pasca perdais edit ro kum
SUSUNAN SOTK BARU PEMDA DIY
2
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, & pengawasan keuangan
daerah.
Pasal 1 PP 58/2005
3
LINGKUP PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Perencanaan
Input
Proses
Pelaksanaan
Output/Input
Proses
Pengawasan/
Pengendalian
Output/Input Proses
Output
Kebijakan Umum
APBD
•RPJMD/RKPD
•Penjaringan
Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
Kegiatan
Anggaran
Aspirasi
•Kinerja Masa
Lalu
•Asumsi Dasar
• Kebijakan
Pemerintah
(RPJM/RKP/
Prioritas
Pembangunan)
• Prestasi Kerja
APBD
•
Perda
APBD
Penatausahan
& Akuntansi
Laporan
Pelaksanaan
• Formulir/Dokumen
APBD
• •Catatan/Register
• Semesteran
•Tahunan
Evaluasi
Kinerja
Hasil
Evaluasi
4
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan
RPJMD
RKPD
Pelaksanaan
Penatausahaan
Rancangan
DPA-SKPD
Penatausahaan
Pendapatan
PEDUM APBD
o/ MDN
Verifikasi
KUA
DPA-SKPD
• Bendahara penerimaan
wajib menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari
kerja
Pelaksanaan APBD
Penatausahaan
Belanja
PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
Pendapatan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan
SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Pembiayaan
Laporan Realisasi
Semester Pertama
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
RAPBD
R P-APBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
•
•
•
•
•
•
Kas Umum
Piutang
Investasi
Barang
Dana Cadangan
Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Pertgjwban
Pemeriksaan
Disusun dan
disajikan Sesuai
SAP
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
•
•
•
•
LRA
Neraca
Lap. Arus Kas
CaLK
Laporan
Keuangan
diperiksa oleh
BPK
Raperda PJ
Pel APBD
Persetujuan
Bersama (KDH +
DPRD)
setelah 3 hari
Evaluasi o/
Gubernur/MDN
15 hari
7 hari
penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel
APBD
5
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
KEUANGAN
DAERAH
(PP No 58/2005)
semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat
dinilai dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam
rangka Mewujudkan Pelayanan
Kepada Masyarakat
3. Mempunyai
fungsi
Otorisasi,
perencanaan,
pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA
APBD
PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan
Tertib
• bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung
dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Taat
• bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
Efisien
• merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
Ekonomis
• merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
tingkat harga yang terendah.
Efektif
• merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil
Transparan
Bertanggung jawab
Keadilan
Kepatutan
• merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan
daerah
• merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
• keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan
distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif
• tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional
Usaha Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
(Good Governance) di Indonesia
Reformasi untuk mewujudkan Sistem Kepemerintahan yang Baik (good
governance) dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR XI/1998 dan UU
No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
dari KKN
Azas-azas penyelenggaraan negara yang baik (UU No. 28/1999):
Asas Kepastian Hukum
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Profesionalistas
Asas Akuntabilitas
DANA KEISTIMEWAAN DIY
MERUPAKAN DANA YANG DIARAHKAN
Dana yang diarahkan Pemerintah. Dana yang berasal dari APBN dalam rangka
pelaksanaan kewenangan Keistimewaan DIY yang diperuntukkan bagi dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah DIY yang pengalokasian dan penyalurannya melalui mekanisme
transfer ke daerah sesuai kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara
KEWENANGAN KEISTIMEWAAN DIY
Wewenang tambahan tertentu yang dimiliki oleh DIY selain wewenang yang ditentukan dalam UU
Pemerintahan Daerah, yaitu : (1) tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang
Gubernur dan Wakil Gubernur; (2) Kelembagaan; (3) Kebudayaan; (4)Pertanahan; (5) Tata Ruang.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan dalam urusan Keistimewaan diatur dengan Perda
Istimewa (Perdais) yang dibentuk oleh Gubernur dan DPRD DIY
PENGALOKASIAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
Dana Keistimewaan DIY diajukan oleh Pemda DIY, dibahas dengan kementerian/lembaga
terkait, dan kemudian dianggarkan dan ditetapkan dalam APBN sesuai dengan kemampuan
keuangan negara.
Pedoman dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan
PERENCANAAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
Berpedoman pada Perdais,RPJMD,dan RKPD
Usulan program dan kegiatan dalam kewenangan keistimewaan dengan sasaran yang terukur
Usulan paling lambat bulan Minggu Pertama bulan Januari
9
PENILAIAN KELAYAKAN
LANJUTAN
• Kesesuaian antara usulan dengan program prioritas nasional
• Kesesuaian antara usulan dengan Perdais
• Kewajaran nilai program dan kegiatan
• Asas efisiensi dan efektifitas
• Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Keistimewaan
BA Penilaian Paling Lambat minggu II bulan Januari
KODE REKENING
•
•
Jenis pendapatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Jenis Belanja diletakkan pada rekening 03 urusan keistimewaan
10
LANJUTAN
PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN
•
•
Merupakan program dan kegiatan.
Terdapat 3 PA (Sekretaris Daerah, Dinas Kebudayaan dan Dinas PU ESDM) dan Banyak
KPA termasuk yang di kabupaten/Kota
PENYALURAN ANGGARAN
•
•
•
•
3 (Tiga tahap penyaluran)
Terdapat persyaratan disetiap tahapan (kinerja 80 % fisik dan keuangan)
2013 sd 2015 sebanyak 25 %, 55 % dan 20 %...diatur PMK 103 2013
2016 dst sebanyak 15%, 65 % dan 20 %...diatur PMK 124 2015
PERTANGGUNGJAWABAN
•
Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan
Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.
11
DASAR HUKUM PENGALOKASIAN DAN
PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
UU No. 23 Tahun 2013 tentang APBN TA 2014
UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015
Perpres No. 162 Tahun 2014 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2015, Lampiran 7 (Rincian Anggaran Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran 2015)
PMK No. 140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2013
PMK No. 36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2014
PMK No. 124/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran
Dana Keistimewaan DIY
Pergub No. 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Keistimewaan.
12
Rekap Usulan Keistimewaan Tahun Anggaran 2013 sd 2016
No
1
Urusan
2013
Tata Cara Pengisian
Jabatan
2014
2016 *)
400.000.000,00
2 Kebudayaan
212.546.511.000,00
3 Pertanahan
6.300.000.000,00
4 Kelembagaan
2.516.142.500,00
5 Tata Ruang
10.030.000.000,00
375.178.719.000,00
23.000.000.000,00
1.676.000.000,00
123.620.000.000,00
Total Anggaran
231.392.653.500,00
523.874.719.000,00
Penyaluran
115,696,326,750.00 (50%)
419,099,775,200.00 (80%)
Realisasi
54,562,180,053 (23,58%)
271.900.680.389,00 (51,90%)
Sisa Anggaran
61,134,146,697.00 (26,42%) 147,199,094,811.00 (28,10 %)
Sisa di Kas Negara
115,696,326,750.00 (50%)
* Angka sementara
2015
104,774,943,800.00 (20%)
420.800.000.000,00
179.050.365.000,00
10.600.000.000,00
13.850.000.000,00
1.650.000.000,00
1.800.000.000,00
114.400.000.000,00
352.749.635.000,00
547.450.000.000,00
547.450.000.000, 00
437,960,000,000.00 (80%)
Skema Perencanaan Dan Penganggaran
Keistimewaan DIY
I. TACAR
ANGGAR
Pelibatan Stakeholder Keistimewaan
(Provinsi Dan Kabupaten/Kota)
PELAKSANAAN
Government
Government
Unsur TAPD
Unsur Koordinasi
1. Bappeda
2. DPPKA
3. Biro Organisasi
Unsur Teknis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PENERIMA MANFAAT
PERENCANAAN
DPUP-ESDM
Disbud
Dishubkominfo
Dispar
Biro Tapem
BLH
Dishubkominfo
Disperindagkop
dsb.
1. Bappeda
Unsur Pelaksana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Non Government
DPUP-ESDM
Disbud
Dishubkominfo
Dispar
Biro Tapem
BLH
Dishubkominfo
Disperindagkop
dsb.
Unsur Pelaku
Budaya
1. Keraton
Yogyakarta
2. Kadipaten
Pakualaman
Unsur Publik
Masyarakat DIY
PENGAWASAN &
MONEV
Government
Unsur Pengendalian
1. Bappeda bid.
Pengendalian
Unsur Pengawasan
& Pembinaan
1. Inspektorat
2. BPKP
Unsur Pengawasan
1. BPK
Unsur Anggaran
1. DPPKA
Non Government
Non Government
Non Government
1. LSM
2. Lembaga Budaya
3. Lembaga Lain
Aspirasi Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat DIY
Pengawasan dan Monev.
Sustainability Keistimewaan DIY
TAHUN 2012
• Penetapan UU
Nomor 13/2012
• Penyusunan Draft
Raperdais (Perda
Induk)
• Penetapan 5 Pilar
Urusan Keistimewaan
• Usulan
Program/Kegiatan
dan Anggaran Dana
Keistimewaan DIY
TAHUN 2013
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2013
• Penggunaan dan
pencapaian dana
keistimewaan masih
kurang optimal
sehingga
membutuhkan
akslerasi;
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2014 : Rp
523.874.719,000,-
Past Time Progress
Tahun Eksisting
For The Next Future
TAHUN 2014
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2014
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2015 : Rp
547.450.000.000,• Rencana
Penyusunan Danais
Tahun Anggaran
2016 (Rencana Akan
Diusulan Ke Depan)
TAHUN 2015
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2015
• Usulan Danais
Tahun 2016 yang
disertai dengan TOR
dan RAB
pelaksanaan
kegiatan;
• Strategi Akslerasi
Implementasi &
Koordinasi
TAHUN 2016
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahap Tahun 2016
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2017
• Rencana
Penyusunan Danais
Tahun Anggaran
2017 (Rencana Akan
Diusulan Ke Depan)
POSISI DANA KEISTIMEWAAN DIY
Postur Anggaran Transfer ke Daerah dan Desa
1.
Transfer ke Daerah
1.1.Dana Perimbangan
1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH)
1.1.1.1. DBH Pajak
1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam
1.1.2.Dana Alokasi Umum
1.1.3. Dana Alokasi Khusus
1.2.
Dana Otonomi Khusus
1.3
Dana Keistimewaan D.I Yogyakarta
1.4.
Dana Transfer Lainnya
1.4.1. Tunjangan Profesi Guru PNSD
1.4.2. Tambahan Penghasilan Guru PNSD
1.4.3. Bantuan Operasional Sekolah
1.4.4. Dana Insentif Daerah
1.4.5. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
1.4.6. Dana Darurat
2.
Dana Desa
17
PENYALURAN TA 2013 (1)
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2013 sesuai PMK No.
140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA 2013 adalah sebesar Rp231.392.653.500,00
BIDANG KEBUDAYAAN Rp212.546.511.000,00
BIDANG PERTANAHAN
Rp6.300.000.000,00
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp2.516.142.500,00
BIDANG TATA RUANG Rp10.030.000.000,00
Khusus Tahun 2013, tahapan dan persentase penyaluran Dana Keistimewaan DIY
adalah :
a. Tahap I disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan;
b. Tahap II disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%
18
PENYALURAN TA 2013 (2)
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2013
Penyaluran DK DIY
TA 2014 Tahap 1
28 nov’13
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
15 Juli”13
PMK No. 103/2013
ttg Tata cara dan
pengalokasian Dana
Keistimewaan DIY
Sep
Okt
Nov
Des
17 Okt”13
PMK No. 140/2013
ttg Pedum dan
Alokasi Dana
Keistimewaan DIY
TA 2013
Penyaluran
Tahap 2 dan 3
TIDAK ADA
19
PENYALURAN TA 2013 (3)
REALISASI PENYALURAN :
• Penyaluran Dana Keistimewaan TA 2013 hanya dapat disalurkan 1 tahap yaitu
sebesar Rp115,696 milyar.
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2013 sebesar Rp54,562 milyar
atau 23.58% dengan sisa di kas daerah sebesar Rp61,134 milyar.
• Sisa anggaran Dana Keistimewaan DIY TA. 2013 di Kasda sebesar Rp61,134
milyar diperhitungkan sebagai pengurang pada penyaluran Tahap 1 Dana
Keistimewaan DIY TA. 2014
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2013
No
Urusan
1
2
3
4
Kebudayaan
Tata Ruang
Pertanahan
Kelembagaan
Total
Pagu (Rp)
212,546,511,000
10,030,000,000
6,300,000,000
2,516,142,500
231,392,653,500
Realisasi
% Keuangan
Keuangan (Rp)
47,828,661,143
22.50%
1,310,032,050
13.06%
4,432,433,160
70.36%
991,053,700
39.39%
54,562,180,053
23.58%
Sisa (Rp)
164,717,849,857
8,719,967,950
1,867,566,840
1,525,088,800
176,830,473,447
% Fisik *
27.93%
16.62%
87.30%
54.98%
29.35%
* Berdasarkan laporan hasil verifikasi capaian kinerja
20
PENYALURAN TA 2014 (1)
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2014 sesuai PMK No.
36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA. 2014 adalah sebesar Rp523.874.719.000,BIDANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN GUB DAN WAGUB Rp400.000.000
BIDANG KEBUDAYAAN Rp375.178.719.000
BIDANG PERTANAHAN
Rp23.000.000.000
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp1.676.000.000
BIDANG TATA RUANG Rp123.620.000.000
Penyaluran dilaksanakan dalam 3 tahap berdasarkan pencapaian kinerja:
Tahap I (25%): Rp130,97 milyar
Tahap II (55%): Rp288,13 milyar
Tahap III (20%):Rp104,78 milyar
Surat Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap III Tahun Anggaran
2014 disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Oktober 2014
21
PENYALURAN TA 2014 (2)
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2014
PMK No. 36/2014 ttg
Pedum dan Alokasi
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014 Tahap
1 disalurkan dengan
SPM tanggal 8 April
13 Feb’14
Jan
Feb
Monitoring & Evaluasi
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014 Tahap 1
8 April’14
Mar
17 Jan’14
20 Mar’14
Surat Ka DPPKA a.n
Gub No.900/0208
tentang Penyampaian
Laporan DK DIY TA
2013 sekaligus
Permintaan Verifikasi
Lap. Kinerja
Surat Dirjen
Otda a.n
Mendagri ttg
Penyampaian
Hasil Verifikasi
Capaian Kinerja
Apr
Mei
22 Agus’14
Jun
Jul
Agus
Sep
Batas Penyampaian
Surat Permintaan
Penyaluran DK DIY
TA 2014 Tahap 3
1 Okt’14
Okt
Nov
Des
1 April’14
Surat Permintaan
Penyaluran DK
DIY TA 2014
Tahap 1
tertanggal 25 Mar
(diterima 1 April)
Penyeluran
Tahap I pada
tanggal 14 April
2014
Penyaluran
Tahap 3 TIDAK
ADA
Penyaluran
Tahap II pada
tanggal 20 Okt
2014
22
REALISASI PENYALURAN :
• Penyaluran DK DIY TA 2014 tahap I memperhitungkan sisa anggaran TA 2013 yang ada pada
kas daerah Provinsi DIY, yaitu sebesar Rp61,13 milyar, sehingga:
Tahap I: Rp130,97 milyar- Rp61,13 milyar = Rp69,84 milyar
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 1 sampai dengan tanggal akhir
Oktober 2014 sebesar Rp158,942 milyar atau 30,347% dari total Dana Keistimewaan DIY TA.
2014.
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 2 sampai dengan tanggal akhir
Desember 2014 sebesar Rp271,900 atau milyar 51,90% dari total Dana Keistimewaan DIY TA.
2014.
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2014 (AKHIR DESEMBER)
No
Urusan
1
Tata Cara Pengisian
Jabatan
2
Pagu (Rp)
Realisasi Keuangan
(Rp)
%
Keuangan
Sisa (Rp)
400.000.000,00
229.572.000,00
57,39%
170.428.000,00
Kebudayaan
375.178.719.000,00
210.347.776.263,00
56,07%
164.830.942.737,00
3
Tata Ruang
123.620.000.000,00
52.636.975.766,00
42,58%
70.983.024.234,00
4
Pertanahan
23.000.000.000,00
7.342.138.878,00
31,92%
15.657.861.122,00
5
Kelembagaan
1.676.000.000,00
1.344.217.482,00
80,20%
331.782.518,00
523.874.719.000,00
271.900.680.389,00
51,90%
251.974.038.611,00
Total
23
PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2015
Nota Keuangan & RAPBN 2015 :
Pagu Dana Keistimewaan DIY TA. 2015
Rp547,45 milyar
Pagu per bidang Usulan
harus disesuaikan
dengan pagu RAPBN
paling lambat tanggal 1
September
Rapat Panja Transfer
Ke Daerah RUU APBN
2015
(8 – 10 September)
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA.
2015 dari Provinsi DIY yang telah
dibahas dengan Kemendagri dan K/L
Terkait : Rp1.023,273 milyar
1. Kebudayaan : Rp707,148 milyar
2. Pertanahan : Rp23,775 milyar
3. Kelembagaan : Rp2,25 milyar
4. Tata Ruang : Rp290,10 milyar
Dana Keistimewaan DIY TA. 2015
Pagu : Rp547,45 milyar
1. Kebudayaan : Rp420,800 m
2. Pertanahan : Rp10,600 m
3. Kelembagaan : Rp1,65 m
4. Tata Ruang : Rp114,4 m
24
PENYALURAN TA 2015
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2015 TAHAP I
Surat Ka DPPKA
900/1144 tentang
Kebutuhan Anggaran
Bulan Januari dan
Pebruari
Feb
S-07/PK.4/2015 tentang
Pengembalian
Permintaan Penyaluran
Dana Keistimewaan DIY
Tahap I TA 2015
Feb
Verifikasi oleh
Kementrian
Keuangan RI dan
penandatangan BA
SiLPA
S-28/PK.4/2015 tentang
Penggunaan Sisa Dana
Keistimewaan DIY TA
2014
Surat Sekda DIY a.n.
Gub No.900/1443
tentang Percepata
Realisasi Anggaran
Belanja yang
Bersumber dari Dana
Keistimewaan TA 2015
April
Feb
Feb
6 Feb 2015
Berita Acara
Pembahasan
Perubahan
Program/Kegiatan
Keistimewaan DIY TA
2015
Trasferan Tahap III
(100%)
Trasferan Tahap II (80%)
NOV
juli
Jan
Jan
Surat Ka DPPKA a.n Gub
No.900/0208 tentang
Penyampaian Laporan
DK DIY TA 2014
sekaligus Permintaan
Verifikasi Lap. Kinerja
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
Maret
sd
Jan
Verifikasi oleh
Kementrian / Lembaga
Pemerintah
Jan
Surat Ka DPPKA 900/0715
tentang Permintaan
Penyaluran Dana
keistimewaan Tahap I TA
2015
Surat Kementerian Keuangan
RI No.S-49/PK.4/2015 tentang
Pemberitahuan Penyaluran
Tahap I Dana Keistimewaan
DIY TA 2015
Surat Sekda DIY a.n. Gub No.
050/3045 tentang Perubahan
Program/Kegiatan
Keistimewaan TA 2015
Sep
Okt
Nov
Des
Mei
Pergub Nomor
29 Tahun 2015
PAPBD
Mei
1. PUP&ESDM
2. KEBUDAYAAN
3. SEKERTARIAT
DAERAH
25
USULAN PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2016
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA 2016 yang telah dibahas
dengan Kemendagri dan K/L Terkait adalah sebesar
Rp547.450.000.000,00, yang terdiri dari
1. Urusan Kelembagaan
: Rp1.800.000.000,00
Pemerintah Daerah DIY
2. Urusan Kebudayaan
: Rp179.050.365.000,00
3. Urusan Pertanahan
: Rp13.850.000.000,00
4. Urusan Tata Ruang
: Rp352.749.635.000,00
26
MEKANISME PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN
•
Penyaluran Dana Keistimewaan DIY dilakukan secara bertahap, sebagai berikut:
1. tahap I disalurkan sebesar 15% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Pemerintah Daerah DIY menyampaikan:
a. Peraturan Daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
b.Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh Gubernur
DIY atau pejabat yang diberi kuasa;
c. Rencana Penggunaan Dana Keistimewaan Tahap I;
d.Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi; dan
e.Laporan Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi.
2. tahap II disalurkan sebesar 65% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%; dan
3. tahap III disalurkan sebesar 20% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I dan tahap II mencapai minimal 80%.
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
KEUANGAN !!! (Pergub 37 th 2014)
•
•
•
Pengajuan pencairan/pengeluaran anggaran Dana Keistimewaan dapat dilakukan
dengan mekanisme Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPPTU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).
Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) dapat dilakukan
lebih dari 1 (satu) kali untuk kegiatan yang berbeda.
Pengajuan SPP-TU Dana Keistimewaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tambahan Uang harus habis digunakan dan dipertanggungjawabkan dalam 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak penerbitan SP2D;
b. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu Dana Keistimewaan dapat
mengajukan SPP-TU Dana Keistimewaan berikutnya apabila SPP-TU sebelumnya sudah
selesai dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh PA/KPA, dan dapat diajukan bersamaan
dengan SPP-TU selain Dana Keistimewaan dalam bulan yang sama;
c. Tambah Uang dipertanggungjawabkan dan disahkan tersendiri oleh PA/KPA;
d. Dalam hal Tambahan Uang tidak habis digunakan maka sisa Tambahan Uang harus
disetor kembali ke Kas Daerah Pemerintah Daerah DIY, kecuali kegiatan yang
pelaksanaannya melebihi 30 (tiga puluh) hari kerja, atau kegiatan yang mengalami penundaan
dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA, dan
harus mendapat persetujuan Bendahara Umum Daerah;
e. Persetujuan sebagaimana dimaksud huruf d didahului dengan Surat Permohonan Ijin melebihi
30 (tiga puluh) hari kerja, dilampiri dengan dokumen pendukung oleh PA/KPA.
PERTANGGUNGJAWABAN DANA KEISTIMEWAAN
• Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir,
Tahap I dan Tahap II diverifikasi oleh Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan berdasarkan SP2D yang diterbitkan oelh
Pemerintah DIY (Pasal 12 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
• Gubernur DIY atau pejabat yang diberi kuasa menyampaikan Surat
Permintaan Penyaluran Tap I, Tahap II, dan Tahap III kepada
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat tanggal 1
November (Pasal 13 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
(PERGUB DIY NOMOR 37 TAHUN 2014)
(1) Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan
setiap tahapan serta Laporan Akhir.
(2) SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan keuangan daerah melakukan penggabungan seluruh laporan
realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan masing- masing SKPD, sebagai tahapan pencairan
berikutnya.
(3) Mekanisme Permintaan Penyaluran dan Pencairan Dana Keistimewaan berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(4) SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Realisasi Penggunaan
Dana Keistimewaan kepada SKPD pengelola keuangan daerah.
(5) SKPD pengelola keuangan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir realisasi penggunaan dana
keistimewaan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Kementerian/Lembaga terkait.
(6) Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan disampaikan kepada SKPD yang mempunyai fungsi
pengendalian pembangunan daerah untuk dilakukan evaluasi kinerja teknis dan pencapaian keluaran
terhadap program/kegiatan Urusan Keistimewaan yang dibiayai dari Dana Keistimewaan.
(7) SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir
pencapaian kinerja dana keistimewaan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri/Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Terkait dengan tembusan kepada Kementerian Keuangan.
(8) Mekanisme penyampaian Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan dan Penyaluran Dana
Keistimewaan Tahap I tahun anggaran berikutnya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang
tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
LANJUTAN
KPA wajib menyampaikan Laporan
Keuangan yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca dan
Catatan Atas Laporan Keuangan
kepada PA selambat-lambatnya 2
(dua) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
ASPEK PENGENDALIAN DANA
KEISTIMEWAAN
•
•
•
•
•
Perencanaan (konsep detail perencanaan)
Penganggaran (peletakkan dalam struktur APBD)
Pelaksanaan Penataausahaan (UP, LS)
Pengawasan (Intern dan Ekstern)
Pelaporan dan Pertanggungjawaban (Intern dan Ekstern)
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
LAKUKAN YANG
ANDA TULIS
LAPORKAN YANG
ANDA LAKUKAN
HAL-HAL YG MJD PERHATIAN
•
PROGRAM DAN KEGIATAN BELUM FOKUS
o Kecil-kecil dan ingin dikerjakan semua
o Terkesan asal jalan
o Perlu disusun perencanaan yang matang dan dipilih yang strategis.
•
KEGIATAN BELUM MEMILIKI TARGET INDIKATOR YANG JELAS
o Bersifat kualitatif
o Apa yang dituju belum jelas
o Belum jalan sudah direvisi
o Khusus untuk pengadaan barang(tanah,peralatan dll) belum matang
konsepnya
o Perlu konsep yang jelas dan ketelitian bersama.
•
ALIRAN KAS
o Belum dimulai awal tahun
o Belum sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya
o Anggapan mudah direvisi.
o Perlu desain matang terhadap rencana pelaksanaan
•
USULAN – USULAN YANG DIAJUKAN
o Belum melihat kondisi Input yang ada (SDM, peralatan dll)
o Usul sebanyak-banyaknya
o Perlu memperhatikan realisasi penyerapan tahun-tahun sebelumnya
dan kendala yang kemungkinan besar terjai
LANJUTAN
• MANAJEMEN
o Semakin banyaknya KPA pengelola dana keistimewaan.
o Aturan-aturan yang belum sama persepsinya.
o Perlu rapat koordinasi yang terjadwal dan terus menerus
antara PA dan KPA.
• WAKTU
o Ada tahapan penyaluran
o SiLPA sebagai pengurang dan bisa digunakan setelah ada
BA
o Perlu kerjasama semua pihak untuk mensukseskan
pelaksanaan kegiatan
• Pelibatan Masyarakat secara luas
o Berada dibelanja langsung SKPD
o Berupa program dan kegiatan
o Kekuatiran dalam SPJ
o Perlu forum bertemu dengan elemen masyarakat dan
bekerja bersama-sama
DISIPLIN
Disiplin dalam PERENCANAAN
DISIPLIN dalam PELAKSANAAN
DISIPLIN dalam PENATAUSAHAAN
DISIPLIN dalam PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
untuk setiap pelaksanaan program
dan kegiatan
35
The difficulty lies, not in the new ideas, but in
escaping from the old ones, which ramify, for
those brought up as most of us have been ,
into every corner of our minds
Kesulitan ada bukan pada ide baru, tetapi
pada upaya melepaskan diri dari ide lama
yang telah menguasai setiap sudut dari benak
kita
( John Maynard Keynes)
36
2
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, & pengawasan keuangan
daerah.
Pasal 1 PP 58/2005
3
LINGKUP PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Perencanaan
Input
Proses
Pelaksanaan
Output/Input
Proses
Pengawasan/
Pengendalian
Output/Input Proses
Output
Kebijakan Umum
APBD
•RPJMD/RKPD
•Penjaringan
Prioritas & Plafon
Anggaran Sementara
Kegiatan
Anggaran
Aspirasi
•Kinerja Masa
Lalu
•Asumsi Dasar
• Kebijakan
Pemerintah
(RPJM/RKP/
Prioritas
Pembangunan)
• Prestasi Kerja
APBD
•
Perda
APBD
Penatausahan
& Akuntansi
Laporan
Pelaksanaan
• Formulir/Dokumen
APBD
• •Catatan/Register
• Semesteran
•Tahunan
Evaluasi
Kinerja
Hasil
Evaluasi
4
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan
RPJMD
RKPD
Pelaksanaan
Penatausahaan
Rancangan
DPA-SKPD
Penatausahaan
Pendapatan
PEDUM APBD
o/ MDN
Verifikasi
KUA
DPA-SKPD
• Bendahara penerimaan
wajib menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari
kerja
Pelaksanaan APBD
Penatausahaan
Belanja
PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
Pendapatan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan
SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Pembiayaan
Laporan Realisasi
Semester Pertama
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
RAPBD
R P-APBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
•
•
•
•
•
•
Kas Umum
Piutang
Investasi
Barang
Dana Cadangan
Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Pertgjwban
Pemeriksaan
Disusun dan
disajikan Sesuai
SAP
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
•
•
•
•
LRA
Neraca
Lap. Arus Kas
CaLK
Laporan
Keuangan
diperiksa oleh
BPK
Raperda PJ
Pel APBD
Persetujuan
Bersama (KDH +
DPRD)
setelah 3 hari
Evaluasi o/
Gubernur/MDN
15 hari
7 hari
penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel
APBD
5
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
KEUANGAN
DAERAH
(PP No 58/2005)
semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat
dinilai dengan uang
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam
rangka Mewujudkan Pelayanan
Kepada Masyarakat
3. Mempunyai
fungsi
Otorisasi,
perencanaan,
pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA
APBD
PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/DAERAH
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan
Tertib
• bahwa keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung
dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
Taat
• bahwa pengelolaan keuangan daerah harus berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
Efisien
• merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
Ekonomis
• merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
tingkat harga yang terendah.
Efektif
• merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil
Transparan
Bertanggung jawab
Keadilan
Kepatutan
• merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan
daerah
• merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
• keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan
distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif
• tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional
Usaha Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
(Good Governance) di Indonesia
Reformasi untuk mewujudkan Sistem Kepemerintahan yang Baik (good
governance) dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR XI/1998 dan UU
No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
dari KKN
Azas-azas penyelenggaraan negara yang baik (UU No. 28/1999):
Asas Kepastian Hukum
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Profesionalistas
Asas Akuntabilitas
DANA KEISTIMEWAAN DIY
MERUPAKAN DANA YANG DIARAHKAN
Dana yang diarahkan Pemerintah. Dana yang berasal dari APBN dalam rangka
pelaksanaan kewenangan Keistimewaan DIY yang diperuntukkan bagi dan dikelola oleh
Pemerintah Daerah DIY yang pengalokasian dan penyalurannya melalui mekanisme
transfer ke daerah sesuai kebutuhan DIY dan kemampuan keuangan negara
KEWENANGAN KEISTIMEWAAN DIY
Wewenang tambahan tertentu yang dimiliki oleh DIY selain wewenang yang ditentukan dalam UU
Pemerintahan Daerah, yaitu : (1) tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang
Gubernur dan Wakil Gubernur; (2) Kelembagaan; (3) Kebudayaan; (4)Pertanahan; (5) Tata Ruang.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan dalam urusan Keistimewaan diatur dengan Perda
Istimewa (Perdais) yang dibentuk oleh Gubernur dan DPRD DIY
PENGALOKASIAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
Dana Keistimewaan DIY diajukan oleh Pemda DIY, dibahas dengan kementerian/lembaga
terkait, dan kemudian dianggarkan dan ditetapkan dalam APBN sesuai dengan kemampuan
keuangan negara.
Pedoman dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan
PERENCANAAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
Berpedoman pada Perdais,RPJMD,dan RKPD
Usulan program dan kegiatan dalam kewenangan keistimewaan dengan sasaran yang terukur
Usulan paling lambat bulan Minggu Pertama bulan Januari
9
PENILAIAN KELAYAKAN
LANJUTAN
• Kesesuaian antara usulan dengan program prioritas nasional
• Kesesuaian antara usulan dengan Perdais
• Kewajaran nilai program dan kegiatan
• Asas efisiensi dan efektifitas
• Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Keistimewaan
BA Penilaian Paling Lambat minggu II bulan Januari
KODE REKENING
•
•
Jenis pendapatan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Jenis Belanja diletakkan pada rekening 03 urusan keistimewaan
10
LANJUTAN
PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN
•
•
Merupakan program dan kegiatan.
Terdapat 3 PA (Sekretaris Daerah, Dinas Kebudayaan dan Dinas PU ESDM) dan Banyak
KPA termasuk yang di kabupaten/Kota
PENYALURAN ANGGARAN
•
•
•
•
3 (Tiga tahap penyaluran)
Terdapat persyaratan disetiap tahapan (kinerja 80 % fisik dan keuangan)
2013 sd 2015 sebanyak 25 %, 55 % dan 20 %...diatur PMK 103 2013
2016 dst sebanyak 15%, 65 % dan 20 %...diatur PMK 124 2015
PERTANGGUNGJAWABAN
•
Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan
Dana Keistimewaan setiap tahapan serta Laporan Akhir.
11
DASAR HUKUM PENGALOKASIAN DAN
PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN DIY
UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
UU No. 23 Tahun 2013 tentang APBN TA 2014
UU No. 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015
Perpres No. 162 Tahun 2014 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara TA 2015, Lampiran 7 (Rincian Anggaran Transfer ke Daerah
dan Dana Desa Tahun Anggaran 2015)
PMK No. 140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2013
PMK No. 36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana
Keistimewaan DIY TA 2014
PMK No. 124/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran
Dana Keistimewaan DIY
Pergub No. 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Dana
Keistimewaan.
12
Rekap Usulan Keistimewaan Tahun Anggaran 2013 sd 2016
No
1
Urusan
2013
Tata Cara Pengisian
Jabatan
2014
2016 *)
400.000.000,00
2 Kebudayaan
212.546.511.000,00
3 Pertanahan
6.300.000.000,00
4 Kelembagaan
2.516.142.500,00
5 Tata Ruang
10.030.000.000,00
375.178.719.000,00
23.000.000.000,00
1.676.000.000,00
123.620.000.000,00
Total Anggaran
231.392.653.500,00
523.874.719.000,00
Penyaluran
115,696,326,750.00 (50%)
419,099,775,200.00 (80%)
Realisasi
54,562,180,053 (23,58%)
271.900.680.389,00 (51,90%)
Sisa Anggaran
61,134,146,697.00 (26,42%) 147,199,094,811.00 (28,10 %)
Sisa di Kas Negara
115,696,326,750.00 (50%)
* Angka sementara
2015
104,774,943,800.00 (20%)
420.800.000.000,00
179.050.365.000,00
10.600.000.000,00
13.850.000.000,00
1.650.000.000,00
1.800.000.000,00
114.400.000.000,00
352.749.635.000,00
547.450.000.000,00
547.450.000.000, 00
437,960,000,000.00 (80%)
Skema Perencanaan Dan Penganggaran
Keistimewaan DIY
I. TACAR
ANGGAR
Pelibatan Stakeholder Keistimewaan
(Provinsi Dan Kabupaten/Kota)
PELAKSANAAN
Government
Government
Unsur TAPD
Unsur Koordinasi
1. Bappeda
2. DPPKA
3. Biro Organisasi
Unsur Teknis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PENERIMA MANFAAT
PERENCANAAN
DPUP-ESDM
Disbud
Dishubkominfo
Dispar
Biro Tapem
BLH
Dishubkominfo
Disperindagkop
dsb.
1. Bappeda
Unsur Pelaksana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Non Government
DPUP-ESDM
Disbud
Dishubkominfo
Dispar
Biro Tapem
BLH
Dishubkominfo
Disperindagkop
dsb.
Unsur Pelaku
Budaya
1. Keraton
Yogyakarta
2. Kadipaten
Pakualaman
Unsur Publik
Masyarakat DIY
PENGAWASAN &
MONEV
Government
Unsur Pengendalian
1. Bappeda bid.
Pengendalian
Unsur Pengawasan
& Pembinaan
1. Inspektorat
2. BPKP
Unsur Pengawasan
1. BPK
Unsur Anggaran
1. DPPKA
Non Government
Non Government
Non Government
1. LSM
2. Lembaga Budaya
3. Lembaga Lain
Aspirasi Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat DIY
Pengawasan dan Monev.
Sustainability Keistimewaan DIY
TAHUN 2012
• Penetapan UU
Nomor 13/2012
• Penyusunan Draft
Raperdais (Perda
Induk)
• Penetapan 5 Pilar
Urusan Keistimewaan
• Usulan
Program/Kegiatan
dan Anggaran Dana
Keistimewaan DIY
TAHUN 2013
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2013
• Penggunaan dan
pencapaian dana
keistimewaan masih
kurang optimal
sehingga
membutuhkan
akslerasi;
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2014 : Rp
523.874.719,000,-
Past Time Progress
Tahun Eksisting
For The Next Future
TAHUN 2014
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2014
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2015 : Rp
547.450.000.000,• Rencana
Penyusunan Danais
Tahun Anggaran
2016 (Rencana Akan
Diusulan Ke Depan)
TAHUN 2015
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahun 2015
• Usulan Danais
Tahun 2016 yang
disertai dengan TOR
dan RAB
pelaksanaan
kegiatan;
• Strategi Akslerasi
Implementasi &
Koordinasi
TAHUN 2016
• Implementasi
Penggunaan Danais
Tahap Tahun 2016
• Usulan Danais
Tahun Anggaran
2017
• Rencana
Penyusunan Danais
Tahun Anggaran
2017 (Rencana Akan
Diusulan Ke Depan)
POSISI DANA KEISTIMEWAAN DIY
Postur Anggaran Transfer ke Daerah dan Desa
1.
Transfer ke Daerah
1.1.Dana Perimbangan
1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH)
1.1.1.1. DBH Pajak
1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam
1.1.2.Dana Alokasi Umum
1.1.3. Dana Alokasi Khusus
1.2.
Dana Otonomi Khusus
1.3
Dana Keistimewaan D.I Yogyakarta
1.4.
Dana Transfer Lainnya
1.4.1. Tunjangan Profesi Guru PNSD
1.4.2. Tambahan Penghasilan Guru PNSD
1.4.3. Bantuan Operasional Sekolah
1.4.4. Dana Insentif Daerah
1.4.5. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
1.4.6. Dana Darurat
2.
Dana Desa
17
PENYALURAN TA 2013 (1)
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2013 sesuai PMK No.
140/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA 2013 adalah sebesar Rp231.392.653.500,00
BIDANG KEBUDAYAAN Rp212.546.511.000,00
BIDANG PERTANAHAN
Rp6.300.000.000,00
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp2.516.142.500,00
BIDANG TATA RUANG Rp10.030.000.000,00
Khusus Tahun 2013, tahapan dan persentase penyaluran Dana Keistimewaan DIY
adalah :
a. Tahap I disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan;
b. Tahap II disalurkan sebesar 50% dari alokasi Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%
18
PENYALURAN TA 2013 (2)
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2013
Penyaluran DK DIY
TA 2014 Tahap 1
28 nov’13
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
15 Juli”13
PMK No. 103/2013
ttg Tata cara dan
pengalokasian Dana
Keistimewaan DIY
Sep
Okt
Nov
Des
17 Okt”13
PMK No. 140/2013
ttg Pedum dan
Alokasi Dana
Keistimewaan DIY
TA 2013
Penyaluran
Tahap 2 dan 3
TIDAK ADA
19
PENYALURAN TA 2013 (3)
REALISASI PENYALURAN :
• Penyaluran Dana Keistimewaan TA 2013 hanya dapat disalurkan 1 tahap yaitu
sebesar Rp115,696 milyar.
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2013 sebesar Rp54,562 milyar
atau 23.58% dengan sisa di kas daerah sebesar Rp61,134 milyar.
• Sisa anggaran Dana Keistimewaan DIY TA. 2013 di Kasda sebesar Rp61,134
milyar diperhitungkan sebagai pengurang pada penyaluran Tahap 1 Dana
Keistimewaan DIY TA. 2014
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2013
No
Urusan
1
2
3
4
Kebudayaan
Tata Ruang
Pertanahan
Kelembagaan
Total
Pagu (Rp)
212,546,511,000
10,030,000,000
6,300,000,000
2,516,142,500
231,392,653,500
Realisasi
% Keuangan
Keuangan (Rp)
47,828,661,143
22.50%
1,310,032,050
13.06%
4,432,433,160
70.36%
991,053,700
39.39%
54,562,180,053
23.58%
Sisa (Rp)
164,717,849,857
8,719,967,950
1,867,566,840
1,525,088,800
176,830,473,447
% Fisik *
27.93%
16.62%
87.30%
54.98%
29.35%
* Berdasarkan laporan hasil verifikasi capaian kinerja
20
PENYALURAN TA 2014 (1)
Alokasi Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta TA 2014 sesuai PMK No.
36/PMK.07/2014 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Keistimewaan DIY
TA. 2014 adalah sebesar Rp523.874.719.000,BIDANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN GUB DAN WAGUB Rp400.000.000
BIDANG KEBUDAYAAN Rp375.178.719.000
BIDANG PERTANAHAN
Rp23.000.000.000
BIDANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH Rp1.676.000.000
BIDANG TATA RUANG Rp123.620.000.000
Penyaluran dilaksanakan dalam 3 tahap berdasarkan pencapaian kinerja:
Tahap I (25%): Rp130,97 milyar
Tahap II (55%): Rp288,13 milyar
Tahap III (20%):Rp104,78 milyar
Surat Permintaan Penyaluran Dana Keistimewaan DIY Tahap III Tahun Anggaran
2014 disampaikan paling lambat pada tanggal 1 Oktober 2014
21
PENYALURAN TA 2014 (2)
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2014
PMK No. 36/2014 ttg
Pedum dan Alokasi
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014 Tahap
1 disalurkan dengan
SPM tanggal 8 April
13 Feb’14
Jan
Feb
Monitoring & Evaluasi
Dana Keistimewaan
DIY TA 2014 Tahap 1
8 April’14
Mar
17 Jan’14
20 Mar’14
Surat Ka DPPKA a.n
Gub No.900/0208
tentang Penyampaian
Laporan DK DIY TA
2013 sekaligus
Permintaan Verifikasi
Lap. Kinerja
Surat Dirjen
Otda a.n
Mendagri ttg
Penyampaian
Hasil Verifikasi
Capaian Kinerja
Apr
Mei
22 Agus’14
Jun
Jul
Agus
Sep
Batas Penyampaian
Surat Permintaan
Penyaluran DK DIY
TA 2014 Tahap 3
1 Okt’14
Okt
Nov
Des
1 April’14
Surat Permintaan
Penyaluran DK
DIY TA 2014
Tahap 1
tertanggal 25 Mar
(diterima 1 April)
Penyeluran
Tahap I pada
tanggal 14 April
2014
Penyaluran
Tahap 3 TIDAK
ADA
Penyaluran
Tahap II pada
tanggal 20 Okt
2014
22
REALISASI PENYALURAN :
• Penyaluran DK DIY TA 2014 tahap I memperhitungkan sisa anggaran TA 2013 yang ada pada
kas daerah Provinsi DIY, yaitu sebesar Rp61,13 milyar, sehingga:
Tahap I: Rp130,97 milyar- Rp61,13 milyar = Rp69,84 milyar
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 1 sampai dengan tanggal akhir
Oktober 2014 sebesar Rp158,942 milyar atau 30,347% dari total Dana Keistimewaan DIY TA.
2014.
• Realisasi penyerapan Dana Keistimewaan TA 2014 Tahap 2 sampai dengan tanggal akhir
Desember 2014 sebesar Rp271,900 atau milyar 51,90% dari total Dana Keistimewaan DIY TA.
2014.
REALISASI PENYERAPAN PERBIDANG DANA KEISTIMEWAAN DIY TA 2014 (AKHIR DESEMBER)
No
Urusan
1
Tata Cara Pengisian
Jabatan
2
Pagu (Rp)
Realisasi Keuangan
(Rp)
%
Keuangan
Sisa (Rp)
400.000.000,00
229.572.000,00
57,39%
170.428.000,00
Kebudayaan
375.178.719.000,00
210.347.776.263,00
56,07%
164.830.942.737,00
3
Tata Ruang
123.620.000.000,00
52.636.975.766,00
42,58%
70.983.024.234,00
4
Pertanahan
23.000.000.000,00
7.342.138.878,00
31,92%
15.657.861.122,00
5
Kelembagaan
1.676.000.000,00
1.344.217.482,00
80,20%
331.782.518,00
523.874.719.000,00
271.900.680.389,00
51,90%
251.974.038.611,00
Total
23
PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2015
Nota Keuangan & RAPBN 2015 :
Pagu Dana Keistimewaan DIY TA. 2015
Rp547,45 milyar
Pagu per bidang Usulan
harus disesuaikan
dengan pagu RAPBN
paling lambat tanggal 1
September
Rapat Panja Transfer
Ke Daerah RUU APBN
2015
(8 – 10 September)
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA.
2015 dari Provinsi DIY yang telah
dibahas dengan Kemendagri dan K/L
Terkait : Rp1.023,273 milyar
1. Kebudayaan : Rp707,148 milyar
2. Pertanahan : Rp23,775 milyar
3. Kelembagaan : Rp2,25 milyar
4. Tata Ruang : Rp290,10 milyar
Dana Keistimewaan DIY TA. 2015
Pagu : Rp547,45 milyar
1. Kebudayaan : Rp420,800 m
2. Pertanahan : Rp10,600 m
3. Kelembagaan : Rp1,65 m
4. Tata Ruang : Rp114,4 m
24
PENYALURAN TA 2015
KRONOLOGIS PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN TA 2015 TAHAP I
Surat Ka DPPKA
900/1144 tentang
Kebutuhan Anggaran
Bulan Januari dan
Pebruari
Feb
S-07/PK.4/2015 tentang
Pengembalian
Permintaan Penyaluran
Dana Keistimewaan DIY
Tahap I TA 2015
Feb
Verifikasi oleh
Kementrian
Keuangan RI dan
penandatangan BA
SiLPA
S-28/PK.4/2015 tentang
Penggunaan Sisa Dana
Keistimewaan DIY TA
2014
Surat Sekda DIY a.n.
Gub No.900/1443
tentang Percepata
Realisasi Anggaran
Belanja yang
Bersumber dari Dana
Keistimewaan TA 2015
April
Feb
Feb
6 Feb 2015
Berita Acara
Pembahasan
Perubahan
Program/Kegiatan
Keistimewaan DIY TA
2015
Trasferan Tahap III
(100%)
Trasferan Tahap II (80%)
NOV
juli
Jan
Jan
Surat Ka DPPKA a.n Gub
No.900/0208 tentang
Penyampaian Laporan
DK DIY TA 2014
sekaligus Permintaan
Verifikasi Lap. Kinerja
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
Maret
sd
Jan
Verifikasi oleh
Kementrian / Lembaga
Pemerintah
Jan
Surat Ka DPPKA 900/0715
tentang Permintaan
Penyaluran Dana
keistimewaan Tahap I TA
2015
Surat Kementerian Keuangan
RI No.S-49/PK.4/2015 tentang
Pemberitahuan Penyaluran
Tahap I Dana Keistimewaan
DIY TA 2015
Surat Sekda DIY a.n. Gub No.
050/3045 tentang Perubahan
Program/Kegiatan
Keistimewaan TA 2015
Sep
Okt
Nov
Des
Mei
Pergub Nomor
29 Tahun 2015
PAPBD
Mei
1. PUP&ESDM
2. KEBUDAYAAN
3. SEKERTARIAT
DAERAH
25
USULAN PAGU DANA KEISTIMEWAAN DIY TA. 2016
Usulan Dana Keistimewaan DIY TA 2016 yang telah dibahas
dengan Kemendagri dan K/L Terkait adalah sebesar
Rp547.450.000.000,00, yang terdiri dari
1. Urusan Kelembagaan
: Rp1.800.000.000,00
Pemerintah Daerah DIY
2. Urusan Kebudayaan
: Rp179.050.365.000,00
3. Urusan Pertanahan
: Rp13.850.000.000,00
4. Urusan Tata Ruang
: Rp352.749.635.000,00
26
MEKANISME PENYALURAN DANA KEISTIMEWAAN
•
Penyaluran Dana Keistimewaan DIY dilakukan secara bertahap, sebagai berikut:
1. tahap I disalurkan sebesar 15% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Pemerintah Daerah DIY menyampaikan:
a. Peraturan Daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan;
b.Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh Gubernur
DIY atau pejabat yang diberi kuasa;
c. Rencana Penggunaan Dana Keistimewaan Tahap I;
d.Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi; dan
e.Laporan Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan Tahap Akhir tahun anggaran
sebelumnya yang telah diverifikasi.
2. tahap II disalurkan sebesar 65% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I mencapai minimal 80%; dan
3. tahap III disalurkan sebesar 20% dari pagu Dana Keistimewaan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja tahap I dan tahap II mencapai minimal 80%.
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
KEUANGAN !!! (Pergub 37 th 2014)
•
•
•
Pengajuan pencairan/pengeluaran anggaran Dana Keistimewaan dapat dilakukan
dengan mekanisme Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPPTU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS).
Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) dapat dilakukan
lebih dari 1 (satu) kali untuk kegiatan yang berbeda.
Pengajuan SPP-TU Dana Keistimewaan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tambahan Uang harus habis digunakan dan dipertanggungjawabkan dalam 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak penerbitan SP2D;
b. Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu Dana Keistimewaan dapat
mengajukan SPP-TU Dana Keistimewaan berikutnya apabila SPP-TU sebelumnya sudah
selesai dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh PA/KPA, dan dapat diajukan bersamaan
dengan SPP-TU selain Dana Keistimewaan dalam bulan yang sama;
c. Tambah Uang dipertanggungjawabkan dan disahkan tersendiri oleh PA/KPA;
d. Dalam hal Tambahan Uang tidak habis digunakan maka sisa Tambahan Uang harus
disetor kembali ke Kas Daerah Pemerintah Daerah DIY, kecuali kegiatan yang
pelaksanaannya melebihi 30 (tiga puluh) hari kerja, atau kegiatan yang mengalami penundaan
dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA, dan
harus mendapat persetujuan Bendahara Umum Daerah;
e. Persetujuan sebagaimana dimaksud huruf d didahului dengan Surat Permohonan Ijin melebihi
30 (tiga puluh) hari kerja, dilampiri dengan dokumen pendukung oleh PA/KPA.
PERTANGGUNGJAWABAN DANA KEISTIMEWAAN
• Laporan Realisasi Penyerapan Dana Keistimewaan Tahap Akhir,
Tahap I dan Tahap II diverifikasi oleh Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan berdasarkan SP2D yang diterbitkan oelh
Pemerintah DIY (Pasal 12 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
• Gubernur DIY atau pejabat yang diberi kuasa menyampaikan Surat
Permintaan Penyaluran Tap I, Tahap II, dan Tahap III kepada
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat tanggal 1
November (Pasal 13 ayat (1) PMK 124/PMK.07/2015).
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
(PERGUB DIY NOMOR 37 TAHUN 2014)
(1) Kepala SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun laporan realisasi penyerapan Dana Keistimewaan
setiap tahapan serta Laporan Akhir.
(2) SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan keuangan daerah melakukan penggabungan seluruh laporan
realisasi penyerapan Dana Keistimewaan setiap tahapan masing- masing SKPD, sebagai tahapan pencairan
berikutnya.
(3) Mekanisme Permintaan Penyaluran dan Pencairan Dana Keistimewaan berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan tentang tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(4) SKPD pengelola Dana Keistimewaan menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Realisasi Penggunaan
Dana Keistimewaan kepada SKPD pengelola keuangan daerah.
(5) SKPD pengelola keuangan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir realisasi penggunaan dana
keistimewaan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Kementerian/Lembaga terkait.
(6) Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan disampaikan kepada SKPD yang mempunyai fungsi
pengendalian pembangunan daerah untuk dilakukan evaluasi kinerja teknis dan pencapaian keluaran
terhadap program/kegiatan Urusan Keistimewaan yang dibiayai dari Dana Keistimewaan.
(7) SKPD yang mempunyai fungsi pengendalian pembangunan daerah berkewajiban menyusun laporan akhir
pencapaian kinerja dana keistimewaan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri/Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Terkait dengan tembusan kepada Kementerian Keuangan.
(8) Mekanisme penyampaian Laporan Akhir Pencapaian Kinerja Dana Keistimewaan dan Penyaluran Dana
Keistimewaan Tahap I tahun anggaran berikutnya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang
tata cara pengalokasian dan penyaluran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
LANJUTAN
KPA wajib menyampaikan Laporan
Keuangan yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca dan
Catatan Atas Laporan Keuangan
kepada PA selambat-lambatnya 2
(dua) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
ASPEK PENGENDALIAN DANA
KEISTIMEWAAN
•
•
•
•
•
Perencanaan (konsep detail perencanaan)
Penganggaran (peletakkan dalam struktur APBD)
Pelaksanaan Penataausahaan (UP, LS)
Pengawasan (Intern dan Ekstern)
Pelaporan dan Pertanggungjawaban (Intern dan Ekstern)
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
LAKUKAN YANG
ANDA TULIS
LAPORKAN YANG
ANDA LAKUKAN
HAL-HAL YG MJD PERHATIAN
•
PROGRAM DAN KEGIATAN BELUM FOKUS
o Kecil-kecil dan ingin dikerjakan semua
o Terkesan asal jalan
o Perlu disusun perencanaan yang matang dan dipilih yang strategis.
•
KEGIATAN BELUM MEMILIKI TARGET INDIKATOR YANG JELAS
o Bersifat kualitatif
o Apa yang dituju belum jelas
o Belum jalan sudah direvisi
o Khusus untuk pengadaan barang(tanah,peralatan dll) belum matang
konsepnya
o Perlu konsep yang jelas dan ketelitian bersama.
•
ALIRAN KAS
o Belum dimulai awal tahun
o Belum sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya
o Anggapan mudah direvisi.
o Perlu desain matang terhadap rencana pelaksanaan
•
USULAN – USULAN YANG DIAJUKAN
o Belum melihat kondisi Input yang ada (SDM, peralatan dll)
o Usul sebanyak-banyaknya
o Perlu memperhatikan realisasi penyerapan tahun-tahun sebelumnya
dan kendala yang kemungkinan besar terjai
LANJUTAN
• MANAJEMEN
o Semakin banyaknya KPA pengelola dana keistimewaan.
o Aturan-aturan yang belum sama persepsinya.
o Perlu rapat koordinasi yang terjadwal dan terus menerus
antara PA dan KPA.
• WAKTU
o Ada tahapan penyaluran
o SiLPA sebagai pengurang dan bisa digunakan setelah ada
BA
o Perlu kerjasama semua pihak untuk mensukseskan
pelaksanaan kegiatan
• Pelibatan Masyarakat secara luas
o Berada dibelanja langsung SKPD
o Berupa program dan kegiatan
o Kekuatiran dalam SPJ
o Perlu forum bertemu dengan elemen masyarakat dan
bekerja bersama-sama
DISIPLIN
Disiplin dalam PERENCANAAN
DISIPLIN dalam PELAKSANAAN
DISIPLIN dalam PENATAUSAHAAN
DISIPLIN dalam PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
untuk setiap pelaksanaan program
dan kegiatan
35
The difficulty lies, not in the new ideas, but in
escaping from the old ones, which ramify, for
those brought up as most of us have been ,
into every corner of our minds
Kesulitan ada bukan pada ide baru, tetapi
pada upaya melepaskan diri dari ide lama
yang telah menguasai setiap sudut dari benak
kita
( John Maynard Keynes)
36