RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA PT. MERTEX INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

  

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP

PADA PT. MERTEX INDONESIA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : GERHANA SUCI SISKAWATI NIM : 2009410068 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

  

PENGESAHAN RANGKUMAN

TUGAS AKHIR

  Nama : Gerhana Suci Siskawati Tempat, Tanggl Lahir : Jombang, 7 Agustus 1990 NIM : 2009410068 Jurusan : Akuntansi Program Pendidikan : Diploma III Program Studi : Akuntansi Judul : Perlakuan Akuntansi atas Aset Tetap pada

  PT. Mertex Indonesia Disetujui dan Diterima baik oleh:

  Dosen Pembimbing Ketua Program Diploma Tanggal : 28 Februari 2012 Tanggal : 28 Februari 2012

  

Bayu Sarjono, SE., Ak., M.Ak.,BKP Kautsar Riza S.SE.,Ak., MSA., BKP

1.1 Latar Belakang

  Keberadaan akan aset tetap berupa struktur bangunan, peralatan atau perabotan, kendaraan dan sejenisnya cukup penting untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Terkait dengan asset tetap, ketepatan dan keakuratan dalam pengelolaan serta penyajian dari nilai aset tetap akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

  PT Mermaid Textile Industry Indonesia (PT. Mertex Indonesia) yang bergerak di bidang industri memiliki kebijakan yang cukup ketat mengenai keberadaan aset tetap yang dimilikinya. Akan tetapi, meskipun kebijakan tersebut telah dibentuk dengan baik, terkadang masih muncul beberapa masalah terkait dengan aset tetap. Diantaranya adalah dalam hal pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama masa manfaat aset tetap. Diantara pengeluaran-pengeluaran tersebut, dari sisi perusahaan tidak ada batasan nominal yang pasti mengenai pengeluaran yang dapat dikategorikan sebagai

  “Capital Expenditure” ataukah

“Revenue Expenditure”. Hal tersebut bergantung pada kebijakan manajemen

  perusahaan yang tertuang di dalam anggaran yang telah disusun sebelumnya. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas tulisan dengan judul “Perlakuan Akuntansi atas Aset Tetap pada PT. Mertex Indonesia”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi atas aset tetap pada PT Mertex Indonesia dan kesesuaiannya dengan PSAK yang berlaku yang bermanfaat bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, bagi lembaga untuk menambah koleksi perpustakaan serta sebagai saran yang

  2.1 Gambaran Umum Perusahaan

  PT. Mermaid Textile Industry Indonesia atau lebih dikenal dengan nama PT. Mertex Indonesia ini berlokasi di Jalan Raya By Pass PO BOX 17, Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Lengkong yang sekaligus sebagai kantor pusat. Sedangkan Kantor Cabang (sebagai Representative Office)

  th

  berada di Wisma Kyoei Price 20 floor Jalan Jendral Sudirman Kav 3 Jakarta 10220. Badan usaha ini adalah Industri tekstil, yang lengkapnya disebut juga

  

Integrated Textile Mill . Dalam hal ini usaha-usaha yang dijalankan antara lain :

Spining, Weaving, dan Finishing dengan bahan baku cotton, polyester, polyester

cotton, blended, dan atau semua macam synthetic blended Fabrics lainnya.

3.1 Ringkasan Pembahasan

  3.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap menurut PT. Mertex Indonesia mengacu pada pengertian yang ada di dalam Standar Akuntansi Keuangan No. 16 tahun 2007, yakni merupakan aset berwujud yang digunakan selama lebih dari satu periode untuk kegiatan produksi, penyediaan barang/ jasa, direntalkan kepada pihak lain maupun untuk tujuan administratif lainnya.

  3.1.2 Penggolongan Aset Tetap PT. Mertex Indonesia menggolongkan aset berdasarkan jenisnya, yaitu terdiri dari Building, Building Fixtures, Structures (Struktur), Machinery

  

Equipment, Transportation , Tools, Furnitures, and Fixtures, Land Lease,

  3.1.3 Pengakuan Aset Tetap Aset tetap diakui oleh PT. Mertex Indonesia ketika aset tersebut diperoleh untuk tujuan digunakan dalam kegiatan operasi jangka panjang dan berpotensi memberikan kontribusi ekonomi dalam jangka panjang bagi perusahaan.

  a.

  Biaya perolehan awal Biaya yang memiliki nilai material dan dianggap dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan oleh manajemen perusahaan, maka biaya tersebut dikategorikan sebagai aset .

  b.

  Biaya-biaya setelah perolehan awal Biaya-biaya yang dikeluarkan PT. Mertex Indonesia terkait dengan aset tetap setelah aset tetap diperoleh, baik yang bersifat rutin maupun isidental telah direncanakan dan dibuatkan anggarannya. Apabila terjadi pengeluaran terhadap aset tetap yang tidak terdapat dalam anggaran, maka manajemen akan memutuskan biaya tersebut terkait dengan perlakuan pembebanan ataukah kapitalisasi.

  3.1.4 Pengukuran dan pencatatan aset tetap a.

  Biaya perolehan aset tetap Sebagian besar aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan diperoleh melalui pembelian dari pihak luar yang meliputi pembelian impor dan lokal. Aset tetap dicatat sebesar harga perolehannya. Komponen harga perolehan adalah harga beli, bea masuk, pajak pembelian, biaya angkut, biaya pemasangan, biaya instalasi dan percobaan sampai aset tersebut siap untuk digunakan.

  Nilai pembelian aset tetap dikonversikan ke dalam mata uang dollar sebesar kurs yang berlaku pada saat transaksi.

  Perolehan lain aset tetap adalah melalui sewa, yaitu tanah (land). Aset ini dicatat sebagai

  “Land-Lease”, khususnya Capital Lease. Atas aset tetap

  berupa land lease ini diperlakukan sesuai dengan PSAK No. 47 tentang akuntansi tanah.

  b.

  Pengukuran setelah pengakuan awal Pengeluaran yang masa manfaatnya dinikmati dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai pengeluaran pendapatan dan dibebankan pada periode terjadinya pengeluran. Sedangkan pengeluaran modal pada PT. Mertex Indonesia merupakan pengeluaran yang dianggap dapat memberikan manfaat atau meningkatkan masa manfaat dari aset tetap, meningkatkan kapasitas produksi atau manfaatnya dapat dirasakan lebih dari satu tahun.

  c.

  Penyusutan aset tetap Aturan terkait dengan penyusutan, baik metode penyusutan, umur ekonomis maupun nilai residu atas aset tetap ini disesuaikan dengan aturan perpajakan yang berlaku di Indonesia untuk mempermudah dalam proses perhitungan pajak PT. Mertex Indonesia.

  d.

  Penurunan nilai aset tetap Ketika nilai buku aset tetap lebih kecil dibandingkan dengan nilai wajarnya, maka perusahaan akan mencatat terjadinya penurunan nilai aset tetap yang e.

  Revaluasi aset tetap Revaluasi atas aset tetap yang dimiliki oleh PT. Mertex Indonesia direvaluasi secara berkala menurut kebijakan direksi dan manajemen. Selisih lebih nilai buku aset tetap dengan nilai wajar pada saat dilakukan revaluasi dicatat dalam akun

  “Surplus of Revaluation Fixed Asset” yang disajikan dalam neraca di kelompok Capitals.

  3.1.5 Penghentian Pengakuan Aset yang dianggap sudah tidak lagi memberikan manfaat ekonomi di masa mendatang dihentikan pengkuannya. Informasi mengenai perubahan yang terjadi atas aset tetap, seperti dihentikan/ dihapuskan, dijual, serta aset tetap baru disajikan dalam

  “Fixed Asset Alteration Information Slip”

  3.1.6 Pengungkapan Aset Tetap Aset tetap diungkapkan yang disajikan di dalam neraca adalah nilai perolehan dari asset tetap secara keseluruhan, begitu pula dengan akumulasi penyusutan aset tetap. Fixed Asset dari PT. Mertex Indonesia terdiri dari Fixed Asset Normal, Fixed Assets Under Lease , dan Construction in Process.

4.1 Kesimpulan

  Setelah melakukan analisis dan pembahasan berdasarkan landasan teori yang ada, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Definisi aset tetap PT. Mertex Indonesia mengikuti kriteria yang sama

  PSAK dan digolongkan berdasarkan jenisnya. Aset tetap yang dimiliki oleh PT. Mertex Indonesia sebagian besar diperoleh melalui pembelian

  2. PT. Mertex Indonesia menerapkan ketentuan penyusutan sesuai aturan perpajakan. Pengeluaran selama masa manfaat aset dikapitalisasi jika dianggap mampu menambah masa manfaat dari aset tetap, jika tidak maka akan dibebankan pada periode terjadinya.

  3. Aset tetap yang nilai bukunya lebih rendah dibandingkan dengan nilai wajarnya akan dicatat sebagai impairnment fixed asset. Revaluasi aset tetap dilakukan secara berkala sesuai dengan kebijakan manajemen.

4. Penghentian aset tetap dilakukan terhadap aset tetap yang sudah habis masa manfaatnya, hilang, musnah atau secara fisik tidak ada lagi.

  Penyajian aset tetap di dalam laporan keuangan mengikuti Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

5.1 Saran

  Berikut ini adalah beberapa saran yang mungkin dapat memberikan manfaat di masa mendatang terkait dengan perlakuan akuntansi atas aset tetap di PT. Mertex Indonesia.

  1. Membuat aturan tertulis terkait dengan batasan pengeluaran untuk aset tetap untuk menentukan apakah dibebankan atau dikapitalisasi.

  2. Sebaiknya kelompok aset untuk Building Fixtures dijadikan satu untuk penyederhanaan pencatatan.

  3. Membuat pedoman tertulis dan informasi khusus terkait aset tetap di PT.

  Mertex Indonesia sehingga memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui garis besar dan informasi aset tetap melalui pedoman

DAFTAR PUSTAKA

  Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Investor Daily. 2012. Menperin Yakin Industri Manufaktur Tumbuh 7,1%,

  (online), s 8 Januari 2012) Reeve, James M,. et al. 2010. Principles of Accounting-Indonesia Adaptation.

  Buku 1. diterjemahkan oleh Damayanti Dian. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso, S.R. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi kelima. Jakarta: Salemba

  Empat Stice, James D., et al. 2009. Intermediate Accounting. diterjemahkan oleh Ali Akbar. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.

  Weygant, Jerry J., et al. 2007. Accounting Principles. Buku 1. diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dkk. Jakarta: Salemba Empat

Dokumen yang terkait

ANALISIS ERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO ADA BRI UNIT KAASAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO PADA BRI UNIT KAPASAN SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA DEPARTEMEN SPINNING PT. MERTEX INDONESIA DI MOJOKERTO - Perbanas Institutional Repository

0 1 11

TUGAS AKHIR - PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA DEPARTEMEN SPINNING PT. MERTEX INDONESIA DI MOJOKERTO - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

“PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERDASARKAN PSAK 16 PADA YAYASAN BARUNAWATI BIRU SURABAYA” RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERDASARKAN PSAK 16 PADA YAYASAN BARUNAWATI BIRU SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL BERDASARKAN SAK ETAP PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL BERDASARKAN SAK ETAP PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA OPERASIONAL MAINTENANCE PADA PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI KANTOR PUSAT RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA OPERASIONAL MAINTENANCE PADA PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI KANTOR PUSAT - Perbanas Institutio

0 0 7

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN BERDASARKAN PSAK 23 PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA - Perbanas Instit

1 1 12

PROSES PENGOLAHAN INFORMASI AKUNTANSI ATAS GAJI DAN UPAH PADA PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PROSES PENGOLAHAN INFORMASI AKUNTANSI ATAS GAJI DAN UPAH PADA PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 1 10

RANGKUMAN TUGAS AKHIR - SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN KREDIT PADA PT. STARS INTERNASIONAL SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 10