Makalah SEMIRATA MIPA 2015 (RIyanto FKIP Unsri)

.:J

;#l

iJ

ill IrtfJlI

II lJ ;I

11.-{

ll,

tx

$,

TI

1


..ffip-**

ff#m

...""rU.,;.
i. ,: a,

',r I 'i
.---"-

I

I

ll'.1-Jl't

lJ,JJlIl

il: ), :. ilr:i : $:j:A:;,


:.,:

:

.rhrrltlr \l:rrr'rrra rilia llrirr llrrrrr llcltfi.t;rlrirlrn lhrrr

s

#',ffi
SX$ FTfi Baret

r

DAFTAR ISI

llal

iii


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

iv

MUTU FISIK BERAS GENOTIP LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM
SENTRA PRODUKSI SUMATERA BARAT
A.zuyir Anhar Anizarn Zein Lastri Nw
BIODEGRADASI PEWARNA AZO MORDANT BLACK 17 OLEH
sp. BTA1 ISOLAT LOKAL

DI

I-9

Ganoderma

10-18

PADA


19.28

Atria Martina, Rodesia Mustika Roza, Jan Riama Sirait
IDENTIFIKAST DAN PREVALENSIEKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT
IKAN NILA (Oreochromis niloricus Linn.) Di KOLAM BUDIDAYA

PALEMBANG,SUMATERA SELATAN
ErwinNo$an, Moch Rasyid Ridho, Riska Fitri
PENDEWASAAN KALUS EMBRIOGENIK SOMATIK TANAMAN TEBU
fficinaram L.) DENGAN KOMBINASI BAP DAN KINETIN

(Saccharum

29-35

Fitri Damayanti, Ika Mariska, Utut Widyastuti
PEMANFAATAN TUMBIJHAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT
ETMS SERAWAI BERBASIS NASKAH KIJNO KA GA NGA DI DESA KAMPAI
TALO KABUPATEN BENGKULU SELATAN


3646

Kasrina

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASIS$TA
PADA PERKULIAHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BIOLOGI
Hasruddin, Muhammad Yusuf Nasution, Salwa Rezeki
PERANCANGAN LEMBAR KERIA MAHASTSWA (LKM) BERBASTS
LEARNING PADA MATA KULIAH GENETIKA

MASTERY

47.56

57-64

Ruth Rize Paas Megahati S, Diana Susanti, Febriyanti
JENIS DAN KEPADATAN MOLUSKA DI DANAU KERINCI PROVINSI


JAMBI

65-73

Afreni Hamidah
RESPON PERTAMBAHAN PANJANG AKAR KECAMBAH PADI (Oryza
BENGKALIS, RTAU TERHADAP CEKAMAN GARAM

sativaL.)

74-80

Dewi Indriyani Roslinr, Ermi Ningsih, Herman
OPTIMASI AKTIVITAS AMILASE DARI BAKTERI

TERMO-ALKALIFIL

81-86


Gustina Indriati, Ruth Rize Paas Megahati S, Annika Maizeli

PENAMBAHAN GLISEROL PADA BAIIAN PEMBAWA ALGINAT SEBAGAI
PENSTABIL PERTTJMBTJHAN BAKTERI PSEUDOMONAS BERFLUORESEN
Linda Advinda, Mades Fifendy, Khairatul In'am
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMO-LPOLITIK DENGAN
PENDEKATAN BIOLOGI MOLEKIJLER BERBASIS GEN 165 TRNA
Muhafld, Heni Yohandini, Meita Arggraini
EFEK EKSTRAK ETANOL 50 mg Tristaniopsis obovata RBr PADA DISTRIBUSI
MUKUS DI USUS TIKUS JANTAN WISTAR
Yusfiati, Fitmawati

87-94

95-104

SEL

105-111


PENGGTJNAAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN AKTIVTTAS DAN

HASIL

482491,

BELAJAR MATIASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI FMIPA
T]NIVERSITAS NEGERI PADANG
AruzamZnlrn

UJI KEEFEKTIFAN PUPUK KOMPOS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM (Pleurotus 492-503
ostreatus (Jacq) P. Kumm) TERHADAP PERKEMBANGAN BUAH TANAMAN

KAKAO (Theobroma cacao L.)
Umrah, Rolian4 Miswan

BAKTERI PADA ORNAMEN GUA BABA SUMATERA BARAT YANG
AKTIVTTAS UREASE SEBAGAI DASAR KAJIAN BIOGROUTING
Fuji Asn*i Febria, Rahman Saputra, Nasril Nasir


MEMILIKI

ANALISIS PERTUMBUHAN SKELETON FETUS MENCIT (Iulus musculusL.)
SETELAH INDUKSI OKHRATOKSIN A PADA USIA KEBUNTINGAN 7.24 HARI
Arum Setiawan, Elyl Rusmiyanto, P.W.
PENGARUH PEMBELAJARAN INKTJIRI TERHADAP KEMAMPUAN
KRITIS MAHASISWA

BERPIKIR

504-510

511-518

519.527

Eka Ariyati

MEMBUAT


PENGEMBANGAN INSTRTJMEN KINERJA GURU IPA DALAM
PENILAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP KOTA PONTIANAK

528.535

KurniaNingsih
PENGEMBANGAN MEDIA FILM BERLITERASI LINGKUNGAN LINTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP
LINGKUNGAN
Laili Fitri Yeni

BIOLOGI

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN LULUSAN PRODI PENDIDIKAN
FKIP IJNTYERSTTAS TANJIJNGPURA PADA KONSEPIT\{ATERI BIOLOGI

536.545

546-555


Reni Marlina

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF MELALT]I LESSON STUDY

IPA

556-565

Titin

FISIOLOGI

566.574

STUDY

575-585

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH ANATOMI
}M,WAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Eko Sri Wahyuni

MODEL PENINGKATAN PROFESIONAL GURU: PENERAPAN LESSON
PADA MATA pELUAIL{N BIOLOGI DI KELAS XtI SMA NEGERI 11 PALEMBANG
Riyanto

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

MODEL PENINGKATAN PROFESIONAL GURU: PENERAPAN LESSOA,
STUDY PADA MATA PELA'ARAN BIOLOGI DI KELAS XII
SMANEGERI 1{ PALEMBANG
IEACfTERS' PRCFESSTOA,AA ITfiPROlflMENT MODEL: APPLICATTON OF

tEssoil s ruDvi[;'

?

ilf[ rli:l'-irs "v

ctA ss

x"

Riyanto
Dosen Pendidikan Eiologi FKIP Universitas Sriwijaya Patembang

Jln. Seruni Lrg Kebun Raya No. NH2 RT

03

RW 01 Kelurahan Bukit Lama llir barat

1

Palembang 30139
E-mail: riyanto 1 970@yahoo.com

ABSTRACT
This article contains model of teacher professionalism improvement on biology in State
Senior High School (SMAN) 11 Palembang. Application of lesson study (LS) is the model
used. The purpose of LS, are 1. LS application can be used as the right model to improve
biology teacher professionalism in Palembang, 2. LS application is used to improve
teacher pedagogic competence in making lesson design. Method used is descriptive
method by observing in the dass. The implementation was collaborated with h$h school
biology teachers which are plan, do and see. Analysis results of LS can be used as 1.
Upgrading ability of State Senior High School 11 Palembang's biology teacher in making
lesson design, 2. Enhancing PBM skill of biology teacher Senior High School number 11
Palembang, 3" lmproving and motivating student leaming activity in the class, 4.
lncreasing oooperation or collabryation among biology teacher in sder to insease
professionalism of biology teachers in Palembang, 5. lmproving average grade of
students mastery. ln conclusion, LS is appropriate as the model to improve the
professionalism of biology teacher in Palembang. lt is suggested that to improve the
professionalism of high school biology teacher in Palembang is to apply LS in school
MGMP programe.
Keywords: Study, Professional teacher, Biology and Palembang

ABSTRAK
Artikel ini berisikan model peningkatan profesionalisme guru pada mata pelajaran biologi
di SMA Negeri 11 Palembang. Model yang dimaksud adalah penerapan /esson study
(LS). Tujuan LS, yaitu 1. Penerapan LS dapat dijadikan model yang tepat untuk
meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota Palembang. 2. Untuk rneningkatkan
kompetensi paedegogik guru model dalam membuat perangkat pembelajaran. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif dengan observasi
kelas. Pada
pelaksanaannya berkolaborasi dengan guru biologi SMA, yaitu plan, do dan see. Hasil

di

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanlungpuna Pontianak
Hat 575 - 585

analisis LS dapat 1. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri 11 Palembang
membuat perar€kat pernHajaran 2. Me'ningkaRan keterampilan PBM guru bic*agi SMA
Negeri 11 Palembang. 3. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas. 4.
Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. 5. Meningkatkan nilai rata-rata
ketuntasan belajar siswa. Dari hasi! di atas LS sangat sesuai dijadikan model untuk
menirgrkatkan profesioflalisme guru biegi di kda Palernbang.$aan untuk menffiatkan
profesionalisme guru biologi SMA di kota Palembang sebaiknya LS ditaksanakan di
program MGMP sekolah.

Kata kunci: Lesson Sfudy, Guru Profesional, Biologi dan Palembang

I.

PENDAT{ULUAX
Pada era global, profesi guru memiliki peran sangat strategis pengemban tugas bagi

proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun
karakter bangsa. Pengakuan guru sebagai profesi telah dicanangkan oleh Presiden pada
Desember 2AO4, kemudian difonnalkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen serta dilanjutkan dengan terbitnya produk hukum yang mendukungnya (Gultom,
2013). Pengakuan guru sebagai profesi, termasuk guru mata pelajaran biologi di SMA.
Guru biologiyang profesional memiliki empat kompetensi, yaitu paedagogik, kepribadian,
sosial dan profesional dalam proses belajar dan mengajar (PBM) (Mahsunah dkk., 2012

dan Rustad dkk., 2A12\. Bangga menjadi guru biologi profesional tentu harus diiringi
dengan mutu yang lebih baik.
PBM telah dilaksanakan oleh guru biologi setiap hari di kelas. Guru

- guru biologi

SMA di kota Palembang, pada umumnya sudah menerapkan berbagai metode atau
model dalam PBM di kelas. Penerapan berbagai metode atau model pembelajaran
tujuannya adalah untuk memotivasi siswa belajar aktif, namun guru biologi yang tidak
percaya diri atau kurang menyenangi bila pada saat PBM di kelas diobservasi
perilakunya. Oteh karena itu, perlu dicari suatu modelyang kegiatan dapat meningkatkan

profesional guru biologi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Model yang dimaksud
adalah /esson study (LS). Kegiatan observasi LS pada PBM adalah mengamati perilaku

belajar siswa, bukan fokus pada perilaku guru. Pada akhimya perubahan perilaku guru
yang lebih baik dari setiap PBM akan bermuara pada peningkatan profesi. Kegiatan LS
dapat meningkatkan pengetahuan siswa, menyenangkan dan meningkatkan penampilan
guru dalam PBM di kelas (Groningen dan Bennett,2Ol2).
LSmerupakan kegiatan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan

oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, LS
sangat cocok bila dilaksanakan dalam MGMP guru biologi di SMA kota Palembang

Prosiding Semimta 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

karena dalam kegiatan MGMP telah terbentuk kolaborasi atau komunitas guruSuru
biologi. Menurut Sailah (201 1) LS ada tiga kegiatan, yaitu plan, do dan see. Kegiatan LS

ini dapat meningkatkan profesionalisme guru, sehingga diyakini dapat dijadikan model
peningkatan mutu guru{uru biologi di kota Palembang. Adapun permasalahan yang
dirurmrskan affiah LS *ap-at diiadkan model l,arq teFt ur$rk menffiatkan
profesionalisme guru mata pelajaran biologi SMA di kota Palembang.

2. METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan LS dari 29 Oktober sampai dengan 12 November
2012. Tempat kegiatan LS di kelas Xll lPA.3 SMAN 11 kota Palembang dengan jumlah 40

sistrc

ffaH

1). Alat yang digunakan adalah Handl,Eam, Kamera digital, LCD dan Latrop.

Tabel 1. Jadual pelaksanaan LS di kelas Xll lPA.3 SMAN 11 kota Palembang.

Pertemuan
Pertama

Tanggal

29 -10

Kedua

Keterangan

-2012

5-11-2012

Plan, Do, dan See

Plan, Da, dan See

llletode
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik observasi PBM di

kelas. Pelaksanaan kegiatan LS tiga tahap, yaitu plan, do dan see (Modifikasi Yoshida
dan Fernandez,2Ol4 dan Supriatna,20ll) (Gambar 1). Kegiatan PBM di kelas dilakukan

dalam 2 siklus. Kegidan ini dihadiri oleh tim biologi yang terdiri dari Dr. Riyanto, M.Si.,
Drs. Aripin Arland, Dra. HidayatiNZ, Marlina S.Pd., dan Sapritah, S.Si.

.

$komr

kr{lrtil

dalrm

lrt*on rtudl

Gambar 1. Skema kegiatan lesson sfudy (supriatna, 20111
577

,
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

Plan. ldentifikasi masalah yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran seperti
materi ajar, metode/model pembelajaran, media pembelajaran, serta evaluasi proses dan

hasil belajar. Tim biologi berdiskusi member masukan untuk memperbaiki perangkat
pembelajaran yang telah disiapkan guru model danusulan menanggapi kemungkinan
respon siswa. Perangkat pembelajaran yang dibuat guru model terdiri dari: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media berupa
Pipet Genetika, lnstrumen Penilaian, Lembar observasi dan lain-lain (Modifikasi Yoshida
dan Fernandez, 2014 dan Supriatna, 201 1 ).

Do (lmplementasi dan Observasi). Do merupakankegiatan implementasi

dan

observasi kawan sejawat terhadap PBM di kelas. Tim biologi metakukan observasi dan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan guru model. Observer mencatat
temuan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Temuan-temuan dapat bersifat positif dan
negatif dalam PBM, fokus temuan terutama dari segi aktivitas dan tingkah laku belajar
siswa. Selain itu, PBM di kelas direkam untuk dokumentasi. Hasil rekaman digunakan

sebagai bukti autentik temuan-temuan yang perlukan untuk berdiskusi dalam tahap
refleksi (see) (ModifikasiYoshida dan Femandez,Zo1{ dan supriatna, 2011).

See (Refleksi). Guru model dan para observer melakukan diskusi tentang PBM
yang telah dilaksanakan. Diskusi dipimpin oleh moderator dari guru biologi. Pertama guru
model menyatakan kelebihan dan kekurangan atau kesan-kesannya selama PBM di kelas
apakah sudah sesuai dengan rencana {planl. Selanjutnya, observer menyampaikan data
hasil observasi, terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa selama PBM. Guru model
diberi kesempatan menanggapi komentar para observer. Masukan dari observer dijadikan

dasar untuk perbaikan PBM berikutnya. Apakah rencana PBM telah sesuai dan dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa. Jika belum sesuai, apa saja yang
belum sesuai misalnya model atau metode pembelajarannya, materi ajar, LKPD, media
dan lain-lainnya (Modifikasi Yoshida dan Fernandez, 2014 dan Supriatna, 201 1).

Teknik Pengumpulan Data
Datadikumpulkan melalui observasi dan evaluasi pada saat PBM

di

kelas.

Observasi untuk memperoleh informasi perilaku siswa dan guru model dalam mengikuti

PBM mata pelajaran biologi. Evalusi digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar
siswa.

Analisis data

Data hasil observasi LS diuraikan secara deskriptif ditutis dalam tabel atau
gambar. Untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dengan cara membandingkan nilai

Prosiding Semir:ata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

rata-rata dari setiap pertemuan. Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar seluruh siswa
digunakan rumus berikut ini(1) (Sudjana, 1996):

f,= fxlN
Keterangan

: a

=

Nilai rata-rata,

(1)

fx =

Jumlah nilaiseluruh siswa dan

N = Jumlah seluruh siswa

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan Pertama Kegiatan Lesson Study dl SMAf,l 11 Palembang
Plan

Kegiatan plan, anggota timmemberi masukan kepada guru model berupa
perbaikan, sarana, metode atau model, strategi PBM, materi biologi, alat dan bahan yang
digunakan pada topik hukum Mendel 1 seperti lesson design, LKPD, lembar observasi,

tempat duduk siswa, identitas siswa dan lain-lain. Pada saat plan ketika membahas
lesson design dan LKPD disarankan untuk memodifikasi kancing genetika dengan pipet
genetika pada pembastaran monohibrid. Pipet genetika lebih mudah dibuat bila sekolah

berada di daerah atau sulit membeli kancing genetika. Selain itu, disarankan cara kerja
dan istilah-istilah misalnya alel, genotif, fenotif dan lain-lain perlu ditekankan dengan cara
menulis di papan tulis.
Do

Kegiatan Do LS mata pelajaran biologi dilakukan dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir. Pada kegiatan ini beberapa temuan penting untuk bahan diskusitahap see
atau perbaikan pertemuan kegiatan LS berikutnya. Berikut ini hasilobservasi aktivitas dan
perilaku belajar siswa dari 4 observer (Tabel 2).
See

Pada kegiatan see disampaikan hasil observasi terutama aktivitas dan perilaku
belajar siswa dalam kelompok pada saat PBM. Pada dasamya ke 4 observer memberikan

tekanan bahwa untuk mengerjakan LKPD sebaiknya guru mempergakan terliebih dahulu
apa yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa yang tidak aktif dalam PBM

perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Metode atau

model

pembelajaran dibuat $upaya siswa lebih bersemangat belajar. Saran perbaikan pada
pertemuan pertama dijadikan pedoman untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya.

579

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

Tabel2. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan kegiatan LS pertemuan pertama

No

Temuan

Upaya guru

Saran perbaikan

ada Guru mendekati dan
melamun membimbing siswa dan

Kegiatan awal, masih

siswa yang

ketika guru mengajukan hasilnya siswa terfokus pada
pertanyaan bahkan maSih materi yang akan dipelajari.

Guru konsentrasi ke seluruh
siswa.

bingung.

Pada saat

pretest Guru berkeliling menutup Sebelum pre tes, siswa
beberapa siswa terlihat buku/catatan sebab awalnya diinfonnasikan untuk
mereka bertanya pada hampir seluruh siswa menutup buku/cacatan.

temannya.

membuka catatan.

Ada siswa yang tidak Guru menyarankan untuk Guru konsentrasi ke melihat
belajar, yaitu menunduk kerja sendiri dan siswa yang siswa satu persatu, bila ada
ke bawah meja membuka asyik melihat hp jadi segera yang masih bermain ditegur
hp dan membaca sms dari menutup hpnya dan akhirnya ter{ebih dahulu.
seseorang.

fokus pada soal pretest.

Ada siswa terlihat

bingung, Guru memberikan penjelasan Guru konsenkasi ke melihat

sambil melihat teman

sebelahnya

tanpa

agar siswa mengerjakan

soal

pre test.

seluruh siswa safu persatu,

bila ada yang

melamun
ditegur terlebih dahulu.

menuliskan sesuatu.

Kegitan inti, siswa Guru berkeliling memberikan Guru harus menekankan
melaksanakan praktikum bimbingan di setiap kelompok membaca buku panduan
masih ada bingung, agar siswa mampu bekerja praktikum.
pertanvaan dr
bagaimanamengisiLKPD.

Ift[#""*"b

Masih ada siswa yang Guru mendekati dan Siswa yang kurang aktif
kurang aktif dalam mengamati kelompok yang perlu pendekatan khusus
percobaan. Siswa ini

lebih

serins berdiam, metamun
dan kurang kerja

Siswa

sama.

kurang..aktif.-sehingga

:1?lf!i,-:Sif
KelompoKnya'

siswa

saatmelakukan percobaan

bekeria dalam

kesulitan Guru berkeliling memberikan Guru harus menekankan
Perlu bantuan pada siswa yang membaca langkah kerja

mengerjakan LKPD.

waktu agak lama bagi

mengalamikesulitan.

panduan praktikum.

mereka untuk memahami
langkah-langkah kerja.
Kegiatan

akhir, pada saat Tidak ada.

post test jarak

duduk

antara siswa terlalu rapat.

Masih ada siswa yang Tidak ada, lepas
jawaban pengamatan guru
temannya, tetapi hanya

melihat

sedikit dibandingkan pada
soalpretest.

Pada saat post test jarak

duduk antara

siswa
diaturliangan terlalu dekat.

dari Guru

membedtahu bahwa
waktu pelaksanaan posttest
tidak lama, sehingga siswa
mencari jamban sendiri.

580

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

Pertemuan Kedua Keglatan Lesson Study di SMAl.l 11 Palembang
Plan
Kegiatan plan anggota tim biologi memberi saran perbaikan berdasarkan temuan
dan saran perbaikan pada pertemuan pertama tentang motode, cara dan langkahJangkah

kerja, media bahkan materi hukum Mendel

2

(dua sifat beda) dan lain-lain. Media

pembelajaran yang digunakan tetap pipet genetika. Cara kerja praktikum dibuat dengan

kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa. Lembar observasi tidak perlu diperbaiki
karena sudah cukup jelas menjaring data yang diperlukan untuk observasi LS.
Do

Beberapa temuan penting untuk bahan diskusi tahap see atau perbaikan
pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil observasi dari4 observer (Tabel 3).
See
Kegiatan see diikuti oleh anggota tim biologi. Pada kegiatan ini disampaikan hasil

observasi terutama perilaku siswa belajar dalam kelompok pada saat

PBM.

Pada

dasamya yang masih menjadi kekurangan guru model pada pertemuan pertama LS
masih ditemukan pada pertemuan kedua, namun tidak terlalu banyak. Siswa yang tidak

aktif masih ada, perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Langkah
pembelajaran, metode atau model pembelajaran dibuat agar siswa lebih bersemangat

belajar. LS dapat meningkatkan kemampuan guru membuat perangkat pembelajaran
biologi serta meningkatkan keterampilan mengajar guru biologi. Saran perbaikan pada
pertemuan kedua dljadikan dasar untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. Hasil
evaluasi siswa terjadi peningkatan nilai rerata kelas pada post test dari 78,75 pada
pertemuan pertama meniadi 78,81 pada pertemuan kedua. Peningkatan nilai tidak
signifikan, diduga materi hukum Mendel ll lebih sulit dibanding materi hukum Mendel l.

Dari pertemuan LS pertama dan pertemuan LS kedua, kegiatan LS dapat
meningkatkan profesional guru biologi. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya
kemampuan membuat perangkat pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru
biologi dalam proses PBM di kelas. Menurut Sanders (2009), LS dapat diiadikan model

untuk meningkatkan profesional guru di SMA Australia. Hal yang sama dinyatakan oleh
Easton (2009) LS strategi pembelajaran menjadi guru profesional pada seluruh sekolah.
Menurut Yanping dan Lee (2007) bahwa LS dapat meningkatkan kemampuan intruksional

guru secara berkelanjutan. Menurut Rustono (2008) aplikasi LS dapat meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam PBM di SD.

Selain itu, LS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 11 Palembang.
Menurut Abdjul {2013) penerapan LS dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di
jurusan Fisika pada mata kuliah Fisika Dasar ll di Universitas Negeri Gorontali.
581

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

Tabel 3. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan pertemuan berikutnya

No

Temuan

Upaya

Saran perbaikan

Kegiatan awal, pada saat

Guru menegur siswa yang

Pada saat pre

pre test ada beberapa tidak mengerjakan soal dan
siswa yang mencoba siswa-siswa yang bekerja

bekerja sama

dan

diinformasikan

bagi

test
yang

keda sama diberi sangsi.

sama

termenung.

Kegiatan inti, masih ada
siswa yang agak bingung

dalam

memasangkan

gamet

Guru mendekati kelompok Kelompok yang
yang masih bingung, lalu bingung perlu

memberikan penguatan, penguatan
hasilnya siswa di kelompok bersemangat
dapat mengerjakan

masih
diberi
supaya

LKPD

dengan baik.

Ada kelompok mengalami

kesulitan pada

saat
praktek dihibrid, kedua
kelompok masih terbawa
pola monohibrid.

Siswa kesulitan membagi
kotak jantan dan betina

Guru

menjelaskan cara Guru memberi penjelasan
kerjanya apa yang akan atau mempergakan cara

dilakukan, usaha ini berhasil.

keria

Guru berkeliling

Guru memberikan

memberi

bantuan.

yang masing-masing kotak
harus berisi gamet.

3

Kegiatan akhir, ada siswa
saat tes akhir melihat kerja
temannya dan tidak
menjawab post tes.
Setelah melihat kerja
kawannya, dia dapat
menjawab soal dengan

contoh
cara membagi kotak jantan
dan betina yang masingmasing kotak harus berisi
gamet

Guru mendekati siswa Guru

sehingga mereka berusaha
menyelesaikan post test
dengan benar.

berkonsentrasi
memperhatikan satu persatu
siswa di kelas pada saat tes
akhir.

tepat.

Dari hasil penelitian aplikasi LS di MAN 11 Palembang dapat dijadikan program
atau model untuk menjadikan guru

- guru di Indonesia

menjadi guru profesional sejati.

Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Rahardi (2009) bahwa LS bertujuan untuk
menjadikan guru di lndonesia sebagai sebuah pekerjaan profesional yang sejati. Tujuan
mulia ini marilah kita dukung dengan melakukan setiap tahapan kegiatan LS mulai Plan,
Do, hingga See dengan komitmen bersama, demi anak negeri lndonesia tercinta ini dan

pada akhirnya kita benar-benar'dapat meniadi guru professional bukan guru-guruan.
Menurut Lewis dkk. (2006) LS adalah mengembangkan profesional guru{uru karena
berpotensi meningkatkan kemampuang PBM di kelas.

Pada kegiatan LS perbaikan perangkat pembelajaran, peningkatan keterampilan
guru dalam PBM, pemecahan masalah pembelajaran, pendekatan, model pembelajaran,

Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitras Tanjungpura Pontianak
Hal 575 - 585

media pembelajaran dan lain-lain dikerjakan se@ra berkelompok. Pernyataan ini sesuai
dengan pendapat Dudley (2005) bahwa dalam LS terjadi kerja kelompok, merencanakan

secara kolektif, pemecahan masalah bersama tim, inkuiri kolaborasi kelompok dan
bertukar pengalaman 'menjadi profesional. Dinyatakan oleh (Mahmudi, 2009)
LSmerupakan kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam rangka

meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran mereka yang pada ujungnya dapat
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Menurut Akbari (2012) aplikasi
LS pada mata kuliah morfologi tumbuhan dapat menignkatkan aktifitas belajar mahasiswa
dalam PBM dan meningkatkan kemampuan membuat perangkat pembelajaran.

4.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Pelaksanaan LS pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang dapat:

1. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri

11 Palembang

membuat

perangkat pembelajaran. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri

Palembang. Meningkatkan memotivasi

dan aktifitas belajar siswa

di

11

kelas.

Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. Meningkatkan nilai rata-rata
ketuntasan belajar siswa.

2. Mengingat LS study dapat meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA, oleh
karena itu sangat sesuai dijadikan model kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme
guru biologidi kota Palembang.

5.

DAFTAR PUSTAKA

t1l Abdjul T.Peningkatan Motivasi Mahasiswa PGBI Kelas Fisika Dasar
Penyelenggaraan Lesson Sfudy. Jumal Entropi. 2O13;
I2l Akbari

ll

pada

I (1 ): 507-513.

S. Melalui Lesson Study Dapat Meningkatkan Aktifitas

Belajar Mahasiswa dan

Kualitas Perangkat Pembelajaran Pada Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan Program
Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo 2010- 2011. Proceeding Seminar
Nasrbnal "Profe sion alisme

G

uru

t3I Dudley P.Network leadership

D al am

Perspektif

G

lobal. 2012: 89-97

in action: Getting sfarfed with Networked

Research

Lesson Sfudy(lnternet)-2005 (updated 2005 Dec 24; cited 2005 Dec 24). Available
from : http//U4rng. ncsl,gfg,11h.

583

Prosiding Semirala 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitras Tanjungpura Pontianak

Hal 575 - 585

14l

Easton B L. An lntroduction fo Lesson Study. Florida USA. Florida and the lslands.
Regional Comprehensive Center; 2009.

t5I Groningen

APV. Bennett S. Lesson Study: Collaboration, lmprovement,

and

Reflection. lntemational Joumal of Applied Saence and Technology.2Ol2:2 (81:2A25.

16l Gultom S. KebijakanPengembangan Profesi Guru. Bahan Ajar PLPG. Jakarta:
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru

[7]

-

Badan PSDMPK-PMP;2013.

Lewis C. Perry R. Hurd J. O'connell MP.Ieacher Collaborafibn Lesson Sfudy Comes

af Age in North America.Oakland Califomia. San Mateo Califomia. The Noyce
Foundation and the Spencer Foundation provided funds for lesson study
development and research at Highlands School; 2006.

[8] MahmudiA. Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Sfudy. Jumal Forum
Kependidikan FKP UNSRI.2009:28 (2): 1-10.

[9] Mahsunah

D. Wahyuni D. Antono A. Ambarukmi A. Kebijakan Pengembangan Profesi

Guru. Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru 2012. Badan Pengembangan

Sumber daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

2O1 2.

[10] Rahardi R. Upaya Meningkatkan Kualitas Lesson StudyMelalui Gerakan Komitmen
Bersama. Makalah Seminar Nasional Lesson Studyl7 Oktober 2009 di UM.

t11l

Rustad S.Rahmat

A. Basuki l. Suyud, Soeprijanto, Asrial, Ridwan,

Susilohadi.

Syahril. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.Jakaria.
Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan; 2012.

I12l Rustono WS. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan

Strategi

Pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.
2008:10: 1-7.

[13] Sanders P. Lesson Study: An Effective School-Based Teacher Professional Learning
Model for Teachers of Mathematics. Crossing diyides: Proceedings of the 32nd
annual conference of the Mathematics Educaftbn Research Group of Australasia.
2009; 2:1-8.

[14] Sailah l. Pedoman Penulisan Makalah Lesson Study Untuk Seminar Exchange of
Experience. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementedan Pendidikan Nasional. Jakarta; 2011.

[15] Sudjana. Metoda Staffstika. Edisi ke 6. Bandung : Penerbit Tarsito Bandung; 1996.
t16l Supriatna A. Lesson Study. Materi disampaikan pada kegiatan Warkshop Evaluasi
Pelaksanaan lesson Sfudy FKIP lhniversrfas Sriwijayatanggal 12 OKober 2011.

#

f@i&8,€6aii$i e0{5 bHglg rilpA Bl(S-PfN
utfitffskrT€n]rtSptraPon&nak I .

Barat

Hd 575 - 585

trn YeIFttq F. Lee.CKE. Lasoon Stdy And lnstructional lmprwement ln Singapore
(lnEmd). 2m7 (Upded 2014- Dec 24; cited 2014 Dec 24). Available from:

t*p*g6m,&,g[tg.
ITsI Yosf*dm M. Fernendez C.leesan Sfirdy:

An

?E14 Dee 24; cited z}fi

httfr@

lntrcducfion (lnternet). 2014 (updated

Dec 24).

Available

from:

585