusakan)
1. Bahan mkn yg sngt mudah rusak Bahan mkn yg sngt mudah rusak
(Perishable Food (Perishable Food
sayur, dll
Product) Product)
. Ex : daging, ikan, ayam, susu,
. Ex : daging, ikan, ayam, susu,
buah,
buah,
sayur, dll
Ex : buah (apel, dll), sayur (mntimun),
simpan pd suhu rendah
simpan pd suhu rendah
2. Bhn mkn yg agak mdh rusak
2. Bhn mkn yg agak mdh rusak
(Semi Perishable Food (Semi Perishable Food Product).
Product).
Ex : buah (apel, dll), sayur (mntimun),
kacang2an, dll
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
2. Pembekuan (Freezing)
▼
tekstur bhn
tekstur bhn
yg tjd akibat p’bekuan lambat, misal : rusak
yg tjd akibat p’bekuan lambat, misal : rusak
3) Adanya reaksi2 yg meningktkn “drip” & 4) reaksi
3) Adanya reaksi2 yg meningktkn “drip” & 4) reaksi
2) Hilangnya sifat kelarutan & kestabilan prot;
2) Hilangnya sifat kelarutan & kestabilan prot;
: 1) Degradasi pigmen & vit;
: 1) Degradasi pigmen & vit;
Penyimpanan bhn pgn dlm keadaan beku
Penyimpanan bhn pgn dlm keadaan beku
fisik
fisik
Pengaruh (> dr p’dinginan) thd mutu krn ▼ kimia &
Pengaruh (> dr p’dinginan) thd mutu krn ▼ kimia &
d -40°C
d -40°C
: -24 s/
: -24 s/
Quick freezing Quick freezing
Biasanya pd suhu -12 s/d -24°C,
Biasanya pd suhu -12 s/d -24°C,
▼
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
2. Pembekuan (Freezing)
Masa simpan tgt dari :
Masa simpan tgt dari :
Jenis & mutu bhn pgn
P’lakuan sblum p’bekuan, metode p’bekuan
Kondisi ruang penyimpanan (suhu & kestabilan
suhu)
suhu)
Kelembababn & aliran udara dlm ruang
penyimpanan
penyimpanan
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
2. Pembekuan (Freezing)
Cara Pembekuan: 1) P’bekuan dgn p’hembusan udara dingin
Fluidized Bed Freezing Fluidized Bed Freezing
6)
6)
5) P’bekuan kontak tdk langsung
(Immersion Freezing)
(Immersion Freezing)
Cara Pembekuan:
3) P’bekuan setengah kontak (Half Contact Freezing)
3) P’bekuan setengah kontak (Half Contact Freezing)
(Contact Freezing) (Contact Freezing)
2) P’bekuan dgn kontak/ pelat
2) P’bekuan dgn kontak/ pelat
Freezing) Freezing)
(Air Blast (Air Blast
1) P’bekuan dgn p’hembusan udara dingin
4) P’bekuan imersi 4) P’bekuan imersi
5) P’bekuan kontak tdk langsung
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN SUHU RENDAH
Penyimpanan bahan mentah
JENIS BAHAN < 3 HARI DIGUNAKAN > 1 MINGGU
< 1 MINGGU
a. Daging, ikan, -5 – 0 °C -10 - -5 °C < -10 °C udang & olahannya
b. Telur, susu & 5 - 7 °C -5 - 0 °C < -5 °C olahannya
c. Sayur, buah & 10 °C 10 °C 10 °C minuman
d. Tepung & 25 °C 25 °C 25 °C biji2an
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Prinsip Pengeringan :
Pengeringan : s/ metode u/ mengurangi juml. kandungan air di dlm s/
s/ metode u/ mengurangi juml. kandungan air di dlm s/
bhn pgn dgn cara m’uapkan air tsb dgn m’gunakan
bhn pgn dgn cara m’uapkan air tsb dgn m’gunakan
energi panas
energi panas
Kadar air ttt enzim & mo tdk aktif/ mati
Kadar air ttt enzim & mo tdk aktif/ mati
Tahan lama
Tahan lama
Volume kecil
Volume kecil Kerugian :
Kerugian : Perubahan sifat fisik (warna & bentuk)
Perubahan sifat fisik (warna & bentuk)
Sifat kimia & kandungan zat gizi
Sifat kimia & kandungan zat gizi
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Macam-macam pengeringan
1. Pengeringan alamiah
Penjemuran (sinar matahari)
Penjemuran (sinar matahari)
kombinasi panas (radiasi langsung & konveksi)
kombinasi panas (radiasi langsung & konveksi)
Bhn pangan :
Bhn pangan :
Negara b’kembang : kacang2an, biji2an, ikan,
gaplek, kopra
gaplek, kopra
Negara maju: anggur, pear, dll
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Macam-macam pengeringan
1. Pengeringan alamiah
1) Murah
2) Sinar uv bunuh mo
2) Sinar uv bunuh mo
3) Tdk perlu keahlian (operator)
3) Tdk perlu keahlian (operator) Kerugian
Kerugian :
Keuntungan :
1) Kebersihan kurang
1) Kebersihan kurang
2) Waktu tdk tetap & lama
2) Waktu tdk tetap & lama
3) Tergantung cuaca
3) Tergantung cuaca
Keuntungan : 1) Murah
:
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Macam-macam pengeringan
2. Pengeringan buatan
Tu dilakukan o/ industri
d. pengering putar (R
Gunakan alat pengering
(Tunnel Drier) (Tunnel Drier)
e. pengering terowongan
e. pengering terowongan
otary Drier) otary Drier)
d. pengering putar (R
c. pengering semprot
(Spray Drier) (Spray Drier)
Peralatan pengeringan :
c. pengering semprot
b. pengering rak hampa
b. pengering rak hampa
Drum Drier) Drum Drier)
a. pengering drum (
a. pengering drum (
(Vacum Drief Drier) (Vacum Drief Drier)
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Macam-macam pengeringan
2. Pengeringan buatan
:
3) Biaya bahan
Peralatan
Peralatan
mahal
mahal
2) Pengiriman
2) Pengiriman
3) Biaya bahan
1)
bakar
bakar
4) Tenaga kerja
4) Tenaga kerja
(ahli)
(ahli)
Keuntungan :
1)
:
1)
2) Kebersihan terjamin
1)
Suhu % aliran udara
Suhu % aliran udara
dpt diatur
dpt diatur
2) Kebersihan terjamin
3) Tempat tdk luas
Keuntungan
3) Tempat tdk luas
4) Proses dpt dikontrol
4) Proses dpt dikontrol
5) Penyusutan td sebesar
5) Penyusutan td sebesar
p’alami
p’alami Kerugian
Kerugian :
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
a) Pemanenan
d) Pemberian belerang
d) Pemberian belerang
c) Pengupasan & pemotongan
c) Pengupasan & pemotongan
b) Pencucian
b) Pencucian
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan 1) Luas p’mukaan
1) Luas p’mukaan
Perlakuan sebelum pengeringan
4) Tekanan udara
4) Tekanan udara
3) Kecapatan aliran udara
3) Kecapatan aliran udara
2) Suhu pemanasan
2) Suhu pemanasan
a) Pemanenan
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN KEKERINGAN
Pengaruh terhadap nilai gizi
Konsentrasi meningkat protein, karbohidrat,
lemak & mineral rusak/ berkuran vitamin (tu BC)
lemak & mineral rusak/ berkuran vitamin (tu BC)
Protein rusak terlalu lama & suhu tinggi
Karbohidrat (buah2an) reaksi browning &
karamelisasi
karamelisasi
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN FERMENTASI
Prinsip
Cara u/ m’produksi bbg produk yg m’gunakan biakan mll aktivitas mo (aerob & anaerob) adanya mo pd substrat yg sesuai Antagonis dgn p’olahan lainnya Proses : mo serang karbohidrat, protein, lemak, dll
PENGOLAHAN DENGAN PENGGUNAAN FERMENTASI
Contoh :
Fermentasi gula o/ khamir (ragi) : saccharomyces cerevisiaetil etil alkohol (etanol) dan CO2 Dasar dr p’buatan : tape, brem, anggur, bir, tuak, dll.
Produk-prodouk fermentasi :
Kedele : tempe, tauco, kecap, dll Ikan : terasi, ikan, dll Susu : keju, yogurt, dll
Faktor-faktor yg mempengaruhi
1) Asiditas (pH) 3) Mikroba 5) Oksigen 2) Alkohol 4) Suhu 6) Garam
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
S/ bhn/ campuran yg scr alamiah tdk tdp pd makanan, ttp ditambahkan scr sengaja slm dlm p’olahannya/ t’bentuk sbg akibat p’lakuan pd produksi, p’olahan (penyimpanan & pengemasan)
Tujuan :
1) Meningkatkan rasa, warna 2) Menstabilkan & m’perbaiki tekstur 3) Menahan kelembaban 4) Sbg pengetal, p’ikat logam 5) Pengkayaan makanan dgn vit. & mineral
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives Food additives tdk diperkenankan bila :
1) u/ menutupi adanya teknik p’olahan & penanganan yg salah 2) u/ menipu konnsumen 3) Menyebabkan penurunan nilai gizi buruk 4) Pengaruh yg dikehendaki bs dip’o/ dgn p’olahan scr lebih baik yg secara ekonomis fleksibel
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives Pemakaian zat additive yg aman, mrpk pertimbangan yg penting
Cara penambahan 1) Intentional Additives :
Bahan yg diketahui komposisinya scr sengaja ditambkan ke dlm makanan dgn 7an ttt.
Contoh : p’awet, pewarna,pemanis, dll
2) Incidental Additives :
Bhn yg scr tdk disengaja tdp dlm makanan sbg akibat dr pros. produksi, p’olahan & pengemasan
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives Jenis
Menurut Asalnya
1) Alami 2) Sintetis
Menurut fungsi
Pengawet, pewarna, dsb
Zat Pengawet
zat yg dpt meningkatkan dy simpan dgn cara m’cegah p’tumb. mo contoh : organik: garam & gula
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
Zat Pewarna Zat yg dpt m’perbaiki warna bhn makanan
a) Pewarna Alamiah : dip’o/ dr bhn nabati, hewani/ sumber mineral. Contoh : khlorofil (hijau - coklat) : pigmen heme (merah, coklat), dll.
b) Pewarna Identik Alamiah : pigmen yg dibuat scr
sintetik yg struktur kimianya identik dgn pewarna alami. Contoh : Karotenoida murni, al: Cantha Xantin (merah, apokarotenal (merah-oranye), Beta karoten (oranye-kuning)) c) Pewarna sintetik:1. “Dye” : larut dalam air dan larutannya dpt
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
1. Penyedap rasa & aroma
Menimbulkan aroma & rasa enak Contoh : senyawa ester (vanili,dll) : MSG
2. Zat pemanis sintetik
Menimbulkan/ mempertajam rasa manis (kalori rendah) Contoh : sakarin, siklamat, dll
3. Antioksidan
Menghambat tjdnya oksidasi (bau & rasa tengik) Alami : tokoferol (lemak nabati), Sintetik : BHA
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
4. Zat pemantap M’cegah tekstur bhn pgn mjd lunak akibat pros.
Pengolahan yg dpt m’uraikan pektin Contoh : garam2 Ca (Ca-sitrat, Ca laktat, dll)
5. Zat anti kerak
Ditambahkan pd bhn yg b’sifat higroskopis u/ m’pertahankan butiran Contoh : Kalsium silikat, Kalsium stearat, dll
6. Zat penjernih larutan Zat yg dpt menyerap (adsorbent) polifeno/ prot.
penybb timbulnya kekeruhan pd makanan cair
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
7. Pengembang adonan
Zat yg dpt m’hasilkan gas (CO2) yg b’sama2 dgn udara & uap air akan t’tangkp adonan shg mengembang Contoh : garam as. kalium tartarat, garam fosfat, dll
8. Zat pemucat
Oksidator yg dpt m’degradasi pigmen m’bentuk zat tdk b’warna Contoh : Benzil peroksida yg b’sft memucatkan : KbrO3, CaO, yg b’sft kembang : Cl2, ClO2, yg
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
9. Zat surfaktan
Zat yg dpt meningkatkan mutu produk dgn cara mengentalkan, m’stabilkan dan m’basahi Contoh : Pengental : gum & bhn polimer sintetis, Pengemulsi & p’stabil : fosfolipida & protein
10. Asidulan (zat pengasam)
Zat kimia yg b’sft asam yg ditambahkan pd proses p’olahan makanan dgn tujuan : penegas rasa & aroma, menyelubungi “ after taste ” yg tdk disukai, m’cegah mo, sinergis dgn antioksidan Contoh : garam asam kalium tartarat, asam asetat,
PENGOLAHAN DENGAN BAHAN TAMBAHAN KIMIAWI (BTM)
Food Additives
!!! Waspadai p’gunaan bukan Bahan Tambahan
!!! Waspadai p’gunaan bukan Bahan Tambahan
Makanan (non BTM) dlm makanan sbg BTM
Makanan (non BTM) dlm makanan sbg BTM Keuntungan & kerugian
Keuntungan:
Kerugian:
Fakta di lapangan:
Penggunaan BT, masih saja ada yg melanggar (pengrajin yg blm tersentuh penyuluhan, faktor biaya)
Upaya PM:
Sistem Keamanan Pangan Terpadu ( SKPT) sistem piagam bintang
PSM : Cermat pilih produk dan tdk beli, apalagi konsumsi makmin yg dicurigai tak aman