S PJKR 1206019 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan pedoman peneliti dalam melakukan langkahlangkah penelitian, Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain.
Sebagaimana disampaikan oleh Sugiyono (2015, hlm. 108-109) terdapat beberapa
bentuk desain penelitian eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian.
Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok
masalah yang ingin diungkapkan, disini peneliti membuat 2 kelompok, yang
pertama kelompok eksperimen yang di berikan perlakuan pemanasan permainan
tanpa alat

dan yang kedua kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan

dengan pemanasan dengan alat. Kedua kelompok tersebut diberi pretest dan
posttest yang sama.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan eksperimental
desain yaitu dengan Nonequivalent control group design. Mengenai desain ini
Sugiyono (2012, hlm. 112-113) menggambarkan sebagai berikut :
R1 O1


X1

R2 O3

X2

R2 O2

R2 O4

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Desain Penelitian

Keterangan
R1

: Kelompok Eksperimen 1

R2

: Kelompok Eksperimen 2


O1 & O3

: Tes Awal (Pre-Test)

O2

: Tes Akhir (Post-Test) Kelompok Eksperimen 1

O4

: Tes Akhir (Post-Test) Kelompok Eksperimen 2

X1

: Treatment Kelompok Eksperimen 1

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

X2

: Treatment Kelompok Eksperimen 2
Dari desain yang telah dikemukakan di atas, tes dilakukan dua kali O1 dan O3

sebagai tes awal dan sesudah diberikan perlakuan dilakukan O2 dan O4 sebagai
tes akhir. Tanda X1 adalah kelompok yang diberikan perlakuan dengan pemanasan
permainan tanpa alat, sedangkan X2 adalah kelompok yang diberikan perlakuan
dengan pemanasan permainan dengan alat. Adapun langkah-langkah dari
rangcangan penelitian di atas, akan penulis laksanakan dalam penelitian sebagai
berikut :

Populasi

Sampel


Tes Awal

Treatment Kelompok

Treatment Kelompok

Permainan Tanpa Alat

Permainan Dengan Alat

Tes akhir

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan
Gambar Error! No text of specified style in document.-2 langkah-langkah peneltian

Penjelasan dari langkah-langkah yang peneliti gambarkan di atas ialah sebagai

berikut :
1. Menentukan populasi dan sampel
Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

2. Membagi sampel kedalam dua kelompok
3. Melakukan tes awal
4. Melakukan treatment atau perlakukan kepada sampel
5. Melakukan tes ahir
6. Mengolah data
7. Melakukan pengujian hipotesis
8. Mengambil kesimpulan dari hasil data yang diperoleh oleh peneliti.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian mutlak diperlukan agar penelitian dapat berlangsung secara
sistematis sesuai dengan aturannya. Sugiyono, (2015, hlm. 3) mengemukakan
secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab terdahulu,
maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Arikunto (2009, hlm. 207) mengemukakan bahwa penelitian
eksperimen merupakan penelitan yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dalam
penelitian ini terdapat dua varibel independen yaitu pemanasan dengan permainan
tanpa alat dan pemanasan permainan menggunakan alat, serta satu varibel
dependen yaitu partisipasi belajar dalam pendidikan jasmani. Pemilihan metode
eksperimen ini ialah untuk menguji coba suatu bentuk pemanasan permainan
untuk mengetahui perbandingannya terhadap partisipasi belajar dalam pendidikan
jasmani.
C. Lokasi Dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang ditentukan oleh peneliti untuk
melakukan penelitan, yang ditandai oleh adanya unsur subyek, tempat dan
kegiatan yang dapat diobservasi. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI
2 Cimahi yang beralamat di jalan Encep Kartawiria No. 153 Telepon
(022)6654310 Cimahi 40512, dengan subyek penelitian adalah kelas XI.
Alasan dijadikan SMK PGRI 2 Cimahi dan subyek kelas tersebut, berdasarkan

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

hasil observasi dari peneliti sendiri, di SMK PGRI 2 Cimahi pada umumnya, dan
selama program pelatihan lapangan ditemukannya permasalahan kurang optimal
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, dan adanya keterbukaan dari pihak
sekolah untuk mengadakan penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang akan diteliti merupakan kumpulan seluruh objek atau subjek
yang akan diteliti. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan menurut Sugiyono
(2015, hlm. 117) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian diatas maka peneliti menetapkan populasi yang

digunakan dalam penilitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK 2 PGRI
Cimahi dengan banyaknya populasi 223 siswa.
2. Sampel
Apabila jumlah populasi besar maka peneliti membutuhkan waktu dan biaya
yang besar maka dari itu digunakanlah sampel. Sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai karakteristik yang mewakili populasi tersebut.
Sebagaimana yang disampaikan menurut Sugiyono (2015, hlm. 118) mengatakan
bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26.9% dari siswa dan
siswi XI. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2009, hlm. 95) bahwa :
Sebagai ancer-ancer, jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam
populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek
tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara
100 hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan
angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Akan tetapi apabila
peneliti menggunakan teknik wawancara (interviu) atau pengamatan
(observasi), jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik pengambilan
sampel sesuai dengan kemampuan peneliti.


Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jumlah sampel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 26.9% dari populasi yaitu 60 siswa.

Tabel
No
of

NO

KELAS

JUMLAH SISWA


1

XI Akuntansi I

30

2

XI Akuntansi II

30

Error!
text

specified style in document.-1 objek penelitian

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian muatan wajib harus ada dalam penelitian karena sebagai
alat ukur peneliti untuk mengumpulkan data, maka dari itu diperlukan instrumen

yang digunakan harus memenuhi syarat valid dan reliabel. Sugiyono (2015, hlm.
148) mengatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan penelitian
yaitu untuk mengungkap partisipasi belajar siswa dalam pendidikan jasmani.
Hamzah, dkk, (2014, hlm. 333) dalam bukunya Variabel Penelitian dalam
Pendidikan dan Pembelajaran yang menyatakan bahwa tingkat partisipasi
seseorang dapat dilihat dari:
1)
2)
3)
4)
5)

Kehadiran
Ketaatan pada tugas dan kewajiban
Suka rela
Daftar layanan dan partisipasi; dan
Aktifitas kelompok

Sedangkan melihat dari penjelasan Keith Davis (dalam B. Suryosubroto, 2002,
hlm. 279) bahwa partisipasi sebagai keterlibatan mental dan emosi seseorang
Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya. dari unsurunsur tingkat partisipasi yang di kemukakan hamzah dan pengertian keith davis
tentang partisipasi kemudian diuraikan lebih rinci menjadi lima komponen yaitu:
Keikutsertaan, Keterlibatan, Kesediaan, Kemauan, dan Keaktifan.
Jadi instrumen yang digunakan untuk mengukur partisipasi siswa terhadap
pembelajaran penjas, yaitu:
1) Keikutsertaan yang terdiri dari ikut serta dalam pembelajaran, semangat
dalam pembelajaran, totalitas dalam pembelajaran.
2) Keterlibatan yang terdiri dari terlibat dalam pembelajaran, paham akan
kegiatan pembelajaran, percaya diri dalam mengikuti pembelajaran.
3) Kesediaan yang terdiri dari dapat menerima dengan baik tugas gerak yang
diberikan guru, dapat menampilkan tugas gerak yang diinstruksikan guru,
dapat menyesuaikan diri dalam pembelajaran.
4) Kemauan yang terdiri dari senang melakukan tugas gerak, melakukan
tugas pembelajaran dengan kesadaran diri, ingin mendapat hasil yang baik.
5) Keaktifan yang terdiri dari ingin menjadi pusat perhatian, melaksanakan
tugas gerak yang diberikan, berperan aktif dalam pembelajaran.
Tabel Error! No text of specified style in document.-2Kisi-Kisi Angket Variabel
Partisipasi Belajar Penjas
Varibel
terikat

Item Soal

Indikator

Positif

Negatif

Keikutsertaan yang terdiri dari ikut serta 2, 4, 6, 1, 3, 5,
dalam pembelajaran, semangat dalam 8, 10
pembelajaran,

totalitas

7, 9

dalam

pembelajaran.
Partisipasi
Belajar
Pendidikan
Jasmani

Keterlibatan yang terdiri dari terlibat 12, 13, 11, 14,
dalam

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran,

paham
percaya

akan 15, 17, 16, 18,
diri 19, 21

20, 22

dalam mengikuti pembelajaran.

Kesediaan

yang

terdiri

dari

dapat 23, 24, 25, 27,

menerima dengan baik tugas gerak yang 26, 28, 29, 31,
diberikan guru, dapat menampilkan tugas 30

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

gerak yang diinstruksikan guru, dapat
menyesuaikan diri dalam pembelajaran.
Kemauan

yang

terdiri

dari

senang 32, 34, 33, 35,

melakukan tugas gerak, melakukan tugas 36, 37,

38, 39,

pembelajaran dengan kesadaran diri,

40

ingin mendapat hasil yang baik.
Keaktifan yang terdiri dari ingin menjadi 41, 43, 42, 44,
pusat perhatian, melaksanakan tugas 45, 47, 46, 48,
gerak yang diberikan, berperan aktif 49,

50,

dalam pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen pokok penelitian, maka
angket ini merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penelitian. Untuk itu
langkah dan tahap penyusunan angket haruslah melalui prosedur dan standar agar
perangkat penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan. Prosedur pengembangan
angket dilakukan sebagai berikut:
a. Perencanaan, menentukan variabel, dan indikator.
b. Penulisan item angket dan penyusunan skala.
Sebagaimana menurut Sugiyono (2013, hlm. 134) Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau
pernyataan.
Tabel Error! No text of specified style in document.-3 Kategori Pemberian Skor
Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban
Positif

Negatif

Sangat setuju

5

1

Setuju

4

2

Kurang setuju

3

3

Tidak setuju

2

4

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Sangat tidak setuju

1

5

c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman pengerjaan.
Dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar dalam membuat angket
tidak keluar koridornya peneliti berpedoman pada penjelasan Sugiyono
(2015, hlm.200) sebagai berikut :
1) Isi dan tujuan pertanyaan
2) Bahasa yang digunakan
3) Tipe dan bentuk pertanyaan
4) Pertanyaan tidak mendua
5) Tidak menanyakan yang sudah lupa
6) Pertanyaan tidak mengiring
7) Panjang pertanyaan
8) Urutan pertanyaan
9) Prinsip pengukuran
10) Penampilan fisik angket.
d. Uji coba angket
Untuk memperoleh angket yang valid dan reliabel. Angket yang telah disusun
oleh peneliti, selanjutnya diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas
dari setiap butir pertanyaannya. Dari hasil pengujian tersebut maka akan diperoleh
sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data dalam penelitian.
F. Pelaksanaan Penelitian
Pemberian perlakukan pada sampel dilaksankan dalam 2-3 kali dalam
seminggu selama 4 minggu, dilaksanakan pada hari rabu dan sabtu. Pemberian
perlakukan terhadap kelompok A dan B dilakukan terpisah. Langkah-langkah
pemberian perlakukan tersebut dilakukan sebagaimana proses pembelajaran
seperti biasanya namun saat melakukan pemanasan peneliti menggunakan
permainan sebagai berikut :
a. Permainan Tanpa Alat
Pertemuan ke

Hari

Nama Permainan

1-2

Kamis dan Hitam hijau dan membentuk

(minggu ke- 1)

Sabtu

kelompok

Waktu
10 – 15 menit

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

3-4-5

Rabu,

Lomba Menyentuh Dinding,

(minggu ke- 2)

Kamis dan Menjala ikan, dan Hitam
Sabtu

Hijau

6 -7-8

Rabu,

Lomba Menyentuh Dinding,

(minggu ke- 3)

Kamis dan Membuat

9-10-11-12

(minggu ke- 4)

Kelompok dan

Sabtu

Menjala ikan

Selasa,

Hitam Hijau, Membentuk

Rabu,

Kelompok,

Kamis dan Menyentuh
Sabtu

Lomba
Dinding

dan

Menjala Ikan

b. Permainan Dengan Alat
Pertemuan ke

Hari

Nama Permainan

1-2

Rabu dan Tongkat Sakti, dan Kena

(minggu ke- 1)

sabtu

3-4-5

Rabu dan Menemukan Sarang, Bola

(minggu ke- 2)

sabtu

Waktu

Satu, Kena Semua

Beranting Anatara Dua Kaki
dan Kena Satu, Kena Semua

6-7-8

Rabu dan Bola Beranting Anatara Dua
sabtu

(minggu ke- 3)
9-10-11-12

4)

10 – 15 menit

dan Tongkat Sakti
Rabu dan Menemukan Sarang, Bola
sabtu

(minggu

Kaki, Menemukan Sarang

ke-

Beranting Anatara Dua Kaki
Tongkat Sakti dan Kena
Satu, Kena Semua

G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan peneliti
dalam pengambilan data. Sugiyono (2015, hlm. 308) menjelaskan bahwa teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik yang digunakan didalam mengumpulkan data tersebut ialah Angket
(kuisioner) dan dokumentasi sebagai pendukung penelitian. Menurut Arikunto
(2010, hlm. 194) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

H. Teknik Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul, selanjutnya melakukan teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan yaiut dengan uji
statistik yang sesuai agar dapat menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan
yang tepat. Data yang dianalisis adalah data total skor angket masing-masing
siswa dan analisis dibantu dengan aplikasi, adapun langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam pengolahan data berpedoman pada Susetyo (2010, hlm. 160-182)
adalah sebagai berikut:
1) Mencari rata-rata


Keterangan:
n

= Jumlah Sampel

Σxi

= Jumlah Nilai Data

̅

= Rata-Rata Hitungan

2) Mencari simpangan baku

Keterangan :




Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

S

= Simpangan baku yang dicari

n

= Jumlah sampel

∑ (x - x)2

= Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3) Menguji homogenitas dua variansi.

Rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan F tabel dengan taraf nyata 0.05
b. Menentukan homogenitas dengan kriteria :
Apa bila F-hitung < dari F-tabel, maka kedua varians homogen
Apa bila F-hitung > dari F-tabel, maka kedua varians tidak
homogen
4) Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors.
Prosedur yang digunakan ialah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2, X3 … Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,
Z3..., Zn dengan menggunakan rumus:
Z1=

̅

( ̅ dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku

dari sampel)

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F=(Z1) = P(Z Z1).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z3 … Zn yang lebih kecil
atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:

d. Menghitung selisih F (Z1) - S (Zi) kemudian tentukan harga
mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut, harga terbesar adalah Lo.
Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

f. Dengan nilai kritis L tersebut dengan Lo untuk mengetahui ditolak
atau diterima hipotesis, dengan kriterianya :
Tolak hipotesis nol (Ho), jika Lo > Lα = Tidak Normal.
Terima hipotesis nol (Ho), jika Lo < Lα = Normal
5) Pengujian signifikansi
Pengujian signifikansi untuk menggambarkan terdapat atau tidaknya pengaruh
dan perbedaan kelompok tanpa alat dan dengan alat terhadap partisipasi belajar
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, menggunakan uji t dengan rumus:



̅

̅

Keterangan:
t

= nilai thitung yang dicari

̅

= Nilai Rata-Rata Pemansan Permainan Tanpa Alat
̅

= Nilai Rata-Rata Pemansan Permainan Dengan Alat
= Banyak Subjek Pemansan Permainan Tanpa Alat
= Banyak Subjek Pemansan Permainan Dengan Alat

S12

= varians kelompok pemansan permainan tanpa alat

S22

= varians kelompok pemansan permainan dengan alat

6) Pengujian Hipotesis
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis nol (Ho), jika t > t1 –α.
Hipotesis nol (Ho) diterima, jika t < t1 –α, dengan peluang (1 - α) pada (α = 0,95)
dan (dk) = n1+n2 -2 dari daftar distribusi t.

Lili Setiawan, 2016
PERBANDINGAN PEMANASAN DENGAN PERMAINAN TANPA ALAT DAN PERMAINAN DENGAN ALAT
TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu