Penelitian Formulasi Strategi Bisnis Terdahulu

FORMULASI STRATEGI BISNIS PT. BUKIT ASAM Tbk DALAM RANGKA MENINGKATKAN PANGSA PASAR (MARKET SHARE)

Octavina,

Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang

Email: [email protected]

ABSTRACT

This research is a special assessment against profit organization or state-owned PT. Bukit Asam Tbk with its main product is the product of Coal. The purpose of this paper is to determine the strengths and weaknesses (internal environment) in the PT. Bukit Asam Tbk in the midst of intense competition, to identify opportunities and threats (external environment) faced by PT. Bukit Asam Tbk amid intense competition, and analyze strategies - strategies that can be used by PT. Bukit Asam Tbk, which can effectively be used to increase sales of coal in order to increase market share amid the competition.

Keywords: Improving Competitiveness, Business Strategy, and Strategic Planning.

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan sebuah kajian khusus terhadap organisasi laba atau perusahaan negara PT. Bukit Asam, Tbk dengan produk utamanya adalah produk Batubara. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal perusahaan) yang ada di PT. Bukit Asam Tbk di tengah persaingan yang ketat, untuk mengetahui peluang dan ancaman (lingkungan eksternal perusahaan) yang dihadapi oleh PT. Bukit Asam Tbk ditengah persaingan yang ketat, dan menganalisis strategi – strategi yang dapat digunakan PT. Bukit Asam Tbk yang secara efektif dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan Batubara dalam rangka meningkatkan pangsa pasar ditengah persaingan.

Kata Kunci : Peningkatan Daya Saing, dan Strategi Bisnis, dan Perencanaan Strategis.

PENDAHULUAN

Asam Tbk berkontribusi sebesar 4 % dari batubara nasional.

Latar belakang penelitian ini adalah dalam rangka mencapai keunggulan dalam

LATAR BELAKANG TEORI DAN

persaingan bisnis,

mengambil peranan yang sangat penting bagi

Penelitian

Pertambangan Batubara

perusahaan karena pada satu sisi lain merupakan

Terdahulu

ujung tombak untuk bersaing dan dapat menjadi Mengacu kepada penelitian Ahmed et filosofi perusahaan pada sisi yang lain, seperti

al. (2014) tentang peran Batubara di Industri pada fungsi perusahaan yang lain, pemasaran

Energi Amerika ternyata mengalami menghadapi memerlukan strategi dan perencanaan yang baik

tantangan belum pernah terjadi sebelumnya yang sehingga mampu mendukung perusahaan

berkisar dari biaya produksi yang tinggi, mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

peraturan lingkungan yang ketat, dan Persaingan perusahaan di era globalisasi bukan

ketersediaan gas alam murah. Agar batubara dimaksudkan untuk menyerang perusahaan lain,

tetap menjadi bagian dari diversifikasi portofolio namun ditujukan untuk menciptakan cara

energi, teknologi maju batubara harus akan bagaimana meningkatkan pangsa pasar (Market

dikomersialisasikan. Share) penjualan produk / jasa yang diproduksi

dikembangkan

dan

Dukungan dari pemerintah Federal untuk oleh perusahaan.

teknologi masih terbatas, yang berarti bahwa Pangsa pasar yang lebih besar dapat

rantai nilai perlu mengidentifikasi jalur untuk dicapai perusahaan melalui peningkatan

berinvestasi dalam penjualan produk atau jasa perusahaan.

berkolaborasi

dan

pengembangan teknologi dan komersialisasi. Penjualan produk atau jasa yang memenuhi skala

Kemajuan dapat dilakukan dengan berkolaborasi ekonomi yang cukup akan memudahkan

meningkatkan efisiensi, perusahaan memperoleh laba yang tinggi yang

teknologi

yang

mengurangi emisi dan memberikan kontribusi diperlukan untuk tetap beroperasi dan

pada pengembangan lebih beragam dan energi mempercepat pertumbuhannnya. Lingkungan

yang aman di masa depan. Kemitraan yang ada internal dan eksternal perusahaan memiliki

terbatas dan tidak memadai untuk jangka panjang pengaruh terhadap strategi bisnis yang dirancang

penggunaan batubara yang berkelanjutan perusahaan dengan tujuan meningkatkan

Perusahaan perlu untuk memperluas strateginya kemampuan bersaingnya. Formulasi strategi

di luar strategi tradisional yang ada dan menjadi bisnis perusahaan dapat disusun melalui

lebih dinamis dan proaktif menjadi pemain di perencanaan strategis yang dilaksanakan

industry batubara dengan menggunakan perusahaan.

teknologi maju.

penelitian pelestarian dimiliki oleh negara atau yang bisa disebut

Pada perusahaan – perusahaan yang

Dalam

lingkungani pada industry pertambangan dengan “Perusahaan Negara” atau Badan Usaha

menyiratkan inovasi dalam teknologi pengolahan Milik Negara (BUMN).Perusahaan Negara

mineral dapat memungkinkan perusahaan walaupun sebagai perusahaan yang dimiliki dan

untuk menggabungkan didukung oleh Negara sepenuhnya dalam

pertambangan

keuntungan dalam produktivitas dengan pengelolaannya, perusahaan – perusahaan

perbaikan dalam pengelolaan lingkungan. Saat tersebut harus mampu bersaing dengan

ini industri pertambangan memiliki reputasi perusahaan lain, baik ditingkat domestik maupun

menggunakan teknologi yang konservatif dimana pada tingkat nasional. Dalam kaitannya hal

pengembangan, akuisisi dan asimilasi teknologi tesebut peran BUMN menjadi sangat strategis

baru menjadi semakin penting dari posisi terutama di sektor energi dan pertambangan yang

kompetitif perusahaan dalam konteks tumbuh saat ini kontribusinya belum dapat berperan

pasar dan tekanan peraturan. Contoh-contoh secara skala besar pada setiap industri di sektor

spesifik dari proses inovatif dan remediasi pertambangan di Indonesia, Pertamina saat ini

teknologi ditinjau, dan kemampuan mereka hanya memiliki kontribusi 13% dari total

daya saing dan produksi minyak nasional, sementara PT. Bukit

pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan

bakar ini dapat dihilangkan secara substansi dari dan organisasi perubaha. (Warhurst and Bridge

generasi listrik, sehingga kesuksesan dalam 1996)

mengembangkan dan menerapkan teknologi Penelitian pertambangan batubara dalam

adalah tujuan prioritas dalam pengelolaan risiko aspek lingkungan makro dan mikro di Finlandia

iklim. (Schernikau ,2010). mendapatkan Gambaran yang komprehensif tentang lingkungan alam makro dan mikro

Penelitian

Formulasi

Strategi Bisnis

terkait dengan bio-batubara di Finlandia. 1)

Terdahulu

kekuatan utama dari Sektor bio-batubara Di dalam penelitian Borza dan Bordean Finlandia adalah terjaminnya pasokan biomassa

(2008) dimana penelitian tersebut memiliki dengan redensial lingkungan yang lebih tinggi,

tujuan menemukan strategi yang tepat dalam dan kebijakan yang mendukung. Implikasi yang

pemasaran global industri perhotelan Romania. jelas di sini adalah bahwa persyaratan masuk

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk bisnis bio-batubara relatif rendah, dengan

adalah SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk pandangan ke depan akan menang; 2) kelemahan

dapat meninjau dan mengukur kekuatan internal pengembangan bio-batubara Finlandia bisa

yang dimiliki untuk dapat melihat peluang pasar dipungkiri. Sebagai bisnis yang sama sekali baru,

global yang belum terjangkau oleh perusahaan. bio-

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini tidak pembangunan yang jelas, yang dapat dikaitkan

batubara tidak

memiliki

model

hanya pada identifikasi dari kekuatan internal dengan pasar kecil saluran informasi yang

yang dimiliki perusahaan seperti sumberdaya dan tersedia, struktur ekonomi tidak dapat hidup, dan

kemampuan yang dimiliki perusahaan tetapi juga distribusi yang belum tersedia. Sebagai saran

identifikasi peluang yang ada di pasar global dan perusahaan Finlandia untuk bekerja di luar biaya

peluang tersebut masih belum terjangkau dengan struktural mendatang, laba kelayakan bisnis bio-

kekuatan yang dimiliki perusahaan, sehingga batubara dan implementasinya serta sistem

perusahaan harus memaksimalkan kekuatan yang pasokan biomassa yang berkelanjutan; 3)

dimiliki perusahaan dengan meninjau kembali peluang sektor bio-batubara Finlandia datang

peluang yang ada di pasar global. Hasil dari bersama dengan kebijakan pembangunan

analisis SWOT tersebut berupa berbagai berkelanjutan nasional dan pembangunan bio-

alternatif strategi yang dapat diterapkan ekonomi. bahwa mereka fokus pada penjualan

alternatif strategi ekonomi lokal yang terdesentralisasi, pasokan

perusahaan

berupa

retrenchment yakni ada pengurangan biaya biomassa dan penggunaan akhir energi; 4)

pengeluaran.

ancaman penting bagi industri sektor bio- Peneltian lainnya oleh Zardeini (2012) batubara berasal dari kompetisi dengan batubara

dalam karya ilmiahnya yang bertujuan (1) fosil dan biofuel berbasis kayu lainnya.

Mengetahui kekuatan dan kelemahan karpet Meningkatkan daya saing membutuhkan

handmade buatan Persia dalam pasar global; (2) kerjasama dan integrasi di sepanjang rantai

Mengetahui tantangan yang dihadapi dan pasokan.(Wang dkk, 2014).

peluang yang dapat diraih di pasar global; (3) Sebuah penentu utama dari masa depan

Meningkatkan pangsa pasar karpet handmade batubara adalah peran penting dalam kebijakan

buatan Persia. Dalam penelitian tersebut alat iklim penerapan penangkapan karbon dan

analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. penyimpanan ke generasi batubara-listrik.

Majunya perkembangan teknologi mesin Batubara memiliki biaya terendah sumber fosil

memang memberikan untuk beban dasar generasi listrik. Juga, sumber

pembuat

karpet

peningkatan produksi dalam beberapa tahun daya batubara secara luas didistribusikan di

terakhir ini, ditambah lagi dengan pemasaran antara negara maju dan berkembang,

yang menggunakan harga yang murah turut meningkatkan kekhawatiran keamanan lebih

memberikan peningkatan penjualan namun hal sedikit daripada minyak dan gas alam.

inilah yang menjadikan penyebab turunnya Keuntungan ini, dikombinasikan dengan

permintaan dari karpet handmade. Tidak hanya kepentingan daerah terkait dengan batubara,

itu, adanya beberapa competitor yang menyalin itu, adanya beberapa competitor yang menyalin

distributor atau pengecer. Esfahan, Kashan, dan Tabriz yang memberikan

b) Integrasi ke Belakang dampak negatif. Berdasarkan analisis peluang,

Strategi intergrasi ke belakang adalah pasar potensial berada di Amerika dan Eropa.

strategi terhadap pengawasan bahan Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki

baku.

diantaranya minimnya

c) Integrasi Horizontal menyajikan karpet handmade, proses produksi

workshop yang

Strategi integrasi horizontal adalah yang tradisional serta masih menggunakan

strategi yang mencari kepemilikan atau pemasaran yang bersifat tradisional seperti

meningkatkan kontrol atas pesaing design produk tidak sesuai dengan keinginan

perusahaan.

pasar, harga karpet yang mahal karena

2) Strategi Intensif

menggunakan wool dalam pembuatannya yang Strategi intensif adalah strategi yang masih memintal dengan pencelupan warna dalam

memerlukan usaha - usaha yang intensif produksinya.

untuk meningkatkan posisi persaingan yang ada. Strategi ini terdiri dari startegi –

Strategi dan Manajemen Strategis

strategi :

a) Penetrasi Pasar dan dijelaskan beberapa ahli, terutama dalam

Pengertian strategi telah banyak iuraikan

Strategi ini berusaha meningkatkan konteks organisasi bisnis atau perusahaan. David

pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini (2006) mendefinisikan strategi sebagai alat untuk

melalui upaya pemasaran yang lebih mencapai tujuan jangka panjang. . Strategi

besar. Penetrasi pasar mencakup diperlukan oleh organisasi bisnis untuk

kegiatan – kegiatan menawarkan mencapai sasaran jangka panjang, dan menjadi

promosi penjualan, menambah jumlah kekuatan dari suatu perusahaan dimana harus

tenaga penjualan, meningkatkan jumlah selalu

belanja iklan atau meningkatkan usaha keunggulan bersaing dan nilai tambah, sehingga

dapat menunjang pencapaian kinerja perusahaan.

b) Pengembangan Pasar Strategi merupakan tindakan potensial

bertujuan untuk yang membutuhkan keputusan manajemen

Strategi

ini

memperkenalkan produk atau jasa yang tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam

ada sekarang di daerah yang secara jumlah yang besar. Strategi memiliki

geografis merupakan daerah yang baru. konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi

c) Pengembangan Produk serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor

Strategi ini bertujuan untuk mencari eksternal dan

penjualan dengan perusahaan.Lebih

memperbaiki atau memodifikasi produk menguraikan beberapa jenis strategi yang dapat

atau jasa saat ini.

dilakukan oleh organisasi bisnis atau perusahaan yang terdiri dari:

3) Strategi Diversifikasi Strategi diversifikasi digunakan dengan

1) Strategi Integrasi Vertikal tujuan untuk menambah produk -produk Strategi integrasi vertikal adalah strategi

baru. Strategi ini terdiri dari strategi – memungkinkan sebuah perusahaan untuk

startegi ;

melakukan kontrol atas distributor,

a) Diversifikasi Konsentrik pemasok, dan / atau pesaing. Strategi

ini bertujuan untuk Integrasi Vertikal dapat dibagi menjadi

Strategi

menambah produk atau jasa beberapa strategi sebagai berikut :

baru,tetapi

masih saling

a) Integrasi ke Depan

berhubungan.

Strategi integrasi kedepan adalah strategi

b) Diversifikasi Horizontal yang menghendaki agar mempunyai

Strategi

ini bertujuan untuk menambah produk atau jasa baru, ini bertujuan untuk menambah produk atau jasa baru,

serta pengendalian (Hunger et al 2002). yang ada sekarang.

c) Diversifikasi Konglomerat Strategi ini

bertujuan

untuk

Stategi Generik Porter

menambahkan produk atau jasa baru Setiap industri, antar perusahaan bahkan yang tidak berkaitan.

antar institusi pengajian strategi akan berbeda- beda satu sama lain, namun terdapat sejumlah

4) Strategi Defensif strategi yang sudah sering diketahui khalayak Strategi defensive atau bertahan ini

dan dapat di implementasikan pada berbagai bermaksud untuk melakukan tindakan

bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi penyelamatan agar terlepas dari kerugian

ini dikelompokkan sebagai bentuk strategi yang besar(kebangkrutan).

generik.

a) Strategi Retrencment (Strategi Menurut pendapat Porter (1996) bahwa Turn-around) terdapat tiga strategi generik yang mampu untuk Strategi ini bertujuan untuk menghemat

memberikan pijakan berpikir secara strategis biaya

antar lain: (1) Kepemimpinan biaya secara dipertahankan.

menyeluruh (2) Fokus dan (3)differensiasi.

b) Divestasi

1) Strategi Kepemimpinan Biaya (Overall Strategi ini dilaksanakan dengan cara

Cost Leadership ) cirinya adalah menjual satu divisi atau bagian dari

perusahaan lebih memperhitungkan suatu organisasi

pesaing daripada pelanggan dengan cara penambahan modal dari suatu rencana

dalam

rangka

memfokuskan harga jual produk yang investasi atau menindaklanjuti strategi

murah, sehingga biaya produksi, akuisisi yang telah diputuskan proses

promosi dan riset bisa ditekan. Bila perlu selanjutnya.

produk yang dihasilkan hanya sekedar

c) Likuidasi meniru produk perusahaan lainnya. Strategi ini dilakukan dengan cara

2) Stategi Fokus (Focus) cirinya adalah menjual seluruh asset perusahaan,

dimana perusahaan mengkonsentrasikan secara terpisah-pisah atau sepotong-

kepada pangsa pasar yang kecil untuk potong untuk nilai riilnya. Likuidasi

pesaing dengan merupakan pengakuan atas kekalahan,

menghindari

menggunakan strategi kepemimpinan konsekuensinya dapat menjadi strategi

biaya menyeluruh atau diferensiasi yang cukup sulit secara emosional.

3) Stategi Diferensiasi (Differentiation), strategi ini cirinya adalah perusahaan Manajemen strategis

pengambil keputusan membangun pasar sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan

didefinisikan

potensialnya terhadap suatu produk / jasa yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan

yang unggul agar tampak berbeda pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

dengan produk yang lain. Dengan dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan

demikian diharapkan calon pelanggan (Pearce et.al 2003).

mau membeli harga mahal karena ada Sementara pendapat lain disampaikan

perbedaaan itu.

bahwa manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang

Perencanaan Strategis

menentukan kinerja perusahaan dalam jangka

Strategis (Strategic panjang (Hunger dan Wheelen, 2002). Lebih

Perencanaan

Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang lanjut

digunakan untuk mengelola kondisi saat ini mengemukakan bahwa manajemen strategis

Hunger dan

Wheelen

untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa meliputi pengamatan, perumusan strategir

depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah (perencanaan strategi atau perencanaan jangka

petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari

pengembangan, operasi, sumberdaya manusia, Jadi dapat dikatakan bahwa organisasi

dan sistem informasi perusahaan. bisnis yang ingin mempertahankan eksistensinya dalam kurun waktu 5 atau 10 sepuluh tahun

2) Lingkungan Eksternal Perusahaan kedepan hendaknya dapat memproyeksikan

Faktor - faktor Lingkungan yang dapat tujuan – tujuan pertumbuhan dan perkembangan

mempengaruhi Strategi Perusahaan menurut bisnisnya yang telah diketahui dan disepakati

Kotler dan Amstrong (2010) yaitu lingkungan sebelumnya.

luar perusahaan yang terdiri dari : Lingkungan Adapun langkah-langkahnya seperti

Demografi / Ekonomi , Lingkungan Politik, yang disampaikan oleh Kotler dan Keller (2009)

Teknologi, Lingkungan seperti tampak pada Gambar 1; sebagai berikut :

Lingkungan

Sosial/Budaya , Konsumen , Supplier , Pesaing , Perantara Pemasaran , dan Publik / umum.

Volume Penjualan

Swastha (2005) mendefinisikan bahwa penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu

yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Tujuan dari penjualan adalah untuk :

muka

a) Mencapai target volume penjualan

b) Mendapatkan laba tertentu

Gambar 1. Proses Perencanaan

c) Mendukung pertumbuhan perusahaan

Strategis Bisnis

faktor-faktor yang Sumber : Kotler dan Keller (2009:51)

Adapun

mempengaruhi penjualan, lebih lanjut menurut Swastha (2005) lebih terkait dengan Kondisi dan

Lingkungan Bisnis Perusahaan

kemampuan penjual, kondisi pasar, modal, Keberhasilan implementasi strategi

organisasi perusahaan, namun terdapat faktor bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan

lain diperhatikan antara lain periklanan, tergantung pada analisis dan pengamatan yang

peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah efektif oleh perusahaan terhadap faktor-faktor

sering kali menjadi daya tarik. Dan yang terakhir yang dapat mempengaruhi strategi bisnis

adalah tersedianya saluran distribusi Efendi perusahaan.

Pakpahan, 2009).

Volume penjualan adalah barang yang

1) Lingkungan Internal Perusahaan terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu Lingkungan internal merupakan lingkungan

tertentu dan didalamnya mempunyai strategi pekerjaan yang mencakup elemen-elemen yang

pelayanan yang baik (Kotler 2000). Ada tindakan maupun keinginannya mempengaruhi

beberapa usaha untuk meningkatkan volume perusahaan secara langsung (Hariadi 2005).

penjualan, diantaranya adalah : Sedangkan menurut Hunger dan Wheelen (2003)

a) Menjajakan produk dengan sedemikian lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel

rupa sehingga konsumen melihatnya. (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam

b) menempatkan dan pengaturan yang organisasi tetapi biasanya tidak dalam

teratur sehingga produktersebut akan pengendalian jangka pendek dari manajemen

menarik perhatian konsumen. puncak.

c) Mengadakan analisis pasar. Beberapa elemen dalam lingkungan d) Menentukan calon pembeli atau

internal perusahaan dapat diamati pada sumber konsumen yang potensial. daya internal perusahaan dengan melihat

e) Mengadakan pameran. kekuatan dan kelemahan pada struktur dan e) Mengadakan pameran. kekuatan dan kelemahan pada struktur dan

upyaa – upaya perusahaan dalam peningkatan volume penjualan merupakan upaya perusahaan

Dari pendapat tersebut diatas dapat didalam meningkatkan pangsa pasar produk / diartikan bahwa volume penjualan merupakan

jasanya dalam suatu pasar. hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan

Pertambangan Batubara

olehperusahaan tersebut. Volume penjualan tidak Secara garis bersar pertambangan dapat dapat dipisahkan secara tunai maupun

(mining) didapat kita uraikan menurut peraturan kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari

perundangan yang ada berdasarkan Undang- total yang dicapai.

Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan

Pangsa Pasar (Market Share)

Batubara. Pertambangan didefinsikan sebagai Pangsa pasar (market share) produk atau

bagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam jasa perusahaan dalam suatu pasar sasaran terkait

rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan dengan prosentase volume penjualan perusahaan

batubara yang meliputi dalam suatu pasar sasaran. Meningkatkan pangsa

mineral

atau

penyelidikan umum,eksplorasi, studi kelayakan, pasar adalah salah satu tujuan paling penting dari

konstruksi, penambangan, pengolahan dan perusahaan. Manfaat menggunakan pangsa pasar

pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta adalah dapat dipakai sebagai ukuran kinerja suatu

kegiatan pascatambang. Mineral adalah senyawa perusahaan.

anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki Pangsa pasar (Market Share) dapat

sifat fisik dankimia tertentu serta susunan kristal diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh

teratur atau gabungannya yang membentuk suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu

batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. perusahaan terhadap total penjualan para pesaing

Batubara adalah endapan senyawa organik terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu

karbonan yang terbentuk secara alamiah darisisa (Stanton, 1984).

Pertambangan Mineral Besarnya pangsa pasar setiap saat akan

tumbuh-tumbuhan.

adalah pertambangan kumpulan mineral yang berubah sesuai dengan perubahan selera

berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, konsumen, atau berpindahnya minat konsumen

minyak dan gas bumi, serta air tanah. dari suatu produk ke produk lain (Lamb, 2001).

Pertambangan Batubara adalah pertambangan Menurut Kotler (1993) bahwa: Strategi

endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, pemasaran dapat digolongkan menjadi 4

termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan kelompok besar, berdasarkan pangsa pasar yang

aspal.

diperoleh perusahaan antara lain yaitu : Menurut penggolongan bahan galian

1) Market Leader, jika menguasai pada menurut Undang-undang No. 11 Tahun 1967, kisara 40% atau lebih disebut

tentang ketentuan Pokok Pokok Pertambangan, sebagai pimpinan pasar.

dibagi menjadi terbagi menjadi tiga golongan

2) Market Chalengger, jika menguasai bahan galian golongan A, yaitu bahan galian pangsa pasar pada kisaran 30%,

golongan strategis. Yang dimaksud dengan disebut sebagai penantang pasar.

strategis adalah bagi pertahanan/kemananan atau

3) Market Follower, jika menguasai bagi perekonomian Negara. Bahan galian pangsa pasar pada kirsar 20%

golongan B, yaitu galian vital adalah bahan disebut sebagai pengikut pasar

galian yang dapat menjamin hajat hidup orang

4) Market Nitcher, atau dikenal sebagai banyak dan yang tarkhia adalah Bahan galian C, penggarap relung pasar jika

yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan menguasai pangsa pasar pada

A dan B

kisaran 10% atau kurang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No Jadi dapat dikatakan bawa dengan

27 Tahun 1980, batubara digolongkan dalam meningkatkan volume penjualan produk / jasa

galian golongan A atau bahan galian strategis. perusahaan pada suatu pasar sasaran, perusahaan

Bahan galian golongan A terdiri dari :

1) Minyak buimi, bitumen cair, lilin bumi

3. Tingkat menengah batu bara dan gas strategis

bituminous

termasuk volatil

2) Bitumen padat, aspal rendah,dan batubara volatil yang

3) Antrasit, batubara, batubara muda

tinggi.

4) Uranium, radium, thorisum dan bahan-

4. Batubara tingkat tinggi (high rank) bahan radiokatif lainnya

batubara tingkat tinggi termasuk

5) Nikel, kobalt meta antrasit, antrasit dan semi-

6) Timah

antrasit.

Batubara merupakan salah satu bahan bakar penghasil energi yang tidak dapat

Menurut Standar Badan Nasional diperbaharui. Penggunaan batubara salah satunya

Indonesia (1998), endapan batu bara adalah adalah sebagai sebagai sumber energi

deposito yang berisi hasil dari akumulasi bahan pembangkit listrik (PLTU). Pemanfaatan

organik yang berasal dari sisa –sisa tanaman, batubara sebagai sumber energi memiliki

yang melalui proses litifikasi yang membentuk dampak positif dan negatif.

sebuah lapisan batubara.

Bisnis pertambangan

merupakan

kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatkan

METODE PELENILITIAN

sumberdaya alam tambang (bahan galian) yang Jenis penelitian yang digunakan dalam terdapat dalam bumi Indonesia. Berdasarkan

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pasal 3 Undang-undang No 4 tahun 2009

pengamatan langsung atau mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara,

melakukan

observasi, wawancara dan dokumentasi. menyatakan bahwa pengelolaan mineral dan

Metode deskriptif merupakan metode yang batubara ditujukan untuk :

digunakan untuk meneliti status kelompok

1) Mendukung dan menumbuhkan manusia, suatu obyek, suatu kondisi dan suatu daya saing kemampuan nasional.

sistem pemikiran serta peristiwa yang akan

pengendalian usaha pertambangan Analisis data dalam penelitian ini

3) Menjamin manfaat pertambangan menggunakan analisis Internal Factors mineral dan batubara secara

Analysist Summary (IFAS) , Internal Factors berkelanjutan dan berwawasan

Analysist Summary (EFAS) , analisis Internal lingkungan

Eksternal (IE) Matrix , Analisis Matriks Grand

4) Penyediaan mineral dan batubara Strategy, dan analisis SWOT / TOWS yang sebagai bahan baku industri dan /

merupakan salah satu metode untuk atau sumber energi dalam negeri

menggambarkan kondisi dan mengevaluasi

5) Peningkatan pendapatan masyarakat suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang dan Negara serta menciptakan

berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor lapangan kerja

eksternal (luar).

6) Kepastian hukum atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut Badan Standar Nasional PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah salah

satu bada usaha milik negara (BUMN), yang berdasarkan jenis nilai kalor batubara sebagai

Indonesia (1998) terdapat 3 klasifikasi

berdiri sejak tahun 1981. Perusahaan ini secara berikut

khusus didirikan untuk mengembangkan usaha

1. Batubara tingkat rendah(low rank), pertambangan batubara. Saat ini posisi PT. Bukit yakni batubara tingkat rendah

Asam Tbk, adalah menempati 5 besar produsen meliputi batu bara sub-bituminous,

batubara di Indonesia, disamping perusahaan dan lignite

swasta lainnya. Namun jika berdasarkan

2. Batubara tingkat menengah(moderat penjualan dalam negeri PT. Bukit Asam, Tbk rank )

menempati posisi terbesar kedua. Produksi batu bara 22% untuk konsumsi pasar ekspor antar lain menempati posisi terbesar kedua. Produksi batu bara 22% untuk konsumsi pasar ekspor antar lain

Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan

1) Visi :

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan.

2) Misi :

Mengelola sumber

energi

dengan

mengembangkan kompetensikorporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambahmaksimal bagi stake holder dan

lingkungan.

3) Nilai dan Budaya : Batubara Di Indonesia

Gambar 11. Pembagian Pasar

Visi dan Misi tersebut di atas didukung oleh Nilai Sumber : PWC Report – Indonesia Coal dan Budaya perusahaan sebagai berikut :

Perspective, 2013

Visioner, Integritas, Inovatif, Profesional, Sadar

Biaya dan Lingkungan serta Biaya & Penjualan batubara PT. Bukit Asam Lingkungan. sebesar 70% mengandalkan eskpor, sementara pasar ekspor sedang menurun, sementara 30%

Situasi Persaingan dan Pembagian Pasar

diperuntukan pasar domestik.Pasar Batubara saat

(Market Share)

ini paling banyak diigunakan adalah Pembangkit PT. Bukit Asam merupakan salah satu

Listrik Tenaga Uap (PLTU), Industri, Industri perusahaan yang menjadi pemain kunci dalam Baja .PT. Bukit Asam, Tbk saat ini memiliki bagian industri pertambangan batubara yang jumlah cadangan batubara Low Rank Coal bersaing di Indonesia. Pada tahun 2013, total

terbesar, penyerapan saat ini menggantungkan produksi batubara dalam negeri adalah 421 juta PLN (dari exsisting project & rencana PLN ton.Produksi batubara dalam negeri bersaing bangun IPP PLTU mulut Tambang). dalam beberapa bagian (produksi batubara,

Produksi batubara sebesar itu berasal efisiensi biaya, teknologi). Tercatat 84% dari dari PTBA dan perusahaan tambang lainnya. produksi batubara dikuasi oleh 5 Perusahaan

Sebagian besar produksi batubara Indonesia Terbesar batubara dimana Bumi Resources

diekspor ke pasar global. Sisanya digunakan sebagai pemimpin pasar (34%) diikuti Adaro untuk kebutuhan domestik terutama sebagai with (22%), ITM (18%), Berau Coal (10%), PT.

bahan bakar PLTU milik PT PLN (Persero) atau Bukit Asam (4%) dan Perusahaan lainnya (18%).

IPP (Independent Power Producer). PT. Bukit Asam adalah satu-satunya

semakin banyaknya perusahaan BUMN yang ada di 5 Perusaan Besar

Pada

saat

perusahaan yang berlomba, terutama penyediaan dengan bagian produksi 4%. Secara keseluruhan,

listrik berpotensi bisa saling memakan pangsa pangsa pasar produk batubara Nasional dapat pasar diantara BUMN, bila tidak saling dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut :

disinergikan. Masuknya PT. Pertamina melalui

Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT. Aneka Tambang PGN, Bukit Asam Tbk, bahkan saat ini PT Perhutani mulai melirik Hydro Power Plant maupun Mini Hydro menjadi peluang bisnis. Walaupun PT. Bukit Asam, Tbk, saat ini telah bertranformasi dari perusahaan tambang ke energi. Keberadaan BUMN lain yang menyediakan energi listrik bersumberdaya atau berbahan bakar non batubara dapat mengancam Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT. Aneka Tambang PGN, Bukit Asam Tbk, bahkan saat ini PT Perhutani mulai melirik Hydro Power Plant maupun Mini Hydro menjadi peluang bisnis. Walaupun PT. Bukit Asam, Tbk, saat ini telah bertranformasi dari perusahaan tambang ke energi. Keberadaan BUMN lain yang menyediakan energi listrik bersumberdaya atau berbahan bakar non batubara dapat mengancam

cadangan langsung.

memaksimalkan

existing(peningkatan SR); underground TAL; explorasi daerah baru (akuisisi

Volume Produksi dan Penjualan PTBA

dankerjasama strategis); optimalisasi Volume penjualan Batubara perusahaan

pengembangan selama kurun waktu tahun 2009 sampai tahun

(penyelesaian)

cadanganarea Lahat. 2013 dalam rupiah dapat diketahui pada

d) Penguatan organisasi dan sistim untuk Gambar 3. sebagai berikut :

penyelarasan Strategi Korporasi pada Anak Perusahaan berupa peningkatan sinergi dan pengembangan AP secara jangka panjang

e) Pengembangan usaha pada anak

perusahaan

trading yang dapat berperandan disegani di Indonesia

f) Pengembangan IPC sebagai basis PTBA dalam pengembangan usaha tambang di

lokasi lain.

in million tons of coal

g) Pengembangan usaha dengan fokus

maksimalisasi aset non tambang

06 2) Bidang Operasional

Production

12. 12. 12. 13. 15 17. a) Melakukan usaha – usaha efisiensi yang

Total Sales

76 berkelanjutab dengan target penurunan

Domestic

2 7 3 5 44 7 per tahun.

Sales

4.4 4.4 4.7 4.7 6. 9.5 b) Melakukan negosiasi tarif kontraktor

Export

8 2 2 2 91 9 tambang & KAI denganmempertimbangkan volume

Gambar 16 . Rencana dan

produksi yang cukup besar.

Realisasi Pendapatan PT. Bukit

c) Penguasaan teknologi pembangunan

Asam Tbk Periode Tahun 2009

PLTU milik perusahaan sebagai

s/d 2013

konsumen produk batubara perusahaan sendiri

Sumber: PT. Bukit Asam Tbk, Ann. Report

3) Bidang Keuangan

a) Mendapatkan sumber pendanaan yang

kompetitif

guna mendukung

Perencanaan Strategis PT. Bukit Asam Tbk

usaha Perusahaan Didalam perkembangannya PT. Bukit

pengembangan

(Pinjaman, Penjualan Saham ke Publik) Asam Tbk telah menyusun rencana Strategis

b) Memaksimalkan pemanfaatan kekuatan Perusahaan yang mencerminkan formulasi

Neraca & Aset Perusahaan guna strategi yang akan dilaksanakan 5 tahun ke depan

Pengembangan Usaha (2013 – 2017) yang mendukung program –

mendukung

Perusahaan.

program pemasaran perusahaan sebagai berikut:

c) Memastikan

tingkat pengembalian

1) Bidang Pengembangan Usaha investasi yang ditanamkan perusahaan

a) Fokus pada percepatan pengembangan

secara cepat.

Generik & Power serta integrasivertikal

4) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) nya serta Coal benefisiasi dan R&D.

dan Manajemen

b) Penguatan strategi

implementasi melalui usaha – usaha non organic serta

pengembangan

a) Percepatan

Restrukturisasi Koporasi: struktur & non linear / sekuritisasi Aset (akuisisi

tata kelola.

perusahaan lain)

b) Menyediakan SDM yang handal dan

c) Penambahan cadangan batubara al.: berintegritas tinggi serta memiliki c) Penambahan cadangan batubara al.: berintegritas tinggi serta memiliki

internasional.

Analisis IFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk

Meningkatkan gap kapabilitas setiap

Tabel 1. Analisis IFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk

karyawan.

Bobot Rati Skor

c) Faktor-faktor Strategi Internal (1) Penyempurnaan dan implementasi

ng Terbobo (3)

t (4)

nilai dan budaya perusahaan secara terus menerus dan menjadi bagian

A. Kekuatan (Strenght)

cara kerja sehari Sebagai BUMN sekaligus perusahaan – hari pegawai

1 publik dengan rekam jejak yang

PTBA.

sangat baik, profesional dan dipercaya

d) Penyederhanaan proses birokrasi

2 Pengalaman dan keahlian dalam

serta pendelegasian yang terukur

bidang pertambangan batubara.

3 Memiliki brand yang baik dan dikenal luas.

keputusan lebih cepat

Cadangan batubara cukup besar

5) Bidang Lingkungan dengan S/R yang relatif kecil (sekitar 4 0.1 3 0.3

4‐5:1) dibanding para pesaing.

a) Mempertahankan Proper Emas &

Kemampuan pendanaan yang cukup

Aditama Award. (termasuk usaha

5 besar & tidak memiliki hutang jangka

Pelabuhan,PLTU)

panjang.

b) Meningkatkan pengendalian erosi & Sudah mulai diversifikasi usaha ke

0.07 3 dampak negatif di semua lokasi 0.21

6 bisnis energi (PLTU, CBM dan

benefisiasi batubara lainnya).

penambangan

serta

Memiliki aset yang cukup besar di

reklamasi/penghijauan di semua

7 beberapa wilayah termasuk lahan yang cukup luas sebelum dan sesudah

daerah yang telah final

6) Bidang CSR

PTBA sedang melakukan

Responsibility )

8 transformasi korporasi menuju

a) perusahaan energi Pendekatan dan komunikasi yang lebih intensif ke masyarakat & B. Kelemahan (Weakness)

pemerintahsekitar (proaktif dan

Cadangan tambang existing (CV

informal) agar tercipta hubungan

1 >5900 Adb), akan habis dalam 20 tahun kedepan (perkiraan cad.

yang harmonis & kondusifdalam

tertambang 400 juta ton);

pelaksanaan seluruh program PTBA.

Proses bisnis yang sangat didominasi

b) oleh pertambangan batubara sistim Pemberdayaan program CSR 2 0.1 2 0.2

tanjung enim.

( pengembangan

ekonomi

Angkutan batubara sangat tergantung

berkelanjutan

pengembangan

3 dengan PTKAI.

infrastruktur dan lingkungan) yang

Proses penambangan yang sebagian 4 besar masih mengandalkan pihak ke‐

0.1 1 mendukung operasi dan proyek =- 0.1

III.

proyek pengembangan

7) Bidang Teknologi Informasi

Belum memiliki kapabilitas

pengelolaan bisnis PLTU, coal 5 benefisiasi, masih tergantung dengan

0.07 1 a) 0.07 Menyiapkan sistem teknologi

Konsultan dan tenaga ahli luar.

informasi yang handal dan tepat guna dalam mendukung proses bisnis yang

Sebagain besar area proyek

6 lebih cepat &optimal. pengembangan berada tumpang tindih dengan pemilik lain (usaha

b) Penyempurnaan tata kelola &

perkebunan, HTI, pertanian, dll).

infrastruktur Teknnologi Informasi

7 Proses pembebasan / penguasaan lahan yang rumit & panjang.

8 Proses pengembangan bisnis yang

0.04 2 masih linier (konvensional).

Sebagain besar karyawan masih terpola dengan budaya penambangan

9 batubara, belum berbudaya

perusahaan energi.

Kinerja dan pengembangan Anak

10 Perusahaan/Unit Bisnis belum

optimal;

Peluang untuk melakukan

usaha pengembangan bisnis

Bobot ditentukan sebagai

6 atau aset dengan cara non

0.08 (sekuritisasi/monetisasi – 0.10 (Sangat

aset).

Berpengaruh)

Pengembangan bisnis

0.05 – 0.08 (Cukup seperti bisnis pengelolaan

0.03 1 0.03 Berpengaruh)

perkebunan/HTI (green

7 lahan dan aset serta

0.01 – 0.05 (Kurang

energi) kedepan.

Peluang untuk mendapatkan Berpengaruh)

8 WPN yang berasal dari

ijin/kontrak

Rating ditentukan PKP2B yang sudah habis

9 atau relinguish dari area sebagai berikut: IUP/PKP2B yang melebihi

1 (Respon perusahaan

ketentuan.

Peluang strategis partnership dibawah rata-rata)

0.08 rata)

0.04 2 (Respon perusahaan rata- 2

10 bagi pemilik asing IUP yang wajib divestasi mulai tahun

ke ‐5 operasi.

3 (Respon perusahaan B. Ancaman

diatas rata-rata) Beberapa negara yang sudah

4 (Respon perusahaan

membatasi import dengan 1 kualitas tertentu mis.

0.04 2 sangat bagus) 0.08

Jepang, sebentar lagi China, Korea dll

Pada matriks IFAS dengan Nilai yang

Harga Batubara masih

diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.27, tertekan dalam jangka

0.08 Asam adalah kuat

0.04 skor ini menyatakan posisi internal PT. Bukit 2 jangka panjang ada potensi

2 pendek, walaupun secara

menguat (fuktuatif ‐> komoditas) Potensi Kebijakan

Analisis EFAS Pada PT. Bukit Asam Tbk

3 Pemerintahan terkait

‘domestic energi security’:

Tabel 2. Analisis EFAS Pada PT. Bukit

Asam Tbk Penetapan kuota produksi &

4 pembatasan ekspor (kualitas

Faktor-faktor Strategi

Kenaikan Royalti;

Kewajiban melakukan

5 proses “upgrading”/“added

value”; Pembatasan luas

A. Peluang (Opportunities) IUP

Tumpang tindih lahan dan Pertumbuhan ekonomi

negara ‐negara ASEAN &

proses

pembebasan/akuisisinya

1 Asia Pasifik menjadi potensi

0.04 2 pasar PTBA (batubara dan

0.08 4 0.32 6 yang sulit dan memakan

waktu lama. Akan sangat

PLTU/Listrik)

menggangu kelancaran

Tingkat pertumbuhan listrik

proyek pengembangan

2 Indonesia diperkirakan

0.08 4 0.32 Banyaknya penambang

mencapai 8.4% per tahun. Energi listrik yang berbasis

7 batubara skala kecil dan menengah disekitar wilayah

batubara masih memegang

penambangan PTBA

3 peranan penting dan cukup 0.08 4 0.32 Ketergantungan PTBA yang besar untuk waktu

besar terhadap PTKAI.

mendatang.

Kapasitas KA, berpotensi

Perkembangan teknologi

8 untuk dialihkan ke

benefisiasi batubara yang

penambang ‐2 disekitar

4 semakin fisibel (CBM,

0.07 3 0.21 PTBA

gasifikasi, upgrading, liquefaction dll).

Peluang untuk aplikasi 5 teknologi tambang berbasis

elektrifikasi

Bobot ditentukan sebagai berikut:

0.08 – 0.10 (Sangat Berpengaruh)

Analisis Grand Strategy Pada PT. Bukit

0.05 – 0.08 (Cukup

Asam, Tbk

Berpengaruh) Analisis Matriks Grand strategy

0.01 – 0.05 (Kurang digunakan untuk mengetahui strategi bisnis yang Berpengaruh)

tepat

bagi

perusahaan. Internal factor

factor Rating ditentukan

evaluation dan external

evaluation merupakan dasar untuk mengetahui sebagai berikut:

strategi bisnis dengan menggunakan metode ini

1 (Respon yang dapat dijelaskan pada Gambar 5. dibawah perusahaan dibawah

ini sebagai berikut :

rata-rata)

2 (Respon

perusahaan rata-rata)

3 (Respon perusahaan diatas rata-rata)

4 (Respon perusahaan sangat bagus)

Pada matriks EFAS di atas, dengan Nilai yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah 3.00 , skor ini menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam adalah tinggi.

Analisis Matriks Internal – Eksternal (IE) Pada PT. Bukit Asam Tbk

Pada sumbu X dengan menggunakan matriks IFAS dengan Nilai yang diperoleh oleh

Gambar 5. Matriks Grand Strategy Pada PT.

PT. Bukit Asam adalah 3.27, skor ini

Bukit Asam Tbk

menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam adalah kuat.pada sumbu Y dengan menggunakan matriks EFAS, dengan Nilai yang diperoleh oleh

Pada sumbu X dengan menggunakan PT. Bukit Asam adalah 3.00 , skor ini

matriks IFAS dimana nilai yang diperoleh oleh menyatakan posisi internal PT. Bukit Asam

PT. Bukit Asam adalah 3.27, Pada sumbu Y adalah tinggi.

dengan menggunakan matriks EFAS, dimana Implikasi dari penilaian akan mempengaruhi

nilaii yang diperoleh oleh PT. Bukit Asam adalah strategi yang tepat bagi PT. Bukit Asam Tbk,

3.00. Pada matriks / grafis Grand Strategy dalam tabel Matriks IE , PT. Bukit Asam

diperoleh koordinat (3.27, 3) dimana terletak menempati divisi yang masuk dalam sel I, II,

pada kwadran I (satu).

yang dapat disebut growth strategi yang Implikasi dari Matriks Grand Strategi merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri

tersebut PT. Bukit Asam, Tbk dapat PT,. Bukit Asam Tbk dapat dikatakan sukses ,

menggunakan strategi diversifikasi konglomerat karena berpeluang berhasil mencapai portofolio

dan strategi integrasi vertikal sebagai strategi bisnis di atau sekitar sel I dalam matriks IE

utamanya.

seperti yang tampak pada Gambar dibawah ini sebagai berikut:

Analisis Strategi TOWS Pada PT. Bukit

Kinerja dan

Asam Tbk pengembangan

Anak Perusahaan/Unit

Tabel 3. Analisis Strategi TOWS Pada

Bisnis belum optimal;

PT. Bukit Asam Tbk

OPPORT UNITIES

IFAS STRATEGI WO STRENGTHS (S) (O) WEAKNESSES (W)

STRATEGI SO

EFAS

Pertumbuh Pengembangan Pasar

Pengembangan

Infrastruktur Kereta Sebagai BUMN

an ekonomi

Regional dan

Angkutan batubara sekaligus perusahaan

Cadangan tambang

negara-

Nasional

sehingga tidak publik dengan rekam

existing (CV >5900

negara

tergantung dengan jejak yang sangat

Adb), akan habis

ASEAN &

PTKAI. baik, profesional dan

dalam 20 tahun

Asia

kedepan (perkiraan

Pasifik

dipercaya

cad. tertambang

menjadi

400 juta ton);

potensi

Pengalaman dan

Proses bisnis yang

pasar

keahlian dalam

sangat didominasi

PTBA

bidang pertambangan

oleh pertambangan

(batubara

batubara.

batubara sistim

dan

tanjung enim.

PLTU/Listr

Memiliki brand yang

Angkutan batubara

ik)

baik dan dikenal luas.

sangat tergantung

Tingkat

Proses

penambangan yang Cadangan batubara

dengan PTKAI.

pertumbuh

sebagian besar cukup besar dengan

Proses

an listrik

masih S/R yang relatif kecil

penambangan yang

mengandalkan (sekitar 4 ‐5:1)

Indonesia

sebagian besar

diperkiraka

pihak ke‐III. dibanding para

masih

n mencapai

pihak ke‐III.

tahun.

Kemampuan

Pengembangan pendanaan yang

Belum memiliki

Energi

kapabilitas cukup besar & tidak

kapabilitas

listrik yang

pengelolaan bisnis memiliki hutang

pengelolaan bisnis

berbasis

PLTU dan coal jangka panjang.

PLTU, coal

batubara

benefisiasi, masih

masih

benefisiasi

tergantung dengan

memegang

Konsultan dan

peranan

tenaga ahli luar.

penting dan

Sudah mulai

Sebagain besar area

cukup

diversifikasi usaha ke

proyek

besar untuk

bisnis energi (PLTU,

pengembangan

waktu

CBM dan benefisiasi

berada tumpang

mendatang.

batubara lainnya).

tindih dengan

Perkemban

Pembenahan area

pemilik lain (usaha

gan

proyek

perkebunan, HTI,

teknologi

pengembangan

batubara sehingga Memiliki aset yang

pertanian, dll).

benefisiasi

tidak tumpang cukup besar di

Proses pembebasan

batubara

tindih dengan beberapa wilayah

/ penguasaan lahan

yang

pemilik lain (usaha termasuk lahan yang

yang rumit &

semakin

perkebunan, HTI, cukup luas sebelum

panjang.

fisibel

pertanian, dll). dan sesudah

PTBA sedang

n dll).

transformasi

bisnis yang masih

Peluang

korporasi menuju

linier

untuk

perusahaan energi

(konvensional).

aplikasi

Sebagain besar

teknologi

karyawan masih

tambang

terpola dengan

batubara, belum berbudaya perusahaan energi.

Peluang

yang cukup besar di untuk

Melakukan

lagi China,

beberapa wilayah melakukan

perubahan

Korea dll

termasuk lahan yang usaha

pengembangan

cukup luas sebelum pengemban

bisnis yang masih

linier

dan sesudah

gan bisnis

(konvensional)

penambangan.

atau aset

cara non

teknologi

linier

benefisiasi batubara

(sekuritisas

Mempercepat i/monetisas

(CBM, gasifikasi,

Harga

pengembangan dan i aset).

upgrading,

Batubara

pembangunan Pengemban

liquefaction dll).

masih

PLTU anak gan bisnis

Pengembangan bisnis

Melakukan

tertekan

perusahaan PTBA seperti

seperti bisnis

perubahan pola dan

dalam

untuk bisnis

pengelolaan lahan dan

budaya kerja

jangka

memanfaatkan pengelolaa

aset serta

karyawan dari

pendek,

produksi batubara n lahan dan

perkebunan/HTI

perusahaan

walaupun

PTBA secara aset serta

(green energi)

penambangan

secara

optimal perkebunan

kedepan.

batubara menjadi

jangka

perusahaan energi.

panjang

/HTI

ada potensi

Kinerja dan

Anak Perusahaan /

Pemerintah

yang

Unit Bisnis yang

an terkait

berasal dari

berada dibawah

‘domestic

ijin/kontrak

PTBA secara

energi

optimal untuk

PKP2B

ekspor

yang sudah

(kualitas

habis atau

dari area

Royalti;

IUP/PKP2

Kewajiban

B yang

Peluang Merintis kerjasama (

”/“added

strategis partnership) bagi

value”;

partnership pemilik asing IUP

Pembatasa

bagi Produksi batubara di

n luas IUP

pemilik Indonesia yang

Tumpang

asing IUP terkena wajib

tindih

yang wajib divestasi mulai tahun

lahan dan

divestasi ke‐5 operasi.

tahun ke ‐5

n/akuisisin

operasi.

ya yang

THREAT

sulit dan

S (T) STRATEGI ST

STRATEGI WT

memakan

Beberapa Memperluas Skala

waktu

negara diversifikasi usaha ke

lama. Akan

yang sudah bisnis energi (PLTU,

sangat

membatasi CBM dan benefisiasi

menggangu

import batubara lainnya)

kelancaran

dengan dengan

proyek

kualitas memanfaatkan

pengemban

tertentu cadangan batubara

gan

mis. cukup besar, Jepang,

dukungan pendanaan sebentar

yang besar, dan Aset

Melakukan perubahan pola dan budaya

penambang

pola kerjasama

batubara

dengan para

kerja karyawan dari perusahaan

skala kecil

penambang

penambangan

batubara menjadi

dan

batubara skala kecil

perusahaan energi.

menengah

dan menengah

7) Meningkatkan

disekitar

disekitar wilayah

Kinerja dan

wilayah

penambangan

pengembangan Anak Perusahaan / Unit

penambang

PTBA

Bisnis yang berada dibawah PTBA

an PTBA

Ketergantu

Melakukan

secara optimal untuk mendukung

ngan

negoisasi ulang dan

Operasional penambangan PTBA;

PTBA

perbaikan

yang besar

kerjasama dengan

terhadap

PTKAI dalam hal

Strategi ST

PTKAI.

pengangkutan

Memperluas Skala diversifikasi usaha ke

Kapasitas

batubara PT. BA

KA,

bisnis energi (PLTU, CBM dan

berpotensi

benefisiasi batubara lainnya) dengan

untuk dialihkan

memanfaatkan cadangan batubara cukup

ke

besar, dukungan pendanaan yang besar,

penambang

dan Aset yang cukup besar di beberapa

‐2 disekitar PTBA

wilayah termasuk lahan yang cukup luas sebelum dan sesudah penambangan.

Dari Tabel di atas dapat disusun suatu

alternatif – alternatif strategi berdasarkan

Strategi WT

1) Mempercepat

Matriks TOWS sebagai berikut :

pengembangan dan

Strategi SO

pembangunan PLTU anak perusahaan

1) Pengembangan Pasar Regional dan PTBA untuk memanfaatkan produksi Nasional

batubara PTBA secara optimal

2) Pengembangan bisnis seperti bisnis

pola kerjasama pengelolaan lahan dan aset serta

2) Mengembangkan

dengan para penambang batubara skala perkebunan/HTI (green energi) kedepan.

kecil dan menengah disekitar wilayah

3) Merintis kerjasama (Partnership) bagi penambangan PTBA pemilik asing IUP Produksi batubara di

3) Melakukan negoisasi ulang dan Indonesia yang terkena wajib divestasi

perbaikan kerjasama dengan PTKAI mulai tahun ke ‐5 operasi.

dalam hal pengangkutan batubara PT. Bukit Asam Tbk.

Strategi WO

1) Pengembangan Infrastruktur Kereta Angkutan batubara sehingga tidak

KESIMPULAN DAN SARAN

tergantung dengan PTKAI.

Kesimpulan

2) Proses penambangan yang sebagian besar masih mengandalkan pihak ke‐III.

1) Analisis Formiulasi Strategi yang dapat

3) Pengembangan kapabilitas pengelolaan diuraikan pada PT. Bukit Asam Tbk bisnis PLTU dan coal benefisiasi

bahwa perusahaan pada posisi matriks

4) Pembenahan area proyek pengembangan IFAS dengan nilai yang diperoleh batubara sehingga tidak tumpang tindih

sebesar 3.27, dimana skor ini dengan pemilik lain (usaha perkebunan,