View of Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam
Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan
Listrik Nasional (PLN) Batam
Ely Kartikaningdyah, Eka Faradila Shinta
Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, IndonesiaE-mail: [email protected] Abstrak
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa prodi akuntansi setelah mengikuti syarat magang pada suatu perusahaan minimal selama 3 bulan. Pada saat menjalani magang pada perusahaan, mahasiswa bisa belajar untuk memahami bagaimana situasi kondisi pada dunia kerja dan melatih mental pada saat bekerja. Mahasiswa bisa secara langsung melakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan obyek penelitian, merumuskan masalah dan menentukan judul pada penyusunan tugas akhir. Paper ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir (TA) mahasiswa program diploma (Eka Faradila Shinta) pada Politeknik Batam khususnya program studi Akuntansi. Topik dari TA ini adalah Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam. Mahasiswa melakukan penelitian dan magang pada PT. PLN ini karena ingin mengetahui (1) bagaimana perhitungan collection period pada PT PLN Batam, (2) Golongan tarif manakah yang mempunyai jumlah pelanggan yang menunggak terbanyak serta yang mempunyai saldo piutang tertinggi. (3) Pada hari ke berapa pelanggan banyak membayar tagihan listrik setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dari PT. PLN Batam. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif yaitu menganalisis data berupa Daftar Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan, Daftar Pelunasan Tagihan Pelanggan Periode Januari, Februari, Maret 2010 serta Laporan Keuangan tahun 2009. Hasil analisis data-data tersebut dijelaskan dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul dan dianalisis sebagaimana adanya kemudian menarik kesimpulan dari analisis tersebut. Penyusunan tugas akhir ini berkaitan dengan matakulah akuntansi keuangan, manajemen keuangan dan statistik.
PT PLN Batam membutuhkan waktu 40 hari untuk mengubah piutang menjadi kas. Golongan tarif Rumah Tangga adalah golongan tarif yang memiliki jumlah pelanggan menunggak selama periode Januari,Februari dan Maret 2010. Golongan tarif Bisnis adalah golongan tarif yang memiliki jumlah tagihan tunggakan tertinggi selama periode Januari,Februari dan Maret 2010. Periode Januari pelanggan banyak membayar tagihan pada tanggal 25 Januari setelah Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dikeluarkan. Periode Februari pelanggan banyak membayar tagihan pada tanggal 23 Februari setelah Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dikeluarkan. Periode Maret pelanggan banyak membayar tagihan pada tanggal 27 Maret setelah Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dikeluarkan. Kata Kunci: Collection Period, Piutang, Tunggakan
1. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan didalamnya mengulas tentang latar belakang masalah yang terjadi pada tempat magang setelah mahasiswa melakukan observasi dan magang selama kurang lebih 2 minggu atau kadang-kadang sampai 3 minggu mahasiswa baru bisa mengidentifikasi dan merumuskan masalah. Mahasiswa seringkali mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi masalah karena mereka masih baru dalam proses adaptasi dengan lingkungan tempat magang. Pada penelitian yang dilakukan mahasiswa ini latar belakang yang dideskripsikan sebagai berikut : PT PLN Batam memberikan layanan jasa produk yang tidak berwujud yaitu listrik dengan wilayah kerja Batam, Rempang dan Galang. Jumlah pelanggan pada PT PLN Batam mencapai 260.000 pelanggan. PT PLN Batam melakukan penjualan kredit atas produk yang mereka hasilkan, sehingga ada tenggang waktu antara pemberian jasa yang dilakukannya dengan pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan. Dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya, PT Piutang pada PT PLN Batam dapat menjadi sumber pendapatan yang besar jika dikenakan beban keuangan seperti denda, tetapi jika terjadi pengendalian yang kurang atas piutang dapat mengakibatkan kerugian berupa piutang tak tertagih, yang disebut dengan istilah piutang ragu-ragu pada PT PLN Batam. Yang dimaksud dengan piutang pada PT PLN Batam adalah tagihan atas energi listrik yang digunakan oleh pelanggan dalam setiap bulan yang disebut dengan piutang rekening listrik pelanggan. Piutang pelanggan yang masih berada pada golongan umur dari 30 hari sampai dengan 60 hari semenjak jatuh tempo disebut dengan piutang tunggakan rekening listrik pelanggan. Sedangkan pelanggan yang tidak memenuhi kewajiban pelunasan lewat dari 90 hari atau 3 bulan dari jatuh tempo maka akan dianggap sebagai piutang ragu-ragu. Tarif dasar listrik dihitung berdasarkan golongan tarif yang telah ditetapkan oleh PT PLN Batam disebut dengan Tarif Listrik Batam (TLB) dan tarif yang ditentukan oleh PT PLN Pusat disebut Tarif Dasar Listrik (TDL). Golongan tarif tersebut antara lain, golongan tarif untuk kegiatan sosial (S), golongan tarif untuk rumah tangga (R), golongan tarif untuk pelaku bisnis (B), golongan tarif untuk kegiatan perindustrian (I), golongan tarif untuk pemerintahan (P), serta golongan tarif multiguna (M).Perhitungan tarif dasar listrik tiap golongan tarif berbeda-beda.
Berdasar uraian latar belakang masalah yang dideskripsikan oleh mahasiswa penyusun tugas akhir, dapat dirumuskan beberapa masalah : (1) Bagaimana perhitungan collection period pada PT PLN Batam (2) Golongan tarif manakah yang mempunyai jumlah pelanggan yang menunggak terbanyak serta yang mempunyai saldo piutang tertinggi. (3) Pada hari ke berapa pelanggan banyak membayar tagihan listrik setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dari PT. PLN Batam.
Pembentukan Cadangan Kerugian Piutang
Rasio Likuiditas, menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.
Sartono (2008) Analisis rasio dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu : a.
Analisis Laporan Keuangan
Penghapusan piutang dilakukan apabila sudah ada keputusan manajemen, misalnya setelah manajemen mengetahui bahwa debitor yang dahulu diragukan tertagihnya, sekarang telah bangkrut atau meninggal dunia. Piutang yang dihapus dijurnal dengan mendebit rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha (Sugiri dan Sumiyana:1996).
Menghapus Piutang Ragu-Ragu
Metode Neraca Jumlah taksiran piutang tak tertagih ditentukan dari saldo piutang akhir periode, misalnya dengan menganalisa umur piutang, menekankan jumlah piutang bersih (tertagih) yang akan dilaporkan di neraca.
b.
Metode Rugi/Laba Taksiran kerugian piutang didasarkan pada penjualan selama satu periode pelaporan. Taksiran kerugian piutang periode sekarang dapat didasarkan pada persentase rata-rata realisasi kerugian piutang periode-periode lalu.
Jumlah kerugian piutang suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan penjualan kredit selama satu periode atau berdasarkan saldo piutang akhir periode. Berikut penjelasannya : a.
Piutang ragu-ragu yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
Untuk penyusunan tugas akhir pada mahasiswa program D III akuntansi diperlukan beberapa batasan, yaitu batasan data, lapangan dan aspek, karena banyak permasalahan dan data yang akan dipilih di perusahaan tempat magang, maka mahasiswa harus membuat batasan tersebut dan kebanyakan mahasiswa menentukan batasan pada lingkup di bagian pekerjaan/departemen pada penelitian . Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1) batasan Data; data sekunder berupa Daftar Piutang Tunggakan Rekening Listrik Pelanggan, Daftar Pelunasan Tagihan Pelanggan Periode Januari, Februari, Maret 2010 serta Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun 2009.2) Batasan Lapangan ; khusus pada fungsi pengawasan kredit dan fungsi pembukuan pelanggan.PT b.
b.
Piutang ragu-ragu yang masih dapat diupayakan penagihannya.
Menurut Sugiri dan Sumiyana (2005), sebagian piutang usaha tidak dapat ditagih. Kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang diakui pada periode penjualan kredit yang menimbulkan piutang tersebut, bukan pada periode dihapusnya piutang. Menurut Kursus Tata Usaha Pelanggan PT PLN Batam (2000), piutang ragu- ragu adalah rekening listrik yang diragukan pelunasan pembayarannya. Data rekening piutang ragu-ragu dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : a.
Piutang Tak Tertagih
Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan secara kredit (Sutrisno,2008).
b.
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain yang pelunasannya akan diterima dalam bentuk kas (Sugiri dan Sumiyana,2005).
Pengertian piutang menurut para ahli, antara lain : a.
4. Tinjauan Pustaka Piutang
Aspek ; menganalisis Collection Period pada PT PLN Batam periode Januari – Maret 2010.
2. Rumusan Masalah
3. Batasan Masalah
Rasio Aktivitas, menentukan seberapa besar efisiensi c. Financial leverage ratio, menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya.
Menghitung Collection Period Harahap (2004),collection period menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek periodenya semakin baik. Perhitungannya : Budisantoso (2001), periode pengumpulan piutang yang panjang mungkin disebabkan oleh beberapa piutang dagang yang terlalu lama tidak dilunasi atau mungkin juga karena manajemen kredit yang tidak bagus. Rumus yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang : Sartono (1999), periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian.
Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah Daftar Piutang Tunggakan Rekening Listrik Pelanggan bulan Januari sampai dengan Maret 2010.
3. Metode Penelitian
Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara merupakan surat yang dikirimkan oleh PT PLN Batam kepada pelanggan yang belum membayar rekening tagihan listrik pada saat jatuh tempo atau due dateIyang ditanda tangani oleh kepala cabang atau pejabat yang ditunjuk. Daftar perintah dan surat pemberitahuan pemutusan sementara dikeluarkan setiap tanggal 21 pada bulan berjalan dan diadakan serah terima kepada masing- masing petugas pemutusan oleh fungsi pengawasan kredit bersama peralatan/sticker pemutusannya.
Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara
Menghitung Collection Period
Menghitung Account receivable Turn Over b.
(2) Berdasarkan perhitungan menurut Kieso (2010): a.
Dari beberapa perhitungan Collection Period di atas, dalam penelitian ini penulis akan menggunakan dua perhitungan : (1) Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.
Menghitung b.
d.
Total pendapatan usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama tahun buku. Kieso (2010), perhitungan Collection Period : a.
Definisi : Total piutang usaha adalah posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku.
Perhitungan Collection Periods (CP) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.
Periode pengumpulan piutang Terlalu tinggi periode pengumpulan piutang berarti bahwa kebijakan kredit terlalu liberal atau bebas, akibatnya timbul bad-debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar, akibatnya keuntungan akan menurun. Sebaliknya periode pengumpulan piutang yang terlalu pendek berarti kebijakan kredit terlalu ketat dan besar kemungkinannya perusahaan akan kehilangan untuk memperoleh keuntungan.
Sartono (2008), periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian, ada yang menggunakan piutang rata-rata kredit.
Collection Period (Periode Pengumpulan Piutang)
Sartono (2008), rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas, kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Teknik pengumpulan data: (a) Wawancara ; dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada fungsi pengawasan kredit dan fungsi pembukuan pelanggan, (b) Dokumentasi ; mencatat data – data yang akan digunakan dalam penelitian. (c) Metode observasi ; mengamati dan mencatat informasi sebagaimana yang dicermati selama magang di perusahaan. Metode Analisis Data Metode yang digunakan metode deskriptif dengan menganalisa dan mendeskripsikan data yang telah terkumpul berupa data-data Daftar Piutang Tunggakan Rekening Listrik Pelanggan, Daftar Pelunasan Tagihan Pelanggan Periode Januari, Februari, Maret 2010, serta Neraca dan Laporan Laba Rugi tahun
5. Pembahasan Perhitungan Collection Period pada PT PLN Batam
Perbandingan Collection Period pada PT PLN Batam berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 dengan perhitungan berdasarkan Kieso (2010)
PT PLN Batam melakukan penjualan jasa ketenagalistrikan berdasarkan beberapa golongan tarif. Piutang penjualan tenaga listrik tiap bulan berbeda, dan tidak lepas dari resiko tidak tertagih pada jatuh tempo karena pelanggan yang menunggak. Untuk mengetahui golongan tarif manakah yang memiliki jumlah pelanggan yang menunggak terbanyak serta yang mempunyai saldo tagihan tunggakan tertinggi pada bulan Januari, Februari dan Maret 2010, penulis menyajikan data sebagai berikut :
Golongan Tarif yang Mempunyai Jumlah Pelanggan yang Menunggak Terbanyak Serta yang Mempunyai Saldo Tagihan Tunggakan Tertinggi.
Hasil dari perhitungan Collection Period PT PLN Batam berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 sebesar 40 hari. Perhitungan Collection Period PT PLN Batam berdasarkan Kieso (2010) sebesar 40,55 hari. Dari hasil tersebut dapat kita lihat perbedaan hasil sebesar 0,55 hari.
b.
Perhitungan Collection Period PT PLN Batam berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 nilai piutang dihitung berdasarkan nilai piutang neto yang disajikan di neraca, sedangkan menurut Kieso jumlah piutang dalam perhitungan Collection Period diperoleh dari rata-rata piutang (saldo awal dikurangi saldo akhir dibagi dua).
Collection Period pada PT PLN Batam, yaitu : a.
Perbedaan yang diperoleh dari kedua perhitungan
Penelitian yang dilakukan pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam ini membahas bagaimana PT PLN Batam menghitung Rasio Aktivitas khususnya dalam menghitung Collection Period atau menghitung periode pengumpulan piutang.Perhitungan ini dilakukan penulis untuk mengetahui berapa lama jangka waktu yang diperlukan oleh PT PLN Batam untuk mengubah piutang menjadi kas. Perhitungan Collection Period PT PLN Batam dilakukan menggunakan dua perhitungan, yaitu perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100/MBU/2002 dan berdasarkan perhitungan menurut Kieso (2010).
Perhitungan collection period berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002
= 9 kali perputaran piutang a. Menghitung Collection Period
Perhitungan Collection Period berdasarkan perhitungan rumus Kieso (2010) ini dilakukan dengan dua tahap, (1) Menghitung Account Receivable Turn Over
Perhitungan Collection Period Berdasarkan Perhitungan Menurut Kieso (2010)
untuk mengumpulkan piutang. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan kredit PT PLN Batam belum memenuhi target pada pelaksanaannya.
Period PT PLN Batam membutuhkan waktu 40 hari
Hasil dari perhitungan Collection Period berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 menunjukkan bahwa PT PLN Batam dapat mengubah piutang menjadi kas selama 40 hari. Kebijakan kredit yang telah ditetapkan oleh PT PLN Batam untuk mengumpulkan piutang dalam jangka waktu 30 hari, namun dari hasil perhitungan Collection
= 40 hari
Perhitungan Collection Period pada PT PLN Batam berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 dengan rumus: Total Piutang Usaha PT PLN Batam tahun 2009 yang tercantum dalam Neraca PT PLN Batam tahun 2009 berjumlah Rp. 159.746.947.671 dan Total Pendapatan Usaha PT PLN Batam tahun 2009 yang tercantum dalam Laporan Laba Rugi PT PLN Batam tahun 2009 sebesar Rp. 1.457.633.580.559, sehingga dapat diperoleh perhitungan Collection Period untuk tahun 2009 sebagai berikut:
= 40,55 Hari Perhitungan diatas menunjukkan bahwa besarnya jangka waktu yang diperlukan oleh PT PLN Batam untuk mengubah piutang menjadi kas sebesar 40,55 hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kebijakan kredit yang dimiliki oleh PT PLN Batam belum memenuhi target pada pelaksanaannya.
Bulan Januari 2010
4.946 Sosial 44
Diagram 5 menunjukkan golongan tarif rumah tangga (R) memiliki jumlah pelanggan menunggak terbanyak, kenaikan jumlah pelanggan ini naik cukup pesat. Pada bulan Januari 2010 jumlah pelanggan menunggak sebanyak 2.882 pelanggan, pada bulan Februari 2010
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 5 Jumlah pelanggan menunggak (dalam kwh meter) periode Maret 2010
c. Bulan Maret 2010 Bisnis 1093 Industri 18 Multiguna 87 Pemerintahan 11.229 69 Rumah Tangga Sosial 115
Jumlah tagihan tunggakan pelanggan untuk bulan Februari 2010 seperti yang disajikan pada diagram 4.4 di atas menunjukkan bahwa golongan tarif Bisnis (B) memiliki jumlah tagihan tunggakan tertinggi sebesar Rp. 3.038.332.820 dengan rincian golongan tarif B 1 sebesar Rp. 233.409.587, jumlah tagihan tunggakan untuk golongan tarif B 2 sebesar Rp. 796.214.277 serta golongan tarif B 3 sebesar Rp2.008.708.956, terdapat kenaikan sebesar Rp. 177.265.928.
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 4 Jumlah tagihan tunggakan pelanggan (dalam jutaan rupiah) periode Februari 2010.
Industri Rp2.990.012.396 Multiguna Rp142.585.000 Pemerintahan Rp699.594.848 Rumah Tangga Rp1.829.887.552 Sosial; Rp43.744.018
Pada diagram 3 menunjukkan bahwa golongan tarif rumah tangga (R) memiliki jumlah pelanggan menunggak terbanyak dengan jumlah sebesar 4.946 pelanggan dengan rincian golongan tarif R 1 sebesar 1.477 pelanggan, golongan tarif R 2 sebesar 156 pelanggan serta golongan tarif R 3 sebesar 13 pelanggan. Jumlah pelanggan menunggak golongan tarif R ini mengalami kenaikan sebanyak 2.064 pelanggan. Bisnis Rp3.038.332.820
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 3 Jumlah pelanggan menunggak (dalam kwh meter) periode Februari 2010
Rekapitulasi Tagihan Tunggakan Pelanggan Januari pada diagram 4 Bisnis 589 Industri 11 Multiguna 54 Pemerintahan 47 Rumah Tangga
Golongan Tarif pada PT PLN:
Pada diagram 2, golongan tarif Bisnis (B) memiliki jumlah saldo piutang tunggakan tertinggi yaitu sebesar Rp. 2.861.066.892 dengan rincian saldo tagihan tunggakan untuk B 1 sebesar Rp158.564.040, golongan tarif B 2 sebesar Rp576.857.669 serta golongan tarif B 3 memiliki saldo tagihan tunggakan sebesar Rp2.125.645.183.
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 2 Jumlah tagihan tunggakan pelanggan (dalam jutaan rupiah) periode Januari 2010
Industri Rp2.356.591.005 Multiguna Rp1.330.351.973 Pemerintahan Rp1.031.066.494 Rumah Tangga Rp1.391.099.999 Sosial Rp49.681.091
Pada diagram 1, periode Januari 2010, jumlah pelanggan menunggak terbanyak terdapat pada golongan tarif rumah tangga (R) sebesar 2.882 pelanggan dengan rincian golongan tarif R 1 sebanyak 2.764 pelanggan, golongan tarif R 2 sebanyak 112 pelanggan dan golongan tarif R 3 sebanyak 6 pelanggan. Bisnis Rp2.861.066.892
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 1 Jumlah pelanggan menunggak (dalam jumlah kwh meter) periode Januari 2010.
Rumah Tangga 2.882 Sosial 71
VA S 1 : Golongan Tarif Listrik Sosial 220 VA S 2 : Golongan Tarif Listrik Sosial 450 VA s/d 200 kVA S 3 : Golongan Tarif Listrik Sosial diatas 200 kVA Bisnis 402 Industri 6 Multiguna 41 Pemerintahan 52
B 1 : Golongan Tarif Listrik Bisnis 500VA s/d 2.200 VA B 2 : Golongan Tarif Listrik Bisnis 2.201 VA s/d 200 kVA B 3 : Golongan Tarif Listrik Bisnis diatas 200 kVA I 1 : Golongan Tarif Listrik Industri 450 VA s/d 14 kVA I 2 : Golongan Tarif Listrik Industri 15 kVA s/d 200 kVA I 3 : Golongan Tarif Listrik Industri 200 kVA s/d 5.000 kVA MBR : Golongan Tarif Multiguna MRR : Golongan Tarif Multiguna P 1 : Golongan Tarif Listrik Pemerintah 450 VA s/d 200 kVA P 2 : Golongan Tarif Listrik Pemerintah diatas 200 kVA P 3 : Golongan Tarif Listrik Pemerintah R 1 : Golongan Tarif Listrik Rumah Tangga 900 VA s/d 2.200 VA R 2 : Golongan Tarif Listrik Rumah Tangga 2.201 VA s/d 6.600 VA R 3 : Golongan Tarif Listrik Rumah Tangga diatas 6.600
b. Bulan Februari 2010
naik sebesar 2.064 pelanggan, sehingga jumlah 4.946 pelanggan, dan pada Maret 2010 jumlah pelanggan menunggak menjadi 11.229 pelanggan. Bisnis Rp5.648.315.142
sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 3 Total Pelanggan Menunggak (dalam kwh meter) Per Golongan Tarif periode Januari, Februari,
a. Bulan Januari 2010
Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dikeluarkan PT PLN Batam jika pada tanggal jatuh tempo atau tanggal 20 bulan berjalan pelanggan belum membayar tagihan bulanan, maka pada tanggal berikutnya yaitu pada tanggal 21 bulan berjalan, PT PLN Batam akan mengeluarkan dan mengirimkan Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara kepada para pelanggan yang terlambat membayar sebagai peringatan untuk segera membayar tagihan listrik.
Hari dimana Pelanggan Banyak Membayar Tagihan Listrik Setelah Dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dari PT PLN Batam
Pada grafik 4, golongan tarif Bisnis memiliki jumlah tunggakan pelanggan tertinggi Rp. 11.547.714.854 diikuti golongan tarif Industri sebesar Rp. 9.783.013.986 golongan tarif Rumah Tangga Rp. 5.965.654.009, golongan tarif Pemerintahan Rp. 2.495.191.930 golongan tarif Multiguna Rp. 639.816.681 dan yang terakhir adalah golongan tarif Sosial Rp. 155.792.572.
(dalam jutaan rupiah) per golongan tarif periode Januari, Februari, dan Maret 2010
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 4 Total Jumlah tagihan tunggakan pelanggan
Rp639.816.681 Rp2.495.191.930 Rp5.965.654.009 Rp155.792.572 Rp- Rp2.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp10.000.000.000 Rp12.000.000.000 Rp14.000.000.000
Maret 2010. Rp11.547.714.854 Rp9.783.013.986
25000 20000 15000 10000 5000 2084 35 182 168 19057 230
Industri Rp4.436.410.585 Multiguna Rp366.879.708 Pemerintahan Rp764.530.588 Rumah Tangga Rp2.744.667.457 Sosial Rp62.367.463
Dari grafik 3 golongan tarif Rumah Tangga memiliki jumlah pelanggan menunggak tertinggi sebesar 19.057 pelanggan, diikuti oleh golongan tarif Bisnis sebesar golongan tarif Multiguna 182 pelanggan, golongan tarif Pemerintahan 168 pelanggan dan yang terakhir adalah golongan tarif Industri 35 pelanggan.
Februari, dan Maret 2010 Dari grafik 2 selama periode Januari, Februari, dan Maret 2010 golongan tarif Multiguna, Rumah Tangga, Sosial, Pemerintahan dan Bisnis mengalami kenaikan jumlah tunggakan, kenaikan cukup besar terjadi pada golongan tarif Bisnis yaitu Rp. 2.787.248.250 dari bulan-bulan sebelumnya, golongan tarif Industri periode Januari sampa Maret 2010 mengalami penurunan jumlah tunggakan sebesar Rp. 2.079.819.580.
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 2 Jumlah kenaikan tagihan tunggakan pelanggan per golongan tarif (dalam jutaan rupiah) periode Januari,
Rp- Rp1.000.000.000 Rp2.000.000.000 Rp3.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp5.000.000.000 Rp6.000.000.000 Januari Februari Maret
Februari, dan Maret 2010. Dari grafik 1 jumlah pelanggan menunggak untuk golongan tarif Bisnis, Industri, Multiguna, Pemerintahan, serta Sosial tidak mengalami kenaikan yang pesat, namun golongan Tarif Rumah Tangga mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu sebesar 8.347 pelanggan dari periode Januari 2010 sampai Maret 2010.
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 1 Jumlah kenaikan pelanggan menunggak per golongan tarif (dalam kwh meter) periode Januari,
12000 10000 8000 6000 2000 4000 Januari Februari Maret
Jumlah tagihan menunggak terbanyak pada periode Maret 2010 yang tersaji pada diagram 6 berada pada golongan tarif Bisnis (B) yang memiliki jumlah tagihan menunggak sebesar Rp. 5.648.315.142. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.609.982.322.
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Diagram 6 Jumlah tagihan tunggakan pelanggan (dalam jutaan rupiah) periode Maret 2010
Dari Grafik 5 pelanggan banyak membayar tagihan setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dari PT PLN Batam adalah pada hari ke 5 setelah surat itu dikeluarkan, tepatnya pada tanggal 25 Januari 2010 dengan jumlah pelanggan membayar
15 38 75 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 2 6908 1065 2674 2893 865 48 657 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Pelanggan Membayar
18
26 Februari 2010 6 543
27 Februari 2010 7 985
28 Februari 2010
8
2 TOTAL 16.425 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Dari grafik 6 pelanggan banyak membayar tagihan listrik untuk periode Februari 2010 setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan
Sementara yaitu pada hari ke 3 yaitu tanggal 23 Februari sebanyak 6.897 pelanggan.
6 1943 6897 3487 2564 543 985 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 2 1000 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Pelanggan Membayar
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 6 Hari dimana pelanggan membayar tagihan listrik setelah dikeluarkannya Surat
Pemberitahuan Pemutusan Sementara periode Februari dari PT PLN Batam
c. Bulan Maret 2010
Tabel 6 Rekapitulasi jumlah pelanggan membayar tagihan setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara pada periode Maret 2010.
Tanggal Hari Ke Jumlah Pelanggan yang Membayar
21 Maret 2010
1
22 Maret 2010 2 687
24 Februari 2010 4 3.487
29 Maret 2010 9 875
Pemberitahuan Pemutusan Sementara periode Maret dari PT PLN Batam Grafik.7 menunjukkan pelanggan banyak membayar tagihan listrik untuk periode Maret 2010 setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara yaitu pada hari ke 7 yaitu tanggal 27 Maret 2010. Jumlah pelanggan yang membayar pada hari itu sebanyak 5.649 pelanggan.
sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 7 Hari dimana pelanggan membayar tagihan listrik setelah dikeluarkannya Surat
18 687 985 1564 3764 4976 5649 6000 5000 4000 3000 2000 1000 17 875 495 467 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
sumber: Hasil Pengolahan Penulis
31 Maret 2010 11 467 TOTAL 19.498
30 Maret 2010 10 495
17
23 Maret 2010 3 985
8
28 Maret 2010
27 Maret 2010 7 5649
26 Maret 2010 6 4976
25 Maret 2010 5 3764
24 Maret 2010 4 1564
25 Februari 2010 5 2.564
23 Februari 2010 3 6.897
sumber: Hasil Pengolahan Penulis Grafik 5 Hari dimana pelanggan membayar tagihan listrik setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan
2
4
24 Januari 2010
75
3
23 Januari 2010
38
22 Januari 2010
25 Januari 2010 5 6.908
15
1
21 Januari 2010
Tanggal Hari Ke Jumlah Pelanggan yg Membayar
Tabel 4 Rekapitulasi jumlah pelanggan membayar tagihan setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara pada periode Januari 2010.
Pemutusan Sementara periode Januari 2010 dari PT PLN Batam
2
26 Januari 2010 6 1.065
22 Februari 2010 2 1.943
Sumber: Hasil Pengolahan Penulis b.
6
1
21 Februari 2010
Tanggal Hari Ke Jumlah Pelanggan yang Membayar
Tabel 5 Rekapitulasi jumlah pelanggan membayar tagihan setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara pada periode Februari 2010.
Bulan Februari 2010
TOTAL 15.238
27 Januari 2010 7 2.674
31 Januari 2010 11 657
48
10
30 Januari 2010
29 Januari 2010 9 865
28 Januari 2010 8 2.893
6. Kesimpulan dan Saran
1. Hasil Collection Period PT PLN Batam dengan 100/MBU/2002, PT PLN Batam membutuhkan waktu 40 hari untuk mengubah piutang menjadi kas dan berdasarkan perhitungan menurut Kieso (2010) menunjukkan bahwa PT PLN Batam membutuhkan 40,55 hari atau 41 hari untuk mengubah piutang menjadi kas.
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia [17] Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar .
[16] Sutrisno. (2008). Manajemen Keuangan Teori,
Yogyakarta:YKPN [15] Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
[14] Sugiri, Slamet. Sumiyana. (2005). Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Revisi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada [13] Sartono, Agus.(2008). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE
[11] S, Alam. (2004). Akuntansi SMA. Jakarta: ESIS [12] Samryn, L.M. (2001). Akuntansi Manajerial.
Collection Period
[9] PT. PLN Batam, (2000). Kursus Tata Usaha Pelanggan. Jakarta. [10] Republik Indonesia. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.
[8] Marzuki.(2002). Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE
Terry D. (2010). Intermediate Accounting. New Jersey: John Wiley & sons
Persada [7] Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., & Warfield,
Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
[6] Harahap, Sofyan. (2004). Analisis Kritis atas
Jakarta: Salemba Empat [4] Hanafi.(2007). Analisis Laporan Keuangan, Edisi
2. Golongan tarif rumah tangga (R) ; memiliki jumlah pelanggan menunggak terbanyak periode Januari, Februari dan Maret 2010 kenaikan tertinggi terjadi bulan Maret 2010. Golongan tarif Bisnis (B) memiliki jumlah tagihan tunggakan tertinggi Januari, Februari dan Maret 2010.
Edisi Kedelapan . Yogyakarta: BPFE [3] Budisantoso, Totok. (2001). Akuntansi Manajerial.
[2] Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting,
Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, Tugas Akhir Program D-3 Program Studi Akuntansi, Politeknik Batam
Period Dalam Upaya Penurunan Piutang
[1] Shinta, Faradila,Eka (2010), Analisis Collection
7. Daftar pustaka
Tugas akhir pada program Diploma III akuntansi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan metode ilmiah. Mahasiswa banyak menggunakan merode analisis deskriptif. Oleh karena itu, dalam penyusunan karya ilmiah dilakukan melalui langkah- langkah ilmiah yang mengandung kebenaran ilmiah, yakni kebenaran yang tidak hanya didasarkan atas rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris dihubungkan dengan permasalahan di tempat magang perusahaan. Mahasiswa tidak hanya menganalisis dan membahas perhitungan yang telah dilakukan oleh perusahaan berdasar metode yang mereka gunakan tetapi mahasiswa harus membandingkan apa mereka observasi di perusahaan magang dan membandingkan dengan metode dan teori yang sudah dipelajari di perkuliahan. Apakah metode/system/rumus perhitungan yang digunakan perusahaan magang sesuai atau tidak ? Mahasiswa akan mendeskripsikan dengan dasar teori dan memberikan kesimpulan-saran yang diharapkan bisa digunakan perusahaan pada masa yang akan datang Dari pengalaman membimbing mahasiswa untuk menyusun tugas akhir, banyak perusahaan yang menggunakan metode/system/rumus yang berbeda dengan teori sehingga mahasiswa dituntut untuk bisa menganalisa permasalahan tersebut. Ragam bahasa adalah ragam bahasa tulis baku, tatanan penulisan karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia baku dengan memperhatikan penggunaan ejaan baku, istilah baku, dan tata bahasa Indonesia baku dan pedoman penyusunan tugas akhir menggunakan panduan yang dibuat oleh program studi akuntansi Politeknik Batam. Ciri-ciri Ragam Bahasa Karya (Tulis) Ilmiah 1) bersifat formal 2) termasuk ragam bahasa baku 3) sederhana, tidak emotif, tidak ekstrem, tidak berlebihan 4) cermat, singkat, jelas, lengkap 5) tidak usang, tidak basi, tidak kolot 6) tidak menggunakan kata-kata mubazir, 7) tidak ambiguitas/ bermakna ganda, 8) lazimnya menggunakan ragam kalimat pasif 9) lazimnya menggunakan gambar, diagram, memperhatikan tanda baca, lambang ilmiah, singkatan, rujukan, jenis huruf.
5. Melakukan pemutusan sementara yang tepat waktu dan bertindak tegas terhadap pelanggan yang terlambat membayar tagihan rekening listrik dan yang menunggak serta melakukan pembongkaran rampung tepat waktu, sehingga, jumlah tunggakan listrik dapat diperkecil dan collection period akan semakin kecil
4. Membuat iklan, baliho maupun spanduk yang berisikan tanggal jatuh tempo pembayaran, denda jika terlambat membayar serta lokasi pembayaran.
3. Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga seperti Bank dan mensosialisasikan prosedur pembayaran kepada para pelanggan.
1. Mendirikan pos-pos kasir pembayaran rekening yang dekat dengan pemukiman warga sehingga lokasi mudah diakses oleh para pelanggan.
Saran sebagai bahan pertimbangan bagi PT PLN Batam.
3. Pelanggan banyak membayar tagihan listrik, periode Januari adalah hari ke 5, periode Februari pada hari ke 3 dan periode Maret adalah hari ke 7 setelah Surat Pemberitahuan Pemutusan Sementara dikeluarkan.
Yogyakarta: AMP YKP