Perencanaan Penulangan Dinding Geser (Shear Wall) Berdasarkan Tata Cara Sni 03-2847-2002

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam menghitung struktur bangunan bertingkat ada 2 cara, yakni dengan

Open Frame atau dengan kombinasi Open Frame dengan shear wall. Struktur
bangunan bertingkat tinggi dapat menggunakan berbagai macam sistem struktur
dalam perencanaannya. Setiap jenis sistem akan memberikan perilaku struktur yang
berbeda-beda. Struktur bangunan dengan kombinasi open frame dengan shear wall,
dinding (shear wall) ikut memikul beban yang terjadi pada struktur. Sedangkan pada
sistem open frame dinding tidak ikut memikul beban yang terjadi pada struktur,
dengan kata lain dinding hanya berfungsi sebagai bangunan pendukung. Struktur
bangunan bertingkat rawan terhadap gaya lateral, terutama

akibat gaya yang

ditimbulkan gempa. Pada daerah rawan gempa seperti Indonesia perlu dilakukan
perencanaan yang menyeluruh terhadap desain bangunan tahan gempa. Seiring

perkembangannya, sistem bangunan tinggi yang sering digunakan adalah sistem
rangka kaku murni yang terdiri dari kolom dan balok. Saat ini sistem tersebut sudah
mulai banyak digantikan oleh sistem dinding geser (shear wall), perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah memunculkan salah satu solusi untuk meningkatkan
kinerja struktur bangunan tingkat tinggi yaitu dengan pemasangan dinding geser
(shear wall) untuk menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya geser seiring
dengan semakin tingginya struktur, karena sistem dinding geser memiliki banyak
kelebihan dalam menahan gaya-gaya lateral pada bangunan.

Universitas Sumatera Utara

Sebuah dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi sebagai
pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga merupakan dinding inti untuk
memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser, gaya
lateral akibat gempa bumi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga
deformasi (lendutan) horizontal menjadi kecil. Pada aplikasi di lapangan shear wall
sering di tempatkan di bagian ujung dalam fungsi suatu ruangan, ataupun di
tempatkan memanjang di tengah searah tinggi bangunan berfungsi untuk menahan
beban angin ataupun beban gempa yang ditransfer melalui struktur portal ataupun
struktur lantai. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian

besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.
Dalam perencanaan struktur tahan gempa, penggunaan dinding geser
(shearwall) bermanfaat dalam menahan beban gempa arah lateral. Karena adanya
shearwall, mekanisme sendi plastis yang biasanya terjadi ketika struktur mengalami
gempa maka beban gempa akan dialirkan menuju kaki shearwall. Selain itu,
pemasangan shearwall dapat mengurangi simpangan antar tingkat gedung, hal ini
terjadi karena besarnya kekakuan bangunan menjadi lebih besar dibandingkan
bangunan gedung yang tidak menggunakan shearwall sebagai benteng terakhirnya.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002, dinding geser beton bertulang kantilever adalah
suatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya adalah untuk memikul beban
geser akibat pengaruh gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh
terjadi akibat momen lentur (bukan akibat gaya geser). Perencanaan dinding geser
sebagai elemen struktur penahan beban gempa pada gedung bertingkat dilakukan
dengan konsep gaya dalam (yaitu dengan hanya meninjau gaya-gaya dalam yang

Universitas Sumatera Utara

terjadi akibat kombinasi beban gempa), kemudian setelah itu direncanakan
penulangan dinding geser.
.

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Menentukan besar gaya pada dinding geser pada suatu konstruksi portal 6
lantai dimana letak shearwallnya simetris dan beraturan, dimana
shearwall nya dengan dan tanpa tulangan.
2. Merencanakan penulangan dari dinding geser sesuai dengan gaya-gaya
yang terjadi akibat kombinasi beban gempa (konsep gaya dalam).
3. Membandingkan antara dinding geser yang menggunakan tulangan
dengan dinding geser tanpa tulangan

1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang ada dalam tugas akhir ini adalah :
1. Peraturan pembebanan antara lain berat sendiri, beban hidup, dan beban
gempa yang dipakai bedasarkan SNI 03-2847-2002 (anonim 1, 2002)
2. Peraturan yang dipakai untuk perhitungan gempa yaitu SNI 03-1726-2002
(anonim 2, 2002)
3. Beban gempanya adalah beban statis
4. Perhitungan dinding geser diambil dari Steffie Tumilar,ACI 318-08
5. Pondasinya tidak dihitung


Universitas Sumatera Utara

1.4 Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengumpulkan
data dari kajian literatur dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan metode analitis
dengan menghitung persamaan serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.
Penganalisaan struktur dilakukan dengan program komputer.

Universitas Sumatera Utara