PENCIPTAAN LAGU MARS IKATAN KONSELOR INDONESIA

  

LAP ORAN KARYA S EN I

PEN CIP TAAN LAGU

MARS IKATAN KON S ELOR IN D ON ES IA

Ole h :

In d ra Ye n i, M.Pd .

  

Ifd il, S .P d ., S .H i., M.P d .

  

FAKU LTAS ILMU P EN D ID IKAN

U N IVERS ITAS N EGERI P AD AN G

2 0 13

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dengan budi dayan ya m en ciptakan tata kehidupan yan g d in am ik d an secar a ber kesin am bu n gan m em iliki kecen d er u n gan u n t u k mencari, menemukan dan mengembangkan pola dasar kehidupan, dorongan p er a saa n , ket a ja m a n fikir an , ser t a kem a u a n u n t u k m en en t u ka n d an m en em u kan h u bu n gan yan g ber m akn a. Kem am p u an t er sebu t d im iliki ka r en a a d a n ya cip t a , r a sa , ka r sa d a n ka r ya , seh in gga m em b ed a ka n eksisten si m anusia terhadap m akhluk lain .

  Dengan budi daya dan ditopang dengan kemampuan berfikir, manusia menentukan pilihan terhadap tata nilai, sehingga dikenal sebagai kebudayaan. Salah satu unsur penting dalam sistem kebudayaan itu adalah kesenian. Melalui kesenian, manusia mampu memperoleh saluran untuk mengekspresikan pen galam an rasa serta ide yan g m en cerdaskan kehidupan bathin nya. Di an tara jen is kesen ian yan g diciptakan oleh m an usia, m usik m erupakan produk budaya yan g tertin ggi atau m erupakan kein dahan sen i yan g tertin ggi (Kesum ah, 1995:1). Kesen ian adalah sesuatu yan g hidup di dalam m asyarakat. Kesen ian bukan sem ata-m ata jenis dan m odel pakaian apa yan g diken akan , lagu apa yan g din yan yikan , tarian apa yan g digerakkan , m akan an apa yan g disajikan . Sekali lagi kesen ian adalah sesuatu yan g hidup, tum buh, dan berkem bang bersam a din am ika m asyarakat di suatu tem pat. Kesen ian dan tatacara dalam hidup m em iliki hubun gan tim bal balik. Kesenian jugalah yang m em pengaruhi dan dipengaruhi oleh nilai yan g ada di suatu kom un itas (Radjam , 20 0 7).

  Sen i dipan dan g sebagai salah satu m edia un tuk m en gobjektifkan pengalaman bathin sehingga dapat dipahami maknanya. Hal ini memberikan fungsi lain bagi seni, yaitu sebagai media komunikasi yang bersifat simbolik. Seni musik termasuk juga seni vokal (lagu) adalah salah satu cabang seni yang disampaikan dengan irama, memiliki daya komunikasi massa yang demikian tin ggi dan serin gkali digun akan un tuk m en yam paikan pesan -pesan yan g m en gan dun g m asalah sosial dalam kehidupan sehari-hari di m asyarakat.

  Seni berkaitan dengan ekspresi jiwa yang dengan kesadarannya sendiri menciptakan bentuk-bentuk dengan berbagai media ungkapnya. Pada mulanya sen im an jaran g m enjadikan hal tersebut sebagai bahan pem bicaraan , walaupun m ereka kerap kali m em iliki gagasan -gagasan yan g baik dan jujur un tuk m en eran gkan apa hakekat atau m akn a dari yan g ia kerjakan . Namun merujuk pada pemahaman yang terus berkembang dan munculnya filsafat ilm u pen getahuan m odern sebagai karya intelektual yan g palin g cem erlan g dewasa in i, ban yak filsuf m aupun senim an profesional m ulai m em bicarakan arti “seni”, “n ilai estetis”, “keben aran artistik”, “ben tuk”, “realita”, serta puluhan kata-kata yang m ereka dengar dan dipergunakan dalam wacan a-wacan a sen i. Nam un satu hal yan g palin g m en gejutkan adalah betapa sulitn ya para filsuf dan sen im an m em buat batasan -batasan istilah dalam seni, karena ketika menganalisis apa yang mereka maksudkan hasiln ya tidaklah kon sisten pertautannya, sehingga susah dipertahankan.

  Salah satu m isaln ya wacan a ten tan g sen i dan kein dahan . Pen dapat yan g palin g serin g kita den gar bahwa sem ua sen i itu indah dan yan g tidak in dah bukan lah sen i; kejelekan berarti ketiadaan sen i. Iden tifikasi dan m akn a absolut seperti in i adalah dasar dari kesukaran kita dalam memberikan apresiasi terhadap seni. Bahkan pada orang-orang yang sensitif terhadap segi-segi estetikpun , an ggapan ini m erupakan sensor yang tidak disadari pada saat berhadapan den gan hasil sen i yan g kebetulan tidak indah. Baik pandangan historis yang m eneliti bagaim ana hasil-hasil seni di m asa silam , m aupun pan dan gan sosiologis den gan m em aham i bagaim an a m anifestasi seni sekarang ini di berbagai tem pat di dun ia, tern yata bahwa hasil sen i serin g m erupakan sesuatu yan g tidak in dah (Read, 1959: 3).

  Setiap karya sen i, apa pun jen isn ya m en urut Djelan tik (1999: 19-21) m en gan dun g tiga aspek m en dasar yakn i: (a) wujud (apperan ce); (b) bobot

  

(con ten t, substan ce) ; dan (c) pen am pilan (presentation). Dalam sem ua jenis kesenian, visual dan akustik, baik yang kongkrit maupun yang abstrak, wujud dari apa yan g ditam pilkan dan dapat din ikm ati m en gan dun g dua un sur yan g m en dasar, yaitu: ben tuk (form ) dan struktur atau tatanan.

  Bobot dari suatu karya sen i dim aksudkan adalah isi atau m akna dari apa yan g disajikan pada pen gam at. Bobot karya sen i dapat ditan gkap secara langsung dengan pan ca in dra. Secara um um bobot dalam kesenian dapat diam ati setidakn ya pada tiga hal, yaitu (1) suasan a; (2) gagasan atau ide; (3) ibarat atau an juran (Djelan tik, 1999: 59-61).

  Penam pilan m erupakan salah satu bagian m en dasar yang dim iliki semua benda seni atau peristiwa kesenian. Penampilan dimaksud adalah cara penyajian, bagaimana kesenian itu disuguhkan kepada yang menyaksikannya, penonton, para pengamat, pendengar, dan khalayak ramai pada umumnya. Tiga un sur yan g berperan dalam pen am pilan m en urut Djelan tik (1999: 76) adalah: (1) bakat; (2) keteram pilan ; (3) saran a atau m edia.

  Herbert Spencer mengungkapkan bahwa musik siap melayani manusia, terutam a kebutuhan yan g bersifat n on fisik. Musik diberi m akna yan g beragam sesuai den gan kon teksn ya berdasarkan kebutuhan -kebutuhan yang bersifat nonfisik tersebut. Konteks disin i m aksudnya adalah m usik d a p a t m em iliki b a n ya k a r t i, t er ga n t u n g sia p a ya n g m elih a t a t a u m en ikm a t in ya , b ila m a n a d a n d im a n a. An t a r a la in m u sik d ib u t u h ka n m an usia sebagai alat un tuk m en gekspresikan diri (Kesum ah, 1995:2). Menurut Stravinsky, m usik m erupakan bahasa atau alat kom un ikasi dari perasaan-perasaan. Musik mempunyai daya atau kekuatan eksprasi. Musik diciptakan sebagai tun tutan m asyarakat, yan g m en ggam barkan keadaan suatu jam an . Den gan dem ikian m usik dan proses terciptan ya m usik juga diten tukan oleh aspirasi m asyarakatn ya yang hidup pada saat itu. Musik dapat juga m en ggam barkan keadaan zam an dim an a m usik itu dilahirkan , sehin gga oran g dapat m en gen al suatu daerah beserta ban gsan ya m elalui m usikn ya (Pasaribu, 198 6:11). Menurut Safii (20 0 6), m usik m erupakan bagian dari dun ia bun yi, yaitu suatu sen i yan g didasarkan pada pen gorgan isasian bun yi m en urut waktu. Musik dapat dibedakan dari bun yi-bun yian yan g terdapat di sekitar m an usia den gan m en gen ali em pat kom pon en bun yi yan g m usikal.

  Bun yi yan g lahir dari getaran suatu ben da adalah bahan baku utam a m usik. Tetapi sebuah pem ikiran terlalu sederhan a apabila setiap bun yi dapat dikatakan musik. Karena sebagai kaum intelektual yang bergerak dalam bidan g m usik, seyogyan ya m em aparkan bahwa yan g dapat dikategorikan m usik adalah bun yi yan g teratur atau diatur sedem ikian rupa sehin gga m em punyai nilai-n ilai harm onis. Seperti bern yan yi (lagu) yan g dibawakan den gan suara yan g m em iliki n ada dan m en gan dun g suatu m akn a terten tu.

  Pelahiran musik dengan suara merupakan bentuk implementasi musik yan g palin g sederhan a. Karen a m elan tun kan sebuah n yan yian den gan m en gan dalkan pita suara tidak m em butuhkan biaya, kecuali han ya kem auan un tuk m en yan yikan lagu tersebut. Walaupun dem ikian , tern yata m elan tun kan sebuah lagu yan g baik tidak sem urah biaya seperti yan g disebutkan di atas. Karen a un tuk m em en uhi aspek yang kedua in i barulah dibutuhkan keseriusan seoran g pen golah vokal. Buktin ya, setiap lagu yan g din yan yikan akan terasa en ak diden gar dan pesan lagu itu pun sam pai kepada khalayak apabila menggunakan teknik yang sesuai untuk itu. Teknik yan g dim aksud tak lain adalah teknik vokal dan segala persyaratan n ya.

  Pemahaman tentang suara, teknik bernyanyi dan pesan lagu merupakan tiga item utama yang harus dikuasai oleh seorang pengaransemen (komposer). J adilah sebuah pekerjaan yan g gegabah apabila seoran g kom poser yan g m en ciptakan lagu terten tu han ya tahu den gan m em buat m elodi dan syair sebuah lagu yan g katan ya indah tetapi tidak m em perhatikan berbagai aspek penting yang berhubungan dengan mulai dari wilayah suara manusia sam pai kepada pen ggun aan diksi pen gun gkapan kata. Adapun akibat dari pekerjaan pen ciptaan yan g seperti ini tak jaran g telah m en jadikan sebuah lagu yan g m em pun yai suatu pesan luhur di m asyarakat m en jadi tidak laku dan tidak pern ah din yan yikan oleh oran g lain. Dan akibat lebih jauh tin gkat perkem ban gan daya kreasi pen cipta tersebut tetap akan jalan di tempat, yang mana secara umum akan berpengaruh terhadap perkembangan kesen ian (m usik) di m asyarakat.

  Laporan ini disusun sebagai upaya mendokumentasikan dan memberikan deskripsi sin gkat ten tan g karya m usik yan g diciptakan. Lagu Mars IKI m erupakan lagu yan g diciptakan sebagai sim bol iden titas Ikatan Kon selor In don esia. Eksisten si lem baga in i dalam upaya m en cerdaskan kehidupan bangsa perlu disosialisasikan m elalui berbagai m edia, salah satunya adalah lagu. Karya ini disusun untuk digunakan oleh tim paduan suara atau media vokal lain n ya.

  B. Tujuan Karya Seni

  Berdasarkan latar belakan g m asalah yan g dikem ukakan di atas, m aka pem buatan karya seni in i bertujuan un tuk m en ggarap sebuah lagu yan g dapat digun akan un tuk paduan suara dan aktivitas vokal lain n ya oleh lem baga Ikatan Kon selor In don esia.

  C. Manfaat Karya Seni 1. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan berkarya musik staf pengajar.

  2. Media un tuk m en uan gkan ilm u pen getahun yan g diperoleh selam a m en em puh perkuliahan di perguruan tin ggi.

  3. Men in gkatkan kerjasam a perguruan tin ggi den gan stakeholder-nya.

  4. Salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan staf pen gajar di perguruan tin ggi dalam bidan g sen i m usik.

  BAB II PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI A. Proses Penciptaan Seni Plato dan Aristoteles m em an dan g proses pen ciptaan m erupakan proses peniruan terhadap alam . Pendapat dua tokoh ini sangat didasari oleh pengalam an m ereka sebagai tokoh naturalism e. Seni m erupakan suatu jenis kreasi atau pen ciptaan dan den gan itu ditekan kan segi kebaruan dari sen i. Sen i tidak m en gulan g alam , karen a itu Susan n e K. Lan ger m en olak teori Aristoteles yang mengatakan bahwa seni merupakan peniruan (m im esis) dari alam . Sen i sun gguh-sun gguh m en ghasilkan sesuatu yan g lain sam a sekali dari realitas alam iah. Karya sen i m eskipun dalam arti terten tu m em pun yai kem iripan den gan alam , n am un ia sudah tercabut dari ken yataan alam iah. Pada sen i terdapat prin sip kelain an dari alam , yan g m em buat sen i itu sun gguh-sun gguh berdiri sen diri sebagai ciptaan .

  P r in sip ket er ca b u t a n d a r i ken ya t a a n a la m ia h m en ja d i p r in sip penciptaan seni. Karena Lan ger bertolak dari asum si bahwa karya sen i adalah hasil simbolisasi manusia, maka prinsip penciptaan seni mengambil pola dari prin sip sim bolisasi atau pem ben tukan sim bol.

  Oran g percaya bahwa intuisi atau inspirasi m em egan g peran an yan g pen ting di dalam aktivitas m en cipta. Dari pen galam an estetik, m an usia m em peroleh kesan dalam kehidupan n ya. Dan m an usia cenderun g ingin m en gabadikan kesan yan g dim ilikin ya. Kesan -kesan in ilah yan g kem udian dituan gkan dan diabadikan dalam sebuah karya sen i.

  Ada beberapa un sur yan g berperan dalam proses pen ciptaan sen i. Maka dalam usaha m em berikan tin jauan atau pen ilaian terhadap karya seni perlu m em perhatikan unsur-unsur tersebut; kedudukan senim an sebagai pencipta (creator), ide dan m edia yan g berpan gkal pada sen im an d an m en coba m en gan alisis n ilai-n ilai t ekn is d an est et is ser t a n ila i ekspresi.

  Pada diri seorang senim an tentu m em iliki kem am puan m engolah segala sesuatu yang ada di dalam (internal) maupun di luar dirinya (eksternal) yan g disebut gagasan atau ide m elalui pen ghayatan un tuk selan jutn ya din yatakan dalam ben tuk ekspresi sen i.

  Untuk penghayatan tersebut dibutuhkan kepekaan rasa (sensitifitas) terhadap un sur-unsur sen i dan n ilai-n ilai estetis serta kepekaan terhadap lin gkun gan . Pada hal ini kita m en gen al yang n am an ya n ilai intrin sik sen i, yang dim aksud dengan nilai in trinsik seni adalah nilai-nilai nonvisual (tak n am pak) pada suatu karya sen i, yan g hanya dapat ditan ggapi den gan perasaan, dan turut memberikan rangsangan pada rasa keindahan manusia. Nila i-n ila i in i a d a la h : (1) em p a t i, ya it u r a sa m er a su k a t a u m a su k, m em proyeksikan diri ke dalam suatu karya sen i sehin gga m erasa m en jadi satu den gan elem en atau seluruh karya tersebut. Em pati berbeda den gan sim pati, yaitu han ya turut m erasakan sesuatu; (2) kenikm atan rasa, yaitu ken ikm atan yan g ditim bulkan oleh un sur-un sur sen i; (3) im ajin asi, yaitu pengem bangan angan-an gan pen gam at, sebagai akibat ran gsan gan yan g diterim a dari suatu karya seni; (4) ekspresi, yaitu kesan atau pesan yang dipan carkan oleh suatu karya sen i sehingga berkesan pada pengam at.

  Dari ke em pat n ilai in i, yan g palin g pen ting adalah em pati dan ekspresi, m en gingat n ilai-n ilai in ilah yan g justru palin g abstrak dan palin g sulit un tuk dijabarkan. Un tuk m en yatakan apa yan g telah dihayati serta gagasan yang ingin disampaikan, seorang seniman harus memiliki kemampuan tekn is un tuk m en an gan i m edia yan g dipakai.

1. Ide dan Media Seni

  Ide atau gagasan sen i adalah segala sesuatu yan g ada di dalam dan di luar diri senim an sebagai bahan pernyataan bentuk seni m elalui berbagi m edia. Ide sen i erat hubun gan n ya den gan tujuan dari pen ciptaan sen i, dalam hal ini ide sen i dapat bersifat pribadi dan dapat pula m ewakili kebutuhan sosial.

  Ide sen i yan g bersifat pribadi adalah ide sen i yan g bersum ber pada pen galam an pribadi seoran g sen im an sesuai dengan pengaruh lin gkungan hidupn ya dan lin gkun gan budaya yan g sedan g berkem ban g. Ide pribadi inilah yang dapat m enjelaskan sifat khas dari karya pribadin ya. Tetapi karen a sen im an adalah an ggota m asyarakat, m aka ide pribadi disin i harus diartikan sebagai kebebasan dalam m enentukan bahan untuk diolah sebagai ben tuk ekspresi. Karen an ya ide sen i yan g bersifat pribadi tersebut m erupakan pencerm inan pribadi sen im an dalam keterlibatannya dengan kehidupan m asyarakat.

  Ide seni dapat bersifat sosial. Pada dasarnya karya sen i m erupakan m edia kom un ikasi an tara sen im an sebagai kreator den gan m asyarakat sebagai apresiator. Karya sen i bersifat kom un ikatif karen a m en jadi ben tuk pern yataan yan g dibutuhkan oleh hubun gan m asyarakat dan ban gsa. Ide sen i bisa bersum ber pada kehidupan agam a, pada falsafah atau ajaran agam a, pada kehidupan ekon om i, pada ilm u pen getahuan dan pada berbagai ben tuk kesen ian itu sen diri (an tar disiplin sen i). Ide sen i yan g bersum ber pada kehidupan agam a m erupakan ide yan g didukun g oleh sifat kesucian dari agam a (n ilai sakral) yan g m elahirkan berbagai kaidah sen i yan g kon ven sional. Ide sen i yan g bersum ber dalam kehidupan di luar keagam aan, m erupakan ide yan g tidak terikat pada pikiran kon ven sional dan bertolak dari kebutuhan m asyarakat sesuai den gan perkem ban gan kebudayaan yan g m eliputi setiap zam an .

  Media seni mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni. Media sebagai sarana aktifitas sen i dapat m en ghasilkan karya sen i setelah m elalui proses m en cipta berdasarkan pertim ban gan artistik (n ilai estetik). Media dalam kesen ian dapat juga diartikan sebagai bahan (m ateri) yaitu elem en fisik, yan g dipergun akan un tuk m em buat karya tersebut.

2. Nilai Teknis dan Estetik

  Setiap gubahan (kom posisi) gerak, rupa, dan suara m en ghasilkan karya seni apabila didukung oleh kemampuan teknis dan estetis dari seniman. Nilai teknis dari m edia seperti yang telah dibahas di depan , disam pin g sebagai sarana juga diartikan sebagai bahan atau alat. Dalam musik bahan atau alat m en un tut kepan daian cara atau kem am puan m en ggun akan yan g disebut tekn ik. Kem am puan tekn ik dalam berkarya sen i m usik sudah ada sejak m an usia m ulai berkarya seni.

  Kem am puan teknik yang m elahirkan nilai teknis dalam karya seni tidak han ya terbatas dalam m en guasaan bahan dan peralatan berkarya, tetapi juga dalam m en ggarap un sur-un sur sen i, seperti iram a, m elodi, harm on i, ekspresi, bentuk/ struktur lagu dan sebagain ya.

  Tun tutan tekn ik tidak satu-satun ya pern yataan dalam berkarya sen i. Serin g dikatakan bahwa pen guasaan tekn ik atau ketram pilan (skill) adalah tun tutan dasar proses pen ggarapan ide m en jadi karya sen i. In i berarti bahwa dalam m en ggarap un sur-un sur estetis sebagai lan gkah lan jut dalam m encipta atau dalam m enentukan azas-azas estetik, sen im an perlu di tunjang dengan kem am puan teknik atau ketram pilan. Bahkan kem am puan tekn ik itu sen diri salin g berpen garuh den gan azas atau prin sip estetis.

  Kemampuan estetis adalah kemampuan mencipta nilai-nilai keindahan un tuk karya sen i sesuai den gan pen galam an artistik seoran g sen im an . Men cipta kein dahan dalam karya sen i didasarkan pada peraturan atau kaidah yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam sejarah kesenian peraturan atau kaidah sen i terdapat pada setiap ban gsa dan pada tiap kurun waktu atau zam an . Seberapa lam a suatu kaidah sen i dapat bertahan , tidak dapat diten tukan .

  Sumber dari segala peraturan atau kaidah seni itu bermacam-macam, dapat bersumber pada hukum agama atau filsafat hidup, juga dapat bersumber pada segala peraturan atau ketentuan hidup dalam lingkungan atau lapisan m asyarakat terten tu. Kaidah sen i juga dapat tim bul karen a perkem ban gan dari ilm u dan teknologi.

  Dalam seni m odern, dim ana peranan kebebasan berekspresi sangat m en on jol, kaidah estetik yan g berlaku tidak secara utuh dipakai, bahkan seniman dapat menemukan kaidah-kaidah estetis sesuai dengan pengalaman dan percobaan yan g dicapai selam a berkarya. Karen a pertim ban gan yan g san gat pribadi itu pula m aka kaidah-kaidah estetik baru yan g ditem ukan bisa berten tan gan atau m en yim pan g dari kaidah estetik lam a.

  Gejala timbulnya bermacam-macam gaya seni dalam kesenian modern di Eropa sejak abad ke-19 adalah hasil dari pen em uan kaidah estetik baru dan akibat ditolakn ya kaidah estetik lam a (lihat sejarah kesen ian m odern ).

3. Nilai Ekspresi

  Nilai ekspresi pada karya seni adalah n ilai yan g m em bedakan an tara karya sen im an satu dari sen im an yan g lain. Apabila dalam n ilai estetis ditun tut pertim ban gan persepsi (pen alaran ), dalam n ilai ekspresi bukan konsep pemikiran yang penting melainkan emosi dan intuisi. Itulah sebabnya m en gapa ser in g ter dapat per bedaan an tar a kar ya-kar ya sen i sekalipun berdasarkan kaidah estetik yan g sam a. In i dikaren akan peran an ekspresi seniman yang berbeda satu sama lainnya. J adi meskipun terdapat persamaan azas estetik, tidak selam an ya akan m en ghasilkan karya sen i yan g sam a dan serupa.

  Kita sering berkata bahwa bentuk ekspresi seni primitif itu sama karena persam aan latar belakan g budaya, persam aan fungsi seni dan persam aan teknik. Sesuai dengan penjelasan di atas, betapa pentingnya arti kepribadian senim an dalam m em bahas nilai ekspresi dari sebuah karya seni.

  Ekspresi dapat dikategorikan ke dalam em pat kelom pok, yaitu :

  a. Sebagai ekspresi diri seniman, yaitu kemampuan seorang seniman untuk secara hidupa dan kon krit m en yatakan dalam m edia yan g dipilihn ya dan pen galam an subyektifn ya m en genai suatu situasi em osion al yan g n yata, diin gat ataupun dibayan gkan n ya.

  b. Seba ga i p en ya m p a ian em osi sen im a n kep a d a m a sya r a ka t : d im a n a seseoran g m elalui tan da-tan da luar atau saran a terten tu secara sadar m en yam paikan perasaan -perasaan yan g telah dialam in ya sen diri dan oran g terpen garuh jadin ya dan turut m en galam in ya. J uga sebagai katarsis; sen i m em pun yai kem am puan un tuk keseim ban gan em osi dan sebagai rom antika; seni m em berikan kem am puan kepada oran g lain untuk memperluas dan memperkaya pengalaman emosionalnya melampaui batas-batas pribadi m asin g-m asin g.

  c. Sebagai tanda em osi. Senim an m em berikan sim bol pada suatu karya sen i, suatu em osi yan g dialam in ya sen diri atau dirasakan n ya dan bagi yan g m elihat akan m en erim a dan m en ikm ati em osi in i tan pa harus m en galam inya sen diri, n am un dem ikian dapat dim en gerti.

B. Persiapan dalam Mencipta Lagu

  Kegiatan pem buatan lagu sebaikn ya diawali den gan adan ya sebuah proses persiapan. Ada beberapa persiapan yang harus diketahui oleh seseorang yan g akan m em buat sebuah lagu, an tara lain : 1. Men en tukan gagasan dari ide lagu.

  2. Menentukan pendekatan dalam m em buat lagu.

  3. Men en tukan ten tan g bayan gan n ada.

  4. Men en tukan eksplorasi alat m usik.

  5. Men en tukan pen dekatan spotan itas/ in tuisi.

  6. Men en tukan lan gkah um um pem buatan lagu.

1. Menentukan Gagasan dari Ide Lagu

  Seb elu m m em b a h a s t en t a n g ga ga sa n seb u a h la gu , kit a h a r u s m em aham i terlebih dahulu defin isi lagu. Yang dim aksud dengan lagu adalah karya m usik berupa ran gkaian n ada-n ada tun ggal (unisono) yan g disertai syair, m in im al terdiri atas satu bait kalim at len gkap yan g telah siap din yan yikan . Pem buatan lagu dapat m elalui proses yan g sederhan a, dan dapat pula m en jadi sebuah proses yan g rum it. Pem buatan lagu pada dasarnya m erupakan salah satu kegiatan ekspresi m usik. Karakteristik ekspresi m usik dalam pem buatan lagu adalah adan ya gagasan atau ide musikal yang mendorong dibuatnya sebuah lagu. Gagasan tersebut menandai bahwa sebelum n ya belum ada karya m usik seperti yan g dibuat. Ide m usik bisa m un cul dari hasil pen gam atan terhadap sesuatu, m em baca buku, m en den garkan m usik, pen galam an pribadi m aupun oran g lain dan lain- lain. Faktor gagasan merupakan kekuatan dasar pembuatan musik atau lagu. Sebuah lagu yan g dibuat berdasarkan gagasan asli akan m em iliki kesan yang lebih kuat bagi yang m endengarkan, sebaliknya, lagu yang m erupakan seb u a h p en ir u a n a ka n m em iliki keku a t a n sesa a t b a gi penden garnya. Oleh karen a itu keaslian ide atau gagasan m em pun yai n ilai yan g tin ggi dian tara faktor-faktor yan g dapat m en en tukan kekuatan lagu.

2. Menentukan Pendekatan dalam Pembuatan Lagu

  Set id a k-t id a kn ya seb u a h la gu d a p a t d ilih a t d a r i d u a u n su r pem ben tukn ya, yaitu un sur m usikal yan g terdiri dari m ateri n ada dan sifat-sifatn ya serta unsur bahasa yan g berupa syair. Ban yakn ya faktor yan g m em pen garuhi proses pem buatan lagu, m aka apakah akan dim ulai dari m en yusun ran gkaian n ada atau m en yusun kata-kata, tidak m en jadi m asalah. Agar pem buatan lagu dapat m engolah ide yang dim iliki serta hasil lagu m em iliki n ilai yan g m em adai, m aka san gat diharapkan sekali si pem buat lagu m em iliki pengetahuan dan kem am puan m usikal sekalipun bersifat um um .

  3. Menentukan tentang Bayangan Nada

  Ta n gga p a n seseor a n g t en t a n g t in ggi r en d a h n ya seb u a h n a d a berdasarkan pada tan gga n ada terten tu, itulah yan g disebut bayan gan n ada. Dengan bayangan n ada yan g dim iliki, seseoran g dapat m erasakan kesam aan dan perbedaan an tar dua n ada atau lebih yan g berbeda-beda. Berdasarkan tanggapan terhadap bayangan nada dapat ditentukan rangkaian n ada yan g sesuai un tuk m en gekspresikan suatu m elodi.

  Cara yan g dapat dilakukan un tuk m em buat m elodi den gan bayan gan n ada biasan ya m enyuarakan m elalui vokal secara langsung baik berupa sen an dun g m aupun solm isasi. Cara lain yan g dapat dilakukan adalah dengan m erekam lan gsun g ran gkaian n ada yan g disuarakan m elalui vokal tersebut. Selan jutn ya hasil rekam an tersebut dapat diolah dan diperbaiki den gan m erekam kem bali suara hasil perbaikan , sam pai diperoleh lagu yan g diin gin kan .

  4. Menentukan Eksplorasi Alat Musik

  Eksplorasi artin ya m en jajaki berbagai m acam ran gkaian n ada. Alat musik bernada (melodis) dapat digunakan untuk menjajaki rangkaian nada, an tara lain : gitar, keyboard, piano, pian ika, organ , dan lain -lain . Proses eksplorasi yan g dapat dilakukan den gan m em ainkan tan ggan ada tertentu m ulai dari n ada dasarn ya. Misal dari n ada C sebagai dasar (n ada pertam a) pada tan ggan ada C m ayor. Dalam susunan solm isasi disuarakan sebagai “do”. Selan jutn ya pen carian dilakukan den gan m erangkai dari satu n ada ke nada berikutnya dengan berbagai variasi jarak nada. Misal, nada berjarak 2 lan gkah dari n ada do adalah re, nada berjarak 3 lan gkah adalah m i dan seterusnya.

  5. Menentukan Pendekatan Spontanitas/Intuisi

  Pendekatan secara spontan bukan lan gkah yan g buruk. Pen dekatan ini dapat m em unculkan ide-ide m usikal yan g lebih asli dan khas. Ekspresi yan g dihasilkan juga lebih m en gen a. Nam un , pen dekatan in i m em erlukan daya ingat m usikal yan g lebih tin ggi, sebab perubahan suasan a yan g terjadi pada saat ide musikal muncul dapat menyebabkan ide tersebut hilang atau sukar diran gkai kem bali.

  Eksplorasi musik secara spontan dapat didukung dengan penggunaan alat perekam . Dewasa ini alat perekam dapat berupa perekam analog m aupun digital. J ika sudah terkum pul berbagai m acam ide m usikal sp on t a n d a p a t d ila ku ka n p em u t a r a n u la n g h a sil r eka m a n . Den ga n m en dengarkan ulan g satu per satu ide-ide tersebut m un gkin akan ada yan g sesuai den gan ide m usikal awal yan g diingin kan. Selan jutn ya dapat dilakukan pengolahan hasil-hasil rekam an spontanitas tersebut dengan m eran gkaikan , m en guran gi atau m en am bahkan bagian -bagian terten tu potongan -potongan hasil rekam an sehin gga m en jadi sebuah lagu yan g utuh. Lagu yan g dihasilkan den gan m erekam ide secara spontan sekaligus telah tersusun atas m elodi dan syairn ya.

  6. Menentukan Langkah Umum Membuat Lagu Pembuatan lagu pada dasarnya ditentukan oleh musikalitas seseorang.

  Nam un prosesn ya dapat dilakukan den gan lebih teratur jika pem buat lagu m em iliki kem a m p u a n d a sa r -d a sa r p em a h a m a n u n su r -u n su r m u sik. Pem aham an akan unsur-un sur m usik tidak dapat dikatakan sebagai suatu kem am puan teoritik, sebab pem aham an akan unsur-unsur m usik hanya dapat dicapai den gan pen dekatan praktek. Mem buat lagu dapat m en gikuti lan gkah-lan gkah yan g um um digun akan , sebagai berikut.

  a . Pe m a h a m a n Is i/ Tu ju a n Pe m bu a ta n La gu

  Mem aham i isi lagu yang akan dibuat akan m em berikan ban yak pen garuh terhadap lagu yan g akan dibuat. Yan g palin g jelas ten tu akan tam pak pada syair lagu yan g dibuat. Pem aham an terhadap isi lagu juga akan m en en tukan ran gkaian n ada-nada yan g disusun m en jadi m elodi sehin gga watak m elodi tersebut dapat m en cerm in kan m akn a lagu. H al in i juga pen garuh terhadap ritm e atau iram a lagu. Lagu yan g berisi m akn a ten tan g kelem butan akan dibuat den gan susun an ritm e yan g beriram a lem but. Sebalikn ya, lagu yan g m en ggam barkan kepahlawan an dan sem angat disusun dengan pola ritm e yan g beriram a tegas dan bertekan an . Sehin gga secara keseluruhan wujud lagu tersebut akan m em berikan m akn a yan g diingin kan seperti tujuan yan g diin gin kan .

  b . P e n gu a s a a n d a n P e n e n tu a n N a d a D a s a r p a d a Ta n gga n a d a

  Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa pemahaman akan rangkaian n ada dalam tan ggan ada m erupakan salah satu bekal dalam m em buat ran gkaian n ada m en jadi lagu atau m usik. Nada dasar adalah n ada yan g m en jadi pusat pergerakan atau arah pen yelesaian ran gkaian n ada-nada dalam suatu tan ggan ada. Dalam urutan n ya, n ada dasar ditem patkan pada posisi pertam a dan m en jadi n am a un tuk tan ggan ada tersebut, m isaln ya pada tan ggan ada C m ayor n ada dasarn ya adalah C. Di berbagai belahan dun ia terdapat berm acam tan ggan ada atau yan g diken al juga den gan istilah M oda. Pada kesen ian m usik barat diken al pula berbagai Moda tangganada seperti tangganada Doris, Frigis, dan Lidy an. Namun tangganada yang secara umum digunakan di berbagai tempat di dunia adalah tangganada Mayor dan Min or.

  Kedua tanggan ada tersebut m em iliki sifat khas m asin g-m asin g. Secara umum biasanya tangganada mayor memberikan suasana lagu berkesan ceria, m egah, dan sifat-sifat sem acam itu atau setidak-tidakn ya suasan a yan g um um . H al in i tidak berarti bahwa tan ggan ada m ayor tidak dapat m em berikan suasan a sedih, keharuan atau sem acam n ya. Sebalikn ya, tan ggan ada m in or um um n ya dapat m em berikan suasan a lagu sedih, pilu, atau sifat sem acam n ya.

  Tan ggan ada m ayor adalah tan ggan ada yan g m em pun yai pola jarak an tara setiap n ada 1 - 1 – ½ - 1 - 1 – 1 – ½ secara berurutan . J arak 1 artin ya bahwa di an tara dua n ada yan g berdekatan m asih dapat disisipi nada sisipan , sehingga jarak n ada sisipan tersebut den gan n ada di dekatn ya berjarak ½ . Con tohn ya adalah tan ggan ada C m ayor yang terdiri atas n ada-n ada c-d-e-f-ga-b-c' atau berupa susun an ucapan Do - Re - Mi - Fa - So - La - Si - Do yang ditulis dengan notasi angka 1- 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1'. Dengan m elihat pola jaraknya, susun an tersebut m em pun yai arti bahwa n ada C berjarak 1 terhadap n ada D, n ada D berjarak 1 terhadap E, n ada E berjarak ½ terhadap F, dan seterusn ya, dan dem ikian pula den gan n otasi an gka.

  Tan ggan ada m in or adalah tan ggan ada yang m em pun yai pola jarak an tar setiap n ada 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 - 1 secara berurutan . Con tohn ya adalah tan ggan ada A m in or yan g terdiri atas n ada-nada a-b-c-d-e-f-g-a.

  Dalam m em buat lagu, diperlukan kem am puan m erasakan sifat atau karakteristik suatu tan ggan ada. Misaln ya kem am puan m erasakan n ada dasar, karakteristik jarak an tara dua n ada, dan karakteristik paduan dua atau lebih n ada. H al ini akan m em berikan pen garuh terhadap ran gkaian nada m elodi yang disusun, yaitu dalam m enentukan sifat m elodi yang m em berikan m akn a utuh dan len gkap atau selesai.

c. Me n e n tu ka n S tru ktu r La gu

  Sebuah lagu mem punyai bagian-bagian tertentu yang tersusun dalam struktur terten tu. Struktur lagu adalah susunan unsur kalim at m usik yang m em ben tuk suatu lagu. Struktur tersebut dapat berbeda un tuk setiap lagu dan dapat pula sam a. Struktur lagu tersusun atas kalim at-kalim at m usik. Kalim at m usik m erupakan ran gkaian n ada yan g m em pun yai kesan m akn a yan g utuh dan len gkap. Sebuah lagu dapat terdiri atas sebuah kalim at m usik atau lebih. Sebuah kalim at m usik dapat dituliskan den gan sebuah sim bol huruf kapital yan g lazim n ya m en gikuti urutan huruf dalam abjad

  

latin , yaitu dimulai dari huruf A. Dua buah kalimat musik dituliskan dengan

  sim bol huruf yan g sam a jika keduan ya m em punyai kesam aan m elodi, baik n ada m aupun pola ritm en ya. J ika kedua kalim at m usik m em pun yai m elodi yan g berbeda, m aka sim boln ya ditulis den gan huruf yan g berbeda secara berurutan, m isalnya A dan B.

  Sebuah kalim at m usik um um n ya terdiri atas dua bagian yan g din am akan frase. Frase pertam a m erupakan bagian yan g m en yatakan pertanyaan, frase kedua menyatakan jawaban. Setiap frase dapat dituliskan dengan sim bol huruf kecil seperti a, b, c, dan seterusnya. Proses pem buatan lagu yan g dim ulai den gan m enuliskan syair terlebih dahulu, struktur lagu tersebut tergam bar pada susun an pan jan g pen dek syair yan g ditulis.

  d . Me n e n tu ka n J a n gka u a n N a d a

  Sebuah lagu m em pun yai n ada teren dah dan tertin ggi yan g ada dalam ran gkaian m elodin ya. J arak an tara n ada teren dah hin gga n ada tertin ggi tersebut din am akan jan gkauan n ada. Setiap lagu m em pun yai jangkauan nada yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya ditentukan oleh tin gkat usia sasaran yan g dituju oleh isi lagu tersebut, m isaln ya lagu un tuk kalan gan an ak usia din i, an ak usia sekolah dasar, an ak rem aja, dan oran g dewasa. Oleh karen a itu, dalam m em buat lagu, faktor jan gkauan nada harus menjadi salah satu dasar. Dalam kaitan dengan pembuatan lagu untuk anak usia din i, pem buat lagu harus tahu kem am puan jangkauan n ada an ak usia tersebut. Den gan dasar tersebut, m aka lagu yang dibuat harus dibatasi pada jangkauan nada yang sesuai, tanpa mengurangi keindahan dan keutuhan lagu yan g dibuat. Un tuk n yan yian tam an kan ak-kan ak, wilayah n ada tidak lebih dari 1 oktaf, dari c’ sam pai c.

  e . Me n e n tu ka n Pu n ca k La gu

  Sebuah lagu adalah un gkapan perasaan . Melalui lagu, pem buat lagu in gin m en curahkan perasaan n ya m elalui ran gkaian n ada-nada. Keadaan perasaan tersebut diekspresikan den gan teratur m elalui perubahan tin ggi r en d a h n a d a ya n g b er sifa t d in a m is. Da r i d in a m ika r a n gka ia n n ad a tersebut terdapat bagian ran gkaian n ada yan g m erupakan bagian ekspresi palin g m en on jol. Bagian ekspresi lagu tersebut din am akan puncak lagu. Pun cak lagu um um n ya diekspresikan den gan n ada-nada yan g cen derun g relatif tin ggi un tuk m em berikan kesan kuat dan dim aksudkan sebagai klim aks ekspresi. Nam un, dapat pula pun cak lagu diekspresikan dengan n ada-n ada yan g cen derun g relatif ren dah sebagai pern yataan an ti klim aks. Oleh karen a itu, seben arnya tidaklah cukup suatu un gkapan perasaan jika han ya dilihat dari ran gkaian n ada, sebab n ada-n ada yan g teran gkai tidak akan m en gun gkap den gan baik suatu perasaan jika terden gar datar saja.

6. Menuliskan dalam Notasi Musik

  Notasi m erupakan saran a un tuk m en uliskan gagasan dalam ben tuk sim bol-sim bol yan g dapat digun akan un tuk m en gkom un ikasikan gagasan tersebut dari seseoran g kepada oran g lain . Di sam ping itu, n otasi juga m erupakan sarana pendokum entasian karya dalam ben tuk tulisan. Dalam m em buat lagu, akan lebih baik jika pem buat lagu m em punyai kem am puan menuliskan gagasan musiknya dalam bentuk notasi. Hal itu akan membuat lagu yan g dibuatn ya dapat diolah den gan hasil yan g lebih len gkap, utuh, dan optim al den gan m en dayagunakan segen ap kem am puan pem buat lagu.

  Pendekatan yang dapat dilakukan jika seorang pem buat lagu tidak m em iliki kem am puan m en uliskan n otasi, ia dapat m em in ta orang lain yan g m em iliki kem am puan m en uliskan n otasi m usik un tuk m en uliskan gagasan m usikal yan g dim iliki. Salah satu n otasi m usik yan g um um dan ban yak digun akan dalam pem belajaran m usik yaitu n otasi m usik yan g m un cul dan berkem ban g dari daerah Eropa dan diken al sebagai Notasi Musik Barat. Notasi in i m em iliki sistem tata tulis yan g stan dar.

C. Karya Seni sebagai Simbol Identitas Idealnya, berkesenian merupakan kegiatan praktikum dan eksperimental.

  P r a kt iku m m er u p akan seb u a h ga m b a r a n ber bu a t d a la m ber kesen ia n , sed a n gka n eksp er im en t a l leb ih d eka t kon ot a sin ya kep a d a kr ea t ivit a s. Lian g Gie telah lam a m en gisyaratkan bahwa sen i y ang sejati terletak pada

  

kary a sen i y an g ril . Maksudn ya adalah kesen ian yan g seben arn ya adalah

  karya dari sen i itu sen diri. Oleh karen a itu, m en jadikan kesen ian sebagai bahan diskusi teori yan g tak berujun g karya sen i yan g n yata m erupakan sebuah orien tasi kesen ian yan g agak keliru. Mun gkin ada baikn ya jika berkarya nyata lebih dahulu, dan baru selan jutn ya dibahas dalam sebuah bentuk laporan atau tulisan ilm iah.

  Pen ulisan lagu Mars IKI, m erupakan salah satu ben tuk pen elusuran gagasan kesen ian yan g m en gikuti pola pikir di atas. Den gan kata lain , disin i dicoba terlebih dahulu m en gan alisa m elodi pokok dari lagu sebagai dasar m en garan sem en n ya.

  Kesen ia n , kh u su sn ya la gu a m a t d eka t h u b u n ga n n ya d en ga n perm asalahan yan g m en yan gkut em osion al dan pesan terhadap khalayak. Men jadikan lagu sebagai pem bawa pesan pribadi atau kelom pok jelas merupakan sebuah implementasi lagu terhadap keberadaan simbol identitas. Meletakkan peran lagu terhadap pelahiran simbol identitas suatu kelompok dapat dilihat m isaln ya dari keberadaan lagu yan g m en jadi segm en pen tin g iden titas in stitusi terten tu atau lem baga kem asyarakatan.

  Ikatan Kon selor In don esia m erupakan sebuah lem baga profesi yan g m en gem ban gkan eksisten sin ya di kon selin g. Kalau dilihat sepin tas lalu, un tuk sebagian kecil kalan gan m un gkin peran aktualisasi iden titas Ikatan Kon selor Indon esia den gan keberadaan lagu Mars IKI tersebut kuran g berarti. Tapi bagi sebagian besar kalan gan yan g lain, justru keberadaan lagu tersebut am atlah m em bawa arti yan g san gat strategis.

  Adapun beberapa alasan strategis diperlukan n ya sebuah lagu m ars di suatu perguruan adalah sebagai berikut:

  1. Lagu m ars suatu lem baga pen didikan dapat m en jadi sum ber in form asi sejarah dan eksistensi lem baga tersebut sehin gga m udah diin gat oleh an ggota dan m asyarakat.

  2. Lagu m ars suatu lem baga pen didikan akan m em berikan sim bol identitas bagi lem baga tersebut, selain lam ban g dan atribut lain n ya.

  Biasan ya lagu m ars beserta atribut lain n ya selalu dican tum kan dalam statuta lem baga.

  3. Men yan yikan lagu m ars lem baga pen didikan oleh para an ggota akan m enam bah kekhidm atan suatu kegiatan resm i yang diselenggarakan dan sekaligus dapat m enam bah rasa cin ta pada lem baga itu sen diri.

D. Identitas Karya Seni

  Identitas sebuah karya dapat ditinjau berdasarkan nilai intrinsik maupun ekstrin sik. Adapun aspek yan g berhubun gan den gan n ilai in trinsik (un sur dalam ) dari lagu tersebut, an tara lain : (1) pen garan sem en , (2) n ada dasar, (3) ritm e dan m etrum , (4) n ada dan m elodi, (5) harm on i, (6) din am ik dan tem po, (7) koor dan in strum en tasi, dan (8 ) pesan syair.

  Sedangkan aspek yang berhubungan den gan nilai ekstrin sik (unsur luar) dari lagu tersebut, an tara lain : (1) dasar aran sem en , (2) waktu, (3) proses, dan (4) tekn ik pen yajian lagu.

E. Nilai Intrinsik Lagu

  1. Pengaransemen

  Lagu Mars IKI diciptakan oleh Indra Yeni, M.Pd., staf pengajar J urusan Pen didikan Guru Pendidikan An ak Usia Din i (PG-PAUD), dan lirik ditulis oleh Ifdil, S.H .I., M.Pd., staf pengajar J urusan Bim bin gan dan Konseling Fakultas Ilm u Pendidikan Universitas Negeri Padang. Penciptaan lagu in i ditugaskan langsung oleh Ketua Ikatan Konselor Indonesia cabang Sumatera Barat, Dr. Marjohan , M.Pd., Kon s. Dasar pen ciptaan lagu in i adalah un tuk m ensosialisasikan kepada m asyarakat tentang peran dan eksistensi Ikatan Konselor Indonesia, sebagai salah satu lembaga yang eksis memperkenalkan peran an dan m an faat kon seling bagi m asyarakat.

  2. Nada Dasar

  Melodi disusun berdasarkan suatu nada dasar. Nada dasar tersebut selan jutn ya m en jadi patokan pen yusun an n ada-n ada lain n ya. Oleh karen a itu, n ada dasar disebut juga den gan n ada kun ci (key note) atau tonik pada suatu m elodi.

  Nada dasar berkaitan dengan tan gga n ada dan akord dasar. Sebuah karya m usik (lagu) yan g bern ada dasar C pasti m en ggunakan tangga nada C, yaitu : c – d – e – f – g – a – b – c’ (do – re – m i – fa – sol – la – si – do) dengan irin gan akord dasar C, yaitu : c – e – g (do – m i – sol). Kunci nada (n ada dasar) dalam partitur lagu ditem patkan di awal bersam aan den gan tan da biram a dan tem po.

  Nada dasar atau tonika dari lagu Mars IKI adalah Do = D. Nada dasar in i dipilih berdasarkan ren tan g n ada yan g dipakai dalam lagu in i berkisar

  5

  2 dari sam pai . Dalam sistem tangga n ada, n ada-n adan ya tersusun sebagai berikut :

3. Ritme dan Metrum

  Ketukan merupakan pedoman yang digunakan oleh seorang komposer dalam m en em patkan n ada-nada den gan berbagai pan jan g pen dekn ya. Ketukan m erupakan un it dasar waktu dim ana sem ua nada dapat diukur. Nada-n ada dapat saja berakhir dalam sebagian ketukan , seluruh ketukan atau lebih dari satu ketukan .

  Ketika pem bahasan m en yan gkut kom bin asi n ada-nada yan g berbeda pan jan g pen dekn ya atau durasin ya (duration), berarti bahasan diarahkan pada ritm enya. Ritm e didefin isikan sebagai aliran m usik yan g berurutan menurut waktu. Secara lebih khusus, ritme dapat dibatasi sebagai pengaturan khusus terhadap panjang pendek nada-nada dalam musik. Ritme suatu melodi m erupakan ciri utam a yan g m en un jukkan kekhususan melodi tersebut. Bahkan, sebuah lagu dapat dikenal hanya dengan bertepuk tangan m enurut ritm enya, tan pa harus ben ar-ben ar m en yanyikan lagu tersebut.

  Adapun yang dimaksud dengan ritme dalam aransemen lagu ini adalah m otif-m otif iram a yan g terdapat sepan jan g lagu tersebut. Sesuai den gan karakter lagun ya, m aka ritm e yan g terpakai pada lagu Mars IKI cukup rapat, dim an a cen derun g m en ggun akan m otif n ada (n ot) seperdelapan dan seperenam belas, sebagai berikut.

  Biram a adalah ayun an ran gkaian gerak kelom pok beberapa pulsa (ketukan) yan g pulsa pertam an ya m en dapat aksen kuat, sedan gkan yang lainnya tidak dan berlangsung secara berulang-ulang dan teratur. Kelompok ketukan yan g terdiri atas sejum lah ketukan tetap, disebut m easure (satuan biram a). Tiap m etrum pada dasarn ya m em pun yai jum lah ketukan atau hitun gan ketukan yan g tetap, m isaln ya: dua, tiga atau em pat ketukan. Ketukan -ketukan tersebut tidak m em iliki aksen (tekan an ) yan g sam a, ada yan g kuat dan ada yan g lem ah.

  Metrum atau tan da biram a yan g digun akan dalam lagu Mars IKI adalah tanda birama 4/ 4, yang berarti bahwa di dalam setiap birama terdapat em pat ketukan yan g m en ggun akan satuan n ot seperem pat.

  4. Nada dan Melodi

  Pem bahasan pen ggun aan n ada dalam lagu Mars IKI, akan lebih ideal apabila disorot dari sudut tangga nada yang digunakan. Apabila nada dasar dari lagu dim aksud adalah D = do, berarti iden tik den gan pen ggun aan tan gga n ada D Mayor. J ustru den gan pen ggun aan tan gga n ada ini, m aka nada-nada yang terpakai dalam m elodi juga berada dalam rentang D = Do yaitu : d – e – fis – gis – a – b – c – d’ un tuk do – re – m i – fa – sol – la – si – do.

  5. Harmoni

  H arm on i berarti keselarasan . Mem pelajari harm on i berarti berupaya un tuk m en gem ban gkan perasaan , yan g pada akhirn ya diterapkan dalam m em buat aran sem en paduan suara, m en em ukan akord apabila diin gin kan lagu dibawakan dengan iringan band, orkes, piano dan sejenisnya dan yan g terpentin g ilm u harm on i dibutuhkan un tuk m en gerti m usik secara m en dalam m elalui an alisa dan pen den garan yan g terlatih.

  H arm on i atau paduan n ada adalah bun yi n yan yian atau perm ain an musik yang menggunakan dua atau lebih nada yang berbeda tinggi nadanya dan di dengar serentak. Sebuah lagu yan g dibawakan den gan irin gan in st r u m en m u sik, seb a ga i u p a ya u n t u k m en d u ku n g, m en gir in gi d a n m em perkaya m elodi lagu juga dapat dikatakan sebagai harm on i. Upaya ini din am akan harm onisasi.

  H arm on i m en un juk pada bagaim an a cara akord (chord) disusun dan bagaim an a akord tersebut m en gikuti akord lain n ya dalam sebuah m elodi lagu. Oleh karen a itu, pem bahasan ten tan g harm on i berikut diarahkan pada pen gen alan dan pen ggun aan akord sebagai pen girin g m elodi lagu.

  H arm on i m erupakan istilah m usik un tuk m en yatakan keselarasan sebuah lagu, dimana akord merupakan faktor terpenting yang harus dikuasai sebelum m elakukan aransem en. Karena lagu Mars IKI diperuntukkan un tuk paduan suara, m aka jelaslah bahwa harm oni yan g digun akan adalah harm on i untuk paduan suara.

  6. Dinamik dan Tempo

  Din am ik (tin gkat kekerasan bun yi) yan g dipakai dalam lagu Mars IKI adalah m p (m ezzo piano) atau sedan g. Walau dem ikian , tin gkat din am ik tersebut sebetulnya lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi dalam penampilan. Sedan gkan tem po yan g digun akan m en gikuti ekspresi tem po de m arsia yaitu tan da ekspresi yan g m en jelaskan agar lagu dibawakan dengan tegas seperti n yan yian oran g-oran g yan g sedan g berbaris.

  7. Koor dan Instrumentasi

  Mengingat struktur lagu yang terkom posisi dalam satu suara, otom atis lagu in i dapat din yan yikan secara solo (peroran gan ) m aupun koor (paduan suara). Sedangkan yang dimaksud dengan instrumentasi adalah penggunaan instrum en m usik pen giring.

  Seh u b u n ga n d en ga n ka p a sit a s la gu ya n g b er b en t u k m a r s m a ka selayakn ya lagu Mars IKI diirin gi lan gsun g den gan pian o oleh arranger. Walaupun dem ikian, tidak tertutup kem un gkin an lagu m ars IKI diiringi dengan musik yang lebih lengkap, seperti korsik, orkes simfoni dan sebagainya.

8. Pesan Syair (Teks Lagu)

  Pesan syair yan g diun gkapkan pada Mars IKI adalah pesan berupa informasi tentang keberadaan (eksistensi) lembaga Ikatan Konselor Indonesia dan kon selin g dalam upaya turut serta m en cerdaskan kehidupan ban gsa melalui pendidikan. Selain tentang eksistensi, lagu mars IKI juga mengandung p esa n m or a l t en t a n g p er ju a n ga n ya n g m u lia p a r a kon selor d a la m m elaksan akan kegiatan kon selin g pada m asyarakat.

F. Nilai Ektrinsik Lagu

  1. Dasar Pengaransemenan