ppl2_7101409004_R112_1349801440. 1.37MB 2013-07-11 22:16:14
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II
DI SMK NEGERI 1 SLAALATIGA
Disusun Oleh:
Nama
: Pipit Fitriyana
NIM
: 7101409004
Program Studi : Pend. Ekonomi Adminstrasi Perkantoran
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.
Hari
:
Tanggal
: Oktober 2012
Disahkan Oleh:
Koordinator Dosen Pembimbing
Kepala Sekolah
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 197810072003122002
NIP. 195703221986031005
Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES
ttd
Drs. Masugino, M.Pd.
NIP. 195207211980121001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha ESa, karena
atas limpahan rahmat, dan hidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan kegiatan
dan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga.
Laporan ini merupakan hasil dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 yang
berorientasi pada penyusunan perangkat pembelajaran dan praktek belajar
mengajar di kelas. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Pejabat Rektor Universitas Negeri Semarang sekaligus Pelindung Pelaksanaan
PPL , Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si
2. Koordinator PPL Universitas Negeri Semarang dan Penanggung jawab
Pelaksanaan PPL , Drs. Masugino, M.Pd
3. Dosen Koordinator PPL sekaligus Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pend.
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd.,
M.Pd.
4. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga yang dengan hati terbuka telah
menerima kedatangan penulis, Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd
5. Koordinator Guru Pamong SMK Negeri 1 Salatiga, Victor Haruman, S.P.
6. Guru Pamong Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Negeri 1 Salatiga,
Istiningsih, S.Pd yang dengan bijak bersedia memberikan bimbingan dan
arahan bagaimana menjadi seorang guru yang Professional.
7. Segenap guru, staff, dan karyawan sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
8. Rekan-rekan seperjuangan PPL di SMK Negeri 1 Salatiga yang selalu
memberikan dukungan dan semangat menjadi calon guru teladan.
9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL 2 di SMK
Negeri 1 Salatiga ini, yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang telah berperan mendapatkan
restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kegiatan PPL ini memberikan manfaat
kepada penulis khususnya dan pihak-pihak yang terkait lainnya pada umumnya.
Salatiga,
Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
2
BAB II LANDANSAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL
4
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
5
2.3 Visi dan Misi Sekolah
6
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Waktu
7
3.2 Tempat
7
3.3 Tahapan Kegiatan
7
3.4 Proses Pembimbingan
12
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL
13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
14
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
REFLEKSI DIRI
SILABUS
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah salah satu perguruan tinggi
negeri yang memiliki misi salah satunya adalah untuk menyiapkan tenaga terdidik
untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan baik sebagai tenaga pendidik
maupun sebagai non pendidik. Oleh karena itu komposisi kurikulum prodi
pendidikan jenjang studi S1 tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman
Lapangan yang mendapatkan beban SKS sebanyak 6 SKS pada total SKS yang
harus ditempuh mahasiswa pada jenjang studi S1 Prodi Pendidikan. Seluruh
mahasiswa Prodi Pendidikan di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan
serangkaian ilmu yang diharapkan mampu menunjang kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan di masing-masing sekolah yang menjadi tempat praktikan
masing masing mahasiswa.
Tugas tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa praktikan harus dikerjakan
semaksimal mungkin, karena kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat
keberhasilan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL di sekolah masingmasing yang telah dipilih sendiri oleh mahasiswa praktikan. Keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan PPL tidak lepas dari penyiapan lembaga dalam
mempersiapkan administrasi dan kesiapan lainnya yang dibutuhkan oleh
mahasiswa praktikan.
Dewasa ini tenaga kependidikan dituntut bukan hanya mahir dalam hal teori
namun juga mahir dalam hal praktek. Oleh karenanya, lembaga dalam hal ini
UNNES berusaha keras mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
mahasiswa bukan hanya dalam kemampuan teori namun juga dalam kemampuan
praktek di lapangan yang diharapkan begitu mendapatkan gelar sarjana
pendidikan, lulusan bukan hanya mahir dalam pelajaran namun juga mahir dalam
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini dilaksanakan di SMK
Negeri 1 Salatiga. Diharapkan mahasiswa praktikan dapat mendapatkan
pengalaman baru dalam proses pendidikan untuk menjadi bekal bila sudah
menjadi guru kelak.
1.2 Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa
praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi :
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan
kompetensi sosial.
1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi praktikan
a. Praktikan dapat mempraktikan ilmu yang sudah diperoleh selama masih
duduk di bangku perkuliahan dan praktikan mengetahui apa saja yang
harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran, menyusun perangkat
pembelajaran seperti prota, promes, silabus, RPP, metode dan media
pembelajaran.
b. Praktikan lebih bisa memahami peserta didik dengan segala
keberagaman yang mereka miliki.
2. Manfaat bagi Sekolah
a. Memperluas dan meningkatkan kerja sama dengan UNNES yang
notabennya adalah salah satu universitas terkemuka di Semarang.
b. Dapat meningkatkan kualitas pendidik.
3. Manfaat bagi UNNES
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah
yang terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar
di instansi atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di
lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL 2
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 adalah:
1. Undang – Undang :
a. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2. Peraturan Pemerintah :
a. No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
b. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Keputusan Presiden :
a. No. 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang
b. No. 124 /M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas
c. No. 132 /M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :
a. Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
b. Nomor
225/O/2000
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
c. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
d. Nomor 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud. Nomor
278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang
6. Peraturan Rektor UNNES :
a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang
b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas
Negeri Semarang
c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
d. Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang
e. Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri
Semarang
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan
bahan
pelajaran
serta
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi
Lulusan ( SKL ) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thaun 2003 (UU 20/
2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional 6
Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dengan
mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Selain dari itu, penyusunan KTSP
juga mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005.
2.3 Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebagai berikut :
Visi : “Menghasilkan lulusan yang beriman, kompeten, dan kompetitif serta
berwawasan lingkungan.”
Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2. Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
dan berkarakter.
3. Mendidik peserta didik, mampu hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan, lingkungan dan seni.
4. Mendidik dan melatih peserta didik memiliki keterampilan sesuai
kompetensi keahliannya.
5. Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga
dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20
Oktober 2012 (8 minggu).
3.2 Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di SMK Negeri 1
Salatiga yang beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3 Kembangarum
Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti, Salatiga.
3.3 Tahapan Kegiatan
1. Penerjunan ke sekolah latihan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama kurang lebih 3
(tiga) bulan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh UPT PPL UNNES,
yaitu mulai tanggal 30 Juli sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012
Penyerahan mahasiswa PPL kepada Kepala Sekolah SMK N 1 Salatiga
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 Juli 2012 oleh dosen koordinator
PPL UNNES di SMK N 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
2. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Terbimbing)
Dalam melaksanakan pelatihan mengajar terbimbing, mahasiswa
praktikan melakukannya di kelas dengan bimbingan guru pamong yang
dilaksananakan selama kurang lebih satu minggu pada minggu kedua
praktik. Kemudian setelah dirasa cukup oleh guru pamong yang
bersangkutan, praktikan diberi kesempatan untuk mengajar di depan kelas
secara mandiri. Sedangkan tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan
sebelum melakukan pengajaran secara mandiri antara lain membuat
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah
pragram tahunan (prota), prgram semester (promes), silabus, RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
3. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri)
Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-3 sampai
minggu terakhir PPL. Sedangkan tugas keguruan
lainnya yang
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga antara lain setiap hari Senin awal
bulan dan tanggal 17 diadakan upacara bendera, upacara pada hari Besar
Nasional dan setiap hari Jumat pagi diadakan Jumat bersih, dan siangnya
diadakan shalat jumat berjamaah. Selain itu, mahasiswa PPL menjadi
bagian dari panitia (sebagai pengawas) Ujian Tengah Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2012/2013 yang dimulai tanggal 8 Oktober sampai dengan
12 Oktober 2012. Selain itu, praktikan juga ikut mendampingi salah satu
kegiatan ekstrakurikuler, yaitu PMR.
Tidak hanya itu, selain membuat perangkat pembelajaran dan
mengikuti kegiatan intra sekolah, dalam melaksanakan KBM praktikan
mempunyai beberapa ketrampilan mengajar (pada saat melakukan KBM di
dalam kelas, untuk mapel produktif administrasi perkantoran dengan
standar kompetensi mengelola sistem kearsipan) antara lain:
a.
Membuka pelajaran
Dalam
membuka
pelajaran,
biasanya
guru
pertama
kali
mengucapkan salam dilanjutkan dengan memimpin doa (jika
mengajar jam pertama) yang dilajutkan dengan mempresensi siswa.
Biasanya guru memanggil satu persatu nama siswa atau dengan
menanyakan siapa yang tidak masuk. Kemudian guru memberikan
motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
seputar pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
b.
Komunikasi dengan Siswa
Komunikasi antara siswa dengan guru merupakan faktor terpenting
selama proses KBM berlangsung karena dengan komunikasi yang
baik antara guru dan siswa Agar semua informasi (materi) dapat
tersampaikan dengan benar). Komunikasi yang dimaksud adalah
terjadinya komunikasi dua arah yaitu guru menerangkan dan siswa
mendengarkan, komunikasi tiga arah yaitu guru menerangkan siswa
mendengarkan dan bertanya serta komunikasi multi arah guru
menjelaskan, siswa mendengarkan dan bertanya, dan siswa bertanya
kepada siswa yang lain.
c.
Penggunaan Metode Pembelajaran
Dalam melakukan pembelajaran guru tidak hanya menggunakan
metode ceramah. Berbagai variasi metode pembelajaran pun
diterapakan, mulai dengan tanya jawab, penugasan, role playing,
sampai PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) yang tentunya disesuaikan dengan materi yang
diajarkan.
Semua itu dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak jenuh atau
bosan ketika proses pembelajaran. Tentunya dengan tujuan utamanya
agar siswa dapat menyerap ilmu dengan baik yang telah diajarakan
guru.
d.
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan
media
pembelajaran
juga
sangat
bervariasi.
Penggunaan media ini disesuaikan dengan pokok bahasan yang
dibahas, ada puzzle bergambar, kartu pertanyaan, dll. Semua itu
digunakan dengan tujuan untuk membantu guru maupun siswa dalam
proses
pembelajaran.
Guru
juga
menggunakan
LCD
untuk
menampilkan power point yang membantu siswa memahami materi
lebih mudah.
e.
Variasi Dalam Pembelajaran
Dalam hal ini, variasi lebih cenderung ditekankan pada saat
menyampaikan materi di kelas. Misalnya guru melakukan variasi
suara. Kadang-kadang guru berkata-kata dengan nada suara pelan,
kadang menggunakan nada suara tinggi. Untuk materi yang pokok,
atau penting diperlukan suara yang lantang dengan memerlukan
penekanan. Dimaksudkan agar siswa menjadi ingat dan tidak lupa
begitu saja.
f.
Memberikan Penguatan
Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri
agar siswa menjadi lebih tertarik pada materi pembelajaran. Guru
harus memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar
lebih mengena. Dalam memberikan penguatan kepada siswa,
praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
telah dijelaskan ataupun pengetahuan umum yang berkaitan dengan
materi.
Apabila
siswa
jawabannya
benar,
maka
guru
bisa
mengucapkan kata “ya benar sekali” atau “hebat” dengan menepuk
pundak siswa, dsb. Penguatan juga dilakukan dengan memberikan
reward atau penghargaan berupa poin nilai untuk siswa yang aktif
dalam KBM.
g.
Menulis di papan tulis
Salah satu media utama ketika di dalam kelas adalah papan tulis.
Karena di dalam kelas tidak ada LCD tetap. Jadi guru lebih sering
menggunakan papan tulis daripada media yang lain.
Ketika guru
menulis di papan tulis selalu berada di sebelah kiri atau tidak
membelakangi siswa dengan demikian sewaktu menulis di papan tulis
guru praktikan dapat mengontrol situasi belajar mengajar.
h.
Mengkondisikan Situasi Siswa
Kondisi yang tenang dan lancar adalah kondisi PBM yang sangat
diharapkan oleh guru. Dalam mengkondisikan situasi belajar, agar
siswa tenang dan dapat berkonsentrasi penuh, tindakan yang
dilakukan oleh praktikan antara lain :
1. Mengkondisikan siswa untuk duduk di depan apabila bangku di
barisan depan kosong.
2. Praktikan tidak hanya berdiri di depan siswa sewaktu proses
pembelajaran berlangsung kadang di tengah, kadang di belakang,
dan kadang di pinggir.
3. Memperhatikan siswa-siswa yang pikirannya tidak berkonsentrasi
atau sedikit membuat gaduh, misalnya asyik sms, berbisik-bisik
dengan temannya, mengantuk ataupun lainnya dengan memberikan
pertanyaan atau memanggil nama siswa yang bersangkutan.
i.
Memberikan Pertanyaan
Dalam memberikan pertanyaan secara tidak langsung memberi
motivasi yang baik pada siswa karena setelah diberikan pertanyaan
siswa diberikan pula penguatan. Pertanyaan harus sesuai dengan
materi yang diberikan. Pertanyaan ini dimaksudkan agar guru
mengetahui apakah siswa selama KBM sudah mampu menerima
materi yang diberikan.
j.
Memberikan Balikan
Praktikan selalu memberikan balikan agar keseluruhan kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, apakah sudah sesuai tujuan ataukah
belum. Apabila belum tercapai maka praktikan memberikan
bimbingan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
k.
Menilai Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada siswa selain berdasarkan pada tugastugas yang telah di berikan, juga dari ulangan mandiri dan Ulangan
Tengah Semester. Tugas mandiri ataupun kelompok ini dapat
diberikan pada setiap akhir bab atau setiap akhir pokok bahasan yang
telah diajarkan.
l.
Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran oleh guru dimulai dari menyimpulkan materi
yang telah diberikan kemudian memberikan tugas-tugas rumah untuk
materi pada pertemuan berikutnya ataupun tugas dari apa yang telah
diajarkan. Namun kadang-kadang juga memberikan post test pada
siswa. Tujuan dari post test ini adalah apakah materi pelajaran dengan
metode yang dilaksanakan sudah tepat atau belum. Biasanya bila tidak
memberikan tugas rumah, guru menyuruh siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan tujuan
agar siswa memiliki bekal untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru
mengucapkan salam dan keluar meninggalkan kelas.
4. Pelaksanaan Ujian Program Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu
terakhir praktik. Ujian praktik mengajar ini dinilai oleh guru pamong dan
dosen pembimbing yang bersangkutan dengan melihat secara langsung
proses belajar mengajar di kelas.
5. Penyusunan Laporan PPL
Penyusunan laporan akhir PPL 2 dilaksanakan pada minggu terakhir
PPL 2. Dalam penyusunan laporan akhir PPL 2 ini, praktikan
mengkonsultasikan penyusunan laporan kepada dosen pembimbing dan
guru pamong untuk mendapatkan masukan-masukan tentang isi laporan
akhir tersebut.
3.4 Proses Pembimbingan
Selama PPL di SMK N 1 Salatiga, praktikan selalu menjaga komunikasi
dan hubungan baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing, yaitu
melalui bimbingan secara intern untuk mengkonsultasikan segala sesuatu
yang praktikan masih belum mengerti.
1.
Bimbingan dengan Guru Pamong
Waktu : setiap saat
Hal-hal yang dikonsultasikan:
a. Bahan mengajar
b. Pembuatan Prota, Promes, silabus dan RPP
c. Pengadaan Ulangan Harian
d. Pembuatan soal dan kunci jawaban baik untuk ulangan maupun
penilaian (kognitif, afektif dan psikomotorik)
e. Pemberian tugas
f. Penggunaan metode dan media pembelajaran
g. Hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan
2.
Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Waktu : Setiap dosen pembimbing datang ke sekolah
Hal-hal yang dikonsultasikan:
a. Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah latihan
b. Bimbingan materi dan penggunaan metode yang efektif untuk PBM
c. Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan
d. Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun UPT
e. Pelaksanaan ujian praktek mengajar
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL
a. Hal-hal yang Menghambat
1. Kondisi di dalam ruangan dimana tidak ada alat pedingin (AC/ kipas
angin)
sehingga
membuat
suasana
menjadi
kurang
nyaman
(kepanasan).
2. Kemampuan praktikan menangani siswa yang ramai saat pembelajaran
(kadang siswa sangat sulit untuk dikendalikan saat praktikan mengajar
tanpa diawasi oleh Guru Pamong).
3. Siswa masih menganggap praktikan sebagai calon guru dadakan
sehingga sangat mengganggu dalam proses komunikasi ketika dikelas
(meremehkan).
b. Hal-hal yang Mendukung
1. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap apabila praktikan
memerlukan bimbingan
2. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu objektif dalam evaluasi
3. Kondisi siswa yang mendukung dalam proses PBM, dalam hal ini siswa
SMK N 1 Salatiga
aktif dan selalu siap dalam menerima materi
pelajaran
4. Dosen pembimbing cukup sering datang ke sekolah latihan
5. Guru pamong memberikan kebebasan berkreasi sehingga proses
pembelajaran bisa maksimal
6. Adanya komunikasi yang baik dengan guru pamong maupun dosen
pembimbing
7. Penerimaan yang baik dari personil sekolah yang lain
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama mengikuti dan
melaksanakan PPL 2 di SMK Negeri 1 Salatiga, maka praktikan dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pelaksanaan PPL merupakan proses pencarian pengalaman yang mutlak
diperlukan bagi setiap pendidik.
b.
c.
Supaya mampu mengelola kelas dengan baik, seorang guru harus bisa :
1.
Menguasai bahan atau materi
2.
Mampu menyesuaikan tujuan khusus pembelajaran dengan materi
3.
yang akan disampaikan.
4.
Mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
5.
Terampil memanfaatkan media dan memilih sumber belajar.
Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus senantiasa
memberikan motivasi kepada muridnya.
d.
Dalam setiap permasalahan baik itu yang berhubungan dengan materi
maupun dengan anak didik, praktikan harus berkonsultasi dengan guru
pamong yang bersangkutan.
e.
Bimbingan yang diberikan oleh guru pamong sangat berpengaruh kepada
praktikan.
4.2 Saran
a. Untuk Mahasiswa PPL
1.
Senantiasa menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan
sesama mahasiswa PPL maupun dengan guru-guru dan staf karyawan
sekolah.
2. Senantisa saling membantu selama pelaksanaan kegiatan PPL.
b. Untuk pihak sekolah
Sebagai mahasiswa PPL, praktikan mempunyai beban yang cukup
berat, untuk itu praktikan menyarankan kepada pihak sekolah terutama
guru-guru untuk lebih membantu dan memberikan motivasi pada setiap
mahasiswa PPL dalam melaksanakan setiap kegiatan.
c. Untuk Pihak UPT
Pihak UPT agar memperhatikan masalah waktu pelaksanaan agar
tidak mengganggu jalannya pelaksanaan PPL, karena adakalanya waktu
kegiatan PPL bertabrakan dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh
Universitas.
Saran-saran di atas hanyalah merupakan keinginan praktikan. Itu semua
mudah-mudahan
menjadi
masukan
bagi
meningkatkan mutu pendidikan yang telah ada.
semua
pihak
untuk
dapat
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Pusat Pengembangan PPL LP3 UNNES. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman
Lapangan Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES PRESS
SMK Negeri 1 Salatiga; 2010. Program Kerja Sekolah.
Sunandar. 2011. Laporan PPL 2 di SMK Negeri 2 Semarang.
REFLEKSI DIRI
Pipit Fitriyana (7101409004). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
SMK Negeri 1 Salatiga. Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, S1.
Universitas Negeri Semarang.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas negeri yang
berbasis pendidikan. Tentunya merupakan universitas yang diharapkan
menghasilkan lulusan berupa calon guru-guru yang professional. Untuk
mendukung hal itu, dilaksanakanlah kegiatan PPL (Praktik Pengalaman
Lapangan). Karena tujuan PPL Universitas Negeri Semarang adalah
mempersiapkan tenaga pendidik sebelum menempuh kegiatan mengajar yang
sesungguhnya. Dalam Kurikulum Pendidikan untuk Program S1, Program
Diploma, dan Program Akta, tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang berupa Praktik keguruan di sekolah-sekolah sebagai latihan
bagi calon tenaga pengajar; seperti tak ubah dengan praktek non keguruan bagi
para calon konselor, fasilitator dan tenaga kependidikan lain.
Dalam kaitannya dengan pengembangan tenaga kependidikan, para calon
guru perlu mempersiapkan berbagai hal yang sejalan dengan perkembangan
teknologi dan era globalisasi; yang mana juga mempengaruhi sisi psikologis para
siswa. Berkaitan dengan hal ini, PPL adalah ajang yang sangat tepat bagi calon
guru untuk menguji kesiapan para calon guru dalam menangani para murid yang
selalu berkembang tahun demi tahun serta mempraktekkan pembelajaran yang
berkaitan dengan teori yang telah diterima selama bangku perkuliahan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) periode angkatan tahun 2012 yang
diadakan mulai tanggal 30 Juli sampai 20 Oktober 2012, yang dibagi menjadi dua
periode, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 bertujuan untuk mengamati sekolah
(observasi) guna melihat keadaan, situasi dan kondisi sekolah sebelum mengajar
para siswa secara langsung. Selain itu, tujuan dari PPL 1 adalah untuk mengetahui
fasilitas atau sarana apa saja yang ada di sekolah yang berguna untuk menunjang
proses pembelajaran. PPL 1 ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu.
Selanjutnya, adalah PPL 2 dimana periode untuk calon guru mengajar para siswa
secara langsung minimal 7 kali mengajar ditambah satu ujian yang kemudian
diamati dan dinilai oleh guru pamong yang berasal dari guru mata pelajaran yang
sesuai dengan jurusan dari masing-masing mahasiswa dan dosen pembimbing.
Yang menjadi lokasi untuk latihan adalah SMK Negeri 1 Salatiga yang
beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3, Kel. Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota
Salatiga.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat sebagaimana disebutkan
dalam persyaratan penuntasan tugas PPL 2. PPL 2 Dilaksanakan mulai tanggal 27
Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012. Mahasiswa praktikan melakukan
kegiatan mengajar di dalam kelas dengan dinilai oleh guru pamong dan dosen
pembimbing. Laporan refleksi diri adalah catatan singkat tentang tanggapan
praktikan secara umum terkait pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran dengan standar kompetensi Mengelola Sistem
Kearsipan yang ada di SMK Negeri 1 Salatiga serta semua pendukung
pembelajrannya.
A. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Produktif Administrasi
Perkantoran (Mengelola Sistem Kearsipan)
1. Kelebihan Pembelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
a. Materi yang disampaikan sistematis dan terperinci sehingga mudah bagi
siswa untuk memahaminya.
b. Volume/suara dari guru yang mengajar cukup lantang sehingga semua
siswa mampu mendengarkan dengan baik walaupun bagi mereka yang
duduk di belakang.
2. Kelemahan Pembelajaran Mengeloal Sistem Kearsipan
a. Kurangnya buku pegangan yang terbaru (buku yang digunakan cenderung
cetakan lama) yang mengakibatkan para siswa sedikit ketinggalan zaman
apabila mereka tidak berusaha mencari materi tambahan sendiri
b. Siswa cenderung ramai sendiri dan kurang menghargai guru
(meremehkan).
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Secara umum, sarana dan prasarana untuk pengajaran Mengelola Sistem
Kearsipan sudah baik. Buku pegangan tersedia dengan jumlah banyak di
perpustakaan sehingga siswa satu persatu bisa memilikinya. Adanya white board
dan spidol juga membantu proses pembelajaran siswa.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan untuk jurusan administrasi
perkantoran adalah Ibu Istiningsih, S.Pd. yang bersedia memberikan arahan dan
bimbingan kepada praktikan terkait masalah pengenalan lapangan dan gambaran
praktik mengajar dalam kelas. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang ramah,
sabar, dan komunikatif dalam menciptakan pembelajaran dalam kelas. Tingkat
keprofesionalannya pun tidak diragukan lagi, bisa dibuktikan karena beliau
merupakan guru yang sudah lulus sertifikasi yang menandakan bahwa guru
tersebut professional. Dosen pembimbing praktikan PPL adalah Ibu Nina
Oktarina, S.Pd., M.Pd., yang berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada
praktikan. Beliau adalah dosen dari fakultas ekonomi yang ramah, sabar dan
disiplin dalam melaksanakan pembelajaran kreatif di dalam kelas.
D. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan
pembelajaran dengan komunikatif dan penggunaan metode dan media yang
bervariasi. Namun demikian, kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar
potensi diri praktikan dapat diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran
seorang calon guru profesional. Kompetensi paedagogik, professional,
kepribadian dan kompetensi sosial masih harus diasah agar bisa menjadi calon
guru yang benar-benar professional.
E. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 2
Banyak hal positif yang didapat setelah melaksanakan PPL 2 ini. Praktikan
memperoleh pengalaman secara langsung mengenai dunia pendidikan di sekolah
terutama bagaimana seharusnya menjadi guru kreatif, inovatif dan profesional
dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi/keahlian yang
dimiliki. Selain itu, kegiatan ini berfungsi sebagai proses pendewasaan diri
praktikan secara bertahap. Praktikan merasakan dengan adanya PPL 2 dapat
meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sejawat
maupun dengan karyawan, guru, dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
F. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri
Semarang
Berdasarkan hasil observasi PPL 2, praktikan menyarankan agar SMK
Negeri 1 Salatiga ini tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai
bidang yang menjadi komoditas sekolah. Mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang
mendukung tercapainya kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan pembaharuan
terhadap buku-buku pegangan agar para siswa mampu menghadapi perkembangan
jaman. Serta dapat berperan untuk mendukung siswa agar lebih berprestasi sesuai
dengan bidangnya seperti pemasaran, akuntansi, olahraga, dll. Pihak sekolah
sebaiknya dapat menunjuk guru pamong yang benar-benar telah berpengalaman
dalam mengajar karena dari guru pamonglah mahasiswa praktikan memperoleh
sebagian besar ilmu dan pengalaman dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan bagi UNNES, perlu adanya sosialisasi kepada mahasiswa calon
praktikan untuk pemilihan sekolah tempat latihan karena masih banyak yang
kebingungan ketika melakukan pemilihan untuk sekolah latihan. Selain itu,
hendaklah lembaga Universitas Negeri Semarang agar menjalin kerja sama yang
baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan
sekolah-sekolah latihan dalam hal ini adalah SMK Negeri 1 Salatiga, Kota
Salatiga.
Salatiga, Oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran
(Mengelola Sistem Kearsipan)
Istiningsih, S.Pd.
NIP. 196911092005012005
Guru Praktikan
Pipit Fitriyana
NIM. 7101409004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP 2 / 1
Pertemuan Ke-
:4
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
I.
Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
II.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber
2. Mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber
2. Siswa dapat mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
V.
Materi Pembelajaran
Pengertian Arsip
a. Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran”
arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena
mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
b. Menurut Schellenberg
Arsip dapat diartikan sebagai warkat/naskah dari suatu badan
Pemerintahan atau Swasta yang diputuskan sebagai bahan berharga
untuk diawetkan secara tetap, guna keperluan mencari keterangan dan
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu
badan kearsipan.
c. Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman
suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala
cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan,
sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaankebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaanpekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya. Rumusan di atas
memberikan pengertian yang luas. Bahwa arsip adalah naskah-naskah,
baik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk kelompok/kumpulan,
dalam bentuk tertulis/bergambar, media baru, maupun dalam bentuk
suara (rekaman).
d. Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian
tanggal 23 Februari s/d Maret 1957
1. Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena
pekerjaan, aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire
handeling), yang disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat
dipersiapkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya.
2. Arsip adalah suatu badan, di mana diadakan pencatatan,
penyimpanan serta pengolahan-pengolahan tentang segala surat, baik
dalam pemerintahan maupun dalam soal umum, baik ke dalam
maupun ke luar dengan satu sistem tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.
e. Menurut UU No. 7 Tahun 1971
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga
Negara dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun,
baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintah;
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta
dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kehidupan kebangsaan.
f. Menurut UU No. 43 Tahun 2009
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pengertian Kearsipan
a. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
b. Menurut Sularso Mulyono
Kearsipan adalah penempatan kertas-kertas dalam tempat
penyimpanannya yang baik menurut aturan telah ditetapkan terlebih
dahulu sedemikian rupa, sehingga setiap kertas (surat) bila
diperlukan dapat diketemukan kembali dengan mudah dan cepat.
c. Menurut E. Martono
Kearsipan adalah aktivitas penyelenggaraan arsip sejak dilahirkan
atau diciptakan hingga arsip tersebut dimusnahkan atau dilestarikan.
d. Menurut Prajudi Admosudirdjo
Sistem kearsipan adalah sistem penerbitan (Ordenan, Arronging)
dan penguraian (Beschrijuen, Description) daripada arsip setiap
waktu dapat digunakan oleh pimpinan organisasi.
PERATURAN PRESIDEN No.61 TH 1961 TENTANG POKOK –
POKOK KEARSIPAN
Pada umumnya wujud tulisan dan bentuk corak teknis bagaimanapun juga
dalam keadaan tunggal, berkelompok, maupun dalam kesatuan bentuk dan
fungsi dari pada usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan
kehidupan kebangsaan pada umumnya. Kumpulan surat – surat atau bahan –
bahan penolong lainnya dengan fungsi memastikan suatu ingatan dalam
administrasi negara dibuat secara physis dengan perkembangan organisasi,
yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Role Playing
VII. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
1
Pendahuluan
1. Memeriksa kesiapan peserta didik
a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
Waktu
10 menit
2
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan
tentang pengertian arsip menurut asal mula
kata
3. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa
tentang pentingnya mempelajari materi
kearsipan
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan 5 menit
beberapa
siswa
menyangkut
materi
pengertian arsip dan kearsipan untuk
mengetahui sejauhmana bekal mereka
sebelum menerima pembelajaran
2. Elaborasi
25 menit
a. Guru menyampaikan materi secara
komunikatif tentang pengertian arsip dan
kearsipan dengan diselingi pertanyaanpertanyaan untuk lebih meningkatkan
keaktifan siswa
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri
dari 6 kelompok dengan masing-masing
anggota 6 siswa.
20 menit
c. Setiap kelompok memilih satu buah
gambar yang mereka inginkan yang
dijadikan pedoman dalam menyusun
puzzle.
d. Siswa secara bergantian mengambil
potongan-potongan disesuaikan dengan
gambar yang telah mereka miliki.
e. Siswa bersama anggota kelompok lain
menyusun potongan-potongan yang telah
mereka pilih menjadi sebuah gambar
yang utuh sehingga mendapatkan sebuah
pengertian yang lengkap.
3. Konfirmasi
15 menit
a. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila masih
ada materi yang belum mereka
pahami
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi pengertian arsip dan
kearsipan
3
Kegiatan Penutup
1. Evaluasi
10 menit
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi
yang akan dibahas pada pertemuan
5 menit
berikutnya yaitu tentang batasan-batasan
arsip dan tujuan kearsipan
3. Guru
menutup
pelajaran
kemudian
mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
VIII. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul, lem kertas
Media
Puzzle bergambar (terlampir)
IX. Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES
PRESS
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2012
pada pukul 16.00
X. Evaluasi
Tes praktek
Perwakilan satu siswa dari masing-masing kelompok (sesuai kelompok
awal) maju ke depan untuk menuliskan di papan tulis pengertian arsip sesuai
dengan yang telah dikerjakan pada kegiatan sebelumnya (seperti yang ada di
puzzle). Kemudian dengan berbekal tulisan yang telah ditulis siswa
menjelaskan ulang apa maksud dari tulisan tersebut.
Kunci jawaban:
Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran”
arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena
mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Menurut Schellenberg
Arsip dapat diartikan sebagai warkat/naskah dari suatu badan
Pemerintahan atau Swasta yang diputuskan sebagai bahan berharga
untuk diawetkan secara tetap, guna keperluan mencari keterangan dan
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu
badan kearsipan.
Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman
suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala
cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan,
sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaankebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaanpekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya
Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian tanggal
23 Februari s/d Maret 1957
Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena pekerjaan,
aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire handeling), yang
disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat dipersiapkan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya.
Menurut UU No. 7 Tahun 1971
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara
dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintah;
Menurut UU No. 43 Tahun 2009
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kriteria penilaian dan pedoman pemberian skor:
a. Kesesuaian antara tulisan dan penjelasan : 50%
1. Tulisan dan penjelasan benar : 50 poin
2. Tulisan benar, penjelasan salah : 30 poin
3. Tulisan salah, penjelasan benar : 20 poin
4. Tulisan dan penjelasan salah : 10 poin
b. Waktu (maksimal 5 menit) : 30%
1. Kurang dari 5 menit
: 30 poin
2. 5-7 menit
: 20 poin
3. Labih dari 7 menit
: 15 poin
c. Kelantangan suara : 20%
1. Suara keras ( bisa didengar seluruh ruangan) : 20 poin
2. Suara pelan
: 10 poin
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong
Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd.
Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005
NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 195703221986031005
PUZZLE BERGAMBAR
Pengertian arsip menurut Schellenberg
Pengertian arsip menurut UU No. 7 Tahun 1971
Pengertian arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009
Pengertian arsip menurut dokumentasi / arsip
Pengertian arsip menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Pengertian arsip menurut The Liang Gie
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP / 1
Pertemuan Ke-
:5
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
XI. Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
I.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
II.
Indikator
3. Membedakan antara arsip dengan kearsipan
4. Menjelaskan tujuan kearsipan
III. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan antara arsip dan kearsipan
2. Siswa dapat menentukan tujuan kearsipan
IV. Materi Pembelajaran
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan adalah, arsip merupakan
bendanya atau objeknya. Seperti warkat, dokumen, surat, foto, mikro film,
dll. Sedangkan kearsipan lebih terarah kepada hal-hal yang berkaitan
dengan arsip. Kearsipan cenderung kegiatan-kegiatan untuk menangani
arsip. Kegiatan-kegiatan itu antara lain:
1. Penciptaan
Kegiatan menciptakan atau membuat arsip. Misal, membuat akte
kelahiran, KTP (Kartu Tanda Penduduk), dll.
2. Penyimpanan (storing)
Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem tertentu sesuai
dengan kebutuhan, dengan tujuan agar arsip tidak hilang, dan setiap
orang dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan masing-masing.
3. Penempatan (placing)
Tentunya dalam menyimpan, pasti arsip tidak sekedar diletakkan
secara sembarangan. Diperlukan tempat khusus, wadah khusus untuk
menempatkan arsip karena sangat terkait dengan penemuan kembali.
4. Penemuan kembali (finding)
Apabila suatu hari arsip diperlukan sebagai bahan informasi dapat
ditemukan dengan mudah dan cepat.
5. Pengelolaan
Pemeliharaan dan perawatan
Arsip harus dijaga dari kerusakan sehingga dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Sebelum terjadi kerusakan, tindakan
pencegahan perlu dilakukan agar arsip terjamin
keamanannya. Pemeliharaa fisik dapat dilakukan dengan
memerhatikan hal-hal berikut ini:
1. Ruang tempat penyimpanan
2. Penggunaan racun serangga
3. Tindakan preventif
4. Tempat dan letak arsip
5. Kondisi arsip
Pemusnahan atau pelestarian
Arsip-arsip yang sudah mengalami penyusutan nilai guna
maka akan dilakukan pelestarian atau pemusnahan. Arsip
dilestarikan apabila arsip tersebut memiliki nilai guna
kesejarahan (arsip statis/ tetap/abadi), misal teks proklamasi,
dll. Sedangkan yang sudah tidak berdaya guna maka harus
dimusnahkan. Pemusnahan arsip bisa dilakukan dengan 3
cara,yaitu:
a. Pembakaran
b. Pencacahan
c. Pemusnahan
Tujuan penyelenggaraan arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009 pasal 3
adalah:
1. Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakuka oleh lembaga
negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisais
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan serta ANRI
sebagai penyelenggara kearsipan nasional
2. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat
bukti yang sah
3. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaataan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan
rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya
5. Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu
sistem yang komprehensif dan terpadu
6. Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
7. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati
diri bangsa, dan
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
V.
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4.
Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
Waktu
1
Pendahuluan
10 menit
1. Memeriksa kesiapan peserta didik
c. Guru memberi salam
d. Guru mengabsen siswa
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan
tentang pengertian arsip dari beberapa
ahli
2
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
10 menit
Guru melakukan tanya jawab dengan
beberapa siswa menyangkut perbedaan
arsip dan kearsipan untuk menggali
seberapa dalam pengetahuan mereka
tentang materi yang akan dipelajari hari
ini
3
2. Elaborasi
50 menit
Guru menyampaikan materi secara
komunikatif tentang perbedaan arsip dan
kearsipan serta tujuan kearsipan dengan
diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk
lebih meningkatkan keaktifan siswa
3. Konfirmasi
10 menit
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila masih ada materi
yang belum mereka pahami
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi pengertian arsip dan
kearsipan
Kegiatan Penutup
10 menit
1. Siswa diberi tugas tentang materi yang
telah dipelajari untuk dikumpulkan
sebagai tugas rumah
2. Guru menutup pelajaran kemudian
mengucapkan salam dan meninggalkan
kelas
A.
Alat / Bahan dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul
Media : -
B.
Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES
PRESS
Sumpriana, Euis, Gina Madiana. 1999. Surat Niaga dan Kearsipan SMK
Tingkat I. Bandung: CV ARMICO
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Rabu tanggal 5 September 2012
pada pukul 20.00
C.
Evaluasi
Tes Tertulis
Soal:
1. Jelaskan perbedaan antara arsip dengan kearsipan!
2. Sebutkan macam-macam kegiatan kearsipan!
3. Sebutkan tujuan kearsipan!
Kunci Jawaban:
1.
Arsip = benda/ objeknya, sedangkan kearsipan adalah kegiatan yang
berkenaan dengan arsip (pengelolaan)
2. Kegiatan-kegiatan kearsipan:
a. Penciptaan
b. Penyimpanan
c. Penempatan
d. Penemuan kembali
e. Pengelolaan
- Pemeliharaan/ perawatan
- Pelestarian/ pemusnahan
3. Tujuan kearsipan:
Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakuka oleh
lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisais politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional
Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai
alat bukti yang sah
Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan
pemanfaataan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang
autentik dan terpercaya
Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu
sistem yang komprehensif dan terpadu
Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati
diri bangsa, dan
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Kriteria penilaian:
1. Jawaban benar
Jawaban salah
2. Jawaban benar
: skor 15
: skor 10
: skor 25
Jawaban salah
3. Jawaban benar
Jawaban salah
: skor 10
: skor 60
: skor 25
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong
Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd.
Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005
NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 195703221986031005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP 2 / 1
Pertemuan Ke-
:6
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
I.
Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
II.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Menjelaskan macam-macam
kepentingan arsip
penggolongan
arsip
berdasarkan
sifat
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggolongkan arsip berdasarkan sifat kepentinga
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II
DI SMK NEGERI 1 SLAALATIGA
Disusun Oleh:
Nama
: Pipit Fitriyana
NIM
: 7101409004
Program Studi : Pend. Ekonomi Adminstrasi Perkantoran
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.
Hari
:
Tanggal
: Oktober 2012
Disahkan Oleh:
Koordinator Dosen Pembimbing
Kepala Sekolah
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 197810072003122002
NIP. 195703221986031005
Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES
ttd
Drs. Masugino, M.Pd.
NIP. 195207211980121001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha ESa, karena
atas limpahan rahmat, dan hidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan kegiatan
dan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga.
Laporan ini merupakan hasil dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 yang
berorientasi pada penyusunan perangkat pembelajaran dan praktek belajar
mengajar di kelas. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Pejabat Rektor Universitas Negeri Semarang sekaligus Pelindung Pelaksanaan
PPL , Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si
2. Koordinator PPL Universitas Negeri Semarang dan Penanggung jawab
Pelaksanaan PPL , Drs. Masugino, M.Pd
3. Dosen Koordinator PPL sekaligus Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pend.
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd.,
M.Pd.
4. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga yang dengan hati terbuka telah
menerima kedatangan penulis, Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd
5. Koordinator Guru Pamong SMK Negeri 1 Salatiga, Victor Haruman, S.P.
6. Guru Pamong Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Negeri 1 Salatiga,
Istiningsih, S.Pd yang dengan bijak bersedia memberikan bimbingan dan
arahan bagaimana menjadi seorang guru yang Professional.
7. Segenap guru, staff, dan karyawan sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
8. Rekan-rekan seperjuangan PPL di SMK Negeri 1 Salatiga yang selalu
memberikan dukungan dan semangat menjadi calon guru teladan.
9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL 2 di SMK
Negeri 1 Salatiga ini, yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang telah berperan mendapatkan
restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kegiatan PPL ini memberikan manfaat
kepada penulis khususnya dan pihak-pihak yang terkait lainnya pada umumnya.
Salatiga,
Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
2
BAB II LANDANSAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL
4
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
5
2.3 Visi dan Misi Sekolah
6
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Waktu
7
3.2 Tempat
7
3.3 Tahapan Kegiatan
7
3.4 Proses Pembimbingan
12
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL
13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
14
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
REFLEKSI DIRI
SILABUS
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah salah satu perguruan tinggi
negeri yang memiliki misi salah satunya adalah untuk menyiapkan tenaga terdidik
untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan baik sebagai tenaga pendidik
maupun sebagai non pendidik. Oleh karena itu komposisi kurikulum prodi
pendidikan jenjang studi S1 tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman
Lapangan yang mendapatkan beban SKS sebanyak 6 SKS pada total SKS yang
harus ditempuh mahasiswa pada jenjang studi S1 Prodi Pendidikan. Seluruh
mahasiswa Prodi Pendidikan di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan
serangkaian ilmu yang diharapkan mampu menunjang kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan di masing-masing sekolah yang menjadi tempat praktikan
masing masing mahasiswa.
Tugas tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa praktikan harus dikerjakan
semaksimal mungkin, karena kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat
keberhasilan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL di sekolah masingmasing yang telah dipilih sendiri oleh mahasiswa praktikan. Keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan PPL tidak lepas dari penyiapan lembaga dalam
mempersiapkan administrasi dan kesiapan lainnya yang dibutuhkan oleh
mahasiswa praktikan.
Dewasa ini tenaga kependidikan dituntut bukan hanya mahir dalam hal teori
namun juga mahir dalam hal praktek. Oleh karenanya, lembaga dalam hal ini
UNNES berusaha keras mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
mahasiswa bukan hanya dalam kemampuan teori namun juga dalam kemampuan
praktek di lapangan yang diharapkan begitu mendapatkan gelar sarjana
pendidikan, lulusan bukan hanya mahir dalam pelajaran namun juga mahir dalam
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini dilaksanakan di SMK
Negeri 1 Salatiga. Diharapkan mahasiswa praktikan dapat mendapatkan
pengalaman baru dalam proses pendidikan untuk menjadi bekal bila sudah
menjadi guru kelak.
1.2 Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa
praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi :
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan
kompetensi sosial.
1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi praktikan
a. Praktikan dapat mempraktikan ilmu yang sudah diperoleh selama masih
duduk di bangku perkuliahan dan praktikan mengetahui apa saja yang
harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran, menyusun perangkat
pembelajaran seperti prota, promes, silabus, RPP, metode dan media
pembelajaran.
b. Praktikan lebih bisa memahami peserta didik dengan segala
keberagaman yang mereka miliki.
2. Manfaat bagi Sekolah
a. Memperluas dan meningkatkan kerja sama dengan UNNES yang
notabennya adalah salah satu universitas terkemuka di Semarang.
b. Dapat meningkatkan kualitas pendidik.
3. Manfaat bagi UNNES
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah
yang terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar
di instansi atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di
lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL 2
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 adalah:
1. Undang – Undang :
a. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2. Peraturan Pemerintah :
a. No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
b. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Keputusan Presiden :
a. No. 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang
b. No. 124 /M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas
c. No. 132 /M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :
a. Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
b. Nomor
225/O/2000
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
c. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
d. Nomor 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud. Nomor
278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Semarang
6. Peraturan Rektor UNNES :
a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Semarang
b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas
Negeri Semarang
c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
d. Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang
e. Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri
Semarang
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan
bahan
pelajaran
serta
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi
Lulusan ( SKL ) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thaun 2003 (UU 20/
2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional 6
Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dengan
mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Selain dari itu, penyusunan KTSP
juga mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005.
2.3 Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebagai berikut :
Visi : “Menghasilkan lulusan yang beriman, kompeten, dan kompetitif serta
berwawasan lingkungan.”
Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2. Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
dan berkarakter.
3. Mendidik peserta didik, mampu hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan, lingkungan dan seni.
4. Mendidik dan melatih peserta didik memiliki keterampilan sesuai
kompetensi keahliannya.
5. Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga
dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20
Oktober 2012 (8 minggu).
3.2 Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di SMK Negeri 1
Salatiga yang beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3 Kembangarum
Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti, Salatiga.
3.3 Tahapan Kegiatan
1. Penerjunan ke sekolah latihan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama kurang lebih 3
(tiga) bulan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh UPT PPL UNNES,
yaitu mulai tanggal 30 Juli sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012
Penyerahan mahasiswa PPL kepada Kepala Sekolah SMK N 1 Salatiga
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 Juli 2012 oleh dosen koordinator
PPL UNNES di SMK N 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
2. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Terbimbing)
Dalam melaksanakan pelatihan mengajar terbimbing, mahasiswa
praktikan melakukannya di kelas dengan bimbingan guru pamong yang
dilaksananakan selama kurang lebih satu minggu pada minggu kedua
praktik. Kemudian setelah dirasa cukup oleh guru pamong yang
bersangkutan, praktikan diberi kesempatan untuk mengajar di depan kelas
secara mandiri. Sedangkan tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan
sebelum melakukan pengajaran secara mandiri antara lain membuat
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah
pragram tahunan (prota), prgram semester (promes), silabus, RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
3. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri)
Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-3 sampai
minggu terakhir PPL. Sedangkan tugas keguruan
lainnya yang
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga antara lain setiap hari Senin awal
bulan dan tanggal 17 diadakan upacara bendera, upacara pada hari Besar
Nasional dan setiap hari Jumat pagi diadakan Jumat bersih, dan siangnya
diadakan shalat jumat berjamaah. Selain itu, mahasiswa PPL menjadi
bagian dari panitia (sebagai pengawas) Ujian Tengah Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2012/2013 yang dimulai tanggal 8 Oktober sampai dengan
12 Oktober 2012. Selain itu, praktikan juga ikut mendampingi salah satu
kegiatan ekstrakurikuler, yaitu PMR.
Tidak hanya itu, selain membuat perangkat pembelajaran dan
mengikuti kegiatan intra sekolah, dalam melaksanakan KBM praktikan
mempunyai beberapa ketrampilan mengajar (pada saat melakukan KBM di
dalam kelas, untuk mapel produktif administrasi perkantoran dengan
standar kompetensi mengelola sistem kearsipan) antara lain:
a.
Membuka pelajaran
Dalam
membuka
pelajaran,
biasanya
guru
pertama
kali
mengucapkan salam dilanjutkan dengan memimpin doa (jika
mengajar jam pertama) yang dilajutkan dengan mempresensi siswa.
Biasanya guru memanggil satu persatu nama siswa atau dengan
menanyakan siapa yang tidak masuk. Kemudian guru memberikan
motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
seputar pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
b.
Komunikasi dengan Siswa
Komunikasi antara siswa dengan guru merupakan faktor terpenting
selama proses KBM berlangsung karena dengan komunikasi yang
baik antara guru dan siswa Agar semua informasi (materi) dapat
tersampaikan dengan benar). Komunikasi yang dimaksud adalah
terjadinya komunikasi dua arah yaitu guru menerangkan dan siswa
mendengarkan, komunikasi tiga arah yaitu guru menerangkan siswa
mendengarkan dan bertanya serta komunikasi multi arah guru
menjelaskan, siswa mendengarkan dan bertanya, dan siswa bertanya
kepada siswa yang lain.
c.
Penggunaan Metode Pembelajaran
Dalam melakukan pembelajaran guru tidak hanya menggunakan
metode ceramah. Berbagai variasi metode pembelajaran pun
diterapakan, mulai dengan tanya jawab, penugasan, role playing,
sampai PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan) yang tentunya disesuaikan dengan materi yang
diajarkan.
Semua itu dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak jenuh atau
bosan ketika proses pembelajaran. Tentunya dengan tujuan utamanya
agar siswa dapat menyerap ilmu dengan baik yang telah diajarakan
guru.
d.
Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan
media
pembelajaran
juga
sangat
bervariasi.
Penggunaan media ini disesuaikan dengan pokok bahasan yang
dibahas, ada puzzle bergambar, kartu pertanyaan, dll. Semua itu
digunakan dengan tujuan untuk membantu guru maupun siswa dalam
proses
pembelajaran.
Guru
juga
menggunakan
LCD
untuk
menampilkan power point yang membantu siswa memahami materi
lebih mudah.
e.
Variasi Dalam Pembelajaran
Dalam hal ini, variasi lebih cenderung ditekankan pada saat
menyampaikan materi di kelas. Misalnya guru melakukan variasi
suara. Kadang-kadang guru berkata-kata dengan nada suara pelan,
kadang menggunakan nada suara tinggi. Untuk materi yang pokok,
atau penting diperlukan suara yang lantang dengan memerlukan
penekanan. Dimaksudkan agar siswa menjadi ingat dan tidak lupa
begitu saja.
f.
Memberikan Penguatan
Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri
agar siswa menjadi lebih tertarik pada materi pembelajaran. Guru
harus memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar
lebih mengena. Dalam memberikan penguatan kepada siswa,
praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
telah dijelaskan ataupun pengetahuan umum yang berkaitan dengan
materi.
Apabila
siswa
jawabannya
benar,
maka
guru
bisa
mengucapkan kata “ya benar sekali” atau “hebat” dengan menepuk
pundak siswa, dsb. Penguatan juga dilakukan dengan memberikan
reward atau penghargaan berupa poin nilai untuk siswa yang aktif
dalam KBM.
g.
Menulis di papan tulis
Salah satu media utama ketika di dalam kelas adalah papan tulis.
Karena di dalam kelas tidak ada LCD tetap. Jadi guru lebih sering
menggunakan papan tulis daripada media yang lain.
Ketika guru
menulis di papan tulis selalu berada di sebelah kiri atau tidak
membelakangi siswa dengan demikian sewaktu menulis di papan tulis
guru praktikan dapat mengontrol situasi belajar mengajar.
h.
Mengkondisikan Situasi Siswa
Kondisi yang tenang dan lancar adalah kondisi PBM yang sangat
diharapkan oleh guru. Dalam mengkondisikan situasi belajar, agar
siswa tenang dan dapat berkonsentrasi penuh, tindakan yang
dilakukan oleh praktikan antara lain :
1. Mengkondisikan siswa untuk duduk di depan apabila bangku di
barisan depan kosong.
2. Praktikan tidak hanya berdiri di depan siswa sewaktu proses
pembelajaran berlangsung kadang di tengah, kadang di belakang,
dan kadang di pinggir.
3. Memperhatikan siswa-siswa yang pikirannya tidak berkonsentrasi
atau sedikit membuat gaduh, misalnya asyik sms, berbisik-bisik
dengan temannya, mengantuk ataupun lainnya dengan memberikan
pertanyaan atau memanggil nama siswa yang bersangkutan.
i.
Memberikan Pertanyaan
Dalam memberikan pertanyaan secara tidak langsung memberi
motivasi yang baik pada siswa karena setelah diberikan pertanyaan
siswa diberikan pula penguatan. Pertanyaan harus sesuai dengan
materi yang diberikan. Pertanyaan ini dimaksudkan agar guru
mengetahui apakah siswa selama KBM sudah mampu menerima
materi yang diberikan.
j.
Memberikan Balikan
Praktikan selalu memberikan balikan agar keseluruhan kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, apakah sudah sesuai tujuan ataukah
belum. Apabila belum tercapai maka praktikan memberikan
bimbingan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
k.
Menilai Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada siswa selain berdasarkan pada tugastugas yang telah di berikan, juga dari ulangan mandiri dan Ulangan
Tengah Semester. Tugas mandiri ataupun kelompok ini dapat
diberikan pada setiap akhir bab atau setiap akhir pokok bahasan yang
telah diajarkan.
l.
Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran oleh guru dimulai dari menyimpulkan materi
yang telah diberikan kemudian memberikan tugas-tugas rumah untuk
materi pada pertemuan berikutnya ataupun tugas dari apa yang telah
diajarkan. Namun kadang-kadang juga memberikan post test pada
siswa. Tujuan dari post test ini adalah apakah materi pelajaran dengan
metode yang dilaksanakan sudah tepat atau belum. Biasanya bila tidak
memberikan tugas rumah, guru menyuruh siswa untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dengan tujuan
agar siswa memiliki bekal untuk mengikuti pelajaran. Setelah itu guru
mengucapkan salam dan keluar meninggalkan kelas.
4. Pelaksanaan Ujian Program Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu
terakhir praktik. Ujian praktik mengajar ini dinilai oleh guru pamong dan
dosen pembimbing yang bersangkutan dengan melihat secara langsung
proses belajar mengajar di kelas.
5. Penyusunan Laporan PPL
Penyusunan laporan akhir PPL 2 dilaksanakan pada minggu terakhir
PPL 2. Dalam penyusunan laporan akhir PPL 2 ini, praktikan
mengkonsultasikan penyusunan laporan kepada dosen pembimbing dan
guru pamong untuk mendapatkan masukan-masukan tentang isi laporan
akhir tersebut.
3.4 Proses Pembimbingan
Selama PPL di SMK N 1 Salatiga, praktikan selalu menjaga komunikasi
dan hubungan baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing, yaitu
melalui bimbingan secara intern untuk mengkonsultasikan segala sesuatu
yang praktikan masih belum mengerti.
1.
Bimbingan dengan Guru Pamong
Waktu : setiap saat
Hal-hal yang dikonsultasikan:
a. Bahan mengajar
b. Pembuatan Prota, Promes, silabus dan RPP
c. Pengadaan Ulangan Harian
d. Pembuatan soal dan kunci jawaban baik untuk ulangan maupun
penilaian (kognitif, afektif dan psikomotorik)
e. Pemberian tugas
f. Penggunaan metode dan media pembelajaran
g. Hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan
2.
Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Waktu : Setiap dosen pembimbing datang ke sekolah
Hal-hal yang dikonsultasikan:
a. Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah latihan
b. Bimbingan materi dan penggunaan metode yang efektif untuk PBM
c. Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan
d. Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun UPT
e. Pelaksanaan ujian praktek mengajar
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL
a. Hal-hal yang Menghambat
1. Kondisi di dalam ruangan dimana tidak ada alat pedingin (AC/ kipas
angin)
sehingga
membuat
suasana
menjadi
kurang
nyaman
(kepanasan).
2. Kemampuan praktikan menangani siswa yang ramai saat pembelajaran
(kadang siswa sangat sulit untuk dikendalikan saat praktikan mengajar
tanpa diawasi oleh Guru Pamong).
3. Siswa masih menganggap praktikan sebagai calon guru dadakan
sehingga sangat mengganggu dalam proses komunikasi ketika dikelas
(meremehkan).
b. Hal-hal yang Mendukung
1. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap apabila praktikan
memerlukan bimbingan
2. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu objektif dalam evaluasi
3. Kondisi siswa yang mendukung dalam proses PBM, dalam hal ini siswa
SMK N 1 Salatiga
aktif dan selalu siap dalam menerima materi
pelajaran
4. Dosen pembimbing cukup sering datang ke sekolah latihan
5. Guru pamong memberikan kebebasan berkreasi sehingga proses
pembelajaran bisa maksimal
6. Adanya komunikasi yang baik dengan guru pamong maupun dosen
pembimbing
7. Penerimaan yang baik dari personil sekolah yang lain
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama mengikuti dan
melaksanakan PPL 2 di SMK Negeri 1 Salatiga, maka praktikan dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
a.
Pelaksanaan PPL merupakan proses pencarian pengalaman yang mutlak
diperlukan bagi setiap pendidik.
b.
c.
Supaya mampu mengelola kelas dengan baik, seorang guru harus bisa :
1.
Menguasai bahan atau materi
2.
Mampu menyesuaikan tujuan khusus pembelajaran dengan materi
3.
yang akan disampaikan.
4.
Mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
5.
Terampil memanfaatkan media dan memilih sumber belajar.
Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus senantiasa
memberikan motivasi kepada muridnya.
d.
Dalam setiap permasalahan baik itu yang berhubungan dengan materi
maupun dengan anak didik, praktikan harus berkonsultasi dengan guru
pamong yang bersangkutan.
e.
Bimbingan yang diberikan oleh guru pamong sangat berpengaruh kepada
praktikan.
4.2 Saran
a. Untuk Mahasiswa PPL
1.
Senantiasa menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan
sesama mahasiswa PPL maupun dengan guru-guru dan staf karyawan
sekolah.
2. Senantisa saling membantu selama pelaksanaan kegiatan PPL.
b. Untuk pihak sekolah
Sebagai mahasiswa PPL, praktikan mempunyai beban yang cukup
berat, untuk itu praktikan menyarankan kepada pihak sekolah terutama
guru-guru untuk lebih membantu dan memberikan motivasi pada setiap
mahasiswa PPL dalam melaksanakan setiap kegiatan.
c. Untuk Pihak UPT
Pihak UPT agar memperhatikan masalah waktu pelaksanaan agar
tidak mengganggu jalannya pelaksanaan PPL, karena adakalanya waktu
kegiatan PPL bertabrakan dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh
Universitas.
Saran-saran di atas hanyalah merupakan keinginan praktikan. Itu semua
mudah-mudahan
menjadi
masukan
bagi
meningkatkan mutu pendidikan yang telah ada.
semua
pihak
untuk
dapat
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Pusat Pengembangan PPL LP3 UNNES. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman
Lapangan Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES PRESS
SMK Negeri 1 Salatiga; 2010. Program Kerja Sekolah.
Sunandar. 2011. Laporan PPL 2 di SMK Negeri 2 Semarang.
REFLEKSI DIRI
Pipit Fitriyana (7101409004). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
SMK Negeri 1 Salatiga. Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, S1.
Universitas Negeri Semarang.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas negeri yang
berbasis pendidikan. Tentunya merupakan universitas yang diharapkan
menghasilkan lulusan berupa calon guru-guru yang professional. Untuk
mendukung hal itu, dilaksanakanlah kegiatan PPL (Praktik Pengalaman
Lapangan). Karena tujuan PPL Universitas Negeri Semarang adalah
mempersiapkan tenaga pendidik sebelum menempuh kegiatan mengajar yang
sesungguhnya. Dalam Kurikulum Pendidikan untuk Program S1, Program
Diploma, dan Program Akta, tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang berupa Praktik keguruan di sekolah-sekolah sebagai latihan
bagi calon tenaga pengajar; seperti tak ubah dengan praktek non keguruan bagi
para calon konselor, fasilitator dan tenaga kependidikan lain.
Dalam kaitannya dengan pengembangan tenaga kependidikan, para calon
guru perlu mempersiapkan berbagai hal yang sejalan dengan perkembangan
teknologi dan era globalisasi; yang mana juga mempengaruhi sisi psikologis para
siswa. Berkaitan dengan hal ini, PPL adalah ajang yang sangat tepat bagi calon
guru untuk menguji kesiapan para calon guru dalam menangani para murid yang
selalu berkembang tahun demi tahun serta mempraktekkan pembelajaran yang
berkaitan dengan teori yang telah diterima selama bangku perkuliahan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) periode angkatan tahun 2012 yang
diadakan mulai tanggal 30 Juli sampai 20 Oktober 2012, yang dibagi menjadi dua
periode, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 bertujuan untuk mengamati sekolah
(observasi) guna melihat keadaan, situasi dan kondisi sekolah sebelum mengajar
para siswa secara langsung. Selain itu, tujuan dari PPL 1 adalah untuk mengetahui
fasilitas atau sarana apa saja yang ada di sekolah yang berguna untuk menunjang
proses pembelajaran. PPL 1 ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu.
Selanjutnya, adalah PPL 2 dimana periode untuk calon guru mengajar para siswa
secara langsung minimal 7 kali mengajar ditambah satu ujian yang kemudian
diamati dan dinilai oleh guru pamong yang berasal dari guru mata pelajaran yang
sesuai dengan jurusan dari masing-masing mahasiswa dan dosen pembimbing.
Yang menjadi lokasi untuk latihan adalah SMK Negeri 1 Salatiga yang
beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3, Kel. Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota
Salatiga.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat sebagaimana disebutkan
dalam persyaratan penuntasan tugas PPL 2. PPL 2 Dilaksanakan mulai tanggal 27
Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012. Mahasiswa praktikan melakukan
kegiatan mengajar di dalam kelas dengan dinilai oleh guru pamong dan dosen
pembimbing. Laporan refleksi diri adalah catatan singkat tentang tanggapan
praktikan secara umum terkait pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran dengan standar kompetensi Mengelola Sistem
Kearsipan yang ada di SMK Negeri 1 Salatiga serta semua pendukung
pembelajrannya.
A. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Produktif Administrasi
Perkantoran (Mengelola Sistem Kearsipan)
1. Kelebihan Pembelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
a. Materi yang disampaikan sistematis dan terperinci sehingga mudah bagi
siswa untuk memahaminya.
b. Volume/suara dari guru yang mengajar cukup lantang sehingga semua
siswa mampu mendengarkan dengan baik walaupun bagi mereka yang
duduk di belakang.
2. Kelemahan Pembelajaran Mengeloal Sistem Kearsipan
a. Kurangnya buku pegangan yang terbaru (buku yang digunakan cenderung
cetakan lama) yang mengakibatkan para siswa sedikit ketinggalan zaman
apabila mereka tidak berusaha mencari materi tambahan sendiri
b. Siswa cenderung ramai sendiri dan kurang menghargai guru
(meremehkan).
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Secara umum, sarana dan prasarana untuk pengajaran Mengelola Sistem
Kearsipan sudah baik. Buku pegangan tersedia dengan jumlah banyak di
perpustakaan sehingga siswa satu persatu bisa memilikinya. Adanya white board
dan spidol juga membantu proses pembelajaran siswa.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan untuk jurusan administrasi
perkantoran adalah Ibu Istiningsih, S.Pd. yang bersedia memberikan arahan dan
bimbingan kepada praktikan terkait masalah pengenalan lapangan dan gambaran
praktik mengajar dalam kelas. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang ramah,
sabar, dan komunikatif dalam menciptakan pembelajaran dalam kelas. Tingkat
keprofesionalannya pun tidak diragukan lagi, bisa dibuktikan karena beliau
merupakan guru yang sudah lulus sertifikasi yang menandakan bahwa guru
tersebut professional. Dosen pembimbing praktikan PPL adalah Ibu Nina
Oktarina, S.Pd., M.Pd., yang berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada
praktikan. Beliau adalah dosen dari fakultas ekonomi yang ramah, sabar dan
disiplin dalam melaksanakan pembelajaran kreatif di dalam kelas.
D. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan
pembelajaran dengan komunikatif dan penggunaan metode dan media yang
bervariasi. Namun demikian, kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar
potensi diri praktikan dapat diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran
seorang calon guru profesional. Kompetensi paedagogik, professional,
kepribadian dan kompetensi sosial masih harus diasah agar bisa menjadi calon
guru yang benar-benar professional.
E. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 2
Banyak hal positif yang didapat setelah melaksanakan PPL 2 ini. Praktikan
memperoleh pengalaman secara langsung mengenai dunia pendidikan di sekolah
terutama bagaimana seharusnya menjadi guru kreatif, inovatif dan profesional
dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi/keahlian yang
dimiliki. Selain itu, kegiatan ini berfungsi sebagai proses pendewasaan diri
praktikan secara bertahap. Praktikan merasakan dengan adanya PPL 2 dapat
meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sejawat
maupun dengan karyawan, guru, dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
F. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri
Semarang
Berdasarkan hasil observasi PPL 2, praktikan menyarankan agar SMK
Negeri 1 Salatiga ini tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai
bidang yang menjadi komoditas sekolah. Mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang
mendukung tercapainya kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan pembaharuan
terhadap buku-buku pegangan agar para siswa mampu menghadapi perkembangan
jaman. Serta dapat berperan untuk mendukung siswa agar lebih berprestasi sesuai
dengan bidangnya seperti pemasaran, akuntansi, olahraga, dll. Pihak sekolah
sebaiknya dapat menunjuk guru pamong yang benar-benar telah berpengalaman
dalam mengajar karena dari guru pamonglah mahasiswa praktikan memperoleh
sebagian besar ilmu dan pengalaman dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan bagi UNNES, perlu adanya sosialisasi kepada mahasiswa calon
praktikan untuk pemilihan sekolah tempat latihan karena masih banyak yang
kebingungan ketika melakukan pemilihan untuk sekolah latihan. Selain itu,
hendaklah lembaga Universitas Negeri Semarang agar menjalin kerja sama yang
baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan
sekolah-sekolah latihan dalam hal ini adalah SMK Negeri 1 Salatiga, Kota
Salatiga.
Salatiga, Oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran
(Mengelola Sistem Kearsipan)
Istiningsih, S.Pd.
NIP. 196911092005012005
Guru Praktikan
Pipit Fitriyana
NIM. 7101409004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP 2 / 1
Pertemuan Ke-
:4
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
I.
Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
II.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber
2. Mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber
2. Siswa dapat mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
V.
Materi Pembelajaran
Pengertian Arsip
a. Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran”
arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena
mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
b. Menurut Schellenberg
Arsip dapat diartikan sebagai warkat/naskah dari suatu badan
Pemerintahan atau Swasta yang diputuskan sebagai bahan berharga
untuk diawetkan secara tetap, guna keperluan mencari keterangan dan
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu
badan kearsipan.
c. Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman
suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala
cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan,
sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaankebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaanpekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya. Rumusan di atas
memberikan pengertian yang luas. Bahwa arsip adalah naskah-naskah,
baik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk kelompok/kumpulan,
dalam bentuk tertulis/bergambar, media baru, maupun dalam bentuk
suara (rekaman).
d. Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian
tanggal 23 Februari s/d Maret 1957
1. Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena
pekerjaan, aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire
handeling), yang disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat
dipersiapkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya.
2. Arsip adalah suatu badan, di mana diadakan pencatatan,
penyimpanan serta pengolahan-pengolahan tentang segala surat, baik
dalam pemerintahan maupun dalam soal umum, baik ke dalam
maupun ke luar dengan satu sistem tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.
e. Menurut UU No. 7 Tahun 1971
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga
Negara dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun,
baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintah;
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta
dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kehidupan kebangsaan.
f. Menurut UU No. 43 Tahun 2009
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pengertian Kearsipan
a. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
b. Menurut Sularso Mulyono
Kearsipan adalah penempatan kertas-kertas dalam tempat
penyimpanannya yang baik menurut aturan telah ditetapkan terlebih
dahulu sedemikian rupa, sehingga setiap kertas (surat) bila
diperlukan dapat diketemukan kembali dengan mudah dan cepat.
c. Menurut E. Martono
Kearsipan adalah aktivitas penyelenggaraan arsip sejak dilahirkan
atau diciptakan hingga arsip tersebut dimusnahkan atau dilestarikan.
d. Menurut Prajudi Admosudirdjo
Sistem kearsipan adalah sistem penerbitan (Ordenan, Arronging)
dan penguraian (Beschrijuen, Description) daripada arsip setiap
waktu dapat digunakan oleh pimpinan organisasi.
PERATURAN PRESIDEN No.61 TH 1961 TENTANG POKOK –
POKOK KEARSIPAN
Pada umumnya wujud tulisan dan bentuk corak teknis bagaimanapun juga
dalam keadaan tunggal, berkelompok, maupun dalam kesatuan bentuk dan
fungsi dari pada usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan
kehidupan kebangsaan pada umumnya. Kumpulan surat – surat atau bahan –
bahan penolong lainnya dengan fungsi memastikan suatu ingatan dalam
administrasi negara dibuat secara physis dengan perkembangan organisasi,
yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Role Playing
VII. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
1
Pendahuluan
1. Memeriksa kesiapan peserta didik
a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
Waktu
10 menit
2
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan
tentang pengertian arsip menurut asal mula
kata
3. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa
tentang pentingnya mempelajari materi
kearsipan
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan 5 menit
beberapa
siswa
menyangkut
materi
pengertian arsip dan kearsipan untuk
mengetahui sejauhmana bekal mereka
sebelum menerima pembelajaran
2. Elaborasi
25 menit
a. Guru menyampaikan materi secara
komunikatif tentang pengertian arsip dan
kearsipan dengan diselingi pertanyaanpertanyaan untuk lebih meningkatkan
keaktifan siswa
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri
dari 6 kelompok dengan masing-masing
anggota 6 siswa.
20 menit
c. Setiap kelompok memilih satu buah
gambar yang mereka inginkan yang
dijadikan pedoman dalam menyusun
puzzle.
d. Siswa secara bergantian mengambil
potongan-potongan disesuaikan dengan
gambar yang telah mereka miliki.
e. Siswa bersama anggota kelompok lain
menyusun potongan-potongan yang telah
mereka pilih menjadi sebuah gambar
yang utuh sehingga mendapatkan sebuah
pengertian yang lengkap.
3. Konfirmasi
15 menit
a. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila masih
ada materi yang belum mereka
pahami
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi pengertian arsip dan
kearsipan
3
Kegiatan Penutup
1. Evaluasi
10 menit
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi
yang akan dibahas pada pertemuan
5 menit
berikutnya yaitu tentang batasan-batasan
arsip dan tujuan kearsipan
3. Guru
menutup
pelajaran
kemudian
mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
VIII. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul, lem kertas
Media
Puzzle bergambar (terlampir)
IX. Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES
PRESS
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2012
pada pukul 16.00
X. Evaluasi
Tes praktek
Perwakilan satu siswa dari masing-masing kelompok (sesuai kelompok
awal) maju ke depan untuk menuliskan di papan tulis pengertian arsip sesuai
dengan yang telah dikerjakan pada kegiatan sebelumnya (seperti yang ada di
puzzle). Kemudian dengan berbekal tulisan yang telah ditulis siswa
menjelaskan ulang apa maksud dari tulisan tersebut.
Kunci jawaban:
Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran”
arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena
mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Menurut Schellenberg
Arsip dapat diartikan sebagai warkat/naskah dari suatu badan
Pemerintahan atau Swasta yang diputuskan sebagai bahan berharga
untuk diawetkan secara tetap, guna keperluan mencari keterangan dan
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu
badan kearsipan.
Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman
suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala
cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan,
sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaankebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaanpekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya
Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian tanggal
23 Februari s/d Maret 1957
Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena pekerjaan,
aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire handeling), yang
disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat dipersiapkan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya.
Menurut UU No. 7 Tahun 1971
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara
dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam
keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintah;
Menurut UU No. 43 Tahun 2009
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kriteria penilaian dan pedoman pemberian skor:
a. Kesesuaian antara tulisan dan penjelasan : 50%
1. Tulisan dan penjelasan benar : 50 poin
2. Tulisan benar, penjelasan salah : 30 poin
3. Tulisan salah, penjelasan benar : 20 poin
4. Tulisan dan penjelasan salah : 10 poin
b. Waktu (maksimal 5 menit) : 30%
1. Kurang dari 5 menit
: 30 poin
2. 5-7 menit
: 20 poin
3. Labih dari 7 menit
: 15 poin
c. Kelantangan suara : 20%
1. Suara keras ( bisa didengar seluruh ruangan) : 20 poin
2. Suara pelan
: 10 poin
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong
Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd.
Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005
NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 195703221986031005
PUZZLE BERGAMBAR
Pengertian arsip menurut Schellenberg
Pengertian arsip menurut UU No. 7 Tahun 1971
Pengertian arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009
Pengertian arsip menurut dokumentasi / arsip
Pengertian arsip menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Pengertian arsip menurut The Liang Gie
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP / 1
Pertemuan Ke-
:5
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
XI. Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
I.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
II.
Indikator
3. Membedakan antara arsip dengan kearsipan
4. Menjelaskan tujuan kearsipan
III. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan antara arsip dan kearsipan
2. Siswa dapat menentukan tujuan kearsipan
IV. Materi Pembelajaran
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan adalah, arsip merupakan
bendanya atau objeknya. Seperti warkat, dokumen, surat, foto, mikro film,
dll. Sedangkan kearsipan lebih terarah kepada hal-hal yang berkaitan
dengan arsip. Kearsipan cenderung kegiatan-kegiatan untuk menangani
arsip. Kegiatan-kegiatan itu antara lain:
1. Penciptaan
Kegiatan menciptakan atau membuat arsip. Misal, membuat akte
kelahiran, KTP (Kartu Tanda Penduduk), dll.
2. Penyimpanan (storing)
Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem tertentu sesuai
dengan kebutuhan, dengan tujuan agar arsip tidak hilang, dan setiap
orang dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan masing-masing.
3. Penempatan (placing)
Tentunya dalam menyimpan, pasti arsip tidak sekedar diletakkan
secara sembarangan. Diperlukan tempat khusus, wadah khusus untuk
menempatkan arsip karena sangat terkait dengan penemuan kembali.
4. Penemuan kembali (finding)
Apabila suatu hari arsip diperlukan sebagai bahan informasi dapat
ditemukan dengan mudah dan cepat.
5. Pengelolaan
Pemeliharaan dan perawatan
Arsip harus dijaga dari kerusakan sehingga dapat digunakan
sebagaimana mestinya. Sebelum terjadi kerusakan, tindakan
pencegahan perlu dilakukan agar arsip terjamin
keamanannya. Pemeliharaa fisik dapat dilakukan dengan
memerhatikan hal-hal berikut ini:
1. Ruang tempat penyimpanan
2. Penggunaan racun serangga
3. Tindakan preventif
4. Tempat dan letak arsip
5. Kondisi arsip
Pemusnahan atau pelestarian
Arsip-arsip yang sudah mengalami penyusutan nilai guna
maka akan dilakukan pelestarian atau pemusnahan. Arsip
dilestarikan apabila arsip tersebut memiliki nilai guna
kesejarahan (arsip statis/ tetap/abadi), misal teks proklamasi,
dll. Sedangkan yang sudah tidak berdaya guna maka harus
dimusnahkan. Pemusnahan arsip bisa dilakukan dengan 3
cara,yaitu:
a. Pembakaran
b. Pencacahan
c. Pemusnahan
Tujuan penyelenggaraan arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009 pasal 3
adalah:
1. Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakuka oleh lembaga
negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisais
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan serta ANRI
sebagai penyelenggara kearsipan nasional
2. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat
bukti yang sah
3. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaataan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan
rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya
5. Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu
sistem yang komprehensif dan terpadu
6. Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
7. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati
diri bangsa, dan
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
V.
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4.
Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
Waktu
1
Pendahuluan
10 menit
1. Memeriksa kesiapan peserta didik
c. Guru memberi salam
d. Guru mengabsen siswa
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan
tentang pengertian arsip dari beberapa
ahli
2
Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
10 menit
Guru melakukan tanya jawab dengan
beberapa siswa menyangkut perbedaan
arsip dan kearsipan untuk menggali
seberapa dalam pengetahuan mereka
tentang materi yang akan dipelajari hari
ini
3
2. Elaborasi
50 menit
Guru menyampaikan materi secara
komunikatif tentang perbedaan arsip dan
kearsipan serta tujuan kearsipan dengan
diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk
lebih meningkatkan keaktifan siswa
3. Konfirmasi
10 menit
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila masih ada materi
yang belum mereka pahami
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi pengertian arsip dan
kearsipan
Kegiatan Penutup
10 menit
1. Siswa diberi tugas tentang materi yang
telah dipelajari untuk dikumpulkan
sebagai tugas rumah
2. Guru menutup pelajaran kemudian
mengucapkan salam dan meninggalkan
kelas
A.
Alat / Bahan dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul
Media : -
B.
Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES
PRESS
Sumpriana, Euis, Gina Madiana. 1999. Surat Niaga dan Kearsipan SMK
Tingkat I. Bandung: CV ARMICO
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Rabu tanggal 5 September 2012
pada pukul 20.00
C.
Evaluasi
Tes Tertulis
Soal:
1. Jelaskan perbedaan antara arsip dengan kearsipan!
2. Sebutkan macam-macam kegiatan kearsipan!
3. Sebutkan tujuan kearsipan!
Kunci Jawaban:
1.
Arsip = benda/ objeknya, sedangkan kearsipan adalah kegiatan yang
berkenaan dengan arsip (pengelolaan)
2. Kegiatan-kegiatan kearsipan:
a. Penciptaan
b. Penyimpanan
c. Penempatan
d. Penemuan kembali
e. Pengelolaan
- Pemeliharaan/ perawatan
- Pelestarian/ pemusnahan
3. Tujuan kearsipan:
Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakuka oleh
lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisais politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional
Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai
alat bukti yang sah
Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan
pemanfaataan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang
autentik dan terpercaya
Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu
sistem yang komprehensif dan terpadu
Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati
diri bangsa, dan
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Kriteria penilaian:
1. Jawaban benar
Jawaban salah
2. Jawaban benar
: skor 15
: skor 10
: skor 25
Jawaban salah
3. Jawaban benar
Jawaban salah
: skor 10
: skor 60
: skor 25
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong
Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd.
Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005
NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
NIP. 195703221986031005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian
: Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran
: Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester
: X AP 2 / 1
Pertemuan Ke-
:6
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
I.
Standar Kompetensi
Mengelola Sistem Kearsipan
II.
Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Menjelaskan macam-macam
kepentingan arsip
penggolongan
arsip
berdasarkan
sifat
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggolongkan arsip berdasarkan sifat kepentinga