Studi Biaya Produksi Listrik Tenaga Sampah Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan. Waktu
untuk pengumpulan data dimulai dari bulan Agustus 2016
3.2
Bahan, Peralatan, dan Metode
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah data-data yang didapat
dari BPS (Badan Pusat Statistik) serta jurnal-jurnal. Peralatan yang digunakan
adalah Laptop dengan menggunakan software Microsoft Excel. Metode yang
digunakan adalah metode pengumpulan dan pengolahan data.
3.3
Data Awal Penelitian
Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun
2015
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Penduduk
(Km2)
Kepadatan
Penduduk per Km2
1
Medan Tuntungan
20,68
85 613
4 140
2
Medan Johor
14,58
132 012
9 054
3
Medan Amplas
11,19
123 850
11 068
4
Medan Denai
9,05
146 061
16 139
5
Medan Area
5,52
98 992
17 933
6
Medan Kota
5,27
74 439
14 125
18
Universitas Sumatera Utara
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Penduduk
(Km2)
Kepadatan
Penduduk per Km2
7
Medan Maimun
2,98
40 663
13 645
8
Medan Polonia
9,01
55 949
6 210
9
Medan Baru
5,84
40 540
6 942
10
Medan Selayang
12,81
106 150
8 286
11
Medan Sunggal
15,44
115 785
7 499
12
Medan Helvetia
13,16
150 721
11 453
13
Medan Petisah
6,82
63 374
9 292
14
Medan Barat
5,33
72 683
13 637
15
Medan Timur
7,76
111 420
14 358
16
Medan Perjuangan
4,09
95 882
23 443
17
Medan Tembung
7,99
137 178
17 168
18
Medan Deli
20,84
181 460
8 707
19
Medan Labuhan
36,67
117 472
3 203
20
Medan Marelan
23,82
162 267
6 812
21
Medan Belawan
26,25
98 113
3 738
265,10
2 210 624
8 339
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Banyaknya Sampah dan Truk Sampah Menurut Kecamatan
Tahun 2014-2015
2014
No
Kecamatan
2015
Rata-rata
Truk
Rata-rata
Produksi
Sampah Produksi
Truk
Sampah
Sampah Per (unit)
Sampah Per (unit)
Hari (ton)
Hari (ton)
Wilayah I
64
64
1
Medan Area
69 269
14
83,27
15
2
Medan Polonia
38 758
6
46,59
5
3
Medan Maimun
28 437
6
34,18
6
4
Medan Kota
52 084
16
62,61
15
5
Medan Denai
101 974
8
122,59
8
6
Medan Johor
91 290
8
109,74
9
7
Medan Amplas
84 953
6
102,12
6
Wilayah II
54
59
8
Medan Barat
50 834
10
61,11
9
9
Medan Baru
28 363
6
93,72
6
10
Medan Tuntungan
59 343
6
80,61
6
11
Medan Petisah
44 333
8
115,34
12
12
Medan Sunggal
80 981
8
97,35
9
13
Medan Selayang
73 118
6
87,90
6
14
Medan Helvetia
104 864
10
126,06
11
20
Universitas Sumatera Utara
2014
No
Kecamatan
2015
Rata-rata
Truk
Rata-rata
Produksi
Sampah Produksi
Truk
Sampah
Sampah Per (unit)
Sampah Per (unit)
Hari (ton)
Hari (ton)
Wilayah III
46
48
15
Medan Timur
77 958
10
93,72
12
16
Medan Labuhan
81 450
3
97,91
3
17
Medan Belawan
68 614
3
82,48
4
18
Medan Marelan
109 476
4
131,60
4
19
Medan Deli
124 703
6
149,91
6
20
Medan Tembung
95 943
7
115,34
7
21
Medan Perjuangan
67 053
13
80,61
12
1 533 798
164
1 974,74
171
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
Tabel 3.3 Jumlah Kecamatan berdasarkan Kelurahan Kota Medan
No
Kecamatan
Kelurahan
1
Medan Tuntungan
9
2
Medan Johor
6
3
Medan Amplas
7
4
Medan Denai
6
5
Medan Area
12
21
Universitas Sumatera Utara
No
Kecamatan
Kelurahan
6
Medan Kota
12
7
Medan Maimun
6
8
Medan Polonia
5
9
Medan Baru
6
10
Medan Selayang
6
11
Medan Sunggal
6
12
Medan Helvetia
7
13
Medan Petisah
7
14
Medan Barat
6
15
Medan Timur
11
16
Medan Perjuangan
9
17
Medan Tembung
7
18
Medan Deli
6
19
Medan Labuhan
6
20
Medan Marelan
5
21
Medan Belawan
6
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan dan Jenis
Kelamin Tahun 2015
No Kecamatan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Medan Tuntungan
42 288
43 325
85 613
2
Medan Johor
65 207
66 805
132 012
3
Medan Amplas
61 176
62 674
123 850
4
Medan Denai
72 147
73 914
146 061
5
Medan Area
48 897
50 095
98 992
6
Medan Kota
35 769
37 670
74 439
7
Medan Maimun
20 086
20 577
40 663
8
Medan Polonia
27 636
28 313
55 949
9
Medan Baru
20 025
20 515
40 540
10
Medan Selayang
52 433
53 717
106 150
11
Medan Sunggal
57 192
58 593
115 785
12
Medan Helvetia
74 448
76 273
150 721
13
Medan Petisah
31 303
32 071
63 374
14
Medan Barat
35 902
36 781
72 683
15
Medan Timur
55 036
56 384
111 420
16
Medan Perjuangan
47 361
48 521
95 882
17
Medan Tembung
67 759
69 419
137 178
18
Medan Deli
89 632
91 828
181 460
19
Medan Labuhan
58 025
59 447
117 472
23
Universitas Sumatera Utara
No Kecamatan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
20
Medan Marelan
80 152
82 115
162 267
21
Medan Belawan
48 463
49 650
98 113
1 091 937
1 118 687
2 210 624
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
3.4 Studi Literatur
Dikarenakan belum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di
kota Medan, maka penulis menggunakan data dari salah satu Skripsi dengan judul
“Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bogor” yang sudah terlampir pada lembar
lampiran. Data tersebut adalah data pada tahun 2009 dengan kapasitas 250
ton/hari. Untuk kota Medan direncanakan ada dua pembangkit, dimana satu
pembangkit dengan kapasitas 1250 ton/hari. Maka setiap data dari skripsi tersebut
dikalikan dengan 5. Dan diasumsikan inflasi per tahunnya adalah 2,5%, maka data
tersebut dikalikan (5+17,5%) atau 5,175 pada tahun 2016.
24
Universitas Sumatera Utara
3.5 Diagram Alir Penelitian
MULAI
INPUT DATA
ESTIMASI
PRODUKSI
SAMPAH
ESTIMASI BIAYA
INVESTASI
HITUNG BIAYA
O&M
HITUNG BIAYA
PEMASUKAN
ANALISA
EKONOMI
MENGKAJI
KELAYAKAN
MODIFIKASI
STUDI POTENSI
TIDAK
LAYAK
YA
PROYEK
DILAKSANAKAN
BERHENTI
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
25
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) atau 3,6% dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dibandingkan dengan kota/kabupaten
lainnya di Sumatera Utara, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar yaitu 2.210.624 dan menghasilkan sampah
1.974,74 ton per harinya pada tahun 2015. Sehingga dapat diasumsikan kota
medan menghasilkan 1.1 kg sampah tiap orangnya.
Saat ini hanya ada satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kota Medan
yang beroperasi yaitu TPA Terjun. Mengingat padatnya lalu lintas kota medan
setidaknya diperlukan 2 TPA dengan masing-masing memiliki pembangkit yang
mampu mengolah sampah hingga 1.000 ton/harinya. Satu pembangkit berada di
TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dan satu lagi di TPA X yang
direncanakan di Kecamatan Medan Johor.
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Lokasi Perencanaan PLTSa di Kota Medan
Ket:
Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa X yang berlokasi di TPA Terjun
Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa Y yang berlokasi di TPA Y, Kecamatan
Medan Johor
Dengan menggunakan data produksi sampah pada tahun 2015, TPA Terjun
akan melayani sampah yang berasal dari Medan Belawan, Medan Labuhan,
Medan Marelan, Medan Deli, Medan Timur, Medan Barat, Medan Perjuangan,
Medan Tembung, Medan Helvetia dengan total produksi sampah 934,74 ton/hari.
TPA Y akan melayani sampah yang berasal dari Medan Area, Medan
Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, Medan Denai, Medan Johor, Medan
Amplas,
Medan Baru, Medan Tuntungan, Medan Petisah, Medan Sunggal,
Medan Selayang dengan total produksi sampah 1036 ton/hari.
27
Universitas Sumatera Utara
4.2
Perkiraan Produksi Daya Listrik
Berdasarkan data produksi sampah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Medan berikut :
Tabel 4.1 Produksi Sampah Kota Medan Tahun 2012-2015
Tahun Berat Sampah (Ton/hari)
2012
1540,665
2013
1644,340
2014
1533,798
2015
1974,74
(Sumber : BPS Kota Medan)
Maka dapat diproyeksikan produksi sampah pada tahun 2016
=
0 (1
Dimana :
+ �) ………………..(5)
St = Sampah pada tahun t
S0 = Sampah pada tahun awal
r = angka pertumbuhan sampah
t = jangka waktu dalam tahun
2015
=
2012
1+�
1974,74 = 1540,665 1 + �
log 1 + � =
3
log 1974,74 − log 1540,665
3
log 1 + � = 0,0359
1 + � = � �� � 0,0359
� = 1,086 − 1
28
Universitas Sumatera Utara
� = 0.086
� = 8,6%
Produksi sampah pada tahun 2016 yaitu:
2012 (1
+ �)
2016
=
2016
= 1540,665 1 + 0,086
2016
= 2143,026
4
Maka didapat produksi sampah pada tahun 2016 adalah 2.143,026 ton/hari
Dengan asumsi sampah organik sebesar 70% dan sampah anorganik sebesar 30%.
Maka pada tahun 2016 kota Medan menghasilkan sampah organik 1.500,21
ton/hari dan sampah anorganik 642,91 ton/hari
Untuk sampah yang diolah dengan cara insinerasi, memiliki potensi 25 kW
untuk 1 ton sampah/hari, sehingga:
2.143,026 ton/hari x 25 kW = 53.575,65 kW atau 53,58 MW
Dan dalam satu tahun dapat dihasilan :
53,58 MW x 365 = 19.555,11 MW
Sehingga daya listrik yang dapat dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) di kota Medan dengan asumsi efisiensi 40% adalah :
40% x 53,58 MW = 21,43 MW
atau
21,43 MW x 365 = 7.822,68 MW
29
Universitas Sumatera Utara
4.3
Analisa Ekonomi
4.3.1 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya awal yang dikeluarkan sebelum kegiatan
operasional dilakukan. Biaya investasi untuk membangun sebuah Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terdiri dari biaya peralatan dari PLTSa itu
sendiri, sistem operasi, konstruksi pembangkit, dan interkoneksi.
Pembangkit ini diperkirakan memiliki umur ekonomis sekitar 15 tahun dan
dapat mengolah sampah hingga 1250 ton/hari.
Tabel 4.2 Biaya Investasi PLTSa kota Medan tahun 2016
Umur Ekonomis
Uraian
Harga (Rp)
(Tahun)
Boiler Island
15
65.826.000.000
Turbine Island
15
32.819.850.000
Generator
10
4.140.000.000
Balance of Plant
15
15.525.000.000
Pengolahan Gas Buang
15
11.902.500.000
Control Management System
5
5.175.000.000
Flue Handling
10
9.315.000.000
Supply Water System
10
5.175.000.000
Test and Commissioning
15
18.112.500.000
Sertifikasi Layak Operasi
5
1.035.000.000
Konstruksi
15
75.309.705.000
Interkoneksi
15
688.808.025
30
Universitas Sumatera Utara
Umur Ekonomis
Uraian
Harga (Rp)
(Tahun)
Biaya Konsultasi Manajemen
10
7.762.500.000
Perizinan, Amdal, dll
5
2.587.500.000
Modal Kerja Operasional
15
5.175.000.000
Total sebelum pajak
260.549.363.025
Pajak 10%
26.054.936.302
Total Investasi
286.604.299.327
Biaya total investasi untuk satu PLTSa adalah Rp 286.604.299.327.
Direncanakan terdapat 2 PLTSa di Kota Medan, sehingga total biaya investasi
adalah Rp 573.208.598.654
Investasi ulang perlu dilakukan pada beberapa investasi dikarenakan umur
ekonomisnya lebih kecil daripada umur ekonomis pembangkit. Beberapa investasi
yang perlu dilakukan re-investasi yaitu : Generator, Control Management System,
Flue Handling, Supply Water System, Sertifikat Layak Operasi, Biaya Konsultasi
Manajemen, dan Perizinan, Amdal, dll. Biaya re-investasi untuk satu unti PLTSa
dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Biaya Re-Investasi PLTSa Kota Medan Tahun 2016
Umur
Periode Investasi (Tahun)
Uraian
Teknis
6
11
Generator
10
0
4.140.000.000
Control Management System
5
5.175.000.000
5.175.000.000
Flue Handling
10
0
9.315.000.000
31
Universitas Sumatera Utara
Umur
Periode Investasi (Tahun)
Uraian
Teknis
6
11
Supply Water System
10
0
5.175.000.000
Sertifikasi Layak Operasi
5
1.035.000.000
1.035.000.000
Biaya Konsultasi Manajemen
10
0
7.762.500.000
Perizinan, Amdal, dll
5
2.587.500.000
2.587.500.000
Total Biaya Tahun ke-
8.797.500.000 35.190.000.000
Total Biaya Re-Investasi
43.987.500.000
Maka total biaya re-investasi untuk dua PLTSa adalah Rp 87.975.000.000.
Sehingga total biaya investasi keseluruhan setelah dilakukan re-investasi adalah
Rp 661.183.598.654
4.3.2 Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar pengoperasian
pembangkit dapat berjalan. Yang termasuk dalam operasional dan Maintenace
(O&M) ini yaitu biaya Spare part, pemeliharaan prasarana,tenaga kerja, bahan
bakar, dan tipping fee . Biaya spare part diasumsikan 3% dari biaya investasi
peralatan. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan prasarana diasumsikan sebesar
1% dari biaya investasi bangunan.
Untuk biaya pengeluaran termasuk didalamnya adalah tipping fee. Tipping
fee adalah biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pengelola sampah
berdasarkan jumlah yang dikelola per ton. Diharapkan dengan pemberian tipping
fee adalah semua sampah yang dihasilkan oleh penduduk kota medan setiap
harinya bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sampahnya juga
32
Universitas Sumatera Utara
mempunyai nilai (pemisahan sampah organik dan anorganik). Harga tipping fee
diasumsikan Rp 50.000/ton, maka pengeluaran untuk tipping fee pada tahun 2016
dengan produksi sampah sebesar 2.143,026 ton/hari atau 782.204,49 ton/tahun
adalah
50.000 �
782.204,49
�ℎ
=
39.110.224.500
Jenis armada yang digunakan dalam pengangkutan sampah menuju TPA
adalah jenis Tipper Truck. Dalam satu kali pengangkutan Tipper Truck bisa
mengangkut sampah hingga 4 ton. Untuk jumlah sampah kota Medan pada tahun
2016 yang sebesar 2143,026 ton / hari, maka jumlah pengangkutan sampah tiap
harinya menuju TPA adalah 536 kali atau 268 kali pada pagi hari dan 268 kali
pada sorenya (dua trip per hari yaitu pagi dan sore). Sehingga jumlah Tipper
Truck yang dibutuhkan adalah 268 truck. Untuk satu unti Tipper Truck
diasumsikan menghabiskan 20 liter solar untuk tiap trip. Untuk harga solar Rp
5.150 per liter maka dibutuhkan Rp 103.000 untuk satu unit Tipper Truck. Maka
total biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam satu hari adalah Rp 103.000 x 536
= Rp 55.208.000 / hari atau Rp 55.208.000 x 365 hari = Rp 20.150.920.000 /
tahun. Biaya bahan bakar merupakan bagian dari biaya tipping fee yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa
biaya bahan bakar lebih kecil dari biaya tipping fee, sehinnga biaya tipping fee Rp
50.000/ ton dapat dilakukan.
Untuk tenaga kerja pengangkutan sampah menuju TPA diasumsikan 4 orang
tiap truck (1 supir, 1 kernet, dan 2 Tenaga Kerja Muat). Sehingga total kebutuhan
tenaga kerja pengangkutan sampah adalah 4 orang x 268 truck = 1072 orang.
33
Universitas Sumatera Utara
Denga asumsi biaya 1 orang tenaga kerja pengangkutan sampah Rp 3.000.000 per
bulan, maka total biaya adalah Rp 3.000.000 x 1072 = Rp 3.216.000.000 / bulan
atau 12 x Rp 3.216.000.000 = Rp 38.592.000.000 / tahun.
Untuk tenaga kerja satu PLTSa dibutuhkan 1 Plant Manger, 1 Asst
Manager, 2 Supervisor, 1 Adm.Keuangan dan Umum, 1 Teknisi dan Operator, 4
orang Security dan 1 Office Boy. Berikut rincian biaya pengeluaran untuk tenaga
kerja satu PLTSa:
Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja PLTSa kota Medan
Uraian
Harga/Satuan/Bulan
Total
(Rp/bulan)
(Rp/tahun)
Jumlah
Plant Manager
1
10.000.000
120.000.000
Asst Manager
1
8.000.000
96.000.000
Supervisor
2
7.000.000
168.000.000
Adm. Keuangan dan
1
5.000.000
60.000.000
Teknisi dan Operator
6
6.000.000
432.000.000
Security
4
4.000.000
192.000.000
Office Boy
1
4.000.000
48.000.000
Umum
Total Biaya Tenaga Kerja untuk satu PLTSa
1.116.000.000
Total biaya tenaga kerja untuk dua PLTSa adalah 2 x Rp 1.116.000.000
= Rp 2.232.000.000 / tahun
Maka total kebutuhan tenaga kerja yaitu :
Rp 38.592.000.000 /tahun + Rp 2.232.000.000 /tahun
= Rp 40.824.000.000 /tahun
34
Universitas Sumatera Utara
Maka total biaya untuk Operasional dan Maintenance (O&M) yaitu :
Tabel 4.5 Total Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)
Uraian
Jumlah Biaya (Rp/tahun)
Spare Part
2
Pemeliharaan
2
Total (Rp/tahun)
3.704.575.500
7.409.151.000
753.097.050
1.506.194.100
Prasarana
Tipping Fee
1
39.110.224.500
39.110.224.500
Biaya tenaga kerja
1
40.824.000.000
40.824.000.000
Total
88.849.569.600
4.3.3 Biaya Pemasukan
Pada tahun 2016 produksi listrik di kota Medan adalah 21,43 MW atau
21,43 MW x 8760 jam/tahun = 187.726,8 MWh/tahun. Untuk pemakaian sendiri
sebesari 10 % yaitu 10% x 187.726,8 = 18.772,68 MWh/tahun. Maka total listrik
yang dapat dijual adalah 187.726,8 – 18.772,68 = 168. 954,12 MWh/tahun. Harga
beli listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menurut Peraturan
Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 Pasal 10 adalah paling tinggi sebesar
Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan. BPP wilayah Sumatera Utara
adalah Rp 1.235/kWh. Diasumsikan Harga penjualan 100% BPP, maka biaya
pemasukan dari hasil penjualan listrik produksi PLTSa kota Medan tahun 2016
adalah Rp 1.235 x 168.954,12 MWh/tahun x 1000 = Rp 208.658.338.200
35
Universitas Sumatera Utara
Penyusunan performa cashflow menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
-
Discount Rate
= 15%
-
Umur Ekonomis Pembangkit
= 15 tahun
Tabel 4.6 Penyusunan Cashflow dengan Metode Least Cost
Tahun
A
b
c
d
E
f
G
Investasi
Pemasukan
O&M
Pemasukan
DR(15%)
PV O&M
PV Pemasukan
bersih
DF=
(f=c.e)
(g=b.e)
1/(1+i)t
0
661183598654
0
88849569600
-661183598654
1.00
661183598654
1
208658338200
88849569600
119808768600
0.87
77260495304
181442033217
2
208658338200
88849569600
119808768600
0.76
67183039395
157775681058
3
208658338200
88849569600
119808768600
0.66
58420034256
137196244398
4
208658338200
88849569600
119808768600
0.57
50800029788
119301082085
5
208658338200
88849569600
119808768600
0.50
44173938946
103740071379
6
208658338200
88849569600
119808768600
0.43
38412120822
90208757720
7
208658338200
88849569600
119808768600
0.38
33401844193
78442398018
8
208658338200
88849569600
119808768600
0.33
29045081907
68210780885
9
208658338200
88849569600
119808768600
0.28
25256592963
59313722509
10
208658338200
88849569600
119808768600
0.25
21962254750
51577150007
11
208658338200
88849569600
119808768600
0.21
19097612826
44849695658
12
208658338200
88849569600
119808768600
0.19
16606619849
38999735355
13
208658338200
88849569600
119808768600
0.16
14440538999
33912813352
14
208658338200
88849569600
119808768600
0.14
12556990434
29489402915
15
208658338200
88849569600
119808768600
0.12
10919122116
25642959056
1180719915209
1220102527620
Total
3129875073000
1797131529000
36
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Penilaian Investasi
a.
Net Present Value (NPV)
Nilai NPV dapat dihitung sebagai berikut :
��� =
=
b.
1.220.102.527.620 −
1.180.719.915.209
39.382.612.411
Payback Periode (PP)
Nila PP dapat dihitung sebagai berikut :
661.183.598.654
= 5,5 �ℎ
119.808.768.600
�� =
c.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Nilai BCR dapat dihitung sebagai berikut :
=
d.
1.220.102.527.620
= 1,03
1.180.719.915.209
Internal Rate of Return (IRR)
Melalui metode perhitungan coba-coba (trial and error) diketahui i1 = 16%
menghasilkan NPV1 = Rp 6.804.938.571
74 dan i2 = 17% menghasilkan
NPV2= - Rp 23.299.282.633
Nilai IRR dapat dihitung sebgai berikut :
�
= 16 +
Rp 6.804.938.571
Rp 6.804.938.571 − −Rp 23.299.282.633
= 16,23%
17 − 16
37
Universitas Sumatera Utara
e.
Hasil Evaluasi Proyek
Berikut hasil dari evaluasi proyek:
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Proyek
No
Parameter Evaluasi Hasil Perhitungan
Kriteria Kelayakan Proyek
1
NPV
Rp 39.382.612.411
NPV > 0
2
PP
5,5 Tahun
PP < Umur ekonomis proyek
3
BCR
1.03
BCR > 0
4
IRR
16,23%
IRR > 0
38
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Pada tahun 2016 kota Medan berpotensi menghasilkan energi listrik 21,43 MW
per harinya oleh Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang menggunakan
metode insinerasi dalam proses perubahan sampah menjadi energi primernya
(panas).
2.
Hasil perhitungan NPV adalah. Rp 39.382.612.411 yang berarti proyek ini
dapat direalisasikan karena NPV > 0. Waktu pengembalian modal adalah 5,5
tahun yang berarti layak karena waktunya lebih lebih kecil dari umur ekonomis
pembangkit. Nilai BCR adalah 1,03 dan IRR yang didapatkan adalah 16,23 %
yang memiliki nilai positif.
5.2 Saran
1. Untuk peneliti berikutnya berdasarkan hasil studi ini dapat memperhitungan
aspek detail pemberian Tipping fee guna diperoleh efisien dan efektivitas
pengelolaan sampah.
2. Untuk penelitian berikutnya mengunakan metode gasifikasi dalam proses
perubahan sampah menjadi energi.
39
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan. Waktu
untuk pengumpulan data dimulai dari bulan Agustus 2016
3.2
Bahan, Peralatan, dan Metode
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah data-data yang didapat
dari BPS (Badan Pusat Statistik) serta jurnal-jurnal. Peralatan yang digunakan
adalah Laptop dengan menggunakan software Microsoft Excel. Metode yang
digunakan adalah metode pengumpulan dan pengolahan data.
3.3
Data Awal Penelitian
Tabel 3.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun
2015
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Penduduk
(Km2)
Kepadatan
Penduduk per Km2
1
Medan Tuntungan
20,68
85 613
4 140
2
Medan Johor
14,58
132 012
9 054
3
Medan Amplas
11,19
123 850
11 068
4
Medan Denai
9,05
146 061
16 139
5
Medan Area
5,52
98 992
17 933
6
Medan Kota
5,27
74 439
14 125
18
Universitas Sumatera Utara
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Penduduk
(Km2)
Kepadatan
Penduduk per Km2
7
Medan Maimun
2,98
40 663
13 645
8
Medan Polonia
9,01
55 949
6 210
9
Medan Baru
5,84
40 540
6 942
10
Medan Selayang
12,81
106 150
8 286
11
Medan Sunggal
15,44
115 785
7 499
12
Medan Helvetia
13,16
150 721
11 453
13
Medan Petisah
6,82
63 374
9 292
14
Medan Barat
5,33
72 683
13 637
15
Medan Timur
7,76
111 420
14 358
16
Medan Perjuangan
4,09
95 882
23 443
17
Medan Tembung
7,99
137 178
17 168
18
Medan Deli
20,84
181 460
8 707
19
Medan Labuhan
36,67
117 472
3 203
20
Medan Marelan
23,82
162 267
6 812
21
Medan Belawan
26,25
98 113
3 738
265,10
2 210 624
8 339
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Banyaknya Sampah dan Truk Sampah Menurut Kecamatan
Tahun 2014-2015
2014
No
Kecamatan
2015
Rata-rata
Truk
Rata-rata
Produksi
Sampah Produksi
Truk
Sampah
Sampah Per (unit)
Sampah Per (unit)
Hari (ton)
Hari (ton)
Wilayah I
64
64
1
Medan Area
69 269
14
83,27
15
2
Medan Polonia
38 758
6
46,59
5
3
Medan Maimun
28 437
6
34,18
6
4
Medan Kota
52 084
16
62,61
15
5
Medan Denai
101 974
8
122,59
8
6
Medan Johor
91 290
8
109,74
9
7
Medan Amplas
84 953
6
102,12
6
Wilayah II
54
59
8
Medan Barat
50 834
10
61,11
9
9
Medan Baru
28 363
6
93,72
6
10
Medan Tuntungan
59 343
6
80,61
6
11
Medan Petisah
44 333
8
115,34
12
12
Medan Sunggal
80 981
8
97,35
9
13
Medan Selayang
73 118
6
87,90
6
14
Medan Helvetia
104 864
10
126,06
11
20
Universitas Sumatera Utara
2014
No
Kecamatan
2015
Rata-rata
Truk
Rata-rata
Produksi
Sampah Produksi
Truk
Sampah
Sampah Per (unit)
Sampah Per (unit)
Hari (ton)
Hari (ton)
Wilayah III
46
48
15
Medan Timur
77 958
10
93,72
12
16
Medan Labuhan
81 450
3
97,91
3
17
Medan Belawan
68 614
3
82,48
4
18
Medan Marelan
109 476
4
131,60
4
19
Medan Deli
124 703
6
149,91
6
20
Medan Tembung
95 943
7
115,34
7
21
Medan Perjuangan
67 053
13
80,61
12
1 533 798
164
1 974,74
171
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
Tabel 3.3 Jumlah Kecamatan berdasarkan Kelurahan Kota Medan
No
Kecamatan
Kelurahan
1
Medan Tuntungan
9
2
Medan Johor
6
3
Medan Amplas
7
4
Medan Denai
6
5
Medan Area
12
21
Universitas Sumatera Utara
No
Kecamatan
Kelurahan
6
Medan Kota
12
7
Medan Maimun
6
8
Medan Polonia
5
9
Medan Baru
6
10
Medan Selayang
6
11
Medan Sunggal
6
12
Medan Helvetia
7
13
Medan Petisah
7
14
Medan Barat
6
15
Medan Timur
11
16
Medan Perjuangan
9
17
Medan Tembung
7
18
Medan Deli
6
19
Medan Labuhan
6
20
Medan Marelan
5
21
Medan Belawan
6
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan dan Jenis
Kelamin Tahun 2015
No Kecamatan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Medan Tuntungan
42 288
43 325
85 613
2
Medan Johor
65 207
66 805
132 012
3
Medan Amplas
61 176
62 674
123 850
4
Medan Denai
72 147
73 914
146 061
5
Medan Area
48 897
50 095
98 992
6
Medan Kota
35 769
37 670
74 439
7
Medan Maimun
20 086
20 577
40 663
8
Medan Polonia
27 636
28 313
55 949
9
Medan Baru
20 025
20 515
40 540
10
Medan Selayang
52 433
53 717
106 150
11
Medan Sunggal
57 192
58 593
115 785
12
Medan Helvetia
74 448
76 273
150 721
13
Medan Petisah
31 303
32 071
63 374
14
Medan Barat
35 902
36 781
72 683
15
Medan Timur
55 036
56 384
111 420
16
Medan Perjuangan
47 361
48 521
95 882
17
Medan Tembung
67 759
69 419
137 178
18
Medan Deli
89 632
91 828
181 460
19
Medan Labuhan
58 025
59 447
117 472
23
Universitas Sumatera Utara
No Kecamatan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
20
Medan Marelan
80 152
82 115
162 267
21
Medan Belawan
48 463
49 650
98 113
1 091 937
1 118 687
2 210 624
Kota Medan
(Sumber: BPS Kota Medan, Medan Dalam Angka 2016)
3.4 Studi Literatur
Dikarenakan belum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di
kota Medan, maka penulis menggunakan data dari salah satu Skripsi dengan judul
“Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Sampah Menjadi Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bogor” yang sudah terlampir pada lembar
lampiran. Data tersebut adalah data pada tahun 2009 dengan kapasitas 250
ton/hari. Untuk kota Medan direncanakan ada dua pembangkit, dimana satu
pembangkit dengan kapasitas 1250 ton/hari. Maka setiap data dari skripsi tersebut
dikalikan dengan 5. Dan diasumsikan inflasi per tahunnya adalah 2,5%, maka data
tersebut dikalikan (5+17,5%) atau 5,175 pada tahun 2016.
24
Universitas Sumatera Utara
3.5 Diagram Alir Penelitian
MULAI
INPUT DATA
ESTIMASI
PRODUKSI
SAMPAH
ESTIMASI BIAYA
INVESTASI
HITUNG BIAYA
O&M
HITUNG BIAYA
PEMASUKAN
ANALISA
EKONOMI
MENGKAJI
KELAYAKAN
MODIFIKASI
STUDI POTENSI
TIDAK
LAYAK
YA
PROYEK
DILAKSANAKAN
BERHENTI
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
25
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km2) atau 3,6% dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dibandingkan dengan kota/kabupaten
lainnya di Sumatera Utara, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar yaitu 2.210.624 dan menghasilkan sampah
1.974,74 ton per harinya pada tahun 2015. Sehingga dapat diasumsikan kota
medan menghasilkan 1.1 kg sampah tiap orangnya.
Saat ini hanya ada satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kota Medan
yang beroperasi yaitu TPA Terjun. Mengingat padatnya lalu lintas kota medan
setidaknya diperlukan 2 TPA dengan masing-masing memiliki pembangkit yang
mampu mengolah sampah hingga 1.000 ton/harinya. Satu pembangkit berada di
TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dan satu lagi di TPA X yang
direncanakan di Kecamatan Medan Johor.
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Lokasi Perencanaan PLTSa di Kota Medan
Ket:
Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa X yang berlokasi di TPA Terjun
Adalah Lokasi Perencanaan PLTSa Y yang berlokasi di TPA Y, Kecamatan
Medan Johor
Dengan menggunakan data produksi sampah pada tahun 2015, TPA Terjun
akan melayani sampah yang berasal dari Medan Belawan, Medan Labuhan,
Medan Marelan, Medan Deli, Medan Timur, Medan Barat, Medan Perjuangan,
Medan Tembung, Medan Helvetia dengan total produksi sampah 934,74 ton/hari.
TPA Y akan melayani sampah yang berasal dari Medan Area, Medan
Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, Medan Denai, Medan Johor, Medan
Amplas,
Medan Baru, Medan Tuntungan, Medan Petisah, Medan Sunggal,
Medan Selayang dengan total produksi sampah 1036 ton/hari.
27
Universitas Sumatera Utara
4.2
Perkiraan Produksi Daya Listrik
Berdasarkan data produksi sampah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Medan berikut :
Tabel 4.1 Produksi Sampah Kota Medan Tahun 2012-2015
Tahun Berat Sampah (Ton/hari)
2012
1540,665
2013
1644,340
2014
1533,798
2015
1974,74
(Sumber : BPS Kota Medan)
Maka dapat diproyeksikan produksi sampah pada tahun 2016
=
0 (1
Dimana :
+ �) ………………..(5)
St = Sampah pada tahun t
S0 = Sampah pada tahun awal
r = angka pertumbuhan sampah
t = jangka waktu dalam tahun
2015
=
2012
1+�
1974,74 = 1540,665 1 + �
log 1 + � =
3
log 1974,74 − log 1540,665
3
log 1 + � = 0,0359
1 + � = � �� � 0,0359
� = 1,086 − 1
28
Universitas Sumatera Utara
� = 0.086
� = 8,6%
Produksi sampah pada tahun 2016 yaitu:
2012 (1
+ �)
2016
=
2016
= 1540,665 1 + 0,086
2016
= 2143,026
4
Maka didapat produksi sampah pada tahun 2016 adalah 2.143,026 ton/hari
Dengan asumsi sampah organik sebesar 70% dan sampah anorganik sebesar 30%.
Maka pada tahun 2016 kota Medan menghasilkan sampah organik 1.500,21
ton/hari dan sampah anorganik 642,91 ton/hari
Untuk sampah yang diolah dengan cara insinerasi, memiliki potensi 25 kW
untuk 1 ton sampah/hari, sehingga:
2.143,026 ton/hari x 25 kW = 53.575,65 kW atau 53,58 MW
Dan dalam satu tahun dapat dihasilan :
53,58 MW x 365 = 19.555,11 MW
Sehingga daya listrik yang dapat dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) di kota Medan dengan asumsi efisiensi 40% adalah :
40% x 53,58 MW = 21,43 MW
atau
21,43 MW x 365 = 7.822,68 MW
29
Universitas Sumatera Utara
4.3
Analisa Ekonomi
4.3.1 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya awal yang dikeluarkan sebelum kegiatan
operasional dilakukan. Biaya investasi untuk membangun sebuah Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terdiri dari biaya peralatan dari PLTSa itu
sendiri, sistem operasi, konstruksi pembangkit, dan interkoneksi.
Pembangkit ini diperkirakan memiliki umur ekonomis sekitar 15 tahun dan
dapat mengolah sampah hingga 1250 ton/hari.
Tabel 4.2 Biaya Investasi PLTSa kota Medan tahun 2016
Umur Ekonomis
Uraian
Harga (Rp)
(Tahun)
Boiler Island
15
65.826.000.000
Turbine Island
15
32.819.850.000
Generator
10
4.140.000.000
Balance of Plant
15
15.525.000.000
Pengolahan Gas Buang
15
11.902.500.000
Control Management System
5
5.175.000.000
Flue Handling
10
9.315.000.000
Supply Water System
10
5.175.000.000
Test and Commissioning
15
18.112.500.000
Sertifikasi Layak Operasi
5
1.035.000.000
Konstruksi
15
75.309.705.000
Interkoneksi
15
688.808.025
30
Universitas Sumatera Utara
Umur Ekonomis
Uraian
Harga (Rp)
(Tahun)
Biaya Konsultasi Manajemen
10
7.762.500.000
Perizinan, Amdal, dll
5
2.587.500.000
Modal Kerja Operasional
15
5.175.000.000
Total sebelum pajak
260.549.363.025
Pajak 10%
26.054.936.302
Total Investasi
286.604.299.327
Biaya total investasi untuk satu PLTSa adalah Rp 286.604.299.327.
Direncanakan terdapat 2 PLTSa di Kota Medan, sehingga total biaya investasi
adalah Rp 573.208.598.654
Investasi ulang perlu dilakukan pada beberapa investasi dikarenakan umur
ekonomisnya lebih kecil daripada umur ekonomis pembangkit. Beberapa investasi
yang perlu dilakukan re-investasi yaitu : Generator, Control Management System,
Flue Handling, Supply Water System, Sertifikat Layak Operasi, Biaya Konsultasi
Manajemen, dan Perizinan, Amdal, dll. Biaya re-investasi untuk satu unti PLTSa
dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Biaya Re-Investasi PLTSa Kota Medan Tahun 2016
Umur
Periode Investasi (Tahun)
Uraian
Teknis
6
11
Generator
10
0
4.140.000.000
Control Management System
5
5.175.000.000
5.175.000.000
Flue Handling
10
0
9.315.000.000
31
Universitas Sumatera Utara
Umur
Periode Investasi (Tahun)
Uraian
Teknis
6
11
Supply Water System
10
0
5.175.000.000
Sertifikasi Layak Operasi
5
1.035.000.000
1.035.000.000
Biaya Konsultasi Manajemen
10
0
7.762.500.000
Perizinan, Amdal, dll
5
2.587.500.000
2.587.500.000
Total Biaya Tahun ke-
8.797.500.000 35.190.000.000
Total Biaya Re-Investasi
43.987.500.000
Maka total biaya re-investasi untuk dua PLTSa adalah Rp 87.975.000.000.
Sehingga total biaya investasi keseluruhan setelah dilakukan re-investasi adalah
Rp 661.183.598.654
4.3.2 Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan agar pengoperasian
pembangkit dapat berjalan. Yang termasuk dalam operasional dan Maintenace
(O&M) ini yaitu biaya Spare part, pemeliharaan prasarana,tenaga kerja, bahan
bakar, dan tipping fee . Biaya spare part diasumsikan 3% dari biaya investasi
peralatan. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan prasarana diasumsikan sebesar
1% dari biaya investasi bangunan.
Untuk biaya pengeluaran termasuk didalamnya adalah tipping fee. Tipping
fee adalah biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pengelola sampah
berdasarkan jumlah yang dikelola per ton. Diharapkan dengan pemberian tipping
fee adalah semua sampah yang dihasilkan oleh penduduk kota medan setiap
harinya bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sampahnya juga
32
Universitas Sumatera Utara
mempunyai nilai (pemisahan sampah organik dan anorganik). Harga tipping fee
diasumsikan Rp 50.000/ton, maka pengeluaran untuk tipping fee pada tahun 2016
dengan produksi sampah sebesar 2.143,026 ton/hari atau 782.204,49 ton/tahun
adalah
50.000 �
782.204,49
�ℎ
=
39.110.224.500
Jenis armada yang digunakan dalam pengangkutan sampah menuju TPA
adalah jenis Tipper Truck. Dalam satu kali pengangkutan Tipper Truck bisa
mengangkut sampah hingga 4 ton. Untuk jumlah sampah kota Medan pada tahun
2016 yang sebesar 2143,026 ton / hari, maka jumlah pengangkutan sampah tiap
harinya menuju TPA adalah 536 kali atau 268 kali pada pagi hari dan 268 kali
pada sorenya (dua trip per hari yaitu pagi dan sore). Sehingga jumlah Tipper
Truck yang dibutuhkan adalah 268 truck. Untuk satu unti Tipper Truck
diasumsikan menghabiskan 20 liter solar untuk tiap trip. Untuk harga solar Rp
5.150 per liter maka dibutuhkan Rp 103.000 untuk satu unit Tipper Truck. Maka
total biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam satu hari adalah Rp 103.000 x 536
= Rp 55.208.000 / hari atau Rp 55.208.000 x 365 hari = Rp 20.150.920.000 /
tahun. Biaya bahan bakar merupakan bagian dari biaya tipping fee yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa
biaya bahan bakar lebih kecil dari biaya tipping fee, sehinnga biaya tipping fee Rp
50.000/ ton dapat dilakukan.
Untuk tenaga kerja pengangkutan sampah menuju TPA diasumsikan 4 orang
tiap truck (1 supir, 1 kernet, dan 2 Tenaga Kerja Muat). Sehingga total kebutuhan
tenaga kerja pengangkutan sampah adalah 4 orang x 268 truck = 1072 orang.
33
Universitas Sumatera Utara
Denga asumsi biaya 1 orang tenaga kerja pengangkutan sampah Rp 3.000.000 per
bulan, maka total biaya adalah Rp 3.000.000 x 1072 = Rp 3.216.000.000 / bulan
atau 12 x Rp 3.216.000.000 = Rp 38.592.000.000 / tahun.
Untuk tenaga kerja satu PLTSa dibutuhkan 1 Plant Manger, 1 Asst
Manager, 2 Supervisor, 1 Adm.Keuangan dan Umum, 1 Teknisi dan Operator, 4
orang Security dan 1 Office Boy. Berikut rincian biaya pengeluaran untuk tenaga
kerja satu PLTSa:
Tabel 4.4 Biaya Tenaga Kerja PLTSa kota Medan
Uraian
Harga/Satuan/Bulan
Total
(Rp/bulan)
(Rp/tahun)
Jumlah
Plant Manager
1
10.000.000
120.000.000
Asst Manager
1
8.000.000
96.000.000
Supervisor
2
7.000.000
168.000.000
Adm. Keuangan dan
1
5.000.000
60.000.000
Teknisi dan Operator
6
6.000.000
432.000.000
Security
4
4.000.000
192.000.000
Office Boy
1
4.000.000
48.000.000
Umum
Total Biaya Tenaga Kerja untuk satu PLTSa
1.116.000.000
Total biaya tenaga kerja untuk dua PLTSa adalah 2 x Rp 1.116.000.000
= Rp 2.232.000.000 / tahun
Maka total kebutuhan tenaga kerja yaitu :
Rp 38.592.000.000 /tahun + Rp 2.232.000.000 /tahun
= Rp 40.824.000.000 /tahun
34
Universitas Sumatera Utara
Maka total biaya untuk Operasional dan Maintenance (O&M) yaitu :
Tabel 4.5 Total Biaya Operasional dan Maintenance (O&M)
Uraian
Jumlah Biaya (Rp/tahun)
Spare Part
2
Pemeliharaan
2
Total (Rp/tahun)
3.704.575.500
7.409.151.000
753.097.050
1.506.194.100
Prasarana
Tipping Fee
1
39.110.224.500
39.110.224.500
Biaya tenaga kerja
1
40.824.000.000
40.824.000.000
Total
88.849.569.600
4.3.3 Biaya Pemasukan
Pada tahun 2016 produksi listrik di kota Medan adalah 21,43 MW atau
21,43 MW x 8760 jam/tahun = 187.726,8 MWh/tahun. Untuk pemakaian sendiri
sebesari 10 % yaitu 10% x 187.726,8 = 18.772,68 MWh/tahun. Maka total listrik
yang dapat dijual adalah 187.726,8 – 18.772,68 = 168. 954,12 MWh/tahun. Harga
beli listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menurut Peraturan
Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 Pasal 10 adalah paling tinggi sebesar
Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Pembangkitan. BPP wilayah Sumatera Utara
adalah Rp 1.235/kWh. Diasumsikan Harga penjualan 100% BPP, maka biaya
pemasukan dari hasil penjualan listrik produksi PLTSa kota Medan tahun 2016
adalah Rp 1.235 x 168.954,12 MWh/tahun x 1000 = Rp 208.658.338.200
35
Universitas Sumatera Utara
Penyusunan performa cashflow menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
-
Discount Rate
= 15%
-
Umur Ekonomis Pembangkit
= 15 tahun
Tabel 4.6 Penyusunan Cashflow dengan Metode Least Cost
Tahun
A
b
c
d
E
f
G
Investasi
Pemasukan
O&M
Pemasukan
DR(15%)
PV O&M
PV Pemasukan
bersih
DF=
(f=c.e)
(g=b.e)
1/(1+i)t
0
661183598654
0
88849569600
-661183598654
1.00
661183598654
1
208658338200
88849569600
119808768600
0.87
77260495304
181442033217
2
208658338200
88849569600
119808768600
0.76
67183039395
157775681058
3
208658338200
88849569600
119808768600
0.66
58420034256
137196244398
4
208658338200
88849569600
119808768600
0.57
50800029788
119301082085
5
208658338200
88849569600
119808768600
0.50
44173938946
103740071379
6
208658338200
88849569600
119808768600
0.43
38412120822
90208757720
7
208658338200
88849569600
119808768600
0.38
33401844193
78442398018
8
208658338200
88849569600
119808768600
0.33
29045081907
68210780885
9
208658338200
88849569600
119808768600
0.28
25256592963
59313722509
10
208658338200
88849569600
119808768600
0.25
21962254750
51577150007
11
208658338200
88849569600
119808768600
0.21
19097612826
44849695658
12
208658338200
88849569600
119808768600
0.19
16606619849
38999735355
13
208658338200
88849569600
119808768600
0.16
14440538999
33912813352
14
208658338200
88849569600
119808768600
0.14
12556990434
29489402915
15
208658338200
88849569600
119808768600
0.12
10919122116
25642959056
1180719915209
1220102527620
Total
3129875073000
1797131529000
36
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Penilaian Investasi
a.
Net Present Value (NPV)
Nilai NPV dapat dihitung sebagai berikut :
��� =
=
b.
1.220.102.527.620 −
1.180.719.915.209
39.382.612.411
Payback Periode (PP)
Nila PP dapat dihitung sebagai berikut :
661.183.598.654
= 5,5 �ℎ
119.808.768.600
�� =
c.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Nilai BCR dapat dihitung sebagai berikut :
=
d.
1.220.102.527.620
= 1,03
1.180.719.915.209
Internal Rate of Return (IRR)
Melalui metode perhitungan coba-coba (trial and error) diketahui i1 = 16%
menghasilkan NPV1 = Rp 6.804.938.571
74 dan i2 = 17% menghasilkan
NPV2= - Rp 23.299.282.633
Nilai IRR dapat dihitung sebgai berikut :
�
= 16 +
Rp 6.804.938.571
Rp 6.804.938.571 − −Rp 23.299.282.633
= 16,23%
17 − 16
37
Universitas Sumatera Utara
e.
Hasil Evaluasi Proyek
Berikut hasil dari evaluasi proyek:
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Proyek
No
Parameter Evaluasi Hasil Perhitungan
Kriteria Kelayakan Proyek
1
NPV
Rp 39.382.612.411
NPV > 0
2
PP
5,5 Tahun
PP < Umur ekonomis proyek
3
BCR
1.03
BCR > 0
4
IRR
16,23%
IRR > 0
38
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Pada tahun 2016 kota Medan berpotensi menghasilkan energi listrik 21,43 MW
per harinya oleh Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang menggunakan
metode insinerasi dalam proses perubahan sampah menjadi energi primernya
(panas).
2.
Hasil perhitungan NPV adalah. Rp 39.382.612.411 yang berarti proyek ini
dapat direalisasikan karena NPV > 0. Waktu pengembalian modal adalah 5,5
tahun yang berarti layak karena waktunya lebih lebih kecil dari umur ekonomis
pembangkit. Nilai BCR adalah 1,03 dan IRR yang didapatkan adalah 16,23 %
yang memiliki nilai positif.
5.2 Saran
1. Untuk peneliti berikutnya berdasarkan hasil studi ini dapat memperhitungan
aspek detail pemberian Tipping fee guna diperoleh efisien dan efektivitas
pengelolaan sampah.
2. Untuk penelitian berikutnya mengunakan metode gasifikasi dalam proses
perubahan sampah menjadi energi.
39
Universitas Sumatera Utara