5. SILABUS PLB E.rar 10. PEND. ATL I
S I LA B I
PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I
(LB 155)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
45
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 155 PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I: S 1, 2 SKS, SMT 5
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi. Setelah selesai
mengikuti perkuliaan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman
tentang konsep dasar
ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami
ketunalarasan dan terampil dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja.
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model
pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan
kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi. Pelaksanaan
perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan
ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dengan
menggunakan pendekatan penyelesaian tugas penyusunan dan penyajian makalah,
laporan buku, dan jurnal. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP
serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan
disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS
(bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk
kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu
semester. Buku utama: Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with
special needs, Prenise hall of Australia Pty Ltd. Daniel P Morgan, William R jenson
91988), Teaching behabiorally Children and youth merril publishing company, Ohio.
James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and
Youth. Merril publishing company, Ohio. James L. paul., Betty cooper epanchin (1991)
Educataing emotionally disturbed Children and youth. Theory and Practice for teacher.
Macmillan publishing company. Kerr M mary and Nelson M C (1989), Strategies for
managing Behavior problems in the Classroom, merril Publishing company, Columbus
Toronto.
46
SILABUS MATA KULIAH
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Pendidikan Anak Tunalaras I
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 155
3.
Bobot
: 2 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Ganjil/V
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang konsep dasar
ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami ketunalarasan dan terampil
dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja.
C. DESKRIPSI ISI
Pada perkulihan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model
pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan
kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Selama mengikuti perkulihan ini mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian kegiatan :
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi di kelas
3. Pelaporan dan penyajian makalah di kelas
4. Searching cross material di buku dan internet
5. Studi lapangan (kajian mandiri)
E. KOMPONEN EVALUASI
Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini akan ditentukan dari sikap, keaktifan
dan prestasi mahasiswa dalam beberapa aspek yaitu:
1.
2.
3.
4.
Aspek Evaluasi
Partisipasi kegiatan di kelas
Pembuatan dan penyajian tugas baik secara
kelompok ataupun individual
UTS
UAS
47
Persentase
10%
30%
25%
35%
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN
1
Membahas silabus
perkulihan
2
Pengertian, definisi, anak
tunalaras
3
Sejarah perkembangan
ketunalarasan
4 dan 5
Model konsep dan teori
pendekatan ketunalarasan
6
Klasifikasi ketunalarasan
48
URAIAN
Pada pertemuan ini dikemukakan tujuan
mata kuliah, ruang lingkup, prosedur
perkulihan, penjelasan tentang tugas
yang harus dilakukan mahasiswa, ujian
yang harus diikuti, sumber-sumber yang
digunakan atau dapat digunakan dalam
pengayaan perkulihan. Selain itu dalam
pertemuan ini mengakomodasi berbagai
masukan dari mahasiswa untuk
memberikan dukungan yang dianggap
perlu untuk dimasukkan pada pokok
bahasan atau sebagai penunjang iklim
perkulihan.
Pada pertemuan ini dikaji berbagai
problema ketunalarasan, seperti
problema definisi, tujuan pendefinisian,
kerugian atau kepentingan dari
pendefinisian, juga dibahas pendefinisi
dari berbagai disipliner ataupun dari
perspektif teoritical. Selain itu dikaji dan
dikaitkan dengan tujuan dari pendidikan
tunalaras
Pada pertemuan ini dibahas
perkembangan sejarah ketunalarasan,
sebelum abad ke 20, era Roman, abad
pertengahan, abad duapuluhan dan
sampai masa sekarang baik secara
internasional juga alur perkembangannya
di Indonesia
Pada pertemuan ini yaitu pertemuan
keempat dan kelima dibahas konsep
model ketunalarasan serta pendekatannya
yaitu model psikodinamik, pendekatan
psychoeducational model perilaku ,
model sosial dan model ekologi
Topik klasifikasi dibahas pada pertemuan
ini yaitu berkaitan dengan mengapa
klasifikasi ketunalarasan dianggap perlu,
bagaimana sistem pengklasifikasian yang
sering digunakan serta bagaimana
penerapan dari dimensi-dimensi
pengklasifikasian tunalaras.
7
8
9 dan 10
11
12 dan 13
14 dan 15
Karakteristik ketunalarasan
Pada pertemuan ini akan dikaji
karakteristik tunalaras baik pada anak
juga remaja yang berkaitan dengan
performance dan karakteristik skolastik,
karakteristik dalam katagori ringan,
sedang ataupun berat (mild to moderate)
karakteristik yang berkaiatan dengan
personality, juga lingkungan.
Ujian Tengah Smester
Materi 1 - 7
Skrining dan identifikasi
Pada pertemuan ini dikaji dan dijawab
ketunalarasan
beberapa tantangan diantaranya tujuan
serta prosedur skrining dan bagaimana
sistem persekolahan mendayagunakan
prosedur dari skrining untuk tunalaras,
bagaimana, kriteria yang digunakan serta
pemilihan prosedur skrining dan
bagaimana mengidentifikasi problem
atau spesifik problem ketunalarasan.
Diantaranya merumuskan sosiometri,
skala perilaku ( Bahavior rating profile,
behavior rating scale atau ceklis
tunalaras, angket dsb.
Field studi ( kajian mandiri ) Perkulihan kesepuluh mahasiswa dibawa
ke lapangan nyata sebagai implementasi
kajian mandiri. Mahasiswa diharapkan
dapat mengimplementasikan kajiankajian teori yang telah didapat dalam
perkulihan ke lapangan, untuk
mendapatkan data konkrit tentang
tunalaras dan mengasah keterampilan
dalam melaksanakan skrining dan
identifikas pada anak dan remaja
tunalaras.
Anak serta remaja Tunalaras Dampak dari ketunalarasan dengan
dan kebutuhan pendidikan
kebutuhan pendidikan ataupun
pembelajaran serta bagaimana
keterkaitan tunalaras dengan belajar
ataupun achievement anak dan remaja
tunalaras
Teori dan faktor penyebab
Etiologi ketunalarasan dibahas pada
ketunalarasan
pertemuan ini . di sini dikaji faktorfaktor yang berkaitan dengan tunalaras
meliputi pertama faktor biological,
bagaimana keterkaitan antara factor
biogenic dengan ketunalarasan dan
dijelaskan mengapa factor biological
49
16
memiliki keterkaiatan serta bagaimana
kondisi sehingga dapat menjadi pemicu
tunalaras.
Kedua Faktor keluarga, dikaji mengapa
faktor keluarga penting dan dikaitkan
dengan ketunalarasan, bagaimana
rentannya terhadap perkembangan
ketunalarasan juga bagaimana kontribusi
keluarga terhadap ketunalarasan
Ketiga faktor sekolah ;
Pada sub bahasan ini dibicarakan
kegagalan fungsi sekolah dan tingkat
penyesuaian peserta didik, serta
keterkaitan antara ketunalarsan dan
pengembangan kemmpuan peserta didik
di sekolah atau dengan kata lain
kontribusi sekolah terhadap
ketunalarasan, seperti efek dari standar
khas atau sekolah managemen perilaku
yang tidak konsisten dsb
Keempat dibahas faktor budaya yang
berkaiatan dengan ketunalarasan,
diantaranya bagaimana konflik antara
budaya dan tingkat stress anak dan
remaja dewasa ini, factor diskriminasi,
mas media, teman (peer group)dsb.
Komprehensif
Ujian Akhir Smester
G. SUMBER BACAAN
Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with special needs, Prenise hall
of Australia Pty Ltd.
Daniel P Morgan, William R jenson 91988), Teaching behabiorally Children and youth
merril publishing company, Ohio
James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and
Youth. Merril publishing company, Ohio
James L. paul., Betty cooper epanchin (1991) Educataing emotionally disturbed
Children and youth. Theory and Practice for teacher. Macmillan publishing
company
Kerr M mary and Nelson M C (1989), Starategies for managing Behavior problems in
the Classroom, merril Publishing company, Columbus Toronto.
Mercer D Cecil and Mercer R. Ann (1989), Teaching Students with learning Problems,
Merril Publishing Company. Columbus, Toronto
Schloss J. Patrick , Smith A Maureen, Schloss N. Cynthia ( 1990), Instuctional methods
for Adolesencets with learning and behavior problems. Allyn and Bacon, Boston
Yoshigasu T and kaoru yamaguchi (1998) Perilaku (Koudoo), Nihon Bungkagakusha,
50
PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I
(LB 155)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
45
DESKRIPSI MATA KULIAH
MKPS. LB. 155 PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS I: S 1, 2 SKS, SMT 5
Mata kuliah ini merupakan kelompok mata kuliah program studi. Setelah selesai
mengikuti perkuliaan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman
tentang konsep dasar
ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami
ketunalarasan dan terampil dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja.
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model
pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan
kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi. Pelaksanaan
perkuliahan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, terutama pendekatan
ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dan pendekatan inkuiri dengan
menggunakan pendekatan penyelesaian tugas penyusunan dan penyajian makalah,
laporan buku, dan jurnal. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah LCD, OHP
serta media-media lainnya yang disesuaikan dengan topik perkuliahan yang akan
disampaikan. Tahapan penguasaan mahasiswa melalaui evaluasi UTS (bobot 35%), UAS
(bobot 35%), Tugas (bobot 20%), Kehadiran dan keaktifan (bobot 10%). Khusus untuk
kehadiran minimal mahasiswa adalah 80% dari 16 kali rencana pertemuan selama satu
semester. Buku utama: Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with
special needs, Prenise hall of Australia Pty Ltd. Daniel P Morgan, William R jenson
91988), Teaching behabiorally Children and youth merril publishing company, Ohio.
James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and
Youth. Merril publishing company, Ohio. James L. paul., Betty cooper epanchin (1991)
Educataing emotionally disturbed Children and youth. Theory and Practice for teacher.
Macmillan publishing company. Kerr M mary and Nelson M C (1989), Strategies for
managing Behavior problems in the Classroom, merril Publishing company, Columbus
Toronto.
46
SILABUS MATA KULIAH
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1.
Nama Mata Kuliah
: Pendidikan Anak Tunalaras I
2.
Kode Mata Kuliah
: LB 155
3.
Bobot
: 2 SKS
4.
Jenjang Program
: Strata I
5.
Semester
: Ganjil/V
6.
Kelompok Mata Kuliah : MKPS (Mata Kuliah Program Studi)
7.
Jumlah Pertemuan
8.
Jurusan
: 16 x Pertemuan
: Pendidikan Luar Biasa
B. TUJUAN MATA KULIAH
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang konsep dasar
ketunalarasan, pendekatan-pendekatan dalam memahami ketunalarasan dan terampil
dalam mengidentifikasai ketunalarasan pada anak dan remaja.
C. DESKRIPSI ISI
Pada perkulihan ini dibahas tentang pengertian, definisi tunalaras, model-model
pendekatan, klasifikasi dan karakteristik, skrining serta identifikasi, kebutuhan
kependidikan bagi anak dan remaja tunalaras serta faktor-faktor etiologi.
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Selama mengikuti perkulihan ini mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian kegiatan :
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi di kelas
3. Pelaporan dan penyajian makalah di kelas
4. Searching cross material di buku dan internet
5. Studi lapangan (kajian mandiri)
E. KOMPONEN EVALUASI
Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini akan ditentukan dari sikap, keaktifan
dan prestasi mahasiswa dalam beberapa aspek yaitu:
1.
2.
3.
4.
Aspek Evaluasi
Partisipasi kegiatan di kelas
Pembuatan dan penyajian tugas baik secara
kelompok ataupun individual
UTS
UAS
47
Persentase
10%
30%
25%
35%
F. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
PERTEMUAN POKOK BAHASAN
1
Membahas silabus
perkulihan
2
Pengertian, definisi, anak
tunalaras
3
Sejarah perkembangan
ketunalarasan
4 dan 5
Model konsep dan teori
pendekatan ketunalarasan
6
Klasifikasi ketunalarasan
48
URAIAN
Pada pertemuan ini dikemukakan tujuan
mata kuliah, ruang lingkup, prosedur
perkulihan, penjelasan tentang tugas
yang harus dilakukan mahasiswa, ujian
yang harus diikuti, sumber-sumber yang
digunakan atau dapat digunakan dalam
pengayaan perkulihan. Selain itu dalam
pertemuan ini mengakomodasi berbagai
masukan dari mahasiswa untuk
memberikan dukungan yang dianggap
perlu untuk dimasukkan pada pokok
bahasan atau sebagai penunjang iklim
perkulihan.
Pada pertemuan ini dikaji berbagai
problema ketunalarasan, seperti
problema definisi, tujuan pendefinisian,
kerugian atau kepentingan dari
pendefinisian, juga dibahas pendefinisi
dari berbagai disipliner ataupun dari
perspektif teoritical. Selain itu dikaji dan
dikaitkan dengan tujuan dari pendidikan
tunalaras
Pada pertemuan ini dibahas
perkembangan sejarah ketunalarasan,
sebelum abad ke 20, era Roman, abad
pertengahan, abad duapuluhan dan
sampai masa sekarang baik secara
internasional juga alur perkembangannya
di Indonesia
Pada pertemuan ini yaitu pertemuan
keempat dan kelima dibahas konsep
model ketunalarasan serta pendekatannya
yaitu model psikodinamik, pendekatan
psychoeducational model perilaku ,
model sosial dan model ekologi
Topik klasifikasi dibahas pada pertemuan
ini yaitu berkaitan dengan mengapa
klasifikasi ketunalarasan dianggap perlu,
bagaimana sistem pengklasifikasian yang
sering digunakan serta bagaimana
penerapan dari dimensi-dimensi
pengklasifikasian tunalaras.
7
8
9 dan 10
11
12 dan 13
14 dan 15
Karakteristik ketunalarasan
Pada pertemuan ini akan dikaji
karakteristik tunalaras baik pada anak
juga remaja yang berkaitan dengan
performance dan karakteristik skolastik,
karakteristik dalam katagori ringan,
sedang ataupun berat (mild to moderate)
karakteristik yang berkaiatan dengan
personality, juga lingkungan.
Ujian Tengah Smester
Materi 1 - 7
Skrining dan identifikasi
Pada pertemuan ini dikaji dan dijawab
ketunalarasan
beberapa tantangan diantaranya tujuan
serta prosedur skrining dan bagaimana
sistem persekolahan mendayagunakan
prosedur dari skrining untuk tunalaras,
bagaimana, kriteria yang digunakan serta
pemilihan prosedur skrining dan
bagaimana mengidentifikasi problem
atau spesifik problem ketunalarasan.
Diantaranya merumuskan sosiometri,
skala perilaku ( Bahavior rating profile,
behavior rating scale atau ceklis
tunalaras, angket dsb.
Field studi ( kajian mandiri ) Perkulihan kesepuluh mahasiswa dibawa
ke lapangan nyata sebagai implementasi
kajian mandiri. Mahasiswa diharapkan
dapat mengimplementasikan kajiankajian teori yang telah didapat dalam
perkulihan ke lapangan, untuk
mendapatkan data konkrit tentang
tunalaras dan mengasah keterampilan
dalam melaksanakan skrining dan
identifikas pada anak dan remaja
tunalaras.
Anak serta remaja Tunalaras Dampak dari ketunalarasan dengan
dan kebutuhan pendidikan
kebutuhan pendidikan ataupun
pembelajaran serta bagaimana
keterkaitan tunalaras dengan belajar
ataupun achievement anak dan remaja
tunalaras
Teori dan faktor penyebab
Etiologi ketunalarasan dibahas pada
ketunalarasan
pertemuan ini . di sini dikaji faktorfaktor yang berkaitan dengan tunalaras
meliputi pertama faktor biological,
bagaimana keterkaitan antara factor
biogenic dengan ketunalarasan dan
dijelaskan mengapa factor biological
49
16
memiliki keterkaiatan serta bagaimana
kondisi sehingga dapat menjadi pemicu
tunalaras.
Kedua Faktor keluarga, dikaji mengapa
faktor keluarga penting dan dikaitkan
dengan ketunalarasan, bagaimana
rentannya terhadap perkembangan
ketunalarasan juga bagaimana kontribusi
keluarga terhadap ketunalarasan
Ketiga faktor sekolah ;
Pada sub bahasan ini dibicarakan
kegagalan fungsi sekolah dan tingkat
penyesuaian peserta didik, serta
keterkaitan antara ketunalarsan dan
pengembangan kemmpuan peserta didik
di sekolah atau dengan kata lain
kontribusi sekolah terhadap
ketunalarasan, seperti efek dari standar
khas atau sekolah managemen perilaku
yang tidak konsisten dsb
Keempat dibahas faktor budaya yang
berkaiatan dengan ketunalarasan,
diantaranya bagaimana konflik antara
budaya dan tingkat stress anak dan
remaja dewasa ini, factor diskriminasi,
mas media, teman (peer group)dsb.
Komprehensif
Ujian Akhir Smester
G. SUMBER BACAAN
Adrian Asman and John elkin (1994) Educating children with special needs, Prenise hall
of Australia Pty Ltd.
Daniel P Morgan, William R jenson 91988), Teaching behabiorally Children and youth
merril publishing company, Ohio
James M. Kauffman (1989) Characteristic of Behavior Disorders of Children and
Youth. Merril publishing company, Ohio
James L. paul., Betty cooper epanchin (1991) Educataing emotionally disturbed
Children and youth. Theory and Practice for teacher. Macmillan publishing
company
Kerr M mary and Nelson M C (1989), Starategies for managing Behavior problems in
the Classroom, merril Publishing company, Columbus Toronto.
Mercer D Cecil and Mercer R. Ann (1989), Teaching Students with learning Problems,
Merril Publishing Company. Columbus, Toronto
Schloss J. Patrick , Smith A Maureen, Schloss N. Cynthia ( 1990), Instuctional methods
for Adolesencets with learning and behavior problems. Allyn and Bacon, Boston
Yoshigasu T and kaoru yamaguchi (1998) Perilaku (Koudoo), Nihon Bungkagakusha,
50