Visi Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan

Laporan

Dewan Komisaris CHU JANG LIE

Komisaris Utama

Para Pemegang Saham yang terhormat, Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)

mencetak kenaikan 3,2 % sepanjang tahun ini, pada perdagangan terakhir 2011 IHSG ditutup pada posisi 3.821,99 dari posisi akhir tahun lalu 3.703,51. Kinerja IHSG berada di urutan ketiga terbaik di kawasan Asia, di bawah bursa Mongolia dan Philipina, dan IHSG pernah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal yaitu 4.193,44 pada tanggal 1 Agustus 2011. Adapun nilai kapitalisasi pasar saham meningkat sekitar 9 % pada tahun ini menjadi Rp 3.537 triliun, dibandingkan Rp 3.247 triliun pada akhir tahun lalu.

Skala makro ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 % sementara tingkat inflasi sebesar 3,79 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai 6,0 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.000,- per dollar Amerika Serikat.

Indonesia akhirnya memperoleh kembali peringkat investment grade setelah status itu lepas ketika terjadi krisis moneter 1997. Fitch Ratings pertengahan Desember 2011 memutuskan untuk menaikkan peringkat surat berharga pemerintah RI ke level layak investasi, dan paling lambat awal tahun depan lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s (S&P) diperkirakan mengikuti jejak Fitch Ratings.

Apa yang telah dicapai pada tahun 2011 tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang baik untuk menghadapi tahun 2012. Dan itu semua sesungguhnya merupakan hasil sinergi antara kerja keras, komitmen dan jerih payah serta dedikasi yang telah dicurahkan oleh seluruh jajaran manajemen dalam mewujudkan pertumbuhan Perseroan, dengan dukungan dan kerjasama yang diperoleh dari seluruh nasabah, mitra usaha dan pemegang saham yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Chu Jang Lie Komisaris Utama

Laporan

Dewan Direksi LUCIANA

Direktur Utama

Para Pemegang Saham yang terhormat, Perlahan tapi pasti perekonomian Indonesia terus merangkak naik setelah mengalami kontraksi pada tahun 1998,

dengan mengantongi pertumbuhan ekonomi 6,5 % tahun ini. Sebuah perjuangan panjang di tengah bayang- bayang risiko eksternal dan tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, seperti berlanjutnya krisis utang kawasan dan permasalahan defisit besar Amerika Serikat yang kembali menghantui sektor keuangan, akibatnya perekonomian global melambat menyisakan ketidakpastian, namun perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik dan stabil.

Menjelang tutup tahun 2011 Indonesia seperti mendapatkan banyak berkah, secara keseluruhan Indonesia mendapatkan berkah stabilitas politik yang mantap, stabil tapi dinamis didukung fundamental ekonomi yang solid dengan risiko inflasi yang rendah. Apalagi menjelang tutup tahun Indonesia mendapatkan hadiah yang paling di tunggu yaitu predikat investment grade. Setelah menanti 14 tahun pasca krisis 1997/1998, Indonesia mendapatkan predikat layak untuk investasi, yang akan semakin memperbaiki profil investor yang lebih berkualitas, lebih jangka panjang dan menurunkan biaya dana bagi negara dan perusahaan Indonesia.

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk rekening efek nasabah, penerapan identitas tunggal bagi setiap nasabah (Single Investor Identification) dan penerapan Fund Separation untuk rekening dana nasabah untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan sebagai perwujudan pasar modal yang transparan dan terpercaya serta penerapan perhitungan MKBD yang baru.

Pada tahun ini pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 2.328 juta, mengalami kenaikan sebesar 0,91 % dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.307 juta. Rugi usaha Perseroan dapat diturunkan menjadi Rp 431 juta ditahun 2011, merupakan penurunan sebesar Rp 201 juta atau 31,80 % dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 632 juta. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 915 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.812 juta. Sedangkan penghasilan lain-lain menjadi Rp 1.162 juta ditahun 2011 yang merupakan kenaikan sebesar Rp 1.089 juta atau 1.482,68 %, dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 73 juta. Disamping itu beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.759 juta ditahun 2011 turun sebesar Rp 180 juta atau 6,13 %, dibandingkan tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.940 juta.

Dalam divisi Penjamin Emisi Efek, Perseroan telah berperan dalam bentuk keikutsertaan sindikasi penjamin emisi efek dari penawaran umum saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT HD Finance Tbk, PT Buana Listya Tama Tbk, PT Jaya Agra Wattie Tbk, PT Metropolitan Land Tbk, PT Sidomulyo Selaras Tbk, PT Alkindo Naratama Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Atlas Resources Tbk, PT Visi Media Asia Tbk, PT Golden Energy Mines Tbk, PT Cardig Aero Services Tbk, PT ABM Investama Tbk, PT Greenwood Sejahtera Tbk, PT Saranacentral Bajatama Tbk dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sebagai penjamin emisi (underwriter).

Akhir kata, terima kasih kepada seluruh karyawan atas upaya-upaya yang dilakukan sepanjang tahun yang penuh tantangan ini, kepada nasabah atas keyakinannya akan kemajuan yang kami capai dalam meningkatkan standar pelayanan, kepada mitra usaha atas dukungan mereka dan terakhir kepada pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Luciana

Profil Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Efek Indonesia (KPEI) tengah melaksanakan Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989

program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No.

Sekuritas) untuk rekening efek nasabah dan

49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi penerapan identitas tunggal bagi setiap investor PT Yulie Sekurindo.

(Single Investor Identification), penerapan Fund Separation untuk rekening dana nasabah,

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa penerapan Straight Through Processing (STP) Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan

yaitu otomisasi perdagangan efek. jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan

Semua upaya perbaikan peraturan dan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar

perangkat pasar modal ini diharapkan dapat Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang

meningkatkan perlindungan terhadap investor, Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang

peningkatan kredibilitas sistem perdagangan, Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas

serta penegakan hukum terhadap pelanggaran Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No.

di pasar modal. Jika terwujud kondisi seperti KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

ini, tentu akan meningkatkan minat investasi di pasar modal Indonesia.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah

Saat ini persaingan industri sekuritas semakin memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam

ketat dengan total sekitar 120 perusahaan untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000

efek terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai

hampir setengah diantaranya telah menawarkan nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran

layanan jasa perdagangan saham secara Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

langsung (online trading). Perseroan merespon kondisi tersebut dengan memperbaharui sistem

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja informasi dengan tetap menerapkan prinsip yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan

kehati-hatian sehingga dapat memberikan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah,

pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan

berkesinambungan.

produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan. Tujuan utama Perseroan adalah untuk senantiasa

a. Perantara Pedagang Efek memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah dan pemilik kepentingan (stakeholder),

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan penekanan pada sektor usaha keuangan dengan fokus pada peningkatan jumlah

yang produktif dan tata kelola manajemen yang nasabah,

kuat dan sehat, sehingga dapat berkontribusi investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran

dalam memajukan perekonomian Indonesia juga dikembangkan dalam meningkatkan

melalui jalur pasar modal. pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang

terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran, tim Pertumbuhan Nilai Transaksi ( Milyar Rupiah ) riset dan manajemen Perseroan secara intensif

melakukan komunikasi dengan nasabah guna

memberikan gambaran dan analisa terbaru

mengenai perkembangan yang terjadi di pasar,

sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih

luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka

terhadap portofolio efek yang dimilikinya. 2011

Pertumbuhan Volume Transaksi ( Juta Rupiah )

pelayanan yang lebih baik kepada nasabah

dalam melakukan transaksi perdagangan 3,993 efeknya, seperti dalam bidang teknologi

informasi berupa fasilitas Remote Trading

yang memberikan ketepatan dan kecepatan

dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan

pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan 2011 teknologi informasi

dengan meluncurkan

Pertumbuhan Frekuensi Transaksi (x)

fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading). 80,000

38,456 Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bursa 20,000 10,000 Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek 0

c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan (Investment Banking & Corporate Finance) Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana

emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut:

No

Nama Perusahaan

Porsi Penjaminan

Rp 1 PT Garuda Indonesia Tbk

Lembar

916.000 687.000.000 2 PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk

200.000 24.000.000 3 PT HD Finance Tbk

150.000 30.000.000 4 PT Buana Listya Tama Tbk

570.000 88.350.000 5 PT Jaya Agra Wattie Tbk

300.000 150.000.000 6 PT Metropolitan Land Tbk

235.000 56.400.000 7 PT Sidomulyo Selaras Tbk

150.000 33.750.000 8 PT Alkindo Naratama Tbk

250.000 56.250.000 9 PT Solusi Tunas Pratama Tbk

150.000 510.000.000 10 PT Atlas Resources Tbk

380.000 570.000.000 11 PT Visi Media Asia Tbk

75.000 22.500.000 12 PT Golden Energy Mines Tbk

1.605.000 4.012.500.000 13 PT Cardig Aero Services Tbk

90.000 36.000.000 14 PT ABM Investama Tbk

140.000 525.000.000 15 PT Greenwood Sejahtera Tbk

1.160.000 290.000.000 16 PT Saranacentral Bajatama Tbk

200.000 50.000.000 17 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk

Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan mungkin akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, divisi investment banking & corporate finance tetap yakin bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Informasi Perseroan

Nama Perusahaan

Biro Administrasi Efek PT Yulie Sekurindo Tbk

Kode Saham

YULE

PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2

Alamat

Jl. Perintis Kemerdekaan Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5

Sekretaris

Komplek Pertokoan Pulo Mas Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Rohati

Blok VIII No. 1 Jakarta 12190, Indonesia

Akuntan Publik

Jakarta Timur 13210 Tel. : 51402181, Fax. : 51402182

Kantor Akuntan Publik

Kustodian corsec@yuliesekurindo.com

Email : yulie_sekurindo@cbn.net.id

Budiman, Wawan

yuliesekurindo@hotmail.com

Pamudji & Rekan

Konica Building Floor V

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Website : www.yuliesekurindo.com

Jl. Gunung Sahari Raya

Gedung Bursa Efek Bidang Usaha

No. 78,

Jakarta Tower I, Lantai 5 Perantara Pedagang Efek dan

Jakarta 10610

Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

CHU JANG LIE

RUSMANDY HANSA Komisaris Utama

JOHNLIN YUWONO

OEY RIVERA WIJAYA

LUCIANA

Komisaris

Komisaris Independen

Direktur Utama

Direktur

Dewan Komisaris dan Direksi

CHU JANG LIE, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1951. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin sebagai Manager Pemasaran (1975 – 1980), PT Petindo Jaya Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 – 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (2004 – sekarang). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama (2004 – sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998 sampai sekarang.

JOHNLIN YUWONO, Komisaris

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – 2005). Bergabung dengan Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris sejak tahun 2005 sampai sekarang.

OEY RIVERA WIJAYA, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 – 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2010 sampai sekarang.

LUCIANA, Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1994). Berpengalaman lebih dari 18 tahun dalam industri pasar modal. Memulai karirnya di PT Ramayana Artha Perkasa dengan jabatan terakhir sebagai Compliance (1990 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2009 sampai sekarang dengan jabatan sebagai Direktur Utama.

RUSMADY HANSA, Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur

Sumber Daya Manusia

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor Identification), pelaksanaan Fund Separation yaitu pemisahan rekening dana nasabah, serta penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek.

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing, serta mendorong karyawan untuk mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal.

Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas – fasilitas seperti pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, memfasilitasi acara rekreasi karyawan bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian cuti tahunan dan cuti melahirkan, pemberian insentif, kompensasi dan bonus bagi karyawan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

Wakil Perantara

Total Pedagang Efek

Wakil Penjamin

Wakil Manajer

Emisi Efek

Investasi

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2011.

Dewan Komisaris

Komite Audit

Direksi

Internal Audit &

Pelengkap Kustodian

Analisis Pembahasan Manajemen

A. PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 2.328 juta, yang berasal dari komisi perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp 21 juta atau 0,91 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.307 juta. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek serta surplus atas perdagangan efek – bersih dibandingkan defisit yang dialami tahun lalu, walaupun diikuti dengan penurunan dari komisi perantara perdagangan efek dan pendapatan bunga.

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 1.434 juta mengalami penurunan sebesar Rp 223 juta atau 13,45 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 1.657 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat ketatnya persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada, terutama dengan adanya perusahaan sekuritas yang telah menerapkan sistem online trading.

Pertumbuhan Komisi Transaksi (Juta Rupiah)

Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 710 juta mengalami penurunan sebesar Rp 125 juta atau 14,95 %, dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 835 juta, hal ini disebabkan penurunan jumlah reverse repo yang diberikan akibat adanya reverse repo yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 183 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 147 juta atau 403,69 %, dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 36 juta, hal ini disebabkan semakin banyaknya porsi penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek.

B. PERTUMBUHAN BEBAN USAHA Beban usaha Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 2.759 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 180 juta atau 6,13 % dibanding tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 2.940 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban kantor dan beban lain-lain sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan.

C PERTUMBUHAN LABA (RUGI) LABA (RUGI) USAHA Pada tahun 2011 Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 431 juta, turun sebesar Rp 201 juta atau 31,80 % dibandingkan tahun 2010 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 632 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan beban usaha disamping diikuti dengan kenaikan pendapatan usaha.

LABA (RUGI) BERSIH Perseroan pada tahun 2011 memperoleh laba bersih sebesar Rp 915 juta, dibanding tahun 2010 yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.812 juta. Laba bersih ini terutama disebabkan oleh adanya pendapatan lain-lain, yaitu surplus atas selisih kurs dibanding tahun 2010 yang mengalami defisit atas selisih kurs, ditambah kenaikan

Pendapatan Usaha

Laba (Rugi) Usaha

Laba (Rugi) Bersih

D. PERTUMBUHAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS ASET Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 50.358 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 2.684 juta atau 5,06 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 53.043 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan atas piutang lembaga kliring dan penjaminan serta piutang nasabah pihak ketiga akibat penurunan volume transaksi saham. Penurunan piutang efek beli dengan janji jual kembali sebagai akibat reverse repo yang telah jatuh tempo yang tidak diperpanjang kembali, walaupun diikuti dengan peningkatan portofolio efek – bersih setelah adanya pembelian sejumlah saham.

LIABILITAS Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.466 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 3.599 juta atau 59,34 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 6.065 juta. Penurunan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga sebagai akibat penurunan aktifitas transaksi saham.

EKUITAS Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 47.893 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 915 juta atau 1,95 % dibanding ekuitas Perseroan pada tahun 2010 yang berjumlah Rp 46.978 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebagai akibat Perseroan memperoleh laba bersih usaha, dan kenaikan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual akibat peningkatan harga saham di pasar.

Pertumbuhan Aset, Liabilitas Dan Ekuitas

E. LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS LIKUIDITAS Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 2.028,42 % dan 867,75 %. Peningkatan rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar tersebut disebabkan karena penurunan liabilitas lancar pada tahun 2011 sebesar Rp 3.599 juta atau 59,34 % jika dibandingkan dengan tahun 2010, yang disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga.

SOLVABILITAS Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5,15 % dan 12,91 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total liabilitas yang disebabkan terutama oleh terjadinya penurunan utang lembaga kliring dan SOLVABILITAS Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5,15 % dan 12,91 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total liabilitas yang disebabkan terutama oleh terjadinya penurunan utang lembaga kliring dan

RENTABILITAS Rentabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).

URAIAN

31 Desember

2010 2011 Net Profit Margin

Rasio Keuangan

(121,89) % 39,28 % Return On Assets

(5,30) % 1,82 % Return On Equity

F. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-566/ BL/2011 tertanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000 juta atau 6,25 % dari jumlah liabilitas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 46.614 juta.

G. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading). Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui komputer tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

H. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2011, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta

Informasi Khusus

A. Pencatatan dan Harga Saham

Harga Saham

Tahun

Kwartal

Jumlah Saham

I 50 63 90.500 II 50 62 841.500

52 79 71.500 IV 50 92 761.500 2010

III

I 50 70 1.963.000 II 59 75 1.673.000

III

50 69 140.000 IV 60 77 110.000

2011 I 50 76 112.000 II 58 78 5.362.500

III

50 78 189.000 IV 50 85 336.500

B. Dividen Tahun

Dividen per Saham

Tanggal Pembayaran (Rp)

Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Dividen

(Rp)

15 Desember 2005 2005

15 Agustus 2006 2006

21 Agustus 2007 2007

24 Desember 2008

No

Jumlah Pemilikan Pemegang Saham

Saham % 1 PT Jeje Yutrindo Utama

Pemegang Saham

A/I

Plaza Asia (ABDA) Lt. 5

I 133.725.000 52,44

Jl. Jend. Sudirman, Kav. 59 Jakarta Selatan

Jumlah

D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris No

Nama

Jabatan

Jumlah Saham Pemilikan (Lembar)

% 1 Chu Jang Lie

1.275.000 0,50 2 Johnlin Yuwono

Komisaris Utama

0 0 3 Oey Rivera Wijaya

Komisaris

0 0 4 Luciana

Komisaris Independen

0 0 5 Rusmady Hansa

Direktur Utama

Direktur

E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat, Yaitu Kelompok Pemegang Saham Yang Masing-Masing Memiliki 5 % Saham Perseroan

No

Keterangan

Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional

2 Pemodal Asing

F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat No

Keterangan

Jumlah Saham

Jumlah Nominal %

(Lembar)

(Rp)

Modal Dasar

108.000.000.000 Modal Disetor Penuh : 1 PT Jeje Yutrindo Utama

26.745.000.000 52,44 2 Chu Jang Lie

24.000.000.000 47,06 Jumlah Modal Disetor Penuh

51.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel

Tata Kelola Perusahaan

Perseroan menyadari

sepenuhnya

mengenai

c. Prinsip Accountability

pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good • Mengatur kejelasan fungsi, hak dan kewajiban, Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya

wewenang dan tanggung jawab masing-masing bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola

antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih

Direksi

baik pula kepada kinerja Perseroan. • Membentuk Komite Audit independent yang diketuai oleh Komisaris Independen.

Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan

d. Prinsip Responsibility

usaha Perseroan antara lain dengan pemegang saham, • Perseroan telah mengikutsertakan karyawan manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan

dalam program Jaminan Sosial Tenaga seluruh stakeholder lainnya, diperlukan penerapan

Kerja (Jamsostek), pelatihan dan pendidikan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun prinsip-prinsip GCG

karyawan dalam bidang pasar modal. yang senantiasa dan akan diterapkan oleh Perseroan

konsisten melakukan adalah:

• Perseroan

secara

pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya.

a. Prinsip Fairness • Ikut serta dalam program aksi - aksi • Perlindungan terhadap seluruh kepentingan

sosial kemasyarakatan, kemanusiaan dan pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya

pendidikan.

Komisaris Independen yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam • Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikan

mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai kepentingan seluruh stakeholder berdasarkan

dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa prinsip keadilan dan kesetaraan sesuai dengan

Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan

b. Prinsip Transparency telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin • Laporan keuangan Perseroan diaudit oleh kantor

adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan akuntan public yang terdaftar di Bapepam & LK

kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan dan dilaporkan ke Bapepam & LK, Bursa Efek

telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Indonesia serta diumumkan dalam surat kabar

Komisaris Independen yang bertindak sebagai yang mempunyai peredaran nasional secara

Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan berkala.

Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan • Setiap akan melakukan corporate action yang

Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan material, Perseroan selalu menyampaikan

sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan kepada public melalui Bursa Efek Indonesia

para stakeholders.

A. Rapat Umum Pemegang Saham • Pengelolaan asset atau investasi dilakukan

dan Bapepam & LK.

Pada tanggal 27 Juni 2011 di Hotel Mega Anggrek secara hati-hati dan bertanggung jawab.

– Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan

Terakhir melakukan evaluasi terhadap kinerja dan buku 2010.

efektivitas manajemen.

D. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi Saat ini Perseroan memiliki 3 orang anggota

B. Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama,

dilaksanakan baik secara rutin, guna mengantisipasi Komisaris dan Komisaris Independen. Dewan

secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan Komisaris telah bertugas untuk mengawasi

yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi

dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris telah melakukan dalam hal mewakili

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan seluruh kepentingan para pemegang saham

dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, serta melakukan penelaahan dan ikut

Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang

Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah dipaparkan oleh Direksi. Kemudian menjamin

telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi proses, kontrol dan prosedur operasi standar telah

apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dibuat dan dilaksanakan, juga melakukan review

dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip- menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama,

prinsip tata kelola perusahaan yang baik. dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. Disamping itu menyempatkan

E. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul

Komisaris dan Direksi Perseroan, untuk tahun 2011 dalam Komite Audit.

adalah sekitar Rp 214 juta.

C. Dewan Direksi

F. Komite Audit

Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana

dimana 1 orang diantaranya merupakan Komisaris kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan

Independen yang merangkap sebagai Ketua Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang

Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung- saham pengendali Perseroan. Direksi Perseroan

jawab untuk memberikan pendapat kepada dibentuk dari individu - individu yang memiliki

Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar

oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang modal dan keuangan. Direksi berperan signifikan

dipandang memerlukan perhatian dari Dewan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola

Komisaris. Serta melakukan kegiatan-kegiatan lain Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan

yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar

Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti

yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua penerapan Straight Through Processing dan

ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan penerapan Identitas Investor Tunggal (Single

memeriksa laporan dari internal audit. Susunan Investor Identification) berupa penerapan fasilitas

Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang

2011 adalah sebagai berikut : diselenggarakan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

: Oey Rivera Wijaya Juga penerapan Integrated Data Warehouse antara

Ketua

: Victor Sianipar Bapepam & LK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI),

Anggota

: Deddy Gunawan KPEI dan KSEI.

Anggota

berkewajiban untuk Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi

risiko-risiko yang dihadapi telah melakukan dalam hal wajib memperlihatkan

memperhatikan

Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu

oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan maupun secara kolektif. Serta memperlihatkan

melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab,

keluhan-keluhan yang muncul terhadap Perseroan untuk membawa Perseroan maju dan berkembang,

dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan juga ikut mempromosikan visi dan misi serta

informasi.

mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. Kemudian

Komite Audit berwenang untuk mengakses melakukan review terperinci mengenai kinerja

catatan atau informasi tentang karyawan, dana, catatan atau informasi tentang karyawan, dana,

melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal.

Audit

Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera

Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada disampaikan kepada Dewan Komisaris agar

Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, KPEI, dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan

KSEI secara tepat waktu serta dikomunikasikan Direksi.

kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting

VICTOR SIANIPAR, yang bersifat insidentil untuk menghindari adanya Anggota Komite Audit

ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Bapepam & LK maupun media massa.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Medan tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang

Pada tanggal 27 Juni 2011 bertempat di Hotel Bisnis Manajemen di Sekolah Tinggi Prasetya

Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah Mulya, Jakarta pada tahun 1997. Memulai karirnya

melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang di PT Upjohn Indonesia, Jakarta sebagai Manager

menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, Divisi Pemasaran (1976 – 1996). Menjabat sebagai

kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek General Manager PT Haniwell Murni Co, Tangerang

usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang (1996 – 2004). Bergabung dengan Perseroan

saham dan investor, sejumlah investor juga telah sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2004

menanyakan langsung mengenai perkembangan sampai 2006. Menjabat sebagai Direktur di PT

dan rencana usaha Perseroan.

Sumber Cakrawala Intinusa sejak tahun 2007 sampai sekarang.

ROHATI, Sekretaris Perusahaan

DEDDY GUNAWAN, Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana

Persada, pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK,

Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT

Administrasi (1993 – 1995). Menjabat sebagai Staff Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai

Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat

1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima

Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung Packaging (2007 - sekarang).

dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

G. Sekretaris Perusahaan Sekretaris

H. Risiko Usaha

tugasnya antara lain mengikuti perkembangan Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang pasar modal khususnya peraturan-peraturan

dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan

terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah pelayanan kepada masyarakat atas setiap

faktor-faktor yang dapat berdampak negatif informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan,

terhadap kinerja Perseroan :

memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung

1. Risiko Pencabutan Izin Usaha antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa

Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.

beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Jakarta.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya Apabila Perseroan melakukan pelanggaran membuka semua jalur komunikasi dengan para

atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah,

kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI,

dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait

dapat menghambat dan atau mengakibatkan dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan

terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk memberikan kepastian bagi para stakeholder

mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat mengenai perkembangan terbaru Perseroan,

berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya

agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian umpan balik (feedback) dari para stakeholders

dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi

modal.

informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu

pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar

sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan mata uang valuta asing, merupakan acuan yang

di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi

Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan yang diperoleh Perseroan dapat berubah-

melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam

pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan mengatasi fenomena tersebut, Perseroan

badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha menganjurkan

Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada

Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian saat indeks menurun maupun indeks menguat

Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan nasabah tetap memperoleh return.

juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran Bursa Efek Indonesia dapat melakukan

atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi ketentuan denda dan penghentian sementara

lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud (suspensi) perdagangan atas keterlambatan

dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang dalam

Perseroan Terbatas.

Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi

J. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social informasi, keterlambatan dalam kliring bank,

Responsibility)

cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini Jumlah investor yang masih sedikit dibandingkan mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk

dengan jumlah penduduk di Indonesia, hingga mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih

saat ini tetap merupakan potensi yang belum waspada dalam melakukan transaksi efek agar

tergarap dan menjadi tantangan tersendiri bagi tidak terjadi kegagalan.

industri pasar modal. Dalam menyikapi kondisi ini, Perseroan melihat bahwa sudah tiba saatnya untuk

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja memulai dilakukannya pergeseran dari masyarakat Bersih Disesuaikan

penabung (saving society) ke masyarakat yang Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat

berinvestasi (investment society), dan Perseroan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia,

merasa turut memiliki tanggung jawab untuk dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal

melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila

kepada masyarakat.

MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka Perseroan tidak diperbolehkan

Juga sebagai bagian dari komunitas masyarakat untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko

pada umumnya, Perseroan juga memiliki tanggung menurunnya

jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut,

bagi pertumbuhan Perseroan. Tanggung jawab sosial Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup

Perseroan diwujudkan dalam berbagai kegiatan besar antara MKBD dengan modal kerja bersih

sosial, khususnya dalam rangka peningkatan Perseroan, yang terdiri dari aktiva-aktiva lancar,

kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai sehingga bila terjadi keterlambatan dalam

berbagai aktivitas dan peluang investasi di pasar penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera

modal. Perseroan telah menyumbangkan ratusan janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam

buku mengenai pasar modal dan puluhan majalah kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD

mengenai ekonomi kepada salah satu sekolah dibawah ketentuan minimal.

tinggi ilmu ekonomi di Tangerang, serta puluhan majalah mengenai komputer kepada salah satu

I. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Direksi Dan Dewan Komisaris

Komputer di Tangerang, sebagai tanggung jawab Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi

sosial Perseroan di bidang pendidikan khususnya dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu

di bidang pasar modal dan teknologi informasi.

Laporan Komite Audit

Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak- pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan

kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

A. Kegiatan Komite Audit Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang- undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.