19 EFFECTIVENESS OF SQ4R METHOD ON READING COMPREHENSION OF CLASS V STUDENTS OF SD NEGERI SADENG 01 GUNUNGPATI Prawidya Rizky Nugraha
EFFECTIVENESS OF SQ4R METHOD ON READING
COMPREHENSION OF CLASS V STUDENTS OF SD NEGERI SADENG
01 GUNUNGPATI
1
2
3 Prawidya Rizky Nugraha , Dwi Prasetyawati D. H. , Mei Fita Asri
PGSD Universitas PGRI Semarang, Jl Sidodadi Timur No 24 Semarang Email:
1 Mahasiswa, 2,3DosenUniversitas PGRI Semarang
ABSTRACT
This research was done to find out the effectiveness of SQ4R methodtowards the students reading comprehension the case of the V grade students of
SD Negeri Sadeng 01 Gunungpati. The rsesult of hypothesis for the students
reading comprehension is t = 5,027 and t = 2,06. Because t > t , it
value table value tablemeans that the SQ4R method can improve the students reading comprehension the
case of the fourth grade studens of SD N Sadeng 01 Gunung Pati. The average
students of pre test is 76,462 and the average students of post test is 83,69. While,
the score of minimum completeness criteria 76. The conclusion of the research is
that the teaching method of SQ4R is effective for the students reading
comprehension.keywords: Effectiveness, SQ4R method, students reading comprehension.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode SQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sadeng 01
Gunung Pati. Hasil pengujian hipotesis diperoleh pada hasil kemampuan membaca siswa diperoleh t hitung = 5,027 dan t tabel = 2,06. Karena t hitung > t tabel berarti penggunaan metode pembelajaran SQ4R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sadeng 01 Gunung Pati. Rata- rata pre test adalah 76,462 dan rata-rata post test adalah 83,69.Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 76. Kesimpulannya bahwa metode pembelajaran SQ4R efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Kata kunci: efektivitas, method pembelajaran SQ4R, kemampuan membaca pemahaman
PENDAHULUAN sekunder. Ruang lingkup mata
Bahasa Indonesia yang pelajaran Bahasa Indonesia dalam diajarkan kepada siswa, agar siswa Zulela (2012;5) mencakup dapat berkomunikasi dengan komponen kemampuan berbahasa menggunakan Bahasa Indonesia dan kemampuan bersastra yang dengan baik dan benar, baik secara meliputi 4 aspek, yaitu aspek lisan maupun tulisan serta dapat mendengarkan, aspek berbicara, menggali kemampuan dalam karya aspek membaca, dan aspek menulis. kesasteraan. Bahasa lisan Membaca merupakan suatu kegiatan merupakan bahasa primer, sedangkan atau proses kognitif yang berupaya bahasa tulisan adalah bahasa untuk menemukan berbagai
20
Effectiveness OF SQ4R …
informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2017). Membaca menurut Tarigan dalam Dalman (2013) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Dari pernyataan tersebut membaca merupakan kegiatan yang dapat menggali informasi dari ranah- ranah tertentu dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang dapat diingat, diamati, dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membaca terdapat proses dan produk membaca dimana proses membaca adalah tindakan/kegiatan membaca itu sendiri, sedangkan produk membaca adalah komunikasi pikiran dan perasaan penulis pada pembaca (Dalman, 2013:7).
Membaca dalam penelitian yang akan dilakukan adalah membaca pemahaman. Dimana membaca pemahaman merupakan kelanjutan dari membaca permulaan. Membaca pemahaman tidak lagi seperti membaca permulaan yang lebih terfokus pada bentuk kata, frasa, dan kalimatnya (Dalman, 2017). Sedangkan dalam membaca pemahaman dituntut untuk memahami isi bacaan, isi bacaan di dalam bacaan tersebut dapat berupa informasi, maksud, tujuan, ataupun makna yang terkandung dalam isi bacaan tersebut. Dari isi bacaan tersebut pembaca memahami isi dan maksud yang terkandung untuk diolah menjadi informasi yang penting dan dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan kebutuhan pembaca.
Peran Guru sangat penting dalam pembelajaran yaitu sebagai motivator, fasilitator yang memotivasi pembelajar dalam kelompok belajar dengan keberagaman kemampuan agar pembelajar yang kurang tidak minder, sebaliknya mampu termotivasi untuk belajar yang lebih dan mampu memfasilitasi dengan mengemas pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran.
Salah satu dari metode yang dapat digunakan adalah Metode SQ4R. Metode SQ4R adalah pengembangan dari metode SQ3R dengan menambahkan unsur reflect, yaitu aktifitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks actual yang relevan. Dengan adanya metode ini, siwa diharapkan termotivasi membayangkan sebuah cerita dari teks yang dibacanya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat perumusan masalahnya adalah: Apakah metode SQ4Refektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
VSD Negeri Sadeng 01 Gunungpati ?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan metode SQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sadeng 01 Gunungpati.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sadeng 01 Gunungpati, kecamatan Gunungpaati, kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di kelas V. Waktu penelitian ini dilaksanakan semester Ganjil pada bulan Oktober 2018.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
- –23
- – 1 = 25 diperoleh 5,127. Karena 5,127 > 2,02 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada keefektifan metode SQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sadeng 01 Gunungpati.
26 siswa. Analisis validitas menggunakan uji validitas rxy product moment.
Berdasarkan uraian tersebut bahwa penerapan metode pembelajaran SQ4R terhadap hasil belajar bahasa Indonesia khusunya aspek keterampilan membaca, siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa menjadi pembaca yang aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok dalam teks. Menyebabkan siswa lebih mudah memahami isi bacaan dan hasil belajar bahasa Indonesia khususnya pada aspek keterampilan membaca menjadi optimal. Hal ini didukung oleh temuan selama proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran SQ4R, siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa lebih cermat dalam membaca, karena
Melalui penerapan metode pembelajaran SQ4R terhadap Keterampilan membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, menjadi pembaca yang aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dalam teks. Karena siswa dikondisikan pada cara membaca yang dapat mengembangkan metakognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama dan cermat. Dengan demikian, siswa lebih mudah dalam memahami isi.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t sikap belajar diperoleh t = 5,127. Dari daftar distribusi t dengan dk = n -1 = 26
Posttest 83,692 BerdasarkantabeltersebutNila i pre test diperoleh diperoleh rata- rata nilai 76,442. Dari nilai ketuntasan, diperoleh. Sedangkan pada nilai post test dengan nilai rata
Tabel 1. Hasil Belajar NILAI RATA-RATA Pretest 76,462
Nilai pre test hasil belajar membaca pemahaman pada SD Negeri Sadeng 01 diketahui terdapat 6 yang tidak tuntas belajar siswa dari 26 siswa. Jadi ketuntasan klasikal yang diperoleh 20 siswa atau 77% artinya sebanyak 77% siswa yang mencapai tuntas belajar.
desain penelitian ini memberikan tes awal terlebih dahulu kepada sampel penelitian sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
Design (Sugiyono, 2010). Bentuk
bentuk One Group Prettest-Posttest
Pre-Eksperimental Design dengan
Desain pada penelitian eksperimen ini peneliti menggunakan
ada keefektifan metode SQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kels VS D Negeri Sadeng 0 Gunungpati.
21
KALAM CENDEKIA, Volume 7, Nomor 1, hlm. 19
HASIL DAN PEMBAHASAN
- – rata kemampuan membaca pemahaman sebesar 83,692.
22
Effectiveness OF SQ4R …
pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca dalam proses pembelajarannya dibelajarkan melalui langkah-langkah: (1) Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci. Dalam melakukan survey, guru menugaskan siswa untuk menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau, merah muda, dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu, tujuannya adalah untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya; (2)
Question dengan membuat
pertanyaan (mengapa, bagaimana dan darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar. Dalam melakukan aktivitas question guru memberi pentunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian- bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama.; (3) Read dengan membaca teks dan mencari jawabannya. Melalui langkah read guru menugaskan siswa secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang telah tersusun; (4) Reflect yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan. Selama membaca guru menugaskan siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang disampaikan dengan cara sebagai berikut. (a) Menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah kita ketahui; (b) Mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau prinsip- prinsip utama; (c) Cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi yang disajikan; (5) Recite merupakan mempertimbangkan jawaban yang diberikan (catat-bahas bersama). Melalui langkah recite guru menugaskan siswa untuk menyebutkan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Dalam menjawab pertanyaan siswa ditugaskan tanpa membuka catatan jawaban. Jika dalam menjawab sebuah pertanyaan siswa mengalami kesulitan atau siswa tidak bisa menjawab pertanyaan, siswa tetap ditugaskan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik; dan (6) Review yaitu cara meninjau ulang menyeluruh. Dengan cara siswa diminta untuk melihat kembali dan membandingkan tulisannya dengan bahan bacaan yang sebenarnya jika ada kesalahan, siswa memperbaiki tulisannya sesuai dengan isi jawabannya tersebut.
Kelebihan dalam penelitian ini, terlihat di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan kemampuan membaca sangat diperlukan. Kemampuan membaca selain dapat mengembangkan aktivitas siswa juga dapat mengarah dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan membaca. Siswa yang memiliki kemampuan membaca merupakan faktor dari dalam diri siswa. Namun, ada beberapa siswa yang masih malas dalam kegiatan membaca. Faktor dari diri siswa, kurangnya minat pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
23 KALAM CENDEKIA, Volume 7, Nomor 1, hlm. 19
- –23
Hal ini sesuai pendapat DAFTAR PUSTAKA Thobroni dan Mustofa (2011: 31) menjelaskan tentang faktor-faktor Dalman. 2013. Keterampilan yang mempengaruhi hasil belajar Membaca . Depok: yaitu sebagai berikut : (a) Faktor dari RajaGrafindo Persada. dalam diri siswa, seperti minat,
. 2017. Keterampilan bakat, usaha, motivasi, dan kebiasaan
Membaca . Depok: Raja
siswa. (b) Faktor dari luar siswa yang Grafindo Persada. mempengaruhi hasil belajar lingkungan fisik dan non-fisik,
Sugiyono. 2010, Metode Penelitian lingkungan sosial budaya,
Kuantitatif Kualitatifdan
lingkungan keluarga, program
R&D . Bandung: CV sekolah, guru, dan teman sekolah.
Alfabeta. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
Thobroni, Muhammad kemampuan belajar termasuk faktor danArifMustofa. 2011. dari dalam diri siswa.
BelajardanPembelajaranPen gembanganWacanadanPrakti kPembelajarandalam
SIMPULAN Pembangunan
Berdasarkan hasil penelitian
Nasional. Surakarta:Universit
dapat disimpulkan bahwa ada as Sebelas Maret. keefektifan metode SQ4R terhadap
Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa kemampuan membaca pemahaman
Indonesia: Apresiasi sastra di
siswa kelas V SD Negeri Sadeng 01
Sekolah Dasar . Bandung:
Gunungpati.Hal tersebut diperkuat Remaja Rosdakarya. dengan:Rata-rata pada nilai
posttest lebih tinggi dari rata-rata nilai pretest .Jadisetelahmelakukankegiata
npembelajarandenganmetodetersebut rata
- – rata nilaimerekalebihbagus.
SARAN
Melihat dari kesimpulan berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, penulis memberikan beberapa saran sebagaiberikut: 1. dalam melaksanakan
Guru penilaian memperhatikanmetode pembelajaran SQ4R yang digunakan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. harus memperhatikan
Guru metode pembelajaran yang akanditetapkan dalamsetiap pencapaian indikator.