ppl1_4201409022_R112_1346341435. 1.57MB 2013-07-11 22:13:12

LAPORAN OBSERVASI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I (PPL1)
DI SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG

DISUSUN OLEH :
AHMAD SYAFI’I (4201409022), dkk

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
1

PENGESAHAN

Laporan PPL 1 ini telah disusun dengan pedoman PPL Unnes.
hari

: Kamis

tanggal

: 30 Agustus 2012


Disahkan oleh :

Koordinator Dosen Pembimbing

Kepala SMA Taruna Nusantara

Dr. Subyantoro, M. Hum
NIP : 19600722 198403 2 001

Bambang Sumaryanto, S. E., M. M.
Brigjen TNI (Purnawirawan)

Kepala Pusat Pengembangn PPL Unnes

Drs. Masugino, M. Pd
NIP : 19520721 198012 1 001

2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kenikmatan dan rahmatNya, sehingga penyusunan Laporan PPL 1 ini dapat kami
selesaikan dengan tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Penyusunan laporan ini
merupakan wujud pertanggunganjawaban Praktek Pengalaman Lapangan 1 yang telah
kami laksanakan di SMA Taruna Nusantara Magelang pada 1 Agustus hingga 11 Agustus
2012. Laporan ini meliputi semua civitas akademika SMA Taruna Nusantara yang kami
observasi baik manajemen, kesiswaan maupun sarana prasarana yang tersaji secara
sistematis.
Laporan PPL 1 ini tidak akan dapat selesai tanpa adanya pihak-pihak yang telah
membantu baik secara material maupun moril, untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Rektor Unnes Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si beserta jajaran yang
telah memberikan dukungan penuh kepada kami,
2. Drs. Masugino, M. Pd selaku kepala pusat Pengembangan PPL Unnes.
3. Koordinator dosen pembimbing Dr. Subiyantoro, M.Hum dan segenap Dosen
pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingannya
4. Kepala SMA Taruna Nusantara dan segenap jajarannya yang telah
membimbing kami selama di sekolah

5. Orang tua kami yang telah memberi dukungan baik berupa material maupun
moril
6. Segenap teman PPL yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan lapoan ini
7. Dan pihak-pihak yang telah terlibat baik langsung maupun tidak langsung
Semoga

laporan

yang

telah

kami

susun

ini

dapat


menjadi

media

pertanggungjawaban yang diterima khalayak ramai, memberikan manfaat kepada
pembaca dan segenap pihak yang terlibat.
Magelang, 30 Agustus
2012.

Penyusun

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
PENGESAHAN .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................


i
ii
iii
iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 2
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................ 3

BAB II

HASIL PENGAMATAN
Fasilitas Pendidikan dan Pengajaran ................................................... 4
Fasilitas Pelatihan dan Pengasuhan ...................................................... 5
Fasilitas Pendukung.............................................................................. 5

Fasilitas Administrasi ........................................................................... 6
Kegiatan Pembelajaran ......................................................................... 7
Interaksi Sosial ..................................................................................... 7
Kegiatan Tambahan Siswa ................................................................... 9

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB III

PENUTUP ............................................................................................ 11

LAMPIRAN

4


DAFTAR LAMPIRAN

1. Visi dan Misi
2. Ketertiban Siswa dan Pamong
3.

Struktur Organisasi Kesiswaan

4. Jadwal Kegiatan Pembelajaran
5. Jadwal kegiatan Intra dan Ekstrakulikuler
6. Jumlah Siswa dan Sebaran Tiap Kelas
7. Daftar PPP (Pamong, Pengajar, Pengasuh) SMA Taruna Nusantara
8. Daftar Pamong Pengajar (Non Pengasuh)
9. Daftar Pamong Graha
10. Daftar Pamong Pengajar EkstraKulikuler
11. Daftar Pamong Dministrasi
12. Struktur Program Pengajaran
13. Struktur Organisasi SMA Taruna Nusantara
14. Kalender akademik
15. Refleksi Diri

16. Dokumentas

5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Tinggi yang secara
profesional melaksanakan tugas sebagai pencetak tenaga pengajar dan
pendidik.Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka mahasiswa-mahasiswa di
Universitas Negeri Semarang dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan
dan ilmu-ilmu lainnya sesuai dengan disiplin jurusan.Namun perlu disadari ilmu
yang dimiliki oleh mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan di lapangan.Dan
lapangan kerja sering kali membutuhkan keterampilan yang tidak didapatkan di
bangku kuliah.
Mempertimbangkan kondisi dan perkembangan menuju kemajuan
terutama dibidang pendidikan serta tuntutan lapangan kerja, maka tenaga
kependidikan dituntut untuk lebih berbobot sebagai pendidik serta administrator

yang patut diteladani serta sebagai motivator pembangunan pendidikan. Oleh
karena itu, sebelum mahasiswa terjun langsung sebagai pendidik, mahasiswa
perlu dibekali dengan PPL di sekolah-sekolah latihan.
Praktik Pengalaman Lingkungan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler
yang wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan di Universitas Negeri
Semarang. Penyelenggaraan Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan satu
upaya untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang keadaan dunia
pendidikan secara nyata, langsung di lapangan, sehingga pemahaman mahasiswa
tentang dunia pendidikan atau sekolah dan institusi kependidikan lainnya dapat
lebih utuh.

B. Tujuan
Tujuan utama dari Praktik Pengalaman Lapangan adalah membentuk
mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi
6

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.


C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh setelah mahasiswa praktikan melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan tahap pertama adalah :
1. Dengan PPL I Mahasiswa dapat mengenal proses kegiatan belajar dan
pembelajaran di sekolah serta berbagai masalah yang mungkin timbul
dan bagaimana pemecahannya.
2. Mahasiswa

mengetahui

perangkat

yang

diperlukan

dalam

pembelajaran dan model – model pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas.

3. Mahasiswa dapat menambah bekal materi yang akan dilaksanakan
pada PPL II

7

BAB II
HASIL DAN PENGAMATAN

A. Fasilitas Pendidikan dan Pengaajaran
1. Gedung Sekolah
SMA Taruna Nusantara memiliki gedung sekolah yang digunakan
untuk proses pembelajaran yaitu :Gedung A yang digunakan untuk kelas
XI, gedung B yang digunakan untuk pengajaran kelas XII dan gedung C
yang digunakan oleh kelas X. setiap gedung memiliki 11 kelas yang
dilengkapi dengan LCD.
2. FasilitasPengajaran
Fasilitas pengajaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk
mendukung proses KBM yang meliputi ;
a.

Laboratorium

mata

pelajaran

Fisika,

Biologi,

Kimia,

Astronomi dan Bahasa atau ruang Multimedia.
b.

Perpustakaan yang berisi buku pelajaran, fiksi dan majalah.

c.

Ruang aula yang dilengkapi fasilitas audio visual

3. Fasilitas Olah Raga
Kegiatan olah raga didukung dengan sarana dan prasarana yang
meliputi : Gedung Olah Raga yang berisi lapangan Futsal, Basket,
bulutangkis, tenis meja dan panggung pentas seni. Fasilitas outdoor
meliputi lapangan basket, lapangan tenis, bola voli, sepak bola,
kolam renang, rangkaian pull up dan restockberganda
4. Bagian Pengajaran
Bagian pengajaran bertanggung jawab atas pelaksanaan KBM.
Beberapa tugas yang ditangani oleh Bagian Pengajaran meliputi :
kurikulum Sekolah yang merupakan akulturasi kurikulum nasional
dan kurikulum asing, pelaksanaan ujian dan nilai matapelajaran
siswa.
5. Kepala sekolah, Wakil kepala, Guru dan Wali Kelas

8

SMA Taruna Nusantara dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI
(Purn) Bambang Sumaryana S. E, M. M dengan dibantu oleh tiga
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) yaitu Wakasek Administrasi,
Wakasek Pendidikan dan Wakasek Kesiswaan.
Jumlah guru pamong atau guru mata pelajaran yang ada di SMA
Taruna Nusantara yaitu sebanyak 68 dan 9 guru tidak tetap yang
mengampu mata pelajaran agama. Guru Pamong juga mempunyai
mandat sebagai walikelas yang disesuaikan dengan jumlah kelas.
.
B. Fasilitas Pelatihan dan Pengasuhan
1. Asrama Siswa (graha)
Asrama siswa disebut Graha meliputi 21 graha putra dan 6 graha
putri
2. Wali graha dan Pamong Graha
Wali graha bertanggung jawab atas kondisi siswa baik masalah
pribadi maupun masalah berkenaan dengan sarana prasarana di
graham.
3. Bagian Bela Negara
Bagian bela Negara merupakan bagian yang bertugas melatih
kedisiplinan siswa yang tercakup dalam kegiatan apel, Upacara dan
pelatihan-pelatihan baris-berbaris.
4. Ruang Teacher’s Resource And Reference Center
Ruang Teacher’s Resource And Reference Centerdigunakan
sebagai ruang praktik pamong baru dan kegiatan pembelajaran.
Ruang ini dilengkapi ruang observer dan ruang miniature kelas.

C. Fasilitas Pendukung
SMA Taruna Nusantara dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti
berikut :
1. Polilinik

2. Ruang

Komunikasi

Bersama (RKB)

9

3. Wartel

8. MiniMarket

4. Balairung Pancasila

9. Gedung Seni Budaya

5. Wisma Tamu

10. Kantin

6. Gedung Serba

11. Dapur
12. Binatu

Guna

13. Bank

7. Fasilitas Internet
14. On Line
D. Fasilitas Administrasi
1. Bagian Sekretariat Umum

Bagian Sekretariat Umum merupakan bagian yang bertugas dalam
mengatur administrasi secara umum. Dalam pelaksanaan tugasnya
bagian secretariat umum dibagi menjadi KASi Arsip san KASi
Administrasi Umum
2. Bagian Personalia
Bagian ini berkenaan dengan pengaturan adminisstrasi guru,
karyawan, layanan kebersihan, security sampai Kepala Sekolah.
3. Bagian Pemegang Kas
Pemegang Kas merupakan bagian yang bertanggung jawab atas
pengelolaan keuangan sekolah. Strukltur organisasi bagian ini
meliputi KASi Pembukuan Keuangan dan KASi YAR
4. Bagian Rencana Progam dan Anggaran
Bagian perencanaan Program dan Anggaran atau Renprogar
merupakan bagian yang menyusun program yang hendak dicapai
SMA Taruna Nusantara. Dalam menjalankan tugasnya, bagian ini
dibagi menjadi 2 KASi .yaitu KASi Rencana Program dan KASi
Anggaran
5. Bagian Penjamin Mutu
Bagian ini dibagi menjadi 2 KASi, KASi Penjamin Mutu
Akademik dan KASiPenjamin Mutu Non Akademik yang berperan
dalam menjamin mutu akademik sekolah dan non akademik yang

10

bertujuan untuk menjaga kualitas pendidikan di SMA Taruna
Nusantara
6. Bagian Hubungan Masyaraakat
Bagian Hubungan Masyarakat dibagi menjadi KASi Publikasi,
KASi dokumentasi dan KASiSejarah
7. Bagian Rumah Tangga
Bagian Rumah Tangga bertanggung jawab terhadap perawatan
sarana dan prasaran di sekolah, dalam menjalankan tugasnya
bagian Rumah Tangga dibagi menjadi 4 KASi meliputi : KASi
PAM, KASi Manase, KASi Angkutan dan Bengkel serta KASi
Jasa
8. Bagian Logistik
Bagian ini bertanggung jawab atas pemenuhan konsumsi siswa dan
guru karyawan yang adadi sekolah.

E. Kegiatan Pembelajaran
Waktu

pelaksanaan

pembelajaran

di

SMA

TARUNA

NUSANTARA dimulai dengan apel pagi sebelum pukul 07.00kemudian
selesai pukul 13.45 WIB dan kemudian selesai pada pukul 11.15 WIB
untuk hari Jumat. Selain itu juga diberlakukan program jam belajar malam
yang dilakukan di kelas untuk siswa putra dan di graha untuk siswa putri.
Kegiatan belajar malam atau sepecial treatment yang dilaksanakan pukul
19.00 WIB – 21.00 WIBbertujuan membekali siswa ketika hendak
menghadapi ujian.

F. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah segala bentuk interaksi atau hubungan yang
terjadi dalam satu masyarakat (society). Interaksi sosial di sekolah
meliputi:
1. Hubungan antara Kepala Sekolah dengan Guru

11

Hubungan antara kepala sekolah dengan guru di SMA
Taruna Nusantara Magelang terjalin dengan baik. Hal ini bisa
disimpulkan dari kegiatan Kepala sekolah yang telah melaksanakan
fungsinya sebagai tenaga pendidik, manager, administrator,
supervisor, pemimpin dan juga motivator yang baik serta
merupakan figur yang mempunyai kepribadian yang mantap dan
disiplin yang tinggi, dengan sifat-sifat tersebut kepala sekolah
dapat menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak terutama
guru sebagai partner kerja dalam mempersiapkan pembelajaran.
2. Hubungan antara Guru dengan Guru
Kesan praktikan yang

didapatkan di SMA Taruna

Nusantara Magelang ini adalah komunikasi antarguru yang cukup
baik. Warga sekolah senantiasa mengembangkan prinsip 3S yaitu
senyum, sapa, dan salam. Hal ini tercermin dari cara-cara guru
menyambut praktikan, dan perilaku sehari-hari yang dapat diamati
oleh para praktikan di Sekolah.
3. Hubungan antara Siswa dengan Siswa
Hubungan

antarsiswa

SMA

Taruna

Nusantara

bisa

dikatakan sangat dekat dan baik.Hal ini dikarenakan adanya sistem
asrama penuh dari pihak sekolah, yang sangat menunjang intensitas
interaksi diantara siswa. Selain itu, ada beberapa peraturan yang
sengaja dirancang untuk membentuk kepribadian interaksi positif
diantara siswa, antara lain siswa harus menyapa dan memberi
salam (hormat) terlebih dahulu ketika bertemu dengan senior, dan
orang yang dituakan diwajibkan untuk membalasnya
4. Hubungan antara Guru dengan Staf Tata Usaha
Hubungan antara guru dengan staf tata usaha dapat
dikatakan baik karena ketika guru memerlukan bantuan staf tata
usaha, maka staf tata usaha akan membantu dengan semaksimal
mungkin. Misalnya, ketika guru harus melengkapi berkas-berkas

12

untuk sertifikasi guru, untuk itu guru dapat meminta bantuan
kepada staf tata usaha.

G. Kegiatan Tambahan Siswa
1. Kegiatan Wajib
a.

Pidato Dan Diskusi

b.

Komputer

c.

Praktikum Laboratorium

2. Olah Raga Bela Diri
3. Kegiatan Pilihan :

13

a. Olah R
b. aga Umum

j. P K S

c. Pecinta Alam

k. Ton Para (Peleton

d. Kesenian

Upacara)

e. Marching Band

l. Pataka (Pasukan

f. Pramuka

Pembawa Lambang SMA

g. Bela Diri

Taruna Nusantara)

h. K I R

m. Theater

i. P M R

4. KeterampilanKegiatan Terproyek:
Kelas X

:Perkemahan Sabtu minggu (Persami)

a. Napak Tilas Rute Panglima Soedirman (RPS)
b. Latihan Pilih Ksatria Tangkas (PKT)
Kelas XI

: Latihan Hulubalang

Kelas XII

: Latihan Kemasyarakatan Peduli
Lingkungan(LKPL)

Semua Kelas :
a. Peringatan Hari Besar Nasional
b. Kegiatan Tradisi SMA Taruna Nusantara :
1) Ziarah Taman Makam Pahlawan
2) Naik Gunung Tidar
3) Malam Renungan
c. Karya Wisata
d. TN Cup, Olimpiade Sains Nasional dan Olimpiade
Internasional
e. Pameran Kreativitas/ Pameran Pendidikan
f. Majalah Dinding
g. Ceramah Tamu / Jumpa Tokoh Nasional (JTN)
h. Temu OSIS SMA

14

BAB III
PENUTUP

Demikian laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) di
SMA Taruna Nusantara ini kami susun.semoga laporan ini dapat memberi
manfaat bagi masyarakat luas pada umumnya dan civitas akademika Unnes
dan SMA Taruna Nusantara secara khusus.

Saran
1. Bagi SMA Taruna Nusantara
Saran Praktikan bagi sekolah kerjasama, yakni SMA Taruna
Nusantara dapat menjalin kerjasama dengan Universitas yang mempunyai
program kependidikan secara berkesinambungan sehingga dapat terus
menerima Mahasiswa PPL untuk belajar di Taruna Nusantarapada tahuntahun selanjutnya.
2. Bagi Universitas Negeri Semarang
Kegiatan PPL di SMA Taruna Nusantara sudah menempuh tahun
ketiga dalam menerima mahasiswa PPL, maka perlu dipertimbangkan
tindak

lanjut

dari

penempatan

mahasiswa

di

SMA

Taruna

Nusantara.Terlebih mengingat beberapa kendala ketika penerjunan seperti
kurangnya komunikasi pihak PPL dengan pihak SMA Taruna Nusantara,
dan adanya peratutran khusus terkait pakaian.Jadi UNNES perlu bersinergi
dengan SMA Taruna Nusantara untuk menyepakati beberapa kriteria
mahasiswa PPL, dan penilaian PPL, agar tidak terjadi perbedaan
pemahaman antara UPT PPL UNNES dengan pihak SMA Taruna
Nusantara.

15

Lampiran

16

VISI DAN MISI SMA TARUNA NUSANTARA
MAGELANG

VISI SMA TARUNA NUSANTARA
SMA Unggulan Berciri Kenusantaraan Dengan SDM Berkualitas, Pengelolaan
Profesional, Sarana Prasarana Modern, dan Hasil Output Yang Siap Berkompetisi
di Tingkat Nasional dan Internasional

MISI SMA TARUNA NUSANTARA
Menyiapkan Lulusan Yang Berkualitas dan Memiliki Keunggulan Aspek
Kepribadian, Akademik, & Kesamaptaan Jasmani Dilandasi Wawasan
Kebangsaan, Kejuangan, & Kebudayaan Yang Siap Berkompetisi di Tingkat
Nasional dan Internasional

17

Ketertiban Siswa
1) Ketertiban Pelaksanaan Kegiatan
a. Dengan berpedoman pada Kurikulum Depdiknas dan Kurikulum
Khusus SMA Taruna Nusantara, operasional pendidikan disiapkan
dengan perencanaan yang teliti, dan wajib dilaksanakan secara
tertib, tepat, dan inovatif.
b. Kurikulum Khusus disusun dalam mata pelajaran kenusantaraan,
bela Negara, kepemimpinan dan pengembangan diri.
c. Kegiatan sehari-hari siswa.
i.
Bangun pagi.
ii. Merapikan dan pembersihan sekitar tempat tidur.
iii. Ibadah.
iv.
Olah raga pagi.
v.
Makan pagi
vi.
Apel pagi
vii.
Kegiatan pembelajaran.
viii. Apel siang.
ix. Makan siang.
x. Makan malam.
xi. Belajar malam.
xii. Apel malam.
xiii. Istirahat.
d. Siswa mengikuti seluruh program pendidikan dan kegiatan,
termasuk kegiatan kurikulum khusus sesuai ketentuan perguruan.
e. Pengecualian mengikuti kegiatan diatur tersendiri dalam petunjuk
pelaksanaan izin dan cuti siswa.
2) Ketertiban Sikap dan Perilaku
Ketertiban sikap dan perilaku siswa sehari-hari di dalam maupun di luar
perguruan dalam kegiatan harian, tata karma pergaulan berpakaian, makan,
berkendara, bertamu, dan tata tertib lainnya diatur dalam Peraturan
kehidupan Siswa.
3) Meninggalkan Perguruan Selama Jam Kerja
a. Siswa yang akan meninggalkan kelas untuk melaksanakan kegiatan lain
di dalam kampus, harus mendapat ijin dari Pamong Jaga Tatap Muka
dan diketahui Wali Kelas yang bersangkutan dengan mengisis formulir
surat ijin.
b. Siswa yang akan meninggalkan perguruan pada jam pelajaran, harus
mendapat ijin dari Kepala Sekolah atau pejabat yang ditunjuk, diketahui
Pamong Jaga Tatap Muka, Wali Kelas, Wali Graha dan Wakil Kepala
Sekolah Pendidikan.
18

4) Perijinan di luar jam Kerja atau Pelajaran
a. Siswa yang akan meninggalkan perguruan tidak menginap diwajibkan
mengisi formulir ijin diketahui Wali Graha, Kepala Korps Siswa, dan
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan.
b. Setiap siswa yang meninggalkan kampus wajib menunjukkan surat ijin
keluar kepada Pamong Jaga Keamanan di rumah jaga.
5) Kembali ke kampus setelah selesai melaksanakan ijin.
a. Siswa selesai melaksanakan perijinan selama jam kerja segera kembali
ke kampus lapor kepada Pamong Jaga Tatap Muka, Wali Kelas, dan
mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
b. Siswa selesai melaksanakan perijinan di luar jam kerja setelah kembali
di kampus laporan kepada Pamong Jaga Harian, Pamong Jaga Graha,
dan Kepala Korps Siswa selanjutnya mengikuti kegiatan yang telah
ditentukan.
Ketertiban Pamong
1) Ketertiban dan Keteladanan Pamong
a. Upaya mengaktualisasikan potensi siswa secara optimal, diperlukan
dukungan lingkungan yang memberikan keteladanan. Para pamong
menjadi tokoh utama dan idola siswa dalam keteladanan sehingga wajib
melaksanakan tugas sehari-hari secara tertib dan tepat selama 1 X 24
jam di dalam lingkungan perguruan.
b. Pamong perlu mengayomi siswa sehingga siswa merasa aman dan
terlindungi, karena itu Pamong harus menjalin komunikasi kekeluarga
yang harmonis kepada siswa seperti orang tua dengan anaknya.
c. Pengurus dan Pamong Pengajar Pengasuh wajib bertempat tinggal di
rumah dinas SMA Taruna Nusantara dan bertanggung jawab atas
kebersihan dan perawatan rumah dinas tanpa merubah bentuk bangunan
2) .Ketertiban Selama Jam Kerja
a. Jam kerja perguruan mulai pukul 06.45 WIB ditandai dengan terompet
apel pagi s.d. 13.50 WIB ditandai dengan terompet apel siang setiap
hari, kecuali hari jumat pukul 11.20 WIB terompet apel siang, kegiatan
sore dan malam hari sesuai dengan jadwal yang berlaku. Terompet apel
siang tidak dibunyikan apabila jam pelajaran belum berakhir.
b. Pamong Pengajar berada di dalam kampus SMA Taruna Nusantara
pada jam kerja sesuai dengan jadwal kegiatan belajar mengajar yang
diampunya.
c. Pakaian seragam dan perlengkapan perorangan wajib dipakai setiap hari
sesuai ketentuan yang berlaku.

19

3) Ketertiban di Luar Jam Kerja
a. Pengurus Sekolah dan Pamong Pengajar Pengasuh melaksanakan
kegiatan keseharian di bidang pengasuhan dan kepribadian siswa,
melaksanakan bimbingan akademik tambahan dan khusus, serta
melaksanakan tugas jaga sesuai jadwal yang ditentukan, maupun tugastugas khusus lain.
b. Pamong Administrasi melaksanakan penyelesaian pekerjaan yang
diperlukan untuk mencap[ai sasaran sesuai bidang dan fungsinya.
c. Penggunaan pakaian dan perlangkapan disesuaikan dengan tuntutan
kegiatan dan memperhatikan kepatutan, keserasian, dan kesopanan.
4) Meninggalkan Perguruan Selama Jam Kerja
a. Pamong Pengajar Pengasuh dan Pamong Administrasi yang akan
meninggalkan perguruan pada jam kerja, wajib melaporkan diri dan
meminta ijin kepada atasan langsungnya. Untuk keperluan di dalam
kota Magelang, ijin untuk Pamong Pengajar Pengasuh diberikan oleh
Wakil Kepala Sekolah Pendidikan, dan ijin untuk Pamong Administrasi
diberikan oleh atasan langsung minimal setingkat Kepala Bagian. Ijin
untuk keperluan ke luar kota Magelang, baik keperluan dinas maupun
pribadi diberikan oleh Kepala Sekolah atau didalam keadaan tertentu
wewenang pemberian ijin diberikan kepada pejabat yang ditunjuk.
b. Setiap anggota perguruan yang meninggalkan kampus pada jam kerja
wajib menunjukkan surat ijin kepada Pamong Jaga Keamanan pada saat
melalui pintu keluar.
c. Lama waktu ijin meninggalkan perguruan memperhatikan keperluan
dan kelancaran jalannya fungsi-fungsi organisasi SMA Taruna
Nusantara.
5) Perijinan di Luar Jam Kerja/Pelajaran
Pamong Pengajar Pengasuh yang akan meninggalkan Perguruan untuk
keperluan kegiatan keseharian, memberitahukan tujuannya kepada Pamong
Jaga Keamanan pada waktu melalui pintu keluar. Untuk keperluan dengan
jangka waktu melampaui hari keberangkatan harus mendapat ijin Kepala
Sekoloah atau pejabat yang ditunjuk.
6) Meninggalkan Perguruan dengan menggunakan Kendara Dinas
a. Untuk kegiatan dinas ke luar kampus dengan dukungan kendara dinas,
harus dengan persetujuan Kepala Sekolah atau pejabat yang ditunjuk
dengan pengajuan melalui buku raport. Untuk kegiatan dalam kota
Magelang, penggunaan kendara dinas harus dengan ijin Wakil Kepala
Sekolah Administrasi, sedangkan untuk kegiatan ke luar kota,
20

penggunaan kendara dinas harus mendapat ijin Kepala Sekolah atau
pejabat yang ditunjuk.
b. Penggunaan kendara dinas untuk keperluan pribadi dapat diberikan atas
ijin Kepala Sekolah atau pejabat yang ditunjuk.
7) Kembali dari perizinan
Pamong Pengajar Pengasuh dan pamong Administarsi setelah selesai
melaksanakan perizinan segera kembali ke kampus baik pada jam kerja
maupun di luar jam kerja, dengan memberitahukan surat izin kepada
Pamong Jaga Keamanan dan lapor kepada atasan langsungnya.

21

Daftar PPP (Pamong, Pengajar, Pengasuh) SMA Taruna Nusantara

NO

MIMBAR AJARAN

MATA PELAJARAN

MIMBAR
SOSHUM 1
1

Bambang Edi, S. Sos.

Sosiologi

2

Riyatmi Catyaningsih, S.Pd.

PPKn & Tata Negara

3

Diyah Kartika Dewi, S.Pd.

PPKn

4

Dra. I G A Putu Aryastuti S. M.Pd.

PPKn

5

Dwi Widiyanti, S.S. M.Pd

Senasindu

6

Tri Puji Hastuti, S.Pd.

Sejarah

7

Vita Yektiani, S.S.

Sejarah

MIMBAR SOSHUM 2
8

Drs. P. Edi Purwito

Geografi / Sosiologi

9
10 Drs. Bambang Trijanto, M.Pd.

Ekonomi / Akuntansi

11 Dra. E. Eko Sulistijorini

Ekonomi / Akuntansi

12 Maulana, S.E., M.Pd. Akt

Ekonomi / Akuntansi

13 Rudi Adi Susanto, S.Pd.

Geografi

14 Ike Aprijayanti, S.Pd.

Geografi

MIMBAR TIK
15 Drs. Nurdyanomo

Ket. Komputer

16 Umar Taufiq, S.Kom

Ket. Komputer

17

MIMBAR KHUSUS
18 Dra. Susila Utami

Bhs. Jerman

22

19 Drs. Endang Sutisna

Bahasa Jepang

20 Marlina, S.Pd.

Kesenian

MIMBAR BHS INDONESIA
21 Dra. C. Tuti Iba Wardani

Bahasa Indonesia

22 Drs. Usdiyanto, M.Hum.

Bahasa Indonesia

23
24 Dra. Prima Krist Astuti

Bahasa Indonesia

25 Endah Septiani Utari, S.Pd.

Bahasa Indonesia

26 Agung Trilaksono, S.Pd.

Bahasa Indonesia

MIMBAR BHS INGGRIS
27 Isna Shobirin, S.S.

Bahasa Inggris

28 Drs. Prasetyo Heru

Bahasa Inggris

29 Dra. Yetty Indra

Bahasa Inggris

30 Dra. Titik Hastuti

Bahasa Inggris

31 Dra. Andras Setyorini

Bahasa Inggris

32 Laksananing Mukti, S.S.

Bahasa Inggris

33 Yayang Evi Yulianti, M.Pd.

Bahasa Inggris

MIMBAR PENJASKES/OR
34 Drs. Maryanto

Binjas

35 Drs. Widijono

Binjas

36 Drs. Asri Trisno Utomo

Binjas

37 Tri Hendayani, S.Pd.

Binjas

38 Marfungah, S.Pd.

Binjas

39

MIMBAR MATEMATIKA

23

Drs. Eddy Kusnadi, M.Pd

Matematika

40 Drs. Gogol Baroto, M.Pd.

Matematika

41 Drs. Pius Sumarijanto, M.Si.

Matematika

42 Dra. Sri Susiana, M.Pd.

Matematika

43 Drs. Tri Djoko, M.Pd.

Matematika

44 Drs. Heri Sulistyono

Matematika

45 Katherine Her Pratiwi, S.Pd.

Matematika

46 Alfi Restuti Tunjungsari, S.Si.

Matematika

47 Wiwik Haryanti, S.Si.

Matematika

MIMBAR FISIKA
48 Drs. Parwinando A.P. M.Pd.

Fisika

49 Drs. YB. Suparmono, M.Si.

Fisika

50 Drs. Harsono, M.Pd.

Fisika

51 Drs. G. Seran Daton, M.Pd.

Fisika

52 Drs. ST. Legiyo, M.Pd.

Fisika

53 Drs. Amin Sukarjo

Fisika

MIMBAR BIOLOGI
54 Drs. Cecep Iskandar, M.Pd.

Biologi

55 Riyanti, S.Si., M.Pd.

Biologi

56 Th. Heni Ambaristi, S.Pd., M.Pd.

Biologi

57 Mumpuni Asih D., S.Pd.

Biologi

58 Ana Murwati, S.Si.

Biologi

MIMBAR KIMIA
59 Drs. Kuncoro PR., M.Pd.

Kimia

60 Drs. Aris Purwadi, M.Pd.

Kimia

61 Drs. Henang W., M.Sc.

Kimia

24

62
63 Dra. Ida Ayu Nyoman D., M.Pd.

Kimia

64 Dra. Rina Indrawati, M.Pd.

Kimia

65 Erawati, S.Si.

Kimia

66 Susilo Tri Atmojo, S.Si.

Kimia

MIMBAR BP/BK
67 Atik Sri Karatri, S.Psi.M.Pd.

BP / BK

68 Drs. Daryono

BP / BK

69 Dr. Ismutri Parmi, M.Pd.

BP / BK

70 Dra. Ellya R. Ningtyas

BP / BK

71 Anna Maria C.A., S.Psi.

BP / BK

MIMBAR
AGAMA
72 Agus Budi Kurniawan, S.Ag.

Agama Islam

Rekapitulasi Jumlah Pamong

No

MIMBAR

JUMLAH
PAMONG

1

MIMBAR SOSIAL HUMANIORA 1

7

2

MIMBAR SOSIAL HUMANIORA 2

7

3

MIMBAR TIK

3

4

MIMBAR KHUSUS (SENI DAN BHS JEPANG)

3

5

MIMBAR BHS INDONESIA

5

6

MIMBAR BHS INGGRIS

7

7

MIMBAR PENJASKES/OR

6

8

MIMBAR MATEMATIKA

8

9

MIMBAR FISIKA

6

25

10

MIMBAR BIOLOGI

5

11

MIMBAR KIMIA

8

12

MIMBAR BP/BK

5

13

MIMBAR AGAMA

1

JUMLAH

72

26

Pamong Pengajar (Non Pengasuh)

NO

NAMA

MATA PELAJARAN

1. Drs. Hamid Awari

Kesenian

2. Drs. Rahmad Chosin, M.Ag.

Pend Agama Islam

3. Sri Rojiati, S.Pd

Pend Agama Islam

4. Asmaran, S.Pd.

Pend Agama Katholik

5. Sis Kunianto, S.Th.

Pend Agama Kristen

6. Dra. Ida Ayu Muliawati, S.Th.

Pend Agama Hindu

7. Heru Wijayanto, S.Ag.

Pend Agama Budha

8. Wiwik Rahmanto, S.Si.

Tek. Info dan Komp.

27

Pamong Graha
Pamong Graha adalah Pamong Administrasi yang bertugas menjadi
Pangasuh siswa di Graha
Pamong Graha Putri

1

Hori Tri Astuti

2

Vera Vony Sondakh

3

Feni Ferida Kustanty

4

Saptianing Dyah Ayu Ajeng Intani

5

Febriana Lusiani

Pamong Graha Putra
1

Sukamat

12 Ignatius Triharmanto

2

Suhardi

13 Sukardiyono

3

Bambang Sumantoro

14 Madra’i

4

Y. Widid Djoko Suwidji

15 Kuswidiyatno

5

Sudiyono

16 Kodiyat

6

Rudiharto

17 Suyitno

7

Kuwat

18 K. Sukamto

8

Slamet

19 Sugiyono

9

Sudaryono

20 Eryono

10 Sunaryono

21 Mariyo

11 Egi Akhman

28

Pamong Pengajar Ekstrakurikuler

NO

NAMA

EKSTRA KURIKULER

1

Daryano

Marching Band

2

Suwarto

Marching Band

3

Paidjan

Tari

4

Suroso

Karawitan

5

Eko Suyanto

Pencak Silat

6

Abdul Rohim

Pencak Silat

7

Supriyanto

Pencak Silat

8

Supriyono

Karate

9

Drs. Anang Toto

Karate

10 Eko Budiono

Karate

11 Popi Nurlita Wijaya

Tenis Lapangan Putri

12 Rusmini

Keterampilan Keputrian

13 Sri Nawang Suryowati

Keterampilan Keputrian

29

Pamong Administrasi

SPRI
R.FS. Wijang Prabowo. P.T.S,. A.Md
Hariyani
Heni Prastiani
Tri Riyati
RENPROGGAR
Drs. Suhandoko
Waryadi, S.Pd.
Dwi Hastuti Praputranti
A. Hernanto W., SE
PELATIHAN
Satidjo
Parsono
Arif Rachman
PENGAJARAN
Dwi Atmini, BA
Sri Yuliati
Djarot Mangun Djaya
Sri Sulistari
Nurdomo
PERSONALIA
Sumaryadi
Jaka Santosa
Anik Irawati
Dony Triyatno
LOGISTIK
Djoko Santoso
Sutriastana

30

Walyanto
Suripto
Ambar Wuritomo, Amd.
Ira Wahyu Palupi

TIK
Drs. Nurdyanomo
N. Danang Priyatno
FASILITAS PENGAJARA
Drs. Hesti Hasto AB.

Adi Waluyanto

Dra. Ajizah

Ida Hayati

Elis Sidarti

Arief Setyawan

Hadiyati Saadah

Sudaryono

Y. Nanik Handayani

Sutrisno

Eem Emaliah

Budi Utomo

Agus Supriyanto

Yasid Sudjada

RUMAH TANGGA
Marimin
Ipong Siti Aisah
MARKAS
Hamid Yani Sumantri

Hartoyo

Purwanto

Narto

Didit Gondo Prayogo

Ariyani

Undang S.

Suherman

N. Didit Setya Putra

Wajib Prayitno

Ariyanto

Dadang Hidayat

Trio Iqbal

Toni Isdyo Winarko

Hedi Sutopo

Suyono

Agus Supriyanto

Zaenudin

Heriyanto

Solikhin

31

M. Soim

Mujiyana

Agus Sumaryanto

Bambang Agus

Cahyo
POLIKLINIK
dr.
Dana Tanuwidjaja

Sumartono

Sugiono

Eko Aprilianto

Titin Sumarni

Laelatul Yuni Astuti

Twotik Ervinawati

Made Citrawati Giri

Purwanti

Yuliarti

Nanang Sulistyo N.

Budi Susila

Raharja
JASA
Kaliadi Slamet

Budi Sriyono

Galih Sanyoto Jati

Suhardi

Eny Yuliati

Sarwoto

Undayani

Agustinus Lilik S.,SH.

Joko Nurwidyatmoko

Ridwa

ANGKUTAN & BENGKEL
Suryadi
Anifudin
Totok Suharto

Ikhsanudin

Wahyudi

Sukadi

Bagus Haryanto

Budi Subari

Udi Rohmat

Joko Santoso

Aris Suhendro

MANASE
Wiyono

Suparjo Panggiyo

Yumarno

Sugito

32

Sukir
Supangkat

Bambang Heru S

Djumeno

Agus Riyanto

Suwardi

Moch. Sabani

Suwarso

Agus Sumitro

Zaenal Arifin

Triono Adi P.

Suranto

Khadis

Surajianto

Budiman B

Suharto

Kabib Solikin

F. Murtono

A. Triharyono

Waginem

Suwarsono

Ngusman

Heru Kuswanto

Sunardjo

Al Huda

33

PENGAMANAN
Rodiyanto

Sri Indarwanto

Subadi

Parjiyo

Riyono Budi Utomo

Budiman

Sarwono

Achmadi

FX. Lesomar
HUBUNGAN MASYARAKAT
Rohmat Nursalim
Hernawan D.C. – Sutjipto
Suharsono, S.Pd.
Agus Reko Utomo
SEKRETARIAT UMUM
Drs. M. Haryanto

Murtini

Susilowati

Siti Marliyah, B.Sc.

Agus Slamet S.

Teguh

Tri Wibowo
PEKAS
Iswaning
Iwan Setyawan AS.
Sutris Tali Trisno, SE
M.I. Tri Harjanti
KESISWAAN
Y. Romini
Heny Kuswanti
Oktavianus Tim Tim
Yudhi Ivarianto

34

STRUKTUR PROGRAM PENGAJARAN
DI SMA TARUNA NUSANTARA
KELAS X
N0.
MATA PELAJARAN
1.
Pendidikan Agama
2.
Kewarganegaraan/Sos
3
Bahasa dan Sastra Indonesia
4
Bahasa Inggris
5
Matematika
6
Kesenian
7
Pendidikan Jasmani
8
Sejarah/Geografi
9
Ekonomi
10 Fisika
11 Kimia
12 Biologi
13 Teknologi Informasi dan Kom
14 B. Jepang
15 Kenusantaraan/KP
16 Bela Negara
17 BP/BK
Jumlah

DIKNAS
2
2
4
4
4
2
2
1
2
3
3
3
2
34

TN
2
4
4
4
6
2
2
3
2
4
4
3
2
1
2
2
1
48

KLS XI ILMU ALAM
NO. MATA PELAJARAN
1.
Pendidikan Agama
2.
Kewarganegaraan
3.
Bhs. dan Sastra Indo
4.
Bahasa Inggris
5.
Matematika
6.
Kesenian
7.
Pendidikan Jasmani
8.
Sejarah/Geografi
9.
Fisika
10. Tek. Informasi dan Kom
11. B. Jepang
12. Kenusantaraan/Kep
13. BP/BK
Jumlah

DIKNAS
2
2
4
4
5
2
2
2
5
2
40

TN
2
2
4
4
6
2
2
2
6
2
1
2
1
48

35

KLS XI IL. SOS
No. Mata pelajaran
1.
Pendidikan Agama
2.
Kewarganegaraan
3.
Bhs. dan Sastra Indo
4.
Bahasa Inggris
5.
Matematika
6.
Kesenian
7.
Pendidikan Jasmani
8.
Sejarah/Geografi
9.
Fisika
10. Sejarah
11. Geografi
12. Ekonomi
13. Sosiologi
14. Tek. Informasi dan Kom
15. B. Jepang
16. Kenusantaraan/Kep
17. BP/BK
Jumlah

DIKNAS
2
3
4
4
4
2
2
3
3
5
5
2
39

KELAS III IPA
NO.
MATA PELAJARAN
1
PPKn
2
Pendidikan Agama
3
Bahasa dan Sastra Indo
Sejarah Nasional dan Sejarah
4
Umum
5
Bahasa Inggris
6
Penjaskes
7
Matematika
IPA
8
a. Fisika
9
b. Biologi
10
c. Kimia
11
BP
12
Kenusantaraan dan Kepemimpinan
Jumlah

36

TN
2
3
4
5
4
2
2
3
3
5
5
2
1
2
2
46

DIKNAS
2
2
3

TN
2
2
3

2

2

5
2
8

5
2
9

7
7
6
44

7
7
6
1
2
48

KELAS III IPS
No.
MATA PELAJARAN
1
PPKn
2
Pendidikan Agama
3
Bahasa dan Sastra Indo
Sejarah Nasional dan Sejarah
4
Umum
5
Bahasa Inggris
6
Penjaskes
7
Matematika
IPS
8
a. Ekonomi
9
b. Sosiologi
10
c. Tata Negara
11
BP
12
Kenusantaraan dan Kepemimpinan
Jumlah

37

DIKNAS
2
2
3

TN
2
2
3

2

2

5
2
-

5
2
2
9
6
6
1
2
48

10
6
6
44

Struktur Organisasi SMA Taruna Nusantara

38

Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Sekolah Praktik
Magelang

: Gallant Karunia Assidik
: 2101409054
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
: Fakultas Bahasa dan Seni
: SMA Taruna Nusantara Mertoyudan

-

Refleksi Diri di SMA Taruna Nusantara
Universitas Negeri Semarang adalah universitas ex IKIP yang
memprioritaskan mahasiswa lulusanya menjadi guru unggul dan berwawasan
luas. Universitas Negeri Semarang memiliki misi mulia yakni mencetak kader
muda untuk dijadikan pendidik unggul dan berwawasan luas di dunia pendidikan
Indonesia. Tentunya misi tersebut akan dicapai jika ada peran nyata yang
bersinergi antara civitas akademis Unnes dan disertai pelaksanaan programprogram kependidikan yang bersifat unggul. Salah satu program unggulan Unnes
untuk mendukung ketercapaian misi ialah memberikan beberapa Mata Kuliah
Umum yang berkaitan erat dengan masa depan para calon guru tersebut. Antara
lain adalah Manajemen Sekolah, Psikologi Pendidikan, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pancasila. Mata Kuliah Umum tersebut wajib untuk
diambil oleh para mahasiswa yang mengambil prodi pendidikan sebagai modal
dalam menjadi guru yang berkompeten.
Selain program diatas ada pula program unggulan lain yakni Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Program ini dikhususkan untuk mahasiswa program
studi kependidikan. PPL bisa diikuti mahasiswa dengan syarat telah menempuh
jumlah SKS tertentu. Aturan ini diterapkan oleh Unnes semata-mata untuk
memastikan bahwa mahasiswa dengan pola pikir dan kepribadian matang yang
akan terpilih untuk diterjunkan di sekolah praktikan. Selain itu maksud dari
program ini ialah untuk membakali mahasiswa dengan pengalaman nyata
berkaitan dengan dunia pendidikan selain untuk mempraktekkan ilmu yang telah
didapat di kampus dalam kehidupan nyata sebagai seorang guru.
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
a. Kekuatan
Pembelajaran di SMA Taruna Nusantara khususnya berkaitan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia disajikan secara menarik dan interaktif.
Konsep pembelajaran mengadopsi pola pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran
Aktif Kreatif dan Menyenangkan). Pola pembelajaran tersebut terbukti sukses
diterapkan dalam sekolah ini. Pamong (guru) di SMA Taruna Nusantara memulai
pembelajaran dengan melakukan pengenalan singkat terhadap materi
pembelajaran kepada siswa. Selanjutnya pamong melakukan eksplorasi
kemampuan siswa secara umum dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan
tema/kompetensi yang akan dibahas. Selanjutnya Pamong memberikan materi
pembelajaran dengan metode yang cukup sulit untuk diterapkan disekolah pada
umumnya, metode tersebut ialah Inkuiri. Pemaparan materi disampaikan secara

39

lugas dan jelas mengikuti alur /pola pikir yang dipahami siswa. Pamong kemudian
member penugasan terstruktur melalui hasil analisis ketercapaian kompetensi.
Pada fase ini terlihat keunggulan SMA Taruna Nusantara , yakni guru sudah
memetakan kompetensi tertentu yang cukup sulit untuk dijadikan penugasan
dengan frekuensi bertahap namun stabil. Bagian akhir dari pembelajaran yang
menurut saya cukup unggul ialah metode/cara dalam mengevaluasi siswa.
Evaluasi di SMA Taruna Nusantara dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama
evaluasi dilakukan melalui pengamatan/observasi guru terhadap tingkah laku,
keaktifan, kerja tim dan sikap siswa dalam pembelajaran. Tahap Kedua melalui
proyek/tugas harian yang diberikan pamong. Tahap ketiga ialah hasil akhir dari uji
kompetensi bertahap yang dilakukan pamong seperti ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester.
b. Kelemahan
Kelemahan yang saya temui dalam pembelajaran berkaitan dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Taruna Nusantara secara umum antara
lain :
a. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik. Pamong masih
didominasi dengan penggunaan slide tampilan untuk pemaparan materi guna
membantu dalam pemaham siswa. Jarang sekali saya temukan pamong
menggunakan bantuan media selain slide tampilan, padahal kevariatifan
media dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk menarik minat dan
perhatian siswa terhadap pembelajaran.
b. Suasana kelas yang kurang kondusif. Kegiatan yang cukup padat akibat
system pendidikan di sekolah yang sangat disiplin membawa efek samping,
yakni kurang kondusifnya kelas dalam pembelajaran, terbukti ketika saya
melakukan observasi sekitar 20 % siswa terlihat tidak berkonsentrasi akibat
mengantuk.
c. Metode pembelajaran yang didominasi metode lama. Metode di SMA Taruna
Nusantara menurut saya sudah cukup baik, akan tetapi metode tersebut
merupakan metode lama yang perlu diperbaharui. Sebenarnya sangat
disayangkan jika kualitas siswa yang masuk cukup tinggi tidak diimbangi
dengan metode pembelajaran yang mampu mewadahi mereka semua
sehingga akan tercapai titik maksimal dari kemampuan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, untuk itu diperlukan metode pembelajaran jenis baru
dengan tingkat kevariatifan disesuaikan dengan kondisi kelas/siswa sehingga
lebih efektif dan tidak hanya bergantung pada satu metode pembelajaran.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
a. Sarana
SMA Taruna Nusantara memiliki ketersediaan sarana dan prasarana
yang mampu mendukung siswa untuk meningkatkan potensi akademiknya.
SMA Taruna Nusantara terletak di pusat kota Magelang tepat di samping jalan
raya Magelang-Purworejo sehingga jelas akan membantu proses pembelajaran
dalam hal lokasi sekolah yang strategis. SMA Taruna Nusantara telah
memiliki fasilitas yang dibilang lengkap untuk mendukung pembelajaran

40

bahasa dan sastra Indonesia. SMA Taruna Nusantara memiliki 2 buah
laboratorium bahasa yang bisa dipergunakan untuk berlatih menyimak dan
berbicara. Hal penting lainya ialah ketersediaan perpustakaan dengan buku
referensi yang cukup lengkap menjadikan SMA ini memiliki nilai lebih dalam
pengembangan kompetensi berbahasa. Untuk buku yang digunakan sebagai
buku paket siswa, SMA Taruna Nusantara memilih untuk menggunakan buku
yang diproduksi oleh Bumi Aksara Ilmu (Bailmu) untuk siswa-siswa kelas X,
kelas XI dan juga kelas XII. Selain itu pihak sekolah memberikan perhatian
dan dukungan yang luar biasa khususnya dalam hal pengembangan potensi
melalui kegiatan ekstrakurikuler, dalam bidang kebahasaan ada debat,cerdas
cermat, berpidato, teater dengan memberikan/ menyediakan alat-alat/
perangkat yang dibutuhkan guna mendukung jalanya kegiatan ekstrakurikuler
ini.
3.Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Mimbar bahasa Indonesia dipimpin oleh Bapak Drs. Usdiyanto,
M.Hum. Beliau memiliki kualitas pengajaran dan gaya kepemimpinan yang
baik . Beliau juga sudah mempunyai banyak pengalaman sebagai guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Beliau tidak hanya menggunakan metode
pembelajaran yang konvensional / ceramah saja melainkan juga menggunakan
metode-metode pembelajaran yang lain yang dapat mengaktifkan siswasiswanya, sehingga siswa tidak tergantung pada penyampaian materi pelajaran
bahasa Indonesia
dari guru saja tetapi siswa juga dituntut untuk aktif dalam menemukan
materi pembelajaranya sendiri (incuiry).
Kualitas guru pamong dan guru Bahasa Indonesia di SMA Taruna
Nusantara sebagian besar lulusan S1 meskipun ada yang lulusan S2. Dari 4
orang guru, ada 3 lulusan S1 dan 1 lulusan S2.
Dosen pembimbing mata kuliah ini adalah Dr. Subyantoro, M.Hum
dalam sistem perkuliahan di Unnes. Beliau mempunyai tugas sebagai Ketua
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,Pembimbing Skripsi, Dosen Wali dan
juga sebagai dosen di Pasca Sarjana UNNES. Beliau mempunyai kualitas dan
kemampuan yang baik dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa PPL.
Selain itu Karakteristik Beliau yang lebih mengedepankan unsur Kedisplinan
sangat membantu dalam saya melakukan orientasi di SMA Taruna Nusantara.
4. Kualitas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang
Pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang sudah baik. Selain
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, proses pembelajaran juga
di lakukan oleh guru-guru yang kompeten di bidangnya, yaitu guru yang
sebagian besar merupakan lulusan S1 dan sebagian lagi sedang kuliah S2
yang mampu menggunakan metode-metode dan model-model pembelajaran
yang tepat serta mampu menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia
secara optimal sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan
efisien. Para guru di SMA Taruna Nusantara tidak hanya lulusan dari jurusan
pendidikan tetapi juga dari ilmu murni. Ini dilakukan supaya ada
keseimbangan antara cara mengajar dengan materi yang diajarkan.
41

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Taruna Nusantara
menggunakan sistem pembagian kelas dan kerjasama pamong. Misal untuk
kelas X-XII, ada 3 guru. Ketiga – tiganya mengajar pada kelas yang berbeda.
Selain sistem tersebut, ada juga sistem tutorial atau belajar malam,
pembelajaran Intensif dan pengembangan kebahasaan.
5. Kemampuan diri praktikan
Pembekalan, pengajaran mikro, mata kuliah metode pendidikan dan masih
banyak mata kuliah yang mendukung kemampuan praktikan sudah cukup
banyak ditempuh, namun praktikan merasa bahwa kemampuan praktikan
masih jauh dari cukup untuk dapat mengajarkan bahasa Indonesia dengan
baik. Hal ini dikarenakan praktikan belum memiliki cukup pengalaman
lapangan dalam mengajar bahasa Indonesia. Kemampuan mengajar praktikan
benar-benar diasah dalam PPL yang diselenggarakan oleh UNNES. Di SMA
Taruna Nusantara ini, praktikan merasa sangat terbantu untuk mengasah
kemampuan mengajarnya, praktikan juga merasakan bahwa pengetahuan
bahasa Indonesia praktikan sangat ditantang saat mengajar di SMA Taruna
Nusantara. Hal ini dikarenakan kepribadian siswa-siswi SMA Taruna
Nusantara yang aktif, kritis dan cerdas.
6. Saran pengembangan bagi Sekolah dan UNNES
Sebaiknya untuk meangkomodasi kemampuan siswa yang diatas ratarata proses pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan metode yang
barudan terbuktilebih efektif semisala inkuiri, PAIKEM dan metode lainya
yang dianggap cocok. Selain itu pembelajaran akan berlangsung dengan baik
dan efektif jika komponen-komponen pembelajaran yang ada di dalam
sekolah bisa bekerja sama dengan baik. Sarana dan prasarana yang terdapat di
SMA Taruna Nusantara terbilang cukup mumpuni untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar yang ada di SMA tersebut.
Sisi lain SMA Taruna Nusantara yang perlu diperhatiakan adalah
jadwal kegiatan siswa yang bisa dikatakan sangatlah padat. Meskipun hal ini
ditujukan untuk secara berkelanjutan membentuk kepribadian siswa yang taat,
disiplin dan bertanggung jawab, namun efek buruknya adalah siswa
mengalami kelelahan yang sangat mengganggu selama proses KBM
berlangsung. Tak jarang siswa mengantuk dan bahkan tertidur dalam kelas
saat KBM berlangsung. Praktikan yang sebenarnya merasa agak terganggu
dengan hal ini pun hanya bisa maklum mengingat kegiatan siswa SMA Taruna
Nusantara memang sangat melelahkan. Sebaiknya dilakukan kembali
peninjauan terhadap jadwa kegiatan siswa agar tercapai pembelajaran dengan
kadar yang seimbang.
Sedangkan untuk UNNES sendiri, praktikan menyarankan agar di masa
mendatang untuk memberikan perhatian lebih pada peserta PPL. Praktikan
merasakan sendiri bahwa saat awal praktikan bersama rekan PPL lain
diterjunkan di SMA Taruna Nusantara, pihak SMA belum menyiapkan apapun
untuk menerima para peserta PPL selain hal diatas pihak sekolah bahkan
sempat menghembuskan rumor untuk menolak mahasiswa PPL dari Unnes

42

dikarenakan,belum terjadi nota kepahaman yang jelas antara pihak sekolah
dan Unnes. Selain itu Unnes juga perlu membenahi system pengelolaan PPL
secara online dengan membatasi hak tiap user. Sim PPL menurut saya terlalu
vulgar karena siapapun anggota SIM PPL bias melihat informasi akademik
secara keseluruhan tentunya hal ini membuat beberapa pihak menjadi tidak
nyaman. Sehingga perlu diperlukan pembatasan hak akses yang jelas berkaitan
dengan informasi pribadi yang bersifat rahasia.
7. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL1
PPL merupakan ajang untuk mencari pengalaman mengajar dalam
rangka melengkapi teori kependidikan yang telah diperoleh di UNNES
sebelumnya. Mahasiswa yang telah melaksanakan PPL akan merasakan
sendiri pengalaman mengajar di dunia nyata. Sehingga tentu sangat membantu
untuk kehidupan mahasiswa tersebut saat telah berada dalam dunia kerja.
Terlebih lagi, dengan menjalani PPL, mahasiswa mendapatkan banyak rekan
baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa di masa mendatang.
Kemudian mahasiswa juga dilatih untuk membentuk kepribadian seorang guru
yang inovatif, mandiri dan bertanggung jawab. Kini semua Ilmu yang
didapatkan akan terasa nyata implementasinya ketika praktikan terjun
langsung kesekolah praktikan dan menerapkan apa yang telah ia dapat.

43

REFLEKSI DIRI PPL 1

Fakultas
Prodi
Jurusan
Nama
NIM

: Bahasa dan Seni
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
: Bahasa dan Sastra Indonesia
: Mas Roro Arumningtyas Pusporini
: 2101409081

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu program
dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang wajib diikuti oleh
mahasiswa yang mengambil program kependidikan. Kegiatan PPL
dilaksanakan sebagai upaya menerapkan teori yang selama ini telah diperoleh
sehingga mahasiswa praktikan memiliki kompetensi paedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Program ini
bertujuan membentuk mahasiswa praktikan menjadi tenaga pendidik yang
profesional, melatih kemampuannya dalam bidang belajar mengajar dan
pengelolaan terhadap kelas.
PPL dibagi dalam dua tahap yaitu PPL 1 yang berisi observasi
lingkungan sekolah praktikan dan PPL 2 yang terkonsentrasi pada praktik
mengajar di kelas. Selama sekitar hampir dua minggu mengadakan observasi
lingkungan sekolah banyak yang saya temukan. Penemuan tersebut bukan
hanya berkaitan dengan lingkungan fisik namun juga iklim pendidikan di SMA
Taruna Nusantara Magelang. Dengan adanya refleksi diri ini, diharapkan saya
sebagai mahasiswa praktikan bisa lebih memahami keadaan sekolah dan
siswanya untuk lebih memudahkan dalam praktik mengajar.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang
berhubungan erat dengan lingkungan sekitar. Kunci sukses seorang guru adalah
apabila guru tersebut dapat menguasai materi dengan baik, sehingga dapat
memberikan alur materi yang jelas. Selain itu diperlukan juga pengelolaan
kelas yang efektif dan efisien, sehingga siswa dapat menangkap pelajaran
dengan seksama. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA Taruna
Nusantara Magelang sudah sangat baik. Guru menempatkan dirinya sebagai
fasilitator yang membantu siswa dalam belajar. Pembelajaran bahasa Indonesia
telah seimbang diberikan antara unsur Sastra dan Bahasa.
Kekuatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terletak pada
kurikulum yang digunakan. Pada dasarnya mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah mata pelajaran yang sangat penting karena merupakan salah satu mata
pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Nasional. Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA Taruna Nusantara Magelang sudah baik karena telah
mengacu pada kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Di samping itu, buku teks yang dimiliki siswa juga sangat bagus
karena dapat membangun kreativitas siswa.

44

Kekurangan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam SMA Taruna
Nusantara Magelang adalah terkadang siswa terlalu menyepelekan pelajaran
karena penguasaan materi siswa yang sudah cukup baik. Selain itu, banyaknya
acara dalam asrama membuat siswa kelelahan sehingga banyak yang
mengantuk di kelas.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Sekolah Latihan
Sarana yang memadai bagi sekolah, tidak pernah menjadi hambatan bagi
proses belajar mengajar. Tiap kelas memiliki sarana dan prasarana yang
memadai dalam rangka menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang
maksimal. Sarana dan prasarana di SMA SMA Taruna Nusantara Magelang
sangat memadai. Dengan fasilitas ruang kelas lengkap dengan whiteboard,
LCD, laboratorium bahasa, dan perpustakaan. Hal teirsebut sangat
memudahkan guru terutama guru bahasa Indonesia dalam menjelaskan materi
dan referensi.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong yang membimbing praktikan adalah Drs. Usdiyanto, M.
Hum. Kualitas mengajar pamong sangat baik, beliau memiliki cara untuk
menyampaikan materi secara runtut, selain itu pengetahuan beliau dalam
bidang bahasa maupun Sastra juga sangat luas. Terlebih lagi dalam penyusunan
RPP, beliau sangat cermat dan sistematis sehingga pembelajaran yang tercipta
sangat menyenangkan, apalagi dengan dimasukkan pendidikan karakter dan
pendidikan kewirausahaan. Beliau adalah pamong yang jeli dalam menangkap
potensi-potensi siswa di bidang bahasa dan sastra.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Kualitas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang tergolong
sangat baik. Hal ini dikarenakan sekolah menciptakan sistem belajar yang
berkelanjutan sehingga iklim belajar siswa sangat baik dimana siswa sangat aktif
dan kritis dalam menanggapi pertanyaan atau penugasan yang diberikan oleh
guru.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan masih kurang meskipun sudah diberikan
suplemen materi pendidikan dalam bangku kuliah namun antara teori yang
dipaparkan dengan praktik di lapangan berbeda sehingga praktikan harus
menyeusikan dan beradaptasi dengan perbedaan tersebut.
6. Nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1
Banyak nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah menempuh PPL 1.
Di antaranya adalah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kelas dan
memperoleh gambaran pembelajaran yang berlangsung di kelas. Selain itu
praktikan juga mulai mengenal karakteristik siswa di masing-masing jenjang.
Semua ini menjadi bekal b

Dokumen yang terkait